Anda di halaman 1dari 1

GASTRIC OUTLET OBSTRUCTION:

LAPORAN SERI KASUS DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA


Tri Asih Imro’ati*, Titong Sugihartono**, Iswan A. Nusi***

*PPDS-2 Gastroenterohepatologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga – RSUD Dr. Soetomo Surabaya
**Staff Pengajar PPDS-2 Gastroenterohepatologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga – RSUD Dr.
Soetomo Surabaya
***Kepala Divisi Gastroenterohepatologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya

ABSTRAK

PENDAHULUAN
Gastric outlet obstruction (GOO) merupakan spektrum penyakit yang menyebabkan impedansi
pengosongan gaster. Patofisiologi tersering adalah obstruksi instrinsik atau ekstrinsik duodenum
atau kanal pilorus, tetapi mekanisme obstruksi tergantung pada etiologi yang mendasari. Salah satu
prosedur diagnostik untuk memastikan adanya GOO adalah dengan endoskopi atas. Endoskopi atas
dapat membantu melihat kondisi jalan keluar makanan dari gaster dan mendapatkan diagnosis
jaringan bila obstruksinya intraluminal. Manifestasi endoskopik GOO sangat bervariasi sehingga
kasus serial ini dapat menambah pengetahuan klinisi dalam menentukan penyebab GOO dan dapat
memanajemen dengan baik.
METODE
Data diambil dari data rekam medis pasien dengan gastric outlet obstruction Ruang Endoskopi
Gastro-intestinal RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada periode 1 Januari sampai dengan 31 Mei tahun
2018.
KASUS
Didapatkan 4 kasus GOO di RSUD dr. Soetomo Surabaya periode 1 Januari-31 Mei 2018. Tiga
kasus disebabkan oleh adanya ulkus yang besar (giant ulcer) pada antrum disertai dengan perubahan
bentuk antrum (eksentrik) dan penyempitan pylorus, sedangkan 1 kasus lagi disebabkan oleh
limfoma non-Hodgkins pada duodenum. Dua kasus dilakukan prosedur pembedahan pintas (by-
pass), sedangkan dua kasus yang lainnya dikelola secara konservatif.
DISKUSI
Penyebab terbanyak GOO tahun 1970-an adalah penyakit jinak (91%), sedang penelitian terbaru
menunjukkan 60% kasus disebabkan keganasan (15-20% penyebab tersering adalah keganasan
peripankreatik). Penyebab terbanyak obstruksi jinak adalah penyakit ulkus peptik dan penelanan
bahan korosif, terapi NSAID, polip gaster, stenosis pilorik, dan pseudokista pankreas juga berperan.
Komplikasi obstruksi karena penyakit ulkus peptik terjadi sekitar 5%, sedangkan karena kaustik
kuat sebanyak 36-44% akan mengalami obstruksi GO. Pada beberapa kasus yang disajikan sebagian
besar terjadi karena peradangan dan ulkus, hanya 1 yang disebabkan oleh keganasan di duodenum.
Tatalaksana diberikan sesuai kondisi kasus per kasus.
KESIMPULAN
Dari empat kasus gastric outlet obstruction, kasus terbanyak disebabkan 3 ulkus di daerah antrum-
pylorus-duodenum, dan 1 kasus limfoma non-Hodgkins duodenum. Prosedur pembedahan pintas
(by-pass) dilakukan pada 2 kasus.

Kata Kunci: gastric outlet obstruction, endoskopi

Anda mungkin juga menyukai