Anda di halaman 1dari 52

PT.

HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAL:


PENGEBORAN INTI 01 Januari 2018

Page 1 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAL:


PENGEBORAN INTI 01 Januari 2018

RIWAYAT REVISI

No Revisi Tanggal Penjelasan Perubahan

Page 2 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAL:


PENGEBORAN INTI 01 Januari 2018

Page 3 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAL:


PENGEBORAN INTI 01 Januari 2018

KOLOM PENGESAHAN

Dibuat Oleh, Diperiksa Oleh, Disetujui Oleh,

Page 4 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAL:


PENGEBORAN INTI 01 Januari 2018

DAFTAR ISI

RIWAYAT REVISI............................................................................................................................................... 1
KOLOM PENGESAHAN..................................................................................................................................... 1
Page 5 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAL:


PENGEBORAN INTI 01 Januari 2018

DAFTAR ISI........................................................................................................................................................ 2
1. Tujuan......................................................................................................................................................... 3
2. Ruang Lingkup............................................................................................................................................ 3
3. PERINGATAN............................................................................................................................................. 3
3.1. PERINGATAN UMUM..................................................................................................................... 3
3.2. PERINGATAN “Peralatan Berputar dan Benda Bergerak”..............................................................3
3.3. PERINGATAN “Penggunaan dan kekuatan Sling / Rantai”.............................................................4
4. OPERATOR RIG........................................................................................................................................ 4
5. MAINTENANCE.......................................................................................................................................... 4
6. ALAT PELINDUNG DIRI............................................................................................................................. 5
7. PERALATAN............................................................................................................................................... 5
8. WORKFLOW / URUTAN KERJA................................................................................................................ 5
Page 6 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAL:


PENGEBORAN INTI 01 Januari 2018

Page 7 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAL:


PENGEBORAN INTI 01 Januari 2018

Page 8 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAL:


PENGEBORAN INTI 01 Januari 2018

1. Tujuan

Page 9 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAL:


PENGEBORAN INTI 01 Januari 2018

Memberikan panduan mengenai langkah kerja yang benar dan aman dalam kegiatan pengeboran sistem
coring (core drilling).

2. Ruang Lingkup

Prosedur Kerja Standar ini berlaku di semua operasi pengeboran system coring (core drilling) yang
dilaksanakan oleh PT HARMONI ARTHA SEJAHTERA

3. Definisi

Page 10 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAL:


PENGEBORAN INTI 01 Januari 2018

3.1. Pengeboran adalah suatu proses pengerjaan pemotongan menggunakan mata bor untuk
menghasilkan lubang yang bulat pada material logam maupun non logam yang masih pejal atau
material yang sudah berlubang.
3.2. Pengeboran inti adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengeboran

4. PERINGATAN

4.1. PERINGATAN UMUM

 Kelalaian dan ketidaktelitian dapat menyebabkan cedera ringan hingga cedera fatal.
Page 11 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAL:


PENGEBORAN INTI 01 Januari 2018

 Operator harus memiliki surat izin mengoperasikan mesin bor


 Gunakan kaca mata, kaos tangan dan helmet saat berada disekitar rig saat rig sedang
operasi.
 Kelalaian dan ketidaktelitian akan menyebabkan data tidak benar / invalid
 Sebelum men-servis, membersihkan, mengisi oli/bahan bakar, memperbaiki atau menyetel
setiap mesin/peralatan, mesin / peralatan tersebut harus dihentikan/dimatikan.
 Sebelum menghidupkan mesin/alat, netralkan semua handle hidraulik kontrol panel dan
pastikan tidak ada orang/crew menyentuh, memegang mesin atau benda berputar atau
benda bergerak dan pastikan bahwa anda tahu bagaimana menghentikannya dalam
keadaan darurat. Matikan mesin jika terdapat kelainan dan/atau jika akan melakukan
perbaikan, pastikan kunci kontak terlepas.

Page 12 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAL:


PENGEBORAN INTI 01 Januari 2018

 Melakukan kontak mata dan komunikasi (koordinasi) jika pekerjaan dilakukan 2 orang atau
lebih.
 Desain tempat kerja harus kering
 Jauhkan anggota badan dari semua benda/peralatan yang bergerak/berputar.
 Apabila ada hal yang meragukan segera hubungi pengawas lapangan
 Hal yang bersifat umum dan tidak terdapat dalam SJP ini maka referensi diambil pada
aturan umum yang berlaku di lingkungan PT.HAS

4.2. PERINGATAN “Peralatan Berputar dan Benda Bergerak”

Page 13 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAL:


PENGEBORAN INTI 01 Januari 2018

 Peralatan berputar seperti drill rod, Winch Roller, van belt, roda gila, motor hydrilik adalah
bagian peralatan yang sangat berbahaya, sehingga harus diberi guard/pelindung agar
orang tidak menyentuhnya (KEPMEN 555; 163).
 Peralatan drill jika dioperasikan banyak menghasilkan getaran-getaran sehingga baut-baut
menjadi kendur untuk itu harus dilakukan pengecekan secara teliti di awal shift.
 Apabila jarak antara mesin penggerak tempat mengendalikan mesin penggerak tersebut
cukup jauh, maka alat yang efektif (emergency stop) harus dipasang agar setiap orang
dengan segera dapat menghentikan mesin atau motor apabila sewaktu-waktu diperlukan
(KEPMEN 555; 165 )
 Bagian yang bergerak dari semua permesinan harus dilengkapi dengan pagar pelindung
yang cukup kuat. (KEPMEN 555; 209)

Page 14 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAL:


PENGEBORAN INTI 01 Januari 2018

 Roda gila, gigi transmisi, ban penggerak, rantai transmisi, poros, dan poros transmisi serta
bagian yang berputar lainnya yang dapat rnenimbulkan bahaya, harus ditutup dengan
kerangkeng atau pagar pengaman.
 Bagian yang berputar dengan kecepatan tinggi yang dapat pecah dan terlempar harus
ditutup atau dipagar secara aman.
 Apabila suatu mesin dalam percobaan jalan tanpa pagar pengaman atau alat pelindung
keselamatan, maka tanda bahaya harus dipasang dan tata cara kerja yang aman
dilaksanakan.
 Tanyakan dan konsultasikan kepada supervisor apabila belum paham

4.3. PERINGATAN “Penggunaan dan kekuatan Sling / Rantai”

Page 15 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAL:


PENGEBORAN INTI 01 Januari 2018

 Sling hanya digunakan untuk mengangkau atau menarik beban, sling tidak dugunakan
untuk mengikat.
 Sling yang cacat, berserabut, ukurannya sudah berubah dan kropos tidak boleh dugunakan
lagi karena bisa membahayakan pemakai atau orang yang ada disekitarnya.
 Dilarang mengangkat beban melebihi kemampuan sling, kekuatan sling terdapat pada
lampiran 1.
 Prosedur kerja proses pengeboran wajib diketahui oleh driller.
 Tabel Kekuatan sling diwajibkan ada pada setiap rig.
 Tanyakan dan konsultasikan kepada supervisor apabila belum paham

Page 16 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAL:


PENGEBORAN INTI 01 Januari 2018

5. OPERATOR RIG

 Operator rig adalah orang yang sudah mendapat training dan sudah mendapat surat ijin (SIMPER)
untuk mengoperasikannya.
 Surat ijin mengoperasikan rig berlaku untuk 2 tahun, setelah itu dapat diperpanjang setelah
direview oleh work place accessor, supervisor dan safety coordinator untuk dilihat performance
driller selama 2 tahun tersebut.
 Untuk menjaga kondisi rig dan menjamin safety di lokasi rig, maka driller bertanggung jawab
melakukan check list setiap hari.
 Jembatan atau panggung kerja untuk mengisi oli atau maksud lain yang sama, yang tingginya lebih
dari 1,2 meter dari lantai harus dilengkapi dengan pagar pegangan tangan

Page 17 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAL:


PENGEBORAN INTI 01 Januari 2018

6. MAINTENANCE

 Untuk menjaga kondisi rig dan menjamin safety di lokasi rig maka penyimpangan atau kerusakan
yang ditemukan harus dicatat dalam check list kemudian dilaporkan supervisor.
 Kerusakan rig dilaporkan pada supervisor atau kontrator mekanik yang menangani maintenance
rig. Maintenance bisa dilakukan pada hari itu atau pada hari sabtu.
 Maintenance besar (PM check berkala) dilakukan oleh supervisor atau kontrator mekanik yang
menangani maintenance rig. Maintenance tersebut berdasarkan jam operasi yaitu 250, 500, 750
kemudian 1000 jam.

Page 18 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAL:


PENGEBORAN INTI 01 Januari 2018

 Setelah rig selesai diperbaiki maka rig tersebut harus dicek oleh driller atau mechanic untuk
memastikan rig tersebut baik.

7. ALAT PELINDUNG DIRI

Perlengkapan safety / pelindung diri yang standard:

 Helmet
 Bee-Net
 Kaca mata

Page 19 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAL:


PENGEBORAN INTI 01 Januari 2018

 Sarung tangan
 Sepatu Safety
 Ear Plug (Operator)
 Safety Belt

8. PERALATAN

Perlengkapan atau peralatan tambahan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengeboran di


lapangan :

 Rig Drill Machine dan accesoriesnya

Page 20 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAL:


PENGEBORAN INTI 01 Januari 2018

 Kendaraan Support (Dozer, L/V)


 Core Box
 Radio Komunikasi
 Parang , Equipment for Rig support,
 Dan Lain-Lain

9. URUTAN KERJA

Proses Pengeboran

a. Persiapan Umum

Page 21 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAL:


PENGEBORAN INTI 01 Januari 2018

b. Pengecekan Jalan lokasi Pengeboran


c. Pengecekan Pad lokasi Pengeboran
d. Instalasi Suplai Air
e. Mobilisasi Rig antar titik dalam satu block
f. Moving rig antar Block
g. Setting rig
h. Persiapan memulai pengeboran
i. Penataan drainage
j. Pemulaan pengeboran
k. Mengangkat Inner Tube dari lubang bor
l. Mengeluarkan Sample dari Inner Tube
m. Memasukkan Sample kedalam Core Box
Page 22 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TANGGAL:


PENGEBORAN INTI 01 Januari 2018

n. Memasukkan inner tube ke dalam core barrel


o. Menyambung Pipa Rod
p. Mengangkat Rod/mencabut pipa
q. Menangani pipa Stuck
r. Finishing Hole

Page 23 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
1. Persiapan Umum 1. Cek semua peralatan kerja yang ada  Mesin Mengalami kerusakan  Lakukan Precheck peralatan dan mesin
(check list).  Menghambat Kelancaran secara continue dan teratur.
Pekerjaan, Loss Time.  Panaskan mesin terlebih dahulu.

2. Check kondisi drill pad.  Drill pad miring, Drilling Rig  Lakukan perataan drilling pad sebaik
susah untuk di levelkan. mungkin.

3. Rencana pergerakan rig.  Loss time  Check titik berikutnya yang akan ditempati
rig.
4. Sumber air dan instalasi air.  Rig standby karena tidak ada  Sebelum rig masuk ke titik tersebut Instalasi
pasokan air. air telah disiapakan.
 Hose/polypipe pecah karena  Suply air dari daerah terdekat, gunakan
tekanan yang berlebih watertank.
 Polypipe yang pecah karena tekanan yg
besar, gunakan chamber/pipa besi sebagai
penampung tekanan.

5. Kenali daerah-daerah rawan bahaya  Terjatuh, Tergelincir  Lakukan service dan perbaikan jalan-jalan
seperti jalan licin, becek, terjal, pohon-  Terimpa pohon/dahan kering explorasi hingga aman untuk dilalui atau
pohon yang posisinya dapat buat jalan alternative.
membahayakan, pohon lapuk dll.  Pohon yang berpotensi akan membayakan
ditebang sekalian dan disingkirkan.
 Menyingkirkan batang-batang pohon yang
menonjol kearah jalan.

2. Pengecekan Jalan 1. Cek jalan yang akan dilalui.


lokasi pengeboran  Check jalan dari ranting-ranting  Terbalik  Bergerak dengan pelan dan hati-hati dan
pohon dan benda-benda yang dapat  Terguling selalu waspada dengan kondisi jalan yang
menggangu saat moving  Terhambat sedang dilalui.

Page 24 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
 Bila kondisi jalan tidak  Menyingkirkan batang-batang pohon yang
memungkinkan karena becek, menonjol kearah jalan
berlumpur cari jalan alternative atau
perbaiki terlebih dahulu

Acces Road

3. Pengecekan Pad 1. Kunjungi lokasi pad yang akan didrill  Menghambat kelancaran  Jika ada pohon lapuk sebaiknya sekalian
lokasi pengeboran pekerjaan ditumbangkan.
2. Lihat sekeliling lokasi/pad untuk
meyakinkan aman untuk aktifitas  Rig bisa terbalik, terguling,  Lokasi pad yang tidak rata dan becek harus
pengeboran tertimpa pohon diperbaiki terlebih dahulu sebelum
 Lokasi Pad Miring digunakan.
 Pad Sempit  Air tergenang, becek dan area kerja sempit
sebaiknya di selesaikan sebelum memulai
pekerjaan
4. Instalasi Suplai Air Instalasi Slang
meliputi: 1. Perencanaan Instalasi slang  Instalasi tidak sesuai dengan  Konfirmasikan dengan supervisor mengenai
- Instalasi slang pergerakan Rig plan pergerakan rig.
- Pembuatan bak  Suply air ke rig terhambat  Perhatikan jalur bentangan selang, hindari
penampungan air yang banyak rintangan seperti semak,
- Pengoperasian Mesin pohon rebah, terlindas oleh kendaraan, dll.

Page 25 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
pompa Air
2. Membentang/menarik selang  Suply air terlalu jauh  Buatkan beberapa kolam penampungan
untuk estafet.

 Digigit binatang liar, serangga  Binatang liar hanya akan menyerang untuk
atau hewan berbisa melindungi diri atau merasa terusik, tetapi
tetap waspada dan sebaiknya menghindar.

 Tertusuk kayu, terjatuh,  Pohon dan ranting-ranting/ilalang agar tetap


terpeleset diperhatikan saat berjalan, bila perlu tebang
Penyambung selang air dan bersihkan.
standard (konektor).  Waspada terhadap lubang test Pit
 APD harus selalu di pakai pada saat
merambah hutan atau semak.

3. Pengecekan Instalasi slang  Selang Bocor/pecah, sambungan  Gunakan penyambung selang air yang
terlepas standard (konektor).
 Timbun selang air jika melintas jalan yang
dapat dilalui oleh kendaraan.
 Mengganti slang yang bocor atau pecah, air
tidak boleh membasahi rute yang akan
dilalui kendaraan, dalam lokasi pengeboran

Penyediaan Bak Penampungan Air


1. Lokasi bak penampungan air  Rig standby karena suply air  Lakukan pengecekan rutin suply air di setiap
rig.
 Lakukan perbaikan dengan segera jika ada
selang yang bocor, putus atau pecah.

Page 26 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
 Pohon tumbang  Lokasi dibersihkan dari pohon yang mati
dengan dozer / chain saw

 Tempat tidak strategis  Pilih lokasi yang dapat mendistribusikan air


dengan baik ke setiap rig.

 Kapasitas kurang  Sesuaikan volume bak dengan kapasitas


yang dibutuhkan.
 Buat kedalaman bak kurang lebih 1,5 meter

2. Pembuatan bak penampungan oleh  Lokasi becek dan licin  Buatkan saluran pembuangan yang baik
dozer
 Tertabrak, menabrak, terguling.  Tugaskan operator yang sudah kompeten
mengoperasikan dozer.

 Bak penampungan bocor  Gunakan terpal yang baik, cukup kuat dan
tebal.
 Ikat bagian ujung terpal dengan kuat.

 Bekas penampungan air dapat  Setelah project pengeboramn pada titik


membahayakan orang tersebut selesai, bak penampungan air agar
ditimbun sedemikian rupa agar tidak
membahayakan.

3. Penempatan posisi pompa di bak  Pompa meluncur, terbalik  Meratakan sisi bak untuk dudukan mesin
penampungan. pompa.
 Pada sisi-sisi pompa diberi patok pangaman
untuk menghindari pompa bergeser dan
terbalik karena getaran.
 Lokasi mesin pompa diberi pagar pengaman

Page 27 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman

Pengoperasian Mesin pompa Air


1. Pra Check pompa dan mesinnya.  Pekerjaan terhambat  Periksa solar, air radiator, oli mesin,
ketegangan fan belt, pully pompa, air yang
akan dipompa, dudukan mesin dan bautnya,
sambungan selang (hose clamp).
 Yakinkan semua peralatan tersebut dapat
berfungsi dengan baik.

2. Menghidupkan Mesin  Terpukul engkol mesin  Posisi tubuh berada di poros samping mesin
 Putar gas keposisi start.
 Pasang engkol kopling
 Tarik tuas untuk menetralkan mesin.
 Putar engkol kearah kanan kurang lebih 10
putaran pada putaran terakhir, engkol
dilepaskan terlebih dahulu kemudian tuas
pelatuk dilepaskan.
 Saat melakukan engkol posisi dagu harus
berada di atas mesin (tangki solar) dan
sedikit digerakkan kebelakang untuk
menghindari terbentur engkol.

5. Mobilisasi Rig antar Membongkar Rig setelah Finish Drilling


titik dalam satu 1. Hentikan semua kegiatan mesin (mesin  Kontak dengan Panas, puli yang  Tunggu mesin agak dingin sambil
harus dimatikan) berputar. melakukan pembenahan daerah rig.
block/hill dan proses  Terjadi kerusakan pada alat kerja
Rig Down
2. Lepaskan tenda, tiang tenda, patok  Terpukul, terpeleset, konslet,  Perhatikan rekan kerja anda, keringkan
pengunci skit, pipa air dan kabel battery. tertimpa tiang kayu tenda. area kerja yang becek.

Page 28 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
3. Turunkan menara dengan cara  Tertimpa menara, terjepit  Tahan menara dengan sling/wireline
membuka baut skor pada bagian bawah,  Menara Rusak atau dengan pipa penahan menara dan
buka pen pengunci, Pasang score untuk turunkan secara perlahan-lahan.
menurunkan menara paa gearbox,  Hindarkan bagian tubuh dari sela-sela
kemudian naikkan gearbox secara rig atau mesin, komunikasi antar crew yang
perlahan sampai rebah dan dudukkan terlibat harus jelas
menara pada dudukan yang telah  Gunakan tali untuk menahan menara,
disediakan (Untuk prosedur penurunan putar secara perlahan-lahan, tempatkan
menara maka sesuaikan dengan kondisi pada penahan menara, kemudian kunci atau
mesin). ikat dengan kuat menara tersebut.

4. Untuk Jacro, Pendekkan menara dengan  Terkena/terpukul ayunan  Hindarkan bagian tubuh dari sela-sela
cara melipatnya apabila akan moving menara, terjepit, menara bisa rig atau mesin, komunikasi antar crew yang
dengan jarak jauh. penyok terlibat harus jelas

 Field crew tertimpa rig dan  Jangan menumpuk peralatan atau


accesoriesnya perlengkapan Rig seperti pipa, core barrel,
drum dan lain lain diatas rig kecuali ada
desain khusus untuk menempatkannya di
rig.

5. Rapikan semua peralatan yang akan  Hilang / rusaknya peralatan kerja  Ikat semua peralatan di atas kereta/skit
dimobilisasi, pastikan bahwa semua dengan kuat.
peralatan telah tersusun dengan rapi  Peralatan tercecer  Sebelum rig ditarik atau moving, periksa
dan aman pada tempat yang layak di kondisi rig dan kelengkapannya.
atas kereta.

Page 29 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
a. Moving dengan mengunakan dozer  Kendaraan Penarik atau Rig  Hanya operator Dozer/Bombardier ber
Terbalik /terguling. SIMPER yang berhak menarik rig pada saat
moving.
 Ikatkan sling pada kedua sisi skid rig
dan di lock.
 Pastikan jarak antara dozer dan rig yang
ditarik  3 meter.
 Bergerak dengan perlahan dan tidak
terburu-terburu, selalu waspada dengan
jalan yang akan dilalui.
 Arahkan dan check jalan yang akan
dilalui kendaraan penarik rig, yakinkan jalan
tersebut terlebih dulu dapat dilalui atau tidak.
 Perbaiki keadaan/posisi
dozer/Bombardier atau Rig yang terlalu
miring dan berbahaya (unsafe)
 Perbaiki jalan yang licin atau terlalu
mendaki dan membahayakan pd saat
moving.

 Tali sling (rante) atau tali  Periksa kondisi sling apakah masih
pengikat peralatan Putus. layak pakai atau tidak.
 Hubungkan sling dengan dozer /bomba,
jangan lupa memasang pin pengunci.
 Lakukan pengecekan kondisi sling
(Rante) dan tali pengikat peralatan pada
saat moving dengan cara menghentikan
sementara activitas moving.

 Mata kemasukan benda asing  APD dipakai selama melakukan moving

Page 30 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
 Tersandung/ Terjatuh, terpeleset  Yakinkan bahwa semua crew berada
pada jarak yang aman dari rig yang sedang
 Terjepit, tertimpa Rig ditarik
 Crew yang menyertai moving rig hanya
boleh berada di depan atau di belakang
barang-barang dan selalu berjaga-
jaga/mengawasi proses perpindahan
tersebut.
 Apabila Dozer sedang bergerak menarik
rig maka tidak dibenarkan ada crew yang
berdiri / berjalan disamping dozer, tapi
semua crew berjalan didepan atau
dibelakang dari barang/mesin yang sedang
ditarik untuk mengamati bila mana ada
 Tertimpa Peralatan bahaya yang mungkin timbul
 Tidak diperkenankan untuk menumpang
diatas dozer atau naik diatas skid.
 Barang yang ikut dengan rig harus di
ikat sekuat mungkin sehingga tidak jatuh
saat bergerak, menjaga jarak aman dengan
b. Pemindahan dengan menggunakan gear Rig yg sedang di tarik.
box/winch :
 Ulurkan sling sepanjang mungkin  Tertimpa Pohon
(dikondisikan) kemudian ikatkan  Periksa kondisi kemampuan pohon yang
dipohon. akan diikatkan sling.
 Pohon Cukup Besar dan Kuat
 Bukan Pohon kering atau lapuk
 Sling Putus, tertimpa atau
tertabrak Rig  Periksa kondidi sling, gunakan sling
yang cukup besar, kuat dan masih layak

Page 31 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
pakai, sling tidak berserabut.
 Terkena Swing Sling yang putus,
teriris.  Posisi Crew berada di samping rig
dengan jarak yang aman.
 Tekan tuas hidrolik untuk gear box  Peralatan atau mesin Rusak
moving, sehingga sling akan tergulung  Periksa kondisi gear box/winch, pastikan
dan rig akan maju mendekati pohon.  Rig Meluncur kekuatan mesin.
 Sling diikatkan kepohon dengan kuat
dan di kunci, panjang sling disesuaikan.
 Pada daerah yang miring, Saat
mengganti ikatan ke pohon lain pastikan
sebelum di buka ikatannya kondisi rig harus
di tahan dengan patok sehingga tidak akan
meluncur.
 Lepaskan ikatan dipohon, kemudian  Tertimpa peralatan drilling,
ulurkan kembali sling. tertindis.  Ikuti prosedur pengechekan peralatan
drilling dan posisi orang seperti pada
prosedur menarik rig dengan
Dozer/Bombardier.
6. Check Lokasi Titik Bor yang baru.  Salah posisi/tidak sesuai dengan
titik survey.  Baca angka pada pita patok survey
untuk mengetahui berapa jarak dari patok
tersebut
 No. Grid / Hole ID tidak benar  ke titik yang sebenarnya dengan arah
mengacu pada patok pelurus.
 Pelurus tidak ada  Check peta dasar drilling plan
 Hubungi Pengawas dan survey
 Hubungi Dozer yang beroperasi di area
 Cut Meter tidak ada tersebut

Page 32 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
 Hubungi Dozer dan Survey

6. Moving Rig Antar Tarik Rig ke jalan yang bagus, rata, dan aman  Lakukan survey rute jalan yang akan
Block/Hill (lihat mobilisasi rig antar titik dalam 1 hill) dilewati.
 Lengkapi LV penarik dan LV pengawal
1. Mobilisasi dengan LV dengan radio komunikasi

 Posisikan rig di tempat yang aman dan  Terbalik, Tertabrak  Mencari tempat yang rata dan padat,
rata. bila tidak ada gunakan dozer untuk
meratakan lokasi tersebut.

 Posisikan mobil hingga hook rig dapat  Terjepit, rig meluncur  Pastikan kondisi LV baik dan telah
saling menjepit (terkunci) dilakukan pre check list
 Check kondisi towing dan hook pada
kondisi yang baik, lock dapat berfungsi.

 Menuju ke hill yang akan di bor  Terbalik, Slip  Ikat semua accesoris rig dengan kuat
 Sambungkan lampu-lampu dari rig ke
baterei rig atau digantungkan segitiga
pengaman di belakang rig
 Accessoris Rig terhambur  Nyalakan Lampu strobo, hazard, dan
lampu besar baik LV penarik maupun LV
 Tertabrak, menabrak pengawal
 Kecepatan maximum 30 Km/Jam jika
jalan yang di lalui memungkinkan.
 Pakai four wheel drive sesuaikan
dengan kondisi jalan
 Berikan pengawalan L/V yang menarik
Rig.
 Ikuti prosedur mengemudikan kendaran.
 Setiap 500 m parkir LV di tempat aman

Page 33 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
dan periksa kondisi rig serta ikatan
accesoris.
 Cari tempat di luar main haul road.
 Parkir di tempat aman dan lepaskan  Tertabrak  Jika di pinggir jalan Main Haul Road,
hook. pasang safety cone.

 Mencari tempat yang rata dan padat,


 Tarik Rig dan posisikan di titik bor yang  Terbalik, rig meluncur bila tidak ada gunakan dozer untuk
telah di tentukan. (lihat prosedur moving meratakan lokasi tersebut.
antar titik bor).
 Pastikan bahwa satu orang memberi
2. Moving Rig dengan Boom Truck aba-aba

 Posisikan boom truck di samping rig yang  Boomtruck Miring


akan diangkat.  Rig tertabrak boom truck

 Tempatkan rig dan boomtruck pada


lokasi yang datar dan padat.
 Angkat rig dan posisikan di atas boom  Boom truck terbalik, rig  Ke 2 jack ditarik full keluar dan posisikan
truck terjatuh, Sling putus, terjepit pada landasan yang kuat

 Pastikan komunikasi dengan pemberi


 Tertabrak, terkena swing beban. aba-aba
 Check kekuatan boomtruck, sesuaikan
panjang lengan boom dengan berat beban.
 Slip, tertabrak, menabrak  Yakinkan sling masih bagus dan
kekuatannya melebihi berat rig serta cara
mengikatnya harus betul-betul bagus
 Pada saat mengangkat pastikan tali
sling tegaklurus dengan beban.

Page 34 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
 Pakai tali pengendali
 Rig terjatuh  Posisikan beban secara proporsional
dengan luas, panjang dan lebar deck
boomtruck.
 Menuju ke hill yang akan di bor.  Tertabrak  Ikat rig di atas boom truck dengan kuat,
ganjal dengan kayu atau balok.

 Nyalakan lampu strobo, hazard, dan


lampu besar
 Kecepatan sesuaikan dengan kondisi
jalan.
 Setiap setengah jam parkir boom truck
di tempat aman dan periksa kondisi ikatan
 Menurunkan rig dari boom truck  Boom truck terbalik, rig terjatuh, serta posisi rig di atas boom truck
Sling putus, terjepit  Kendaraan LV pengawal selalu berada
di belakang

 Parkir boomtruck di luar Main Haul


Road.
 Jika harus menurunkan Rig di sisi Main
Haul Road pasang safety cone.
 Tarik Rig dan posisikan di titik bor yang  Terjepit/terpukul, terkena swing  Tempatkan boomtruck pada lokasi yang
telah di tentukan. (lihat prosedur moving beban datar dan padat.
antar titik bor).  Ke 2 jack ditarik full keluar dan posisikan
pada landasan yang kuat.

 Pastikan komunikasi dengan pemberi


aba-aba
 Check kekuatan boomtruck, sesuaikan
panjang lengan boom dengan berat beban.

Page 35 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
 Yakinkan sling masih bagus dan
kekuatannya melebihi berat rig serta cara
mengikatnya harus betul-betul bagus
 Pada saat mengangkat pastikan tali
sling tegaklurus dengan beban.
 Pakai tali pengendali
7. Setting RIG 1. Memposisikan Rig pada titik drill.  Posisi rig tidak tepat pada titik  Perhatikan pita pelurus, letakkan Rig
survey. pada lokasi yang tepat sesuai pita survey.
 Komunikasikan dengan operator dozer.

2. Mendirikan Menara.  Terjatuh, Terjepit, Tertimpa  Minimal 2 orang yang terlibat (operator
dan 1 crew) dengan komunikasi / pemberian
komando yang jelas dan kontinyu. Ada
kontak mata yang terus berlangsung (dilihat
dan melihat).
 Dirikan menara/mast rig dengan
mendorong kedua skor yang terletak
dibelakang menara.
 Pada saat mendorong skor posisi crew
harus berada disamping belakang dari rig
/menara dan jangan berada dijalur
pergerakan menara
 Pekerjaan terhambat  Pasang baut pin yang mengikat dan
menghubungkan antara skor (supporting
menara) dengan rangka rig, dan pin yang
menghubungkan antara bagian bawah
menara dengan rangka rig untuk menahan
menara agar tidak rebah ke belakang.
 Setelah menara berdiri maka sekali lagi
lakukan re-check bahwa menara betul-betul

Page 36 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
sudah dalam keadaan aman, semua baut
dan pin yag dibutuhkan sudah terpasang
dengan baik, setelah yakin maka Rig siap
untuk dilevelkan

 Tertimpa menara  Minimal 2-3 orang yang terlibat (operator


dan 2 crew) dengan komunikasi / pemberian
 Terjepit, tergores, pipa terlepas komando yang jelas dan kontinyu. Ada
kontak mata yang terus berlangsung (dilihat
 Mesin Rusak dan melihat).
 Pastikan anchor sudah terkunci dengan
baik
3. Me-Levelkan Rig Bagian depan dengan  Terjepit karena pipa amblas
gear box.  Pastikan kekuatan mesin.
 Pasang anchor pada supporting mast  Letakkan sepatu/alas untuk jacking tepat
/menara. dibawah stabilizer, kemudian masukkan pipa
 Pasang rod HQ 1 atau 1,5 meter ke 1,5 m melalui rod clamp hingga masuk ke
gearbox dalam mangkok. Pastikan posisi tangan
 Fungsikan Gearbox untuk melakukan crew berada dibagian atas rod clamp dan
jacking terlihat oleh driller.
 Turunkan gearbox hingga tersambung
pada rod 1,5 meter. Kunci pipa dengan rod
clamp hingga sub rotary head dengan pipa
terkunci.
 Buka rod clamp dan turunkan rotary
head sehingga skid terangkat sesuai level
yang diinginkan. Pada saat mesin diangkat
dengan tenaga hidrolik, perhatikan apakah
anchor berfungsi dengan baik.
 Bila sudah cukup terangkat, aktifkan rod

Page 37 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
clamp untuk mengunci pipa/rod 1,5 m dan
pastikan tuas hold terkunci hingga posisi
pipa stabil.

 Beri alas kayu pada bagian bawah  Terjepit, Cedera tulang belakang
dari mesin sampai pada posisi yang  Bila harus mengangkat jangan sekali-
diperkirakan akan level dengan sekali hanya bertumpu pada tulang
bagian belakang. punggung, bertumpulah pada tulang paha
 Hindarkan anggota tubuh berada pada
daerah yang berpotensi menjepit.
 Gunakan tuas kayu atau besi untuk
membantu mendorong atau menset rig
hingga level untuk meminimalkan
penggunaan tangan
 Jangan memegang pada bagian-bagian
utama mesin, atau daerah-daerah yang
4. Melevelkan (Mensetup) bagian belakang beresiko teriris.
Rig, prosedurnya adalah :
 Gunakan jack yang ada pada bagian  Mesin Tidak Level
belakang  Gunakan waterpass untuk melihat rig
 Berikan alas/papan yang kuat untuk  Terjepit sudah level.
tumpuan jackling
 Putar jack untuk memanjangkan jack  Tersayat  Gunakan tuas kayu atau besi untuk
sampai bagian skid terangkat membantu mendorong atau menset rig
 Setelah mesin terangkat maka  Mesin Tidak Level hingga level untuk meminimalkan
masukkan kayu atau pengganjal lain penggunaan tangan
pada bagian bawah dari rig, hingga  Jangan memegang pada bagian-bagian
posisi rig benar benar level utama mesin, atau daerah-daerah yang
beresiko teriris.
5. Gunakan water pass untuk memastikan  Menara tidak level (Center)

Page 38 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
bahwa rig benar benar telah level baik  Gunakan waterpass untuk melihat rig
secara horizontal maupun vertical. sudah level.
 Tempatkan waterpass pada bagian
depan rangka Rig secara horizontal.
 Perhatikan indicator apakah sudah level,
jika belum lakukan perbaikan setting.
6. Menstabilkan posisi Rig yang sudah Level.  Rig berubah posisi, tidak level
 Lakukan juga untuk bagian samping dan
belakang.
 Terpukul
 Tempelkan waterpas pada bagian
menara yang rata.
 Perhatikan indicator apakah sudah level,
lakukan perbaikan jika ternyata menara
belum center (level).
 Pasang Patok pada tiap ujung dari skid
pada tempat yang telah disediakan agar rig
tidak lagi bergerak dan rig dalam keadaan
level pada saat proses pengeboran
berlangsung
 Gunakan peralatan yang sesuai (Palu).
 Gunakan safety glove agar pegangan
pada palu cukup kuat

7. Pasang tenda pelindung untuk melindungi  Jatuh dari ketinggian


alat dan pekerja dari panas dan hujan,  Gunakan alat Bantu untuk naik
juga melindungi lokasi kerja dari hujan  Gunakan body harness

8. Setelah pekerjaan Setting Rig selesai  Tersandung, tergelincir


maka pastikan peralatan yang digunakan  Simpan peralatan di dalam kotak, atau

Page 39 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
diletakkan pada tempat yang aman pada tempat yang tidak banyak crew
lalulalang
Setelah Rig terset-up dengan baik maka
tahap selanjutnya adalah tahap untuk
memulai pengeboran
8. Persiapan memulai 1. Tata lokasi kerja dengan baik  Menganggu kelancaran  Singkirkan barang-barang yang tidak
pengeboran 2. Sekali lagi pastikan bahwa alat yang akan pekerjaan semestinya di sekitar tempat kerja.
digunakan tersedia dan akan berfungsi  Terluka oleh barang tajam yang  Letakkan secara teratur dan rapi dan
dengan baik, bila ada kerusakan maka digunakan biasakan menyimpan sesuatu pada satu
segera minta untuk diganti atau diperbaiki  Terjatuh posisi tertentu. Misal. Pompa air selalu di
3. Letakkan drum / penampungan air pada  Tertindis simpan di sisi kiri rig, kuda-kuda selalu
tempat yang aman  Terjepit berada di depan rig, core-box selalu berada
4. Letakkan “kuda kuda” yang akan di depan kuda-kuda dst. Untuk
digunakan untuk meletakkan inner tube membiasakan dan membentuk persepsi
pada tempat yang aman minimal dengan yang sama kesemua orang / crew.
jarak 1,5 meter di bagian depan gear
box / rod agar lokasi kerja tidak terlalu
sempit
5. Letakkan pipa rod pada tempat yang
aman dan mudah dijangkau.
6. Siapkan tempat untuk meletakkan core
box, pastikan bahwa tempat tersebut
aman dan tidak akan terkena oleh air
hujan.
7. Siapkan tempat untuk meletakkan Tenda untuk
peralatan seperti kunci pipa serta alat menutupi mesin
yang lain bila tidak digunakan, alat alat ini
jangan diletakkan secara semrawut
kuda-kuda Mesin pompa
Setelah peralatan tertata dengan baik pada disatukan dengan
Pipa Rod mesin rig,
Core Box dibagian belakang

Page 40 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
satu lokasi maka selanjutnya tata system
drainage dengan baik, agar air yang
digunakan tidak menyebabkan lingkungan
kerja menjadi becek dan kotor

9. Penataan drainage 1. Gali/Cangkul saluran air dengan  Terkena benda tajam  Perhatikan arah ayunan dan jatunya cangkul
kedalaman sekitar 10 – 15 cm  Tersandung, tergelincir  Bersihkan area kerja/sekitar tempat bekerja.
2. Lakukan pembuatan drainage sesuai  Mata kemasukan benda asing  Saat mencangkul pada tanah yang becek
dengan arah pembuangan air yang telah  Tertimpa benda yang lain sangat memungkinkan timbulnya percikan
direncanakan lumpur atau benda-benda asing.
3. Bila musim hujan antisipasi dengan
membuat drainage agar air hujan tidak
masuk dalam wilayah Rig, saat Rig
ditinggalkan
4. Bila mendapatkan lokasi yang sulit atau
dalam suatu cekungan maka minta pada
operator dozer untuk membuat suatu
lubang penampungan air limbah, hingga
air yang tidak digunakan dapat dibuang
pada kolam penampungan, dan apabila Air dari
proses pengeboran selesai maka kolam lubang bor
tersebut harus ditimbun kembali
Jangan membuang air yang sudah keluar
Air dari
dari lubang bor kembali kedalam lubang bor, inner tube
bisa merusak kualitas data.

Page 41 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
10. Permulaan a. Sesuai dengan kondisi Rig dan tinggi
Pengeboran menara, maka ada dua cara memulai
pengeboran sebagai berikut :
 Kesalahan Data  Perhatikan data “cut” yang dibuat saat
 Pada Rig yang bisa langsung
membuat pad dan tuliskan pada “drill
menggunakan core barrel :
recovery form)”.
 Letakkan core barrel diatas “kuda
 Mata kemasukan benda asing  Operator dan asisten harus selalu
kuda” kemudian masukkan inner tube.
berkoordinasi dalam pekerjaan ini.
 Naikkan gearbox sesuai
 Terjatuh  Kaca mata dan kaos tangan harus selalu
kebutuhan, kemudian pasang hosting plug
dikenakan pada aktifitas ini.
pada core barrel dan angkat core barrel
menggunakan winch dan diarahkan ke
posisi titik bor
 Anggota tubuh terjepit  Saat memasang dan melepas hosting plug,
 Pasangkan core barrel pada
pastikan posisi tangan/jari tidak berada
gearbox dan mulailah mengebor, jalankan
dalam lingkaran hook dan shacle, melainkan
air sesuai kebutuhan dan gunakan
pada hosting plug.
putaran mesin (tenaga hidrolik) untuk
menekan core barrel
 Tertimpa benda lain atau  Berhati-hati, pastikan selalu operator dan
 Setelah pengeboran dilakukan
accessories Rig crew Rig saling berkoordinasi selama proses
sesuai dengan kebutuhan dan kedalaman,
pengeboran berlangsung.
angkat core barrel dengan menggunakan
winch dan letakkan diatas “kuda kuda”
kemudian keluarkan sample

b. Untuk Rig yang tidak dapat langsung


menggunakan core barrel :
 Sambungkan pipa (core barrel
modifikasi)/penginti ke gearbox.
 Putar pipa tersebut dengan
gearbox dan tekan sesuai dengan
kedalaman yang diinginkan (1 meter)

Page 42 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
 Angkat pipa yang berisi sample,
dan keluarkan sample
 Lakukan metode diatas untuk
mengambil sample sampai core barrel
triple tube bisa digunakan.
 Selanjutnya pengeboran dapat
diteruskan dengan menggunakan core
barrel normal.
 (Lakukan pengeboran setiap 1
meter, jikalau tidak memungkinkan maka
lakukan maksimal 4 kali shoot dalam 1
meter)
11. Mengangkat inner
tube dari lubang bor 1. Setelah pengeboran dilakukan sesuai  Terjepit  Posisi tubuh saat mengangkat agar
interval yang diharapkan, maka inner  Terjatuh diperhatikan.
tube harus segera diangkat. Beri tekanan  Cedera tulang belakang  Gunakan alat pengaman overshoot dan
tarikan pada rod untuk mematahkan core  Cedera tangan mangkok kepala inner tube sesuai
pada ujung bit atau core lifter dari host  Mata kemasukan benda asing fungsinya.
material (induknya).  Sample terjatuh
2. Hentikan putaran pipa dan kunci/jepit  Inner tube terjatuh
menggunakan rod clamp.  Wireline putus  Pada saat mengangkat sample dari dalam
3. Buka sambungan pipa, lepaskan gear-box lubang bor dengan menggunakan winch
dan geser ke kanan. wireline hendaknya dilakukan secara berhati
4. Masukkan overshoot kedalam lubang bor. hati, innertube diangkat secara telaten dan
5. Angkat innertube menggunakan wireline perlahan jangan sampai ada sentakan
hingga tiba dipermukaan secara hati hati sentakan yang memungkinkan sample akan
6. Begitu backhand muncul maka pasangkan terjatuh.
alat pengaman untuk inner tube dan
teruskan mengangkat inner tube sampai
bagian ujung dari inner tube berada  Jangan memegang atau menyentuh wireline
kurang lebih 20 cm diatas pipa rod HQ yang sedang bergerak keluar dari lubang

Page 43 of 52
Posisi cara mengangkat inner
tube
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
7. Masih pada posisi inner tube bor.
menggantung maka pasangkan magkok  Yakinkan bahwa overshoot sudah
safety pada bagian bawah dari inner tube melengket/ masuk pada spearhead point,
(corelifter case) dan material yang akan diangkat sudah
8. Setelah mangkok safety terpasang lepas dari host material (“induknya”).
dengan aman maka angkat inner tube ke  Gunakan peralatan sesuai peruntukannya.
tempat yang tersedia (“kuda-kuda”)
9. Pada saat posisi inner tube menggantung,
pegang inner tube di posisi sekitar 20 cm
dari ujung (corelifter case)
10.Kemudian diangkat menuju ke tempat
yang tersedia (kuda-kuda) secara
perlahan mengikuti kendornya sling
wireline
11. Setelah innertube yang berisi sample
berada diatas “kuda-kuda” maka
lepaskan overshoot dan pengamannya,
backhand, mangkok safety, dan core lifter
case, menggunakan kunci pipa dan kunci Core lifter dibuka dengan kunci
parmali, hingga inner tube sampai pada parmali
proses dimana sample siap dikeluarkan.

12. Mengeluarkan sample


dari inner tube 1. Pasang kain sebagai pengganti piston  Sample rusak, quality data rusak  Perhatikan air tidak boleh melewati piston
pada inner tube. tetapi piston harus didorong oleh air untuk
mengeluarkan splitter yang berisi sample.
2. Setelah piston terpasang maka pasang  Adaptor tidak terpasang dengan  Pasang innertube ke adaptor sesuai dengan
adaptor dari pompa air ke inner tube. baik ulir/drat yang ada.

3. Putar kran air pada arah on secara  Sample terlempar  Tutup bagian depan dari inner tube

Page 44 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
perlahan hingga sample keluar karena menggunakan mangkok safety sambil
tekanan air. memegang splitter yang keluar.

4. Pisahkan 2 sisi splitter sehingga sample


dapat diukur  Tangan teriris splitter  Pada saat splitter mulai bergerak keluar
posisi crew yang menutup splitter tidak boleh
berada didepan inner tube/splitter tapi harus
menutup dari arah samping.
 Gunakan APD yang sesuai
5. Ukur recovery sample (panjang actual)
sampel yang didapatkan.  Pengukuran tidak valid  Sebelum mengukur recovery sample maka
buang dulu material yang tidak perlu seperti
cutting, sample yang jatuh dari dinding
Adaptor dari pompa air
pengeboran dan ceceran polimer.
 Pada saat mengukur recovery ingat bahwa
sample yang kita ukur adalah core dengan
ukuran HQ (diameter 61 mm), gunakan
sense untuk mengukur recovery pada
sample yang tidak utuh.
6. Catat length recovery sample yang ada di
Drill Recovery Form  Pencatatan salah/tidak valid  Pastikan panjang run pengeboran
(koordinasi asisten dan operator).
 Yakinkan hasil pengukuran sebelum dicatat
di Drill Recovery Form

13. Memasukkan Sample


kedalam Core Box 1. Masukkan sample ke dalam core box.  Sampel terbalik  Perhatikan top dan bottom, top sample
 Sampel tertumpah diletakkan pada sudut kiri atas dari core box,
bottom sample di sebelah kanan, sample
dengan meteran kecil dimulai dari bagian

Page 45 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
atas corebox sehingga sample akan terurut
sesuai kedalaman mulai dari kiri ke kanan
top ke bottom

 Sampel terkontaminasi  Gunakan core box yang bersih untuk


meletakkan sample.
 Pastikan data yang ditulis sesuai dengan drill
recovery form.

2. Setelah run mencapai 1 meter, beri label  Informasi salah  Apabila run belum mencapai 1 meter, maka
pada sample yang meliputi No. Hole, Grid driller melakukan urut-urutan pekerjaan
ID, Nama Hill, Tanggal pengeboran, From pengeboran kembali seperti dijelaskan
– To, dan Lenght recovery. diatas.

3. Susun core box sampel pada tempat  Core box patah/rusak  Maximum corebox yang saling menindih
yang telah disediakan adalah 5 buah.
 Pada bagian bawah dari core box yang
bersentuhan dengan tanah diberi alas
dengan tinggi minimum 15 cm dari
4. Setelah proses diatas terlewati maka  Core box terjatuh/terguling permukaan tanah, sementara diantara
sample ditutup dengan terpal/plastik, corebox yang bersusun diberi batas
sample tidak boleh kontak langsung menggunakan papan tripleks atau seng atau
dengan matahari dan air hujan jika menggunakan batang kayu dengan tebal
minimum 2 cm.
Pada saat akan meninggalkan lokasi  Beri pagar / tiang pengaman pada susunan
pekerjaan yakinkan bahwa sample yang kita core-box.
tinggalkan dalam kondisi yang aman, sudah
diberi tiang penyangga dan telah ditutup
dengan baik. Untuk selanjutnya di angkut ke
sample house.

Page 46 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman

14. Memasukkan inner


tube ke dalam core 1. Letakkan inner tube diatas “kuda kuda”  Anggota tubuh terjepit  Gunakan kaos tangan saat mencuci splitter.
2. Cuci splitter dan inner tube dengan bersih  Anggota tubuh bisa terbentur  Gunakan mangkok safety untuk mendorong
barrel dan masukkan kembali splitter kedalam  Terjatuh splitter masuk ke dalam inner tube, jangan
inner tube, pasang corelifter case dan  Tergelincir memaksakan menggunakan tangan.
backhand sehingga inner tube siap untuk  Jika sulit, angkat inner tube berisi splitter
digunakan kembali untuk pengeboran dalam posisi vertikal dan tumbukkan ke
selanjutnya. landasan karet.
3. Masukkan overshoot ke spear head point  Pastikan overshoot berfungsi dengan baik
4. Gunakan wireline untuk mengangkat dan sling wireline dalam kondisi baik.
innertube dan salah seorang crew  Jangan memegang atau menyentuh sling
mengarahkan inner tube hingga posisi yang sedang meluncur naik atau turun.
tepat berada diatas lubang bor.  Jangan memegang lifting dog sebelum inner
5. Turunkan inner tube sampai masuk dalam tube berada pada posisinya di atas kuda-
corebarrel menggunakan wireline winch. kuda.
6. Setelah innertube sudah berada dalam
core barrel, masukkan locking sleeve
melalui sling hingga overshot lepas dari
inner tube.
7. Tarik overshot keatas dan letakkan pada
tempat yang ditentukan.
8. Hubungkan gear box dan rod/pipa dan
mulailah pengeboran.
Proses ini akan berulang terus hingga
Cara/posisi mengagkat
pengeboran dinyatakan finish
inner tube ke lubang bor
15. Menyambung Pipa 1. Angkat rod yang akan disambungkan  Terjepit  Hati-hati dengan jari saat meletakkan rod di
Rod keatas kuda kuda.  Tertindis atas kuda-kuda
2. Arahkan hoisting plug dari wireline sling ke  Mata terpercik / kemasukan  Pastikan kondisi sling dan shacle baik dan

Page 47 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
ujung rod yang akan di angkat. benda asing layak pakai. Jangan memegang pipa atau
3. Pasangkan hosting plug pada rod, yang  Terjatuh memasukkan jari anda ke dalam pipa saat
akan digunakan untuk menyambung, manaikkan atau menurunkan pipa.
kemudian wireline digulung untuk  Pastikan posisi tubuh tidak searah dengah
mengangkat rod. arah jatuh atau meluncurnya pipa.
4. Satu orang mengarahkan untuk  Saat memasang dan melepas hosting plug,
menyambung rod. pastikan posisi tangan/jari tidak berada
5. Setelah rod tersambung, lepaskan rod dalam lingkaran hook dan shacle, melainkan
clamp hingga praktis rod hanya ditahan pada hosting plug.
oleh hosting plug wire line.  Berhati-hati, pastikan selalu operator dan
6. Masukkan pipa ke dalam lubang bor crew Rig saling berkoordinasi selama proses
dikontrol oleh wireline. pengeboran berlangsung.
7. Setelah itu pasang gear box, dan
sambungkan gearbox dengan rod dan
mulailah pengeboran kembali.

Langkah ini berulang tiap akan


menyambung rod

16. Mengangkat Rod /


Mencabut Pipa 1. Buka gear box dan geser ke kanan  Anggota tubuh terjepit  Posisikan tubuh dengan baik saat
(baik waktu proses (sliding)  Anggota tubuh bisa terbentur membuka pipa sehingga tidak terjadi loss
pengeboran maupun setelah 2. Sambungkan hosting plug dengan pipa  Terjatuh control.
hole dinyatakan finish) rod yang akan diangkat.  Tergelincir  Pastikan kondisi sling dan shacle baik dan
3. Putar Winch Wireline untuk mengangkat layak pakai. Jangan memegang pipa atau
ke atas memasukkan jari anda ke dalam pipa saat
4. Setelah muncul sambungan pipa manaikkan atau menurunkan pipa.
dipermukaan maka, gunakan rod clamp  Pastikan posisi tubuh tidak searah dengah
(klem) untuk menahan pipa agar tidak arah jatuh atau meluncurnya pipa.
melorot masuk dalam lubang.  Saat memasang dan melepas hosting plug,
5. Buka sambungan pipa dengan pastikan posisi tangan/jari tidak berada

Page 48 of 52
Pipa disusun kembali ke atas skit
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
menggunakan kunci pipa hingga dalam lingkaran hook dan shacle,
sambungan pipa terlepas melainkan pada hosting plug.
6. Setelah sambungan pipa terlepas maka  Berhati-hati, pastikan selalu operator dan
angkat ujung bawah dari pipa sambil sling crew Rig saling berkoordinasi selama
wireline dilonggarkan/diulur proses pengeboran berlangsung.
7. Letakkan pipa diatas kuda kuda,
8. Lepaskan hosting plug, angkat pipa yang
ada diatas kuda kuda pada tempat yang
telah disediakan

Pasang kembali hosting plug pada Pipa


rod untuk mengangkat pipa selanjutnya,
metode ini berulang sampai pipa tercabut
semua

17. Menangani Pipa 1. Cara mekanis :


Stuck  Lakukan putaran serta tarikan  Anggota tubuh terjepit  Waspada terhadap sentakan-
maximum pada gearbox sambil air  Anggota tubuh bisa terbentur sentakan/putaram maksimum yang dibuat
terus di jalankan.  Terjatuh saat memutar pipa.
 Jika pipa mulai bergerak, terus  Tergelincir  Gunakan kunci pipa yang masih layak saat
berikan putaran maximum. membantu memutar pipa.
 Lakukan hal ini beberapa kali hingga  Saat melakukan putaran bersama-sama
pipa rod betul betul terputar secara agar mengikuti satu komando saja.
normal
Lakukan metode ini secara berulang sampai
2. Cara manual (jika mekanis gagal) putaran pipa normal kembali
 Putar pipa menggunakan kunci pipa
yang dilakukan oleh 2 atau 3 orang
secara bersama sama.
 Arah putaran sesuai dengan arah ulir
pipa, hingga hubungan antar pipa

Page 49 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
tidak terlepas.
 Jika pipa mulai terputar maka, dapat
dibantu dengan cara mekanis.
18. Finishing Hole 1. Suatu hole dapat dinyatakan finish  Data rusak dan tidak akurat.  Pastikan bahwa data/sample yang ada
apabila sudah mendapatkan keputusan sudah representative untuk lubang yang
dari Field Geologist. Dan Drill Recovery sudah dibor, apabila dalam pemeriksaan
Form sudah ditanda-tangani oleh Field terdapat hal-hal yang meragukan atau
geologist dan Driller. tidak sesuai dengan aktual maka hal itu
2. Apabila hole telah dinyatakan finish, dapat dijadikan justifikasi untuk
dilakukan cek kedalaman (stick up) dan dilakukan pengeboran ulang (redrill).
pemeriksaan Drill Recovery Form oleh  Cek kedalaman dengan cara menghitung
Field Geologist/Supervisor PTI. jumlah pipa dan membandingkan dengan
3. Metode cek kedalaman adalah sebagai panjang core dapat dilakukan sewaktu-
berikut : waktu bila dirasa perlu oleh Field Supervisor,
PC = Panjang Pipa + Core Barrel \ oleh karena itu driller / assisten diwajibkan
Pengukuran Stick Up – Stick Up = TD memiliki catatan jumlah pipa yang
oleh Geologist
digunakan.
Note :
PC = Panjang Core
TD = Total Depth

4. Rapikan lokasi pengeboran, cabut semua  Pencemaran lingkungan  Bersihkan dan simpan peralatan pada
patok bor yang ada dan timbun lubang  Kerusakan lingkungan. tempatnya sebelum meninggalkan lokasi.
drainage.  Bersihkan lingkungan kerja sebelum di
tinggalkan.

5. Pasang patok tanda bahwa lokasi  Data Patok Finish hilang atau  Patok terbuat dari kayu yang cukup baik.
tersebut telah dibor, adapun informasi rusak.  Patok ditanam dengan kedalaman yang
pada patok tersebut ialah Nomor Rig cukup agar tidak mudah tumbang.
yang melakukan pengeboran, Hole Id,  Patok ditanam dekat lubang bor atau jika
Total Kedalaman, Tanggal Start, Tanggal dilalui oleh jalan, patok dapat ditanam ditepi

Page 50 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman
Finish jalan dengan offset yang menunjuk arah dan
jarak ke titik bor.
 Patok ditulis dengan menggunakan spidol
permanen dan kemudian ditutup/dilapisi
dengan Pylox agar tidak mudah terhapus.

Patok Finished

6. Apabila sample belum akan dikirim ke


sample house maka letakkan sample di  Sample terkontaminasi material  Susun sample secara hati-hati dan rapi.
tempat rata dan aman. asing  Berikan pengalas diantara core box sesuai
 Core box terguling dan sample dengan ketentuan
tumpah  Pasang patok pengaman yang kokoh di
 Sample terkena panas matahari / sekeliling tumpukan core box
air hujan  Tutup sample dengan terpal yang memadai
 Tumpukan sample hanya boleh disimpan
di lapangan maksimum 1 x 24 jam setelah
hole dinyatakan finish.

Sample ditutup terpal

Page 51 of 52
PT. HARMONI ARTHA SEJAHTERA REVISI : 00

STANDARD OPERATING PROCEDURE TANGGAL:


CORE DRILLING 01 Januari 2018

Urutan Tugas Pokok Prosedur Kerja Potensi Bahaya Cara Kerja yang Benar dan Aman

7. Apabila dispatch telah siap melakukan


pengiriman sample maka segera angkut
sample yang ada dengan cara yang
aman ke sample house

8. Pada akhir shift, buat laporan aktifitas


harian dan produksi menggunakan format
Rig Daily Sheet Control (DSC) serta Rig  Konsentrasi hilang (terburu-buru)  Lakukan pengisian laporan secara benar
Daily Equipment Checklist dan  Data produktifitas tidak akurat dan teliti
diserahkan ke Field Geologist.

Page 52 of 52

Anda mungkin juga menyukai