IPS
TENTANG ASOSIATIF
Disusun oleh :
M. ARFIN SYADZY BAZZANI
Kelas VII H
Nomor Absen :
SMP N 1 KEDUNGWUNI
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
INTERAKSI SOSIAL ASOSIATIF
Sosial Asosiatif adalah hubungan postif yang terjadi dalam masyarakat. Proses ini bersifat
membangun serta mempererat atau memperkuat hubungan jalinan solidaritas dalam
kelompok masyarakat untuk menjadi satu kesatuan yang lebih erat.
Bentuk-Bentuk Sosial Asosiatif
Sosial asosiatif sendiri memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut :
1. Kerja Sama ( Cooperation ), adalah suatu kegiatan yang dilakukan paling sedikit oleh
dua individu untuk mencapai tujuan bersama. Dalam kerja sama individu dengan individu
lain akan saling mendukung serta membantu dan membangun sinergi dalam mencapai
tujuan bersama tersebut. Kerja sama sendiri memiliki beberapa bentuk sebagai berikut.
Kerukunan, merupakan salah satu bentuk dari kerja sama yang paling sederhana
serta paling mudah untuk kita wujudkan dalam kehidupan bermasyarakat.Contoh
kerukunan antara lain gotong royong untuk membangun masjid, jembatan, membantu
korban bencana alam, dan sebagainya.
Koalisi (coalition), yaitu merupakan perpaduan antara dua kubu yang berbeda untuk
mencapai tujuan bersama. Contohnya koalisi antara dua partai politik untuk
memenangkan tokoh yang dicalonkan dalam pemilihan kepala daerah.
Join Venture, merupakan kerjasama antara beberapa pihak dalam waktu tertentu
untuk menyelengggarakan usaha bersama. Biasanya kerja sama berakhir ketika
tujuan bersama telah tercapai atau selesai. Contoh kerja sama antara dua
perusahaan untuk mengembang suatu proyek.
Koersi (coersion), merupakan salah satu bentuk akomodasi yang dilakukan dengan
cara kekerasan atau paksaan baik secara fisik (langsung) maupun secara psikis ( tidak
langsung).
Mediasi (mediation), yaitu penyelesaian masalah antara dua belah pihak yang
dibantu pihak ketiga sebagai penengah. Pihak ketiga disini berposisi netral, artinya
tidak memihak satu pihak pun dalam penyelesaian masalah tersebut.
Konsiliasi (conciliation), yaitu upaya penyelesaian masalah dengan mempertemukan
keinginan dari kedua belah pihak yang berkonflik untuk mencapai tujuan bersama
melalui lembaga-lembaga.
Stalemate, yaitu permasalahan yang terjadi pada konflik berhenti pada tingkatan
tertentu ketika pihak-pihak yang berkonflik tidak dapat maju ataupun mundur
(seimbang).
Akulturasi, merupakan proses penerimaan kebudayaan-kebudayaan lain ke dalam
kebudayaan sendiri tanpa menghilangkan kepribadian asli ataupun ciri khas dari
kebudayaan sendiri.
Asimilasi, yaitu peleburan dua unsur kebudayaan atau lebih menjadi satu kebudayaan
milik bersama. Asimilasi mengarah pada hilangnya perbedaan.