Anda di halaman 1dari 13

KLIPING

BENTUK
-
BENTUK
INTERA
KSI
SOSIAL
NAMA : NAFI’ATURRAFIQAH
KELAS : VIIA
SMPN 1 KEBUN TEBU
2017/2018

BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL

Proses interaksi sosial asosiatif adalah proses menuju terbentuknya


persatuan atau interaksi sosial.
Proses interaksi sosial disosiatif adalah proses oposisi (oppositional
process) yang berarti tip berjuang melawan seorang ataupun
sekelompok orang untuk meraih tujuan tertentu. Dari kedua macam
interaksi sosial tersebut, diantaranya memiliki beragam bentuk
antara lain sebagai berikut... 
INTERAKSI ASOSIATIF : INTERAKSI DISOSIATIF

1.KERJA SAMA 1.KOMPETISI


2.AKOMODASI 2.KONTRAVENSI
3.ASIMILASI 3.PERTENTANGAN
4.AKULTURASI

INTERAKSI ASOSIATIF
1.KERJA SAMA

Kerja sama merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok
untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama merupakan interaksi yang paling penting
karena pada hakikatnya manusia tidaklah bisa hidup sendiri tanpa orang lain sehingga ia
senantiasa membutuhkan orang lain. Kerja sama dapat berlangsung manakala individu-
individu yang bersangkutan memiliki kepentingan yang sama dan memiliki kesadaran untuk
bekerja sama guna mencapai kepentingan mereka tersebut.
Contoh kerja sama :gotong royong,ronda malam
Adapun bentuk-bentuk kerja sama yang ada dalam masyarakat adalah sebagai berikut:

BENTUK-BENTUK KERJA SAMA:

1.kerukunan
2.bargaining
3.kooptasi
4.koalisi
5.joint venture

1. Kerukunan : kerukunan dalam kerja sama mencakup kehidupan gotongroyong dan


tolongmenolong antarsesama warga masyarakat.
2. bargaining : bargaining adalah pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang
dan jasa antara dua orang atau lebih.
3. kooptasi : kooptasi adalah suatu proses penerimaan unsur2 baru dalam
kepemimpinan atau pelaksanaan politik dari suatu organisasi untuk menghindari
terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
4. koalisi : koalisi adalah gabungan antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai
tujuan yang kuat .
5. joint venture : joint venture adalah bentuk kerjasama dalam suatu proyek2 tertentu
dengan perjanjian keuntungan menurut proporsi2 tertentu.

2.Akomodasi
Akomodasi adalah usaha untuk mencapai penyelesaian dari suatu pertikaian
ataupun konflik oleh pihak pihak yang bertikan dan mengarah pada kondisi ataupun
keadaan selesainnya suatu konflik atau pertikaian tersebut. Apabila akomodasi
diawali dengan upaya upaya oleh pihak pihak yang bertikai untuk saling mengurangi
sumber pertentangan antara dua belah pihak, sehingga intensitas konflik
mereda..bentuk bentuk akomodasi adalah sebagai berikut :

BENTUK BENTUK AKOMODASI :

1.KOERASI 5.KONSILIASI
2.KOMPROMI 6.TOLERANSI
3.ARBITRASI 7.STALEMATE
4.MEDIASI 8.AJUDIKASI
1.Koersi, merupakan bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan dengan
menggunakan tekanan sehingga salah satu pihak yang berinteraksi berada dalam
keadaan lemah dibandingkan dengan pihak lawan.
2 Kompromi, merupakan persetujuan dengan jalan damai atau saling mengurangi tuntutan
( tentang persengketaan dan sebagainya ).
3.Arbitrase, merupakan usaha perantara dalam meleraikan sengketa apabila pihak pihak
yang berhadapan tidak sanggup mencapai kompromise sendiri.
4.Mediasi, merupakan proses pengikutsertaan pihak ketiga dalam penyelesaian suatu
perselisihan sebagai penasihat.
5.Konsiliasi, merupaakn usaha mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk
mencapai persetujuan dan menyelesaikan perselisihan itu.
6.Toleransi, merupakan batas ukur untuk penambahan maupun pengurangan yang masih
diperbolehkan atau penyimpangan yang masih dapat diterima dalam pengukuran kerja.
7.Stalemate, merupakan keadaan dimana pihak - pihak yang bertentangan saling
mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam melakukan
pertentanganya
8.  Ajudikasi, merupakan penyelesaian perkara maupun persengketaan di pengadilan
3.ASIMILASI

Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas
kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatuasimilasi ditandai oleh
usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok.

Contoh asimilasi :

1.Bule yang datang ke Indonesia memakai pakaian bikini saat berada di pantai, Akhirnya
ditiru orang Indonesia
2. Ternyata dangdut adalah hasil perpaduan antara musik tradisional daerah dengan musik india.

4.AKULTURASI
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia
dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing.
Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri
tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.

1. Seni Bangunan
Seni bangunan tampak pada bangunan candi sebagai wujud percampuran antara seni asli bangsa
Indonesia dengan seni Hindu-Budha. Candi adalah suatu bentuk perwujudan akulturasi budaya
bangsa Indonesia dengan India. Candi adalah hasil bangunan zaman megalitikum yakni bangunan
punden berundak-undak yang mendapat pengaruh Hindu Budha. Contohnya candi Borobudur. Pada
candi disertai pula berbagai macam benda yang ikut dikubur yang disebut dengan bekal kubur
sehingga candi juga mempunyai fungsi sebagai makam bukan semata-mata sebagai rumah dewa.
Sedangkan pada candi Budha, hanya jadi tempat pemujaan dewa tidak terdapat peti pripih dan abu
jenazah ditanam di sekitar candi dalam bangunan stupa.

2. Seni Tarian
Tari Betawi. Sejak dulu orang Betawi tinggal di berbagai wilayah Jakarta. Ada yang tinggal di pesisir,
di tengah kota dan pinggir kota. Perbedaan tempat tinggal mengakibatkan perbedaan kebiasaan dan
karakter. Selain itu interaksi dengan suku bangsa lain memberi ciri khas bagi orang Betawi. Tari yang
diciptakanpun berbeda. Interaksi orang Betawi dengan bangsa Cina tercipta tari cokek, lenong, dan
gambang kromong.

INTERAKSI DISOSIATIF
1.KOMPETISI (PERSAINGAN)
Kompetensi adalah suatu hal yang dikaitkan dengan kemampuan, pengetahuan/wawasan,
dan sikap yang dijadikan suatu pedoman dalam melakukan tanggung jawab pekerjaan yang
dikerjakan oleh pegawai.Didalam persaingan ini ada dua jenis,yaitu persaingan pribadi dan
persaingan kelompok.

Kompetensi pribadi

Persaingan yang bersifat pribadi, dinamakan rivalry, antara orang dengan orang, atau
individu dengan individu secara langsung bersaing untuk memperoleh kedudukan tertentu di
dalam suatu organisasi, memperoleh prestasi tertinggi, mendapatkan penghargaan dan
sebagainya.contoh bermain karate,bulu tangkis ,tenis meja dll

Kompetensi kelompok
Persaingan yang tidak bersifat pribadi adalah persaingan antar kelompok,  saling membantu
untuk mencapai tujuan bersama. Contoh : main sepak bola,voly dll.

2.kontravensi
Kontravensi merupakan salah saatu bentuk interaksi sosial yang bersifat disosiatif, diantar
bentuk interaksi sosial disosiatif adalah konflik, kontravensi dan persaingan.
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas secara lengkap tentang pengertian
kontravensi, contoh-contoh kontravensi, bentuk-bentuk kontravensi dan lain-lain.

Pengertian kontravensi (Contravention)


Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kontravensi berarti proses persaingan dan
pertikaian yang ditandai oleh gejala ketidakpastian mengenai pribadi seseorang dan
perasaan tidak suka yang disembunyikan terhadap kepribadian seseorang.

Contravention atau kontravensi adalah suatu bentuk proses sosial yang berada antara
persaingan dengan konflik. Kontravensi ditandai dengan gejala-gejala adanya
ketidakpastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana, perasaan tidak suka yang
disembunyikan, kebencian, atau keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang.

Kontravensi dapat tertuju pada suatu pandangan, pikiran, keyakinan, atau rencana yang
dikemukakan oleh seseorang atau kelompok lain.

1. OSIS di sekolahmu mempunyai suatu rencana, tetapi kelasmu kurang setuju


terhadap rencana tersebut sehingga berkembang rasa tidak suka atau benci namun
masih disembunyikan. Tindakan kelasmu tersebut termasuk suatu kontravensi.

2.  Membongkar berbagai rahasia baik rahasia kelompok maupun pribadi yang


dilakukan oleh organisasi Wikileaks pimpinan Julian Assange yang hampir selalu
menggemparkan dunia.
3.PERTENTANGAN (KONFLIK)

Konflik merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang bersifat disosiatif, diantara bentuk
interaksi sosial disosiatif lainnya adalah kontravensi dan competition.

Pada pembahasan kali ini kita akan memfokuskna untuk mengkaji tentang pengertian konflik
atau pertentangan dilengkapi dengan contohnya sekaligus penyebab dan akibatnya.

Pengertian konflik atau pertentangan


Menurut kamus besar bahasa Indonesia, konflik berarti percekcokan; perselisihan;
pertentangan; atau ketegangan atau pertentangan di dalam cerita rekaan atau drama
(pertentangan antara dua kekuatan, pertentangan dalam diri satu tokoh, pertentangan
antara dua tokoh, dan sebagainya).

Konflik adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia
berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan melalui suatu
ancaman atau kekerasan.

Bentuk-bentuk pertentangan sosial yang sering muncul antara lain sebagai berikut.
1.Pertentangan pribadi atau antara orang perorangan.
2.Pertentangan rasial atau perbedaan warna kulit.
3 Pertentangan antarkelas sosial karena perbedaan kepentingan seperti majikan dengan
buruh.
4. Pertentangan politik.
5 Pertentangan yang bersifat internasional.
BENTUK – BENTUK KONFLIK

1.   Konflik pribadi
Konflik pribadi dapat terjadi karena adanya dua orang atau individu yang mangalami
masalah pribadi dan tidak mau saling menyadari kesalahannya. Misalnya tawuran
pelajar atau perselisihan paham.

2.   Konflik antar kelas


Konflik antar kelas terjadi manakala sekelompok atau perorangan sedang mengalami
masalah dengan individu lainnya dalam kelas yang berbeda. Kelas di sini berarti
kedudukan seseorang atau kelompok dalam masyarakat secara vertikal yaitu kelas atas
dengan kelas di bawahnya. Peristiwa yang sering terjadi dalam konflik antar kelas
adalah tuntutan karyawan) dengan direksi, dimana karyawan adalah kelas bawah (buruh
atau pegawai), sedangkan direksi (pengelola perusahaan) adalah kelas atas.
.

3.   Konflik politik
Konflik politik terjadi manakala ada dua kelompok atau dua individu yang memiliki
perbedaan pandangan ata priinsip tentang masalah ketatanegaraan yang berdampak
pada munculnya perselisihan pandangan. Misalnya perselisihan antar partai politik
dalam merumskan Undang-Undang.

4.   Konflik rasial
Terjadinya konflik rasial disebabkan karena adanya perbedaan ras (ciri-ciri fisik khusus
yang dimiliki oleh sekelompok bangsa terutama warna kulit). Misalnya konflik antar
bangsa kulit putih dengan bangsa kulit hitam.

5.   Konflik internasional
Konflik internasional terjadi karena dua buah negara atau lebih mengalami kepentingan
berbenturan dan tiap-tiap pihak tidak ada yang mau mengalah. Misalnya konflik antar
negara untuk memperebutkan masalah perbatasan wilayah antara Indonesia dan
Malaysia.

6.   Konflik antar suku bangsa


Konflik suku bangsa yaitu konflik yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan
dalam kehidupan masyarakat antara suku bangsa yang satu dengan suku bangsa yang
lain.

Perbedaan yang dimaksud antara lain :


a.   perbedaan bahasa daerah (misal : bahasa jawa, sunda, dan madura)
b.   perbedaan adat istiadat (misal : upacara, ritual. dan hukum adat)
c.   perbedaan kesenian daerah (misal : tarian, musik, dan seni pahat)
d.   perbedaan tata susunan kekerabatan (misal (patrilineal dan matrilineal)
e.   perbedaan seni bangunan rumah, peralatan, dan pakaian adat.

Perbedaan-perbedaan dalam suku bangsa di atas disebabkan oleh adanya :


a.    keadaan geografis yang tidak sama
b.    wilayah Indonesia terdiri dari ribuan pulau
c.    latar belakang sejarah yang berbeda
d.    lingkungan hukum adat dan garis kekerabatan yang berbeda
7.   Konflik antar agama
Konflik antar agama dapat terjadi di antara para pemeluk agama yang ada dalam
masyarakat Indonesia yang merupakan masyarakat heterogen dalam bidang agama ini
(islam, kristen, katolik, buddha, hindu, dan konghucu) mempunyai beagam perbedaan.
Perbedaan agama akan membawa perbedaan dalam kehidupan sehari-hari contohnya
tata cara perkawinan, cara berpakaian, cara bergaul, tata cara peribadatan, penerapan
hukum warisan, dan corak kesenian.

Dampak negatif

1. Keretakan Hubungan Antar Kelompok – Sebuak konflik antar kelompok


mau tidak mau, meskipun telah berdamai, pasti tetap meninggalkan
kebencian pada beberapa individu dalam kelompok tertentu. Tentunya,
keretakan hubungan antara kelompok yang berkonflik merupakan suatu hal
yang tidak bisa dielakkan dan bisa menjadi penyebab terjadinya tindakan
penyalahgunaan kewenangan.

2. Perubahan Kepribadian pada Individu – Individu-individu yang ada dalam


kelompok sosial tertentu akan mengalami perubahan sifat. Biasanya mereka
akan diliputi perasaan marah, curiga, dan membenci orang-orang yang
menjadi lawan konfliknya. Terkadang kepribadian seseorang lambat laun
akan berupah menjadi seseorang yang diliputi kecemasan. Ia tidak akan
merasa tenang karena khawatir jika konflik akan terjadi lagi. Ia diliputi rasa
curiga jika kelompok yang dulunya berkonflik dengan mereka kembali
menyulut permasalahan.

3. Kerusakan Harta Benda dan Jatuhnya Korban Jiwa – Konflik sosial yang
sifatnya merusak bisa berakibat rusaknya harta benda yang dimiliki oleh
kelompok sosial tertentu. Konflik sosial sering diikuti dengan tindakan anggota
kelompok dari masing-masing kubu untuk bertindak dengan mengandalkan
kekerasan. Kerusakan tempat tinggal, fasilitas umum, dan lain sebagainya,
merupakan bukti konkret bahwa konflik sosial justru berakibat buruk terhadap
kepemilikan harta benda dari masing-masing kelompok.

Anda mungkin juga menyukai