Anda di halaman 1dari 4

2.

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial


Interaksi sosial dapat terjadi di mana pun dan kapan pun, serta dilakukan
oleh siapa pun tanpa mengenal usia, status sosial, dan pendidikan. Hal itu
terjadi karena manusia hidup selalu berinteraksi dengan orang lain. Di dalam
kehidupan sehari-hari, kamu bisa melihat seseorang atau sekelompok orang,
baik di lingkungan keluarga, di jalan, atau pun di kantor, dan dimana saja
melakukan interaksi sosial. Mereka berinteraksi sosial dalam bentuk yang
beraneka ragam. Ada beberapa bentuk interaksi sosial dalam kehidupan
masyarakat, yaitu sebagai berikut :
a. Proses-Proses yang Asosiatif
Proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan
interaksi sosial yang mengarah kepada kesatuan pandangan. Proses ini terdiri
atas tiga bentuk yaitu kerja sama, akomodasi, dan asimilasi.
1). Kerja sama
Kerja sama disini dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang
perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan
bersama. Bentuk kerja sama ini dalam masyarakat Indonesia dikenal dengan
istilah gotong royong. Gotong royong pada dasarnya mencerminkan suatu
interaksi sosial di masyarakat Indonesia dalam wujud kerja sama.
Sumber : Kemendikbud (2015)
Gambar 2.2. Penduduk sedang gotong royong membersihkan jalan.
Dalam pelaksanaan kerja sama, ada lima bentuk kerja sama yaitu
kerukunan, bergaining, kooptasi, koalisi, dan joint venture. Contohnya : kerja
sama di masyarakat sekitar, antara sesama teman bermain, teman sekolah,
teman sekantor, dan sebagainya.
2). Akomodasi
Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk
meredakan suatu pertentangan,
yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan.
Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa
menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
Ilmu Pengetahuan Sosial 91

Dalam pelaksanaannya, akomodasi memiliki beberapa bentuk yaitu koersi,


kompromi, arbitrasi, mediasi, konsiliasi, toleransi, stalemate, dan ajudikasi.
Contoh akomodasi : pemaksaan terhadap kaum yang lemah, penyelesaian PHK
karyawan, penyelesaian yang bersengketa melalui pihak ketiga (mediasi),
toleransi kehidupan beragama (toleransi), pengadilan, dan sebagainya
3). Asimilasi
Asimilasi merupakan cara-cara bersikap dan bertingkah laku dalam
menghadapi perbedaan untuk mencapai kesatuan dalam pikiran dan
tindakan. Proses asimilasi dapat dengan mudah terjadi melalui beberapa cara,
antara lain dengan sikap toleransi, sikap saling menghargai orang lain dan
kebudayaannya, persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan, serta perkawinan
campuran. Contohnya adalah orang orang dari Tiongkok yang tinggal di
Indonesia. Warga Tiongkok yang sudah lama tinggal di Indonesia, akhirnya
bisa berbahasa Indonesia dengan sangat fasih. Namun dialek yang mereka
biasa pakai untuk berkomunikasi sudah tidak asli lagi karena sudah tercampur
dengan bahasa Indonesia.
Dalam hal makanan, misalnya, bakso makanan yang dibawa oleh orang
Tiongkok, kemudian lama kelamaan diakui sebagai makanan orang Indonesia
yang dibuat dari daging sapi, ayam, dan sebagainya.
b. Proses-Proses yang Disosiatif
Proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan
interaksi sosial yang mengarah pada konflik dan merenggangkan solidaritas
kelompok. Proses ini terdiri atas tiga bentuk yaitu kompetisi, kontravensi, dan
pertentangan.
1). Kompetisi (Persaingan)
Kompetisi adalah suatu proses individu atau kelompok yang bersaing untuk
mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu. Contohnya
gelar juara, kesuksesan, sebuah piala, dan hadiah. Untuk mendapatkannya,
seseorang harus bersaing satu dengan yang lainnya.
Di dalam persaingan ini ada dua jenis, yaitu persaingan yang bersifat
pribadi dan persaingan kelompok. Kompetisi pribadi melibatkan satu individu
dengan individu lain yang secara langsung bersaing untuk mendapatkan
sesuatu, seperti persaingan antara dua calon ketua OSIS, persaingan tunggal
putra/putri kejuaraan bulutangkis, dan sebagainya. Kompetisi kelompok
merupakan persaingan yang melibatkan berbagai pihak secara berkelompok,
seperti pertandingan sepak bola, basket, pertandingan voli, dan sebagainya.
92 Kelas VII SMP/MTs
Dalam pelaksanaannya, persaingan ini memiliki beberapa bidang, yaitu
persaingan ekonomi, persaingan kebudayaan, persaingan kedudukan,
persaingan kekuasaan, dan lain sebagainya.
Sumber : Kemdikbud (2015)
Gambar 2.3. Pertandingan futsal merupakan salah satu bentuk kompetisi
2). Kontravensi
Kontravensi adalah sikap mental yang tersembunyi terhadap orang lain atau
terhadap unsur-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu. Kontravensi ini
ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang dan
perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian atau keraguan
terhadap
kepribadian seseorang. Contohnya, OSIS di sekolahmu mempunyai suatu
rencana, tetapi kelasmu kurang setuju terhadap rencana tersebut sehingga
berkembang rasa tidak suka atau benci namun masih disembunyikan. Contoh
lainnya, kontravensi bisa jumpai di dunia politik. Di mata masyarakat para
politikus tampak akrab. Namun, terdapat sikap-sikap lain yang tersembunyi di
antara mereka. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak
sampai menjadi pertentangan atau pertikaian.
3). Pertentangan (Konflik)
Pertentangan (konflik) adalah suatu proses di mana individu atau kelompok
berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan
yang disertai dengan ancaman dan kekerasan. Konflik terjadi jika dua pihak
Ilmu Pengetahuan Sosial 93

berusaha saling menggagalkan tujuan masing-masing. Pertentangan (konflik)


disebabkan oleh antara lain perbedaan antara individu-individu, perbedaan
kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial.
Bentuk-bentuk pertentangan atau konflik yang terjadi di masyarakat seperti
konflik pribadi, konflik sosial, konflik antarkelas-kelas sosial, konflik politik,
dan konflik internasional. Akibat pertentangan (konflik) harta benda hancur,
kebahagiaan keluarga terampas, dan banyak nyawa terenggut secara paksa.
Sumber : www.google.co.id/2010/09/22/pertentangan-dan-integrasi-sosial/
Gambar 2.4 Pertentangan
Kamu telah memahami bentuk-bentuk interaksi sosial,
berikan contoh bentuk interaksi sosial yang ada di daerah
kamu !
No Bentuk interaksi Contoh
1 Kerjasama
2 Akomodasi
3 Asimilasi
4 Kompetisi
5 Kontravensi
6 Pertentangan
Aktivitas Individu

Anda mungkin juga menyukai