Anda di halaman 1dari 22

KASUS KECIL

ANKILOSTOMIASIS

Oleh:
SITI ATIKAH NURJANNAH
K1A1 13 054

Pembimbing: dr. Nyoman Sunarka, Sp.PD

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN-SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO
2017
Laporan Kasus
Identitas

Nama : Ny. S
Umur : 42 tahun
Jenis kelamin` : Perempuan
Alamat : Wonggeduku
Pekerjaan : Petani
DPJP : dr. Tety Yuniarti Sudiro, Sp. PD
No. RM : 50 55 09
Ruangan : Ruang Perawatan Laika Mendidoha
Tgl Masuk RS : 02 Desember 2017
Tgl Pemeriksaan : 04 Desember 2017
Laporan Kasus
Anamnesis
KU : BAB Cair
AT: Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan utama BAB Cair. Keluhan
ini telah dirasakan sejak 3 hari yang lalu, BAB bisa 10 kali dalam sehari,
tidak ada darah ataupun lendir. Pasien juga mual (+), muntah (+), nyeri ulu
hati, perut kembung, dan sering mengeluarkan gas. Pasien juga mengeluh
nafsu makan baik namun pasien mengeluh berat badan menurun. BAK
biasa, kesan normal. Riwayat gatal-gatal pada kaki (+). Riwayat atopi (-).
Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (-). Riwayat keluhan yang sama
dalam keluarga (-). Riwayat penyakit lain yang diderita DM sejak 2 tahun
yang lalu, pasien sempat konsumsi obat oral glimepirid namun dihentikan.
Riwayat pengobatan (+), obat dari bidan.
Laporan Kasus
Pemeriksaan Fisik

Status Present Tanda Vital


• KU : sakit sedang • TD : 120/70 mmHg
• Kesadaran : compos • Nadi : 72 kali/menit
mentis • Pernapasan : 22
• Status gizi kali/menit
• BB : 68 kg TB : 158 cm • Suhu : 36,2 0C/axillar
• IMT : Obes I (28,23)
Kulit
• Berwarna sawo matang, pucat (-)
petekie (-)
Kepala
• Bentuk bulat, simetris, normocephal (+)
Rambut
• Berwarna hitam
• Alopesia (-)
Mata
• Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
• Pupil bulat isokor kiri = kanan, edema
palpebra (-)
Hidung
• Epistaksis (-), rinore (-)

Telinga
• Bentuk telinga normal, otore (-)

Mulut
• Bibir pucat(-) kering (-), perdarahan
gusi (-), Karies (-), Lidah kotor (-), tremor
lidah (-), lidah pucat (+)
• Inspeksi : pembesaran (-)
• Palpasi : pembesaran kel. Tiroid (-),
LEHER Trakea di tengah, tidak ada
pembesaran KGB,
• JVP= R-2 cmH2O

• Inspeksi : Pergerakan simetris kanan kiri.


retraksi sela iga (-)
• Palpasi : nyeri tekan (-), krepitasi (-)
THORAKS • Perkusi : sonor (+/+). Batas paru hepar ICS VI linea
midclavicula dextra
• Auskultasi : vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing
-/-

• Inspeksi : IC tidak terlihat


• Palpasi : IC tidak teraba
• Perkusi: Pekak (+). Batas jantung kanan
JANTUNG linea parasternal dextra, batas jantung kiri
ICS V midaksilaris sinistra
• Auskultasi: BJ I,II murni reguler, S3/gallop (-),
Murmur (-)
• Inspeksi : tampak datar, ikut gerak
napas
• Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
ABDOMEN • Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+),
hepar tidak teraba, Lien & ginjal tidak
teraba
• Perkusi : timpani (+)
• Inspeksi : Deformitas (-)
• Palpasi :Vokal fremitus simetris
ki=ka kesan normal
PUNGGUNG • Perkusi : nyeri ketuk (-)
• Auskultasi : vesikuler +/+, Ronki -/-,
Wh -/-

• kekuatan otot ka5-5, ki 5-5


• Udem (-).
EKSTREMITAS • Petekie (-)
• Akral hangat (+), pucat (-)
Laboratorium

• Darah rutin

Parameter Hasil Nilai rujukan

WBC 14,94 [10^3/ul] 4.00-10.0


RBC 4,50 [10^6/ul] 4.00-6.00
HGB 11,5 g/dl 12.0-16.0
HCT 36,6 [%] 37.0-48.0
MCV 79,6 fL 80.0-97.0
MCH 25,0 Pg 26.5-33.5
MCHC 31,4 g/dl 31.5-35.0
PLT 245 [10^3/ul] 150-400
EO
Laboratorium

• Kimia Darah

Parameter Hasil Nilai Rujukan

GDS 270 mg/dL 70-180

Ureum 19 mg/dL P = 15-40


L = 15-44

Creatinine 0,7 mg/dL P = 0,5-1,0


L = 0,7-1,2

SGOT 14 gr/dL L=<45


P=<31

SGPT 10 gr/dL L=<41


P=<31
Laboratorium
• Parasitologi (Feses)
Parameter Hasil

Makro Konsistensi : lunak (padat)


Warna : kecoklatan
Lendir :-
Darah :-

Mikro Leukosit : 1-2


Eritrosit : 1-1
Epitel : 2-4
Bakteri :-
Telur cacing : Ancylostoma Duodenale 1-2
Resume
• Perempuan, 42 tahun
• BAB cair sejak 3 hari yang lalu, BAB bisa sampai 10 kali, tidak
ada darah ataupun lendir.
• mual (+), muntah (+), nyeri ulu hati, perut kembung, dan sering
mengeluarkan gas.
• nafsu makan baik namun pasien mengeluh berat badan menurun.
• BAK biasa, kesan normal.
• Riwayat gatal-gatal pada kaki (+)
• Riw. Atopi (-), Riw. Keluhan yang sama sebelumnya (-),
dikeluarga (-), Riw. Penyakit lain DM sejak 2 tahun yang lalu,
Riw. Pengobatan (+)
• Pemfis: Tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 72 kali/menit,
pernapasan 22 kali/menit, suhu 36,2 0C/axillar
• parasitologi feses didapatkan telur cacing Ancylostoma
Duodenale
Diagnosis

ANKILOSTOMIASIS

Pemeriksaan Penunjang :
• Apusan Darah Tepi
Penatalaksanaan

a. Non- Farmakologi
- Bed rest / tirah baring
- Diet TKTP
- Edukasi

b. Farmakologi
- IVFD RL 20 tetes per menit
- Domperidone 2x1 tab
- Lansoprazole 30 mg 1x1
- Mebendazole 100 mg 2x1 (selama 3 hari)
- Novorapid 3x6 U
Planning
No Nama Subjective Objective S+O Assesment
PDx PTx PEd Pmon

1 Ny. s, Pasien masuk KU : compos •Bab Cair ancylostomiasis Apusan darah •IVFD RL 20 • tirah baring • Monitoring
42 th rumah sakit mentis •Mual tepi tpm • Diet TKTP Hb,
dengan keluhan
utama BAB Cair. TD : 120/70 •Muntah • •Edukasi
Keluhan ini telah mmhg •Perut ondansentron hygiene yang
dirasakan sejak 3 N: kembung 2x1 tab baik
hari yang lalu, 72x/menit •Sering •Pantorazole
BAB bisa 10 kali
dalam sehari,
P: mengeluarkan 30 mg 1x1
tidak ada darah 22x/menit gas •Mebendazol
ataupun lendir. S : 36,2 • riw. Gatal 100 mg 2x1
Pasien juga mual C/axillar pada kaki (Selama 3
(+), muntah (+), •Riw. hari)
nyeri ulu hati,
perut kembung, Pemfis : Lingkungan :
dan sering •Nyeri ulu pasien seorang
mengeluarkan hati petani
gas, nafsu makan •Parasitologi
baik namun
pasien mengeluh
Pem. Lab : fese :
berat badan WBC : 14,94 ditemukan
menurun. BAK GDS : 270 telur
biasa, kesan Parasitologi ancylostoma
normal. Riwayat feses : duodenale
gatal-gatal pada
kaki (+). Riwayat ditemukan
atopi (-). telur
Riwayat keluhan ancylostoma
yang sama duodenale
sebelumnya (-).
Riwayat keluhan
Latihan Fisik
yang sama dalam •Riw. DM 2 DM tipe 2 hbA1c Edukasi Monitoring
keluarga (-). tahun yang GDP GDS
Riwayat penyakit lalu GD2PP Novorapid
lain yang diderita • GDS 270 Profil Lipid 3x6 U
DM sejak 2
tahun yang lalu,
pasien sempat
konsumsi obat
oral glimepirid.
Riwayat
pengobatan (+),
obat dari bidan.
Pembahasan Kasus
Kasus Teori
Perempuan, 42 tahun, Di Indonesia insiden ankilostomiasis
Petani tertinggi ditemukan terutama didaerah
pedesaan khususnya perkebunan atau
pertanian. Seringkali golongan pekerja
yang langsung berhubungan dengan
tanah, mendapat infeksi lebih dari 70%.
Pembahasan Kasus
Kasus Teori
Gejala Klinik : • Stadium Larva
• BAB cair sejak 3 hari yang - Bila banyak larva filariform menembus
lalu, BAB bisa sampai 10 kulit, maka dapat terjadi perubahan kulit
kali, tidak ada darah ataupun yang disebut grown itch, yaitu ruam
lendir. makulopapula sampai vesikel yang
• mual (+), muntah (+), nyeri terasa gatal di kaki.
ulu hati, perut kembung, dan - Selama larva berada di dalam paru-paru,
sering mengeluarkan gas. dapat menyebabkan gejala batuk darah
• nafsu makan baik namun yang disebabkan oleh pecahnya kapiler-
pasien mengeluh berat kapiler dalam alveoli paru-paru.
badan menurun - Rasa tak enak pada perut, kembung,
• BAK biasa, kesan normal. sering mengeluarkan gas (flatus),
• Riwayat gatal-gatal pada mencret-mencret, merupakan gejala
kaki (+) iritasi cacing terhadap usus halus yang
terjadi lebih kurang 2 minggu setelah
larva mengadakan penetrasi ke dalam
kulit.
Pembahasan Kasus
Kasus Teori
Gejala Klinik : • Stadium Dewasa
• Dada berdebar-debar sejak - Tiap cacing Ancylostoma duodenale
±4 menyebabkan kehilangan darah
• Riwayat sakit perut (+), sebanyak 0,08-0,34 cc sehari. Pada
demam (+), menggigil (+). infeksi kronik atau infeksi berat dapat
• Sering lemas (+), pusing terjadi anemia hipokrom mikrositer.
(+), sakit perut (+), sesak
napas (+) - Oleh karena itu, pasien dengan infeksi
• Kadang mual (+), muntah (- cacing tambang tak jarang datang ke
), pasien banyak makan, rumah sakit dengan gejala-gejala anemia
namun BB dirasakan yang timbul antara lain, lemas, mudah
menurun lelah, tampak pucat, perasaan jantung
• BAK biasa, kesan normal. berdebar-debar, dan kadang sesak napas.
Riw. BAB encer (+), BAB
hitam (+)
• Riwayat gatal-gatal pada
kaki (+)
Pembahasan Kasus
Kasus Teori

a. Parasitologi feses Pemeriksaan laboratorium


dapat ditemukan :
- Telur cacing : Ancylostoma Duodenale
- Anemia, biasanya anemia
mikrositik hipokrom
- Eosinofilia
- Telur cacing atau larva di
dalam tinja
Pembahasan Kasus
Kasus Teori

a. Non- Penatalaksanaan non-medikamentosa


Farmakologi berupa :
- Bed rest / tirah - Bed rest tidak total
baring - Diet dengan memberikan nutrisi
- Diet TKTP yang baik (TKTP/ Tinggi Kalori
- Edukasi Tinggi Protein)
- Edukasi
Pembahasan Kasus
Kasus Teori
b. Farmakologi Penatalaksanaan medikamentosa yaitu
- IVFD RL 20 tetes per dengan pemberian obat cacing antara lain ;
menit - Pirantel pamoat dosis tunggal 10
- Lansoprazole 30 mg mg/kgBB, atau
1x1 - Mebendazole 100 mg, 2x sehari, selama
- Ondansentron 2x1 3 hari berturut-turut, atau
- Mebendazole 100 mg - Albendazole untuk anak di atas 2 tahun
2x1 (selama 3 hari) 400 mg, dosis tunggal
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai