SOSIAL
INTERAKSI SOSIAL
proses di mana orang-orang yang berkomunikasi
saling pengaruh mempengaruhi dalam pikiran dan
tindakan.
interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang
dinamis
hubungan antara orang-orang perorangan,
antara kelompok-kelompok manusia,
antara orang perorangan dengan kelompok manusia.
tanpainteraksi sosial, tak mungkin ada kehidupan
bersama.
SYARAT-SYARAT TERJADINYA INTERAKSI
SOSIAL
Kontak sosial
Kontak sosial berasal dari bahasa Latin con atau cum yang
berarti bersama-sama atau tango yang berarti menyentuh
Komunikasi
Komunikasi berasal dari kata bahasa latin communis
yang berarti sama (Dedy Mulyana, 2002; 41). Kata
komunikasi juga mirip dengan kata komunitas atau
community, yang juga menekankan kesamaan atau
kebersamaan.
KONTAK SOSIAL
Kontak sosial tergantung tindakan
dan tanggapan terhadap tindakan itu.
Kita
Kontak sosial dapat bersifat negatif
dan positif.
Suatu Kontak sosial juga dapat
bersifat primer dan sekunder.
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Kerja sama,
Akomodasi,
Persaingan dan
Konflik.
KERJA SAMA.
Timbul apa bila orang menyadari bahwa
mereka mempunyai kepentingan-kepentingan
yang sama
Mempunyai cukup pengetahuan dan
pengendalian diri sendiri untuk memenuhi
kepentingan-kepentingan tersebut;
Kesadaran akan adanya kepentingan-
kepentingan yang sama dan adanya organisasi
merupakan fakta-fakta yang penting dalam
kerja sama yang berguna.
LIMA BENTUK KERJA SAMA
Kerukunan yang mencakup gotong royong dan tolong
menolog
Persaingan
Persaingan (Soekanto, p. 83) dapat diartikan sebagai proses sosial di mana
individu atau kelompok bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang
kehidupan yang langka tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Udara
misalnya bukan sumber daya yang langka, oleh karena itu tidak ada persaingan
untuk memperolehnya, tetapi lain halnya dengan kedudukan tertentu dalam suatu
organisasi, atau kesempatan tertentu dalam bidang usaha. Kedudukan dan
kesempatan dalam berusaha tidak mudah diperoleh, karena itu ia bersifat langka.
Oleh karena ia bersifat langka, maka orang atau kelompok akan bersaing untuk
memperolehnya.
Kontravensi dan Konflik
Kontravensi (Soekanto, p.87-88) pada hakekatnya merupakan bentuk proses
sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian.
Sebagaimana yang dikutip oleh Soekanto, Leopold von Wiese dan Howard
Becker (1932, bab 19) merumuskan lima bentuk kontravensi yaitu:
Perbuatan-perbuatan seperti penolakan, gangguan, perlawanan, perbuatan
menghalang-halangi, protes, gangguan-gangguan, perbuatan kekerasan,
dan mengacaukan rencan pihak lain;
Menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui
surat selebran, mencerca, memfitnah dan lain sebagainya;
Mengumumkan rahasia pihak lain, perbuatan khianat dan seterusnya;
Menganggu atau membingungkan pihak lain. Contoh lain adalah memaksa
pihak lain untuk menyesuaikan diri. Kontravensi dapat menimbulkan
konflik sosial
4. Interaksi Sosial dan Struktur Sosial
Masyarakat merupakan suatu sistem yang terorganisasi, dan sistem ini
terjadi malalui interaksi antara individu dalam masyarakat. Oleh
karena masyarakat merupakan suatu sistem yang terorganisasi, maka
interaksi yang terjadi dalam masyarakat memiliki suatu pola
(Macionis, 1989:150-156, Schaefer, 2006: 104-111).
Sebagai contoh keluarga merupakan suatu unit sosial yang tidak saja
terdiri dari individu-individu, melainkan juga terdiri dari status dan
peran. Artinya interaksi yang terjadi antara individu itu selalu terjadi
dalam konteks peran dan status yang dimiliki oleh individu sebagai
anggota keluarga itu. Ayah bukan sekedar pribadi yang berjenis
kelamin laki-laki tetapi dalam konsep ‘ayah’ itu sendiri terkandung
peran dan status sosial, demikian halnya dengan ibu, anak dan anak-
anak.
Peran dan status dalam masyarakat atau dalam contoh kita keluarga
membentuk struktur sosial dan oleh karenanya juga struktur interaksi.
Status
Status adalah posisi sosial yang diakui yang miliki oleh individu dalam
masyarakat. Stiap status meliputi sejumlah hak, kewajiban dan harapan-
harapan yang mengarahkan interaksi sosial.
Ada dua jenis status yakni ascribed status dan achieved status.
Ascribed status adalah posisi sosial yang dimiliki oleh seseorang karena
kelahiran sedangakan achieved status adalah posisi sosial yang dimiliki
oleh seseorang karena kemapuan dan usaha individu. Kemampuan ini
dapat diukur secara signifikant.
Peran
Komponen kedua dari interaksi sosial adalah peran. Peran berkaitan
dengan pola-pola tingkah laku seorang individu sesuai dengan status
yang dimilikinya. Oleh karena itu peran merupakan ekspresi dinamis
dari status. Dengan perkataan lain, siapa yang memiliki status tertentu
diharapkan untuk bertingkah laku sesuai dengan status yang
dimilikinya.
Bina Nusantara
TERIMA KASIH