Ditunjukkan untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Akuntansi Dalam Pengambilan
Keputusan Manajemen
Disusun Oleh :
Kelompok 10
FAKULTAS EKONOMI
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Pengambilan Keputusan
Berdasarkan Analisis Varian ini dengan tepat waktu.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah
Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Manajemen. Terima kasih juga kami ucapkan
kepada Bapak Dr. Chaerudin selaku dosen mata kuliah ini yang telah membimbing kami
selama proses pembuatan makalah ini.
Tujuan makalah ini yaitu untuk menambah pengetahuan, serta pembaca lebih
memahami tentang materi yang kami paparkan dalam makalah ini. Untuk itu, besar harapan
kami agar adanya kritik, saran, dan masukan demi perbaikan dalam pembuatan makalah di
masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga Makalah Pengambilan Keputusan Berdasarkan Analisis Varian ini
bermanfaat bagi pembaca. Mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kata yang kurang
berkenan bagi para pembaca. Sekian dan terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Analisis varians relatif mudah dimodifikasi dan bisa dikembangkan untuk beragam
bentuk percobaan yang bertambah berbelit. Selain itu, analisis ini juga sedang memiliki
keterkaitan dengan analisis regresi. Akibatnya, penggunaannya sangat lapang di beragam
bidang, mulai dari eksperimen laboratorium hingga eksperimen periklanan, psikologi, dan
kemasyarakatan.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dapat disimpulkan bahwa analisis varians merupakan hal penting untuk penilaian
semua aspek bisnis, termasuk manufaktur, pemasaran, dan jasa. Varians harus diselidiki
apakah manfaatnya melebihi biaya analisis dan mengoreksi sumber varians tersebut. Kasus
fasilitas manufaktur yang terotomasi, informasi tentang biaya standart dapat diintegrasikan
dengan komputer yang memberikan petunjuk operasi. Dalam menilai varians, kita harus
mempertimbangkan informasi, karena alasan apapun, di hilangkan dari laporan.
Dalam sebuah analisa, Uji t dan uji z digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata
secara bersama-sama yang hanya dapat diterapkan pada 2 kelompok saja. Cara lain untuk
menguji rerata sampel adalah dengan menggunakan uji varians. Analisis varians adalah
prosedur yang menerapkan porsi varians ini pada setiap kelompok dari vaiabel independen.
Caranya dengan membandingkan secara simultan beberapa variabel dapat memperkecil
kesalahan. Keunggulan analisis varians adalah mampu melakukan uji perbandingan untuk
banyak variabel. Tujuan dari analisis varians adalah untuk menemukan variabel independen
dalam penelitian dan menentukan bagaimana variabel tersebut berinteraksi dan
mempengaruhi tanggapan atau perlakuan.
Teknik analisis dengan hanya menggunakan satu variabel perbandingan ini disebut
dengan analisis varians satu arah (oneway ANOVA). Sedangkan teknik analisis dengan
3
menggunakan perbandingan baik dari masing-masing perlakuan maupun dari masing-masing
pengulangan ini disebut dengan analisis varian dua arah (twoway ANOVA). Analisis ANOVA
menggunakan distribusi F sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Distribusi ini
dipopulerkan oleh Sir Donald Fisher seorang pendiri statistic modern. Pengujian ANOVA
menyaratkan data berdistribusi normal, data juga harus memenuhi syarat homogenitas varians
dan skala pengukuran yang digunakan minimal interval.
1. Dasar.
Standart jenis ini tidak berubah dari satu periode ke periode lainya dan di
gunakan seperti menggunakan nomor indeks. Standart ini merupakan dasar untuk
membandingkan kinerja periode terakhir
2. Efisiensi maksimum.
Jenis ini merupakan standart yang sempurna yang mengasumsikan kondisi
optimal, ideal, tidak mentolelir kerugian apapun, bahkan kerugian yang sangat sulit
dihindari.
3. Dapat dijangkau (praktis).
Jenis standart ini mengacau pada volume output yang mungkin di capai bila
suatu fasilitas dioperasikan secara berkesinambungan, tetapi setelah
mempertimbangkan kehilangan / kerugian yang normal dan tak terhindar seperti
liburan, rekreasi, dan perbaikan.[2]
4. Diperkirakan.
Standart ini merupakan standart yang diperkirakan dapat dicapai berdasarkan
kondisi operasi dan biaya. Standart ini biasanya mendekati angka actual.
4
2.4 Macam-macam Varians
1. Varians perencanaan
Varians perencanaan muncul apabila industri yang di harapkan atau faktor-
faktor lingkungan lainya tidak muncul. Misalnya, pada awal periode, proyeksi
penjualan dapat di dasarkan atas peninjauan penawaran dan permintaan, namun,
karena kondisi actual dalam industry, penjualan actual dapat menjadi lebih kecil.
2. Varians penjualan
Standart penjualan dapat di tetapkan untuk mengendalikan dan mengukur
keefektifan dari operasi pemasaran dan juga untuk tujuan-tujuan lain yang relevan
seperti stimulasi penjualan, realokasi penjualan, sumber daya, dan pemberian insentif.
Standart biasanya yang ditetapkan untuk seorang staf penjualan, cabang, atau wilayah
ialah kuota penjualan yang ditetapkan dapat dinyatakan dalam dolar atau dalam
volume. Contoh :
Anggaran penjualan Western Corporation untuk tahun 19X1 ialah:
Terdapat varians penjualan yang menguntungkan sebesar $3.700, yang terdiri dari
varians harga jual dan varians volume penjualan.
5
Produk A $6,20 x 8.000 = 49.600 $1.600 Menguntungkan
(Versus)
$6 x 8.000 = 48.000
Produk B $7,70 x 33.000 = 254.100 - $9.900 Tidak
(Versus) Menguntungkan
$8 x 33.000 = 264.000
3. Varians biaya
Ketika suatu produk dibuat atau suatu jasa diberikan, kita harus menentukan
tiga pengukuran berikut ini:
1) Biaya aktual sama dengan harga aktual dikalikan kuantitas aktual, dimana
kuantitas aktual sama dengan kuantitas aktual per unit kerja dikalikan unit
aktual kerja yang di produksi
2) Biaya standart sama dengan harga standart dikalikan kuantitas standart,dimana
kuantitas standart sama dengan kuantitas standart per unit kerja dikalikan unit
aktual kerja yang diproduksi
3) Varians total ( pengendalian ) sama dengan biaya aktual dikurangi biaya
standart. Variansi total ( pengendalian ) memiliki elemen berikut ini :
6
• Varians harga ( tarif, biaya ) :
( harga standart versus harga aktual ) x kuantitas aktual
• Varians kuantitas ( penggunaan, efisiensi )
( kuantitas standart versus kuantitas aktual ) x harga standart. Ini semua
dihitung untuk bahan dan tenaga kerja.
4. Varians bahan
Standart kuantitas pengiriman harus sudah di tetapkan sebelum standart harga
per unit dapat di tentukan. Standart harga bahan ditetapkan oleh menejer pembelian
karena dia memiliki pengetahuan mengenai data harga dan kondisi pasar.menejer ini
harus meningkatkan standart harga awal per unit terhadap standart harga rata-rata
tertimbang per unit untuk memasukan perkiraan kenaikan harga pada periode
tersebut.
Varians kuantitas bahan merupakan tanggung jawab supervisor produksi.
Standart kuantitas bahan harus mencakup tidak hanya bahan baku tetapi juga bagian
yang dibeli, bahan karton, dan pengemasan yang terlihat, atau secara langsung
berhubungan dengan produk tersebut. Jika berbagai jenis bahan baku di butuhkan
untuk membuat suatu produk, maka jenis dan kuantitas standart dari setiap bahan
baku di cantumkan dalam standart bahan ( standart bill of materials ).
5. Varians tenaga kerja
Tarif tenaga kerja dapat dihitung, berdasarkan tarif yang berlaku sekarang di
sesuaikan dengan perubahan variabel yang akan datang seperti:
• Kontrak serikat pekerja
• Perubahan kondisi operasi
• Perubahan bauran tenaga kerja terampil dan tidak terampil
• Pengalaman rata-rata pekrja
Sistem upah mengaruhi tingkat biaya standart. Tingakat dasarnya:
1) Harian atau jam
2) Tarif per potong langsung
3) Tarif per beberapa potong atau system bonus
Kuantitas tenaga kerja langsung dapat diperoleh dari estimasi mesin, dimana
supervisor ini dapat memperkuat estimasi ini dengan melakukan pengamatan dan
mencatat waktu karyawan.
7
Ketika tarif gaji ditetapkan oleh kontrak serikat pekerja, varians tarif tenaga
kerja biasanya dapat menjadi minimal. Untuk tujuan perencanaan, tarif standart harus
merupakan rata-rata yang diperkirakan terjadi selama periode perencanaan.
6. Varians overhead
Menejemen harus memperhatikan trade-off antara biaya tetap dan biaya
variabel. Jika tingkat output meningkat, maka bisnis yang padat modal akan lebih
efesien. Biaya yang berkaitan dengan keputusan yang salah merupakan varians antara
total biaya mengoprasikan pabrik tertentu dan total biaya mengoprasikan pabrik yang
paling efisien berdasaran tingkat output aktual.
Varians overhead dapat ditentukan oleh departemen dan oleh pusat biaya.
Variabel overhead tetap dan variabel harus dianalisis secara independen. Dalam
banyak perusahaan, varians ini dinyatakan baik dalam dolar maupun dalam
pengukuran lainnya.
1) Varians overhead variabel
Dua varians yang berhubungan dengan overhead variabel adalah harga
(pembelanjaan) dan efisiensi.
2) Varians overhead tetap
Overhead tetap dapat dianalisis dalam kerangka varians anggaran
(anggaran fleksibel, pembelanjaan) dan varians volume (volume produksi).
3) Varians total overhead
1. Varians pengguanaan bahan yang tidak menguntungkan karena terdapat lebih banyak
pemborosan.
2. Varians efisiensi tenaga kerja yang tidak menguntungkan karena kita membutuhkan
lebih banyak waktu untuk memproduksi jumlah yang sama.
3. Varians efisiensi overhead yang tidak menguntungkan karena pekerjaan substandar
menyita lebih banyak waktu untuk menyelesaikan output tertentu.
8
4. Varians volume overhead yang tidak menguntungkan akibat seringnya mesin rusak
karena digunakan oleh operator yang kurang terampil
Menurut Hansen (2006), dalam suatu perhitungan biaya standar, varians total
dipecah menjadi varians harga dan penggunaan. Varians harga (tarif) adalah
perbedaan antara tarif aktual dan tarif standar dikalikan dengan jam kerja yang
digunakan. Varians penggunaan (efisiensi) adalah perbedaan antara jam kerja aktual
dengan jam standar dikalikan dengan standar tarif. Hansen (2006, p.433, 435), hasil
perbandingan standar standar dengan realisasi biaya tenaga kerja langsung dapat
diidentifikasi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. Varians tarif tenaga kerja
Selisih tarif upah langsung timbul karena perusahaan telah membayar upah
langsung dengan tarif lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan tarif upah
langsung standar. Selisih tarif upah langsung dapat dihitung sebesar selisih tarif upah
langsung per jam dikalikan jam kerja sesungguhnya.
Varians Tarif Tenaga Kerja Langsung = Jam TKL Aktual x (Tarif Standar –
Tarif Sesungguhnya)
Dalam menghitung selisih tarif tenaga kerja langsung, dapat ditentukan apakah
sifat selisih menguntungkan atau merugikan. Apabila tarif standar lebih besar dari
tarif sesungguhnya, maka selisih tarif tenaga kerja langsung sifatnya menguntungkan
(favorable). Sedangkan apabila tarif standar lebih kecil tarif sesungguhnya, maka
selisih tarif tenaga kerja langsung sifatnya tidak menguntungkan (unfavorable).
Penggunaan tenaga kerja dapat dikendalikan oleh manajer produksi.
b. Varians efisiensi tenaga kerja
Selisih efisiensi tenaga kerja langsung dihitung dari selisih jam kerja langsung
sesungguhnya dengan jam kerja standar dikalikan tarif upah langsung standar.
Varians Efisiensi Tenaga Kerja Langsung = Tarif Standar x (Jam Standar –
Jam Sesungguhnya)
Dalam menghitung selisih efisiensi tenaga kerja langsung, dapat ditentukan
apakah sifat selisih menguntungkan atau merugikan. Apabila jam standar lebih besar
dari jam sesungguhnya, maka selisih efisiensi tenaga kerja langsung sifatnya
9
menguntungkan (favorable). Namun apabila jam standar lebih kecil dari jam
sesungguhnya, maka selisih efisiensi tenaga kerja langsung sifatnya tidak
menguntungkan (unfavorable).
Welsch, Hilton dan Gordon (1995), Pengendalian tenaga kerja langsung secara
efektif tergantung pada pengawasan, pengamatan yang baik, dan juga pada laporan
unjuk kerja yang baik. Tetapi, ada kebutuhan nyata akan adanya standar yang dapat
dipergunakan oleh supervisor untuk mengukur unjuk kerja. Subagyo (1990, p.31),
untuk menentukan tingkat efisiensi biaya tenaga kerja langsung, penulis
menggunakan persentase dengan rumus sebagai berikut :
Tingkat Efisiensi (% ) = n / N x 100 %
Keterangan:
n = nilai yang diperoleh
N = jumlah seluruh nilai
Makridakis, Wheelwright dan McGee (1999, p.70), untuk mengukur
perubahan varians biaya tenaga kerja langsung digunakan rumus sebagai berikut:
ei = Xi – Fi
Keterangan:
ei = varians
Xi = data aktual untuk project ke i
Fi = ramalan untuk project yang sama
Untuk menyetarakan efisiensi biaya tenaga kerja langsung, maka data varians
biaya tenaga kerja langsung tiap project dapat dibuat penilaian sebagai berikut:
1) menentukan rentang varians (persentase varians terbesar dikurangi persentase
varians terkecil),
2) penilaian efisiensi biaya tenaga kerja langsung dibedakan menjadi 4 (empat)
yaitu efisien, kurang efisien, tidak efisien dan sangat tidak efisien.
3) menetapkan interval penilaian efisiensi biaya tenaga kerja langsung (rentang
varians dibagi empat)
10
dan membandingkan dengan biaya aktual untuk mencari selisih (varian) yang terjadi pada job
(produk) tertentu yang sudah dibatasi oleh mahasiswa peneliti dan selanjutnya menganalisa
apakah selisih itu masih efisien atau tidak dalam lingkup terkendali atau tidak.
Project job number 845 merupakan project Apache – Devil Creek berupa Filter
Vessels yang dikerjakan pada tahun 2009. Pemilik dari project ini (client) yaitu PECO.
Project job number 868 merupakan project Plate Rolling yang dikerjakan pada tahun
2009. Pemilik dari project ini (client) yaitu Applied Eng. Project job number 876
merupakan North Belut Project berupa Subsea Spools yang dikerjakan pada tahun 2009.
Pemilik dari project ini (client) yaitu PT Swiber. PT Profab Indonesia menggunakan
sistem pembayaran upah insentif, sistem upah bertingkat menurut waktu.
11
876 Rp. 9.000 5.802 jam
Sumber: Data Perusahaan PT Profab Indonesia
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa tarif aktual tenaga kerja langsung untuk
project job number 845 adalah Rp.8.000,00 dan jam kerja langsung aktual untuk
menyelesaikan project job number 845 adalah 2.020 jam, jadi biaya aktual tenaga
kerja langsung untuk menyelesaikan project job number 845 adalah Rp.8.000 x 2.020
jam = Rp.16.160.000,-. Tarif aktual tenaga kerja langsung untuk project job number
868 adalah Rp.7.700,00 dan jam kerja langsung aktual untuk menyelesaikan project
job number 868 adalah 250 jam, jadi biaya aktual tenaga kerja langsung untuk
menyelesaikan project job number 845 adalah Rp.7.700 x 250 jam = Rp.1.925.000,-.
12
Tarif aktual tenaga kerja langsung untuk project job number 876 adalah Rp.9.200,00
dan jam kerja langsung aktual untuk menyelesaikan project job number 876 adalah
5.430 jam, jadi biaya aktual tenaga kerja langsung untuk menyelesaikan project job
number 876 adalah Rp.9.200 x 5.430 jam = Rp.49.956.000,-.
Varians biaya tenaga kerja langsung pada PT Profab Indonesia terjadi karena
terdapat penyimpangan realisasi biaya tenaga kerja langsung dari standar biaya tenaga
kerja langsung yang telah ditentukan.
Tabel 4 Biaya Standar dan Biaya Aktual Tenaga Kerja Langsung
Project Job Number Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Standar Biaya Aktual
845 Rp. 15.895.000 Rp. 16.160.000
868 Rp. 1.620.000 Rp. 1.925.000
876 Rp. 52.218.000 Rp. 49.956.000
Sumber: Data PT Profab Indonesia yang telah diolah kembali
Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa pada project job number 845, 868,
dan 876 terjadi varians antara biaya standar dengan biaya aktual tenaga kerja
langsung.
Varians tarif tenaga kerja langsung yang terjadi pada PT Profab Indonesia
perlu dihitung untuk mengetahui seberapa besar varians tarif tenaga kerja langsung
dan apakah varians tersebut menguntungkan atau merugikan.
Tabel 5 Perhitungan Varians Tarif Tenaga Kerja Langsung
Project Tarif Tarif Standar x Varians
Sesungguhnya x Jam
Jam Sesungguhnya
Sesungguhnya
845 Rp. 16.160.000 Rp. 17.170.000 Rp. 1.010.000 (F)
868 Rp. 1.925.000 Rp. 1.875.000 Rp.50.000 (U)
876 Rp. 49.956.000 Rp. 48.870.000 Rp.1.086.000 (U)
13
Sumber: Data PT Profab Indonesia yang telah diolah kembali
Penjelasan :
a) Project job number 845
Project job number 845 memiliki varians tarif tenaga kerja langsung
untuk sebesar Rp.1.010.000,-, karena Tarif Standar > Tarif Aktual, maka
varians tarif tenaga kerja langsung bersifat menguntungkan bagi PT Profab
Indonesia.
b) Project job number 868
Project job number 868 memiliki varians tarif tenaga kerja langsung
sebesar Rp 50.000,- , karena Tarif Standar < Tarif Aktual, maka varians tarif
tenaga kerja langsung bersifat tidak menguntungkan bagi PT Profab Indonesia.
c) Project job number 876
Project job number 876 memiliki varians tarif tenaga kerja langsung
sebesar Rp 1.086.000,- , karena Tarif Standar < Tarif Aktual, maka varians
tarif tenaga kerja langsung bersifat tidak menguntungkan bagi PT Profab
Indonesia.
Penjelasan :
a) Project job number 845
Project job number 845 memiliki varians efisiensi tenaga kerja sebesar
Rp.1.275.000,- , karena Jam Standar < Jam Aktual, maka varians efisiensi
tenaga kerja langsung bersifat tidak menguntungkan.
b) Project job number 868
14
Project job number 868 memiliki varians efisiensi tenaga kerja
langsung sebesar Rp.255.000,- , karena Jam Standar < Jam Aktual, maka
varians efisiensi tenaga kerja langsung bersifat tidak menguntungkan.
c) Project job number 876
Project job number 876 memiliki varians efisiensi tenaga kerja
langsung sebesar Rp.3.348.000,- , dimana Jam Standar > Jam Aktual, maka
varians tarif tenaga kerja langsung bersifat menguntungkan.
Varians biaya tenaga kerja yang muncul baik varians tersebut menguntungkan
maupun merugikan perlu dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui tingkat efisiensi
biaya tenaga kerja langsung
Tabel 7 Tingkat Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung Project
15
Sumber: Data PT Profab Indonesia yang telah diolah kembali
Berdasarkan tabel 8, dari setiap project terjadi perubahan varians biaya tenaga
kerja langsung. Untuk project job number 845 varians yang terjadi yaitu Rp.265.000,-,
varians tersebut menguntungkan bagi PT Profab Indonesia. Untuk project job number
868 varians yang terjadi adalah Rp.305.000,-varians tersebut tidak menguntungkan,
sedangkan untuk project job number 876 varians yang terjadi Rp.2.262.000,- dan
varians tersebut tidak menguntungkan. Untuk itu perlu diketahui apakah varians-
varians yang terjadi masih dalam kategori efisien atau tidak efisien, dan apakah masih
dalam area pengendalian atau di luar kendali, sehingga dapat diketahui apakah perlu
dilakukan tindakan perbaikan atau hanya cukup mempertahankan apa yang telah
dicapai.
Dari hasil analisis Statistic Quality Control (SQC) terhadap biaya tenaga kerja
langsung pada PT Profab Indonesia untuk project job number 845, 868 dan 876,
diperoleh hasil bahwa varians biaya tenaga kerja langsung yang terjadi masih berada
pada daerah antara LCL sampai dengan UCL, hal ini menunjukkan penyimpangan
tersebut berarti masih berada pada kegiatan yang “in control”. Meskipun
pengendalian biaya tenaga kerja langsung masih berada pada daerah in control,
namun PT Profab Indonesia tetap harus mengendalikan biaya tenaga kerja langsung
untuk proses produksi berikutnya, agar dapat mempertahankan efisiensi biaya tenaga
kerja langsung yang telah dicapai untuk project-project berikutnya.
16
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jenis standart ini mengacau pada volume output yang mungkin di capai bila suatu
fasilitas dioperasikan secara berkesinambungan, tetapi setalah mempertimbangkan
kehilangan / kerugian yang normal dan tak terhindar seperti liburan, rekreasi, dan perbaikan.
Varians penjualan Standart penjualan dapat di tetapkan untuk mengendalikan dan mengukur
keefektifan dari operasi pemasaran dan juga untuk tujuan-tujuan lain yang relevan seperti
stimulasi penjualan, realokasi penjualan, sumber daya, dan pemberian insentif. Standart
biasanya yang ditetapkan untuk seorang staf penjualan, cabang, atau wilayah ialah kuota
penjualan yang ditetapkan dapat dinyatakan dalam dolar atau dalam volume.
Varians biaya, ketika suatu produk dibuat atau suatu jasa diberikan, kita harus
menentukan tiga pengukuran yaitu biaya aktual sama dengan harga aktual dikalikan kuantitas
aktual, dimana kuantitas aktual sama dengan kuantitas aktual per unit kerja dikalikan unit
aktual kerja yang di produksi, biaya standart sama dengan harga standart dikalikan kuantitas
standart,dimana kuantitas standart sama dengan kuantitas standart per unit kerja dikalikan
unit aktual kerja yang diproduksi, varians total ( pengendalian ) sama dengan biaya aktual
dikurangi biaya standart. Variansi total ( pengendalian ) memiliki beberapa elemen yaitu
varians harga ( tarif, biaya ) : ( harga standart versus harga aktual ) x kuantitas aktual,
kemuian varians kuantitas ( penggunaan, efisiensi ) ( kuantitas standart versus kuantitas
aktual ) x harga standart.
Standart harga bahan ditetapkan oleh menejer pembelian karena dia memiliki
pengetahuan mengenai data harga dan kondisi pasar.menejer ini harus meningkatkan standart
harga awal per unit terhadap standart harga rata-rata tertimbang per unit untuk memasukan
perkiraan kenaikan harga pada periode tersebut. Standart kuantitas bahan harus mencakup
tidak hanya bahan baku tetapi juga bagian yang dibeli, bahan karton, dan pengemasan yang
terlihat, atau secara langsung berhubungan dengan produk tersebut. Jika berbagai jenis bahan
baku di butuhkan untuk membuat suatu produk, maka jenis dan kuantitas standart dari setiap
bahan baku di cantumkan dalam standart bahan ( standart bill of materials ).
17
Varians tenaga kerja Tarif tenaga kerja dapat dihitung, berdasarkan tariff yang berlaku
sekarang di sesuaikan dengan perubahan variabel yang akan datang seperti kontrak serikat
pekerja, Perubahan kondisi operasi, Perubahan bauran tenaga kerja terampil dan tidak
terampil, Pengalaman rata-rata pekrja Sistem upah mengaruhi tingkat biaya standart. Biaya
yang berkaitan dengan keputusan yang salah merupakan varians antara total biaya
mengoprasikan pabrik tertentu dan total biaya mengoprasikan pabrik yang paling efisien
berdasaran tingkat output aktual.
Varians overhead dapat ditentukan oleh departemen dan oleh pusat biaya, diantaranya
varians overhead variabel yaitu Dua varians yang berhubungan dengan overhead variabel
adalah harga (pembelanjaan) dan efisiensi. Kemudian varians overhead tetap varian overhead
tetap dapat dianalisis dalam kerangka varians anggaran (anggaran fleksibel, pembelanjaan)
dan varians volume (volume produksi). Lalu varians total overhead.
Hubungan Antar Varians Dalam hubungannya dengan analisis varians untuk semua
biaya produksi (bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead) adalah penting untuk
memeperhatikan bahwa setiap varians tidak mewakili suatu masalah yang berdiri sendiri.
Varians efisiensi tenaga kerja yang tidak menguntungkan karena kita membutuhkan lebih
banyak waktu untuk memproduksi jumlah yang sama.
18
DAFTAR PUSTAKA
Hansen, Mowen. (2006). Akuntansi Manajemen (7th ed.). Jakarta: Salemba Empat.
Jae K. Shim dan Joel G. Siegel, Budgeting, diterjemahkan oleh Julius Mulyadi dan Neneng
Natalia, Jakarta, Penerbit Erlangga, 2000, hal 72
Putri, Tauvani Indra Pratiwi & Ely Kartikaningdyah. (2010). Analisis Varians Sebagai
Pengendalian Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung Pada PT. Profab Indonesia. 2(2). 3-7.
Welsch, Glenn A; Hilton Ronald W; Gordon, Paul N. (1995) Budgeting Perencanaan dan
Pengendalian Laba. Jakarta: Bumi Askara
19