Anda di halaman 1dari 38

FILTRASI & KLORINASI

• Filtrasi adalah proses penyaringan air yang


mengandung partikel koloid, tersuspensi,
bahkan partikel terlarut seperti bakteri dan
logam-logam.
• Filtrasi dilakukan setelah proses sedimentasi
atau proses kontak
• Filtrasi juga dilakukan tanpa proses
sedimentasi atau kontak selama media dan
pembubuh kimia efektif dilakukan.
JENIS FILTER
• Berdasarkan konstruksinya
– Filter gravitasi, bangunan filter tanpa tutup /
terbuka , bangunan beton.
– Filter bertekanan, bangunan filter dengan tutup .
Biasanya berbahan besi atau fiberglass, mampu
dengan tekanan 10 bar.
• Berdasarkan medianya
– Single media : pasir silika aja
– Double media : zeolit + pasir silika atau antrachit +
pasir silika
• Berdasarkan rate filtrasi / kecepatan
– Saringan pasir lambat : 3 - 6 m/jam
– Saringan pasir cepat : 10 m/jam
gravel pasir silika
Manganese silika Es….
Manganese green sand
Karbon aktif
• Bagian – bagian filter
– Inlet + outlet
– Media filter
– Sistem underdrain + backwash
– Sistem pencucian
• Media Filtrasi
– Silika, ES 0.4 – 0.7 mm, UC = 1,4 – 2,0
• Yang umum silica bangka
– Antrachit
– Pasir aktif
• Manganese silica
– Kation
• Ion exchenge, resin, kation
• Sistem underdrain dan backwash
– Pembuangan bekas cucian dengan talang / gutter
– Pipa pencuci balik
• Model pipa berlobang
• Model nozel
• Sistem Pencucian
– Dengan air dan udara
– Dengan air saja
– Pencucian bebarengan antara udara dan air
– Pencucian sendiri sendiri
– Penggerak manual
– Pengerak dengan pneumatik (kompresor)
PERHITUNGAN
• Diketahui debit dan kualitas air yang akan
difilter
• Ditentukan kecepatan filtrasi berdasarkan
efisiensi output yang akan dicapai
• Ditentukan area filter dan media yang akan
dipasang
Contoh Soal
• Misal, air baku dari sumur dalam debit 50
m3/jam, kandungan fe = 2 mg/lt, mangan 1
mg/lt ph = 6,8 , kekeruhan 6.2 NTU,nitrat = 0,
nitrit = trace
• Desain dimensi filter dan media yang akan
digunakan
• Berdasarkan Permenkes 497/2010, parameter
yang tidak memenuhi syarat adalah kadar fe
dan mangan yang melebihi 0,3 mg/lt,
kekeruhan 5 NTU.
• Efisiensi filter minimal adalah
– Fe = 1,7/2 = 85 %
– Mangan = 0.7 / 1 = 70 %
• Dengan air baku yang mempunyai kadar fe
dan mangan relatif tinggi > 1 mg/lt, akan
efektif untuk menggunakan media pasir aktif
• Area filter adalah 45 / 5 = 9 m2 untuk filter
garivitasi, atau 45/10 = 4,5 m2 untuk filter
bertekanan.
• Bentuk filter
– Alternatif 1 : persegi panjang 2,5 x 4 m
– Cek : rasio panjang lebar = 4/2,5 = 1,6
…….memenuhi
– Alternatif 2 : bentuk lingkaran, dia 2 meter satu
unit.
– Cek area : 3.14 x 1.52 = 7.00 m2
• Sistem underdrain,
– Alternatif 1 : menggunakan pipa manifold, lateral
dan orifice
– Alternatif 2 : menggunakan nozle
• Media
– Alternatif 1 : Pasir manganese, tebal 60 – 80 cm,
gravel penyangga 50 cm, ketinggian talang /
gutter = ekspansi 40 – 40- 50 % = 40 cm, free
board = 60 – 80 cm, single media
• Media
– Alternatif 2 : Pasir manganese, tebal 60 – 80 cm,
tanpa gravel penyangga, ketinggian talang /
gutter = ekspansi 40 – 40- 50 % = 40 cm, free
board = 60 – 80 cm, single media
• Zat oksidan
– Gas klor diinjeksi di inlet = pre klorinasi
DESINFEKSI / KLORINASI
• Tujuan adalah membunuh bakteri patogen
dalam air yang akan disitribusikan ke
pelanggan.
• Desinfeksi adalah proses terakhir dalam
sistem pengolahan air minum
• Desinfeksi dengan klor / senyawa klor
bermanfaat untuk mensterilkan
reservoir,mengontrol rasa, bau, algae dan
lendir
• Klorinasi bisa diberikan di awal IPA untuk
proses penghilangan, rasa, bau, algae dan
bahkan untuk oksidasi besi dan mangan
• Reaksi-reaksi kimia
– Apabila klor ditambahkan dalam air, klor akan
terhidrolisa menjadi asam hypoclorit HOCl, ion
-
hypoclorit OCl dan terikat dengan amonia, serta
zat zat anorganik ( Fe,NO2 dan H2S)
– asam hypoclorit HOCl, ion hypoclorit OCl-
merupakan klor bebas yang mempunyai sifat
desinfektan
• Untuk yang terikat oleh NH3 dalam bentuk
monocloramin NHCl, dikloramin NHCl2 atau
trichloramin NHCl3 adalah klor terikat yang
dapat digunakan
• Sedangkan klor yang terikat dengan senyawa
lainnya misal FeCl3 adalah klor yang terikat
yang tidak dapat digunakan
+
• Oksidasi amonia NH4 menjadi
N membutuhkan waktu sekitar 20 – 60 menit
SISTEM PEMBUBUH
• Sistem pembubuh dengan pompa dozing
• Sistem pembubuh dengan vacum regulator
-ejector
METODE DESINFEKSI
• Ultraviolet
– Menggunakan jenis cahaya ultraviolet untuk
membunuh bakteri patogen
– Tidak menyisakan sehingga tidak cocok untuk
penyaluran air menggunakan perpipaan
– Gambar
• Ozon
– Ozon (O ) adalah zat yang memiliki daya oksidasi,
3
sehingga bisa untuk mengontrol warna, rasa, bau
dan menyegarkan air
– Ozon tidak stabil, akan cepat lenyap (beberap
menit), sehingga tidak meninggalkan sisa pada air
yang menggunakan jaringan pipa yang besar.
– Gambar
• Klor dan senyawa klor
– Gas klor (Cl )
2
• Gas cair bertekanan dengan kapasitas 68, 100 dan
1.000 kg
• Kadar klor aktif : 99 – 100 %
• Peralatan : satu set ejektor-clorinator, dengan tekanan
minimal 3 – 4 atm
• Gas warna hijau / kuning, sangat korosif, berat jenis
lebih besar dari udara
– Kalsium hipoklorit ( Ca OCl )
2
• Bentuk bubuk, granular, tablet
• Kadar klor aktif : 60 -70 %

– Sodium/Natrium hipoklorit (Na OCl )


2
• Bentuk, cairan
• Kadar klor aktif 10 -15 %
• Mudah menguap terutama pada suhu panas
– Tricloro cianurit acit (TCCA)
• Bentuk , butiran
• Kadar klor aktif : 90 %
• Yang mempengaruhi proses desinfeksi dengan
klor
– Konsentrasi dan waktu kontak
– Temperatur
– pH
– Zat zat pereduksi, amonia, fe , mn dan zat organik
lainnya

Anda mungkin juga menyukai