Bab Ii Gambaran Umum Kabupaten PDF
Bab Ii Gambaran Umum Kabupaten PDF
KABUPATEN BERAU
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN
Kabupaten Berau merupakan bagian dari propinsi Kalimantan Timur yang terletak dibagian utara
dengan ibukotanya adalah Tanjung Redebyang memiliki luas wilayah34.127 Km2 yang terdiri dari
daratan dan lautan. Letak daerah ini berada tidak jauh dari garis khatulistiwa dengan posisi berada
antara 116° sampai dengan 119° Bujur Timur dan 1° sampai dengan 2°33' Lintang Utara. Kabupaten
Berau berbatasan langsung dengan :
Kabupaten Berau terdiri dari 13 kecamatan dan 97 kampung,10 kelurahan serta 2 UPT, yang
mana jarak antar ibukota kecamatan cukup jauh, kecuali untuk 3 (tiga) kecamatan terdekat dengan
ibukota kabupaten termasuk dalam wilayah kecamatan perkotaan, yaitu Kec. Teluk Bayur, Sambaliung
dan Gunung Tabur. Sedangkan 9 (sembilan) kecamatan lainnya adalah termasuk kecamatan wilayah
pedesaan.
Transportasi yang
Kecamatan Luas Wilayah(Km2) Jarak(Km)
digunakan
Kelay 6.134,60 125 Darat
Talisayan 1.798,00 150 Darat
Tabalar 2.373,45 91 Darat
Biduk-Biduk 3.002,99 254 Darat
Pulau Derawan 3.858,96 112 Darat
Maratua 4.118,80 65 Air
Sambaliung 2.403,86 2 Darat
Tanjung Redeb 23,76 0 Darat
Gunung Tabur 1.987,02 11,6 Darat
Segah 5.166,40 86 Darat
Teluk Bayur 175,70 10 Darat
Biatan 1.432,04 120 Darat
Batu Putih 1.651,42 200 Darat
Sumber : Berau Dalam Angka (2010)
2.1.2. Topografi
Keadaan topografi Kabupaten Berau bervariasi berdasarkan bentuk relief, kemiringan lereng
dan ketinggian dari permukaan laut. Wilayah daratan tidak terlepas dari gugusan bukit dan perbukitan
yang terhampar di seluruh wilayah kecamatan. Berbagai tipe hutan utama yang biasanya terdapat di
Pulau Kalimantan, terdapat di Kabupaten Berau. Hutan bakau, hutan rawa dan rawa gambut dijumpai di
sepanjang pesisir dan muara sungai Berau. Hutan dipterokarpa dataran rendah tersebar dan bercampur
dengan hutan kerangas dan hutan kapur dataran rendah. Di atas ketinggian 1000 m dpl (diatas
permukaan laut) hutan dipterokarpa digantikan oleh hutan pegunungan rendah dan pada puncak
tertinggi gunung Mantan (2457 m dpl) terdapat hutan yang selalu diliputi awan.
2.1.3. Hidrologi
Kabupaten Berau dialiri oleh 21 sungai besar dan kecil. Sungai Kelay merupakan sungai
terpanjang di Kabupaten Berau. Mengalir dari pegunungan sekitar Gunung Mantan, sepanjang 254
kilometer sampai pada pertemuan dengan Sungai Segah membentuk Sungai Berau di Tanjung Redeb.
Sungai Segah sendiri panjangnya sekitar 152 kilometer. Hulu sungai berada di sekitar Gunung Kundas.
memiliki iklim tropis, yang akan memiliki curah hujan tinggi dengan hari hujan merata sepanjang tahun.
Intensitas penyinaran matahari yang tinggi menjadikan suhu udara relatif tinggi sepanjang tahun dengan
kelembaban udara yang tinggi pula.
Sebagai daerah dengan iklim tropis Kabupaten Berau memiliki dua musim yaitu musim
penghujan dan musim kemarau. Kedua musim tersebut diselingi dengan masa peralihan yang umumnya
disebut masa pancaroba. Pada musim peralihan tersebut curah hujan masih relatif banyak. Namun
demikian kondisi alam Kabupaten Berau yang masih dikelilingi oleh hutan tropis yang masih lebat
menjadikan daerah ini menunjukkan sifat sebagai daerah hutan hujan tropis dengan curah hujan yang
relatif merata sepanjang tahun.
Hari hujan hampir sama setiap bulannya. Curah hujan cenderung tinggi sepanjang tahun,
berkisar antara 99,5 – 576,0 mm3 perbulan. Curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus yaitu
sebesar 99,5 mm3 perbulan. Pada bulan ini merupakan pertengahan musim kemarau yang sangat terik.
Curah hujan terus meningkat pada bulan-bulan berikutnya. Curah hujan terbesar terjadi pada bulan
Februari sebesar 579,0 mm3. Bulan tersebut merupakan akhir dari musim penghujan dan awal masa
pancaroba.
Sedangkan Temperatur udara sepanjang tahun relatif konstan. Suhu rata-rata berkisar antara
24 sampai dengan 27 derajat celcius serta merata sepanjang tahun. Sedangkan pada suhu tertinggi
berada berkisar antara 31 0C sampai dengan 33 0C setiap bulannya. Suhu udara terendah berkisar
antara 22,9 sampai dengan 23,6 derajat celsius. Temperatur udara tertinggi terjadi pada bulan Mei dan
April yaitu sebesar 33,1 0C dan 32,7 0C yang merupakan puncak musim kemarau. Sedangkan suhu
Kelembaban udara di Kabupaten Berau selama tahun 2010 berkisar antara 50 - 100%
perbulannya. Kelembaban udara terendah terjadi pada bulan Mei sebesar 63 %. Sedangkan tingkat
kelembaban tertinggi terjadi pada bulan Februari, Maret, April dan Agustus yaitu sebesar 99 %.
2.1.4. Geologi
Kondisi geologi Kota Tanjung Redeb 1 didominasi oleh batuan sedimen liat berlempung. Di
samping itu terdapat pula batuan endapan. Berdasarkan Data Pokok Pembangunan Kabupaten Berau,
struktur geologi wilayah ini secara umum terdiri dari:
- Alluvium yang terbentuk pada zaman kuarter (Pliocene), yang terdiri dari pasir, lumpur, kerikil dan
kerakal;
- Formasi Salju Tarakan Bunyu Beda, yang terbentuk juga pada zaman Pliocene;
- Ancau Mandul Beds dan Dumaring Beds, terbentuk pada zaman Pliocene;
- Melesai Nainputu Globigerina Maris, yang juga terbentuk pada zaman Miocene;
- Formasi Paleogon, yang terbentuk pada zaman Eocene dan Oligocene, terdiri dari batu pasir
berkonglomerat basalt, batu pasir berliat, napal berliat dan batu gamping;
- Formasi Pretertiary, yang merupakan formasi terluas dalam wilayah Kabupaten Berau dan formasi
Ancam Mandul Beda.
Struktur batuan geologi yang ada di wilayah perkotaan Tanjung Redeb terbentuk pada jaman Pre
Tersier hingga jalan Kwarter, yang terdiri dari jenis batuan Alluvium di Kecamatan Sambaliung dan
Kecamatan Gunung Tabur; formasi Sajau Rarakan Bunyu Beds di Kecamatan Gunung Tabur; Ancau
Mandul Beds dan Dumaring Beds di Kecamatan Sambaliung, Kecamatan Tanjung Redeb dan
Kecamatan Gunung Tabur; Mesalai Naintupu Globigerina Marls berada di Kecamatan Sambaliung,
Kecamatan Tanjung Redeb dan Kecamatan Gunung Tabur; Formasi Palageon ada di Kecamatan
Gunung Tabur dan Kecamatan Sambaliung; serta Formasi Pre Tertiary yang berada di Kecamatan
Sambaliung dan Kecamatan Gunung Tabur.
1
RUTRK Tanjung Redeb, tahun 2008, Laporan Akhir
2.1. Kependudukan
2.2.1. Jumlah Penduduk
Tingkat kepadatan penduduk antar kecamatan di Kabupaten Berau sangat timpang. Hal ini
kerena tidak meratanya persebaran penduduk. Daerah pedalaman yang memiliki luas wilayah yang
besar hanya dihuni oleh sedikit penduduk. Kecamatan Kelay memiliki tingkat kepadatan 0,73 jiwa/Km2
dan Kecamatan Maratua sebesar 0,75 jiwa/Km2. Sedangkan kepadatan tertinggi berada di Kecamatan
Tanjung Redeb sebanyak 2.639,94 jiwa/ Km2. Hal ini karena Kecamatan Tanjung Redeb merupakan ibu
kota Kabupaten Berau dimana sarana dan prasarana kehidupan cenderung lebih lengkap. Kecamatan
lain yang memiliki kepadatan yang cukup tinggi adalah Kecamatan Teluk Bayur sebanyak 117,22
jiwa/Km2.
Grafik 5 Kepadatan Penduduk Per Km2 dan Kepadatan Per Rumah Tangga
Laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2010 sebesar 2,47 % menurun dari 3,51 % pada tahun
2009. Penurunan pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan total yang meliputi pertumbuhan alami
karena kelahiran dan kematian serta migrasi netto yang diperoleh dari pengurangan migrasi keluar
dengan migrasi masuk ke Kabupaten Berau selama kurun waktu satu tahun.
Dalam ilmu sosial Penduduk terbagi menjadi dua bagian besar kelompok umur yaitu kelompok
umur ( 0 – 9 ) disebut kelompok bukan usia kerja dan kelompok umur ( 10 – 64+) disebut usia kerja.
Usia Kerja terbagi dua yaitu Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja. Angkatan Kerja terbagi lagi
menjadi dua yaitu Bekerja dan Mencari Kerja sedangkan Bukan Angkatan Kerja dibagi menjadi tiga yaitu
Sekolah, Mengurus Rumah Tangga dan lainnya.
Rasio penduduk jenis kelamin laki-laki sebesar 54,2% sedangkan untuk jenis kelamin
perempuan sebesar 45,8%, dengan sebagian besar diantaranya termasuk angkatan kerja.
Pada grafik di bawah dapat dilihat bahwa pada penduduk 10 tahun keatas, proporsi penduduk
laki-laki lebih banyak bekerja. Sedangkan persentase penduduk perempuan lebih banyak yang
mengurus rumah tangga.
Grafik 11 Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas M enurutJenis Kegiatan dan Jenis Kelam in
Tabel 2.3. Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Rasio Jenis Kelamin 2010
Tabel 2.5. Penduduk M enurutKelom pok Um urdan Jenis Kelam in PerKecam atan 2010
Hasil perhitungan nilai IPM Kabupaten Berau tahun 2010 meningkat dibandingkan tahun
sebelumnya. IPM Kabupaten Berau tahun 2010 sebesar 73,84 sedangkan tahun 2009 sebesar 73,22.
Kenaikan angka IPM ini disebabkan oleh peningkatan pada komponen dari indeks selama dua tahun
terakhir.
2
IPM Kabupaten Berau Tahun 2011, BPS
yang disesuaikan merupakan ukuran untuk standar hidup layak (Decent Living).
Grafik 7 Indeks Pem bangunan M anusia Kabupaten Berau Dan Kom ponen
Indeks Harapan Hidup yang dicapai pada tahun 2010 sebesar 74,87 persen sedangkan pada
tahun 2009 sebesar 74,43 persen. Indeks Pengetahuan yang dicapai pada tahun 2010 sebesar 82,85
persen sedangkan pada tahun 2009 sebesar 81,78 persen. Indeks Pendapatan yang dicapai pada tahun
2010 sebesar 63,80 persen sedangkan pada tahun 2009 sebesar 63,43 persen.
Berdasarkan tingkatan kriteria, pada tahun 2010, IPM Kabupaten Berau mencapai 73,84, yang
berarti yaitu status pembangunan manusia di Kabupaten Berau termasuk dalam klasifikasi menengah ke
atas, namun dengan nilai IPM yang lebih tinggi dari tahun 2009. Hal ini menunjukkan bahwa
pembangunan yang telah dilaksanakan berhasil meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik diukur dari
indikator kesejahteraan rakyat, yang meliputi indikator kesehatan, indikator pendidikan serta daya beli
masyarakat yang meningkat.
Dilihat dari komponen penyusunnya, bahwa Indeks Harapan Hidup, Indeks Pengetahuan
(diturunkan dari tingkat literasi dan rata-rata lama sekolah), dan Indeks Pendapatan (diturunkan dari
konsumsi riil perkapita yang disesuaikan/PPP) mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun
2009.
2.3.1. Kesehatan
Angka Harapan Hidup yang dicapai pada tahun 2010 sebesar 69,92 tahun sedangkan pada
tahun 2009 sebesar 69,66tahun. Peningkatan angka harapan hidup ini tidak lepas dari upaya
Pemerintah Kabupaten Berau, khususnya Dinas Kesehatan dalam upaya meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat serta melaksanakan berbagai program yang berbasis pada kesehatan
masyarakat dan lingkungan.
Sejak tahun 2005 pemerintah telah membangun 15 unit puskesmas induk dan 78 unit
puskesmas pembantu, yang kemudian jumlahnya ditingkatkan menjadi 89 unit sejak tahun 2006, yang
terdiri dari 15 unit puskesmas dan 80 unit puskesmas pembantu. Pada tahun 2010 jumlah puskesmas
induk sebanyak 17 unit dengan puskesmas pembantu sebanyak 96 unit yang tersebar di 13 kecamatan.
Akan tetapi peningkatan jumlah puskesmas/puskesmas pembantu tersebut belum sepenuhnya dapat
diimbangi dengan penambahan jumlah tenaga kesehatan yang memadai.
Jumlah rumah sakit tidak mengalami perubahan dari tahun 2007. Tetapi tenaga medis dan
paramedis yang bekerja di sana jumlahnya terus meningkat. Peningkatan ini ditujukan untuk
meningkatkan kinerja rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk.
Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang baik selain dengan
menyediakan berbagai fasilitas kesehatan, juga melalui penyuluhan kesehatan, agar masyarakat dapat
berperilaku hidup sehat. Diharapkan dengan penyuluhan ini penularan penyakit seperti disentri,
muntaber, kolera, malaria dan demam berdarah sebagai akibat dari sanitasi lingkungan yang buruk dan
kebiasaan hidup yang tidak sehat dapat dicegah.
2.3.2. Pendidikan
Angka melek huruf Kabupaten Berau tahun 2010 sebesar 97,18 persen sedangkan tahun 2009
sebesar 96,30. Angka tersebut berarti persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca
dan menulis tahun adalah 97,18 persen.
Rata-rata lama sekolah mengalami kenaikan dimana tahun 2010 sebesar 8,13 tahun sedangkan
tahun 2009 sebesar 7,91 tahun. Cukup tingginya rata-rata lama sekolah ini disebabkan karena telah
adanya kesadaran dari masyarakat Kabupaten Berau terhadap program pemerintah mengenai program
belajar 9 tahun.
• Hal ini bisa dilihat dari terus bertambahnya jumlah sekolah dan jumlah murid di
sekolah-sekolah dari SD sampai SLTA. Jumlah sekolah SD Negeri pada tahun 2010 sebanyak
150 sekolah yang tersebar di 13 kecamatan. Sedangkan jumlah guru yang mengajar di SD
Negeri sebanyak 1.712 orang guru. Jumlah guru tersebut harus mengajar sebanyak 25.208
orang murid. Sedangkan jumlah sekolah dasar swasta yang ada di Kabupaten Berau sebanyak
8 sekolah dengan 140 orang guru mengajar 1.688 orang murid. Jumlah murid terbanyak berada
di Kecamatan Tanjung Redeb dan Kecamatan Sambaliung. Sedangkan jumlah murid dan guru
terkecil di Kecamatan Kelay. Sedangkan untuk Tingkat SMP dari 35 Sekolah Negeri 666
pengajar dan 7.942 murid yang berarti rasio murid terhadap guru adalah 11,92 yang berarti 1
orang guru mengajar 11,92 murid. Dan 12 Sekolah swasta dengan guru sebanyak 195 orang
dan murid sebanyak 1.153 orang sehingga rasio guru terhadap murid adalah 5,91 orang murid/
Guru. Untuk tingkat SLTA/SMA rasio murid terhadap Guru adalah 5,56 orang murid /guru.
2.3.3. Ekonomi
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembangunan dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Nilai PDRB merupakan jumlah dari keseluruhan
kegiatan ekonomi yang dibagi menjadi 9 sektor.
Berdasarkan harga berlaku PDRB Kabupaten Berau meningkat dari tahun sebelumnya, jika
pada tahun 2009 nilai PDRB sebesar 6.605.267,04 juta rupiah meningkat menjadi 7.894.919,67 juta
rupiah pada tahun 2010. Sedangkan berdasarkan harga konstan tahun 2000 juga mengalami
peningkatan yang sangat secnifikan, dari 3.415.984,23 juta rupiah pada tahun 2009 menjadi
3.690.404,41 juta rupiah pada tahun 2010. Tingkat harga yang terus bertambah menyebabkan
pertambahan pada harga berlaku lebih besar dari pada harga konstan.
Grafik 9 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (%) 2009 – 2010
Besar kecilnya partisipasi tiap sektor dapat dilihat dari distribusi tiap sektor dalam total PDRB.
Dari distribusinya dapat dilihat sektor mana yang merupakan sektor dominan dan mana yang
mempunyai andil kecil pada total PDRB. Berdasarkan harga berlaku sektor yang dominan adalah sektor
pertambangan sebesar 53,37 % dan sektor yang paling kecil share-nya adalah sektor listrik dan air
sebesar 0,15 % dari total PDRB.
Pertumbuhan pembangunan atau ekonomi dapat dilihat dari laju pertumbuhan PDRB.
Berdasarkan harga konstan 2000 pertumbuhan PDRB 2010 sebesar 8,03% mengalami kenaikan
dibanding tahun sebelumnya yaitu5,98 di tahun sebelumnya yaitu tahun 2009. Hal ini didorong dengan
meningkatnya pertumbuhan di sektor Pertambangan, bangunan, jasa-jasa dan beberapa sektor lainnya.
Grafik 11 Agregat Pendapatan Regional dan Pendapatan Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku
Pengeluaran per kapita riil disesuaikan pada tahun 2010 sebesar Rp.636.080,- meningkat
dibandingkan tahun sebelumnya (2009) yaitu sebesar Rp.634.470,-. Meningkatnya pengeluaran
perkapita turut disebabkan adanya peningkatan pendapatan perkapita serta meningkatnya upah
minimum kabupaten selama tahun 2010.
2.4.1. Visi
Visi Kabupaten Berau sebagaimana ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Berau adalah
sebagai berikut:
“Mewujudkan Kabupaten Berau Sebagai Daerah Unggulan Dibidang Agribisnis Dan Tujuan
Wisata, Serta Energi Terkemuka Menuju Masyarakat Sejahtera”.
2.4.2. Misi
6. Mewujudkan Struktur Ekonomi Yang Berdaya Saing Dan Pro Kerakyatan Dengan Konsep
Pembangunan Berkelanjutan;
Pencegahan Kebakaran, Kantor Pemberdayaan Perempuan & KB, Setda, PDAM serta pihak swasta,
perguruan tinggi dan LSM.
Struktur ruang wilayah kabupaten meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem jaringan prasarana
wilayah.Sistem pusat kegiatanterdiri dari Sistem Perkotaan dan Sistem Perdesaan sedangkan sistem
jaringan prasarana wilayah terdiri dari sistem jaringan prasarana utama dan dilengkapi dengan sistem
jaringan prasarana lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, sebagaimana terlihat dalam
tabel berikut.
A. Sistem Pusat Kegiatan
Sistem Perkotaan Sistem Perdesaan
a. PKW adalah Perkotaan Tanjung Redeb a. PPL Kampung Tasuk Kecamatan Gunung
b. PKL meliputi: Tabur;
1. Perkotaan Merancang; b. PPL Kampung Birang Kecamatan Gunung
2. Perkotaan Tepian Buah; Tabur;
3. Perkotaan Tanjung Batu; dan c. PPL Kampung Maluang Kecamatan
4. Perkotaan Talisayan. Gunung Tabur;
c. PKLpmeliputi: d. PPL Kampung Samburakat Kecamatan
1. Perkotaan Mangkajang; dan Gunung Tabur;
2. Perkotaan Labanan. e. PPL Kampung Melati Jaya Kecamatan
d. PPKmeliputi: Gunung Tabur;
1. Sambakungan; f. PPL Kampung Pulau Besing Kecamatan
2. Kasai; Gunung Tabur;
3. Teluk Harapan; g. PPL Kampung Batu-Batu Kecamatan
4. Bebanir/Bangun; Gunung Tabur;
5. Tumbit Melayu; h. PPL Kampung Teluk Semanting
6. Tubaan; Kecamatan Pulau Derawan;
7. Biatan Lempake; i. PPL Kampung Pulau Derawan
8. Tembudan; Kecamatan Pulau Derawan;
9. Batu Putih; j. PPL Kampung Pegat Batumbuk
10. Biduk-Biduk; Kecamatan Pulau Derawan;
11. Merapun; k. PPL Kampung Bohe Silian Kecamatan
12. Long Keluh; Maratua;
13. Merasa; l. PPL Kampung Payung-Payung
Kecamatan Talisayan;
nn. PPL Kampung Suka Murya Kecamatan
Talisayan;
oo. PPL Kampung Dumaring Kecamatan
Talisayan;
pp. PPL Kampung Capuak Kecamatan
Talisayan;
qq. PPL Kampung Bumi Jaya Kecamatan
Talisayan;
rr. PPL Kampung Tunggal Bumi Kecamatan
Talisayan;
ss. PPL Kampung Campu Sari Kecamatan
Talisayan;
tt. PPL Kampung Kayu Indah Kecamatan
Batu Putih;
uu. PPL Kampung Sumber Agung Kecamatan
Batu Putih;
vv. PPL Kampung Ampen Medang
Kecamatan Batu Putih;
ww. PPL Kampung Lobang Kelatak
Kecamatan Batu Putih;
xx. PPL Kampung Balikukup Kecamatan Batu
Putih;
yy. PPL Kampung Tanjung Perepat
Kecamatan Biduk-Biduk;
zz. PPL Kampung Pantai Harapan
Kecamatan Biduk-Biduk;
åå. PPL Kampung Giring-Giring Kecamatan
Biduk-Biduk;
ää. PPL Kampung Teluk Sulaiman
Kecamatan Biduk-Biduk;
öö. PPL Kampung Teluk Sumbang
Kecamatan Biduk-Biduk.
aaa. PPL Kampung Merabu Kecamatan Kelay;
bbb. PPL Kampung Mapulu Kecamatan Kelay;
ccc. PPL Kampung Panaan Kecamatan Kelay;
ddd. PPL Kampung Muara Lesan Kecamatan
Kelay;
eee. PPL Kampung Lesan Dayak Kecamatan
Kelay;
fff. PPL Kampung Long Beliu Kecamatan
Kelay;
ggg. PPL Kampung Long Duhung Kecamatan
Kelay;
hhh. PPL Kampung Long Lamcin Kecamatan
Kelay;
iii. PPL Kampung Long Pelay Kecamatan
Kelay;
jjj. PPL Kampung Long Sului Kecamatan
Kelay;
kkk. PPL Kampung Pandan Sari Kecamatan
Segah;
lll. PPL Kampung Siduung Indah Kecamatan
Segah;
mmm. PPL Kampung Batu Rajang
Kecamatan Segah;
nnn. PPL Kampung Harapan Jaya Kecamatan
Segah;
ooo. PPL Kampung Gunung Sari Kecamatan
Segah;
Dimana rencana fungsi utama kawasan perkotaan dan perdesaan sebagaimana dimaksud pada
tabel diatas adalah:
a. PKW sebagai Pusat pemerintahan kabupaten, Pusat pemerintahan kota, Pusat perdagangan dan
jasa regional, Pusat koleksi dan distribusi barang dan jasa regional, Pusat pelayanan jasa
pariwisata, Pusat transportasi darat dan laut regional, Pendidikan tinggi, Pusat pelayanan
kesehatan, Pusat Siaran dan Telekomunikasi, Pusat Olah Raga skala Provinsi, Pengendalian
Lingkungan Kelautan, Pusat transportasi laut regional dan internasional, Pusat perikanan tangkap,
Pusat Penelitian Kelautan, Pusat Industri, Pusat pengembangan pola perhubungan laut dan
penyeberangan, Pengembangan perikanan tangkap;
b. PKL sebagai Pusat pengembangan agropolitan, Pelayanan Pariwisata, Pengembangan penelitian
perkebunan dan pertanian tanaman pangan, Pendidikan tinggi, Pengembangan Agroindustri dan
Agribisnis, Pengembangan budidaya perikanan darat, Pengembangan energi / kelistrikan,
Pengelolaan / industri pengelolaan perkebunan, Pelayanan industri dan jasa perdagangan terbatas
Pergudangan, Industri
c. PKLp sebagai Pusat transportasi udara regional, Pusat pengembangan agropolitan, Pelayanan
Pariwisata, Pengembangan penelitian perkebunan dan pertanian tanaman pangan, Pengembangan
Agroindustri dan Agribisnis, Pengembangan budidaya perikanan darat, Pengembangan energi /