Contoh Review Jurnal
Contoh Review Jurnal
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk menentukan koefisien difusi gas SF6 pada tanah
sawah dengan metode spektroskopi fotoakustik laser CO2. Metode yang dilakukan saat
penelitian adalah menentukan nilai koefisien difusi gas SF6 pada saat terjadi penurunan
konsentrasi gas SF6 yang dipancarkan dalam tanah sawah. Radiasi laser CO2 dengan
koefisien serapan α = (577 ± 8) cm-1 atm-1 digunakan sebagai gas pelacak. Dari hasil
perhitungan diperoleh nilai koefisien difusi (D) gas SF6 pada tanah sawah adalah (1,2 ± 0,4)
x 10-3 cm2/s untuk tebal tanah 0,8 cm; (3,3 ± 1,5) x 10-3 cm2/s untuk tebal tanah 0,9 cm; (2,7
± 1,1) x 10-3 cm2/s untuk tebal tanah 1,1 cm; dan (6,3 ± 2,6) x 10-3 cm2/s untuk tebal tanah
1,3 cm. Hasil ini menunjukkan bahwa metode spektroskopi fotoakustik laser CO2 dapat
digunakan untuk mendeteksi konsentrasi gas SF6 yang berdifusi pada tanah sawah.
Pendahuluan
Bermacam-macam gas telah diselidiki dengan menggunakan metode spektroskopi
fotoakustik, diantaranya polusi udara, gas metana, amonia, dan gas etilen hasil keluaran
berbagai macam buah-buahan seperti apel, mangga, pisang, dan salak. Deteksi fotoakustik
didasarkan pada efek fotoakustik, yaitu timbulnya gelombang akustik bila dikenai radiasi
yang dimodulasi pada frekuensi audio. Satu diantaranya adalah gas SF6 (Sulfur
Heksafluorida). Pengetahuan tentang transpor gas dalam tanah penting artinya untuk
mengetahui seberapa cepat respirasi yang terjadi dari akar ke tanaman. Laser yang digunakan
berkonfigurasi ekstrakavitas dengan sistem gas mengalir.
Metodologi
Sampel tanah sawah dengan tebal antara 0,8 – 1,3 cm ditempatkan ke dalam
kuvet berbentuk silinder dengan diameter 2,4 cm dan tinggi 11 cm yang dilengkapi dengan
dua saluran pada penutupnya, yaitu satu untuk udara masuk dan satu lagi untuk saluran gas ke
sel FA. Di bagian bawah kuvet diberi penyaring untuk mencegah agar tanah tidak jatuh ke
bawah dan memberi ruang agar gas pelacak SF6 dapat mengalir ke bagian atas kuvet yang
digunakan. Gas SF6 dengan konsentrasi 200 ppm disuntikkan ke dalam kuvet. Kemudian
udara tekan dengan laju aliran 1 liter/jam dialirkan ke dalam kuvet (bagian atas) untuk
mendorong gas SF6 yang telah diemisikan dari dalam tanah menuju ke sel FA untuk
dideteksi laju keluaran SF6-nya.
Abstrak
Dalam tulisan ini akan disajikan sebuah studi tentang difusi inovasi yang
dihasilkan dari karya inovatif yang susu sterilisasi dengan sengatan listrik (susu listrik) untuk
membantu susu petani dalam menjaga kualitas produksi susu. Metode analisis untuk
mempercepat inovasi Teori difusi Rogers melakukan penilaian terkait dengan manajemen
pengetahuan untuk mengukur kinerja inovasi. Dari hasil penelitian, susu sterilisasi listrik
adalah inovasi karena mereka telah dikomersialisasikan untuk umum, terutama di Susu
Pengolahan Koperasi (PPP) susu dan kelompok tani.
Pendahuluan
Di era globalisasi seperti saat ini, terdapat tantangan yang dihadapi perusahaan
menuntut perusahaan untuk memiliki strategi inovasi yang tepat sehingga mampu bersaing
dengan kompetitor baik dari perusahaan nasional maupun bersaing dengan perusahaan
multinasional. Salah satu titik lemah ekonomi Indonesia adalah kurangnya jumlah
perusahaan. Tidak menutup mata bahwa banyak perusahaan di Indonesia yang tumbuh
diawali dengan model UKM, yang dilandasi oleh semangat kewirausahaan sebagai motor
penggerak roda perekonomian dan dapat menciptakan lapangan kerja.
Judul : Difusi Natrium Diklofenak Dalam Gel Methocel 400 Pada Berbagai pH
Penulis : Ketut Widyani Astuti, Yeyet C. Sumirtapura, dan Ni Nyoman Wiwik S.
ISSN : 1907-9850
Halaman : 17-22
Abstrak
Penelitian mengenai difusi natrium diklofenak pada gel Methocel 400 pada
berbagai pH, uji difusi dilakukan menggunakan sel difusi dengan membran buatan dari kertas
saring Whatman no.1 yang dibacam dengan larutan Spangler. Pengukuran konsentrasi bahan
aktif yang berdifusi dilakukan menggunakan spektrofotometer ultra violet pada panjang
gelombang 277 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa difusi natrium diklofenak paling
tinggi terjadi pada pH 7 dengan rata-rata persentase natrium diklofenak yang berdifusi setelah
240 menit adalah 56,88 + 13,70%. Rata-rata persentase natrium diklofenak yang berdifusi
dari sediaan gel Methocel 400 pada pH 6 setelah 240 menit adalah 30,39 + 1,08% sedangkan
pada sediaan gel Methocel 400 pada pH 8 adalah 46,84 + 6,24%.
Pendahuluan
Natrium diklofenak merupakan salah satu obat untuk artritis reumatoid,
osteoartritis atau nyeri otot rangka akut yang memiliki potensi lebih besar tetapi memiliki
efek samping yang lebih rendah dibandingkan obat lain yang sejenis. Natrium diklofenak
merupakan penghambat siklooksigenase yang kuat dengan efek analgesik dan antipiretik.
Pemberian diklofenak secara sistemik mengakibatkan efek samping tukak lambung karena
berkurangnya sifat proteksi mukosa lambung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pH terhadap difusi natrium diklofenak pada gel Methocel 400. Dengan
diketahuinya hal ini diharapkan dapat dikembangkan sediaan semisolida yang efektif sebagai
pembawa natrium diklofenak.
Metodologi
Metode yang digunakan pada penelitian ini sangat banyak, dimulai dari
pembuatan sediaan gel Methocel 400, penetapan kadar bahan aktif dalam sediaan,
pengukuran panjang gelombang absorpsi maksimum di dalam larutan dapar fosfat ph 7,4,
pembuatan kurva kalibrasi di dalam larutan dapar fosfat ph 7,4, pembuatan cairan penerima,
pembuatan membran buatan, hingga pengujian difusi dari sediaan semisolida.
Abstrak
Pada penelitian ini membran yang digunakan adalah membran merk FilmTec
TW30-1812-50. Air baku yang digunakan berasal dari sumur warga di daerah Pesisir
Kenjeran Surabaya. Pada penelitian ini dilteliti pengaruh kualitas air baku terhadap
kemampuan membran dalam merejeksi TDS dan Cl- serta fluks yang dihasilkan. Selain itu,
diteliti pula mengenai pengaruh tekanan operasi yang diberikan pada air umpan terhadap
kemampuan rejeksi TDS dan Cl- pada air permeat, serta fluks permeat yang dihasilkan Dari
hasil penelitian didapatkan bahwa kemampuan membran dalam merejeksi kadar garam (Cl-)
adalah sekitar 85,6% hingga 97,52%, dan rejeksi tertinggi diperoleh pada tekanan operasi 5,2
bar. Kemampuan membrane dalam merejeksi TDS adalah sekitar 87,06% hingga 96,15%, hal
ini sangat bergantung pada tekanan osmotiknya. Hal ini juga berlaku untuk pengaruh tekanan
operasi terhadap fluks, semakin tinggi tekanan yang diberikan, fluks yang dihasilkan semakin
tinggi.
Pendahuluan
Indonesia merupakan negara yang memiliki garis pantai sepanjang 95.181 km2,
yang merupakan keempat yang terpanjang di dunia setelah Amerika Serikat, Kanada, dan
Rusia. Sekitar 63,47 % masyarakat miskin di Indonesia berada di kawasan pesisir dan
pedesaan. Masyarakat Indonesia yang sebagian besar hidup di kawasan pesisir, juga memiliki
masalah dengan air baku yang digunakan sebagai bahan baku untuk air minum dan kegiatan
sehari-hari. Masyarakat pesisir, terutama masyarakat yang kurang mampu, dibandingkan
harus membayar sambungan rumah untuk mendapatkan akses air bersih, mereka cenderung
memanfaatkan air sumur gali yang kualitasnya dianggap baik oleh warga terutama pada saat
musim hujan. Sumur gali yang digunakan oleh warga cenderung bersifat payau dan memiliki
kadar padatan tersuspensi yang cukup rendah.
Metodologi
Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian skala laboratorium yang
dilakukan di Laboratorium Jurusan Teknik lingkungan ITS Surabaya, dilakukan selama
Bulan Mei hingga Bulan Juni, dimana rentang waktu tersebut merupakan periode akhir
musim hujan dan awal musim kemarau.