Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kualitas airtanah merupakan faktor yang penting disamping faktor
kuantitas. Permasalahan kualitas air tanah tiodak saja penting untuk
keperluan penyediaan air sehari-hari seperti airminum tetapi juga untuk
keperluan yang lain misalnya penyediaan air irigasi, industri dan lain
sebagainya. Sesuai dengan kebutuhan pemakaian air tersebut diperlukan
persyaratan tertentu sebagai standar kualitasnya.

1.2. Maksud dan Tujuan


1.2.1. Maksud
- Mengetahui metode-metode yang digunakan untuk menentukan
kualitas airtanah.
1.2.2. Tujuan
- Menentukan kelas airtanah
- Studi genetik airtanah

1.3. Waktu Pelaksanaan


Tempat / Lokasi : Ruang GS 105 GGedung Pertamina Sukowati
Waktu : 15.00 – 16.30 WIB
Hari / Tanggal : Kamis, 7 November 2013

1
BAB II
METODOLOGI

2.1. Alat dan Bahan


2.1.1. Kertas millimeter blok
2.1.2. Kalkulator
2.1.3. Alat tulis
2.1.4. Data kualitas air tanah
2.1.5. Diagram Piper

2.2. LangkahKerja
Metode-metode yang digunakan dalam menentukan kualitas
airtanah yaitu dengan :
 Metode Klasifikasi Kurlov :
Metode klasifikasi yang dikemukakan oleh Kurlov, sangat praktis
dan dengan cepat dapat menentukan kelas airnya. Penamaan kelas air
ditentukan oleh kandungan ion yang mempunyai jumlah  25%.
Cara kerja :
2. Satuan mg/L diubah menjadi epj (ekuivalen per juta) yaitu
dengan memasukkan ke dalam persamaan 1 atau 2.
3. Buatlah tabel :
Lokasi S-1 S-2
Analisa Kimia Mg/L epj % Mg/L epj %
Kation Na+
K
Mg
Ca
Jumlah
Anion Cl
NO3
HCO3
SO4
Jumlah
Error

2
Klas air

 Metode Korelasi dengan Diagram Stiff


Metode korelasi dengan menggunakan diagram stiff dapat untuk
menghibungkan atau mengkorelasikan airtanah secara tegak pada satu
lubang bor mulai dari airtanah teratas sampai yang terbawah atau
secara mendatar pada akuifer yang sama.
Dengan menghubungkan titik-titik yang mempunyai besaran epj
pada tiap-tiap unsur, sebagai berikut :

Gambar 1.1 Metode korelasi dengan diagram Stiff

Cara Kerja :
Plot anion dan kation pada kertas milimeter : sumbu x = nilai ion
(dalam epj), sumbu y = jenis ion. Kation berada sebelah kiri sumbu y
sedangkan anion berada sebelah kanan sumbu y. Hubungan antar ion
seperti pola stiff.
 Metode Analisis dengan Diagram Trillinier
piper:
Metode analisis dengan diagram trilinier piper penting untuk studi
genetik airtanah. Studi ini untuk mengetahui sumber unsure penyusun
yang terlarut dalam airtanah, perubahan atau modifikasi sifat air yang
melewati suatu wilayah tertentu serta hubungannya dengan problem
geokimia.

3
Gambar 1.2 Diagram Trillinier piper

Cara Kerja :
Plot data dalam % ke diagram dibawah ini, tentukan masuk ke
tipe (nomor berapa).

 Metode Sintesis dengan Diagram Bar Collins:


Metode sintesis dengan menggunakan diagram bar Collins,
diagram terbagi dalam dua kolom tegak, tingginya sesuai dengan
kadarnya. Pada kolom kiri diperuntukkan kation dan kolom kanan
untuk anion. Kation dan anion dinyatakan dalam epj.

Gambar 1. 3 Diagram Bar Collins

Cara Kerja :
Plot anion dan kation pada kertas milimeter : sumbu x = jenis ion,
sumbu y = nilai ion (dalam epj). Dibuat batang (bar) antara anion dan
kation berdampingan dan disusun secara berurutan dari atas ke bawah

4
: kation (berada sebelah kiri) : Na – Mg – Ca sedangkan anion (berada
sebelah kanan) : Cl + NO3 – SO4 – HCO3.

2.3. Diagram Alir


Karena praktikan hanya melakukan analisis di laboratorium maka
diagram alir yang dipakai adalah diagram alir hanya hasil output saja
karena praktikan tidak melakukan pemboran untuk mendapatkan hasil
input

Persiapan Alat dan


Bahan

Perhitungan Analisa Airtanah dengan Menggunakan Metode


Klasifikasi Kurlov, Metode Diagram Stiff, Metode Diagram
Trilinear Piper, Metode Diagram Bar

Pengoreksian Hasil
Perhitungan

Penyusunan
Laporan
BAB III
PENGOLAHAN DATA
(TABEL PERHITUNGAN)

3.1 Klasifikasi Kurlov

5
3.1.1 Kualitas Airtanah Lokasi A
Sample Physical
no Code Location Coordinate Measurements Major Ion Content (mg/L)
X Y TDS (mg/L) pH K Ca Mg Na SO4 CO3 Cl HCO3
1 KM2 421344 9233545 22 6.41 1 9 28 1.77 0.54 17 0.25 23.5
2 KM4 407167 9237407 276 7.35 5 17 9 3.47 0.23 13.8 0.73 14.5
3 KM6 399579 9227517 230 7.28 4 33 3 0.45 0.31 16.3 0.93 16.3
4 KM8 416542 9229431 365 7.06 2 24 15 0.23 0.11 15.3 0.13 15.3
5 KM10 420289 9212501 83 7.37 8 36 6 1.43 0.12 18.4 0.118 18.4

a. KlasifikasiKurlov

Concentration in mg/L valence *


Concentration in meq/l = -----------------------------------------------
F.W. of the ion

Ionc Conc. (mg/l) Valence F.W. Conc. (meq/l) (% meq/l)


K+1 20 1 39 0.51 4.3
Ca+2 119 2 41 5.95 50.16
Mg+2 61 2 24 5.08 42.83
Na+1 7.35 1 23 0.32 2.69
Total meq/l cations: 11.86
-2
SO4 1.3 -2 96 0.027 0.9
CO3 80.8 -1 61 1.32 46.3
Cl-1 2.158 -1 35.5 0.06 2.1
HCO3-1 88 -1 61 1.44 50.57
Total meq/l anions: 2.847
pH 7.06
Klas Air Calcium Magnesium Asam Karbonat Bikarbonat

3.1.2 Kualitas Airtanah Lokasi B


Sample Physical
no Code Location Coordinate Measurements Major Ion Content (mg/L)
X Y TDS (mg/L) pH K Ca Mg Na SO4 CO3 Cl HCO3
1 AD3 283990 9156534 490 7.83 25 1.5 0.13 15 33 0.01 7.87 0.93
2 AD5 283993 9153638 10000 7.74 15 1.2 0.13 25.7 34.7 0.2 4.25 0.118
3 AD9 288232 9155841 140 7.66 25 0.8 2.46 17 34.7 0.13 15 0.11
4 AD10 286141 9155493 595 7.25 26 0.3 1.54 17 29.6 0.12 6 0.12
5 AD15 280967 9154076 672 6.45 19 0.3 0.31 15 18.2 7.77 3.5 0.225

a. KlasifikasiKurlov

6
Concentration in mg/L valence *
Concentration in meq/l = -----------------------------------------------
F.W. of the ion

Ionc Conc. (mg/l) Valence F.W. Conc. (meq/l) (% meq/l)


K+1 110 1 39 2.82 38.63
Ca+2 4.1 2 41 0.2 2.73
Mg+2 4.57 2 24 0.38 5.2
Na+1 89.7 1 23 3.9 53.4
Total meq/l cations: 7.3
SO4-2 150.2 -2 96 3.12 72.4
CO3 8.23 -1 61 0.135 3.13
Cl-1 36.62 -1 35.5 1.03 23.9
HCO3-1 1.503 -1 61 0.024 0.56
Total meq/l anions: 4.309
pH 7.386
Klas Air Kalium Natrium Sulfat

3.2 Diagram Stiff


Lokasi A
a) KM 2
1,5 1,0 0,5 0 0,5 1,0 1,5

Na+K Cl

Ca HCO3+CO3

Mg SO4

b) KM 4
1,5 1,0 0,5 0 0,5 1,0 1,5

7
Na+K Cl

Ca HCO3+CO3

Mg SO4

c) KM 6 1,5 1,0 0,5 0 0,5 1,0 1,5

Na+K Cl

Ca HCO3+CO3

Mg SO4

0,5 d) KM 8 1,5 1,0 0 0,5 1,0 1,5

Na+K Cl

Ca HCO3+CO3

Mg SO4

e) KM 10
1,5 1,0 0,5 0 0,5 1,0 1,5

Na+K Cl

Ca HCO3+CO3

Mg SO4

Lokasi B
a) AD 3
1,5 1,0 0,5 0 0,5 1,0 1,5

Na+K Cl

Ca HCO3+CO3

8
Mg SO4

b) AD 5
1,5 1,0 0,5 0 0,5 1,0 1,5

Na+K Cl

Ca HCO3+CO3

Mg SO4

c) AD 9
1,5 1,0 0,5 0 0,5 1,0 1,5

Na+K Cl

Ca HCO3+CO3

Mg SO4

d) AD 10 1,5 1,0 0,5 0 0,5 1,0 1,5

Na+K Cl

Ca HCO3+CO3

Mg SO4

e) AD 15
1,5 1,0 0,5 0 0,5 1,0 1,5

Na+K Cl

Ca HCO3+CO3

Mg SO4

9
3.3 Diagram Piper

10
Kekerasan karbonat lebih dari 50% sifat kimia airtanah didominir oleh alkali
tanah dan asam lemah

11
Non karbonat akali lebih dari 50%, sifat kimia airtanah didominir oleh alkali dan
asam kuat. Air laut dan air brine diplot pada daerah ini

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Metode Kurlov Classification


Motode kurlov dilakukan untuk mengetahui nama air tanah
berdasarkan nilai mol equivalen perliter dari masing-masing ion yang
diperoleh dari perkalian konsentrasi ion (mg/l) dengan valensi dibagi dengan
FW dari ion. Kemudian dicari nilai persentase ion-ion dan nilai tertinggi yang
lebih dari 25% pada kation dan anion digunakan untuk penamaan air tanah.
Pada lokasi A diketahui nilai kation tertinggi adalah ion Ca 2+ dan Mg2+
sedangkan pada anion adalah ion HCO3+CO3. Nama airtanah tersebut dapat
diambil dari unsur-unsur kation dan anionnya, sehingga airtanah tersebut
dinamakan Calcium Magnesium Asam Karbonat Bikarbonat.
Sedangkan pada lokasi B diketahui nilai kation tertinggi adalah ion
Na+K sedangkan pada anion adalah ion SO42-. Nama airtanah tersebut dapat
diambil dari unsur-unsur kation dan anionnya, sehingga airtanah tersebut
dinamakan Kalium Natrium Sulfat.
4.2 Metode Stiff Diagram
Metode stiff digunakan untuk mengetahui penyebaran ion yang paling
banyak, baik kation maupun anion. Manfaatnya adalah dapat membantu
visualisasi air dari aliran air yang dapat diperkirakan, sehingga dapat
diketahui pula komposisi ion pada perubahan tubuh air. Namun
kekurangannya adalah hanya dapat dianalisa per plot ion-ionnya.
Dari data pratikum yang ada didapat beberapa gambaran visualisasi
kation dan anion pada lokasi A adalah sebagai berikut :

13
Gambar 4.1 Visualisai kation dan anion pada lokasi A
Sedangkan dari lokasi B didapat gambaran visualisasi kation dan anion
sebagai berikut :

14
Gambar 4.2 Visualisai kation dan anion pada lokasi B
4.3 Metode Piper Diagram
Metode piper diketahui dengan mengeplotkan seluruh ion pada diagram
diamond-shaped field. Dengan begitu akan diketahui fasies air tanah.
Dari data yang ada didapatkan hasil dari lokasi A dimana kekerasan
karbonat lebih dari 90% dengan sifat kimia airtanah didominasi oleh alkali
tanah dan asam lemah.
Sedangkan pada lokasi B didapatkan hasil kekerasan non karbonat akali
lebih dari 90%, dengan sifat kimia airtanah didominasi oleh alkali dan asam
kuat. Air laut dan air brine diplot pada daerah ini.
Dibawah ini adalah gambaran diagram diamond-shaped field pada
lokasi A dengan kekerasan karbonat lebih dari 90% :

15
Gambar 4.3 Diamond-shaped field pada lokasi A
Sedangkan gambaran diagram diamond-shaped field pada lokasi B
dengan kekerasan karbonat lebih dari 90% dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :

16
Gambar 4.4 Diamond-shaped field pada lokasi B
4.4 Analisis Lingkungan Hidrogeologi dan Potensinya
Pada lokasi A terdapat airtanah dengan komposisi unsur yang
didominasi oleh alkali tanah seperti Na+K (Natrium Kalium), Ca (Calsium),
dan Mg (Magnesium).Selain itu juga asam lemah berupa anion seperti
HCO3+CO3 (Asam Karbonat Bikarbonat), dan juga Cl (Clorida) dan SO4
(Sulfat).Pada lokasi A ini unur yang mendominasi berupa unsur karbonat
berupa HCO3+CO3, dengan konsentrasi lebih dari 90%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa airtanah pada lokasi ini merupakan air dengan
komposisi larutan karbonat dan biasanya air dengan komposisi tersebut
terdapat pada daerah yang banyak batugampingnya dengan morfologi berupa
bentuk lahan karst.
Sedangkan pada lokasi B terdapat airtanah dengan komposisi unsur
yang didominasi oleh alkali seperti Na+K (Natrium Kalium), Ca (Calsium),
dan Mg (Magnesium).Selain itu juga terdapat asam kuat seperti Cl (Clorida)

17
dan SO4 (Sulfat) serta asam lemah berupa anion seperti HCO3+CO3 (Asam
Karbonat Bikarbonat).Pada lokasi B ini unur yang mendominasi berupa unsur
non karbonat berupa Na+K, dengan konsentrasi lebih dari 90%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa airtanah pada lokasi ini merupakan air dengan
komposisi larutan non karbonat dan biasanya air dengan komposisi tersebut
terdapat pada daerah yang banyak terdapat unsur ataupun batuan vulkaniknya
dengan morfologi berupa daerah vulkanik.

18
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
5.1.1. Kualitas airtanah merupakan faktor yang penting disamping faktor
kuantitas.
5.1.2. Dalam metode kurlov klasifikasi pada lokasi A didapat nilai kation
tertinggi yaitu ion Ca2+ dan Mg2+ sedangkan pada anion adalah ion
HCO3+CO3, sehingga airtanah tersebut dinamakan Calcium
Magnesium Asam Karbonat Bikarbonat. Serta pada lokasi B
didapat nilai kation tertinggi adalah ion Na+K sedangkan pada
anion adalah ion SO42-, dan nama airtanahnya adalah Kalium
Natrium Sulfat.
5.1.3. Metode stiff digunakan untuk mengetahui penyebaran ion yang
paling banyak, baik kation maupun anion. Manfaatnya adalah
dapat membantu visualisasi air dari aliran air yang dapat
diperkirakan, sehingga dapat diketahui pula komposisi ion pada
perubahan tubuh air. Namun kekurangannya adalah hanya dapat
dianalisa per plot ion-ionnya.
5.1.4. Dalam metode piper diagram didapatkan hasil dari lokasi A dimana
kekerasan karbonat lebih dari 90% dengan sifat kimia airtanah
didominasi oleh alkali tanah dan asam lemah.Sedangkan pada
lokasi B didapatkan hasil kekerasan non karbonat akali lebih dari
90%, dengan sifat kimia airtanah didominasi oleh alkali dan asam
kuat. Air laut dan air brine diplot pada daerah ini.
5.1.5. Analisis Lingkungan Hidrogeologi dan Potensinya lokasi A
merupakan daerah yang didominasi oleh karbonat, persentase lebih
dari 90%, dan keterdapatan airnya diinterpretasikan berada pada
daerah morfologi lahan karst. Pada lokasi B didominasi oleh non
karbonat, persentase lebih dari 90%, dan keterdapatan airtanahnya
diinterpretasikan terdapat pada daerah vulkanik.

19
5.2. Saran
5.2.1. Praktikan mengerti betul tujuan dan materi kualitas airtanah
sebelum melakukan praktikum.
5.2.2. Praktikan harus lebih teliti lagi dan harus mempunyai kesabaran
yang luar biasa.

20
DAFTAR PUSTAKA

Hehanussa, P.E., Sumber Daya Air di Pulau Kecil, Riset Geologi dan
Pertambangan, Jilid 8, no.1, Puslitbang Geoteknologi, LIPI, Bandung
h 1 - 12
Rachwibowo, Prakosa. Material Kulit Bumi Mineral, Tanah dan Batuan. Teknik
Geologi Universitas Diponegoro : Semarang
Suharyadi, 1984. Geohidrologi. Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada :
Yogyakarta

21
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Maksud...................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................1
1.4 Waktu Pelaksanaan.................................................................................1
BAB II METODOLOGI
2.1 Alat & Bahan..........................................................................................2
2.2 Langkah Kerja (Metode Kurlov, Stiff dan Piper)..................................2
2.3 Diagram Alir...........................................................................................5
BAB III PENGOLAHAN DATA (TABEL PERHITUNGAN)
3.1 Klasifikasi Kurlov..................................................................................6
3.2 Diagram Stiff..........................................................................................8
3.3 Diagram Piper.......................................................................................11
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
4.1 Metode Kurlov Classification............................................................13
4.2 Metode Stiff Diagram........................................................................13
4.3 Metode Piper Diagram.......................................................................14
4.4 Analisis Lingkungan Hidrogeologi dan Potensinya .........................16
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan........................................................................................18
5.2 Saran...................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN (Penampang Surfer Lokasi A dan Lokasi B)

ii
22
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Metode korelasi dengan diagram Stiff....................................3


Gambar 1.2 Diagram Trillinier piper..........................................................4
Gambar 1. 3 Diagram Bar Collins .............................................................4
Gambar 4.1 Visualisai kation dan anion pada lokasi A………………….14
Gambar 4.2 Visualisai kation dan anion pada lokasi B………………….15
Gambar 4.3 Diamond-shaped field pada lokasi A……………………….15
Gambar 4.4 Diamond-shaped field pada lokasi B……………………….16

iii
23
LAPORAN
HIDROGEOLOGI

ACARA : KUALITAS AIRTANAH

Disusun Oleh :
Kelompok 10
Ryando Perdana 21100111130046
Ahmad Luqman Hakim 21100111130032
Sigit Dwi Harjanto 21100111140096
Jonathan Humala Efraem 21100111130034
Andini Nur Fajrina 21100111120016

LABORATORIUM GEODINAMIK, HIDROGEOLOGI


DAN PLANOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG
NOVEMBER 2013

24
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktikum Hidrogeologi, acara : Kualitas Airtanah ini telah disahkan


pada :
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Sebagai tugas praktikum Hidrogeologi mata kuliah Hidrogeologi

Semarang, 24 November 2013


Asisten Acara, Praktikan,

M.Imam Agadinata Wijaya Kelompok 10


21100110120036

i25

Anda mungkin juga menyukai