Anda di halaman 1dari 15

LEMBAR KERJA SISWA

Suhu dan kalor

NAMA :
KELAS :

KELOMPOK :
SEKOLAH :

KELAS VII SEMESTER GENAP

UNTUK FISIKA SMP/MTs

Disusun oleh :

0|Page Sri Mulyani.P /1205676


Berdo’alah sebelum memulai pekerjaan!

Pahami tujuan pembelajaran!

Bacalah petunjuk kerja sebelum melakukan

percobaan!

Lakukanlah pengukuran dengan hati-hati!

Kompetensi Dasar pada KI-4

4.11 Melakukan penyelidikan terhadap karakteristik perambatan kalor


secara konduksi, konveksi dan radiasi

Waktu Penyelesaian : menit

1|Page
Informasi Pendukung

KI-3
Saat kamu menyetrika, setrika yang panas
bersentuhan dengan kain yang kamu setrika. Kalor
berpindah dari setrika ke kain. Perpindahan kalor
seperti ini disebut konduksi.

Bagaimana perpindahan kalor secara konduksi


dapat berlangsung?

Materi

KI-3
Setiap benda dibangun oleh partikel-partikel yang ukurannya sangat kecil yang
.
jumlahnya sangat banyak. Antara partikel-partikel tersebut saling mengikat satu sama
lainnya. Ikatan antar partikel ada yang kuat dan ada yang lemah. Pada benda padat jarak
antara partikel-partikel penyusun sangat berdekatan dan ikatannya relatif lebih kuat
sehingga sulit untuk dipisahkan.
Perpindahan panas secara konduksi dapat terjadi dalam dua proses berikut:
1. Proses perpindahan panas pada benda padat dapat dipahami melalui teori partikel.
Pemanasan pada salah satu ujung zat menyebabkan partikel-partikel pada ujung itu
menjadi sangat aktif sehingga bergetar lebih cepat, akibatnya energi kinetiknya
bertambah.

2|Page
Gerakan partikel pada benda padat berupa vibrasi (getaran) partikel, getaran
partikel ini dikenal juga dengan getaran termal. Semakin banyak kalor yang
diberikan maka akan semakin cepat getaran partikel dan itu berarti semakin
tinggi energi kinetik yang dimiliki partikel. Energi partikel merupakan energi
yang dimiliki benda atau partikel karena gerakannya.
Partikel dengan energi yang lebih tinggi akan mendororng partikel
tetangganya, partikel tetangga akan mendorong partikel tetangganya juga
sehingga tetangganya akan bergetar semakin cepat. Demikian seterusnya
sehingga gerakan ini akan menyebar secara merata pada seluruh bagian benda
padat. Proses perpindahan kalor dengan cara ini berlangsung lambat karena
diperlukan beda suhu yang tinggi diantara kedua ujung untuk memindahkan
lebih banyak kalor.
2. Dalam logam, kalor dipindahkan melalui elektron-elektron bebas yang
terdapat dalam struktur atom logam. Elektron bebas merupakan electron yang
tidak terikat dengan atom sehingga bebas bergerak dari satu atom ke atom
yang lain dalam seluruh bagian logam. Bila suatu bagian dipanaskan maka
electron akan menerima tambahan energi sehingga energi bertambah besar.
Karena sifatnya yang bebas, maka tambahan energi ini dengan cepat dapat
diberikan kepada electron-elektronlain yang letaknya lebih jau melalui
tumbukan. Dengan cara ini kalor dapat berpindah lebih cepat.
Perpindahan panas yang demikian dinamakan dengan perpindahan panas
secara konduksi. Pada perpindahan panas dengan cara konduksi, dimana panas
berpindah tanpa disertai dengan perpindahan partikel-partikel penyusun benda
tersebut.
Pada benda padat yang berbeda, maka susunan partikel pembangunan benda
padat juga berbeda. Perbedaan susunan ini akan menyebabkan kecepatan
getaran partikel akibat diberikan kalor juga akan berbeda sehingga untuk
bahan yang berbeda kecepatan perambatan panasnya juga akan berbeda.
Konduksi panas pada benda padat ada yang cepat dan ada yang sangat lambat.
Benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik disebut bahan konduktor.
Sedangkan benda yang lambat atau tidak dapat menghantarkan panas dengan
baik disebut dengan isolator.
3|Page

.
Menanya

Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang belum ananda ketahui tentang materi


diatas!

1. ……………………………………………………………………………………………………………

2. ……………………………………………………………………………………………………………

Mencoba

A. Tujuan praktikum

Setelah melakukan praktikum ini siswa diharapkan dapat.

1) Dapat menjelaskan proses penyebaran panas pada benda padat.

2) Menemukan bahwa kecepatan penyebaran panas berbeda pada setiap

bahan.

3) Mengelompokkan bahan-bahan yang dapat menghantarkan panas dan

yang tidak dapat menghantarkan panas.

B. Alat dan Bahan

1. Standar
2. Batang besi
3. Kaca ukuran 9 cm
4. Plastisin
5. Lilin
6. Pembakar spritus
7. stopwatsh

4|Page
C. Prosedur Praktikum
Percobaan 1. Percobaan untuk memperlihatkan penyebaran panas pada benda padat.

 Langkah Kerja:

1. Menyiapkan 3 buah bola-bola plastisin dengan ukuran yang sama (diameter 0,5 cm)
2. Menempelkan bola-bola plastisin yang sudah disiapkan pada batang besi masing-masing
pada jarak 3 cm, 6 cm dan 9 cm.
3. Memasangkan batang besi pada standar.
4. Menghidupkan pembakar spiritus, dan pada saat yang sama menjalankan stopwatch.
5. Mengamati apa yang terjadi, dan mencatat waktu jatuhnya bola-bola plastisin, lalu
mengisi datanya ke dalam tabel pengamatan dan membuat grafik hubungan antar jarak
dengan waktu jatuhnya bola-bola plastisin selama pemanasan.

Percobaan 2: Percobaan untuk memperlihatkan kecepatan penyebaran panas pada beberapa benda padat.

 Langkah Kerja:

1. Melakukan langkah kegiatan yang sama dengan langkah pada percobaan 1, tetapi dengan
menggunakan 2 batang padatan yang berbeda (batang besi dan kaca).
2. Memasang kedua batang tersebut yang sudah dipasangkan bola-bola plastisin
sebelumnya, secara serentak pada standar.
3. Menyalakan pembakar spiritus, dan mengamati apa yang terjadi pada bola-bola plastisin.
4. Mencatat hasil pengamatan dan membuat kesimpulan.

Mengasosiasikan

Tabel.1 penyebaran panas pada benda padat

Bola ke ... Jarak (cm) Waktu (detik)


1 3
2 6
3 9

5|Page
Tabel2. Menentukan Kecepatan Konduksi Panas
Waktu jatuh plastisin pada bahan ... (dalam dtik)
Bola Plastisin ke ...
Besi Kaca
1
2
3

1. Apa kegunaan bola-bola plastisin pada percobaan di atas?

2. Bagaimana hubungan antara jarak dengan penyebaran panas pada benda

padat?

3. Bagaimana penyebaran panas pada benda yang terbuat dari kaca?

4. Apa kesimpulan Anda dari percobaan dengan menggunakan berbagai batang

padatan yang berbeda?

Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………

Mengkomunikasikan

1. Siswa beserta kelompok secara bergantian, mempresentasikan hasil

percobaannya didepan kelas.

2. Siswa yang presentasi meminta kritik, saran, serta tambahan kepada

siswa beserta kelompok lain dan guru memberikan penguatan

terhadapa hasil percobaan dari setiap kelompok.

3. Dalam presentasi terjadinya tanya jawab masing-masing kelompok.

Tanggal Paraf guru Nilai

6|Page
Waktu Penyelesaian : menit

Informasi Pendukung

KI-3

Dalam fluida (zat cair dan gas) panas dapat merambat dari satu
bagian ke bagian yang lainnya. Proses perambatan panas dalam fluida
berbeda dengan proses perambatan panas dalam benda padat. Fluida
dibangun oleh partikel-partikel yang jarak partikel penyusun antara
yang satu dengan yang lainnya agak berjauhan dan masing-masing
partikel dapat bergerak dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Cara
perpindahan panas dalam fluida (zat cair dan gas) terjadi melalui
proses konveksi. Untuk memahami lebih jauh tentang perpindahan
panas secara konveksi, maka kami melakukan serangkaian kegiatan
eksperimen khususnya konveksi pada zat cair.

Materi

KI-3
.
Konveksi panas dapat terjadi di dalam fluida. Fluida merupakan zat yang dapat
mengalir atau sering disebut dengan zat alir. Zat yang termasuk kelompok fluida berada
dalam wujud cair dan gas. Jika zat cair atau gas dipanaskan, maka bagian zat yang
mendapat panas akan memuai terlebih dahulu sehingga kerapatannya akan berkurang.
Berkurangnya kerapatan zat akan menyebabkan berat jenisnya juga berkurang. Sebagai
akibatnya bagian zat yang mendapat panas akan naik ke atas.

7|Page
Bagian fluida yang lebih dingin akan mengalir mengisi tempat yang
ditinggalkan bagian zat yang naik dan mulailah berlangsung sirkulasi fluida dan
seterusnya. Proses sirkulasi fluida ini akan membawa energi dalam bentuk energi
panas. Dengan demikian penyebaran panas berlangsung melalui sirkulasi dari
fluida tersebut. Proses penyebaran panas dari satu bagian fluida ke bagian lain
fluida oleh pergerakan fluida itu sendiri dinamakan konveksi. Berbeda dengan
peristiwa konduksi panas, pada konveksi, partikel-partikel zat ikut berpindah
dengan membawa energi panas.
Ada dua jenis konveksi, yaitu konveksi alamiah dan konveksi paksa. Pada
konveksi alamiah, aliran panas berlangsung karena perbedaan kerapatan (masa
jenis) akibat panas yang diterima fluida berbeda-beda antara satu bagian dengan
bagian yang lainnya. Bagian fluida yang dipanasi akan memuai sehingga
ukurannya bertambah besar dan mengakibatkan massa jenisnya bertambah kecil.
Masa jenis merupakan besaran yang menyatakan perbandingan antara massa
dengan volume. Bagian fluida yang massa jenisnya lebih kecil akan bergerak naik.
Tempatnya digantikan oleh bagian fluida dingin yang bergerak turun sebagai
akibat massa jenis yang lebih besar. Peristiwa ini mirip dengan peristiwa
mengapung dan tenggelamnya suatu benda akibat perbedaan massa jenis. Gerakan
naik dan turunnya fluida akibat perbedaan massa jenis akan menimbulkan suatu
aliran arus yang berbentuk lintasan tertutup yang dinamakan arus konveksi.
Konveksi alamiah banyak ditemui pada sistem suplai air panas, cerobong asap,
peristiwa angin darat dan angin laut.
Dalam konveksi paksa, bagian fluida yang sudah dipanaskan diarahkan
langsung ke tujuannya dengan menggunakan sebuah pompa sehingga aliran fluida
terjadi disebabkan oleh faktor eksternal dan tidak terjadi dengan sendirinya.
Konveksi paksa ini banyak dimanfaatkan sistem pendingin mobil (radiator), AC
dan lemari es.

8|Page
Menanya

Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang belum ananda ketahui tentang materi


diatas!

1. ……………………………………………………………………………………………………………

2. ……………………………………………………………………………………………………………

Mencoba

A. Tujuan praktikum

Setelah melakukan praktikum ini siswa diharapkan dapat menjelaskan

proses penyebaran panas pasa fluida (zat cair dan gas).

B. Alat dan Bahan

1. Tabung konveksi
2. Pembakkar spritus
3. Potongan serbuk kayu
4. Spritus
5. standar

9|Page
C. Prosedur Praktikum

1. Menyiapkan serbuk kayu.


2. Mengisi tabung konveksi dengan air sampai penuh.
3. Menghidupkan pembakar spiritus dan menempatkan di bawah tabung konveksi (rangkai
seperti pada gambar).
4. Mengamati apa yang terjadi pada serbuk kayu yang berada dalam tabung konveksi dan
menggambarkan arah pergerakan serbuk kayu pada lembar kerja.
5. Menggeser pembakar spirtus kearah sisi sebelah kanan tabung konveksi dan mengamati
pula perubahan apa yang terjadi pada gerakan serbuk kayu, kemudian menggambar arah
pergerakannya.
6. Dengan cara yang sama, menggeser pembakar spirtus kearah sisi sebelah kiri tabung
konveksi, kemudian menggambarkan arah pergerakannya.
7. Mengamati perubahan apa saja yang terjadi pada setiap kegiatan yang dilakukan dan
memberikan penjelasannya.

Mengasosiasikan

Hasil pengamatan dari parktikum yang telah dilakukan diantaranya adalah :

1. ………………………………………………………………………………………………………………….............
2. ………………………………………………………………………………………………………………………………….

10 | P a g e
3. …………………………………………………………………………………………………………………………………

Jawablah pertanyaan berikut ini :


1. Apa fungsi potongan-potongan kertas kecil pada percobaan konveksi zat cair?
2. Apa yang menyebabkan gerakan potongan-potongan kertas berputar pada saat air
mulai panas?

Mengkomunikasikan

4. Siswa beserta kelompok secara bergantian, mempresentasikan hasil

percobaannya didepan kelas.

5. Siswa yang presentasi meminta kritik, saran, serta tambahan kepada

siswa beserta kelompok lain dan guru memberikan penguatan

terhadapa hasil percobaan dari setiap kelompok.

6. Dalam presentasi terjadinya tanya jawab masing-masing kelompok.

Tanggal Paraf guru Nilai

11 | P a g e
Waktu Penyelesaian : menit

Materi

KI-3 nerupakan sebuah bola besar yang berpijar dengan suhu yang sangat
Matahari
.
tinggi, mencapai 15 juta Kelvin sehingga merupakan sumber panas utama di bumi kita.
Bila bumi kita tersinari matahari, maka akan terjadi kenaikan suhu atau temperatur di
bumi kita sehingga bumi menjadi panas.
Bila kita berjalan pada siang hari di bawah terik matahari memakai kaos hitam
maka kulit akan terasa tebakar., sedangkan bila kita megenakan kaos putih rasanya lebih
nyaman. Untuk memahami fenomena tersebut kita akan melakukan serangkaian
ekperimen

Menanya

Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang belum ananda ketahui tentang materi


diatas!

1. ……………………………………………………………………………………………………………

2. ……………………………………………………………………………………………………………

12 | P a g e
Mencoba

A. Tujuan praktikum

Setelah melakukan praktikum ini siswa diharapkan dapat :

1. Menjelaskan proses penyebaran panas secara radiasi

2. Menjelaskan mengapa permukaan hitam merupakan penyerap panas

yang lebih baik dari pada permukaan mengkilap.

B. Alat dan Bahan

1. Bola lampu pijar bekas.


2. Slang plastik
3. Alkohol berwarna
4. Mistar

C. Prosedur Praktikum
1. Menyiapkan dua buah lampu pijar bekas dan melubangi bagian ujungnya
seukuran pipa plastic
2. Mewarnai salah satu bola lampu dengan warna hitam dan yang lainnya dengan
warna putih
3. Mengisi slang/pipa plastic dengan alcohol berwarna.
4. Memasang peralatan sehingga seperti gambar di samping
5. Mengamati, menandai, dan mencatat ketinggian alcohol di bawah masing-
masing bola lampu ke dalam tabel pengamatan.
6. Menempatkan peralatan di bawah sinar matahari
7. Membiarkan sekitar 10 menit
8. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi pada ketinggian alcohol di
bawah masing-masing bola lampu ke dalam tabel pengamatan
9. Membuat kesimpulan dari data percobaan

13 | P a g e
Mengasosiasikan

Tabel Percobaan
Ketinggian alcohol
Slang plastic yang berada di
No. Sebelum Sesudah
bawah
dipanaskan dipanaskan
1 Bola berwarna hitam
2 Bola berwarna putih

Jawablah pertanyaan berikut ini :


1. Pada kegiatan praktikum yang dilakukan, mengapa cairan yang digunakan dipilih
alcohol?
2. Apa yang ditunjukkan oleh perbedaan ketinggian alcohol pada saat percobaan?
3. Mengapa pada acara pesta malam hari orang sering memakai kostum berwarna hitam.
Dan mengapa cat dinding rumah lebih cenderung lebih menggunakan warna-warna cerah
dan terang.

Mengkomunikasikan

1. Siswa beserta kelompok secara bergantian, mempresentasikan hasil

percobaannya didepan kelas.

2. Siswa yang presentasi meminta kritik, saran, serta tambahan kepada

siswa beserta kelompok lain dan guru memberikan penguatan

terhadapa hasil percobaan dari setiap kelompok.

3. Dalam presentasi terjadinya tanya jawab masing-masing kelompok.

Tanggal Paraf guru Nilai

14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai