DOSEN PENGAMPU :
SUPARNO, M.Pd.I
DISUSUN OLEH :
PAI 5 H
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN STS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan HidayahNya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Tak lupa Shalawat serta Salam yang selalu kami curahkan pada
Nabi dan Rasul besar Muhammad SAW yang dengan tuntunannya yang menginspirasi dan
selalu mengiringi usaha kami dalam penyelesaian makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-
rekan yang terlibat dalam pengerjaan makalah ini. Tak lupa kepada Bapak Suparno M.Pd.I
selaku Dosen pengampu mata kuliah Kurikulum Pendidikan Islam di SD, SMP, SMA/SMK
yang telah memberikan pengarahan mengenai penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Tetapi, besar
harapan kami agar makalah ini dapat diterima dengan baik oleh pembaca. Tak lupa pula
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan
makalah ini agar menjadi jauh lebih baik.
Apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan, penulis memohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Pengertian Model Pengembangan Kurikulum...........................................................................2
B. Model-Model Pengembangan Kurikulum..................................................................................2
a. Model Tyler...........................................................................................................................2
b. Model Taba (Converter Model).............................................................................................4
c. Model Saylor, Alexander, dan Lewis.....................................................................................6
d. Model Oliva...........................................................................................................................7
BAB III................................................................................................................................................10
PENUTUP...........................................................................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................................................10
B. Saran........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model pengembangan kurikulum ?
2. Apa saja macam-macam model pengembangan kurikulum ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu model pengembangan kurikulum.
2. Untuk mengetahui macam-macam model pengembangan kurikulum.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Model atau konstruksi merupakan ulasan teoritis tentang suatu konsepsi dasar. Dalam
pengembangan kurikulum, model dapat merupakan ulasan teoritis tentang suatu proses
kurikulum secara menyeluruh atau dapat pula merupakan ulasan tentang salah satu bagian
kurikulum. Sedangkan menurut (Kamus Besar Bahasa Indonesia) model adalah pola, contoh,
acuan, ragam dari sesuatu yang akan dihasilkan. Dikaitkan dengan model pengembangan
kurikulum berarti merupakan suatu pola, contoh dari suatu bentuk kurikulum yang akan
menjadi acuan pelaksanaan pendidikan/pembelajaran.1
Model pengembangan kurikulum merupakan suatu alternatif prosedur dalam rangka
mendesain (designing), menerapkan (implementation), dan mengevaluasi (evaluation) suatu
kurikulum. Oleh karena itu, model pengembangan kurikulum harus dapat menggambarkan
suatu proses sistem perencanaan pembelajaran yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan
standar keberhasilan pendidikan.2 Pengembangan kurikulum perlu dilakukan dengan
berlandaskan pada teori yang tepat agar kurikulum yang berhasil bisa efektif.
Banyak model pengembangan kurikulum yang telah ada, dan masing-masing dari
model pengembangan kurikulum memiliki karakteristik yang sama, yang mengacu berbasis
pada tujuan yang akan dicapai dalam kurikulum tersebut, seperti alternatif yang menekankan
pada kebutuhan mata pelajaran, peserta didik, penguasaan kompetensi suatu pekerjaan,
kebutuhan masyarakat atau permasalahan sosial.
Jadi, model pengembangan kurikulum adalah model yang digunakan untuk
mengembangkan suatu kurikulum, dimana pengembangan kurikulum dibutuhkan untuk
memperbaiki atau menyempurnakan kurikulum yang dibuat untuk dikembangkan sendiri baik
dari pemerintah pusat, pemerintah daerah atau sekolah.
1
Abdulah Idi. Pengembangan Kurikulum Teori dan Pratik. (Yogyakarta: Ar RUZZ, 2007) , h. 5.
2
Ruhimat, Toto, dkk. Kurikulum dan Pembelajaran. (Bandung : Jurusan Kurtekpen. 2009), h. 7
2
B. Model-Model Pengembangan Kurikulum
a. Model Tyler
Model Tyler merupakan salah satu dari beberapa model pengembangan kurikulum
yang terbaik. Hal ini diketahui dari perhatian khusus yang diberikannya pada tahap
perencanaan. Model Tyler termasuk dalam model pengembangan kurikulum deduktif, yaitu
dimulai dari hal yang umum ke yang khusus, misalnya dimulai dengan menguji kebutuhan
masyarakat sampai merumuskan sasaran pengajaran yang khusus3.
Tyler mengembangkan kurikulum dengan terlebih dahulu mengidentifikasi tujuan
umum berdasarkan data dari tiga sumber, yaitu siswa, masyarakat, dan mata pelajaran.
Setelah mengidentifikasi daftar tujuan intruksional umum yang bersumber dari ketiganya,
maka tujuan tersebut perlu disaring, diperiksa atau diuji dari dua sudut pandang yaitu
pandangan filsafat pendidikan dan sosial serta pandangan psikologi pembelajaran. Tujuan
intruksional umum yang telah diperiksa melalui dua sudut pandang ini selanjutnya kita kenal
sebagai tujuan intruksional khusus. Model Tyler ditunjukkan oleh Gambar I.I berikut :
3
Rusma. Manajemen Kurikulum (Seri Manajemen Sekolah Bermutu),(Bandung: Mulia Mandiri Press,
2008),h.12
3
Model Tyler tersebut selanjutnya dikembangkan lagi dengan menambahkan langkah-
langkah proses perencanaan kurikulum setelah merumuskan tujuan intruksional khusus
seperti yang ditunjukkan pada Gambar I.2 berikut :
4
Kaber, A. Pengembangan Kurikulum. (Jakarta: Depdikbud, 1988), h. 10
4
b. Model Taba (Converter Model)
Taba menggunakan pendekatan akar rumput (grass-roots approach) bagi
perkembangan kurikulum. Taba percaya kurikulum harus dirancang oleh guru dan bukan
diberikan oleh pihak berwenang. Menurut Taba guru harus memulai proses dengan
menciptakan suatu unit belajar mengajar khusus bagi murid-murid mereka disekolah dan
bukan terlibat dalam rancangan suatu kurikulum umum. Karena itu Taba menganut
pendekatan induktif yang dimulai dengan hal khusus dan dibangun menjadi suatu rancangan
umum. Taba mencantumkan lima langkah urutan untuk mencapai perubahan kurikulum,
sebagai berikut : 5
a. Producing Pilot Units (membuat unit percontohan) yang mewakili peringkat kelas atau
mata pelajaran. Taba melihat langkah ini sebagai penghubung antara teori dan praktek.
1) Diagnosis of needs (diagnosa kebutuhan). Pengembang kurikulum memulai dengan
menentukan kebutuhankebutuhan siswa kepada siapa kurikulum direncanakan.
2) Formulation of objectives (merumuskan tujuan). Setelah kebutuhan siswa didiagnosa,
perencana kurikulum memerinci tujuan – tujuan yang akan dicapai.
3) Selection of content (pemilihan isi). Bahasan yang akan dipelajari berpangkal
langsung dari tujuan-tujuan
4) Organization of content (organisasi isi). Setelah isi/bahasan dipilih, tugas selanjutnya
adalah menentukan pada tingkat dan urutan yang mana mata pelajaran ditempatkan.
5) Selection of learning experiences (pemilihan pengalaman belajar). Metodologi atau
strategi yang dipergunakan dalam bahasan harus dipilih oleh perencana kurikulum.
6) Organization of learning activities (organisasi kegiatan pembelajaran). Guru
memutuskan bagaimana mengemas kegiatan-kegiatan pembelajaran dan dalam
kombinasi atau urutan seperti apa kegiatan-kegiatan tersebut akan digunakan.
7) Determination of what to evaluate and of the ways and means of doing it (Penentuan
tentang apa yang akan dievaluasi dan cara serta alat yang dipakai untuk melakukan
evaluasi). Perencana kurikulum harus memutuskan apakah tujuan sudah tercapai.
Guru rnemilih alat dan teknik yang tepat untuk menilai keberhasilan siswa dan untuk
menentukan apakah tujuan kurikulum sudah tercapai.
8) Checking for balance and sequence (memeriksa keseimbangan dan urutan). Taba
meminta pendapat dari pekerja kurikulurn untuk melihat konsistensi diantara berbagai
bagian dari unit belajar mengajar, untuk melihat alur pembelajaran yang baik dan
untuk keseimbangan antara berbagai macam pembalajaran dan ekspresi.
5
Ibid, h.12
5
b. Testing Experimental Units (menguji unit percobaan). Uji ini diperlukan untuk mengecek
validitas dan apakah materi tersebut dapat diajarkan dan untuk menetapkan batas atas dan
batas bawah dari kemampuan yang diharapkan.
c. Revising and Consolidating (revisi dan konsolidasi). Unit pembelajaran dimodifikasi
menyesuaikan dengan keragaman kebutuhan dan kemampuan siswa, sumber daya yang
tersedia dan berbagai gaya mengajar sehingga kurikulum dapat sesuai dengan semua tipe
kelas.
d. Developing a framework (pengembangan kerangka kerja). Setelah sejumlah unit
dirancang, perencana kurikulum harus memeriksa apakah ruang lingkup sudah memadai
dan urutannya sudah benar.
e. Installing and disseminating new units (memasang dan menyebarkan unit-unit baru).
Mengatur pelatihan sehingga guru-guru dapat secara efektif mengoperasikan unit belajar
mengajar di kelas mereka.6
6
Hernawan, A. H., dkk. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta: Universitas Terbuka,
2007),h.17
6
Untuk memahami model ini, kita harus menganalisa konsep kurikulum dan konsep
rencana kurikulum model tersebut. Kurikulum menurut model ini adalah “a plan for
providing sets of learning opportunities for person to be educated”, yaitu sebuah rencana
yang menyediakan perangkat kesempatan pembelajaran bagi seseorang untuk di didik.
Tetapi, rencana kurikulum tidak dipahami sebagai sebuah dokumen semata tetapi lebih
sebagai beberapa rencana yang lebih kecil untuk bagian utama dari kurikulum.7
7
Ibid, h. 19
8
Ibid, h.21
7
d. Model Oliva
9
Abdulah Idi, Op.Cit, h. 18
8
Gambar II.5 Model Oliva
Model pengembangan kurilum Oliva merupakan kombinasi dari dua submodel, yaitu
submodel pengembangan kurikulum(komponen I-V dan XII) dan sub model pengajaran
(komponen VI-XI). Secara terperinci model tersebut memiliki rincian langkah-langkah
sebagai berikut :
9
10. spesifikasi tujuan intruksional umum
11. spesifikasi tujuan intruksional khusus
12. seleksi strategi intruksional
13. seleksi awal strategi evaluasi
14. implementasi strategi pengajaran
15. seleksi akhir strategi evaluasi
16. evaluasi pengajaran dan modifikasi komponen-komponennya
17. evaluasi kurikulum dan modifikasi komponen-komponennya
10
Ibid, h.22
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, mungkin banyak kesalahan
disana-sini, seperti penulisan yang kurang tepat, tata bahasa tidak sesuai dengan ejaan yang
disempurnakan atau pembahasan yang kurang lengkap, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang mendukung agar penulisan makalah untuk kedepan lebih baik dan
lengkap.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ruhimat, Toto, dkk. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kurtekpen.
Rusma. 2008. Manajemen Kurikulum (Seri Manajemen Sekolah Bermutu). Bandung: Mulia
Mandiri Press
Abdulah Idi. 2007. Pengembangan Kurikulum Teori dan Pratik. Ar RUZZ: Jogjakarta
Hernawan, A. H., dkk. 2007. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:
Universitas Terbuka
Kaber, A. (1988). Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Depdikbud.
12