Anda di halaman 1dari 20

BAB II

MECHANICAL ELEMENT

Tujuan Bab 2:
Setelah menyelesaikan pembelajaran pada BAB 2, siswa mampu menjelaskan nama
dan fungsi serta mengidentifikasi tipe dari Fasteners, Bearing, Seals dan Belts.

Referensi :
TheGoldBook
Training Aid
Basic Machine Element

Pelajaran 1: Fasteners

Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu menjelasakan nama dan fungsi
masing-masing komponen fasteners dan mengidentifikasi masing-masing fasteners.

Gambaran Umum
Fasteners atau pengencang digunakan untuk menggabungkan beberapa parts atau komponen
menjadi suatu komponen assembly. Fasteners digunakan karena komponen assembly tidak bisa
dibuat secara utuh dari satu bagian sehingga dibuat dari beberapa parts atau komponen untuk
mempermudah pembuatan, pemasangan, perawatan dan perbaikan. Dibawah ini akan dijelaskan
berbagai macam fasteners.

Bolt
Bolt adalah fasteners yang digunakan sebagai pasangan dari Nut. Bentuk lain bolt adalah capscrew
yang merupakan fasteners pasangan dari lubang ulir. Dengan demikian, bolt dan capscrew
dibedakan berdasarkan aplikasi pemakaiannya sebagai fasteners. Berbagai macam bolt dan capscrew
ditunjukkan pada gambar berikut:

Reamer Head Hex Internal Hex Full Threaded


Bolt Bolt Bolt Bolt

Square head capscrew Round Head Square Neck Bolt

12 Point Head Screw Hex Flange Screw Flow Bolt

Macam-macam Bolt

• Spesifikasi Bolt
Bentuk bolt terdiri atas head body dan thread. Ukuran head dan bolt menentukan berapa ukuran
kunci dan socket yang digunakan.

Basic Mechanic Course 10


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
Basic Machine Element

Ukuran Head Bolt

Ukuran bolt ditentukan oleh diameter puncak thread, sedangkan panjang bolt diukur dari bagian
bawah head ke bagian ujung thread (bolt). Beberapa bentuk bolt memiliki ketentuan penentuan
ukuran panjang yang berbeda seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

Head Threads

Diameter

Bolt Length

Dimensi Bolt

Ukuran bolt juga ditentukan oleh ukuran thread. Berdasarkan Unifled Screw Thread Standard, thread
diukur dengan menghitung jumlah puncak ulir setiap inci dan Bolt dapat dinotasikan sebagai berikut:

Thread dibedakan atas thread kasar (coarse thread) dan thread Halus (fine thread) yang ditandai
dengan notasi UNC untuk coarse thread dan UNF untuk fine thread. Coarse thread memiliki alur yang
lebih dalam dan banyak digunakan sedangkan fine thread ulirnya kecil dan digunakan hanya pada
pemakaian tertentu, misalnya untuk pengikat parts yang tipis.
Pada standarisasi metrik, ukuran ulir ditentukan oleh jarak antara puncak ulir terdekat. Notasi yang
digunakan untuk menyatakan ukuran ulir metrik adalah sebagai berikut:

Basic Mechanic Course 11


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
Basic Machine Element

• Tingkat (Grade) Kekuatan Bolt


Society of Automotive Engineer (SAE) membuat standarisasi untuk mengklasifikasikan United (inch-
series) bolt dan capscrew pada beberapa grade berdasarkan material, treatment dan tensile strength
(kekuatan tariknya). Selain itu komatsu juga membuat standar untuk bolt yaitu KES (Komatsu
Engineering Standart). Klasifikasi grade ditunjukkan dengan tanda pada permukaan atas head bolt.
Tabel dibawah ini menunjukkan spesifikasi dan tanda bolt berdasarkan standarisasi KES:

Bolt dengan Standar KES


Standarisasi grade bolt metrik ditetapkan oleh International Standardization of Organization (ISO),
pengklasifikasiannya berdasarkan atas kekuatan tensile dan yield. Tanda angka pada permukaan atas
Bolt menandakan klasifikasi kekuatannya. Semua Bolt dan capscrew yang ukuran diameternya diatas
4 mm memiliki tanda angka pada permukaan atas head Bolt.

Nut
Nut merupakan fasteners dengan aplikasi pemakaian sebagai pasangan dari bolt. Nut berbentuk segi
enam (hexagon) atau segi empat dengan lubang berulir kasar atau halus pada bagian tengah bolt
pasangannya.

Basic Mechanic Course 12


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
Basic Machine Element

American Society for Testing Material (ASTM) dan SAE memberikan standarisasi untuk material dan
kekuatan pada unified (inch), sedangkan ISO dan ASTM memberikan standarisasi untuk kelas nut.
Nut-metrik yang digunakan di USA diklasifikasikan menjadi 5, 9 dan 10. Angka ini menunujukkan
kekuatan tarik (tensile strength) tertinggi dari screw atau bolt yang harus digunakan untuk
mencegah kerusakan.
Nut memiliki tiga dimensi penting, yaitu: tebal, lebar (ukuran kunci) dan diameter dalam. Gambar
berikut ini menunjukkan berbagai jenis Nut.

Nut
Washer
Washer merupakan cincin penutup yang digunakan antara bolt ataupun nut terhadap parts atau
komponen yang diikat. Berdasarkan fungsinya washer terdapat beberapa bentuk, yaitu:
 Plain Washer, mendistribusikan beban pengikat dengan permukaan yang lebih luas dibanding
bolt atau nut serta mencegah kerusakan permukaan part yang diikat.
 Helical Spring Washer, digunakan untuk menjamin agar bolt atau nut kencang (tidak mudah
kendor) pada part yang menerima getaran atau vibrasi.
 Toothed Lock Washer, digunakan untuk menjamin bolt atau nut tidak mudah kendor akibat
getaran atau vibrasi. Aplikasi ini mirip dengan Helical Spring Washer, toothed lock washer
sendiri banyak digunakan pada pemasangan nut di terminal kabel.
Gambar berikut menunjukkan beberapa macam jenis washer:

Washer

Basic Mechanic Course 13


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
Basic Machine Element

Screw
Screw merupakan salah satu jenis fasteners yang bentuknya hampir sama dengan bolt atau
capscrew, akan tetapi berukuran kecil. Screw sebagai pengencang berpasangan dengan nut atau
lubang thread. Driver yang digunakan sebagai pengencang berupa screw driver, Kunci L atau socket
screw. Gambar dibawah ini menunjukkan berbagai macam screw:

Screw

Stud
Stud merupakan salah satu jenis fasteners berupa steel rod yang memiliki thread pada kedua
ujungnya. Salah satu ujung thread dikencangkan pada parts atau komponen, sedangkan salah satu
ujungnya mengikat part dengan menggunakan nut, gambar berikut menunjukkan bentuk stud dan
pemasangannya sebagai pengikat.

Stud

Pins
Pin digunakan sebagai fasteners pada bagian parts yang bergerak dan sebagai pengunci (lock) serta
sebagai pelurus posisi parts yang saling disambungkan. Berbagai bentuk pin ditunjukkan pada
gambar berikut:

Basic Mechanic Course 14


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
Basic Machine Element

Macam-macam Pin

Fungsi masing-masing pin:


 Cotter pin berfungsi sebagai lock pada clevis pin, stopped nut dan caste nut.
 Dowel pin berfungsi sebagai pelurus (alignment) terhadap komponen yang diikat.
 Clevis pin digunakan sebagai pin engsel untuk U-yoke pada linkage yang dalam
pemasangannya dilengkapi cotter pin sebagai lock.
 Spring pin berfungsi sebagai pengikat yang bersifat self locked pin, spring pin berbentuk
cylinder spring yang berukuran oversize terhadap lubang pin sehingga pada saat dipasang
terhadap gaya tekan dari spring pin terhadap lubang.
 Quick lock pin digunakan sebagai lock terhadap pin, dengan demikian quick lock pin berfungsi
untuk membuka atau melepas pin.
 Taper pin digunakan sebagai lock terhadap dua komponen yang dipasang tetap.
 Grooved pin digunakan sebagai fasteners seperti spring pin.
 Spring lock pin merupakan fasteners yang digunakan berpasangan dengan clevis pin untuk
mempermudah melepas dan memasang bagian yang saling berhubungan.

Snap Ring
Snap ring merupakan pendukung yang berfungsi sebagai lock penempatan posisi atau penahan
(retainer), contoh menempatkan dan menahan posisi shaft pada hole. Macam-macam bentuk snap
ring ditunjukkan pada gambar berikut:

Snap Ring

Basic Mechanic Course 15


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
Basic Machine Element

Clamp
Clamp digunakan untuk pengikat pada penyambungan hose ke pipa logam, clamp digunakan sebagai
pengikat agar tidak terjadi kebocoran cairan atau udara, tipe clamp ini disebut hose clamp. Bentuk
clamp lain yang digunakan adalah wire rope clamp yang digunakan sebagai clamp untuk
penyambungan wire rope. Gambar dibawah ini menunjukkan hose clamp:

Hose Clamp

Key
Key atau pasak digunakan sebagai lock antara roda sisi atau pulley tehadap shaft. Terdapat dua jenis
key yaitu reactangular atau square key dan woodruf key seperti ditunjukkan pada gambar dibawah
ini:

Key

Basic Mechanic Course 16


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
Basic Machine Element

Pelajaran 2: Bearing

Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu menjelasakan nama dan fungsi
masing-masing komponen bearing dan mengidentifikasi masing-masing bearing.

Gambaran Umum
Bearing berfungsi untuk mengurangi gesekan dan keausan serta hilangnya tenaga akibat bagian yang
saling berputar. Bearing dibagi menjadi dua tipe yaitu plain bearing (friction bearing) dan anti friction
bearing.

Plain Bearing
Plain bearing mengurangi gesekan karena adanya sliding contact antara permukaan yang saling
bergesekan. Plain bearing disebut juga dengan bushing atau bearing. Bushing dan bearing memiliki
pengertian yang hampir sama, secara umum dapat dibedakan berdasarkan kriteria berikut:
Plain bearing disebut bushing apabila:
 Berbentuk sleeve satu lingkaran penuh dengan pemasangan di press terhadap lubang.
 Memungkinkan proses finishing pada bagian dalam dari bushing untuk mendapatkan
penyesuaian yang tepat.
 Digunakan untuk putaran lambat dengan tingkat beban ringan sampai berat atau putaran
sedang dengan beban ringan.
Plain bearing disebut split bearing apabila:
 Berbentuk sleeve setengah lingkaran sehingga untuk menjalankan fungsinya digunakan dua
buah sleeve setengah lingkaran (satu pasang).
 Digunakan untuk putaran tinggi.

Bushing
Plain bearing terbuat dari berbagai macam material tergantung pada kecepatan putar shaft, beban
yang didukung dan tipe pelumasan yang digunakan. Plain bearing terbuat dari kayu, karet, plastik,
besi tuang, tembaga, kuningan dan perunggu. Berdasarkan pelumasannya plain bearing digolongkan
menjadi:

Basic Mechanic Course 17


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
Basic Machine Element

Pelumasan kering : tidak terdapat lubrikasi antara permukaan yang saling bersinggungan.
Pelumasan terbatas : pelumasan dengan kondisi lapisan film tipis antar bagian yang saling
bergesekan.
Pelumas penuh : keseluruhan permukaan yang bersinggungan dipisahkan oleh lapisan.

Pelumasan Kering
Pelumasan Terbatas Pelumasan Penuh

Anti Friction Bearing


Anti friction bearing memiliki tiga jenis bentuk dasar bearing, yaitu:
 Ball Bearing
 Roller Bearing
 Needle Bearing

Anti Friction Bearing


Anti friction bearing terbuat dari baja yang dikeraskan (hardened steel). Dimana bagian-bagian utama
dari anti friction bearing adalah:
 Race adalah cincin bagian dalam (inner race) dan cincin bagian luar (outer race) sebagai
tempat dudukan elemen gelinding.
 Ball, rollers atau needle adalah element gelinding untuk mengurangi gesekan.
 Separator atau cages adalah pengatur jarak antara element gelinding.

Basic Mechanic Course 18


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
Basic Machine Element

• Ball Bearing
Ball bearing memiliki empat macam race, yaitu :
 Conrad bearing
 Full type bearing
 Split race bearing
 Angular contact bearing

Conrad Bearing
Split Race Bearing

Full Type Bearing Angular Contact Bearing

Ball bearing dibagi menjadi empat macam berdasarkan beban yang diterimanya, yaitu :
 Radial Load Bearing
 Radial and Thrust Load Bearing
 Self Aligning Radial Load
 Thrust Load Bearing

Single Load Single Load Double Load


Radial Radial Thrust Double Load
Radial Thrust Self Aligning
Radial
Basic Mechanic Course 19
Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
Basic Machine Element

• Roller Bearing
Roller bearing digunakan untuk menumpu beban yang lebih besar dibanding dengan ball bearing.
Berdasarkan beban yang diterima roller bearing digolongkan menjadi:
 Radial Load, Straight Roller Bearing.
 Radial and Thrust Load, Tapered Roller.
 Self Aligning, Radial and Thrust Load.
 Self Aligning, Radial and Thrust Load Concave Roller Bearing.
 Thrust Load.

Radial Load Radial Thrust Self Aligning Self Aligning


Straight Tapered Radial Thrust Radial Thrust
Spherical Roller Concave Roller

Thrust Load Thrust Load


Ball Bearing Roller Bearing

• Needle Bearing
Needle bearing memiliki elemen gelinding berdiameter kecil atau berbentuk jarum, karena bentuknya
tersebut maka needle bearing banyak digunakan untuk tempat dengan ruang terbatas. Jenis needle
bearing meliputi radial load bearing dan thrust load bearing.

Needle Bearing

Basic Mechanic Course 20


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
Basic Machine Element

Pelajaran 3: Seals

Tujuan Pelajaran 3
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 3, siswa mampu menjelasakan nama dan fungsi
masing-masing komponen seals dan mengidentifikasi masing-masing seals.

Gambaran Umum
Seal digunakan sebagai penyekat atau perapat pada bagian yang saling disambungkan terhadap
kebocoran cairan, udara, debu, dan menjaga tekanan. Terdapat dua jenis bentuk seal, yaitu:
• Dynamic Seal digunakan sebagai perapat pada parts yang bergerak, contoh:
 Radial lip seal
 Clearance seal
 Ring seal
 Face seal
 Compression packing
 Molded packing
 Diaphragma seal
• Static Seal digunakan sebagai perapat pada parts statis (fixed parts):
 Static O-ring
 Metallic gasket
 Non metallic gasket
 Sealant

Radial lip Seal (Oil Seal)


Radial lip seal digunakan sebagai penyekat untuk pelumas pada sistem yang memiliki shaft berputar.
Radial lip seal ini biasa disebut juga oil seal. Penyekat atau perapatan (sealing) berdasarkan
perbedaan ukuran antara elemen seal dan diameter luar shaft merupakan dasar prinsip sealing, juga
ditambahkan spring dibelakang lip seal. Antara lip seal dengan shaft harus terdapat lapisan film
sebagai perapat dan pelumas.
Bila lapisan film terlalu tebal, maka cairan akan bocor tetapi bila terlalu tipis akan timbul gesekan dan
keausan pada lip seal. Tebal tipisnya lapisan film dipengaruhi oleh tekanan lip seal. Oil seal
dibedakan berdasar bentuk lip seal. Di bawah ini merupakan gambar lip seal atau oil seal dan bentuk
dasarnya untuk single lip dan double lip.

Basic Mechanic Course 21


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
Basic Machine Element

Oil Seal (Lip Seal)


Macam-macam lip seal adalah:
 Single lip seal: lip tidak menggunakan spring loaded. Untuk sealing cairan kental seperti
grease pada shaft dengan kecepatan lambat.
 Single lip spring loaded: spring loaded membantu kerapartan seal, digunakan untuk sealing
cairan dengan viskositas yang rendah pada shaft kecepatan putar tinggi dan pada daerah
yang tidak berdebu.
 Double lip: lip seal menghadap berlawanan arah dengan tambahan spring loaded pada kedua
sisinya. Digunakan sebagai sealing terhadap cairan pada lip yang dilengkapi dengan spring
loaded, sedangkan sisi lip yang lain melakukan sealing terhadap debu atau partikel.
 Dual lip: lip seal menghadap berlawanan arah dan memiliki spring loaded pada kedua sisinya.
Digunakan sebagai sealing terhadap pelumas kental pada salah satu sisi dan sebagai sealing
terhadap cairan pada sisi yang lain.
Pemasangan oil seal harus diperhatikan untuk mencegah kerusakan dini atau kebocoran akibat
rusaknya lip seal. Lip mudah sobek dan rusak. Sebelum dipasang seal harap disimpan secara aman,
jauh dari panas dan debu.

Packing
Packing digolongkan menjadi dua tipe yaitu compression packing dan molded packing. Compression
packing membentuk ketika packing tersebut dipasang dan tertekan antara alur polos dan housing.
Gaya tekan mengakibatkan packing mengambang sealing terhadap alur pada poros maupun pada
housing. Terdapat tiga jenis compression packing, yaitu: fabric (serat), metallic dan plastik. gambar
berikut menunjukkan bentuk compression paking.

Packing

Basic Mechanic Course 22


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
Basic Machine Element

Molded packing merupakan dynamic seal, terdiri dari dua tipe yaitu lip type dan squeeze type. Jenis-
jenis lip type adalah flange, cup, u-cup, u-ring dan v-ring. Jenis squeeze type adalah o-ring dalam
berbagai bentuk. Lip type packing melakukan sealing karena adanya gaya tekan fluida atau udara
yang menyebabkan lip mengembang. Gambar berikut menunjukkan contoh pemakaian packing pada
piston dan cylinder head dari hydrolic cylinder.

Packing pada Piston dan Head Hydraulic Cylinder

O-ring
O-ring berfungsi sebagai seal akibat tertekan (squeezed) pada proses pemasangan. Proses sealing
terjadi akibat tekanan cairan menekan o-ring. Static o-ring memberikan sealing terhadap komponen
statis untuk mencegah cairan fluida atau udara.

O-ring Seal
Dynamic o-ring digunakan sebagai sealing terhadap fluida pada bagian komponen yang saling
bergerak. Terdapat tiga penggunaan o-ring, yaitu:
 Reciprocating, bila digunakan sebagai seal piston ring atau sealing pada sekitar piston rod.
 Oscillating bila seal berputar bolak-balik pada derajat yang terbatas atau seal berputar
beberapa kali putaran pada saat proses sealing.
 Rotating, apabila o-ring memberikan sealing terhadap shaft yang berputar pada dynamic
dalam o-ring.
Gambar berikut menunjukkan berbagai macam o-ring yang telah terpasang pada komponen.

Pemasangan O-ring
Basic Mechanic Course 23
Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
Basic Machine Element

Gasket
Gasket merupakan static, mencegah kebocoran cairan melalui permukaan bidang kontaknya terhadap
komponen yang dirakit. Faktor utama dalam penggunaan gasket adalah seal material dapat
menyesuaikan bentuk (conform) terhadap ketidaksempurnaan kontak antara bidang permukaan
bentuk gasket terhadap permukaan kontak.

Gasket Kit
Pada pemasangan gasket sebagai penyekat perlu diperhatikan besarnya tekanan pada saat
pemasangan. Semakin kuat tekanan diberikan pada gasket tidak berarti akan menghasilkan
kemampuan sealing yang semakin baik. Tekanan minimum yang diperlukan gasket tergantung pada:
 Jenis material gasket
Kemampuan sealing minimum tergantung pada tingkatan jenis material gasket. Material yang
digunakan adalah asbestos cork, rubber, plastic sand paper atau campuran material tersebut.
 Tekanan dalam (internal pressure)
Internal pressure cenderung menekan fluida keluar melalui seal assembly. Hal penting untuk
menentukan seberapa besar tekanan flange diperlukan untuk menekan seal.
 Fluida yang di sealing
Viskositas fluida yang terdapat pada tempat dimana gasket berfungsi sebagai penyekat
menentukan tekanan yang diperlukan untuk mengencangkan gasket.
 Width/thickness ratio
Penurunan kekuatan tekanan terhadap kenaikan ketebalan gasket sering dengan
perbandingan lebar sealing gasket terhadap kenaikan ketebalan gasket pada saat tidak
ditekan. Dengan kata lain semakin kecil perbandingan antara lebar kotak permukaan sealing
terhadap tebal gasket membutuhkan kekuatan tekan yang lebih tinggi. Oleh karena itu,
gasket memiliki lubang bolt yang letaknya tidak boleh terlalu dekat terhadap sisi dalam
gasket.

Basic Mechanic Course 24


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
Basic Machine Element

Pelajaran 4: Belts

Tujuan Pelajaran 4
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 4, siswa mampu menjelasakan nama dan fungsi
masing-masing komponen belts dan mengidentifikasi masing-masing belts.

Gambaran Umum
Belt memindahkan power melalui kontak antara belt dengan pulley penggerak dan pulley yang
digerakkan. Belt digerakkan oleh gaya gesek penggerak, kemampuan belt untuk memindahkan
tenaga tergantung pada:
 Tegangan belt terhadap pulley.
 Gesekan antara belt dan pulley.
 Sudut kontak antara belt dan pulley.
 Kecepatan belt.

Round Belt
Flat Belt V-Belt

Bended Belt Linked V-Belt Timing Belt V-Ribbed Belt

Macam-macam Belts

Round Belts
Round belts terbuat dari solid rubber atau rubber dengan cord. Belt ini hanya digunakan untuk beban
ringan seperti untuk sewing machiac projector films.

Flat Belts
Penggunaan flat belts semakin berkurang dengan digunakannya V-belts pada sistem pemindah
tenaga. Flat belt terbuat dari leather rubberized fabric dan cord. Flat belt semakin tidak digunakan
karena membutuhkan pulley yang lebih besar, tempat yang luas dan kurang flexible.
Flat belt juga dipergunakan sebagai conveyor belt bilamana belt tersebut membawa beban. Flat belt
umumnya digunakan sebagai pemindah tenaga high power untuk mesin penggerak yang terpisah
dengan mesin yang digerakkan. Contoh: sawmills.

Basic Mechanic Course 25


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
Basic Machine Element

V-belts
V-belts banyak digunakan untuk memindahkan beban antara pulley yang berjarak pendek. Gaya jepit
ditimbulkan oleh bentuk alur V. Gaya tarik atau load yang lebih besar menghasilkan gaya jepit belt
yang kuat. Keuntungan V-belts adalah:
 Gaya jepit belt memungkinkan sudut kontak yang lebih kecil dan perbandingan kecepatan
yang lebih tinggi.
 Meredam kejutan terhadap motor dan bearing akibat perubahan beban.
 Memiliki level vibrasi dan noise yang lebih rendah.
 Mudah dan cepat dalam melakukan penggantian dan perawatan.
 Efficiency transmisinya tinggi (mencapai 45%).

V-belts

Banded V-belts
Banded V-belts adalah multiple V-belt yang dibentuk cetak permanen tie band. Banded V-belts
mengurangi timbulnya masalah pada penggerak dimana belts bergeser, melintir dan terlepas dari
alurnya.

Linked V-belts
Linked V-belt dibentuk dari multiple belt yang disusun saling menyambung. Digunakan untuk
penggerak-penggerak besar dengan memiliki jarak center yang tetap, dimana terdapat kesulitan
untuk memastikan ukuran belts yang tetap. Link dapat ditambah atau dikurangi untuk mendapatkan
panjang belt yang tetap.

Timing Belts
Timing belt merupakan aksi gabungan antara chain dan sprocket pada bentuk flat belt. Bentuk
dasarnya merupakan flat yang memiliki gigi-gigi berukuran sama pada permukaan kotak dengan gigi
pulley. Sebagaimana penggerak gear rantai, membutuhkan kelurusan pada perpasangan pulley.
Keuntungan timing belt:
 Tidak terjadi slip atau variasi kecepatan.
 Membutuhkan perawatan yang ringan.
 Mampu digunakan pada range beban yang lebar.
 Memiliki efficiency mekanis tinggi karena tidak terjadi gesekan atau slip, initial tension
berkurang dan memiliki kontruksi yang tipis.

Basic Mechanic Course 26


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
Basic Machine Element

V-Ribbed Belts
V-ribbed belts merupakan gabungan alur luar berbentuk V-belt. Lapisan inti penguat terdapat pada
bagian daftar belt. Sebagaimana V-belt kemampuan memindahkan power tergantung pada aksi jepit
antara alur dan belt.

Basic Mechanic Course 27


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
Basic Machine Element

Ringkasan

Fasteners
Fasteners atau pengencang digunakan untuk menggabungkan beberapa parts atau komponen
menjadi suatu komponen assembly. Jenis-jenis fasteners adalah sebagai berikut:
• Bolt
• Nut
• Washer
• Screw
• Stud
• Pin
• Snap Ring
• Clamp
• Key

Bearing
Bearing berfungsi untuk mengurangi gesekan dan keausan serta hilangnya tenaga akibat bagian yang
saling berputar. Bearing dibagi menjadi dua tipe yaitu plain bearing (friction bearing) dan anti friction
bearing. Plain bearing mengurangi gesekan karena adanya sliding contact antara permukaan yang
saling bergesekan. Jenis anti friction bearing adalah ball bearing, roller bearing dan needle bearing.

Seal
Seal digunakan sebagai penyekat atau perapat pada bagian yang saling disambungkan terhadap
kebocoran cairan, udara, debu, dan menjaga tekanan. Terdapat dua jenis bentuk seal yaitu dynamic
seal dan static seal. Dynamic seal digunakan sebagai perapat pada parts yang bergerak, sedangkan
static seal digunakan sebagai perapat pada parts statis (fixed parts).

Belts
Belt berfungsi untuk memindahkan power melalui kontak antara belt dengan pulley penggerak dan
pulley yang digerakkan. Belt terdiri atas beberapa jenis, diantaranya yaitu:
• Round Belt
• Flat belt
• V-belts
• Banded V-belts
• Linked V-belt
• Timing belt
• V-ribbed belts

Basic Mechanic Course 28


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada

Anda mungkin juga menyukai