Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS UNTUK USAHA MIKRO, KECIL, DAN

MENENGAH (UMKM)
Sate Madura
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir Praktikum Akuntansi Manajemen

Disusun oleh:

Nindya Lin Fajriyati 120110160015


Panca Permasih Ningrum 120110160028
Fitri Febrina 120110160117

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
PROFILE PERUSAHAAN
Sate Madura

Sate Madura merupakan kedai sate yang beralamatkan di Jalan Kolonel Ahmad Syam,
Cikeruh, Kecamatan Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Kedai sate ini tidak hanya menjual
sate ayam saja, melainkan menjual pula sate kambing. Sate Madura ini buka setiap hari dari
pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB.

Sate Madura ini mulai dibuka pada bulan September tahun 2016. Nama pemilik
usaha sate ini adalah Ibu Yuli dan Pak Ahmad. Keduanya merupakan sepasang suami istri
yang berasal dari Madura. Keputusan untuk membuka kedai sate ini karena melihat peluang
yang cukup menjanjikan karena Jatinangor merupakan kawasan pendidikan yang pastinya
terdapat banyak mahasiswa. Selain itu, Pak Ahmad dan Bu Yuli ingin menjadikan kedai sate
ini sebagai kedai sate Madura yang terkenal di kalangan mahasiswa khususnya di daerah
Jalan Sayang (Jalan Kolonel Ahmad Syam).

Harga satu porsi sate ayam yang dijual di kedai ini sebesar Rp 14000 yang berisi sate
ayam saja tanpa lontong ataupun nasi. Untuk harga nasi satu prsi dijual seharga Rp 3000 dan
untuk satu porsi lontong dijual seharga Rp 3000 yang berisi 3 buah lontong.

Untuk pembelian daging ayam kedai ini memilii pemasok yang merupakan rekan dari
pemilik. Sedangkan untuk bahan-bahan lain bisa berbelanja di Pasar daerah Cileunyi.

Pak Ahmad dan Bu Yuli memebeli ayam dengan kualitas yang baik dan keadaan yang
segar agar dapat bersaing dengan pedagang yang lain dan juga agar dapat memenuhi
kepuasan pelanggan sehingga memiliki pelanggan yang tetap.

Biasanya penjualan dari kedai sate ini mulai ramai sekitar pukul 19.00 karena jam-
jam tersebut merupakan jam makan malam.
DATA-DATA PERUSAHAAN

Direct Material
1. Daging ayam : Rp 38.000/kg
2. Beras : Rp 12.000/kg

Direct Labor
-

Factory Overhead

1. Panggangan : Rp 90.000
2. Kipas : Rp 7.000
3. Kresek : Rp 6.000/100 buah
4. Kertas nasi : Rp 10.000/100 lembar
5. Arang : Rp 6.000/kg
6. Tusuk sate : Rp 10.000/100 tusuk
1. MASTER BUDGET

a. Revenue Budget

REVENUE BUDGET
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31 2018
UNIT SELLING PRICE TOTAL REVENUE
Sate Ayam 9.240 Rp 14.000 Rp 129.360.000
Lontong 6.930 Rp 1.000 Rp 6.930.000
Nasi 2.310 Rp 3.000 Rp 6.930.000
Air Mineral 624 Rp 500 Rp 312.000
Total Revenue Rp 136.602.000

b. Production Budget

PRODUCTION BUDGET
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31 2018
PRODUCT
SATE AIR
Budgeted unit sales LONTONG NASI
AYAM MINERAL
Add target finished goods inventory 9240 6930 2310 624
Total required units 0 0 0 0
Deduct beginning finished goods inventory 9240 6930 2310 624
Units of finished goods to be produced 0 0 0 0
Budgeted unit sales 9240 6930 2310 624
c. Direct Material Budget

DIRECT MATERIAL USAGE IN QUANTITY AND RUPIAH


FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31 2018
MATERIAL
SATE AIR
LONTONG NASI TOTAL
AYAM MINERAL
Physical
unit budget
Direct
Material 462.000 346.500 115.500 31.200 955.200
used per unit
Cost
budget
to be
purchased Rp50.820.000 Rp3.465.000 Rp1.155.000 Rp312.000 Rp55.752.000
this period

d. Factory Overhead Budget

Manufacturing Overhead Cost Budget


For the year ended December 31, 2018
Fixed FOH Total Cost
Panggangan Rp 90.000
Kipas anyam Rp 7.000
Panci Rp 35.000
Variable FOH
Indirect Material – Kertas nasi (100) Rp 10.000
Indirect Material – Tusuk (100) Rp 10.000
Indirect Material – Arang Rp 6.000
Indirect Material – Kresek (100) Rp 6.000
Various expense – Sabun cuci piring (750ml) Rp 300.000
Total FOH Rp 464.000
e. Ending Inventory Budget

ENDING INVENTORY BUDGET


For the year ended December 31, 2018
Cost per unit Input Needed
Total
(porsi) (per output)
Daging Ayam Rp 3.800 0.1 Rp 380
Lontong Rp 1.000 0 Rp 0
Beras Rp 1.500 0.032 Rp 48
Air mineral Rp 458 0 Rp 0
Direct labor Rp 0 - Rp 0
Factory Overhead Rp 167.000 0.5 Rp 83.500
Cost / porsi Rp 83.928

f. Cost of Good Sold Budget

COST OF GOODS SOLD BUDGET


FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2018
Beginning inventory january 1
Rp 0
2018
Direct material used Rp 55.752.000
Direct manufacturing labor Rp 0
Manufacturing overhead Rp 464.000
Cost of goods manufactured Rp 56.216.000
Cost of goods available for sale Rp 56.216.000
Deduct ending finished
Rp 0
inventory
Cost of good sold Rp 56.216.000
g. Income Statement Budget

SATE MADURA
BUDGETED INCOME STATEMENT
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31,2018
Revenue Rp 320.000.000
Cost of Goods Sold Rp 56.216.000
Gross Margin Rp 263.784.000
Operating Expense
Depreciation – Panggangan Rp 22.000
Depreciation – Panci Rp 5000
Depreciation – Kipas Rp 1.500
Environmental Expense Rp 520.000
Total Operating Expense Rp 793.500
Operating Income Rp 262.990.500
h. Cash Budget
CASH BUDGET
QUARTER
YEAR AS A
1 2 3 4
WHOLE
Cash balance beginning Rp 11.870.000 Rp 148.392.500 Rp 145.115.000 Rp 141.837.500 Rp 447.215.000
Collection from customer Rp 180.350.000 Rp 40.550.000 Rp 40.550.000 Rp 40.550.000 Rp 320.000.000
Total cash available for sale Rp 192.220.000 Rp 188.942.500 Rp 185.665.000 Rp 182.387.500 Rp 749.215.000
Disbursement
Daging Ayam Rp 11.400.000 Rp 11.400.000 Rp 11.400.000 Rp 11.400.000 Rp 45.600.000
Lontong Rp 12.993.750 Rp 12.993.750 Rp 12.993.750 Rp 12.993.750 Rp 51.975.000
Beras Rp 12.993.750 Rp 12.993.750 Rp 12.993.750 Rp 12.993.750 Rp 51.975.000
Air mineral Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 60.000 Rp 240.000
Kertas nasi Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 60.000
Tusuk Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 1.200.000
Arang Rp 900.000 Rp 900.000 Rp 900.000 Rp 900.000 Rp 3.600.000
Kresek Rp 90.000 Rp 90.000 Rp 90.000 Rp 90.000 Rp 360.000
Sabun cuci piring Rp 75.000 Rp 75.000 Rp 75.000 Rp 75.000 Rp 300.000
Total disbursement Rp 38.827.500 Rp 38.827.500 Rp 38.827.500 Rp 38.827.500 Rp 155.310.000
Minimum cash balance desires Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
Total cash needed Rp 43.827.500 Rp 43.827.500 Rp 43.827.500 Rp 43.827.500 Rp 175.310.000
Cash excess/deficiency Rp 148.392.500 Rp 145.115.000 Rp 141.837.500 Rp 138.560.000 Rp 573.905.000
Cash balance ending Rp 148.392.500 Rp 145.115.000 Rp 141.837.500 Rp 138.560.000 Rp 138.560.000
i. Budgeted Balance Sheet
Sate Madura
BUDGETED BALANCE SHEET
DESEMBER 31, 2018
Asset Equity
Current Assets Owner’s Capital Rp 103.500
Cash Rp 11.870.000 Retained Earnings Rp 11.870.000
Non-Current Assets
Panci Rp 35.000
Accumulated depreciation – Panci (Rp 5000)
Panggangan Rp 90.000
Accumulated depreciation – Panggangan (Rp 22.000)
Kipas Rp 7.000
Accumulated depreciation – Kipas (Rp 1.500)
TOTAL ASSET Rp 11.973.500 TOTAL EQUITY Rp 11.973.500

2. DECISION MAKING
Make or Buy Decision Making
TOTAL ALTERNATIVE APPROACH
Make Buy
Purchase Rp 30.000
Direct Material Rp 35.700
Buy Rp (1000)
Rp 35.700 Rp 29.000

Jadi keputusan yang tepat agar pemilik mendapatkan keuntungan yang lebih
sebaiknya membeli lontong dibandingkan dengan membuat, karena biaya yang
dikeluarkan lebih besar membuat dapipada membeli.
3. PERFORMANCE MEASUREMENT
Target Actual Next Year
Strategic Objectives Measures Initiatives
Performance Performance Performance
Financial Perspective
Operating Income 40 porsi terjual 33 - 37 porsi terjual 42 porsi terjual per
Pertumbuhan Operating Income Peningkatan Sales
meningkat per hari per hari hari
Customer perspective
Jumlah keluhan Meningkatkan
Peningkatan kepuasan customer 0 keluhan 5 keluhan 2 keluhan
pelanggan menurun kualitas pelayanan
Internal Business Process Perspective
Memanggang
daging ayam
Sate matang
Kondisi sate ketika dengan tingkat Sate matang dengan Sate matang
Meningkatkan kualitas sate dengan
disajikan kematangan yang sempurna dengan sempurna
sempurna
sesuai permintaan
pelanggan
Waktu yang
Kecepatan pelayanan dibutuhkan untuk Merekrut karyawan 8-10 menit 11 - 13 menit 9-10 menit
membuat pesanan

Saran :

Menurut kelompok kami agar proses bisnis dari sate Madura ini berjalan dengan lebih efektif dan efisien maka sebaiknya pemilik melakukan
perekrutan karyawan sehingga lebih cepat dalam melayani pesanan dari pelanggan. Dan pemilik sebaiknya memperluas tempat makan agar
lebih banyak pelanggan yang makan di tempat sehingga dapat mengurangi pengeluaran kertas nasi dan keresek serta meningkatkan
penjualan air mineral.
LAMPIRAN
Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai