Anda di halaman 1dari 11

Bentuk interaksi sosial

Asosiatif Disosiatif
Proses Asosiatif
• Interaksi sosial dengan proses asosiatif
bersifat positif, artinya mendukung seseorang
atau kelompok untuk mencapai tujuan
tertentu.
• Proses Asosiatif adalah mengarah pada
persatuan atau integrasi sosial.
Proses asosiatif meliputi bentuk-
bentuk antara lain :

Kerjasama
Akomodasi Asimilasi Akulturasi
(coorperation)
Kerjasama
Kerjasama didefinisikan sebagai suatu usaha bersama
antar individu atau kelompok untuk mencapai tujuan
bersama.
Menurut Charles H. Cooley kerjasma timbul apabila
seseorang menyadari dirinya mempunyai kepentingan
atau tujuan yang sama dengan orang lain.
Selain itu, ia menyadari bahwa kepentingan tersebut
bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain dan ia
menyadari bahwa ia memiliki pengetahuan dan
pengendalian terhadap dirinya sendiri untuk memenuhi
kepentingan tersebut.
Bentuk Kerjasama
• Kerjasama spontan, yaitu kerjasama yang terjadi serta
merta atau tanpa direncanakan terlebih dahulu.
• Kerjasama langsung, yaitu kerjasama sebagai hasil dari
perintah atasan kepada bawahan atau penguasa
kepada rakyatnya.
• Kerjasama kontrak, yaitu kerjasama atas dasar syarat-
syarat atau ketetapan tertentu yang disepekati
bersama.
• Kerjasama tradisional, yaitu kerjasama sebagian atau
unsur tertentu dari sistem sosial (masyarakat)
Pelaksanaan Kerja Sama
• Gotong royong
• Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran
barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih. Dalam bargaining
prinsip keadilan sangat ditekankan
• Kooptasi, yaitu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan dan pelaksanaan politik organisasi sebagai satu-
satunya cara menghindari konflik yang dapat mengguncang organisasi
• Koalisi, yaitu kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang
mempunyai tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan
yang tidak stabil karena kedua organisasi memiliki struktur tersendiri.
• Joint venture, yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek tertentu,
misalnya pertambangan minyak dan perhotelan.
Akomodasi

Akomodasi memiliki dua pengertian, yakni


sebagai keadaan dan sebagai proses.
Akomodasi sebagai keadaan mengacu pada
keseimbangan interaksi antar individu atau
antar kelompok berkaitan dengan nilai dan
norma sosial yang berlaku.
Akomodasi sebagai proses mengacu pada
usaha-usaha manusia untuk meredakan
pertentangan agar tercipta keseimbangan.
Bentuk Akomodasi
• Koersi, yaitu bentuk akomodasi yang prosesnya melalui paksaan secara fisik
maupun psikologis.
• Kompromi, yaitu bentuk akomodasi ketika pihak yang terlibat saling mengurangi
tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaiaan.
• Arbitrase, yaitu cara untuk mencapai kompromi apabila pihak-pihak yang
berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri. Pertentangan diselesaikan oleh
pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau bandan yang berkedudukan
lebih tinggi dari pihak-pihak yang bertentangan.
• Mediasi hampir menyerupai arbritase. Dalam proses mediasi, pihak ketiga hanya
sebagai penasihat. Pihak ketiga tidak memiliki wewenang mengambil keputusan
untuk menyelesaikan masalah.
• Konsiliasi, yaitu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan pihak yang
bertikai untuk mencapai satu kesepakatan.
• Toleransi, yaitu bentuk akomodasi yang terjadi tanpa persetujuan formal.
Terkadang, toleransi timbul secara tidak sadar dan spontan akibat reaksi alamiah
individu atau kelompok yang ingin menghindari perselisihan.
• Stalemate, terjadi ketika pihak-pihak yang bertikai memiliki kekuatan yang
seimbang hingga akhirnya kedua pihak menghentikan pertikaian itu.
• Ajudikasi, yaitu cara menyelesaikan masalah melalui pengadilan.
Bentuk Akomodasi
• Segregasi, yaitu bentuk akomodasi ketika masing-masing
pihak memisahkan diri dan saling menghindar untuk
mengurangi ketegangan.
• Eliminasi, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang
terlibat dalam konflik karena mengalah.
• Subjugation atau domination, yaitu bentuk akomodasi ketika
pihak yang kuat meminta pihak yang lebih lemah menaatinya
• Keputusan mayoritas, yaitu keputusan yang diambil
berdasarkan suara terbanyak dalam voting
• Minority consent, yaitu kemenangan kelompok mayoritas
yang diterima dengan senang hati oleh kelompok minoritas
• Konversi, yaitu penyelesaian konflik ketika salah satu pihak
bersedia mengalah dan mau menerima pendirian pihak lain.
• Gencatan senjata, yaitu penundaan permusuhan dalam
jangka waktu tertentu
Asimilasi
 Asimilasi merupakan usaha untuk mengurangi perbedaan antara individu atau antar kelompok guna
mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan bersama.

 Faktor-faktor yang mempermudah proses asimilasi adalah sebagai berikut :


• Sikap toleransi
• Kesempatan yang seimbang dalam ekonomi
• Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
• Sikap terbuka dari golongan penguasa dalam masyarakat
• Persamaan unsur kebudayaan
• Perkawinan campuran (amalgamasi)
• Adanya musuh bersama dari luar

 Faktor-faktor yang menghalangi proses asimilasi adalah sebagai berikut :


• Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat.
• Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi
• Adanya perasaan takut terhadap kekuatan kebudayaan yang dihadapi
• Adanya perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi dari pada
kebudayaan golongan atau kelompok yang lain
• Adanya perbedaan warna kulit atau ciri-ciri fisik
• Adanya in group feeling yang kuat
• Adanya gangguan golongan mayoritas terhadap golongan minoritas
• Adanya perbedaan kepentingan dan pertentangan-pertentangan pribadi.
Akulturasi
Akulturasi adalah berpadunya dua kebudayaan
yang berbeda dan membentuk suatu
kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan
ciri kepribadian masing-masing.
Contoh akulturasi adalah candi borobudur yang
merupakan perpaduan antara kebudayaan
india dan kebudayaan indonesia. demikian juga
musik keroncong yang merupakan perpaduan
antara musik potugis dan musik indonesia.

Anda mungkin juga menyukai