Anda di halaman 1dari 5

Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662

Vol. 7, No. 1, Januari 2004, hal 11 - 15

Kajian Enceng Gondok (Eichornia Crassipes) Sebagai


Fitoremedia 134Cs

Evi Setiawati
Laboraturium Fisika Atom & Nuklir Jurusan Fisika FMIPA UNDIP

Abstrak
Telah dilakukan penelitian transfer 134Cs dari air ke eceng gondok untuk mengetahui
penyerapan dan akumulasi 134Cs dalam eceng gondok. Akuarium dengan volume 400 liter diisi
dengan air dan eceng gondok . Ke dalam akuarium dimasukkan radionuklida 134Cs dalam bentuk
CsCl dengan volume 0,5 ml hingga konsentrasi radionuklida tersebut lebih kurang 11,6 Bq/ml.
Dari waktu pengamatan 30 hari, diketahui bahwa konsentrsi aktivitas mengalami kejenuhan pada
hari ke 15 dengan faktor transfer dari air ke tanaman 108.53 ml/gr. Nilai faktor transfer yang
besar pada Enceng gondok ini maka tanaman eceng gondok dapat digunakan untuk fitoremediasi.

Kata Kunci : Faktor Transfer,134Cs, Enceng Gondok, Fitoremediasi

Pendahuluan untuk membersihkan daerah yang


Dalam pengoperasian suatu reaktor terkontaminasi.
nuklir dihasilkan sejumlah radionuklida Dekontaminasi air dari unsur-unsur
dan produk samping yang menyandang radioaktif dapat dilakukan dengan teknik
karakteristik radioaktif dan yang fitoremediasi, yaitu dengan meng-
merupakan hasil aktivasi bahan bakar gunakan tumbuhan yang mempunyai
nuklir. Lepasnya radionuklida dari kemampuan lebih untuk menyerap
sebuah reaktor nuklir dapat disebabkan unsur-unsur tersebut. Pada kecelakaan di
beberapa faktor, antara lain: terjadinya PLTN Chernobyl digunakan bunga
kebocoran pada kelongsong bahan matahari (Helianthus annuus) untuk
bakar, penanganan saat penggantian mengatasi kontaminasi Cesium di air.
bahan bakar, populasi neutron yang Kemampuan biota mengakumulasi
tinggi dan oleh material kelongsong itu bahan-bahan kimia tertentu sehingga
sendiri. Selama periode pengoperasian konsentasi dalam biota jauh diatas
reaktor tersebut diadakan pemantauan konsentrasi media yang merupakan jalur
kondisi radiokativitas lingkungan sekitar masuknya bahan kimia tersebut dapat
reaktor untuk mengantisipasi terjadinya dimanfaatkan untuk kajian indikator
fluktuasi kuantitas radionuklida di biologis dan fitoremediasi dalam kasus
lingkungan sehinga dapat mengganggu pencemaran bahan radioaktif di
keseimbangan ekosistem. Pemantauan lingkungan.
yang sering dilakukan menyangkut Eceng gondok (Eichornia crassipes)
kualitas radioaktivitas udara, air, tanah merupakan tumbuhan akuatik yang
dan tanaman disekitar reaktor nuklir. secara teroritis dapat menyerap air dan
Perairan beserta biota didalamnya unsur yang terdapat didalamnya
adalah satu komponen lingkungan yang sehingga dapat digunakan sebagai
mempunyai potensi untuk terpapar bioindikator dalam penyebaran
radiasi yang dilepaskan oleh suatu radionuklida dan depolutan pada limbah
reaktor nuklir. Dekontaminasi radiaktif.
lingkungan perairan harus dilakukan Kemampuan enceng gondok
menyerap berbagai zat radioaktif mulai

11
Evi Setiawati Kajian Enceng gondok…

diselidiki dalam rangka pemanfaatan buah akuarium. Satu akuarium


enceng gondok sebagai depolutan dikontaminasi dengan 134Cs sedang
limbah nuklir. Salah satu yang telah lainnya tidak dikontaminasi yang dibuat
dilakukan adalah pemanfaatan enceng sebagai kontrol
gondok sebagai kolektor uranium yang Pengamatan dilakukan tiap lima hari
juga merupakan salah satu limbah dari sekali selama 30 hari dengan cara
reaktor[9]. mengambil sampel eceng gondok
Penelitian ini dilakukan dengan sebanyak 3 individu [3], kemudian
tujuan untuk mengetahui faktor transfer dipisahkan antara bagian yang terendam
134
Cs dari air ke eceng gondok sebagai dalam air yang berupa akar serta bagian
parameter untuk fitoremediasi. yang tidak terendam air yang berupa
batang dan daun. Kemudian dikeringkan
Tinjauan Pustaka maka didapatkan massa eceng gondok
Dampak radiologik lepasan rutin kering.
radionuklida dari suatu fasilitas nuklir Bagian-bagian tersebut dimasukkan
biasanya dievaluasi dengan bantuan kedalam vial plastik dan didestruksi
model matematik. Dalam model ini, dengan larutan HCl 5M dengan cara
jalur (pathway) radionuklida dari titik menambahkan larutan tersebut ke dalam
lepasan hingga sampai ke manusia vial hingga volumenya mencapai 100
digambarkan sebagai transfer antara ml. Pengamatan serupa juga dilakukan
beberapa kompartemen. Transfer pada eceng dalam akuarium yang tidak
radionuklida antar kompartemen ini dikontaminasi sebagai kontrol.
biasanya diberikan dalam faktor Dalam penelitian ini tanaman,
transfer. media tanam, perlakuan dan kondisi
Dalam model yang sederhana, lingkungan diusahakan sama.
faktor transfer menggambarkan nisbah Semua hasil sampling akhirnya
(ratio) konsentrasi radionuklida pada dicacah aktivitas radionuklidanya
dua kompartemen untuk kondisi dengan menggunakan seperangkat
kesetimbangan. Sedang dalam model spektrometer Gamma.
yang kompleks diupayakan untuk
mendapatkan pergerakan radionuklida Hasil Dan Pembahasan
sebagai fungsi waktu antar berbagai
1. Distribusi Konsentrasi 134Cs pada
kompartemen lingkungan. Model yang
Eceng Gondok
terakhir ini dikenal sebagai model
Hasil penelitian akumulasi
dinamik.
radionuklida 134Cs pada enceng gondok
Faktor transfer pada dasarnya
disajikan dalam gambar 1. Dari grafik
adalah nisbah konsentrasi aktivitas
tersebut terlihat bahwa pada lima hari
radionuklida pada jaringan suatu
pertama 134Cs masih terakumulasi pada
komponen lingkungan dengan
bagian akar, sedang aktivitas
konsentrasinya dalam medium setelah
radionuklida 134Cs pada bagian non akar
dicapainya kejenuhan konsentrasi pada
masih rendah. Hal ini dapat dimengerti
jaringan tersebut. Faktor transfer
karena awal proses penyerapan makanan
biasanya dihitung untuk bagian yang
melalui akar.
dapat dimakan seperti daging pada
Cesium-134 yang berada dalam
hewan atau daun, buah dan umbi pada
media air terserap oleh enceng gondok.
tanaman. [3]
Pada proses osmosis 134Cs masuk
melalui kutikula tanaman kemudian
Metode Penelitian
terserap oleh membran plasma dan
Penelitian dilakukan dengan
masuk ke dalam sitoplasma. Pada inti
memasukkan eceng gondok dalam dua
sel, 134Cs mengalami metabolisme

12
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 7, No. 1, Januari 2004, hal 11 - 15

seperti kalium yang berperan sebagai mencapai nilai maksimum atau jenuh
biokatalisator pada proses fotosintesis. dan kembali menurun sebelum mencapai
keadaan stabilnya.
Konsentrasi (Bq/gr)

60
Peristiwa ini dapat disebabkan oleh
50
40 Total
dua faktor yaitu sifat individu enceng
30 Akar gondok itu sendiri, dimana pada saat
20 Non Akar terjadinya penurunan aktivitas cesium
10
0
pertumbuhan enceng gondok tidak
0 5 11 15 20 25 30 secepat sebelumnya atau mencapai fase
Waktu (hari) tua. Pada fase ini enceng gondok tidak
terlalu banyak membutuhkan unsur hara
Gambar 1. Konsentrasi 134Cs dalam Eceng sehingga penyerapan air oleh tanaman
Gondok juga berkurang. Faktor yang kedua
adalah hilangnya cesium yang
Dengan berjalannya waktu terakumulasi pada enceng gondok.
pengamatan maka konsentrasi Hilangnya radionuklida dari tanaman
radionuklida di bagian akar semakin dapat melalui beberapa cara antara lain
meningkat, hal ini diterangkan karena ekskresi akar, penguapan, mati atau luka
makanan yang diserap oleh akar dan ekskresi langsung melalui
tanaman sudah disalurkan ke bagian- permukaan non akar dan sel pelindung
bagian tumbuhan seperti daun dan serta hilang karena peluruhan.
batang ( non Akar ) sampai tercapai
kesetimbangan yang terjadi pada hari ke 2. Faktor Transfer Pada Enceng
15. Gondok
Konsentrasi tertinggi sebagian besar Pada sampel eceng gondok yang
terjadi pada bagian non akar (batang dan mengandung cesium dapat dihitung
daun) yaitu sebesar 24,44 Bq/g. Faktor faktor transfer dari air ke tanaman eceng
yang mempengaruhi akumulasi ion di gondok. Nilai faktor transfer dihitung
bagian tanaman yaitu proses pada saat tanaman paling tinggi
metabolisme dan kerapatan sel. Pada menyerap cesium. Hal itu disebabkan
prinsip metabolisme tanaman, setelah karena setelah konsentrasi cesium dalam
suatu ion terserap oleh akar, ion tanaman menurun hal itu
tersebut dapat ikut fase metabolisme mengindikasikan bahwa sudah tidak
selanjutnya atau tetap tinggal di daun terjadi penyerapan dan akumulasi lagi
karena terikat oleh senyawa-senyawa pada tanaman.
yang ada di daun, semakain rapat suatu Faktor transfer pada mahluk hidup
organ maka semakin tinggi organ biasanya dihitung pada bagian-bagian
tersebut mangakumulasi ion.[7] yang dapat dimakan atau dimanfaatkan
Pada umumnya daun mengandung kembali, misal pada tanaman biasanya
lebih banyak kalium (dalam % bobot dihitung pada daun dan batang, sedang
kering) dibandingkan dengan pada hewan dihitung pada bagian
keseluruhan sistem tanaman. Di dagingnya[5]
samping itu dalam tanaman Untuk penelitian ini diambil
pertumbuhan yang paling besar terjadi perhitungan faktor transfer pada bagian
pada daun, sedang akar dan batang lebih non akar, karena pada bagian akar tidak
banyak digunakan untuk transport mengakumulasi tetapi lebih merupakan
makanan[7]. bagian yang menyalurkan bahan
Pada awalnya aktivitas 134Cs radioaktif ke bagian atas (daun) sebagai
semakin meningkat dengan semakin tempat akumulasinya.. Selain itu bagian
lamanya waktu paparan hingga akar juga langsung kontak dengan air

13
Evi Setiawati Kajian Enceng gondok…

yang terkontaminasi sehingga Kesimpulan


dikhawatirkan aktivitas 134Cs yang
1) Tanaman eceng gondok mempunyai
berada dalam akar bukanlah aktivitas
134 kemampuan menyerap 134Cs. Yang
Cs yang berada dan terakumulasi
sebagian besar terakumulasi pada
dalam akar tetapi lebih merupakan 134Cs
bagian non akar (daun dan batang).
yang tertempel pada bagian luar akar.
2) Pada hari ke 15, tanaman sudah
Konsentrasi dan faktor transfer
jenuh dan tidak bisa mengakumulasi
terbesar didapatkan pada hari ke15.
cesium lagi sehingga konsentrasi
Pada hari selanjutnya konsentrasi
menurun seiring dengan waktu.
cenderung menurun . Hal ini
Dengan faktor transfer dari air ke
menunjukkan bahwa akumulasi
eceng gondok adalah 108.53 ml/gr.
maksimum terjadi pada hari ke 15, dan
3) Faktor transfer 134Cs pada enceng
setelah itu tanaman tidak
gondok yang besar, maka enceng
mengakumulasi 134Cs lagi. Nilai
gondok dapat dipertimbangkan
konsentrasi pada hari ke 15 inilah yang
untuk digunakan sebagai biomonitor
selanjutnya digunakan untuk
dan fitoremediator.
perhitungan faktor transfer enceng
gondok.
Daftar Pustaka
Grafik faktor transfer pada enceng [1] Alfian, M, Kajian Awal Penyerapan
134
gondok dapat dilihat pada gambar 2. Cs Oleh Rumput Untuk
Indikator Biologis Radioaktivitas
Lingkungan Di sekitar P3TkN
120 BATAN Bandung, Tesis Magister
Faktor Transfer (ml/Bq)

100 Teknik Lingkungan ITB,


80 Bandung,2001
60 [2] Amirudin, A, Kimia Intiradioaktif
40 Dan Penggunaan Radioisotop,
20 Yayasan Karyawan Kimia ITB
0 Bandung, 1965
0 5 11 15 20 25 30
[3] Fujimoto,K., General Protocol for
Waktu (hari)
Transfer Measurenment. Prep-
ared at the IAEA Research
Gambar 2: Faktor Transfer Pada Enceng Coordination Meeting on
gondok bag. Non akar
Transfer of Radionuclides from
Air, Soil and Freshwater top The
Nilai faktor transfer bergantung
Foodchain of Man in Tropical
pada waktu pengamatan dan merupakan
and Sub-Tropical Environment;
perbandingan antara konsentrasi
Jakarta; 1993.
radionuklida di tanaman dan konsentrasi
[4] Hayati, N, Kemampuan Enceng
radionuklida di medium (air), yang
Gondok dan Kayambang Dalam
bervariasi dan terjadi maksimum pada
Mengubah Sifat Fisiko Kimia
hari ke 15 yaitu 108,53 ml/g.
Limbah Cair Pabrik Urea Dan
Dengan kemampuan penyerapan
Asam Formiat, Tesis Magister
yang besar tersebut maka enceng
Jurusan Biologi ITB,
gondok dapat dipertimbangkan untuk
Bandung,1992
digunakan sebagai biomonitor dan
[5] IAEA, Handbook Of Parameter
fitoremediator, yaitu tanaman yang
Values For Prediction Of
mampu mengendalikan adanya polusi
Radionucleide Transfer in
cesium di lingkungan.
Temperate Environ-ments,

14
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 7, No. 1, Januari 2004, hal 11 - 15

Technical Report series No 364, and 90Sr and its Potential as an


IAEA, Vienna,1994 Approach to the Zero-Release
[6] IAEA, Measurment Of Radio- Concept In Enviorenment
nucliede In Food And The Migration of Long Lived
Environment, Technical Report Radionucliedes, IAEA,
Series No 245 ,IAEA, Vienna,1970
Vienna,1994. [9] Yatim, S, Enceng Gondok Sebagai
[7] Salibury, L., Fisiologi Tumbuhan, Kolektor Uranium, Disertasi
ITB, Bandung, 1992 Jurusan Kimia ITB, Bandung,
[8] Jayaraman, AP, and Prabhakars, The 1991.
Water Hyacinth Uptake of 137Cs

15

Anda mungkin juga menyukai