Anda di halaman 1dari 3

MATERI SOCA PBL 1 (PULPITIS REVERSIBLE DAN IRREVERSIBLE)

Twenty years old woman come to the dentist complained pain in right upper and lower
posterior tooth. Past dental history showed the tooth had cavity since 7 months ago and will
showed pain when the tooth filled with debris and cold water. Two months ago the tooth showed
throbbing pain and the pain was gonr after drink some analgetic. The night before the tooth
showed severe pain which feel to the head and and ears. She can showed which tooth was feel
the severe pain.
Objective examintion showed
24 : mesiooclusal cavity with dentin depth
Sondation : + (pain)
Percusion : + (pain)
Palpation : -
Vitality test (thermal test) : + (pain around 1 minutes)
Radiograph showed : radiolucent area in mesio occlusal crown approaching mesial pulp horn
approximately and there are a widening in periodontal ligament.
36 : oclusal cavity with dentin depth
Sondation : + (pain)
Percusion : -
Palpation : -
Vitality test (thermal test) : + (pain around 2 seconds)
Radiograph showed : radiolucent area in occlusal crown approaching mesial pulp horn
approximately

PERTANYAAN
1. Bagaimana cara menentukan diagnosis ?
a. Subjektif (CC  biasanya untuk penyakit endodontic pasien datang karena ada
rasa sakit, swelling, karies, diskolorisasi, fracture, dan nafas bau ; PI  penting
menanyakan apakah sakitnya terstimuli atau spontan untuk menentukan
diagnosisnya ; PDH ; PMH ; FH ; SH)
b. Objektif
IO  selective anastesi, bite test, cavity test, pemeriksaan periodontal dengan tes mobilitas
Selective anesthesia : digunakan ketika pasien bias menunjukkan tempat sakit kanan atau
kiri tetapi tidak tahu gigi mana yang sakit. Caranya di anastesi di intra ligament urut dari
gigi paling posterior, ketika yang disuntik tidak sakit, berarti itu gigi yang non vital.
Bite test : untuk mengetahui keadaan jaringan periodontal, digunakan ketika tes erkusi
menunjukkan hasil yang berbeda, biasanya gigi molar
Cavity test : dilakukan yang paling akhir karena dapat merusak gigi, caranya gigi di bur
hingga pulpa

Test mobilitas : tes mobilitas ada 3 derajat


Derajat 1 < 1mm

Derajat 2 > 1 mm

Derajat 3 > 1 mm dan bisa bergerak secara vertical, biasanya pada penderita DM

EO  facial asimetri, pembengkakan, redness, fistula, dan limfadenopati (dilakukan


palpasi, kalau ada inflamasi maka ada pembesaran di limfanya)

c. Radiograf (lebih dari 2 jenis radiograf supaya hasilnya lebih jelas)


Tes thermal : awalnya diaplikasikan pada oklusal, kalau tidak ada respon baru
diaplikasikan pada servikal atau CEJ

2. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan objektif?

Sondasi : untuk mengetahui rangsang taktil, apabila hasilnya (+) berarti ada kavitas di
dentin yang sudah terekspos dan pasien akan merasakan adanya rasa ngilu yang tajam
ketika dilakukan sondasi karena di dentin terdapat tubulus dentinalis

Perkusi : untuk mengetahui adanya inflamasi pada ligament periodontal. Ada teknik
vertical (untuk lesi & jaringan karies) dan horizontal (untuk ligament periodontal).
Palpasi : untuk mengetahui apakah ada pembengkakan pada jaringan sekitarnya, untuk
mendeteksi adanya abnormalitas pada periapikal, dan untuk menentukan sejauh mana
inflamasi telah meluas secara periapikal.
Jika (+) bisa mengindikasikan peradangan pada periapikal.
Palpasi tidak harus ada pembengkakan

Tes vitalitas : salah satu jenis tes vitalitas adalah tes thermal, kalau hasilnya (+) berarti
pulpa masih vital.
Tes thermal ada banyak caranya, yang biasa digunakan yang dingin, menggunakan CE
yang disemprotkan pada cotton palette yang diaplikasikan pada area midfacial gigi
atau mahkota, ukuran cotton palette sebesar cotton roll atau #2 karena kalau terlalu kecil
maka bagian yang mengenai gigi akan kurang. Di berikan di CEJ (bagian yang
enamelnya paling tipis), sensitivitas kadang rancu karena di gigi masih ada pulpa yang
normal sehingga harus dibandingkan dengan gigi yang sehat, dibandingkannya pada
tempat yang sama.

3. Apa diagnosis dari kasus?

24 : Pulpitis irreversible symptomatic disertai periodontitis apikalis akut


karies media disertai dengan pulpitis irreversible (sakitnya kontinyu, rasa sakitnya
lebih lama, dan spontan) simptomatik (tes thermal : rasa sakit selama 1 menit) dan
periodontitis apikalis (ada pelebaran ligament periodontal pada pemeriksaan radiograf
dan ada rasa sakit).

36 : Pulpitis reversible dengan normal apical tissue


karies media (karena kedalaman dentin) disertai pulpitis reversible (karena belum ada
sakit spontan, pemeriksaan CE linu selama 2 detik, perkusi negatif)
Normal apical tissue --> tidak ada area radiolusen di jaringan periapikalnya
Di pulpa ada saraf a delta (menghasilkan nyeri yang tajam) dan c fiber (menghasilkan
nyeri yang tumpul dan berdenyut)

4. Apa etiologi dari kasus?

Etiology pulpitis terbagi menjadi


 Fisik
Penyebab fisik dibagi lagi menjadi : Mekanik (lesi non karies, trauma, iatrogenik), thermal
(makanan yang terlalu panas/dingin), dan elektrik (arus galvanik)
 Kimia : bahan-bahan desensitikasi, larutan irigasi, obat-obatan intrakanal, bahan
obturasi saluran akar
 Bakteri : Karena adanya iritan dari bakteri dan ada invasi bakteri melalui tubulus
dentin dan berefek juga ke jaringan periodontalnya

5. Kenapa rasa sakit bisa sampe kepala dan telinga?


Mungkin karena saraf trigeminus yang memiliki 3 cabang yaitu optalmicus, maxillaries,
dan mandibularis.Rasa sakit ada yang referred pain (menyebar) : sakit yang dirasa bukan
odontogenik tapi sumbernya odontogenik (atau sebaliknya). Jadi sumber rasa sakit itu
jauh dari bagian yang dirasakan. Saraf yang menstimulasi rasa sakit itu yang c fiber yang
mana rasa sakitnya intens dan tumpul
Di pulpa ada serabut-serabut saraf (a delta dan c fiber) serabut a semula tidak aktif tetapi
akan menjadi aktif ketika ada peradangan

6. Apa treatment planning sesuai kasus?

a. Untuk pulpitis irreversible dilakukan pulpektomi dan dilanjutkan dengan


perawatan saluran akar
b. Untuk pulpitis reversible dapat dilakukan capping pulpa
c. Kalau pulpanya normal cukup ditumpat

Anda mungkin juga menyukai