Anda di halaman 1dari 3

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

15 November 2022

Beberapa proses sosial dasar yang merupakan bentuk interaksi sosial


menurut Soerjono Soekanto, yaitu adanya kerja sama, persaingan, konflik,
akomodasi, dan asimilasi.

Kerja Sama/Kooperasi
Kerja sama dirumuskan sebagai bekerja bersama, menuju tujuan bersama.
Apabila dua orang atau lebih atau grup bekerja atau bertindak bersama dalam
mengejar tujuan bersama maka telah terbentuk kooperasi. Dengan demikian
jumlah sumbangan interaksi para partisipan kurang penting dalam memahami
kooperasi sebagai proses sosial.

Persaingan (Kompetisi)
Persaingan merupakan suatu proses sosial di mana orang seorang atau
kelompok-kelompok manusia bersaing mencari keuntungan melalui bidang-
bidang kehidupan yang pada suatu masa menjadi pusat perhatian dari publik
dengan cara mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan
ancaman atau kekerasan.

Konflik/Pertikaian/Pertentanga
Pertikaian ialah suatu proses sosial di mana orang seorang atau kelompok
manusia, berusaha memenuhi tujuan dengan jalan memandang pihak lawan
dengan ancaman atau kekerasan.
Akomodasi
Akomodasi ini juga disebut sebagai kooperasi antagonistik. Dengan demikian,
akomodasi dapat dipandang sebagai proses interaksi sosial yang menghasilkan
interaksi sosial, atau sebagai suatu jalan keluar untuk mengatasi persaingan
dan konflik yang ada.

Akomodasi merupakan suatu proses mengembangkan persetujuan kerja


sementara di antara individu atau grup-grup yang sedang berada dalam
keadaan konflik.

Ia berkembang bila individu atau grup-grup melihat adanya manfaat untuk


bekerja sama walaupun masih ada perbedaan yang menjadi sumber konflik di
antara mereka. Akomodasi ini dapat berlangsung dalam jangka panjang atau
jangka pendek.

Beberapa bentuk akomodasi antara lain sebagai berikut.

 Kompromi

Di dalam kompromi, setiap pihak setuju untuk membuat konsesi yang


memungkinkan mereka mencapai persetujuan. Hal ini dapat berlanjut sampai
semua pihak puas.

 Arbitrasi

Perselisihan dan konflik antara dua pihak yang sulit diatasi dengan kompromi,
sering diatasi dengan arbitrasi. Di sini pihak ketiga, baik yang dipilih dan
ditentukan oleh kedua belah pihak, maupun badan yang lebih tinggi dari kedua
belah pihak itu diminta bantuannya.

 Coercion
Coercion, yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan oleh
suatu paksaan, di mana salah satu pihak berada dalam keadaan lemah sekali
dibandingkan dengan pihak lawan.

 Conciliation

Conciliation, yaitu suatu usaha untuk memperhatikan keinginan- keinginan


pihak-pihak yang berselisih untuk mencapai suatu persetujuan.

 Stalemate

Stalemate, yaitu suatu akomodasi di mana pihak-pihak yang bertentangan


karena mempunyai kekuatan yang seimbang, berhenti pada suatu titik tertentu
dalam melakukan pertentangan.

 Konversi

Dalam bentuk akomodasi ini, satu dari pihak-pihak yang terlibat konflik
menerima aspek-aspek tertentu dari pandangan-pandangan pihak yang lain.
Konversi ini sering dihubungkan dengan kepercayaan agamawi.

 Toleransi

Dalam toleransi manusia menerima hak dari setiap orang atau pihak lain untuk
berbeda pendapat.

Anda mungkin juga menyukai