Oleh :
KELOMPOK 4
Puji syukur kepada Allah Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
Sekolah” ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Salawat beserta salam kita kirimkan
buat arwah junjungan alam Nabi Muhammad SAW, karena beliau telah membawa kita ke
Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing yang telah memercayakan
penyusunan makalah ini pada penulis, sehingga dengan bimbingannya makalah ini dapat
penulis selesaikan. Penulis menyadari kekurangan dalam pembuatan makalah ini baik
materi yang di sampaikan maupun sistematis penulisan makalah ini. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan makalah
ini.
Semoga makalah yang penulis buat dapat di manfaatkan sebagaimana mestinya. Atas
Penyusun
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan ...................................................................................................................................2
A. Kesimpulan .........................................................................................................................15
B. Saran ...................................................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
adalah dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dana BOS diperuntukkan bagi setiap
sekolah tingkat dasar di Indonesia dengan tujuan meningkatkan beban biaya pendidikan demi
tuntasnya wajib belajar Sembilan tahun yang bermutu. Berkaitan dengan ini, secara khusus
seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar negeri maupun sekolah swasta bebas dari
beban biaya operasional sekolah. Yaitu seluruh siswa di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) negeri yang dibebaskan dari biaya operasional sekolah, kecuali
SRintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dan Sekolah Bertarat Internasional (SBI).
masalah baru muncul terkait dengan penyelewengan dana BOS, dan ketidakefektifan
pengelolan dana BOS, tujuan dari pemerintah sendiri baik, namun terkadang sistem yang ada
menjadi bumerang dan mnghadirkan masalah baru, selain itu pribadi dan budaya manusia
BOS. Oleh karena itu dibutuhkan kerja sama semua elemen dalam mewujudkan efektifitas
Oleh karena itu, kami memilih untuk mengangkat masalah pengelolaan dana BOS
gambaran bagi para pembaca terkait dengan pengelolaan dana BOS serta permaslahannya,
1
solusi yang muncul bukan berarti solusi terbaik, ini hanyalah sedikit sumbangan pemikiran
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut yaitu:
5. Apa Saja Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Penggunaan Dana Bos ?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut yaitu:
5. Untuk Mengetahui Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Penggunaan Dana Bos
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sesuai dengan undang-undang (UU) nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan
nasional, setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.
menjamin terselenggaranya wjib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa
memungut baiaya. Selanjutnya pada pasal 34 ayat 3 UU itu menyebutkan bahwa wajib
belajar merupakan. Tanggung jawab Negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan
pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat konsekuensi dari amanat UU tersebut adalah
pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh
peserta didik pasa tingkat dasar (SD dan MI, SMP dan MTs) serta satuan pendikan lain yang
sederajat.(Nasional 2022)
BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan
pendanaan biaya oprasional nonoprasional bagi satuan pendidikan dasar sebagai plaksana
program wajib belajar, yang secara umum bertujuan untuk meringankan beban masyarakat
terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar Sembilan tahun yang bermutu.
Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD negeri dan SMP negeri terhadap
biaya operasi sekolah, kecuali pada rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan
3
Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan dalam bentuka
apapun, di sekolah negeri maupun swasta, dan Meringankan beban biaya operasi sekolah
pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah dan
masyarakat. Dalam peraturan tersebut biaya pendidikan dibagi menjadi tiga jenis yaitu biaya
satuan pendidikan, biaya penyelenggaraan atau pengelolaan pendidikan, serta biaya pribadi
peserta didik.
b. Biaya operasi, terdiri dari biaya personalia dan biaya nonpersonalia. Biaya
personalia terdiri dari gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta tunjangan-
tunjangan yang melekat pada gaji. Biaya nonoprasionbal adalah biaya untuk
bahan atau peralatan pendidikan habis pakai. Dan biaya tidak langsung berupa
daya listrik, air, jasa, telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang
c. Bantuan biaya pendidikan yaitu dana pendidikan yang diberikan kepada peserta
didik yang orang tua atau walinya tidak mampu membiayai pendidikannya.
d. Beasiswa dalah bantuan dana pendidikan yang diberikan kepada peserta didik
yang berprestasi.
4
2. Biaya penyelenggaraan dan atau pengelolaan pendidikan adalah biaya
3. Biaya pribadi peserta didik adalah biaya personal yang meliputi biaya pendidikan
yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bias mengikuti proses pembelajaran
secara teratur dan berkelanjutan. Dengan adanya program BOS yang terkait
pendidikan dasar Sembilan tahun, setiap pengelola program pendidikan harus harus
a. BOS harus menjadi sarana penting untuk menigkatkan akses dan mutu
b. Dengan adanya BOS, tidak boleh ada siswa miskin yang putus sekolah karena
tidak mampu membayar iuran atau pungutan yang dilakukan oleh sekolah.
setara yang tidak dapat melanjutkan pendidikan agar dapat diajak kembali ke
bangku sekolah.
d. Kepala sekolah mencari dan mengajak siswa SD atau setara yang akan lulus dan
yang berpotensi tidak melanjutkan sekolah untuk ditampung di SMP atau setara.
Demikian juga bila ditemukan ada anak putus sekolah yang masih berminat
e. Kepala sekolah harus mengelola dana BOS secara transparan dan akuntabel.
f. BOS tidak menghalangi peserta didik, orang tua yang mampu atau walinya
5
Sumbangan sukarela dari orang tua siswa harus bersifat ikhlas, tidak terikat
waktu, dan tidak ditetapkan jumlahnya serta tidak ada intimidasi bagi yang tidak
menyumbang.
pendidikan dasar Sembilan tahun, tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah
terkait biaya satuan pendidiikan adalah sebagai berikut:(Sjioen and Ludji 2020)
biaya investasi dan biaya operasi satuan pendidikan bagi sekolah yang di
pihak asing yang tidak mengikat atau dari masyarakat, bantuan pihak asing yang
c. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat membantu pendanaan biaya non
operasional sekolah (BOS) bertujuan untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa tidak
mampu dan meringankanbagi siswa yang lain, agar mereka memperoleh layanan pendidikan
dasar yanglebih bermutu sampai tammat dalam rangka penuntasan wajib belajar
6
minnyak (PKPS-BBM) dengan harapan untuk meningkatkankwalitas hidup masyarakat
miskin yang masih memerlukan bantuan. Adapun tujuan penerapan program bantuan
2. Agar siswa mempunyai kesempatan yang lebih baik besar untuk terusmengenyam
bukan hanya merupakan amanat dan uuno. 20/2003 tentang system pendidikan
2021)
terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu. Secara
7
mempertimbangkan fungsi pendidikan sebagai kegiatan nirlaba, sehingga
2. Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan dalam bentuk
2020)
Tahun anggaran 2012, dana BOS akan diberikan selama 12 bulan untuk periode
Januari sampai Desember 2012, yaitu semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 dan semester 1
tahun pelajaran 2012/2013. Penyaluran dana dilakukan setiap periode 3 bulanan, yaitu
sekolah di daerah terpencil, penyaluran dana BOS dilakukan 6 bulanan. Penetapan daerah
terpencil dilakukan melalui Peraturan Menteri Keuangan secara khusus, atas usulan Menteri
1. Pembelian/penggandaan buku teks pelajaran, yaitu untuk mengganti yang rusak atau
2. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, yaitu biaya
pembuatan spanduk sekolah bebas pungutan, serta kegiatan lain yang berkaitan
langsung dengan kegiatan tersebut (misalnya untuk fotocopy, konsumsi panitia, dan
uang lembur dalam rangka penerimaan siswa baru, dan lainnya yang relevan);
8
ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan
sejenisnya (misalnya untuk honor jam mengajar tambahan di luar jam pelajaran,
fotocopy, membeli alat olah raga, alat kesenian dan biaya pendaftaran mengikuti
lomba);
4. Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasil belajar
siswa (misalnya untuk fotocopi/ penggandaan soal, honor koreksi ujian dan honor
5. Pembelian bahan-bahan habis pakai seperti buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol.
kertas, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan koran/majalah
6. Pembiayaan langganan daya dan jasa, yaitu listrik, air, telepon, internet, modem,
termasuk untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan di sekitar sekolah. Khusus
di sekolah yang tidak ada jaringan listrik, dan jika sekolah tersebut memerlukan
listrik untuk proses belajar mengajar di sekolah, maka diperkenankan untuk membeli
genset;
lainnya;
9
8. Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honorer.
administrasi BOS;
KKG/MGMP atau sejenisnya pada tahun anggaran yang sama tidak diperkenankan
10. Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah
biaya transport dari dan ke sekolah, seragam, sepatu/alat tulis sekolah bagi siswa
miskin yang menerima Bantuan Siswa Miskin. Jika dinilai lebih ekonomis, dapat juga
untuk membeli alat transportasi sederhana yang akan menjadi barang inventaris
11. Pembiayaan pengelolaan BOS seperti alat tulis kantor (ATK termasuk tinta printer,
rangka penyusunan laporan BOS dan biaya transportasi dalam rangka mengambil
12. Pembelian komputer (desktop/work station) dan printer untuk kegiatan belajar siswa,
13. Bila seluruh komponen 1 s.d 12 di atas telah terpenuhi pendanaannya dari BOS dan
masih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS tersebut dapat digunakan.(Munir and
Fanan 2020).
10
D. Larangan Penggunaan Dana Bos
3. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya
besar, misalnya studi banding, studi tour (karya wisata) dan sejenisnya.
ikut serta dalam kegiatan tersebut. Sekolah hanya diperbolehkan menanggung biaya
inventaris sekolah).
11. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah pusat atau
12. Kegiatan penunjang yang tidak ada kaitannya dengan operasi sekolah, misalnya
iuran dalam rangka perayaan hari besar nasional dan upacara keagamaan/acara
keagamaan.
11
13. Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/sosialisasi/ pendampingan
1. Prioritas utama penggunaan dana BOS adalah untuk kegiatan operasional sekolah:
2. Maksimum penggunaan dana untuk belanja pegawai bagi sekolah negeri sebesar 20%.
rasio jumlah siswa dan guru sesuai dengan ketentuan pemerintah yang ada dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 15 Tahun 2010 tentang SPM Pendidikan
Dasar di Kabupaten/Kota;
3. Bagi sekolah yang telah menerima DAK, tidak diperkenankan menggunakan dana
5. Penggunaan dana BOS untuk transportasi dan uang lelah bagi guru PNS
kewajiban jam mengajar. Besaran/satuan biaya untuk transportasi dan uang lelah guru
PNS yang bertugas di luar jam mengajar tersebut harus mengikuti batas kewajaran.
6. Jika dana BOS yang diterima oleh sekolah dalam triwulan tertentu lebih besar/kurang
dari jumlah yang seharusnya, misalnya akibat kesalahan data jumlah siswa, maka
12
sekolah harus segera melapor kepada Dinas Pendidikan. Selanjutnya Dinas
Pendidikan mengirim surat secara resmi kepada Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah yang berisikan daftar sekolah yang lebih/kurang untuk diperhitungkan
7. Jika terdapat siswa pindah/mutasi ke sekolah lain setelah pencairan dana di triwulan
berjalan, maka dana BOS siswa tersebut pada triwulan berjalan menjadi hak sekolah
lama. Revisi jumlah siswa pada sekolah yang ditinggalkan/menerima siswa pindahan
Giro akibat adanya dana di rekening sekolah menjadi milik sekolah untuk digunakan
1. Tim Manajemen Pusat mengumpulkan data jumlah siswa tiap sekolah melalui Tim
Manajemen BOS Provinsi, kemudian menetapkan alokasi dana BOS tiap provinsi.
Atas dasar data jumlah siswa tiap sekolah, Tim Manajemen BOS Pusat membuat
alokasi dana BOS tiap provinsi yang dituangkan dalam DIPA provinsi.
melakukan verifikasi ulang data jumlah siswa tiap sekolah sebagai dasar dalam
BOS melalui Surat Keputusan (SK). SK penetapan sekolah yang menerima BOS
Pendidikan. SK yang telah ditandatangani dilampiri daftar nama sekolah dan besar
13
dana bantuan yang diterima (Format BOS-02A dan Format BOS-02B). Sekolah yang
(SPPB).
14
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dana Bos merupakan program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk
sebagai plaksana program wajib belajar, yang secara umum bertujuan untuk meringankan
beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar Sembilan
operasional sekolah (BOS) bertujuan untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa
tidak mampu dan meringankanbagi siswa yang lain, agar mereka memperoleh layanan
pendidikan dasar yanglebih bermutu sampai tammat dalam rangka penuntasan wajib
Larangan dalam Penggunaan Dana Bos di sekolah yaitu Disimpan dalam jangka
waktu lama dengan maksud dibungakan, Dipinjamkan kepada pihak lain, Membiayai
kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya besar, misalnya
studi banding, studi tour (karya wisata) dan sejenisnya. Membiayai kegiatan yang
lainnya, walaupun pihak sekolah tidak ikut serta dalam kegiatan tersebut. Sekolah hanya
diperbolehkan menanggung biaya untuk siswa/guru yang ikut serta dalam kegiatan
tersebut, membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru, membeli pakaian/seragam
15
bagi guru/siswa untuk kepentingan pribadi (bukan inventaris sekolah), digunakan untuk
mengumpulkan data jumlah siswa tiap sekolah melalui Tim Manajemen BOS Provinsi,
kemudian menetapkan alokasi dana BOS tiap provinsi. Atas dasar data jumlah siswa tiap
sekolah, Tim Manajemen BOS Pusat membuat alokasi dana BOS tiap provinsi yang
dituangkan dalam DIPA provinsi. Tim Manajemen BOS Provinsi dan Tim Manajemen
BOS Kabupaten/Kota melakukan verifikasi ulang data jumlah siswa tiap sekolah sebagai
B. Saran
bagi pembaca. Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah yang akan datang.
16
DAFTAR RUJUKAN
Arwildayanto, Nina Lamatenggo, and Wami Tune Sumar. 2017. Manajemen Keuangan Dan
Budaya, Budi. 2017. “Manajemen Pembiayaan Pendidikan Pada Sekolah Dasar Yang Efektif.”
http://www.academia.edu/download/57041716/235000-manajemen-pembiayaan-
pendidikan-pada-sek-ff723531.pdf.
Kurnia, Rustan dan Masmuddin. 2021. “Sistem Manajemen Pemanfaatan Dana Bantuan
12. https://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/kelola.
Munir, Misbahul, and M Athoiful Fanan. 2020. “Manajemen Keuangan Dan Pembiayaan Di Sdn
Sarirogo Sidoarjo.” EDUSIANA: Jurnal Manajemen Dan Pendidikan Islam 7 (2): 152–62.
Pendidikan. 2022. “Buku Panduan Bantuan Operasional Sekolah (Bos) Untuk Pendidikan
Silele, E., and H. Sabijono. 2017. “Evaluasi Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) (Studi Kasus Pada SD Inpres 4 Desa Akediri Kecamatan Jailolo Kabupaten
Halmahera Barat).” Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 5 (2): 1626–
35.
Sjioen, Alya Elita, and Stefen Ratu Ludji. 2020. “Analisis Efektivitas Pengelolaan Bantuan
17
Ahmad Syahbuddin. 2020. “Manajemen Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Sekolah Untuk
Menaikkan Mutu Pendidikan (Studi Di Sekolah Dasar Negeri Dan Swasta Kota Langsa).”
https://doi.org/10.30596/edutech.v6i1.4396.
Widyatmoko, Subkhi, and S. Suyatmini. 2017. “Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah
https://doi.org/10.23917/jmp.v12i3.5528.
18