Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN ANALISIS VARIAN

Ditunjukkan untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Akuntansi Dalam Pengambilan
Keputusan Manajemen

Disusun Oleh :

Kelompok 10

1. Dani Febrianto (2010631020067)


2. Luthfiyah Oktaviani Tri Damayanti (2010631020098)
3. Nadya Annisa (2010631020113)
4. Yehezkiel Gian Ananta Damanik (2010631020151)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Pengambilan Keputusan
Berdasarkan Analisis Varian ini dengan tepat waktu.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah
Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Manajemen. Terima kasih juga kami ucapkan
kepada Bapak Dr. Chaerudin selaku dosen mata kuliah ini yang telah membimbing kami
selama proses pembuatan makalah ini.
Tujuan makalah ini yaitu untuk menambah pengetahuan, serta pembaca lebih
memahami tentang materi yang kami paparkan dalam makalah ini. Untuk itu, besar harapan
kami agar adanya kritik, saran, dan masukan demi perbaikan dalam pembuatan makalah di
masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga Makalah Pengambilan Keputusan Berdasarkan Analisis Varian ini
bermanfaat bagi pembaca. Mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kata yang kurang
berkenan bagi para pembaca. Sekian dan terima kasih.

Karawang, 20 Desember 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
2.1 Analisis Varian ................................................................................................................. 3
2.2 Kegunaan Analisis Varians .............................................................................................. 4
2.3 Penetapan Standar ............................................................................................................ 4
2.4 Macam-macam Varians.................................................................................................... 5
2.5 Hubungan Antar Varians .................................................................................................. 8
2.6 Analisis Varians Biaya ..................................................................................................... 9
2.6.1 Analisis Varians Biaya Tenaga Kerja Langsung ....................................................... 9
2.6.2 Pengendalian Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung ........................................... 10
2.7 Contoh Kasus ................................................................................................................. 10
2.7.1 Penyajian Data Biaya Tenaga Kerja Langsung ....................................................... 11
2.7.2 Penyajian Biaya Standar Tenaga Kerja Langsung .................................................. 11
2.7.3 Penyajian Biaya Aktual Tenaga Kerja Langsung .................................................... 12
2.7.4 Perhitungan Varians Biaya Tenaga Kerja Langsung ............................................... 13
2.7.5 Varians Tarif Tenaga Kerja Langsung .................................................................... 13
2.7.6 Varians Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung .................................................... 14
2.7.7 Tingkat Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung .................................................... 15
2.7.8 Analisis Statistical Quality Control (SQC) .............................................................. 16
BAB 3 PENUTUP .................................................................................................................. 17
3.1 KESIMPULAN .............................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisis varians (analysis of variance, ANOVA) adalah


sebuah cara analisis statistika yang termasuk ke dalam cabang statistika inferensi. Dalam
literatur Indonesia cara ini dikenal dengan beragam nama lain, seperti analisis ragam, sidik
ragam, dan analisis variansi. Dia adalah pengembangan dari persoalan Behrens-Fisher,
sehingga uji-F juga digunakan dalam pengambilan keputusan. Analisis varians pertama kali
dikenalkan oleh Sir Ronald Fisher, bapak statistika modern. Dalam praktik, analisis varians
bisa adalah uji hipotesis (lebih sering dipakai) maupun pendugaan (estimation, khususnya di
bidang genetika terapan). Secara umum, analisis varians menguji dua varians (atau ragam)
berdasarkan hipotesis nol bahwa kedua varians itu sama. Varians pertama adalah varians
antarcontoh (among samples) dan varians kedua adalah varians di dalam masing-masing
contoh (within samples). Dengan ide semacam ini, analisis varians dengan dua contoh akan
memberikan hasil yang sama dengan uji-t untuk dua rerata (mean). Supaya sahih (valid)
dalam menafsirkan hasilnya, analisis varians menggantungkan diri pada empat asumsi yang
harus dipenuhi dalam perancangan percobaan:

1. Data berdistribusi normal, karena pengujiannya memakai uji F-Snedecor


2. Varians atau ragamnya homogen, dikenal sebagai homoskedastisitas, karena hanya
digunakan satu penduga (estimate) untuk varians dalam contoh
3. Masing-masing contoh saling lepas sama sekali, yang harus bisa diatur dengan
perancangan percobaan yang tepat
4. Komponen-komponen dalam modelnya bersifat aditif (saling menjumlah).

Analisis varians relatif mudah dimodifikasi dan bisa dikembangkan untuk beragam
bentuk percobaan yang bertambah berbelit. Selain itu, analisis ini juga sedang memiliki
keterkaitan dengan analisis regresi. Akibatnya, penggunaannya sangat lapang di beragam
bidang, mulai dari eksperimen laboratorium hingga eksperimen periklanan, psikologi, dan
kemasyarakatan.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian analisis varians ?

2. Apa kegunaan dari analisis varians ?

3. Bagaimana penerapan standar analisis varians ?

4. Apa sajakah macam-macam analisis varians ?

5. Bagaimana hubungan antar varians ?

1.3 Tujuan

1. Untuk memahami tentang apa itu analisis varians

2. Untuk mengetahui kegunaan analisis varians

3. Untuk mengetahui bagaimana penerapan standar analisis varians

4. Untuk mengetahui apa sajakah macam-macam analisis varians

5. Untuk mengatahui bagaimana hubungan antar varians

1.4 Manfaat

Manfaat yang bisa didapatkan dalam makalah ini adalah :

1. Dapat menambah pengetahuan dari analisis varians

2. Dapat juga menambah wawasan dari setiap pembaca

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Analisis Varian


Analisis varians membandingkan antara kinerja standar dengan kinerja actual dan
dapat dilakukan oleh divisi, departemen, program, produk, wilayah, atau unit tanggung jawab
lainnya. Jika kita menggunakan lebih dari satu departemen dalam proses produksi, maka
standar individual harus dikembangkan untuk setiap departemen agar manajemen departemen
turut bertanggungjawab. Varians sedapat mungkin harus terinci dan mempertimbangkan
hubungan biaya-manfaat. Evaluasi varians dapat dilakukan secara tahunan, kuartalan,
bulanan, setiap hari, atau setiap jam, tergantung pada penting tidaknya mengidentifikasi
masalah dengan cepat. Karena kita tidak mengetahui angka actual (jumlah jam yang
dihabiskan) hingga akhir periode, maka varians hanya dapat ditentukan pada akhir periode.

Dapat disimpulkan bahwa analisis varians merupakan hal penting untuk penilaian
semua aspek bisnis, termasuk manufaktur, pemasaran, dan jasa. Varians harus diselidiki
apakah manfaatnya melebihi biaya analisis dan mengoreksi sumber varians tersebut. Kasus
fasilitas manufaktur yang terotomasi, informasi tentang biaya standart dapat diintegrasikan
dengan komputer yang memberikan petunjuk operasi. Dalam menilai varians, kita harus
mempertimbangkan informasi, karena alasan apapun, di hilangkan dari laporan.

Dalam sebuah analisa, Uji t dan uji z digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata
secara bersama-sama yang hanya dapat diterapkan pada 2 kelompok saja. Cara lain untuk
menguji rerata sampel adalah dengan menggunakan uji varians. Analisis varians adalah
prosedur yang menerapkan porsi varians ini pada setiap kelompok dari vaiabel independen.
Caranya dengan membandingkan secara simultan beberapa variabel dapat memperkecil
kesalahan. Keunggulan analisis varians adalah mampu melakukan uji perbandingan untuk
banyak variabel. Tujuan dari analisis varians adalah untuk menemukan variabel independen
dalam penelitian dan menentukan bagaimana variabel tersebut berinteraksi dan
mempengaruhi tanggapan atau perlakuan.

Teknik analisis dengan hanya menggunakan satu variabel perbandingan ini disebut
dengan analisis varians satu arah (oneway ANOVA). Sedangkan teknik analisis dengan

3
menggunakan perbandingan baik dari masing-masing perlakuan maupun dari masing-masing
pengulangan ini disebut dengan analisis varian dua arah (twoway ANOVA). Analisis ANOVA
menggunakan distribusi F sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Distribusi ini
dipopulerkan oleh Sir Donald Fisher seorang pendiri statistic modern. Pengujian ANOVA
menyaratkan data berdistribusi normal, data juga harus memenuhi syarat homogenitas varians
dan skala pengukuran yang digunakan minimal interval.

2.2 Kegunaan Analisis Varians


1. Membantu penetapan biaya persedian
2. Membantu pengambilan keputusan
3. Menjual formulasi harga berdasarkan biaya yang seharusnya
4. Membantu koordinasi dengan membuat semua departemen berfokus pada sasaran
yang sama.
5. Membantu perencanaan dengan meramalkan kebutuhan.
6. Menetapkan penawaran harga kontrak

2.3 Penetapan Standar


Adapun jenis-jenis standart, yaitu :

1. Dasar.
Standart jenis ini tidak berubah dari satu periode ke periode lainya dan di
gunakan seperti menggunakan nomor indeks. Standart ini merupakan dasar untuk
membandingkan kinerja periode terakhir
2. Efisiensi maksimum.
Jenis ini merupakan standart yang sempurna yang mengasumsikan kondisi
optimal, ideal, tidak mentolelir kerugian apapun, bahkan kerugian yang sangat sulit
dihindari.
3. Dapat dijangkau (praktis).
Jenis standart ini mengacau pada volume output yang mungkin di capai bila
suatu fasilitas dioperasikan secara berkesinambungan, tetapi setelah
mempertimbangkan kehilangan / kerugian yang normal dan tak terhindar seperti
liburan, rekreasi, dan perbaikan.[2]
4. Diperkirakan.
Standart ini merupakan standart yang diperkirakan dapat dicapai berdasarkan
kondisi operasi dan biaya. Standart ini biasanya mendekati angka actual.

4
2.4 Macam-macam Varians
1. Varians perencanaan
Varians perencanaan muncul apabila industri yang di harapkan atau faktor-
faktor lingkungan lainya tidak muncul. Misalnya, pada awal periode, proyeksi
penjualan dapat di dasarkan atas peninjauan penawaran dan permintaan, namun,
karena kondisi actual dalam industry, penjualan actual dapat menjadi lebih kecil.
2. Varians penjualan
Standart penjualan dapat di tetapkan untuk mengendalikan dan mengukur
keefektifan dari operasi pemasaran dan juga untuk tujuan-tujuan lain yang relevan
seperti stimulasi penjualan, realokasi penjualan, sumber daya, dan pemberian insentif.
Standart biasanya yang ditetapkan untuk seorang staf penjualan, cabang, atau wilayah
ialah kuota penjualan yang ditetapkan dapat dinyatakan dalam dolar atau dalam
volume. Contoh :
Anggaran penjualan Western Corporation untuk tahun 19X1 ialah:

Nama Produk Jumlah Unit Harga per Unit Total


Produk A 10.000 $6 $60.000
Produk B 30.000 $8 $240.000
Perkiraan Pendapatan Penjualan $300.000

Penjualan aktual untuk tahun tersebut ternyata

Nama Produk Jumlah Unit Harga per Unit Total


Produk A 8.000 $6,20 $49.600
Produk B 33.000 $7,70 $254.100
Pendapat Penjualan Aktual $303.700

Terdapat varians penjualan yang menguntungkan sebesar $3.700, yang terdiri dari
varians harga jual dan varians volume penjualan.

Nama Produk Harga per unit Selisih Hasil


Penjualan VS Penjualan
Aktual

5
Produk A $6,20 x 8.000 = 49.600 $1.600 Menguntungkan
(Versus)
$6 x 8.000 = 48.000
Produk B $7,70 x 33.000 = 254.100 - $9.900 Tidak
(Versus) Menguntungkan
$8 x 33.000 = 264.000

Varians Harga Jual $8.300 Tidak


Menguntungkan

Varians volume penjualan sama dengan

( Kuantitas Aktual versus Kuantitas Anggaran) x harga jual yang di anggarkan

Nama Produk Jumlah Unit Penjualan Selisih Hasil


VS Penjualan Aktual
Produk A 8.000 x $6 = $48.000 - $12.000 Tidak
10.000 x $6 = $60.000 Menguntungkan
Produk B 33.000 x $8 = $264.000 $24.000 Menguntungkan
30.000 x $8 = $240.000
Varians Volume Penjualan $12.000 Menguntungkan

3. Varians biaya
Ketika suatu produk dibuat atau suatu jasa diberikan, kita harus menentukan
tiga pengukuran berikut ini:
1) Biaya aktual sama dengan harga aktual dikalikan kuantitas aktual, dimana
kuantitas aktual sama dengan kuantitas aktual per unit kerja dikalikan unit
aktual kerja yang di produksi
2) Biaya standart sama dengan harga standart dikalikan kuantitas standart,dimana
kuantitas standart sama dengan kuantitas standart per unit kerja dikalikan unit
aktual kerja yang diproduksi
3) Varians total ( pengendalian ) sama dengan biaya aktual dikurangi biaya
standart. Variansi total ( pengendalian ) memiliki elemen berikut ini :

6
• Varians harga ( tarif, biaya ) :
( harga standart versus harga aktual ) x kuantitas aktual
• Varians kuantitas ( penggunaan, efisiensi )
( kuantitas standart versus kuantitas aktual ) x harga standart. Ini semua
dihitung untuk bahan dan tenaga kerja.
4. Varians bahan
Standart kuantitas pengiriman harus sudah di tetapkan sebelum standart harga
per unit dapat di tentukan. Standart harga bahan ditetapkan oleh menejer pembelian
karena dia memiliki pengetahuan mengenai data harga dan kondisi pasar.menejer ini
harus meningkatkan standart harga awal per unit terhadap standart harga rata-rata
tertimbang per unit untuk memasukan perkiraan kenaikan harga pada periode
tersebut.
Varians kuantitas bahan merupakan tanggung jawab supervisor produksi.
Standart kuantitas bahan harus mencakup tidak hanya bahan baku tetapi juga bagian
yang dibeli, bahan karton, dan pengemasan yang terlihat, atau secara langsung
berhubungan dengan produk tersebut. Jika berbagai jenis bahan baku di butuhkan
untuk membuat suatu produk, maka jenis dan kuantitas standart dari setiap bahan
baku di cantumkan dalam standart bahan ( standart bill of materials ).
5. Varians tenaga kerja
Tarif tenaga kerja dapat dihitung, berdasarkan tarif yang berlaku sekarang di
sesuaikan dengan perubahan variabel yang akan datang seperti:
• Kontrak serikat pekerja
• Perubahan kondisi operasi
• Perubahan bauran tenaga kerja terampil dan tidak terampil
• Pengalaman rata-rata pekrja
Sistem upah mengaruhi tingkat biaya standart. Tingakat dasarnya:
1) Harian atau jam
2) Tarif per potong langsung
3) Tarif per beberapa potong atau system bonus

Kuantitas tenaga kerja langsung dapat diperoleh dari estimasi mesin, dimana
supervisor ini dapat memperkuat estimasi ini dengan melakukan pengamatan dan
mencatat waktu karyawan.

7
Ketika tarif gaji ditetapkan oleh kontrak serikat pekerja, varians tarif tenaga
kerja biasanya dapat menjadi minimal. Untuk tujuan perencanaan, tarif standart harus
merupakan rata-rata yang diperkirakan terjadi selama periode perencanaan.

6. Varians overhead
Menejemen harus memperhatikan trade-off antara biaya tetap dan biaya
variabel. Jika tingkat output meningkat, maka bisnis yang padat modal akan lebih
efesien. Biaya yang berkaitan dengan keputusan yang salah merupakan varians antara
total biaya mengoprasikan pabrik tertentu dan total biaya mengoprasikan pabrik yang
paling efisien berdasaran tingkat output aktual.
Varians overhead dapat ditentukan oleh departemen dan oleh pusat biaya.
Variabel overhead tetap dan variabel harus dianalisis secara independen. Dalam
banyak perusahaan, varians ini dinyatakan baik dalam dolar maupun dalam
pengukuran lainnya.
1) Varians overhead variabel
Dua varians yang berhubungan dengan overhead variabel adalah harga
(pembelanjaan) dan efisiensi.
2) Varians overhead tetap
Overhead tetap dapat dianalisis dalam kerangka varians anggaran
(anggaran fleksibel, pembelanjaan) dan varians volume (volume produksi).
3) Varians total overhead

2.5 Hubungan Antar Varians


Dalam hubungannya dengan analisis varians untuk semua biaya produksi (bahan
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead) adalah penting untuk memeperhatikan bahwa
setiap varians tidak mewakili suatu masalah yang berdiri sendiri. Semua varians saling
berhubungan. Misalnya, varians tarif tenaga kerja mungkin menguntungkan karena yang
digunakan ialah pekerja yang dibayar lebih rendah. Hal ini dapat mengakibatkan:

1. Varians pengguanaan bahan yang tidak menguntungkan karena terdapat lebih banyak
pemborosan.
2. Varians efisiensi tenaga kerja yang tidak menguntungkan karena kita membutuhkan
lebih banyak waktu untuk memproduksi jumlah yang sama.
3. Varians efisiensi overhead yang tidak menguntungkan karena pekerjaan substandar
menyita lebih banyak waktu untuk menyelesaikan output tertentu.

8
4. Varians volume overhead yang tidak menguntungkan akibat seringnya mesin rusak
karena digunakan oleh operator yang kurang terampil

2.6 Analisis Varians Biaya

2.6.1 Analisis Varians Biaya Tenaga Kerja Langsung

Menurut Hansen (2006), dalam suatu perhitungan biaya standar, varians total
dipecah menjadi varians harga dan penggunaan. Varians harga (tarif) adalah
perbedaan antara tarif aktual dan tarif standar dikalikan dengan jam kerja yang
digunakan. Varians penggunaan (efisiensi) adalah perbedaan antara jam kerja aktual
dengan jam standar dikalikan dengan standar tarif. Hansen (2006, p.433, 435), hasil
perbandingan standar standar dengan realisasi biaya tenaga kerja langsung dapat
diidentifikasi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. Varians tarif tenaga kerja
Selisih tarif upah langsung timbul karena perusahaan telah membayar upah
langsung dengan tarif lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan tarif upah
langsung standar. Selisih tarif upah langsung dapat dihitung sebesar selisih tarif upah
langsung per jam dikalikan jam kerja sesungguhnya.
Varians Tarif Tenaga Kerja Langsung = Jam TKL Aktual x (Tarif Standar –
Tarif Sesungguhnya)
Dalam menghitung selisih tarif tenaga kerja langsung, dapat ditentukan apakah
sifat selisih menguntungkan atau merugikan. Apabila tarif standar lebih besar dari
tarif sesungguhnya, maka selisih tarif tenaga kerja langsung sifatnya menguntungkan
(favorable). Sedangkan apabila tarif standar lebih kecil tarif sesungguhnya, maka
selisih tarif tenaga kerja langsung sifatnya tidak menguntungkan (unfavorable).
Penggunaan tenaga kerja dapat dikendalikan oleh manajer produksi.
b. Varians efisiensi tenaga kerja
Selisih efisiensi tenaga kerja langsung dihitung dari selisih jam kerja langsung
sesungguhnya dengan jam kerja standar dikalikan tarif upah langsung standar.
Varians Efisiensi Tenaga Kerja Langsung = Tarif Standar x (Jam Standar –
Jam Sesungguhnya)
Dalam menghitung selisih efisiensi tenaga kerja langsung, dapat ditentukan
apakah sifat selisih menguntungkan atau merugikan. Apabila jam standar lebih besar
dari jam sesungguhnya, maka selisih efisiensi tenaga kerja langsung sifatnya

9
menguntungkan (favorable). Namun apabila jam standar lebih kecil dari jam
sesungguhnya, maka selisih efisiensi tenaga kerja langsung sifatnya tidak
menguntungkan (unfavorable).

2.6.2 Pengendalian Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung

Welsch, Hilton dan Gordon (1995), Pengendalian tenaga kerja langsung secara
efektif tergantung pada pengawasan, pengamatan yang baik, dan juga pada laporan
unjuk kerja yang baik. Tetapi, ada kebutuhan nyata akan adanya standar yang dapat
dipergunakan oleh supervisor untuk mengukur unjuk kerja. Subagyo (1990, p.31),
untuk menentukan tingkat efisiensi biaya tenaga kerja langsung, penulis
menggunakan persentase dengan rumus sebagai berikut :
Tingkat Efisiensi (% ) = n / N x 100 %
Keterangan:
n = nilai yang diperoleh
N = jumlah seluruh nilai
Makridakis, Wheelwright dan McGee (1999, p.70), untuk mengukur
perubahan varians biaya tenaga kerja langsung digunakan rumus sebagai berikut:
ei = Xi – Fi
Keterangan:
ei = varians
Xi = data aktual untuk project ke i
Fi = ramalan untuk project yang sama
Untuk menyetarakan efisiensi biaya tenaga kerja langsung, maka data varians
biaya tenaga kerja langsung tiap project dapat dibuat penilaian sebagai berikut:
1) menentukan rentang varians (persentase varians terbesar dikurangi persentase
varians terkecil),
2) penilaian efisiensi biaya tenaga kerja langsung dibedakan menjadi 4 (empat)
yaitu efisien, kurang efisien, tidak efisien dan sangat tidak efisien.
3) menetapkan interval penilaian efisiensi biaya tenaga kerja langsung (rentang
varians dibagi empat)

2.7 Contoh Kasus


Kami menganalisis data yang diperoleh tentang biaya tenaga kerja langsung dengan
membandingkan biaya tenaga kerja langsung standard yang sudah ditetapkan oleh perusahaan

10
dan membandingkan dengan biaya aktual untuk mencari selisih (varian) yang terjadi pada job
(produk) tertentu yang sudah dibatasi oleh mahasiswa peneliti dan selanjutnya menganalisa
apakah selisih itu masih efisien atau tidak dalam lingkup terkendali atau tidak.

2.7.1 Penyajian Data Biaya Tenaga Kerja Langsung

Tabel 1. Project PT Profab Indonesia

Job Number Purchaser Project Description


845 PECO Apache – Devil Filter Vessels
Creek
868 Applied Eng - Plate Rolling
876 Swiber North Belut Project Subsea Spools
Sumber: Data Perusahaan PT Profab Indonesia

Project job number 845 merupakan project Apache – Devil Creek berupa Filter
Vessels yang dikerjakan pada tahun 2009. Pemilik dari project ini (client) yaitu PECO.
Project job number 868 merupakan project Plate Rolling yang dikerjakan pada tahun
2009. Pemilik dari project ini (client) yaitu Applied Eng. Project job number 876
merupakan North Belut Project berupa Subsea Spools yang dikerjakan pada tahun 2009.
Pemilik dari project ini (client) yaitu PT Swiber. PT Profab Indonesia menggunakan
sistem pembayaran upah insentif, sistem upah bertingkat menurut waktu.

2.7.2 Penyajian Biaya Standar Tenaga Kerja Langsung

Biaya standar tenaga kerja langsung pada PT Profab Indonesia ditentukan


secara update oleh Estimating Department. Standar tarif upah didasarkan pada
penggajian yang dilaksanakan perusahaan, yaitu telah ditentukan oleh kantor pusat PT
Profab Indonesia yang berada di Singapore dalam bentuk sing dollar dan USD.
Standar tarif tersebut dijadikan kedalam rupiah sesuai kurs pada saat project
dijalankan.
Tabel 2 Biaya Standar Tenaga Kerja Langsung
Project Job Number Biaya Standar
Tarif Jam Kerja
845 Rp. 8.500 1.870 jam
868 Rp. 7.500 216 jam

11
876 Rp. 9.000 5.802 jam
Sumber: Data Perusahaan PT Profab Indonesia

Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa tarif standar tenaga kerja langsung


untuk project job number 845 adalah Rp.8.500,00 dan jam kerja langsung standar
untuk menyelesaikan project job number 845 adalah 1.870 jam, jadi biaya standar
tenaga kerja langsung untuk menyelesaikan project job number 845 adalah Rp.8.500 x
1.870 jam = Rp.15.895.000,-. Tarif standar tenaga kerja langsung untuk project job
number 868 adalah Rp.7.500,00 dan jam kerja langsung standar untuk menyelesaikan
project job number 868 adalah 216 jam, jadi biaya standar tenaga kerja langsung
untuk menyelesaikan project job number 845 adalah Rp.7.500 x 216 jam =
Rp.1.620.000,-. Tarif standar tenaga kerja langsung untuk project job number 876
adalah Rp.9.000,00 dan jam kerja langsung standar untuk menyelesaikan project job
number 876 adalah 5.802 jam, jadi biaya standar tenaga kerja langsung untuk
menyelesaikan project job number 876 adalah Rp.9.000 x 5.802 jam =
Rp.52.218.000,-.

2.7.3 Penyajian Biaya Aktual Tenaga Kerja Langsung

Tabel 3 Biaya Aktual Tenaga Kerja Langsung


Project Job Number Biaya Aktual
Tarif Jam Kerja
845 Rp. 8.000 2.020 jam
868 Rp. 7.700 250 jam
876 Rp. 9.200 5.430 jam
Sumber: Data Perusahaan PT Profab Indonesia

Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa tarif aktual tenaga kerja langsung untuk
project job number 845 adalah Rp.8.000,00 dan jam kerja langsung aktual untuk
menyelesaikan project job number 845 adalah 2.020 jam, jadi biaya aktual tenaga
kerja langsung untuk menyelesaikan project job number 845 adalah Rp.8.000 x 2.020
jam = Rp.16.160.000,-. Tarif aktual tenaga kerja langsung untuk project job number
868 adalah Rp.7.700,00 dan jam kerja langsung aktual untuk menyelesaikan project
job number 868 adalah 250 jam, jadi biaya aktual tenaga kerja langsung untuk
menyelesaikan project job number 845 adalah Rp.7.700 x 250 jam = Rp.1.925.000,-.

12
Tarif aktual tenaga kerja langsung untuk project job number 876 adalah Rp.9.200,00
dan jam kerja langsung aktual untuk menyelesaikan project job number 876 adalah
5.430 jam, jadi biaya aktual tenaga kerja langsung untuk menyelesaikan project job
number 876 adalah Rp.9.200 x 5.430 jam = Rp.49.956.000,-.

2.7.4 Perhitungan Varians Biaya Tenaga Kerja Langsung

Varians biaya tenaga kerja langsung pada PT Profab Indonesia terjadi karena
terdapat penyimpangan realisasi biaya tenaga kerja langsung dari standar biaya tenaga
kerja langsung yang telah ditentukan.
Tabel 4 Biaya Standar dan Biaya Aktual Tenaga Kerja Langsung
Project Job Number Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Standar Biaya Aktual
845 Rp. 15.895.000 Rp. 16.160.000
868 Rp. 1.620.000 Rp. 1.925.000
876 Rp. 52.218.000 Rp. 49.956.000
Sumber: Data PT Profab Indonesia yang telah diolah kembali

Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa pada project job number 845, 868,
dan 876 terjadi varians antara biaya standar dengan biaya aktual tenaga kerja
langsung.

2.7.5 Varians Tarif Tenaga Kerja Langsung

Varians tarif tenaga kerja langsung yang terjadi pada PT Profab Indonesia
perlu dihitung untuk mengetahui seberapa besar varians tarif tenaga kerja langsung
dan apakah varians tersebut menguntungkan atau merugikan.
Tabel 5 Perhitungan Varians Tarif Tenaga Kerja Langsung
Project Tarif Tarif Standar x Varians
Sesungguhnya x Jam
Jam Sesungguhnya
Sesungguhnya
845 Rp. 16.160.000 Rp. 17.170.000 Rp. 1.010.000 (F)
868 Rp. 1.925.000 Rp. 1.875.000 Rp.50.000 (U)
876 Rp. 49.956.000 Rp. 48.870.000 Rp.1.086.000 (U)

13
Sumber: Data PT Profab Indonesia yang telah diolah kembali

Penjelasan :
a) Project job number 845
Project job number 845 memiliki varians tarif tenaga kerja langsung
untuk sebesar Rp.1.010.000,-, karena Tarif Standar > Tarif Aktual, maka
varians tarif tenaga kerja langsung bersifat menguntungkan bagi PT Profab
Indonesia.
b) Project job number 868
Project job number 868 memiliki varians tarif tenaga kerja langsung
sebesar Rp 50.000,- , karena Tarif Standar < Tarif Aktual, maka varians tarif
tenaga kerja langsung bersifat tidak menguntungkan bagi PT Profab Indonesia.
c) Project job number 876
Project job number 876 memiliki varians tarif tenaga kerja langsung
sebesar Rp 1.086.000,- , karena Tarif Standar < Tarif Aktual, maka varians
tarif tenaga kerja langsung bersifat tidak menguntungkan bagi PT Profab
Indonesia.

2.7.6 Varians Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung

Tabel 6 Perhitungan Varians Efisiensi Tenaga Kerja Langsung


Project Tarif standar x jam Tarif Standar x Jam Varians
sesungguhnya Standar
845 Rp 17.170.000,- Rp 15.895.000,- Rp 1.275.000,- (U)
868 Rp 1.875.000,- Rp 1.620.000,- Rp 255.000,- (U)
876 Rp 48.870.000,- Rp 52.218.000,- Rp 3.348.000,- (F)
Sumber: Data PT Profab Indonesia yang telah diolah kembali

Penjelasan :
a) Project job number 845
Project job number 845 memiliki varians efisiensi tenaga kerja sebesar
Rp.1.275.000,- , karena Jam Standar < Jam Aktual, maka varians efisiensi
tenaga kerja langsung bersifat tidak menguntungkan.
b) Project job number 868

14
Project job number 868 memiliki varians efisiensi tenaga kerja
langsung sebesar Rp.255.000,- , karena Jam Standar < Jam Aktual, maka
varians efisiensi tenaga kerja langsung bersifat tidak menguntungkan.
c) Project job number 876
Project job number 876 memiliki varians efisiensi tenaga kerja
langsung sebesar Rp.3.348.000,- , dimana Jam Standar > Jam Aktual, maka
varians tarif tenaga kerja langsung bersifat menguntungkan.

2.7.7 Tingkat Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung

Varians biaya tenaga kerja yang muncul baik varians tersebut menguntungkan
maupun merugikan perlu dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui tingkat efisiensi
biaya tenaga kerja langsung
Tabel 7 Tingkat Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung Project

Project Varians Tingkat Kriteria Nilai


efisiensi
(%)
845 Varian Tarif 14,38% Kurang Efisien 3
Varian Efisiensi 18,15% Kurang Efisien 3
868 Varian Tarif 0,71% Efisien 4
Varian Efisiensi 3,63% Efisien 4
876 Varian Tarif 15,46% Kurang Efisien 3
Varian Efisiensi 47,6 % Sangat Tidak Efisien 1
Sumber: Data PT Profab Indonesia yang telah diolah kembali

Tabel 8 Perubahan Varians Biaya Tenaga Kerja Langsung

Project Biaya Tenaga Kerja Langsung el


Job Xi
Number
Xi Fi
845 Rp 16.160.000 Rp 15.895.000 Rp 16.160.000
868 Rp 1.925.000 Rp 1.620.000 Rp 1.925.000
876 Rp 49.956.000 Rp 52.218.000 Rp 49.956.000

15
Sumber: Data PT Profab Indonesia yang telah diolah kembali

Berdasarkan tabel 8, dari setiap project terjadi perubahan varians biaya tenaga
kerja langsung. Untuk project job number 845 varians yang terjadi yaitu Rp.265.000,-,
varians tersebut menguntungkan bagi PT Profab Indonesia. Untuk project job number
868 varians yang terjadi adalah Rp.305.000,-varians tersebut tidak menguntungkan,
sedangkan untuk project job number 876 varians yang terjadi Rp.2.262.000,- dan
varians tersebut tidak menguntungkan. Untuk itu perlu diketahui apakah varians-
varians yang terjadi masih dalam kategori efisien atau tidak efisien, dan apakah masih
dalam area pengendalian atau di luar kendali, sehingga dapat diketahui apakah perlu
dilakukan tindakan perbaikan atau hanya cukup mempertahankan apa yang telah
dicapai.

2.7.8 Analisis Statistical Quality Control (SQC)

Pedoman yang dipakai untuk memutuskan melakukan penyelidikan atau tidak


melakukan penyelidikan terhadap penyimpangan yang terjadi adalah dengan
menggunakan Statistical Quality Control (SQC).

Dari hasil analisis Statistic Quality Control (SQC) terhadap biaya tenaga kerja
langsung pada PT Profab Indonesia untuk project job number 845, 868 dan 876,
diperoleh hasil bahwa varians biaya tenaga kerja langsung yang terjadi masih berada
pada daerah antara LCL sampai dengan UCL, hal ini menunjukkan penyimpangan
tersebut berarti masih berada pada kegiatan yang “in control”. Meskipun
pengendalian biaya tenaga kerja langsung masih berada pada daerah in control,
namun PT Profab Indonesia tetap harus mengendalikan biaya tenaga kerja langsung
untuk proses produksi berikutnya, agar dapat mempertahankan efisiensi biaya tenaga
kerja langsung yang telah dicapai untuk project-project berikutnya.

16
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Jenis standart ini mengacau pada volume output yang mungkin di capai bila suatu
fasilitas dioperasikan secara berkesinambungan, tetapi setalah mempertimbangkan
kehilangan / kerugian yang normal dan tak terhindar seperti liburan, rekreasi, dan perbaikan.
Varians penjualan Standart penjualan dapat di tetapkan untuk mengendalikan dan mengukur
keefektifan dari operasi pemasaran dan juga untuk tujuan-tujuan lain yang relevan seperti
stimulasi penjualan, realokasi penjualan, sumber daya, dan pemberian insentif. Standart
biasanya yang ditetapkan untuk seorang staf penjualan, cabang, atau wilayah ialah kuota
penjualan yang ditetapkan dapat dinyatakan dalam dolar atau dalam volume.

Varians biaya, ketika suatu produk dibuat atau suatu jasa diberikan, kita harus
menentukan tiga pengukuran yaitu biaya aktual sama dengan harga aktual dikalikan kuantitas
aktual, dimana kuantitas aktual sama dengan kuantitas aktual per unit kerja dikalikan unit
aktual kerja yang di produksi, biaya standart sama dengan harga standart dikalikan kuantitas
standart,dimana kuantitas standart sama dengan kuantitas standart per unit kerja dikalikan
unit aktual kerja yang diproduksi, varians total ( pengendalian ) sama dengan biaya aktual
dikurangi biaya standart. Variansi total ( pengendalian ) memiliki beberapa elemen yaitu
varians harga ( tarif, biaya ) : ( harga standart versus harga aktual ) x kuantitas aktual,
kemuian varians kuantitas ( penggunaan, efisiensi ) ( kuantitas standart versus kuantitas
aktual ) x harga standart.

Standart harga bahan ditetapkan oleh menejer pembelian karena dia memiliki
pengetahuan mengenai data harga dan kondisi pasar.menejer ini harus meningkatkan standart
harga awal per unit terhadap standart harga rata-rata tertimbang per unit untuk memasukan
perkiraan kenaikan harga pada periode tersebut. Standart kuantitas bahan harus mencakup
tidak hanya bahan baku tetapi juga bagian yang dibeli, bahan karton, dan pengemasan yang
terlihat, atau secara langsung berhubungan dengan produk tersebut. Jika berbagai jenis bahan
baku di butuhkan untuk membuat suatu produk, maka jenis dan kuantitas standart dari setiap
bahan baku di cantumkan dalam standart bahan ( standart bill of materials ).

17
Varians tenaga kerja Tarif tenaga kerja dapat dihitung, berdasarkan tariff yang berlaku
sekarang di sesuaikan dengan perubahan variabel yang akan datang seperti kontrak serikat
pekerja, Perubahan kondisi operasi, Perubahan bauran tenaga kerja terampil dan tidak
terampil, Pengalaman rata-rata pekrja Sistem upah mengaruhi tingkat biaya standart. Biaya
yang berkaitan dengan keputusan yang salah merupakan varians antara total biaya
mengoprasikan pabrik tertentu dan total biaya mengoprasikan pabrik yang paling efisien
berdasaran tingkat output aktual.

Varians overhead dapat ditentukan oleh departemen dan oleh pusat biaya, diantaranya
varians overhead variabel yaitu Dua varians yang berhubungan dengan overhead variabel
adalah harga (pembelanjaan) dan efisiensi. Kemudian varians overhead tetap varian overhead
tetap dapat dianalisis dalam kerangka varians anggaran (anggaran fleksibel, pembelanjaan)
dan varians volume (volume produksi). Lalu varians total overhead.

Hubungan Antar Varians Dalam hubungannya dengan analisis varians untuk semua
biaya produksi (bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead) adalah penting untuk
memeperhatikan bahwa setiap varians tidak mewakili suatu masalah yang berdiri sendiri.
Varians efisiensi tenaga kerja yang tidak menguntungkan karena kita membutuhkan lebih
banyak waktu untuk memproduksi jumlah yang sama.

18
DAFTAR PUSTAKA

Hansen, Mowen. (2006). Akuntansi Manajemen (7th ed.). Jakarta: Salemba Empat.

Jae K. Shim dan Joel G. Siegel, Budgeting, diterjemahkan oleh Julius Mulyadi dan Neneng
Natalia, Jakarta, Penerbit Erlangga, 2000, hal 72

Putri, Tauvani Indra Pratiwi & Ely Kartikaningdyah. (2010). Analisis Varians Sebagai
Pengendalian Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung Pada PT. Profab Indonesia. 2(2). 3-7.

Welsch, Glenn A; Hilton Ronald W; Gordon, Paul N. (1995) Budgeting Perencanaan dan
Pengendalian Laba. Jakarta: Bumi Askara

19

Anda mungkin juga menyukai