Anda di halaman 1dari 31

FONDASI

TELAPAK GABUNGAN DAN


TELAPAK KANTILEVER
Fondasi telapak tunggal tidak selalu dapat digunakan ,
disebabkan oleh
1. Beban kolom terlalu besar sedang jarak kolom dengan
kolom terlalu dekat, sehingga menimbulkan luasan plat
fondasi yang dibutuhkan akan saling menutup
(overlapping)
P1 P2 P1 P2

overlapping overlapping

A B

Luasan fondasi A
tidak simetris
Luasan plat fondasi terhadap pusat alas
saling menutup fondasi
2. Bila digunakan telapak tunggal akan menimbulkan
momen yang cukup besar akibat pusat kolom tak
sentris terhadap pusat berat alas fondasi
Untuk mengurangi pengaruh momen dilakukan
penggabungan dengan luasan fondasi dan diusahakan
pusat berat alas fondasi berimpit dengan resultante
gaya-gaya yang bekerja
3. Ruangan terbatas
tanah
bangunan lain
padat bangunan
Fondasi gabungan digunakan untuk mendukung beban-
beban struktur yang tidak begitu besar,namun tanahnya
Mudah mampat atau lunak dan fondasi dipengaruhi
momen guling.

Keuntungan pemakaian fondasi gabungan :


1. Menghemat biaya penggalian dan pemotongan tulagan
beton
2. Dapat mengurangi penurunan tidak seragam yang
berlebihan akibat adanya lensa-lensa tanah lunak dan
bentuk variasi lapisan tanah tidak beraturan
Cara penggabungan fondasi-fondasi dapat dilakukan
dengan beberapa cara :
1. Fondasi telapak Gabungan (combined footing)
2. Fondasi telapak kantilever (cantilever footing)
3. Fondasi telapak ikat (strap footing)

Batas pemilikan
Fondasi gabungan

Fondasi
Fondasi Telapak Terpisah Kantilever
Bentuk fondasi telapak gabungan
1. Bentuk segi empat

2. Bentuk trapesium

4. Bentuk strap footing

3. Bentuk T

Balok
penghubung
1. Fondasi Telapak Gabungan
Empat persegi panjang pada penggunaan 2 kolom dengan
beban kecil terbatas dan beban besar bebas
P1 P2
P2>P1 (P1 ; P2 beban normal)
R : Resultante
R Dicari R di tengah denah L/2
ke kiri dan L/2 ke kanan
O R = P1 + P2
a1 r1 r2 a2 Letak R dicari statis momen
r
terhadap P1
r
P1 P2
O
r1
MP1 = 0 R
R.r1 = P2.r
L/2 L/2 P2 .r
L
r1 
R
• a ditetapkan • Beban tetap
L/2 = r1 +a1
R
L = 2(r1 + a1)  σ all net
• Untuk R sentris, maka luas A
fondasi
• Beban sementara
R
A
q all  q fond  q tanah  R My
  1,5 σ all net
• Lebar fondasi B = A/L A Iy
• Syarat B  a1
B  a2
B  r/2
Bila ada P dan M P1 P2
P1 P2 M1 M2
a1 r1 r2 a2

R R
M1 M2
R = P 1 + P2
O MP1 = 0
a1 r1 r2 a2 P1.0 + M1 - R.r1 +P2.r + M2 = 0
a1 r a2
L/2 L/2 R.r1 = P1.0 + M1 +P2.r + M2

r1 + a1 = ½.L
r2 + a2 = ½.L • Beban kolom adalah kombinasi
beban normal sentris dan
L = 2(r1 + a1)
beban sementara
L = 2(r2 + a2)
r2 = r – r1
Analisis terhadap beban-beban yang bekerja

• Analisis terhadap beban normal sentris


Hitung denah dan ukuran fondasi
terjadi  all netto
• Analisis terhadap beban sementara
terjadi  1½ all netto
• Untuk fondasi segi empat e = 1/6 L
minimum  0
R  6.e 
σ ekstrem  1  q
A L 
CONTOH

• Dua kolom bangunan dengan ukuran 40x40 cm2. Jarak


kedua kolom 5 m, dengan letak tepi kiri kolom terbatas
pada batas pemilikan tanah. Kuat dukung ijin tanah
all=150 kN/m2, beton=24 kN/m3.

P1 (kN) P2 (kN) M1 (kNm) M2 (kNm)


Beban tetap 800 1200 0 0
Beban sementara 1200 2000 80 110

• Rencanakan bentuk dan ukuran plat fondasi


0,4 m
a. Tinjauan terhadap beban tetap
0,4 m
R = P1+P2
= 800+1200 = 2000 kN P1 P2
R.r1 = P2.r
2000.r1 = 1200.5 R
M1 M2
r1 =3m
O
• Fondasi berbentuk segi empat, a1 r1 r2 a2
R berimpit dengan O a1 r=5m

A = BxL ½ L = a1 + r 1
a1 = ½ lebar kolom L = 2(0,2 +3)
= ½.0,4 = 0,2 = 6,4 m
all net = all – qplat
= 150 – (0,6.24)
= 135,6 kN/m2
R R 2000
σ all net  A 
A σ all net 135,6
A  14,75m 2
14,75  B.L
14,75  B.6,4
B  2,305 m  2,35 m
½L = (a2 + r2)
3,2 = a2 + 2 a2 = 1,2 m a2 = 1,2 m < B = 2,35 m
a2 = 1,2 m < r/2 = 2,5 m
Denah fondasi untuk beban tetap

B
O

a1 r1 r2 a2
L/2 L/2
a1 + r1 = L/2 a2 + r2 = L/2
0,2 + 3 = 3,2 = L/2 1,2 + 2 = 3,2 = L/2
L = 6,4 m ; B = 2,35 m
A =BxL
= 6,4 x 2,35 = 15,04 m2
• Cek tegangan yang terjadi
R
σ terjadi   q  σ all
A
R
 σ all  q
A
2000
 150  (0,6.24)
15,4
129,87 kN/m 2  135,6 kN/m 2
b. Tinjauan terhadap beban sementara
R = P1+P2
= 1200 + 2000 = 3200 kN
R.r1 = P2.r + M1 + M2
3200.r1 = 2000.5 + 80 + 110
r1 = 10190/3200 = 3,184 m
r1 sementara = 3,184 m
ex

a1 r1 smt
O’ B
O

a1 r1 r2 a2
L/2 L/2
M = P2.r + M1 + M2
= 2000.5 + 80 + 110
= 10190

ΣM 10190 L 6,4
ex    3  0,184    1,067....OK
R 3200 6 6
R  6.e x 
σ max  1    q beton  1 12 σ all
A B 
3200  6.0,184 
σ max  1    14,4
15,4  2,35 
σ max  319,81 kN/m 2  1 12 .150  225 kN/m 2
• Luas fondasi diperbesar untuk mendukung beban
sementara (luas diperbesar ke arah B)
dicoba B = 3,3 m

3200  6x0,184 
σ terjadi  1    14,4
(6,4x3,3)  3,3 
2 2
σ terjadi  216,603 kN/m  1 .150  225 kN/m
1
2

3200  6x0,184 
σ minimum  1    14,4
(6,4x3,3)  3,3 
σ minimum  115,226 kN/m 2  0
2. Analisis fondasi telapak gabungan bentuk trapesium
P1 P2
• Luas trapesium
R A = ½.(B1+B2).L
x2 = r2 +a2
P2 > P1
x1 = r1 +a1
a1 r1 r2 a2
r

x1 x2

B1 B2
O

L
Letak pusat luasan terhadap sisi B2
1  2B1  B2 
x 2  .L. 
3  B1  B2 
Letak pusat luasan terhadap sisi B1
1  B  2B 2 
x1  .L. 1 
3  B1  B2 
Analisis luas fondasi terhadap beban sentris
R
A
 all  q (fond  tanah)

• Panjang fondasi L = r + a1 + a2
• Letak R terhadap P2
P1.r
r2 
R
R berimpit dengan O
x 2  a 2  r2
1  2B1  B2 
x 2  .L. .................(a)
3  B1  B2 
R
Luas trapesium yang diperlukan A 
σ all
A  12 .L.(B1  B2 )
2A 2A
B1  B2  B2   B1...........(b)
L L
Dari persamaan (a)
3x 2 2B1  2A
L  B1 B1  2A
  L
L B1  2A
L  B 2A
L

3x 2 2A 2A
.  B1 
L L L
2A  3x 2 
B1    1...................................(c)

L  L 
• Kriteria batasan
– Jika B1 terlalu kecil (lebih kecil dari lebar kolom) maka
dimensi tidak bisa digunakan
– Jika x2  1/3.L maka dimensi tidak dapat digunakan
• Fondasi dikontrol terhadap beban sementara
dengan terjadi  1½. all
Fondasi gabungan trapesium dengan beban sentris dan
momen
P P
1 2
Tegangan yang terjadi
R R M y .x 2
σ ka   q
M1 M2 A Iy
R M y .x1
a1 r1 r2 a2 σ ki   q
A Iy
r

x1 x2 ΣM 0  P1.r1.  P2 .r 2  M 2  M1

B1 B2
O

L
L
Penentuan Iy

B1

B1 B2
O

B2 - B1
L

Empat persegi panjang Segitiga


1 1
I terhadap pusat beratnya  I O  B.L3 I terhadap pusat berat  I O  .B.L3
12 36
1 1
I terhadap tepi kanan  I  B.L3 I terhadap tepi kanan  I  .B.L3
3 12
Secara umum
• I terhadap sembarang garis I = IO + Ax2
IO = I + Ax2
• IO trapesium
1 2 1 1 2
I O trapesium   B1.L3  (B1.L).x1    (B2  B1 ).L3  (B2  B1 ).L.x 2 
12   36 2 
x1  jarak pusat luasan segi empat ke pusat trapesium
x 2  jarak pusat luasan segi tiga ke pusat trapesium
atau
2
I O trapesium  I terhadap tepi kanan  A trapesium .x 2
1 1 2
I O trapesium  B1.L  (B2  B1 ).L3  A x 2
3

3 12
Fondasi Telapak Kantilever
Jika fondasi terdiri dari 2 atau lebih fondasi telapakdan diikat oleh satu
Balok  fondasi telapak kantilever atau fondasi telapak ikat. Fondasi
telapak kantilever digunakan jika luasan fondasi berada ditepi luasan
Bangunan terbatas oleh batas kuepemilikan.

Balok ikat Balok ikat

Balok ikat Balok ikat


Hitungan Fondasi Telapak Kantilever
Hitungan tekanan dasar fondasi terbagi rata secara sama pada fondasi
Kolom P1 dan P2. a1 B/2-a1 B2/2

P1 P2

B1 B2 R1 R2

Tekanan dasar pada fondasi kolom P1 :


q1 = R1/A1 q2 = R2/A2
L1.R1 = (L1+B1/2- 1)P1 L1.R2 = L1P2-(B1/2- 1)P1
R1 = ((L1+B1/2- 1)P1)/L1 R2 = (L1P2-(B1/2- 1)P1)L1.
CONTOH
• Dua buah kolom berjarak 5 m, sebelah kiri dan kanan
terbatas pada tepi fondasi. Tebal plat fondasi 0,6 m,
muka atas plat fondasi rata dengan muka tanah.
Ukuran kolom 40x40 cm2. Beban yang bekerja terdiri
dari
P1 (kN) P2 (kN) M1 (kNm) M1 (kNm)
Beban tetap 800 1200 0 0
Beban sementara 1000 1500 100 150

• Kuat dukung ijin tanah all =150 kN/m2, beton=24 kN/m2.


Rencanakan bentuk dan ukuran plat fondasi
Penyelesaian
• Terhadap beban tetap
P1 P2
• R = P1 + P 2
R = 800 + 1200 = 2000 kN
• a1= ½.0,4 = 0,2 m
a2= ½.0,4 = 0,2 m
• Panjang fondasi L
a1 r1 r2 a2
L = a1 + r + a 2
r=5m
= 0,2 + 5 + 0,2 = 5,4 m

• MP1 • x1= 3 + 0,2 = 3,2 m


R.r1 = P2.r x2= 2 + 0,2 = 2,2 m
r1 = (1200.5)/2000 = 3 m • qbtn = 0,6 x 24 = 14,4 kN/m2
r2 = 5 – 3 = 2 m • all net = 150 – 14,4
= 135,6 kN/m2
Untuk fondasi trapesium B1  B2
2A  3x 2 
B1    1

L  L 
2.14,75  3.2,2 
B1    1  1,214  1,3 m
5,4  5,2 
2A
B2   B1
L
2.14,75
B2   1,3  4,163 m  4,3 m
5,4
• Digunakan ukuran fondasi
B1 = 1,3 m
B2 = 4,3 m A = 15,1 m2
L = 5,4 m
• Analisis terhadap beban sementara
P1 = 1000 kN
P2 = 1500 kN
RS = 1000 + 1500 = 2500 kN
• MP1
R.r1 = P2.r + M1 + M2
1500.5  100  150
r1   3,1 m
2500 x1 x2

• a1 = 0,2 m ; r1 = 3,1 m
x1’ = a1 + r1 = 3,3 m x1 ’ x2 ’
• a2 = 0,2 m ; r2 = 1,9 m B1 O O’ B2

x2’ = a2 + r2 = 3,1 m ex
• Timbul eksentrisitas
sebesar ex = + 0,1 m L
• Ada tambahan momen akibat adanya eksentrisitas
Me = R.ex = 2500.0,1 = 250 kN.m
• My = M1 + M2 + Me
= 100 + 150 + 250 = 500 kN.m

Anda mungkin juga menyukai