I. Pendahuluan
macam, yaitu abses korteks ginjal dan abses kortiko-meduler. Abses korteks
hematogen dari fokus infeksi di luar sistem saluran kemih (antara lain kulit).
imaging (MRI) dalam diagnosis abses ginjal, angka kematian telah berkurang
tinggi dari infeksi E. coli pada kultur urine. Angka kematian terakhir
berkisar 1-10 kasus per 10.000 penerimaan rumah sakit. Lebih dari 75%
1
abses ginjal timbul dari infeksi saluran kemih, yang naik dari kandung kemih
ke ginjal dengan pielonefritis. Sekitar 75% dari abses kortikal ginjal terjadi
predisposisi. (3,4)
Batu ginjal merupakan faktor risiko penting pada abses ginjal. Selain
disebabkan oleh jamur, terutama candida, dan pada pasien imunosupresi. (4,5)
Abses ginjal bisa disebabkan oleh bakteri yang berasal dari suatu
infeksi yang terbawa ke ginjal melalui aliran darah atau akibat suatu infeksi
saluran kemih yang terbawa ke ginjal dan menyebar ke dalam jaringan ginjal.
Abses kortikal ginjal akibat penyebaran hematogen bakteri dari fokus infeksi
utama di luar ginjal, disebabkan karena bakteri gram negatif atau basil
anaerob, yaitu staphylococcus aureus dan terkait pada tempat lain (fokus kulit
coli, Proteus spp., dan Klebsiella spp merupakan organisme yang paling
2
Penelitian terbaru akibat peningkatan penggunakan antimikroba,
Jika bakteri masuk kedalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi
suatu infeksi. Sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi
jaringan dan sel-sel yang terinfeksi. Sel-sel darah putih yang merupakan
dan setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati, sel darah putih yang
mati inilah yang membentuk nanah yang mengisi rongga tersebut. Akibat
terlokalisasi pada garis ginjal dan dapat merusak kalises yang berdekatan,
A. Ginjal
3
hilus renalis, yang didalamnya terdapat apeks pelvis renalis dan struktur
yang merawat ginjal, yakni pembuluh darah, sistem limfatik, dan sistem
saraf. Ginjal laki-laki relatif lebih besar ukurannya dari pada perempuan.
Pada autopsi klinis didapatkan bahwa ukuran rerata ginjal orang dewasa
bervariasi antara 120-170 gram, atau kurang lebih 0,4% dari berat badan.
Ginjal kiri letaknya lebih tinggi dari ginjal kanan, berwarna merah
keunguan.(1)
4
1. Fungsi Ginjal
a. Pembentukan urin
a. Proses Filtrasi
tubulus ginjal. Setiap hari tidak kurang 180 liter cairan tubuh
liter.(12)
5
b. Proses Reabsorpsi
c. Proses Sekresi
pelvis ginjal.(12)
B. Ureter
dewasa panjangnya lebih kurang 25-30 cm, dan diameternya 3-4 mm.
Dindingnya terdiri atas mukosa yang dilapisi sel transisional, otot polos
sirkuler, dan otot polos longitudinal. Kontraksi dan relaksasi kedua otot
C. Buli-Buli
organ berongga yang terdiri atas 3 lapis otot detrusor yang saling
6
tengah merupakan otot sirkuler, dan paling luar merupakan otot
D. Uretra
interna yang terletak pada perbatasan buli-buli dan uretra, serta sfingter
posterior. Panjang uretra wanita kurang lebih 3-5 cm, sedangkan uretra
V. Diagnosis
A. Gambaran Klinik
pielonefritis akut. Nyeri dapat dirasakan pula di daerah (1) pleura karena
Nyeri pada saat hiperekstensi pada sendi panggul adalah tanda dari
7
penajalaran infeksi ke otot psoas. Piuria, hematuria kadang–kadang
B. Gambaran Radiologi
menengah 3-5 cm, dan besar > 5 cm. Ultrasonografi adalah pilihan
Kondisi ini lebih baik dengan menggunakan USG atau CT, yang akan
8
1. Foto Polos Abdomen
bayangan gas pada jaringan lunak, skoliosis, atau bayangan opak dari
suatu batu di saluran kemih. Jika terjadi satu atau lebih abses kecil
yang khas. Tapi jika abses kecil ini bersatu membentuk suatu abses
besar atau karbunkel, maka pada foto polos akan tampak pembesaran
9
disebabkan oleh abses. IVU biasanya hanya menunjukkan massa non
spesifik. (2)
3. Ultrasonography (USG)
terpengaruh oleh fungsi ginjal yang buruk atau alergi terhadap bahan
10
Gambar 5. Abses ginjal pada wanita 57 tahun dengan pielonefritis
akut. (A) USG longitudinal dari ginjal kiri menunjukkan daerah
hipoekoik di bagian tengah dan atas (panah)[13]
4. CT – Scan
11
abses dari lesi massa lainnya. Pada abses ginjal tampak bercak-
12
5. MRI
C. Pemeriksaan Laboratorium
darah terdapat leukositosis dan laju endap darah yang meningkat. [1]
1. Abses Perinefrik
dari bagian tubuh lain. Mekanisme paling umum abses perinefrik sekunder
13
untuk urosepsis gram negative adalah pecahnya abses berlokasi di bagian
lazim tampil dengan demam, nyeri abdomen atau panggul, dan nyeri tekan
14
2. Pielonefritis Akut
menyebabkan infeksi berasal dari saluran kemih bagian bawah yang naik
menggigil, nyeri daerah perut dan pinggang, disertai mual dan muntah.
15
Gambar 13. Kontras koronal ditingkatkan pada computed
tomography menunjukkan beberapa abses dalam
pielonefritis[16]
VII. Komplikasi
sekitar atau jaringan yang jauh dan kematian jaringan setempat yang
ekstensif. Pada sebagian besar bagian tubuh, abses jarang dapat sembuh
konsekuensi yang fatal. Pecahnya abses kortikal ginjal atau carbuncle ginjal
VIII. Penatalaksanaan
16
Pengobatan yang dibagi ke dalam dua kelompok: pengobatan
direkomendasikan pada abses kecil diameter <3 cm, dan drainase (perkutan
atau bedah) pada abses besar diameter > 5 cm. Kedua pendekatan bisa
diterapkan pada abses sedang (3-5 cm). Abses ginjal sedang serta berukuran
kecil bisa diobati dengan sukses dengan antibiotik IV yang memadai tanpa
pengobatan dikondisikan oleh respon klinis sekitar satu sampai dua bulan
ada abses besar atau uropati obstruktif, dan tidak ada perbaikan klinis setelah
48 sampai 72 jam terapi antibiotik yang tepat. Abses ginjal kecil secara
pada USG atau CT scan yang biasanya mengungkapkan bekas luka kortikal.
17
Indikator terbaik penyembuhan adalah tidak adanya kekambuhan tanda dan
gejala klinis infeksi. Jika parameter klinis dan laboratorium datang dalam
kemudian. Pasien harus ditindaklanjuti lebih selang waktu dua minggu, dua
IX. Prognosis
18
DAFTAR PUSTAKA
19
12. Lee, B.E. Et al. 2008. Recent Clinical Overview of Renal and Perirenal
Abscesses in 56 Consecutive Cases. The Korean Journal of Internal
Medicine. Volume 23. No.3. Hal. 140-148
13. Sabiston, D.C. 2012. Buku Ajar Bedah Bagian 2. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
20