Mempersembahkan :
-KAlKULUS
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
-KAlKULUS
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan diktat ini.. Pembuatan diktat ini
bertujuan untuk memperdalam materi, bahan pembelajaran, serta sebagai latihan dalam
proses perkuliahan terutama pada mata kuliah dasar teknik.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam pembuatan diktat ini khususnya kepada Bu Bondan yang telah memberikan izin, Staff
pengurus PAF yang telah memberikan kumpulan soal mata kuliah, Departemen Teknik
Kimia atas diktat kimia dasarnya, seluruh pengurus pendidikan BEM FTUI 2014 yang telah
berusaha keras demi terciptanya diktat ini khususnya kepada Antonio Nathan dan Willy Y.
Chandra, serta pihak lainnya yang tidak dapat kami sebut satu-persatu .
Dalam pembuatan diktat ini, kami menemukan kesulitan-kesulitan yang mungkin
dikarenakan kurangnya pengetahuan serta kelalaian dalam penyusunan. Kami mohon maaf
apabila ada jawaban yang keliru, tidak terjawab, maupun tidak jelas dalam diktat ini. Kami
menyadari, diktat ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun sehingga diktat ini dapat menjadi
lebih baik dan berdaya guna hingga masa yang akan datang.
Harapan kami, mudah-mudahan diktat ini dapat berguna bagi siapapun yang
membaca dan belajar darinya serta sebagai media tambahan dalam pembelajaran mata
kuliah dasar teknik.
DAFTAR ISI
c. Median didefinisikan sebagai posisi tengah dari nilai data terjajar. Median yang
dimaksud adalah median untuk data tidak terkelompok (lihat buku referensi
halaman 30). Tidak ada rumus untuk data tidak terkelompok, tapi data harus
diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil hingga terbesar, atau sebaliknya. Lalu
untuk data yang jumlahnya genap, nilai median adalah mean untuk data ke-
𝑥𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑥𝑛+1. Untuk data yang jumlahnya ganjil, nilai median berada di 𝑥𝑛+1. Untuk
2 2 2
soal ini, median berada pada mean untuk data ke-10 (160) dan ke-11 (165), jadi
mediannya adalah 162.5.
2. Diketahui : ada 10 spesimen basalt dan 10 spesimen granit. Akan dipilih 15 spesimen
dari jumlah 20 spesimen yang ada untuk dianalisis.
Ditanya : a) tentukan fungsi probabilitas dari spesimen granit terpilih untuk dianalisis,
b) nilai mean dan deviasi standar dari variabel acak ini.
Jawab :
a) Fungsi probabilitas dari variabel acak X didefnisikan sebagai “probabilitas X
menyandang nilai x” (x adalah keluaran yang mungkin dari variabel acak X). Fungsi
probabilitas dinyatakan matematik sebagai P(X=x) = p(x). (untuk lebih lengkapnya
lihat buku referensi halaman 62-63). Terdapat dua aturan :
1. Nilai-nilai p(x) akan selalu berada pada interval 0 sampai 1.
2. Jumlah seluruh nilai fungsi probabilitas adalah 1 (jumlah p(x) adalah 1).
Sekarang penyelesaiannya adalah :
b) Soal ini dapat ditulis ulang sebagai nilai mean dan standar deviasi dari distribusi
probabilitas. Karena yang ditanyakan adalah granit, maka variabel acak yang kita
pakai adalah granit (cukup dari x=5 sampai x=10) (lihat buku halaman 64-65).
Untuk mean:
10
𝑖=5
3. Diketahui : Hasil uji kekuatan untuk 45% sampel tanah adalah lebih dari 4,5 ton per
kaki persegi. Data berdistribusi normal dan koefisien variasi 21%.
Ditanya : a) mean dan variansi kekuatan tekan tanah, b) batas kekuatan tekan tanah
minimal (terendah) jika persentasenya kurang dari 15%.
Jawab :
a) Ingat, untuk setiap distribusi normal dengan variabel acak X dan disertai
mean dan deviasi standar, persamaan dibawah berlaku untuk soal ini
(berdasarkan buku referensi halaman 98, persamaan 6.6-8) :
𝑏 − 𝜇𝑥 𝑏 − 𝜇𝑥
𝑃(𝑋 ≥ 𝑏) = 𝑃 (𝑍𝑥 ≥ ) = 1 − 𝑃 (𝑍𝑥 ≤ )
𝜎𝑥 𝜎𝑥
dimana b adalah variabel yang kita inginkan.
Pendidikan BEM FTUI 2014, #TerintegrasiMenunjangPrestasi 22
PENDIDIKAN Badan Eksekutif Mahasiswa 2014
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
___________________________________________________________________________
b. Varians didefinisikan sebagai kuadrat dari standar deviasi. Varians yang dimaksud
disini adalah varians untuk sampel data terkelompok (sx2, lihat buku referensi
halaman 36). Rumus dan penyelesaiannya adalah :
2
∑𝑘𝑖=1 𝑓𝑖 (𝑥𝑚,𝑖 − 𝑥̅ )2
𝑠𝑥 =
𝑛−1
5(45.5 − 65.83)2 + 6(55.5 − 65.83)2 + ⋯ + 1(95.5 − 65.83)2
= = 203.33
30 − 1
c. Median didefinisikan sebagai posisi tengah dari nilai data terjajar. Median yang
dimaksud adalah median untuk data terkelompok (lihat buku referensi halaman 30).
Pertama-tama kita harus mencari batas bawah nyata kelas median dan jumlah
frekuensi seluruh kelas yang lebih rendah dari kelas median. Dimana mediannya
terletak? Pada soal ini median terletak pada data ke-15 dan ke-16 (yakni pada
interval 61-70). Oleh karena itu, batas bawahnya adalah 60,5 dan jumlah frekuensi
seluruh kelas sebelum kelas median adalah 11; sementara frekuensi median adalah
9, sementara lebar kelasnya 10. Sekarang kita bisa memasukkan ini pada rumusnya:
𝑛
(∑ 𝑓)𝑙
𝑀𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛 = 𝑥̃ = 𝐿𝑖 + ( 2− )𝑐
𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛
15 − 11
𝑥̃ = 60,5 + ( ) 10 = 64.94
9
d. Modus didefinisikan sebagai nilai yang frekuensinya terbesar. Modus yang
dimaksud adalah untuk data terkelompok (lihat buku referensi halaman 31).
Pertama-tama kita harus mencari batas bawah nyata kelas modus (Li) dan selisih
frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya (Δ1), dan selisih frekuensi kelas
modus dengan kelas sesudahnya (Δ2). Setelahnya diselesaikan rumus :
∆1 3
𝑀𝑜𝑑𝑢𝑠 = 𝐿𝑖 + ( ) 𝑐 = 60,5 + ( ) 10 = 64.25
∆1 + ∆2 3+5
2. Diketahui : Setiap lot terdiri atas 5 motherboard, sementara pada setiap lot diambil dua
motherboard untuk diperiksa.
Ditanya : a) Tentukan keluaran yang mungkin dari pasangan motherboard untuk
diperiksa, b) Apabila hanya motherboard 1 dan 2 yang rusak disebuah lot, dua buah
motherboard akan dipilih secara acak; lalu tentukan distribusi probabilitas X (jumlah
motherboard yang rusak diantara yang diperiksa), c) Jika F(x) adalah fungsi distribusi
kumulatif/cdf dari X, tentukan F(0), F(1), F(2), F(x).
Jawab :
a) Outcome/Keluaran/Ruang sampel yang mungkin adalah sama seperti saat
melempar dua buah dadu. Ruang sampelnya adalah dari (1,1); (1,2); (1,3) ...
(5,3);(5,4);(5,5) [total kemungkinan adalah 25 pasangan motherboard diperiksa].
b) Apabila X = 0, berarti tidak ada yang rusak (motherboard 1 dan 2 tidak ikut
hitungan); sehingga hanya tersisa motherboard 3, 4, 5; dan hanya ada 9
kemungkinan pasangan [dari (3,3) sampai (5,5)]. Apabila X = 2, motherboard 1
dan motherboard 2 rusak; sehingga hanya ada 4 kemungkinan pasangan [yakni
(1,1);(1,2);(2,1);(2,2)]. Apabila X = 1, motherboard 1 atau motherboard 2
rusak; dan kemungkinan pasangannya adalah 25-(9+4) = 12 kemungkinan
pasangan. Sekarang fungsi distribusi probabilitas X-nya adalah :
P (X=0) = p(0) = 9/25
P (X=1) = p(1) = 12/25
P (X=2) = p(2) = 4/25
c) Fungsi distribusi kumulatif didefinisikan sebagai
𝐹(𝑥) = 𝑃(𝑋 ≤ 𝑥) = ∑ 𝑝(𝜉)
𝜉≤𝑥
9
𝐹(0) = 𝑃(𝑋 ≤ 0) = 𝑃(𝑋 = 0) =
25
21
𝐹(1) = 𝑃(𝑋 ≤ 1) = 𝑃(𝑋 = 0) + 𝑃(𝑋 = 1) =
25
𝐹(2) = 𝑃(𝑋 ≤ 2) = 𝑃(𝑋 = 0) + 𝑃(𝑋 = 1) + 𝑃(𝑋 = 2) = 1
𝑭(𝒙) = 𝑷(𝑿 ≤ 𝒙) = 𝑷(𝑿 = 𝟎) + ⋯ + 𝑷(𝑿 = 𝒙).
3. Diketahui : 25 barang diambil secara acak, peluang suatu barang cacat 0.05, produksi
akan dihentikan apabila tiap kali ditemukan lebih dari sama dengan dua barang cacat.
Ditanyakan : a) Berapa probabilitas bahwa pada suatu hari tertentu proses produksi
akan dihentikan, b) Jika digunakan pendekatan distribusi lain, bandingkan hasilnya
dengan a, c) Jika bisa digunakan distribusi normal, bandingkan dengan hasil nomor a
dan b.
Jawab :
a) Dalam soal ini, dapat digunakan distribusi teoritis variabel acak diskrit yakni
distribusi binomial. Oleh karena peluang suatu barang cacat 0.05 (anggaplah p =
cacat = 0.05), maka peluang suatu barang tidak cacat adalah 0.95 (anggaplah q =
tidak cacat = 0.95). Sementara rumus distribusi binomial adalah :
𝑃(𝑋 = 𝑥) = 𝑛𝐶𝑥 . 𝑝 𝑥 . 𝑞 𝑛−𝑥
dimana x adalah nilai yang kita inginkan, misalnya jumlah barang cacat; dan n
sebagai jumlah barang yang diambil secara acak.
Sekarang yang ditanya anggaplah P(X>=2) [lebih dari sama dengan dua barang
cacat]. Untuk menyelesaikannya, dapat menggunakan cara ini :
𝑃(𝑋 ≥ 2) = 1 − 𝑃(𝑋 ≤ 1) = 1 − (𝑃(𝑋 = 0) + 𝑃(𝑋 = 1))
𝐾𝑒𝑡𝑖𝑘𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎 ∶
𝑃(𝑋 ≥ 2) = 1 − (25𝐶0 . 𝑝0 . 𝑞 25 + 25𝐶1 . 𝑝1 . 𝑞 24 ) = 0.357
b) Pendekatan lain yang bisa dilakukan adalah Distribusi Poisson, yang menggunakan
rumus :
𝑒 −𝜆 𝜆𝑥
𝑃(𝑋 = 𝑥) = ; 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝜆 = 𝑛𝑝 (𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑖 𝜆 = 25 𝑥 0.05 = 1.25)
𝑥!
Cara yang digunakan sama seperti sebelumnya:
𝑃(𝑋 ≥ 2) = 1 − 𝑃(𝑋 ≤ 1) = 1 − (𝑃(𝑋 = 0) + 𝑃(𝑋 = 1))
𝑒 −1.25 1.250 𝑒 −1.25 1.251
𝑃(𝑋 ≥ 2) = 1 − ( + ) = 0.355
0! 1!
Hasilnya tidak berbeda jauh dengan distribusi binomial (walaupun diambil
pendekatan λ sebagai rata-rata kejadian, berbeda dengan binomial yang
membedakan kejadian menjadi dua pilihan: cacat atau tidak cacat).
c) Untuk memakai distribusi normal kita harus memiliki dua nilai mean dan standar
deviasi, yang dimana tidak disediakan pada soal. Selain itu metode distribusi teoritis
yang digunakan adalah untuk variabel diskrit dan bukan variabel kontinu.
Walaupun secara teori kita tidak bisa mengerjakannya, namun sesungguhnya
distribusi binomial dapat didekati dengan distribusi normal jika jumlah sampel atau
n-nya bernilai besar (lebih dari 50); sehingga kita bisa memaksakan memakai
distribusi normal untuk soal ini dengan cara seperti berikut :
1. Ambil nilai mean dari distribusi binomial, yakni n.p = 1.25.
2. Ambil nilai standar deviasi dari distribusi binomial, yakni akar dari n.p.q =
1.0897.
3. Nilai yang diminta kita ubah menjadi P(X>2) = 1 – (P(X<=2)), dimana jika
X<=2 ini dikonversi kedalam nilai Z, menjadi Z <= 0.688 atau Z <= 0.69
[sehingga mengubah persamaannya menjadi 1 – P(Z <= 0.69)]. Dari tabel
probabilitas kita akan mengetahui bahwa P(Z < 0.69) adalah 0.7549 (sekarang
P(Z<=0.69) dianggap sama dengan P(Z<0.69)), sehingga untuk nilai P(X<2) =
1 – P(Z<0.69) menjadi 0.2541.
Nilai yang didapatkan tidak mendekati, karena n yang digunakan juga tidak besar.
16
14
12
Frekuensi
10
0
1.0-1.9 2.0-2.9 3.0-3.9 4.0-4.9 5.0-5.9 6.0-6.9
b) Ukuran pemusatan yang umum ada empat : mean, median, modus, dan kuantil.
Sementara ukuran penyebaran yang umum ada lima : jangkauan, simpangan,
standar deviasi, varians, dan koefisien variasi. Kita akan mengambil mean dan
jangkauan untuk menyelesaikan persoalan ini.
Mean :
∑𝑘𝑖=1 𝑓𝑖 𝑥𝑚,𝑖 1 𝑥 1.45 + ⋯ + 2 𝑥 6.45
𝑥̅ = = = 4.45
𝑛 36
Jangkauan : R = nilai terbesar – nilai terkecil = 6.3-1.8 = 4.5.
2. Diketahui : 20% turis sangat puas, 40% turis puas, 25% turis netral, 10% turis kurang
puas.
Ditanya : Jika ditemui 5 turis, tentukan probabilitas a) tepat 2 turis yang menyatakan
biasa saja, b) paling banyak 2 turis sangat puas.
Jawab :
a) Bisa digunakan distribusi binomial, dengan X = jumlah turis dengan kriteria yang
kita inginkan (dalam hal ini, biasa saja).
Perhitungannya :
𝑃 (𝑋 = 2) = 5𝐶2 . 𝑝2 . 𝑞 3 , dimana p = probabilitas orang yang biasa saja (25%),
sementara q = probabilitas lawan dari p (75%); sehingga :
𝑃 (𝑋 = 2) = 10 𝑥 0.252 𝑥 0.753 = 0.263
b) Cara yang digunakan masih sama seperti di atas, yakni P (X<=2) [X menyatakan
jumlah turis yang sangat puas.] Perhitungannya adalah : 𝑃(𝑋 ≤ 2) = 𝑃(𝑋 = 0) +
𝑃(𝑋 = 1) + 𝑃(𝑋 = 2), namun p = probabilitas orang yang sangat puas (20%), q =
probabilitas lawan dari p (80%).
𝑃(𝑋 ≤ 2) = 𝑃(𝑋 = 0) + 𝑃(𝑋 = 1) + 𝑃(𝑋 = 2)
𝑃(𝑋 ≤ 2) = 5𝐶0 . 𝑝0 . 𝑞 5 + 5𝐶1 . 𝑝1 . 𝑞 4 + 5𝐶2 . 𝑝2 . 𝑞 3 = 0.9420
3. Diketahui : distribusi normal dengan mean 2,34 cm dan koefisien variasi 2,4%.
Ditanya : a) Berapa probabilitas pengukuran lebih dari atau sama dengan 2,40 cm, b)
Berapa persentase dimensi yang berada diantara 2,25 cm dan 2,45 cm, c) Berapa nilai
dimensi minimal akan melampaui atau melewati 98% dari komponen?
Jawab :
a) Digunakan rumus distribusi normal (lihat buku referensi halaman 98). Untuk
soal nomor a, digunakan cara seperti dibawah ini :
𝑃(𝑥 ≥ 2,4) = 1 − 𝑃(𝑥 ≤ (2,4 − 1)) = 1 − 𝑃(𝑥 ≤ 1.4)
𝑥 − 𝜇 2.4 − 2.34
𝑃(𝑥 ≥ 2,4) = 1 − 𝑃 ( ≤ ) , 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝜎
𝜎 0.056
= 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑖𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑚𝑒𝑎𝑛.
𝑃(𝑥 ≥ 2,4) = 1 − 𝑃(𝑧 ≤ 1.071) ≈ 1 − 𝑃(𝑧 < 1.071)
𝑃(𝑥 ≥ 2,4) = 1 − 0.8577 = 0.1423 𝑎𝑡𝑎𝑢 14,23 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛.
2.25−2.34 𝑥−𝜇 2.45−2.34
b) 𝑃(2.25 < 𝑥 < 2.45) = 𝑃 ( 0.056 < 𝜎 < 0.056 ) = 𝑃(−1,60 < 𝑧 < 1.96)
𝑃(2.25 < 𝑥 < 2.45) = −𝑃(𝑍 < −1,6) + 𝑃(𝑍 < 1,96)
𝑃(2.25 < 𝑥 < 2.45) = −0.0548 + 0.9750 = 0.9202 𝑎𝑡𝑎𝑢 92,02 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛.
c) Nilai yang dilewati 98% komponen adalah dimensi yang dimiliki oleh 2%
komponen lainnya. Sehingga persoalan ini bisa diubah menjadi persamaan
matematik dibawah :
𝑥−𝜇
𝑃( < −2.055) = 0.02
𝜎
𝑥−𝜇
Dengan artian lain, berarti 𝜎 = −2.055. Dengan data mean dan standar variasi
yang sudah didapat, maka 𝑥 = −2.055𝜎 + 𝜇 = 2.2249 𝑐𝑚.
Kolom ‘Estimasi’ didapat dari pengalian jumlah baris terhadap jumlah kolom dibagi jumlah
data total. Misalnya, untuk Hari kecelakaan – Shift A : jumlah baris hari kecelakaan
(5+6+7) dikali dengan jumlah kolom Shift A (5+95), lalu dibagi dengan jumlah total
(300) sehingga menghasilkan 6. Begitu seterusnya.
Nilai yang kita ingin uji adalah nilai (O – E)2 /E total (bisa kita sebut sebagai χ2test), yakni
0.354. Untuk mendapatkan RUχ metode chi-square, χ – nya adalah χ2(baris-1)(kolom-1);α = χ22;0.05
= 5.991. Oleh karena χ2test < χ2tabel, maka kesimpulannya adalah tidak ada hubungan antara
banyaknya hari kecelakaan dengan jumlah banyaknya shift kerja.