Mesin-Mesin Khusus Alat Alat Berat Bulld
Mesin-Mesin Khusus Alat Alat Berat Bulld
BULLDOZER
Disusun Oleh:
Septy Jumantoro
09/285663/35879
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan kesempatan kepada
penulis dan kita semua. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Bulldozer”.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Orang Tua, Bapak Ir. Suhijarto PS.
selaku dosen pengajar mata kuliah Alat Berat, teman-teman mahasiswa serta semua pihak
yang selalu memberikan bantuan baik secara moral maupun materi hingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pengetahuan dalam
mengembangkan wawasan kepada para pembaca. Penyusun menyadari adanya kekurangan
dalam penyajian makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
dibutuhkan untuk kesempurnaan makalah ini, atas perhatiannya mohon maaf dan terima
kasih penyusun sampaikan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................... 2
Daftar Isi............................................................................................................................. 3
I. Pendahuluan............................................................................................................... 4
I.1 Latar Belakang................................................................................................... 4
I.2 Tujuan............................................................................................................... 4
I.3 Metode Penulisan............................................................................................... 4
II. Pembahasan................................................................................................................ 5
II.1 Pengertian Bulldozer........................................................................................ 5
II.2 Kegunaan Bulldozer.................................................................................. 5
II.3 Bagian Utama Bulldozer.................................................................................... 8
II.4 Tipe-Tipe Bulldozer..………………………………………………………....
8
II.5 Operasi Bulldozer...................................................................................... 12
II.6 Produktivitas Bulldozer..................................................................................
13
II.7 Keselamatan dan Kesehatan Kerja...................................................................
19
III. Penutup.......................................................................................................................
23
III.1 Kesimpulan.......................................................................................................
23
III.2 Saran.................................................................................................................
23
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Memenuhi tugas khusus pembuatan makalah untuk mata kuliah Alat
Berat.
1.2.2. Tujuan Khusus
Mengetahui kegunaan bulldozer, tipe-tipe bulldozer, pengoperasian
bulldozer, serta menghitung produktifitas bulldozer.
Dapat digunakan pada tanah lumpur Tak dapat digunakan pada tanah lumpur,
jika digunakan pada tanah berbatu usia ban
maupun berbatu tajam
menjadi lebih pendek
5) Bowl Blade
Blade ini dibuat untuk membawa /mendorong material dengan
kehilangansesedikit mungkin, karena adanya dinding besi pada sisi
blade yang cukup lebar. Bentuknya seperti mangkuk, menyebabkan ia
disebut bowl-dozer
dimana,
Q : Produksi per jam dari alat (m³).
q :Produksi (m³) dalam saatu siklus kemampuan alat untuk
memindahkan tanah lepas.
N : Jumlah siklus dalam satu jam. dimana N = 60/cm
E : Efisiensi kerja.
Cm : Waktu siklus dalam menit
Produksi (q) = L x H² x a
dimana,
L = Lebar blade/sudu (m , yd)
H = Tinggi blade (m)
a = Faktor blade.
Untuk menghitung produktivitas standar dari Bulldozer, volume tanah yang
dipindahkan dalam satu siklus dianggap sama dengan lebar sudu x (tinggi
sudu)².Pada kenyataannya dilapangan produksi per siklus akan berbeda-beda
tergantungdari jenis tanah, sehingga faktor sudu perlu disesuaikan karena pengaruh
tsb.
Waktu siklus :
Waktu siklus yang dibutuhkan Bulldozer untuk menyelesaikan pekerjaan
adalahdimulai pada saat menggusur, ganti persneling dan mundur.Diperhitungkan
dengan rumus :
dimana,
D : Jarak angkut (gusur) (m, yd).
F : Kecepatan maju (m /menit), berkisar 3 - 5 km /jam.
R : Kecepatan mundur (m /menit), berkisar 5 - 8 km/jam.
Z : Waktu ganti persneling (menit), berlisar 0,10 - 0,20 menit.
Ripper:
Bulldozer sulit untuk menggusur dan meratakan tanah yang keras jika
terdapat dilokasi proyek. Pelaksanaan pembersihan dengan Bulldozer akan
menurunkan produksi Bulldozer bahkan akan mudah rusak. Untuk keadaan tersebut
diper lukan alat bajak (ripper). Ripper adalah alat yang menyerupai cakar (shank)
yang dipasangkan dibelakang traktor. Fungsi dari alat ini untuk menggemburkan
tanahkeras, jumlah cakar ripper antara 1 - 5 buah. Bentuk shank ada yang lurus
danlengkung, shank lurus dipakai untuk material padat dan batuan berlapis sedang
yang lengkung dipakai untuk batuan yang retak.
Perhitungan produksi Ripper sangat sulit untuk diperkirakan, salah satu fak
tor adalah karena pekerjaan itu tidak dilakukan terus menerus. Biasanya pekerja-an
ini bersamaan dengan pemuatan material, hingga sering dijumpai dilapangansebuah
traktor dipasangkan blade dan ripper pada waktu bersamaan.Perhitungan produksi
Ripper ini dapat dilakukan dengan beberapa cara. Cara pertama adalah dengan
mengukut potongan topografi dilapangan dan waktuyang dibutuhkan untuk
menggemburkan tanah. Cara ini memberi hasil yang akurat. Cara lain dengan
mengasumsikan kecepatan rata-rata Ripper yang bekerja disuatu area, dengan
mengetahui jarak tempuh setiap pass maka waktu
berangkatdapat dicari. Total waktu siklus merupakan penambahan waktu berangkat
denganwaktu yang dibutuhkan Ripper untuk mengangkat/menurunkan cakarnya.
Kapasitas Produksi Ripping dengan Multy Shank Ripper adalah sbb:
Keterangan:
KP = Kapasitas produksi ripping
LK = Lebar kerja (meter)
P = Kedalaman penetrasi (meter)
J= Jarak ripping (meter)
Keterangan:
TD = Kapasitas produksi dozing
TR = Kapasitas produksi ripping
2.7.5 Helm
Helm (helmet) sangat pentig digunakan sebagai pelindug kepala, dan sudah
merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk mengunakannya
dengar benar sesuai peraturan. Helm ini diguakan untuk melindungi kepala
dari bahaya yang berasal dari atas, misalnya saja ada barang, baik peralatan
atau material konstruksi yang jatuh dari atas. Memang, sering kita lihat
kedisiplinan para pekerja untuk menggunakannya masih rendah yang
tentunya dapat membahayakan diri sendiri.
2.7.8 Masker
Pelidung bagi pernapasan sangat diperlukan untuk pekerja konstruksi
mengingat kondisi lokasi proyek itu sediri. Berbagai material konstruksi
berukuran besar sampai sangat kecil yang merupakan sisa dari suatu
kegiatan, misalnya serbuk kayu sisa dari kegiatan memotong, mengampelas,
mengerut kayu.
2.7.9 Tangga
Tangga merupakan alat untuk memanjat yang umum digunakan. Pemilihan
dan penempatan alat ini untuk mecapai ketinggian tertentu dalam posisi
aman harus menjadi pertimbangan utama.
2.7.10 P3K
Apabila terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan ataupun berat
pada pekerja konstruksi, sudah seharusnya dilakukan pertolongan pertama di
proyek. Untuk itu, pelaksana konstruksi wajib menyediakan obat-obatan yang
digunakan untuk pertolongan pertama.
Demikianlah peralatan standar k3 di proyek yang memang harus ada dan
disediakan oleh kontraktor, barangkali sifatnya wajib. Ingat tindakan preventif
jauh lebih baik dan murah ketimbang sudah kejadian.
BAB III
PENUTUP
3.3 Kesimpulan
Pembangunan yang pesat dan semakin berkembangnya teknologi membuat
pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus dibantu dengan peralatan berat, terlebih untuk
pekerjaan berat yang tidak dapat ditangani oleh tenaga manusia. Maka dari
itu digunakanlah alat berat guna membantu pekerjaan konstruksi tersebut.
Bulldozer merupakan salah satu alat berat yang digunakan dalan pelaksanaan
konstruksi, seperti pembabatan atau penebasan (clearing), perintisan (pioneering),
gali atau angkut jarak pendek, pusher loading, menyebarkan material, penimbunan
kembali, trimming dan sloping, ditching, menarik (winching), memuat, bentuk
sudut/bilah/blade.
Agar dalam penggunaan alat berat sesuai dengan kebutuhan, efisiensi waktu dan
tidak menimbulkan kerugian, maka kita harus mengetahui secara mendalam hal-hal
yang berhubungan dengan alat berat.
3.4 Saran
Semua pengetahuan mengenai alat berat tentunya akan sangat bermanfaat untuk
kita semua , terlebih jika sudah terjun di dunia kerja. Untuk itu semoga kita dapat lebih
memanfaatkan waktu yang ada untuk belajar dengan sebaik-baiknya.