Anda di halaman 1dari 38

Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, makalah PERSEPSI VISUAL
DENGAN MODEL CELLULAR AUTOMATA SISTEM DISTRIBUSI yang
merupakan Mata kuliah APLIKASI KOMPUTER LANJUT

Dalam proses penyusunan makalah ini sempat mengalami beberapa kendala.


Namun, berkat kesungguhan dan kerja keras kami dan dorongan dari berbagai pihak,
kendala-kendala tersebut dapat diatasi.

Makalah ini disusun dengan tujuan membantu para mahasiswa untuk lebih
mudah mempelajari ,mendalami,memahami, dan menggunakan PERSEPSI VISUAL
DENGAN MODEL CELLULAR AUTOMATA SISTEM DISTRIBUSI dengan
mengaplikasikannya ke dalam program Borland Delphi 7.

Kami telah berusaha menyajikan materi PERSEPSI VISUAL DENGAN


MODEL CELLULAR AUTOMATA SISTEM DISTRIBUSI dengan sebaik-
baiknya, tetapi kekurangan dan kesalahan pasti ada. Memang benar kata orang bijak
bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna. Yang sempurna adalah kesempurnaan
itu sendiri. Atas dasar kenyataan tersebut, tegur sapa, saran, dan kritik yang bersifat
membangun agar makalah ini menjadi lebih baik sangat diharapakan dan diterima
Tim Penyusun dengan tangan terbuka.

Akhirnya, semoga MAKALAH ini bermanfaat dan dapat menambah


khasanah perbukuan dan keilmuan.Amin.

Surabaya, 05 Oktober 2010

Tim Penyusun

ii

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUl.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
ABSTRAK .....................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................1
C. Rumusan Masalah ......................................................................................1
BAB II KAJIAN TEORI
A. Cellular Automata.......... ............................................................................4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode
Penelitian .....................................................................................25
B. Analisis Data ............................................................................................25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL .......................................................................................................31
B. Pembahasan ..............................................................................................34
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................v

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

iii

Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi

Natalia Imma Culata Febrianti


(073224009)

ABSTRAK
Persepsi visual merupakan suatu hal yang menarik dan telah dipelajari selama
berabad-abad. Stephen Wolfram telah mengembangkan metode baru yang dapat
menjelaskan pemahamaman tentang persepsi visual yaitu dengan menggunakan
program komputer dengan model cellular automata.
Pada skripsi ini dihasilkan program komputer yang menggunakan model
cellular automata sistem substitusi dengan menggunakan bahasa pemrograman
Borland Delphi 7.0 untuk mensimulasikan persepsi visual. Pada pemrograman persepsi
visual ini terdapat 2 jenis persepsi visual yaitu persepsi warna (respon sel terhadap
warna) dan persepsi bentuk (respon sel terhadap bentuk). Pada persepsi warna
digunakan aturan cellular automata satu dimensi sebagai image pada retina (keadaan
awal program), kemudian direspon oleh salah satu bentuk dari 16 kemungkinan yang
ada dengan mensubstitusikan warna tertentu. Pada persepsi bentuk digunakan metode
representasi wilayah dengan pohon-empatan yaitu setiap satu sel akan disubstitusi
menjadi 4 sel.
Program persepsi warna menghasilkan suatu gambaran dimana suatu warna
yang dominan mempengaruhi warna yang lain. Sedangkan program persepsi bentuk
menghasikan suatu program yang menggambarkan proses bagaimana sesuatu terlihat
dari dekat ke jauh. Bentuk yang dihasilkan merupakan suatu koleksi dari beberapa pola
atau dapat dikatakan merupakan suatu kesatuan dan tidak independen pada setiap
pixel.

Kata Kunci: persepsi visual, cellular automata sistem substitusi.

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem visual masih menghadirkan suatu hal yang paling menarik yang
selayaknya untuk dibicarakan. Bila diamati suatu pola tertentu, dapat ditemukan bahwa
pola tersebut dapat memiliki warna yang bermacam-macam, sedangkan pada
kenyataannya pada retina mata hanya terdapat tiga jenis sel warna yang sensitif, hal
tersebut dapat terjadi karena berkaitan dengan persepsi visual, yaitu bagaimana suatu
warna dapat dirasakan kehadirannya. Begitu juga dengan bentuk suatu pola, mata juga
bekerja dalam pengambilan bentuk-bentuk yang spesifik. Bila diamati bentuk suatu pola
tertentu secara mendetail maka dapat ditemukan bahwa bentuk-bentuk tersebut terdiri
dari beberapa pola atau dapat dikatakan merupakan sebuah koleksi dari beberapa pola.
Persepsi visual merupakan suatu hal yang menarik dan telah dipelajari selama
berabad-abad. Para peneliti dari berbagai bidang telah menemukan implementasi atau
gagasan akan hal tersebut, dan sebagian besar dari mereka telah menggunakan metode
matematika tradisional untuk menjelaskan persepsi visual.
Stephen Wolfram telah mengembangkan metode baru yang dapat menjelaskan
pemahaman tentang persepsi visual yaitu dengan menggunakan program komputer
dengan model cellular automata. Wolfram beranggapan bahwa modelnya merupakan
gambaran praktis dari suatu proses bagaimana sel saraf bekerja secara nyata.
Telah ada program komputer yang menjelaskan bagaimana cara mengenali suatu
pola, dan metode yang digunakan adalah Segi tiga PascGalois atau model cellular
automata satu dimensi dengan bentuk Segi tiga Pascal.
Dari beberapa hal di atas maka timbul pemikiran penulis untuk membuat
simulasi yang dapat menjelaskan pemahaman tentang persepsi visual dengan
menggunakan model cellular automata. Untuk itu dibuatlah makalah dengan judul
“Memahami Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Subtitusi”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah apakah
dapat dihasilkan program komputer yang menggunakan model cellular automata

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

1
dengan sistem substitusi untuk mensimulasikan persepsi visual?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan skripsi ini adalah
menghasilkan program komputer yang menggunakan model cellular automata sistem
substitusi untuk mensimulasikan persepsi visual.

1.4 Manfaat Program


Program ini dapat digunakan untuk menambah pemahaman tentang persepsi
visual. Program ini juga dapat digunakan untuk menunjang ilmu pengetahuan yang lain
misalnya fisika, biologi dan psikologi. Dalam ilmu psikologi program ini dapat
digunakan untuk menentukan karakter seseorang.

1.5 Spesifikasi Program yang Diharapkan


Dalam pemrograman ini diharapkan menghasilkan program persepsi visual
dengan model cellular automata sistem substitusi yang dapat menambah pemahaman
tentang persepsi visual.

1.6 Batasan Masalah


Pada program persepsi visual dengan model cellular atomata sistem substitusi
ini hanya ditampilkan gambar dua dimensi dengan sel berbentuk kotak persegi.

1.7 Definisi Istilah


• Cellular automata merupakan pengidealan matematis dari suatu sistem dinamis
dimana waktu dipandang diskrit seperti suatu peta, ruang diskrit, dan keadaan
ruang yang diskrit (masing-masing sel dapat mempunyai hanya suatu bilangan
keadaan terbatas).
• Persepsi Visual merupakan pengolahan citra oleh mata dan pengolahan lebih
lanjut oleh otak.

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

2
• Sistem substitusi merupakan salah satu contoh cellular automata yang dibentuk
dengan cara mengubah elemen-elemen tertentu menjadi elemen-elemen yang
baru.

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

3
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Persepsi Visual


Persepsi, menurut Rakhmat Jalaludin (1998), adalah pengalaman tentang objek,
peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi
dan menafsirkan pesan. Sedangkan Menurut Ruch (1967), persepsi adalah suatu proses
tentang petunjuk-petunjuk indrawi (sensory) dan pengalaman masa lampau yang
relevan diorganisasikan untuk memberikan gambaran yang terstruktur dan bermakna
pada suatu situasi tertentu.
Sebagai cara pandang, persepsi timbul karena adanya respon terhadap stimulus.
Stimulus yang diterima seseorang sangat kompleks, stimulus masuk ke dalam otak,
kemudian diartikan, ditafsirkan serta diberi makna melalui proses yang rumit baru
kemudian dihasilkan persepsi (Atkinson dan Hilgard, 1991).
Mekanisme persepsi merupakan suatu peristiwa fisika dan proses eksternal yang
membangkitkan persepsi yang mempengaruhi mata, saraf di bagaian visual korteks,
yang memberikan efek ke lingkungan yang dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
susunan saraf pusat (Graham R, 1999).
Persepsi Visual merupakan pengolahan citra oleh mata dan pengolahan lebih
lanjut oleh otak. Persepsi visual dapat terjadi karena adanya sel-sel saraf yang terdapat
pada mata dan otak yang disusun untuk merespon pola-pola tertentu dalam bentuk
image pada retina mata. Sel yang sensitif terhadap cahaya dalam retina merupakan
susunan lapisan sel saraf yang diterima mata kemudian dikirim ke otak. Terdapat 100
juta sel yang sensitif terhadap cahaya dalam retina yang meliputi lapisan sel saraf yang
awalnya diterima mata kemudian dikirim ke otak. Sel pada korteks akan menerima
input di daerah sekitar retina lalu beberapa input akan menjadi warna yang jelas
dibeberapa retina, misalnya warna putih meskipun yang lain hitam.

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

Berikut merupakan contoh gambar proses penangkapan objek oleh mata.

benda mata Citra yang


ditangkap

Gambar 2.1 Proses penengkapan objek oleh mata


Pada retina mata terdapat tiga jenis sel warna yang sensitif dengan tiap-tiap sel
merespon sesuai dengan kepentingannya pada level merah, hijau atau biru. Cahaya yang
tampak pada sebuah objek secara ciri khas meliputi semua spektrum dari panjang
gelombang, tapi pada kenyataannya retina hanya memiliki tiga jenis sel warna yang
sensitif. Hal tersebut terjadi karena adanya kesan terhadap pencampuran dari ketiga
warna tersebut yang dapat secara penuh mereproduksikan semua warna yang lain
(Wolfram, 2002).

2.2 Warna
Warna adalah persepsi yang dirasakan oleh sistem visual manusia terhadap
panjang gelombang cahaya yang dipantulkan oleh objek. Setiap warna mempunyai
panjang gelombang ( λ ) yang berbeda. Warna merah mempunyai panjang gelombang
terpanjang, sedangkan warna ungu (violet) mempunyai panjang gelombang terpendek
(Munir, 2004).
Warna yang diterima oleh mata dari sebuah objek ditentukan oleh warna sinar
yang dipantulkan oleh objek tersebut. Sebagai contoh, suatu objek berwarna hijau
karena objek tersebut memantulkan sinar hijau dengan panjang gelombang 450 sampai
490 nanometer. Warna sinar yang direspon oleh mata adalah sinar tampak dengan
panjag gelombang berkisar dari 400 nm (biru) sampai 700 nm (merah).

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

10-5 10 -1 1 10 400 700 2500 nm 1000 m


sinar sinar sinar ultra infra micro TV radio elektronik
kosmik gamma X violet merah wave wave wave wave

ultra violet sinar tampak infra merah

400 nm 700 nm

Gambar 2.2 Spektrum cahaya

Warna-warna yang diterima oleh mata (sistem visual manusia) merupakan hasil
kombinasi cahaya dengan panjang gelombang berbeda. Penelitian memperlihatkan
bahwa kombinasi warna yang memberikan rentang warna yang paling lebar adalah red
(R), green (G), dan blue (B). Ketiga warna tersebut dinamakan warna pokok, dan
sering disingkat sebagai warna dasar RGB. Warna-warna lain dapat diperoleh dengan
mencampurkan ketiga warna pokok tersebut dengan perbandingan tertentu, sesuai
dengan teori Young (1802) yang menyatakan bahwa sembarang warna dapat dihasilkan
dari percampuran warna-warna pokok dengan persentase tertentu.
Persepsi sistem visual manusia terhadap warna sangat relatif sebab dipengaruhi
oleh banyak kriteria, salah satunya disebabkan oleh adaptasi yang menimbulkan
distorsi. Misalnya bercak abu-abu di sekitar warna hijau akan tampak keunguan
(distorsi terhadap ruang), atau jika mata melihat warna hijau lalu langsung dengan cepat
melihat warna abu-abu, maka mata menangkap kesan warna abu-abu tersebut sebagai
warna ungu (distorsi terhadap waktu) (Munir, 2004).

2.3 Bentuk dan Tekstur


Bentuk adalah komponen inti dari objek tiga dimensi, dengan pengertian bahwa
bentuk merupakan komponen inti utama untuk sistem visual manusia. Manusia lebih
sering mengasosiasikan objek dengan bentuknya daripada elemen lainnya (warna
misalnya). Pada umumnya, citra yang dibentuk oleh mata merupakan citra 2 dimensi,
sedangkan objek yang dilihat umumnya berbentuk 3 dimensi. Salah satu tantangan
utama pada computer vision adalah merepresentasi-kan bentuk, atau aspek-aspek
penting dari bentuk.

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

4
Tekstur dicirikan sebagai distribusi spasial dari derajat keabuan di dalam
sekumpulan pixel-pixel yang bertetangga. Jadi, tekstur tidak dapat didefinisikan untuk
sebuah pixel. Sistem visual manusia pada hakikatnya tidak menerima informasi citra
secara independen pada setiap pixel, melainkan suatu citra dianggap sebagai suatu
kesatuan. Resolusi citra yang diamati ditentukan oleh skala di mana tekstur tersebut
dipersepsi. Sebagai contoh, jika diamati lantai berubin dari jarak jauh, maka terlihat
bahwa tekstur terbentuk oleh penempatan ubin-ubin secara keseluruhan, bukan dari
persepsi pola di dalam ubin itu sendiri, akan tetapi jika ubin tersebut diamati dari jarak
yang dekat, maka hanya beberapa ubin yang tampak dalam bidang pengamatan,
sehingga menurut persepsi bahwa tekstur terbentuk oleh penempatan pola-pola rinci
yang menyusun tiap ubin.
Pada visualisasi persepsi visual terdapat pendekatan segmentasi objek yang
bertujuan untuk mengelompokkan pixel-pixel objek menjadi wilayah yang
merepresentasikan objek. Salah satu metode pendekatan segmentasi objek adalah
pendeteksian batas wilayah secara topologi. Pada metode topologi, setiap kelompok 4-
pixel bertetangga diperiksa, dan bila kelompok tersebut adalah salah satu bentuk dari 16
kemungkinan pada Gambar 2.3, maka bentuk tersebut akan menghasilkan tepi.

Gambar 2.3 16 kemungkinan bentuk yang menghasilkan tepi

2.4 Cellular Automata


Cellular automata adalah model yang paling sederhana dari proses distribusi
spasial. Celular automata terdiri dari suatu array sel, yang mana masing-masing sel
diijinkan untuk berada di salah satu dari beberapa state (keadaan). Cellular automata
telah ditemukan pada tahun 1940 oleh para ahli matematika John von Neuman Dan
Stanislaw Ulam. Cellular Automata yang paling terkenal adalah "Game Of Life" yang
ditemukan oleh ahli matematika John Conway pada tahun1960 (Giuseppe Zito, 2006).
Cellular automata merupakan pengidealan matematis dari suatu sistem dinamis
dimana waktu dipandang diskrit seperti suatu peta, ruang diskrit, dan keadaan ruang

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

5
yang diskrit (masing-masing sel dapat mempunyai hanya suatu bilangan keadaan
terbatas) (Giuseppe Zito, 2006). Sederhananya, cellular automata adalah sehimpunan
proses fundamental penciptaan pola-pola keteraturan dengan menggunakan komputer
yang bentuk akhirnya sangat menyerupai apa yang terjadi di alam. Cellular automata
merupakan suatu sistem yang terdiri atas sejumlah berhingga state (keadaan), dimana
state menyatakan informasi mengenai input yang lalu, dan dapat pula dianggap sebagai
memori.
Contoh cellular automata satu dimensi:
Aturan 30 dari 2+2+2+2
t : 000 010 011 100 101 110 111
t+1: 0 0 1 1 1 1 0

Gambar 2.4 Contoh aturan 30 dari cellular automata satu dimensi

2.5 Cellular Automata Sistem Subtitusi


Sistem substitusi merupakan salah satu contoh cellular automata yang dibentuk
dengan cara mengubah elemen-elemen tertentu menjadi elemen-elemen yang baru.
Misalnya kasus sederhana pada sistem substitusi dua dimensi, satu kotak dengan warna
hitam diubah menjadi empat kotak dengan warna yang lain atau sebaliknya empat
kotak diubah menjadi satu kotak dengan satu warna.
Contoh cellular automata sistem subtitusi dua dimensi.

(a) (b)

Gambar 2.5 Contoh cellular automata 11ystem substitusi 2 dimensi (a) aturan (b) hasil subtitusi

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

6
2.6 Persepsi Warna dan Persepsi Bentuk dengan Model Cellular Automata Sistem
Substitusi
Pada simulasi persepsi visual ini terdapat 2 jenis persepsi visual, yaitu persepsi
warna (respon sel terhadap warna) dan persepsi bentuk (respon sel terhadap suatu
bentuk pola).

2.6.1 Persepsi warna


Untuk persepsi warna ini digunakan aturan cellular automata satu dimensi
sebagai image pada retina (keadaan awal program) kemudian direspon dengan salah
satu bentuk dari 16 kemungkinan pada Gambar 2.3, jika terdapat salah satu bentuk yang
ada pada Gambar 2.3, maka bentuk tersebut akan disubtitusi dengan warna yang lain.

(a) (b) (c) (d) (e)

(j) (i) (h) (g) (f)


Gambar 2.6 Aturan persepsi warna (a) {0,0,0,1} (b){0,1,1,0} (c) {0,1,2,0} (d) {0,1,3,0} (e) {0,1,4,0} (f)
{0,1,5,0} (g) {0,1,6,0} (h) {0,1,7,0} (i) {0,1 ,8,0} (j) {0,1,9,0}

2.6.2 Persepsi bentuk


Untuk persepsi bentuk digunakan metode representasi wilayah dengan pohon-
empatan (quadtree). Dinamakan pohon-empatan karena setiap simpul mempunyai
empat anak (setiap satu pixel akan disubstitusi menjadi 4 pixel), atau dapat dirumuskan
2n x 2n (seperti pada Gambar 2.9).

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

Kode :P:Putih, H:Hitam.


Gambar 2.7 Contoh aturan pohon-empatan
Dari Gambar 2.7 sebuah pixel warna hitam akan disubstitusi menjadi empat
pixel (P,P,P,H), dan pixel warna putih akan disubstitusi menjadi empat pixel (P,H,H,P)
demikian seterusnya hingga dihasilkan sebuah pola. Atau lebih jelasnya dapat
digambarkan pada Gambar 2.8.

(a) (b)
Gambar 2.8 Aturan cellular automata sistem subtitusi (a) 1{0,0,0,1}; (b) 0{0,1,1,0}

20 x 20 21 x 21 22 x 22

Gambar 2.9 Aturan 2n x 2n

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

8
BAB 3

METODE PENGEMBANGAN

3.1 Teknik Pemrograman

Program ini digunakan untuk mensimulasikan bagaimana persepsi visual bekerja


(persepsi warna dan persepsi bentuk) dan pemahaman tentang persepsi visual dengan
menggunakan model cellular automata sistem substitusi dengan menggunakan bahasa
pemrograman Borland Delphi 7.0. Pada simulasi persepsi warna, digunakan aturan
cellular automata satu dimensi sebagai keadaan awal, kemudian direspon oleh salah satu
bentuk dari 16 kemungkinan yang ada dengan mensubstitusikan warna tertentu, dimana
warna yang dominan mempengaruhi warna yang lain. Pada simulasi persepsi bentuk
ditunjukkan suatu tekstur dua dimensi dari jarak dekat ke jarak yang lebih jauh dengan
nilai rentangan k.

3.2 Flowchart Program


Flowchart dari simulasi persepsi visual ini adalah sebagai berikut.

Gambar 3.1 Flowchart Program

Lanjutan Flowchart

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

Lanjutan flowchart
10

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

Lanjutan flowchart
11

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

12

3.3 Desain Program


Program ini dibuat dalam ProjectPersepsiVisual dan 3 unit yaitu UnitUtama,
UnitWarna dan UnitBentuk. Perangkat keras dan lunak yang digunakan dalam program
ini, antara lain: Pentium 4, 2.4 GHz, monitor SVGA resolusi 800 x 600 pixel. Bahasa
pemrograman Borland Delphi 7.0, dan sistem operasi Windows XP. Source code
program secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.

3.4 Prosedur-Prosedur Penting


Beberapa prosedur penting yang digunakan dalam program simulasi ini adalah:
1. Prosedur Awal
Prosedur Awal merupakan prosedur untuk menentukan keadaan awal progam
persepsi warna. Prosedur ini menampilkan gambar cellular automata satu dimensi yang
mana dalam program ini digunakan sebagai keadaan awal.
procedure Awal;
var x,y:integer;
begin
for y:=1 to 110 do
for x:=1 to 110 do
begin
formWarna.DrawGrid1.Canvas.Brush.Color:=clwhite;
formWarna.DrawGrid1.Canvas.FillRect(formWarna.DrawGrid1.CellR
ect(x-1,y-1));
end;
R := StrToInt(formWarna.LbEdRule.Text);
for x:=0 to 7 do
begin
formWarna.StringGrid1.Cells[7-x,0] :=inttostr((R shr x)and 1);
end;
MM[1,1,1] := StrToInt(formWarna.StringGrid1.Cells[0,0]);
MM[1,1,0] := StrToInt(formWarna.StringGrid1.Cells[1,0]);
MM[1,0,1] := StrToInt(formWarna.StringGrid1.Cells[2,0]);
MM[1,0,0] := StrToInt(formWarna.StringGrid1.Cells[3,0]);
MM[0,1,1] := StrToInt(formWarna.StringGrid1.Cells[4,0]);
MM[0,1,0] := StrToInt(formWarna.StringGrid1.Cells[5,0]);
MM[0,0,1] := StrToInt(formWarna.StringGrid1.Cells[6,0]);
MM[0,0,0] := StrToInt(formWarna.StringGrid1.Cells[7,0]);
n := 0;
for y:=1 to 110 do
begin
n := n+1;;
for x:=1 to 224 do
begin
if FormWarna.StringGrid2.Cells[x-1,y-1]<>'1' then

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

formWarna.StringGrid2.Cells[x-1,y-1] := '0';
end;end;
for y:=1 to 110 do

13
for x:=1 to 110 do
begin
formWarna.StringGrid2.Cells[x,y]:=IntToStr(MM[StrToInt
(formWarna.StringGrid2.Cells[x-1,y-1]),StrToInt
(formWarna.StringGrid2.Cells[x,y-1]), StrToInt
(formWarna.StringGrid2.Cells[x+1,y-1])]);
end;
end;

2. Prosedur Warna
Prosedur Warna merupakan prosedur untuk memberi warna Drawgrid pada
program persepsi warna.
procedure Warna;
var x,y:integer;
begin
for y:=1 to 110 do
begin
for x:=1 to 110 do
begin
M[x,y] := StrToInt(FormWarna.StringGrid2.Cells[x,y-1]);
if M[x,y]=0 then
begin
formWarna.DrawGrid1.Canvas.Brush.Color := ClGreen;
formWarna.DrawGrid1.Canvas.FillRect(C[x,y]);
end
else
if M[x,y]=1 then
begin
formWarna.DrawGrid1.Canvas.Brush.Color := ClFuchsia;
formWarna.DrawGrid1.Canvas.FillRect(C[x,y]);
end
else
if M[x,y]=2 then
begin
formWarna.DrawGrid1.Canvas.Brush.Color :=ClBlue;
formWarna.DrawGrid1.Canvas.FillRect(C[x,y]);
end
else
if M[x,y]=3 then
begin
formWarna.DrawGrid1.Canvas.Brush.Color :=ClPurple;
formWarna.DrawGrid1.Canvas.FillRect(C[x,y]);
end
else
if M[x,y]=4 then
begin
formWarna.DrawGrid1.Canvas.Brush.Color :=ClRed;
formWarna.DrawGrid1.Canvas.FillRect(C[x,y]);
end
else

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

if M[x,y]=5 then
begin
formWarna.DrawGrid1.Canvas.Brush.Color :=RGB(255,102,0);

14
formWarna.DrawGrid1.Canvas.FillRect(C[x,y]);
end
if M[x,y]=6 then
begin
formWarna.DrawGrid1.Canvas.Brush.Color :=ClYellow;
formWarna.DrawGrid1.Canvas.FillRect(C[x,y]);
end
else
if M[x,y]=7 then
begin
formWarna.DrawGrid1.Canvas.Brush.Color :=ClLime
formWarna.DrawGrid1.Canvas.FillRect(C[x,y]);
end
if M[x,y]=8 then
begin
formWarna.DrawGrid1.Canvas.Brush.Color :=ClAqua;
formWarna.DrawGrid1.Canvas.FillRect(C[x,y]);
end
else
if M[x,y]=9 then
begin
formWarna.DrawGrid1.Canvas.Brush.Color :=ClWhite
formWarna.DrawGrid1.Canvas.FillRect(C[x,y]);
end;
application.ProcessMessages;
end;
end;
end;

3. Prosedur TFormWarna.TimerProsesTimer
Prosedur TFormWarna.TimerProsesTimer merupakan prosedur untuk proses
pada simulasi persepsi warna. Proses diletakkan pada timer bertujuan agar dapat diatur
jeda waktunya.
procedure TFormWarna.TimerProsesTimer(Sender: TObject);
var x,y:integer;
begin
for y:=1 to 110 do
for x:=1 to 110 do
with formWarna.StringGrid2 do
begin
if Cells[x-1,y-1]='1' then
if Cells[x,y-1]='1' then
if Cells[x-1,y]='1' then
if Cells[x,y]='0' then
begin
Cells[x-1,y-1]:='0';
Cells[x,y-1]:='1';
Cells[x-1,y]:='1' ;
Cells[x,y]:='0' ;

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

end ;
end ;
formWarna.Timer1.Enabled:=true;
application.ProcessMessages;
15
sleep(500);
for y:=1 to 110 do
for x:=1 to 110 do
with formWarna.StringGrid2 do
begin
if Cells[x-1,y-1]='0' then
if Cells[x,y-1]='1' then
if Cells[x-1,y]='1' then
if Cells[x,y]='0' then
begin
Cells[x-1,y-1]:='0';
Cells[x,y-1]:='1' ;
Cells[x-1,y]:='2' ;
Cells[x,y]:='0' ;
end ;
end;
formWarna.Timer1.Enabled:=true;
application.ProcessMessages;
sleep(500);
for y:=1 to 110 do
for x:=1 to 110 do
with formWarna.StringGrid2 do
begin
if Cells[x-1,y-1]='0' then
if Cells[x,y-1]='1' then
if Cells[x-1,y]='2' then
if Cells[x,y]='0' then
begin
Cells[x-1,y-1]:='0';
Cells[x,y-1]:='1' ;
Cells[x-1,y]:='3' ;
Cells[x,y]:='0' ;
end ;
end;
formWarna.Timer1.Enabled:=true;
application.ProcessMessages;
sleep(500);
for y:=1 to 110 do
for x:=1 to 110 do
with formWarna.StringGrid2 do
begin
if Cells[x-1,y-1]='0' then
if Cells[x,y-1]='1' then
if Cells[y-1,t]='3' then
if Cells[y,t]='0' then
begin
Cells[x-1,y-1]:='0';
Cells[x,y-1]:='1' ;
Cells[x-1,y]:='4' ;
Cells[x,y]:='0' ;
end ;
end;
formWarna.Timer1.Enabled:=true;
application.ProcessMessages;

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

sleep(500);
for x:=1 to 110 do
for y:=1 to 110 do
with formWarna.StringGrid2 do
16
begin
if Cells[x-1,y-1]='0' then
if Cells[x,y-1]='1' then
if Cells[x-1,y]='4' then
if Cells[x,y]='0' then
begin
Cells[x-1,y-1]:='0';
Cells[x,y-1]:='1' ;
Cells[x-1,y]:='5' ;
Cells[x,y]:='0' ;
end ;
end;
formWarna.Timer1.Enabled:=true;
application.ProcessMessages;
sleep(500);
for y:=1 to 110 do
for x:=1 to 110 do
with formWarna.StringGrid2 do
begin
if Cells[x-1,y-1]='0' then
if Cells[x,y-1]='1' then
if Cells[x-1,y]='5' then
if Cells[x,y]='0' then
begin
Cells[x-1,y-1]:='0';
Cells[x,y-1]:='1' ;
Cells[x-1,y]:='6' ;
Cells[x,y]:='3' ;
end ;
end;
formWarna.Timer1.Enabled:=true;
application.ProcessMessages;
sleep(500);
for y:=1 to 110 do
for x:=1 to 110 do
with formWarna.StringGrid2 do
begin
if Cells[x-1,y-1]='0' then
if Cells[x,y-1]='1' then
if Cells[x-1,y]='6' then
if Cells[x,y]='3' then
begin
Cells[x-1,y-1]:='0';
Cells[x,t-y]:='1' ;
Cells[x-1,y]:='7' ;
Cells[x,y]:='0' ;
end ;
end;
formWarna.Timer1.Enabled:=true;
application.ProcessMessages;
sleep(500);
for y:=1 to 110 do
for x:=1 to 110 do
with formWarna.StringGrid2 do

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

begin
if Cells[x-1,y-1]='0' then
if Cells[x,y-1]='1' then
if Cells[x-1,y]='7' then
17
if Cells[x,y]='0' then
begin
Cells[x-1,y-1]:='0';
Cells[x,y-1]:='1' ;
Cells[x-1,y]:='8' ;
Cells[x,y]:='0' ;
end ;
end;
formWarna.Timer1.Enabled:=true;
application.ProcessMessages;
sleep(500);
for y:=1 to 110 do
for x:=1 to 110 do
with formWarna.StringGrid2 do
begin
if Cells[x-1,y-1]='0' then
if Cells[x,y-1]='1' then
if Cells[x-1,y]='8' then
if Cells[x,y]='0' then
begin
Cells[x-1,y-1]:='0';
Cells[x,y-1]:='1' ;
Cells[x-1,y]:='9' ;
Cells[x,y]:='0' ;
end ;
end;
formWarna.Timer1.Enabled:=true;
end;

4. Prosedur TFormBentuk.ButtonProsesClick
Prosedur TFormBentuk.ButtonProsesClick merupakan prosedur untuk
mensimulasikan persepsi bentuk.
procedure TFormBentuk.ButtonProsesClick(Sender: TObject);
var
x,y,k,a:integer;
begin
a:=StrToInt(FormBentuk.EditBentuk.Text);
if a=1 then
begin
stringgrid1.Cells[0,0]:='1';
drawgrid1.ColCount:=1;
drawgrid1.RowCount:=1;
drawgrid1.DefaultColWidth:=650;
drawgrid1.DefaultRowHeight:=650;
for k:= 1 to strtoint(edit1.Text)do
begin
with formBentuk.DrawGrid1 do
begin
colcount:=trunc(power(2,k-1));
RowCount:=trunc(power(2,k-1));

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

end;
stringgrid1.ColCount:=trunc(power(2,k-1));
stringgrid1.RowCount:=trunc(power(2,k-1));
if k>=2 then
18
begin
for x:=0 to trunc(power(2,k-1))-1 do
for y:=0 to trunc(power(2,k-1))-1 do
StringGrid1.Cells[x,y]:=StringGrid2.Cells[x,y];
drawgrid1.DefaultColWidth:=trunc(drawgrid1.DefaultColWidth
/ 2);
drawgrid1.DefaultRowHeight:=trunc(drawgrid1.DefaultRowHeight /
2);
end;
stringgrid2.ColCount:=trunc(power(2,(k-1)+1));
stringgrid2.RowCount:=trunc(power(2,(k-1)+1));
for x:=0 to trunc(power(2,k-1))-1 do
for y:=0 to trunc(power(2,k-1))-1 do
begin
if k=1 then
if x=0 then
if y=0 then with formbentuk.StringGrid2 do
begin
if stringgrid1.Cells[x,y]='1' then
begin
Cells[Trunc(Power(2,y))-1,trunc(power(2,y))-1]:='0';
Cells[Trunc(Power(2,y)),trunc(power(2,y))-1]:='0';
Cells[Trunc(Power(2,x))-1,trunc(power(2,y))]:='0';
Cells[Trunc(Power(2,x)),trunc(power(2,y))]:='1';
end;
if stringgrid1.Cells[x,y]='0' then
begin
Cells[Trunc(Power(2,x))-1,trunc(power(2,y))-1]:='0';
Cells[Trunc(Power(2,x)),trunc(power(2,y))-1]:='1';
Cells[Trunc(Power(2,x))-1,trunc(power(2,y))]:='1';
Cells[Trunc(Power(2,x)),trunc(power(2,y))]:='0';
end;
end;
if x=0 then
if y>0 then with formBentuk.StringGrid2 do
begin
if stringgrid1.Cells[x,y]='1' then
begin
Cells[Trunc(Power(2,x))-1,(2*y)]:='0';
Cells[Trunc(Power(2,x)),(2*y)]:='0';
Cells[Trunc(Power(2,x))-1,(2*y)+1]:='0';
Cells[Trunc(Power(2,x)),(2*y)+1]:='1';
end;
if stringgrid1.Cells[x,y]='0' then
begin
Cells[Trunc(Power(2,x))-1,(2*y)]:='0';
Cells[Trunc(Power(2,x)),(2*y)]:='1';
Cells[Trunc(Power(2,x))-1,(2*y)+1]:='1';
Cells[Trunc(Power(2,x)),(2*y)+1]:='0';
end;
end;
if x>0 then
if y=0 then with formBentuk.StringGrid2 do
begin

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

if stringgrid1.Cells[x,y]='1' then
begin
Cells[(2*x),trunc(power(2,y))-1]:='0';
Cells[(2*x)+1,trunc(power(2,y))-1]:='0';
19
Cells[(2*x),trunc(power(2,y))]:='0';
Cells[(2*x)+1,trunc(power(2,y))]:='1';
end;
if stringgrid1.Cells[x,y]='0' then
begin
Cells[(2*x),trunc(power(2,y))-1]:='0';
Cells[(2*x)+1,trunc(power(2,y))-1]:='1';
Cells[(2*x),trunc(power(2,y))]:='1';
Cells[(2*x)+1,trunc(power(2,y))]:='0';
end;
end;
if y>0 then
if x>0 then with formBentuk.StringGrid2 do
begin
if stringgrid1.Cells[x,y]='1' then
begin
Cells[(2*x),2*y]:='0';
Cells[(2*x)+1,2*y]:='0';
Cells[(2*x),(2*y)+1]:='0';
Cells[(2*x)+1,(2*y)+1]:='1';
end;
if stringgrid1.Cells[x,y]='0' then
begin
Cells[(2*x),2*y]:='0';
Cells[(2*x)+1,2*y]:='1';
Cells[(2*x),(2*y)+1]:='1';
Cells[(2*x)+1,(2*y)+1]:='0';
end;
end
end;
n:= trunc(power(2,k-1));
application.ProcessMessages;
timerWarna.Enabled:=true;
sleep(500);
end;
end;

5. Prosedur TFormBentuk.TimerWarnaTimer
Prosedur TFormBentuk.TimerWarnaTimer merupakan prosedur untuk memberi
warna pada Drawgrid pada simulasi persepsi bentuk.
procedure TFormBentuk.TimerWarnaTimer(Sender: TObject);
var x,y:integer;
begin
for y:=1 to n do
for x:= 1 to n do
begin
C[x,y]:=Drawgrid1.CellRect(x-1,y-1);
M[x,y]:=StrToInt(Stringgrid1.Cells[x-1,y-1]);
if M[x,y]=0 then
begin

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

drawgrid1.Canvas.Brush.Color:=clwhite;
drawgrid1.Canvas.FillRect(C[x,y]);
end else
if M[x,y]=1 then
20
begin
drawgrid1.Canvas.Brush.Color:=clblack;
drawgrid1.Canvas.FillRect(C[x,y]);
end;
end;
formBentuk.TimerWarna.Enabled:=false;
end;

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

21
BAB 4

HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Kemampuan Program


Pada saat program pertama kali dijalankan, pada layar akan muncul tampilan
seperti pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Tampilan awal program


Pada Gambar 4.1 menampilkan judul program, beberapa tombol, yaitu tombol

untuk menampilkan program persepsi warna dan tombol


untuk menampilkan program persepsi bentuk, serta beberapa menu yang dapat dipilih
pada main menu, yaitu antara lain:
1. File Exit atau bisa juga dengan menekan Ctrl+E pada keyboard, perintah untuk
keluar dari program.
2. View Materi atau bisa juga dengan menekan Ctrl+M pada keyboard, digunakan
untuk perintah menampilkan materi-materi yang berhubungan dengan program.
3. View Persepsi Warna atau bisa juga dengan menekan Ctrl+W pada keyboard,
perintah untuk menampilkan program persepsi warna.
4. View Persepsi Bentuk atau bisa juga dengan menekan Ctrl+B pada keyboard,
perintah untuk menampilkan program persepsi bentuk.

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

5. Help Operasi Program atau bisa juga dengan menekan Ctrl+H pada keyboard,
perintah untuk menampilkan bantuan cara menjalankan program.
Saat diplih menu Tombol Persepsi Warna atau View Persepsi Warna, akan
22
muncul tampilan seperti pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Tampilan awal Persepsi Warna


Pada Gambar 4.2 terdapat beberapa menu yang dapat dipih pada main menu,
yaitu antara lain:
1. File Exit atau bisa juga dengan menekan Ctrl+E pada keyboard, perintah untuk
keluar dari program.
2. File Back atau bisa juga dengan menekan Ctrl+K untuk kembali ke program
sebelumnya.
3. View Materi atau bisa juga dengan menekan Ctrl+M pada keyboard, digunakan
untuk perintah menampilkan materi-materi yang berhubungan dengan program.
4. View Persepsi Warna atau bisa juga dengan menekan Ctrl+W pada keyboard,
perintah untuk menampilkan program persepsi warna.
5. View Persepsi Bentuk atau bisa juga dengan menekan Ctrl+B pada keyboard,
perintah untuk menampilkan program persepsi bentuk.
6. Help Operasi Program atau bisa juga dengan menekan Ctrl+H pada keyboard,
perintah untuk menampilkan bantuan cara menjalankan program.
Untuk menjalankan program persepsi warna, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain:
1. Menentukan keadaan awal yang diisikan pada pada Edit Rule, dimana keadaan
awal tersebut merupakan aturan cellular automata satu dimensi yang mempunyai
256 kemungkinan yaitu dari 1 sampai 255.

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

2. Tombol adalah tombol untuk menggambarkan keadaan awal


setelah Edit Rule diisi.

3. Tombol adalah tombol untuk proses setelah setelah Button Awal


23
diklik.

4. Tombol adalah tombol untuk membersihkan tampilan.

5. Tombol adalah tombol untuk menghentikan program.


Saat diplih Tombol Persepsi Bentuk atau View Persepsi Bentuk, akan muncul

tampilan seperti pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Tampilan awal Persepsi Bentuk

Pada Gambar 4.2 terdapat beberapa menu yang dapat dipih pada main menu,
yaitu antara lain:
1. File Exit atau bisa juga dengan menekan Ctrl+E pada keyboard, perintah
untuk keluar dari program.
2. File Back atau bisa juga dengan menekan Ctrl+K untuk kembali ke program
sebelumnya.
3. View Materi atau bisa juga dengan menekan Ctrl+M pada keyboard,
digunakan untuk perintah menampilkan materi-materi yang berhubungan
dengan program.
4. View Persepsi Warna atau bisa juga dengan menekan Ctrl+W pada
keyboard, perintah untuk menampilkan program persepsi warna.

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

5. View Persepsi Bentuk atau bisa juga dengan menekan Ctrl+B pada
keyboard, perintah untuk menampilkan program persepsi bentuk.
6. Help Operasi Program atau bisa juga dengan menekan Ctrl+H pada
keyboard, perintah untuk menampilkan bantuan cara menjalankan program.
Untuk menjalankan program persepsi bentuk, ada beberapa hal yang perlu
24
diperhatikan, yaitu mengisi edit k dimana k merupakan nilai rentangan substitusi
(dalam program ini nilai maksimum adalah 9 seperti yang terlihat pada Gambar 4.3),

kemudian menekan tombol untuk menjalankan program. Tombol

untuk membersihkan tampilan. Edit Bentuk untuk menentukan bentuk


yang dipilih.

4.2 Hasil dan Pembahasan


Pada subbab ini akan dijelaskan beberapa hasil program persepsi visual yang
meliputi persepsi warna dan persepsi bentuk.

4.2.1 Persepsi Warna


Saat program dijalankan terdapat berbagai macam hasil visualisasi seperti pada
Gambar 4.4, Gambar 4.5 dan Gambar 4.6. Gambar 4.4 menunjukkan image pada retina
(keadaan awal program) dari persepsi warna. Pada persepsi warna ini digunakan aturan
cellular automata satu dimensi sebagai kedaan awal, aturan yang dipakai pada Gambar
4.4 adalah rule 122.

Gambar 4.4 Hasil program Persepsi Warna (keadaan awal = rule 122)

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

Pada saat ditekan Tombol Proses maka akan menghasilkan visualisasi seperti pada
Gambar 4.5 dan Gambar 4.6.

25

(a) (b)
Gambar 4.5 Respon sel terhadap warna dengan aturan (a) {1,1,1,0}{0,1,2,0} (b)
{0,1,2,0}{0,1,3,0}

(a) (b)

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

(c) (d)
26

(e) (f)
Gambar 4.6 Respon sel terhadap warna dengan aturan (a) {0,1,3,0}{0,1,4,0} (b)
{0,1,4,0}{0,1,5,0} (c) {0,1,5,0}{0,1,6,0} (d) {0,1,6,0}{0,1,7,0} (e)
{0,1,7,0}{0,1,8,0} (f) {0,1,8,0}{0,1,9,0}
Keterangan warna yang dipakai aturan pada Gambar 4.5 dan Gambar 4.6:
0. Warna hijau
1. Warna pink
2. Warna biru
3. Warna merah hati
4. Warna merah
5. Warna orange
6. Warna kuning
7. Warna hijau muda

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

8. Warna aqua
9. Warna putih
Gambar 4.5 dan Gambar 4.6 menunjukkan hasil respon sel terhadap warna
dimana salah satu kotak 2x2 dari Gambar 2.3 dengan warna tertentu disubstitusi dengan
warna yang lain. Gambar 4.5(a) menunjukkan respon warna dengan aturan
{1110}{0120}. Pada Gambar 4.5(a) ini terdapat tiga warna yaitu hijau, pink dan biru.
Dari ketiga kombinasi itu dihasilkan warna lain dimana biru lebih dominan. Gambar
4.5(b) menunjukkan respon warna dengan aturan {0120}{0130}. Warna yang
dihasilkan oleh Gambar 4.5(b) adalah kombinasi dari warna hijau, pink dan merah hati.
Gambar 4.6(a) menunjukkan respon warna dengan aturan {0130}{0140}.
27
Warna yang dihasilkan oleh Gambar 4.6(a) adalah kombinasi dari warna hijau,
pink dan merah. Gambar 4.6(b) menunjukkan respon warna dengan aturan
{0140}{0150}. Warna yang dihasilkan oleh Gambar 4.6(b) adalah kombinasi dari
warna hijau, pink dan orange. Gambar 4.6(c) menunjukkan respon warna dengan aturan
{0150}{0160}. Warna yang dihasilkan oleh Gambar 4.6(c) adalah kombinasi dari
warna hijau, pink dan kuning. Gambar 4.6(d) menunjukkan respon warna dengan aturan
{0160}{0170}. Warna yang dihasilkan oleh Gambar 4.6(d) adalah kombinasi dari
warna hijau, pink dan hijau muda. Gambar 4.6(e) menunjukkan respon warna dengan
aturan {0170}{0180}. Warna yang dihasilkan oleh Gambar 4.6(e) adalah kombinasi
dari warna hijau, pink dan aqua Gambar 4.6(f) menunjukkan respon warna dengan
aturan {0180}{0190}. Warna yang dihasilkan oleh Gambar 4.6(f) adalah kombinasi
dari warna hijau, pink dan putih. Atuaran yang digunakan pada Gambar 4.5 dan Gambar
4.6 merupakan atuaran berantai.

4.2.2 Persepsi Bentuk


Gambar 4.7 menunjukkan respon sel terhadap bentuk dimana k = 1. Dalam
persepsi bentuk ini setiap satu pixel akan disubstitusi menjadi 4 pixel atau dapat
dirumuskan 2n x 2n dengan n = k + 1, dimana k merupakan rentangan yang digunakan
untuk mewakili jauh dekatnya benda yang teramati. Semakin besar nilai k maka benda
yang teramati kelihatan semakin jauh, hal tersebut terjadi karena semakin besar nilai k
maka semakin banyak jumlah kotak dan semakin kecil lebar kotak.

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

Gambar 4.7 Hasil program Persepsi Bentuk (k = 1)

28

(a) (b)
Gambar 4.8 Hasil program Persepsi Bentuk (a) k = 2 (b) k = 3

(a) (b)

(c) (d)

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

(e) (f)
Gambar 4.9 Hasil program Persepsi Bentuk (a) k = 4 (b) k = 5 (c) k = 6 (d) k = 7 (e) k = 8 (f) k = 9

Gambar 4.8 dan Gambar 4.9 menunjukkan hasil respon sel terhadap bentuk
dengan aturan 1{0,0,0,1} dan 0{0,1,0,0} dimana 1 mewakili warna hitam dan 0
mewakili warna putih. Gambar 4.8(a) menunjukkan respon bentuk dengan k = 2.
Gambar 4.8(b) menunjukkan respon bentuk dengan k = 3. Gambar 4.9(a) menunjukkan
respon bentuk dengan k = 4. Gambar 4.9(b) menunjukkan respon bentuk dengan k = 5.
Gambar 4.9(c) menunjukkan respon bentuk dengan k = 6. Gambar 4.9(d) menunjukkan
29
respon bentuk dengan k = 7. Gambar 4.9(e) menunjukkan respon bentuk dengan
k = 8. Gambar 4.9(f) menunjukkan respon bentuk dengan k = 9.
Gambar 4.10(a) merupakan bentuk lain yang dihasilkan oleh persepsi bentuk
pada saat k = 7 dengan aturan 1{0,0,0,1}; 0{0,1,1,0}. Gambar 4.10(b) merupakan
bentuk lain yang dihasilkan oleh persepsi bentuk pada saat k = 7 dengan aturan
1{1,1,1,0}; 0{1,0,0,0}. Gambar 4.10(c) merupakan bentuk lain yang dihasilkan
oleh persepsi bentuk pada saat k = 7 dengan aturan 1{0,0,0,1}; 0{1,0,0,1}.

(a) (b) (c)


Gambar 4.10 Bentuk lain yang dihasilkan oleh program persepsi bentuk dengan aturan (a)
1{0,0,0,1}; 0{0,1,1,0} (b) 1{1,1,1,0}; 0{1,0,0,0} (c) 1{0,0,0,1}; 0{1,0,0,1}

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

Dari bentuk-bentuk yang telah dihasilkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu
bentuk terdiri beberapa pola atau merupakan suatu koleksi dari beberapa pola. Jadi
suatu bentuk yang diterima oleh sistem visual tidak independen pada setiap pixel
melainkan dianggap sebagai suatu kesatuan.

Fg = m a

30

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dihasilkan program persepsi visual dengan model cellular automata sistem
substitusi. Pada program persepsi visual dengan model cellular automata sistem
substitusi menampilkan hasil visualisasi tentang persepsi visual yang meliputi
persepsi warna dan persepsi bentuk.
Program persepsi warna menghasilkan suatu gambaran dimana suatu warna
yang lebih dominan mempengaruhi warna yang lain. Pada program persepsi warna
digunakan aturan cellular automata satu dimensi sebagai image pada retina (keadaan
awal program) kemudian direspon dengan salah satu kemungkinan yang ada dg
mensubstitusikan warna tertentu.
Program persepsi bentuk menghasilkan suatu program yang menggambarkan
proses bagaimana sesuatu terlihat dari dekat ke jauh. Jauh dekatnya gambar yang
teramati dapat ditentukan dengan mengubah nilai k dimana k merupakan rentangan
yang digunakan untuk mewakili jauh dekatnya benda yang teramati, semakin besar
nilai k maka benda yang teramati kelihatan semakin jauh. Bentuk yang dihasilkan
merupakan suatu koleksi dari beberapa pola atau dapat dikatakan merupakan suatu
kesatuan dan tidak independen pada setiap pixel.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil program persepsi visual dengan model persepsi visual
dengan model cellular automata sistem substitusi, dapat disarankan agar dilakukan
pengembangan lebih lanjut, misalnya sebagai berikut:
1. memvisualisasikan persepsi visual dengan tampilan gambar tiga dimensi.
2. memvisualisasikan persepsi visual dengan bentuk sel yang lain, misalnya
bentuk lingkaran, segitiga atau heksagonal.

31

makalah sellular automata


Persepsi Visual dengan Model Cellular Automata Sistem Substitusi - 073224009

DAFTAR PUSTAKA

M. Shannon, Kathleen. 2003. Patterns in Pascal’s Triange – with a Twist. Journal of


Online Mathematics and its Applications. (http://mathdl.maa.org/mathDL/4/?
pa=content&sa=viewDocument&nodeId, diakses 16 Pebruari 2006).

Munir, Rinaldi. 2004. Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritmik.


Bandung: Informatika Bandung.

Wolfram, Stephen. 2002. A New Kind of Science.USA: Stephen Wolfram, LLC.

Zito, Gioseppe. 2006. Cellular Automata. (http://www.ba.infn.it/~zito/automa.html,


diakses 1 Mei 2006).

www.damandiri.or.id/file/ setiabudiipbtinjauanpustaka.pdf, diakses 16 Mei 2006.

makalah sellular automata

Anda mungkin juga menyukai