OLEH :
Ershanty Rahayu Safitrinas Yasin
NIM : K1A110046
PEMBIMBING :
dr. Juriadi Paddo, M.Kes
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB IV. PENUTUP
A. Simpulan ......................................................................................... 43
B. Saran ............................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 45
LAMPIRAN
A. Grafik Pantauan Wilayah Sekitar ................................................. 46
B. Dokumentasi Kegiatan ………………….…………………….. 52
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 5 14
Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan
Tabel 6 Cakupan PWS PROMKES Puskesmas Perumnas 18
2018
Tabel 7 Cakupan UpayaKESLING Puskesmas Perumnas 18
2017
Tabel 8 Analisis MasalahUKM Wajib Puskesmas Perumnas 24
Kadia pada bulan Januari-Agustus 2018
Tabel 9 Analisis Masalah UKM Wajib Puskesmas Perumnas 26
Kadia pada bulan Januari-Agustus 2018
Tabel 11 29
Kegawatan Masalah
Tabel 12 Kemudahan Penanggulangan 30
v
Tabel 22 Plan of Action 41
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan pasal 3
menyatakan bahwa “Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis”.
Pembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan
kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran
meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat (Kemenkes RI, 2016).
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.Penyelenggaraan Puskesmas di era
desentralisasi dapat digolongkan menjadi program kesehatan esensial dan program
kesehatan pengembangan (Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2014). Upaya
kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat
esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya kesehatan esensial
harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas untuk mendukung pencapaian standar
pelayanan minimal kabupaten/kota bidang kesehatan.
.
.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengidentifikasi masalah Upaya Kesehatan Promkes dan
Kesling Puskesmas Kandai Periode Januari – Agustus Tahun 2018?
2. Bagaimana menganalisis masalah dan solusi Upaya Kesehatan Promkes
dan Kesling Puskesmas Kandai Periode Januari – Agustus Tahun 2018??
3. Bagaimana menyusun rencana kegiatan Upaya Kesehatan Promkes dan
Kesling Puskesmas Kandai Periode Januari – Agustus Tahun 2018??
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masalah-
masalah yang ada pada program upaya kesehatan wajib promosi kesehatan
dan kesehatan lingkungan Puskesmas Kandai Periode Januari–Agustus
2018.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui perencanaan (P1) kinerja program upaya wajib
Puskesmas Kandai periode Januari–Agustus 2018.
b. Untuk mengetahui pergerakan dan pelaksanaan (P2) kinerja program
upaya wajib Puskesmas Kandai periode Januari–Agustus 2018.
c. Untuk mengetahui pengawasan, pengendalian, dan penilaian (P3) kinerja
2 program upaya wajib Kandai periode Januari–Agustus 2018.
d. Untuk mengetahui Plain of Action (POA) dalam menanggulangi
penyebab masalah yang telah dianalisis
D. Metodologi
Metode dalam pengumpulan data dalam Laporan program upaya kesehatan
wajib Puskesmas Kandai ini yaitu denganmetode observasi, wawancara, dan
pengolahan data sekunder program upaya kesehatan wajib Puskesmas Kandai
periode Januari–Agustus 2018.
2
E. Manfaat
1. Manfaat Praktis
a. Memberi gambaran mengenai pelaksanaan manajemen program
upaya kesehatan wajib promosi kesehatan dan kesehatan lingkungan
Puskesmas Kandai periode Januari–Agustus 2018.
b. Sebagai bahan masukan bagi Kepala Puskesmas dan pelaksana
program upaya kesehatan wajib mengenai prioritas masalah yang
ditemukan melalui analisis program sehingga menjadi bahan
pertimbangan arah kebijakan dan kegiatan.
2. Manfaat Teknis
Hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan khususnya
mengenai manajemen Puskesmas dan menjadi bahan rujukan bagi penulis
selanjutnya.
3. Manfaat bagi Penulis
Menerapkan dan memperkaya ilmu pengetahuan yang diperoleh dari
perkuliahan, terutama yang berhubungan dengan manajemen Puskesmas.
3
BAB II
ANALISIS SITUSASI YANKES
A. Sosio-Demografis
1. Sejarah Puskesmas
Sejarah Puskesmas Perawatan Kandai Kota Kendari merupakan bangunan
atau gedung peninggalan Pemerintah Hindia Belanda yang didirikan pada tahun
1927 dan telah mengalami beberapa kali perubahan antara lain:
a. Dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1927
b. Dilakukan Rehabilitasi Oleh Pemerntah Jepang pada tahun 1942-1945
c. Menjadi Rumah Sakit Tentara pada tahun 1945 -1960
d. Menjadi RSU. Kabupaten kendari pada tahun 1960-1989
e. Menjadi Puskesmas Gunung Jati pada tahun 1989-2001
f. Menjadi RSU Abunawas Kota Kendari pada tahun 2001 berdasarkan Perda.
Kota Kendari No. 17 Tahun 2001.
g. Menjadi Puskesmas Kandai tanggal 2 Januari 2012
2. Keadaan Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Kandai pada
tahun 2017 Jumlah ; 15.775 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak
2.399 KK yang tersebar di kelurahan (Gunung Jati, Jati Mekar, Kampung Salo,
Kandai) adalah terdiri dari :
a. Kelurahan Gunung Jati jumlah penduduk 4.784 Jiwa, Jumlah KK 898
b. Kelurahan Jati Mekar jumlah penduduk 3.440 Jiwa, Jumlah KK 335
c. Kelurahan kandai jumlah penduduk 3.027 Jiwa, Jumlah KK 634
d. Kelurahan Kampung Salo jumlah penduduk 2.523 Jiwa, Jumlah KK 532.
3. Sarana Pendidikan dan Sarana Ibadah
Berdasarkan sarana dan prasaran yang dimiliki wilayah kerja puskesmas
perawatan Kandai sebagai berikut :
a. Sarana Pendidikan
Berdasarkan data sarana pendidikan diwilayah kerja Puskesmas
Perawatan Kandai dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
4
Tabel 1. Saran Pendidikan
SARANA PENDIDIKAN
NO. KELURAHAN
TK SD MTSn/SMP SMU/Sederajat
1 Gunung Jati 2 2 1 -
2 Jati Mekar 1 2 - -
3 Kandai 1 1 1 2
4 Kampung Salo 1 2 - -
Jumlah 5 7 2 2
b. Sarana Ibadah
Berdasarkan data sarana ibadah di wilayah kerja puskesmas
perawatan Kandai dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2. Saran Ibadah
SARANA IBADAH
NO. KELURAHAN
Masjid Mushollah Gereja
1 Gunung Jati 2 - -
2 Jati Mekar 3 1 -
3 Kandai 3 1 3
4 Kampung Salo 1 - -
Jumlah 8 2 3
B. Sosio-Geografis
1. Letak Geografis
Puskesmas Perawatan Kandai merupakan sebuah puskesmas yang
memiliki 4 wilayah kerja yaitu :
1) Kelurahan Gunung Jati
2) Kelurahan Jati Mekar
3) Kelurahan Kandai
4) Kelurahan Kampung Salo
Dengan luas lahan 3.527 M2 dan luas bangunan 1.800 meter persegi.
Adapun batas – batas wilayahnya adalah :
1) Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sanua
5
2) Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Kendari Cadi
3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Jati Mekar
4) Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari
6
13) Laboratorium
14) Ruangan Perawatan
15) Kamar Bersalin
16) Instalasi Gizi
b. Lingkungan Biologi
Lingkungan biologi yang berkaitan dengan beberapa penyakit
menular seperti Malaria dan Demam Berdarah adalah Nyamuk sebagai
Vektor, sedangkan penyakit diare erat kaitannya dengan tinggi indeks
bakteriologis sejumlah air. Untuk mengetahui Angka Bebas Jentik (AJB)
dilakukan survey jentik, pemeriksaan jentik dilakukan pada tempat - tempat
perindukan vector baik di dalam maupun di luar rumah seperti
penampungan air.
C. Struktur Organisasi
Puskesmas Perawatan Kandai dipimpin oleh dr. Hj.Sunarni (NIP. 19790329
200903 2 002) sebagai Kepala Puskesmas sekaligus menjadi dokter umum yang
bertugas di Puskesmas Kandai. Adapun tenaga kesehatan Pegawai Negeri Sipil
7
berjumlah 7 orang, tenaga kontrak berjumlah 7 orang, dan tenaga mengabdi
berjumlah 54 orang.
8
Jati Mekar Kutilang
4. Kandai Merpati
9
Tabel 6. Angka Kematian Neonatal, Bayi, Dan Balita
Jumlah Kematian
Laki-Laki Perempuan Laki-Laki+Perempuan
N0. Desa/Kel Ana Ana
Anak
Neo Ba Balit Neon Ba k Balit Neon Ba k Bali
Balit
natal yia a atal yia Balit a atal yia Balit ta
a
a a
1 Gunung Jati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Jati Mekar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Kandai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Kampung Salo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kematian Ibu
Juml Jumlah Kematian Jumlah Kematian Jumlah Kematian Jumlah Kematian
ah Ibu Hamil Ibu Bersalin Ibu Nifas Ibu
N Desa/K
Lahir 20 ≥3 < <
o el 20- ≥3 20- ≥3 20- ≥3
Hidu < - 5 J 20 J
<
J 20 J
p 20 34 5 20 34 5 34 5
34 T ml T ml ml T ml
Th Th Th Th Th Th Th Th
Th h h h
Kampu
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ng Salo
Gunung
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jati
Jati
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mekar
4 Kandai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10
Kampung
4 0 0 0 0 0 0 0
Salo
Jumlah 0 0 0 0 0 0 0
2 Jati Mekar 10 25 35
3 Kandai 23 30 53
4 Kampung Salo 30 30 60
11
3 Kandai 0 0 0 0 0 0 0
Kampung
4 0 0 0 0 0 0 0
Salo
Jumlah 1 0 0 0 0 0 1
10 Besar Penyakit
No.
Penyakit Jumlah
1 ISPA 457
2 Hipertensi 210
3 Cephalgia 142
4 CHF 130
5 DM 115
6 DKA 114
7 Febris 53
8 Rematik 45
9 LBP 22
10 Myalgia 20
12
F. Realisasi Pembiayaan Kesehatan
Definisi pembiayaan kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan
oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menyediakan dan memanfaatkan
berbagai upaya kesehatan yang diperlukan perseorangan, keluarga, kelompok
maupun masyarakat. Di negara berkembang seperti Indonesia biaya pelayanan
kesehatan masih belum bisa lepas dari campur tangan pemerintah baik dalam
penyelenggaraan maupun pemanfaatannya.
Sumber pembiayaan upaya pelayanan kesehatan antara lain sebagai berikut.
a. Sepenuhnya bersumber dari pemerintah
b. Sebagian ditanggung masyarakat
c. Sepenuhnya ditanggung oleh pihak ketiga baik itu swasta maupun bantuan
luar negeri.
13
dokumen keuangan diturunkan secara bertahap ke Puskesmas melalui Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk beberapa mata anggaran tertentu, misalkan
pengadaan obat dan pembangunan gedung serta pengadaan alat, anggaran tersebut
dikelola langsung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota.
Penanggungjawab penggunaan anggaran yang diterima Puskesmas adalah
Kepala Puskesmas sedangkan administrasi keuangan dilakukan oleh pemegang
keuangan Puskesmas yakni staf yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota atas usulan Kepala Puskesmas. Penggunaan dana sesuai dengan
usulan kegiatan yang telah disetujui dengan memperhatikan berbagai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tabel 13. Data Kunjungan Pasien di Wilayah Kerja Puskesmas Kandai Januari-
Agustus 2018
No. Bulan BPJS / KIS Umum
Poli Poli Gigi Poli Poli Gigi
Umum umum
1 Januari 358 196 45 21
2 Juli 491 173 34 35
3 Agustus 426 181 31 29
Jumlah 1275 550 110 85
14
2) Target Pengobatan Poli Umum
15 % dari (jumlah kunjungan penduduk rawat jalan dalam 1 tahun / Jumlah
penduduk) = 2366 orang
Pencapaian :2.586 x 100 % = 16.39 %
15.775
3) Target Poli Gigi
4 % dari (jumlah kunjungan penduduk rawat jalan dalam 1 tahun / Jumlah
penduduk) = 631 orang
Pencapaian :626 x 100 % = 3.96 %
15.775
2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Adapun upaya-upaya kesehatan masyarkat (UKM) wajib yang dilaksanakan
di Puskesmas Kandai adalah sebagai berikut :
1. Program KIA
a. Pengertian
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan
yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin,
ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan
masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat
untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi
situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan
persalinan.
b. Tujuan
Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah memberikan
pelayanan kepada PUS (Pasangan Usia Subur) untuk ber KB, pelayanan
ibu hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan bayi dan balita. Selain itu
juga diharapkan dapat tercapainya kemampuan hidup sehat melalui
peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya,
serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses
tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan
kualitas manusia seutuhnya.
15
c. Indikator Program
Program KIA puskesmas Kandai memiliki 9 indikator program,
yaitu : cakupan K1, K4, pertolongan persalinan oleh nakes, pelayanan
KF3, KN1, KN2, peserta KB aktif, komplikasi kebidanan yang ditangani
dan neonatus dengan komplikasi yang ditangani.
d. Kegiatan yang Dilakukan
Kegiatan yang dilakukan dalam menjalankan program KIA di
puskesmas Kandai adalah :
1) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta bayi, anak
balita dan anak prasekolah.
2) Deteksi dini faktor resiko ibu hamil.
3) Pemantauan tumbuh kembang balita.
4) Imunisasi Tetanus Toxoid 2 kali pada ibu hamil serta BCG, DPT 3
kali, Polio 3 kali dan campak 1 kali pada bayi.
5) Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai
tujuan program KIA.
6) Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak pra sekolah untuk
macam-macam penyakit ringan.
16
Grafik Cakupan Kunjungan K4 Bulan Januari-
Agustus 2018
100 %Kumulatif
%Bulan ini
50
%Bulan Lalu
0 Column6
17
Grafik Cakupan Pelayanan KN1 Bulan Januari-
Agustus Tahun 2018
100
% Kumulatif
50 % Bulan ini
% Bulan lalu
0 Trend
J.Mekar G.Jati K.Salo Kandai Puskesmas
18
Grafik Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang
Ditangani Bulan Januari- Agustus Tahun 2018
120
100
% Kumulatif
80
60 % Bulan ini
40 % Bulan Lalu
20
Trend
0
J.Mekar G.Jati Kandai K.Salo Puskesmas
100 % Kumulatif
50 % Bulan Ini
% Bulan Lalu
0
J. Mekar G.Jati Kandai K.Salo Puskesmas
Grafik 12. Grafik Cakupan Kunjungan Bayi Bulan Januari-Agustus Tahun 2018
60
% Kumulatif
40
% Bulan Ini
20 % Bulan Lalu
0
G.Jati K. Salo J. Mekar Kandai Puskesmas
Grafik 13. Grafik Cakupan Pelayanan Anak Balita Bulan Januari-Agustus Tahun 2018
19
Grafik Cakupan Pelayanan Anak Balita Bulan Januari-
Agustus Tahun 2018
80
60
% Kumulatif
40
% Bulan ini
20 % Bulan Lalu
0
G. Jati J. Mekar Kandai K.salo Puskesmas
2. Program Gizi
a. Pengertian
Program pernaikan gizi masyarakat di puskesmas Kandai
dilaksanakan oleh tim puskesmas yang terdiri dari koordinator dan
petugas penanggungjawab kelurahan. Tiap kelurahan dipegang oleh satu
orang petugas gizi kompeten dibidangnya.
b. Tujuan
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran gizi keluarga
dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu
hamil, bayi dan anak balita.
c. Indikator Program
Indikator program gizi meliputi balita yang ditimbang, pemberian
Vit A pada bayi, pemberian Vit A pada balita, lonsumsi garam
beriodium, ibu hamil mendapat 90 tablet Fe, ASI eksklusif, balita gizi
buruk, ibu nifas mendapat kapsul Vit A, dan remaja putri yang mendapat
tablet tambah darah.
d. Kegiatan yang Dilakukan
Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan
kesehatan, perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi :
1) Pendataan tentang pelaksanaan posyandu
2) Pengukuran TB,BB bulanan Anak Balita
3) Pengukuran TB,BB Triwulan Anak Sekolah
4) Pengukuran LILA
5) Pengukuran IMT
20
6) Penyediaan makanan tambahan Balita atau penyuluhan gizi
7) Penyediaan makanan tambahan bagi ibu hamil
8) Penyediaan kapsul vitamin A
9) Penyediaan obat gizi
10) Konsultasi gizi umum ( GAKY, AGB, KEP, KVA )
11) Konsultasi gizi Balita, Buteki, Remaja dan Usila
12) Pemantauan pengukuran BB, TB, umur, SKDN di posyandu
Grafik 14. Persentase Cakupan D/S Jan - Agustus 2018
Chart Title
100
0 BLN INI
BLN LALU
Chart Title
200
Grafik 16. Persentase Cakupan Balita 12- 59 Bln Yang Mendapat Vitamin A
Bulan Feb - Agustus 2018
21
1500 Chart Title
1000 12 -59BLN(S)
% CAK. AGUST
500
% CAKP.FEB
0 TREND
K. SALO G. JATI JTM KANDAI PKM
Chart Title
2000
SASARAN
1000
% CAK. VIT. A
0 jumlah
K. SALO G. JATI JTM KANDAI PKM
Chart Title
200
150
100 SASARAN
50 % CAK. ASI EKSKLUSIF
0
K. SLAO G. JATI JTM KANDAI PKM
22
200
RT YANG DIPERIKSA
150
50
% CAP. RT MENGONSUMSI
0 GARAM BERIODIUM
K. SALO G. JATI JTM KANDAI PKM
Grafik 20. Balita Gizi Buruk Dan Gizi Kurang S/D Bln Ini
4
2 0
1
1
0
G. JATI JTM KANDAI PUSKESMAS
Grafik 21. Cakupan Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe Jan – Agust 2018
100
80
60 % KUM S/D BLN INI
40 BLN INI
20 BLN LALU
0
K. SALO G. JATI JTM KANDAI PKM
23
Grafik 23. Kumulatif Balita Kurus Dan Ibu Hamil Yang Mendapat PMT
(Biskuit)
35
30
25
20 KUM. BALITA YANG
15 MENDAPAT PMT S/D BLN
10 INI
5 KUM. BUMIL YANG
0 MENDAPAT PMT S/D BLN
INI
24
d. Kegiatan yang Dilakukan
Promosi kesehatan merupakan program pelayanan kesehatan
puskesmas yang diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat
secara optimal melalui kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok
maupun masyarakat). Beberapa kegiatan dalam program promosi
kesehatan meliputi :
1) Penyuluhan PHBS di sekolah dan masyarakat
2) Pendataan Rumah tangga PHBS
3) Pembinaan kader kesehatan lingkungan
4) Pengawasan kesehatan lingkungan melakukan pemeriksaan
TTU dan TPM
5) Memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan kualitas
lingkungan
6) Penyuluhan kesling di sekolah, Posyandu Balita / Lansia, sarana
ibadah
7) Menjalankan klinik konsultasi kesling
4. Kesehatan Lingkungan
a. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Lingkungan
1. Penyehatan Berdasarkan Perumahan dan Pemukiman
2. Pengawasan Lingkungan Berdasarkan Perumahan
3. Pengawasan Sarana Jamban Keluarga (JAGA)
4. Penagwasan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
5. Pengawasan Tempat Pembuangan Sampah (TPS)
b. Peningkatan Kualitas Air
1. Survailance Sarana Air Bersih (Hasil Inspeksi Sanitasi SAB)
2. Pengawasan Kualitas Air (Hasil Pemeriksaan Laboratorium)
3. Berdasarkan perbaikan Kualitas Air (Kapurisasi)
4. Penyuluhan Air Bersih
5. Klinik Sanitasi
c. Pengendalian Vektor
1. Survai Jentik dan Abatisasi Selektif
25
2. Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk
0 % bulan lalu
jati mekar kampung kandai gunung jati puskemas
salo
26
Cakupan srn TPS untuk jan-agustus 2018
80
60 % kumulatif
40 % bulan ini
20
% bulan lalu
0
trend
Kampung Jati Mekar Gunung kandai puskesmas
salo jati
27
Grafik 31. Cakupan Pemeriksaan Jentik Bulan Januari-Agustus 2018
28
CAKUPAN ISPA BULAN JANUARI-AGUSTUS TAHUN
2018
800
600
Laki-laki
400
Perempuan
200 Total
0
G.Jati Jati Mekar Kamp.Salo Kandai Puskesmas
100
Laki-laki
50 Perempuan
0 Total
G.Jati Jati Mekar Kamp.Salo Kandai Luar Puskesmas
Wilayah
150
100
50 Positif TB
0 Susp TB
G.Jati Kamp.Salo Kandai Jati Mekar Luar Puskesmas
Wilayah
29
CAKUPAN PENYAKIT DBD BULAN JANUARI-
AGUSTUS TAHUN 2018
6
4
Laki-laki
2
Perempuan
0
G.Jati Kamp.Salo Kandai Jati Mekar Puskesmas
30
Grafik 38. Cakupan Imunisasi BCG POLIO 1 Januari- Agustus 2018
31
Grafik 40. Cakupan Imunisasi DPTHIB3 POLIO 4 Januari- Agustus 2018
32
Grafik 42. Cakupan Imunisasi CAMPAK Januari - Agustus 2018
33
Grafik 44. Cakupan Imunisasi TT2 Januari - Agustus 2018
34
6. Program Pengobatan
Pelayanan kesehatan kuratif dilaksanakan melalui kegiatan:
a. Dalam gedung puskesmas, meliputi:
- Pelayanan poliklinik rawat jalan (Poli umum, Poli Gigi, Poli
KIA, UGD, Pelayanan terpadu Balita serta kegiatan penunjang
Laboratorium pengembangan)
- Pelayanan rawat inap umum dan Berdasarkan persalinan
b. Luar gedung puskesmas, meliputi:
- Pelayanan Pustu dan Polindes
- Posyandu Lansia
- Puskesmas Keliling (Puskel)
- Pelayanan Kesehatan bagi Korban Bencana Alam
35
BAB III
IDENTIFIKASI UPAYA YANKES
A. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam laporan ini melalui beberapa tahap, yaitu
menentukan prioritas masalah dengan empat kriteria, yaitu Menilai Besar (Kuantitas)
Masalah, Menentukan Kegawatan Masalah, Meninjau Kemudahan Penanggulangan
dan Menetapkan Ketentuan PEARL Faktor. Adapun masalah yang akan
diidentifikasi adalah masalah Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas promosi kesehatan
dan kesehatan lingkungan yang memilki indikator.
Tabel 13. Analisis Masalah UKM Wajib Puskesmas Perumnas pada bulan Januari-Agustus
2018
No Masalah Sasaran Cakupan Selisih
(%) (%) (%)
A Promosi Kesehatan (PROMKES)
1 Rumah tangga yang dipantau 58.9 52.4 6.5
2 Rumah tangga yang ber-PHBS 50.4 44.9 5.5
3 Kelurahan Siaga aktif 58.9 50.9 8
4 SD yang mempromosikan kesehatan 58.9 58.9 0
5 PHBS institusi kesehatan 58.9 49.1 9
6 PHBS TTU 58.9 56.4 2.5
7 PHBS tempat kerja 58.9 56.4 2.5
B Kesehatan Lingkungan
8 Cakupan Sarana Air Bersih 56.4 56.4 0
9 Cakupan Sarana JAGA 52.4 52.4 0
10 Penduduk yang memanfaatkan TPS 56.4 56.4 0
11 Cakupan Lingkungan Perumahan 56.4 56.4 0
12 Cakupan Sarana TPM 56.4 56.4 0
13 Cakupan Sarana TTU 56.4 56.4 0
14 Rumah yang mempunyai SPAL 59.9 59.9 0
15 Cakupan Pemeriksaan jentik 61.6 61.6 0
36
1. Prioritas Masalah
Dalam penentuan prioritas masalah kita harus melalui beberapa tahap yaitu
menilai besar masalah, kegawatan masalah, kemudahan penanggulangan dan
PEARL faktor. Dalam Analisa Penyebab Masalah dilakukan analisis secara
individu oleh seorang dokter muda.
a. Besar Masalah (Kriteria A)
Kelas N = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 15
= 1 + 3,3 (1,17)
=1+3
=4
Interval = (Nilai tertinggi-Nilai terendah) / Jumlah kelas
= (9-0) / 4 = 2,25
37
Tabel 14. Besar Masalah (Kriteria A)
No Indikator Besar masalah terhadap Nilai
pencapaian program
Interval
0 2.26 4.52 6.78
– – 4.51 – –
2.25 6.77 9.03
Nilai
2,5 5 7,5 10
A Promosi Kesehatan
Rumah tangga yang X 7,5
1
dipantau
Rumah tangga yang ber- X 7,5
2
PHBS
3 Kelurahan Siaga Aktif X 10
SD yang X 2,5
4 mempromosikan
kesehatan
PHBS Institusi X 10
5
Kesehatan
6 PHBS TTU X 2,5
7 PHBS tempat kerja X 2,5
B Kesehatan Lingkungan
8 Cakupan Sarana Air X 2,5
Bersih
9 Cakupan Sarana JAGA X 2,5
10 Penduduk yang X 2,5
memanfaatkan TPS
11 Cakupan Lingkungan X 2,5
Perumahan
12 Cakupan Sarana TPM X 2,5
38
13 Cakupan Sarana TTU X 2,5
14 Rumah yang mempunyai X 2,5
SPAL
15 Cakupan Pemeriksaan X 2,5
jentik
39
8 Cakupan Sarana Air Bersih 3 4 3 10
9 Cakupan Sarana JAGA 1 4 2 7
10 Penduduk yang
2 2 1 5
memanfaatkan TPS
11 Cakupan Lingkungan
1 3 4 8
Perumahan
12 Cakupan Sarana TPM 2 2 2 6
13 Cakupan Sarana TTU 1 2 1 4
14 Rumah yang mempunyai
2 2 1 5
SPAL
15 Cakupan Pemeriksaan jentik 1 2 3 4
40
B Kesehatan lingkungan
8 Cakupan Sarana Air Bersih 3
9 Cakupan Sarana JAGA 4
10 Penduduk yang memanfaatkan TPS 4
11 Cakupan Lingkungan Perumahan 2
12 Cakupan Sarana TPM 2
13 Cakupan Sarana TTU 4
14 Rumah yang mempunyai SPAL 4
15 Cakupan Pemeriksaan jentik 4
41
1 Rumah tangga yang dipantau 1 1 1 1 1 1
2 Rumah tangga yang ber-PHBS 1 1 1 1 1 1
3 Kelurahan Siaga Aktif 1 1 1 1 1 1
SD yang mempromosikan
4 1 1 1 1 1 1
kesehatan
5 PHBS Institusi Kesehatan 1 1 1 1 1 1
6 PHBS TTU 1 1 1 1 1 1
7 PHBS tempat kerja 1 1 1 1 1 1
B Kesehatan lingkungan
8 Cakupan Sarana Air Bersih 1 1 1 1 1 1
9 Cakupan Sarana JAGA 1 1 1 1 1 1
10 Penduduk yang memanfaatkan TPS 1 1 1 1 1 1
11 Cakupan Lingkungan Perumahan 1 1 1 1 1 1
12 Cakupan Sarana TPM 1 1 1 1 1 1
13 Cakupan Sarana TTU 1 1 1 1 1 1
14 Rumah yang mempunyai SPAL 1 1 1 1 1 1
15 Cakupan Pemeriksaan jentik 1 1 1 1 1 1
42
3 Kelurahan Siaga Aktif 10 9 3 1 57 57
SD yang mempromosikan
4 2,5 9 2 1 23 23
kesehatan
5 PHBS Institusi Kesehatan 10 7 4 1 68 68
6 PHBS TTU 2,5 7 3 1 28,5 28,5
7 PHBS tempat kerja 2,5 7 4 1 38 38
B Kesehatan lingkungan
8 Cakupan Sarana Air Bersih 2,5 7 4 1 38 38
43
8. PHBS Institusi Kesehatan
9. Penduduk yang memanfaatkan TPS
10. Rumah yang mempunyai SPAL
11. Cakupan Sarana TTU
12. Cakupan Pemeriksaan jentik
13. SD yang mempromosikan kesehatan
14. Cakupan Lingkungan Perumahan
15. Cakupan Sarana TPM
44
2. Metode pendekatan system
45
P2 Kurangnya koordinasi lintas sektor dalam edukasi masyarakat
(Pelaksa tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
naan)
P3 Kurangnya pemahaman dan kepedulian antara individu dalam
(Pengaw suatu masyarakat sehingga menyebabkan kurangnya
asan) pengawasan dalam membuang sampah pada tempatnya.
46
comparisondari prioritas masalah kesehatan yang telah ditentukan telah
tercantum pada tabel 20 sebagai berikut.
Tabel 21. Analisa Prioritas Penyebab Masalah Dengan Menggunakan Tabel Paired
Comparison
A B C D E F G H I J K
Total
A A C D A F G A I A K 4
B C B E B G H I B K 3
C C E C C C I C C 6
D D F G D I J K 2
E E G H I J K 1
F G F I J K 1
G G G G G 4
H I J K 0
I I I 2
J K 0
K 0
Total 0 2 0 2 2 5 2 7 4 6
Verti
kal
Total 4 3 6 2 1 1 3 0 2 0 0
Horiz
ontal
Total 4 3 8 2 3 3 8 2 9 4 6 52
47
A 4 4/52 7,69 67,31
J 4 4/52 7,69 75,00
B 3 3/52 5,77 80,77
E 3 3/52 5,77 86,54
F 3 3/52 5,77 92,31
D 2 2/52 3,85 96,15
H 2 2/52 3,85 100,00
Jumlah 52 100
48
K = Meningkatkan kesadaran dan kepedulian antara individu
A = Melakukan penyulihan dan sosialisasi secara rutin kepada
masyarakat tentang bahaya membuang sampah disembarang tempat
J = Meningkatkan koordinasi lintas sector dalam edukasi
masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada
tempatnya.
I 1 1 1 1 1 1 Dapat
Dilakukan
C 1 1 1 1 1 1 Dapat
Dilakukan
G 1 1 1 1 1 1 Dapat
Dilakukan
K 1 1 1 1 1 1 Dapat
Dilakukan
A 1 1 1 1 1 1 Dapat
Dilakukan
J 1 1 1 1 1 1 Dapat
Dilakukan
Penyelesaian masalah
1. Membuat media promosi kesehatan tentang pentingnya membuang sampah
pada tempatnya pada tempat – tempat umum.
2. Memberikan pendidikan dini kepada anak tentang pentingnya membuang
sampah pada tempatnya.
3. Melakukan penyulihan dan sosialisasi secara rutin kepada masyarakat tentang
bahaya membuang sampah disembarang tempat
4. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian antara individu
49
5. Melakukan penyulihan dan sosialisasi secara rutin kepada masyarakat tentang
bahaya membuang sampah disembarang tempat
6. Meningkatkan koordinasi lintas sector dalam edukasi masyarakat tentang
pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
50
C. Rencana Kerja (Plan of Action)
Tabel 24. Plan of Action
1 Membuat media Membuat Masyarakat 100 % Tempat – 1 kali 2 Petugas Banner Rp 150.000 x 5
promosi kesehatan media tempat Puskesmas tempat = Rp. 750.000
tentang pentingnya promosi umum Transportasi Rp. 50.000 x 2
membuang sampah kesehatan = Rp. 100.000
pada tempatnya pada Total = Rp. 850.000
tempat – tempat
umum.
2 Memberikan Penyuluhan Anak SD dan 100 % SD dan TK 2x setahun 2 Petugas Transportasi Rp 100.000 x
pendidikan secara dini dan sosialisasi TK di wilayah Puskesmas 2 pemateri x 2 kali
kepada anak tentang di SD dan TK kerja Total = Rp 200.000
pentingnya membuang puskesmas
sampah pada Kandai
tempatnya.
3 Melakukan penyulihan Penyuluhan Masyarakat 90% dari Kantor 4x sebulan 2 Petugas Pemateri Rp 100.000
dan sosialisasi secara dan sosialisasi yang masuk semua Kelurahan/ Puskesmas x 4 kelurahan x 2 kali
rutin kepada dalam wilayah masyarakat ruang kegiatan
masyarakat tentang kerja Puskesmas yang masuk Posyandu Total = Rp.800.000
bahaya membuang Kandai dalam
sampah disembarang wilayah kerja
tempat
4 Meningkatkan Membentuk Masyarakat 20 anggota Kantor 2x dalam 20 anggota Kader Rp 50.000 x 20
kesadaran dan Kader disetiap yang masuk masyarakat Kelurahan/ satu tahun masyarakat anggota x 2 kali kegiatan
kepedulian antara wilayah kerja dalam wilayah ruang Total = Rp. 2.000.000
individu kerja Puskesmas Posyandu
Kandai
51
5 Melakukan penyulihan Penyuluhan Masyarakat 90% dari Kantor 4x sebulan 2 Petugas Pemateri Rp 100.000
dan sosialisasi secara dan sosialisasi yang masuk semua Kelurahan/ Puskesmas x 4 kelurahan x 2 kali
rutin kepada dalam wilayah masyarakat ruang kegiatan
masyarakat tentang kerja Puskesmas yang masuk Posyandu Total = Rp.800.000
bahaya membuang Kandai dalam
sampah disembarang wilayah kerja
tempat
6 Meningkatkan Musyawarah Semua stake 30 orang dari Ruang 2x setahun Petugas Pemateri Rp 200.000
koordinasi lintas sector lintas sektor holder dari semua stake pertemuan Puskesmas Snack 30x Rp 10.000 = Rp
dalam edukasi berbagai sektor holder tiap Kelurahan dan kepala 300.000
masyarakat tentang kelurahan setempat kelurahan Total Rp 500.000x 2 kali =
pentingnya membuang setempat Rp 1.000.000
sampah pada
tempatnya.
52
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Setelah melakukan analisis masalah upaya Promosi Kesehatan dan
Kesehatan Lingkungan didapatkan bahwa yang menjadi masalah adalah cakupan
tidak membuang sampah di tempat – tempat umum, dimana dari analisa masalah
tersebut dibuatkah prioritas masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Perumnas sebagai berikut :
1. Kurangnya tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
membuang sampah pada tempatnya.
2. Kurangnya pendidikan dini untuk pentingnya membuang sampah pada
tempatnya.
3. Kurangnya penyuluhan dan sosialisasi tentang bahaya membuang sampah
disembarang tempat.
4. Kurangnya pemahaman dan kepedulian antara individu dalam suatu
masyarakat sehingga menyebabkan kurangnya pengawasan dalam membuang
sampah pada tempatnya.
5. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya membuang sampah
pada tempatnya.
6. Kurangnya koordinasi lintas sektor dalam edukasi masyarakat tentang
pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
53
5. Melakukan penyulihan dan sosialisasi secara rutin kepada masyarakat tentang
bahaya membuang sampah disembarang tempat
6. Meningkatkan koordinasi lintas sector dalam edukasi masyarakat tentang
pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
B. Saran
Berdasarkan nilai kumulatif untuk menyelesaikan suatu masalah cakupan tidak
membuang sampah di TTU maka dapat dilakukan beberapa rencana kegiatan,
antara lain :
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya membuang
sampah pada tempatnya.
2. Memberikan pendidikan dini tentang pentingnya membuang sampah pada
tempatnya
3. Menjalin kerjasama lintas sektor untuk menyelesaikan masalah cakupan
rumah tangga.
4. Melakukan pemantauan dan pengawasan kepada masyarakat kawasan kerja
puskesmas dalam membuang sampah
54
DAFTAR PUSTAKA
Faqih, MD. 2013. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
Menteri Kesehatan Republik Indonesia.2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen Kesehatan
Menkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2016
Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang
Kesehatan, Serta Sarana Dan Prasarana Penunjang Subbidang Sarpras
Kesehatan Tahun Anggaran.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Permenkes. 2009. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Puskesmas Kandai. 2017. Profil Puskesmas Kandai Periode 2017.
55
LAMPIRAN
A. Data PWS cakupan Kegiatan
1. Pencegahan Penyakit Menular (P2M)dan Imunisasi
a. Cakupan Ispa Bulan Januari-Agustus Tahun 2018
600
Laki-laki
400
Perempuan
200 Total
0
G.Jati Jati Mekar Kamp.Salo Kandai Puskesmas
100
Laki-laki
50 Perempuan
0 Total
G.Jati Jati Mekar Kamp.Salo Kandai Luar Puskesmas
Wilayah
150
100
50 Positif TB
0 Susp TB
G.Jati Kamp.Salo Kandai Jati Mekar Luar Puskesmas
Wilayah
56
d. Cakupan DBD Bulan Januari-Agustus Tahun 2018
6
4
Laki-laki
2
Perempuan
0
G.Jati Kamp.Salo Kandai Jati Mekar Puskesmas
57
g. Cakupan Imunisasi BCG POLIO 1 Januari- Agustus 2018
58
i. Cakupan Imunisasi DPTHIB3 POLIO 4 Januari- Agustus 2018
59
j. Cakupan Imunisasi IPV 3 Januari- Agustus 2018
60
m. Cakupan Imunisasi TT2 Januari - Agustus 2018
61
n. Cakupan Imunisasi TT3 Januari - Agustus 2018
2. Program Pengobatan
a. Grafik Cakupan Poli Umum
18%
16%
14%
12%
10%
8%
15%
6% 12.30%
10.67%
9.00%
4% 8%
2%
0%
Kandai Kamp. Salo Jati Mekar G. Jati Target
Column1 8% 9.00% 12.30% 10.67% 15%
62
b. Grafik Cakupan Poli Gigi
6%
5%
4.50%
4.00% 4%
4% 3.67%
4%
3%
2%
1%
0%
Kandai Kamp. Salo J. Mekar G. jati Target
Column1 4% 4.50% 4.00% 3.67% 4%
18% 16.67%
16% 15%
14%
12% 11.20%
11%
10%
8%
6%
4% 3.20%
2%
0%
kandai Kamp. Salo G. jati J. mekar Target
Column1 11% 11.20% 3.20% 16.67% 15%
63
d. Grafik Cakupan Kunjungan UGD
17%
16.00%
16%
16%
16%
15.20%
15%
15%
15%
14.20%
14%
14%
13%
13%
Kandai K. Salo Jati Mekar Gunung Jati Target
Column1 16% 14.20% 15.20% 16.00% 15%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
89.52% 90.69% 86.53%
40.00% 80%
74.72%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Kandai K. Salo J. Mekar G. Jati Target
Series 1 89.52% 74.72% 90.69% 86.53% 80%
64