Anda di halaman 1dari 11

TELAHAAN

PENGEMBANGAN KOPI ARABIKA TEPAL

A. Latar Belakang

Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap kualitas produk primer adalah
penanganan pascapanen. Pascapanen hasil perkebunan adalah tahapan
kegiatan dimulai dari pemanenan sampai hasil tersebut dipasarkan baik untuk
dikonsumsi langsung maupun untuk bahan baku industri.

Pembangunan perkebunan di Nusa Tenggara Barat hingga saat ini menunjukan


beberapa kemajuan namun masih terpusat pada sub sistem produksi (On Farm)
dan belum banyak menyentuh aspek penanganan pascapanen yang mempunyai
tujuan untuk meningkatkan mutu, menekan tingkat kehilangan dan atau
kerusakan, memperpanjang daya simpan dan meningkatkan daya guna dan nilai
tambah hasil produk dan daya saing di pasar Nasional.

Pengembangan komoditi perkebunan di Nusa Tenggara Barat khususnya


komoditas kopi adalah seluas 12.636,99 Ha yang terbagi yaitu :
- Pengembangan Kopi Robusta sebanyak 9.975,64 Ha, Total Produksi
4,122,29 Ton, dengan rata-rata produksi sebanyak 582,86 Kg/Ha.
- Pengembangan Kopi Arabika sebanyak 2.421,70 Ha, Total Produksi 695,62
Ton, dengan rata-rata produksi sebanyak 539,87 Kg/Ha.

Salah satu pengembangan kopi arabika di NTB adalah berada di Pulau


Sumbawa yaitu berada di Desa Tepal, Kecamatan Batulanteh Kabupaten
Sumbawa dengan jumlah petani kopi sekitar 1.341 orang. Topografi Desa Tepal
merupakan daerah pegunungan dengan kontur permukaan berbukit-bukit
dengan bulan basah 6 bulan per tahun. Desa tepal terdiri dari 3 Dusun yaitu
Dusun Tepal, Dusun Pusu dan Dusun Riu dan jarak antara dusun sekitar 9 km.

Adapun potensi sumber daya yang ada di Desa Tepal adalah


- Pemukiman : 11 Ha
- Sawah : 33 Ha
- Lahan padi gogo : 173 Ha
- Kebuk kopi Robusta : 723 Ha
- Kebun kopi Arabika : 500 Ha
- Lahan kosong : 870 Ha
- Sumber energy : PLTMH ( pembangkit listrik tenaga mikro hidro)

Potensi kopi arabika di Tepal setiap tahun berkisar 20-30 ton, namun
produksinya belum mencapai 10 ton yang nantinya diharapkan dapat dikelola
menjadi kopi arabika specialty yang bermutu tinggi. Sedangkan potensi
sumberdaya alam lainnya adalah sebagai wisata alam dan wisata budaya.

Adapun kelembagaan yang mengembangkan kopi arabika di Desa Tepal adalah


Gabungan Kelompok Tani Kemang Arabika, yang didirikan pada Tanggal 4 Juni
2010 dengan anggota poktan sebanyak 11 poktan, dan jumlah anggota
sebanyak 278 orang, dan diketuai oleh Ahdar.

B. Kegiatan yang telah dilaksanakan

Kegiatan yang telah dilakukan oleh Gapoktan Kemang Arabika adalah telah
melakukan kegiatan pasca panen dan pengolahan dengan hasil yang masih
kurang dengan sarana yang dimiliki antara lain :

Telahaan Pengembangan Kopi Arabica Tepal 1


 Pembubuk kopi : 1 unit
 Pengupas basah : 1 unit
 Alat sortir biji kopi : 1 unit
 Mesin Sangrai : 1 unit (kurang baik)
 Mesin pendingin : 1 unit (rusak)
 Seller kemasan : 1 unit
 Genset : 1 unit
 Gudang & sekretarist : 1 unit ( 17 x 13 m2)

C. Permasalahan / kendala yang ditemukan

 Produksi masih rendah


 Sarana pasca panen dan pengolahan masih kurang
 Masih kurangnya SDM dalam pasca panen yang mengakibatkan kurang
seragamnya kopi (masih campuran)
 Kebun kopi arabika masih terpencar belum dalam satu kawasan
 Petani sebagian besar lahannya berlum bersertifikat (untuk mendukung
permodalan sebagai jaminan pinjaman)
 Untuk informasi dan komunikasi masih sulit karena belum ada sinyal telpon
selluler (black spot)

D. Hasil Kajian

Untuk pengembangan kopi arabika di Desa Tepal Kecamatan Batulanteh


Kabupaten Sumbawa, maka perlu diperhatikan sebagai berikut :

 Untuk menudukung peningkatan produksi kopi perlu bantuan kegiatan


peningkatan produksi /intensifikasi dan pengembangan perluasan areal
tanaman kopi/ ekstensifikasi
 Untuk meningkatkan kualitas / mutu produksi baik kopi berasan maupun kopi
bubuk atau specialty maka perlu bantuan sarana pasca panen dan
pengolahan hasil kopi.
 Untuk pengembangan usaha kopi di masa yang akan datang perlu adanya
permodalan baik dari pemerintah, swasta maupun swadaya.
 Untuk legalitas lahan agar dapat dilakukan prioritas sertifikasi terutama
dengan adanya Prona.
 Untuk komunikasi yang lebih baik perlu adanya perbaikan sarana jalan dan
pedirian tower telekomunikasi.
 Untuk mendukung pemasaran perlu sarana pemasaran baik berupa outlet
mapun mobil pemasaran atau kendaraan roda 3.

Telahaan Pengembangan Kopi Arabica Tepal 2


TREND PERKEMBANGAN LUAS AREAL DAN PRODUKSI KOPI 3 TAHUN TERAKHIR DI NTB

Luas Areal ( Ha ) Produksi (Ton) Produktivitas ( Kg/Ha ) Jumlah Petani


No Jenis Komoditi
2015 2016 2017 2015 2016 2017 2015 2016 2017 2015 2016 2017
1 2 4 5 6 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 KOPI ROBUSTA 9.756,89 9.833,24 10.152,75 4.058,20 3.935,08 4.573,53 4.501,41 663,01 573,02 12.451 13.617 12.083

2 KOPI ARABIKA 2.416,70 2.416,70 1.804,00 703,86 706,11 291,27 571,57 573,56 377,38 2.685 2.685 2.121

Jumlah 12.173,59 12.249,94 11.956,75 4.762,06 4.641,19 4.864,80 5.072,98 1.236,57 950,39 15.136 16.302 14.204

Telahaan Pengembangan Kopi Arabica Tepal 3


LOKASI SENTRA PRODUKSI PENGEMBANGAN KOPI ROBUSTA DI NTB DIRINCI PERKABUPATEN

Luas Areal ( Ha ) Produksi (Ton) Produktivitas ( Kg/Ha ) Jumlah Petani


No Kabupaten
2015 2016 2017 2015 2016 2017 2015 2016 2017 2015 2016 2017
1 Lombok Utara 1.352,81 1.452,81 1.452,81 723,50 678,80 699,55 646,09 606,17 624,70 2.656 2.756 2.756
2 Lombok Barat 625,81 629,81 629,81 349,59 355,13 359,08 617,94 627,74 631,37 1.389 2.756 1.396
3 Lombok Tengah 1.131,00 1.131,00 801,99 398,90 434,10 357,21 631,22 650,64 620,00 1.564 1.564 1.013
4 Lombok Timur 744,50 725,50 709,50 155,76 142,88 137,37 333,89 322,17 309,74 1.935 1.732 1.788
5 Sumbawa 3.456,29 3.456,29 327,00 1.293,94 1.278,57 157,85 554,25 606,17 607,12 2.202 2.202 193
6 Sumbawa Barat 59,00 59,00 3.870,07 139,40 31,86 1.961,16 536,15 1.385,22 725,59 193 96 2.419
7 Dompu 1.267,08 1.263,43 1.246,17 550,31 557,99 563,37 691,90 606,17 684,47 1.070 1.069 1.076
8 Bima 1.120,40 1.115,40 1.115,40 446,80 455,75 337,94 489,97 499,78 381,14 1.442 1.442 1.442
JUMLAH 9.756,89 9.833,24 10.152,75 4.058,20 3.935,08 4.573,53 4.501,41 663,01 573,02 12.451 13.617 12.083

Telahaan Pengembangan Kopi Arabica Tepal 4


LOKASI SENTRA PRODUKSI PENGEMBANGAN KOPI ARABIKA DI NTB DIRINCI PERKABUPATEN

Luas Areal ( Ha ) Produksi (Ton) Produktivitas ( Kg/Ha ) Jumlah Petani (Org)


No Kabupaten
2015 2016 2017 2015 2016 2017 2015 2016 2017 2015 2016 2017

1 Lombok Timur 1.304,00 1.304,00 1.274,00 286,00 288,00 23,87 652,97 657,53 54,75 1.686 1.686 1.686

2 Sumbawa 1.112,70 1.112,70 530,00 417,86 418,11 267,40 490,16 489,59 700,00 999,00 999 435

JUMLAH 2.416,70 2.416,70 1.804,00 703,86 706,11 291,27 571,57 573,56 377,38 2.685 2.685 2.121

Telahaan Pengembangan Kopi Arabica Tepal 5


UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

Teknologi Sambung Pucuk ( Ha ) Intensifikasi ( Ha ) Pengendalian Hama PBK Peremajaan Kopi


No Kabupaten
2013 2014 2015 2015 2016 2017 2015 2016 2017 2015 2016 2017

1 Lombok Utara 100,00 100,00 50,00 - - - - - - - - -


2 Lombok Barat - - - - - - - - - - - -
3 Lombok
- 30,45 50,00 150,00 150,00 - 100,00 - - - - -
Tengah
4 Lombok Timur 125,00 75,00 50,00 150,00 150,00 - 100,00 - - - - -
5 Sumbawa 50,00 50,00 50,00 - - - - - - - - -
6 Sumbawa Barat 75,00 62,50 50,00 - - - - - - - - -
7 Dompu - - - - - 250,00 75,00 - - - - -
8
Bima 50,00 62,50 - - - 250,00 - - - - - -

JUMLAH 400,00 380,45 250,00 300,00 300,00 500,00 137,50 0,00 0,00 0 0 0

Telahaan Pengembangan Kopi Arabica Tepal 6


Telahaan Pengembangan Kopi Arabica Tepal 7
Telahaan Pengembangan Kopi Arabica Tepal 8
Telahaan Pengembangan Kopi Arabica Tepal 9
Telahaan Pengembangan Kopi Arabica Tepal 10
Telahaan Pengembangan Kopi Arabica Tepal 11

Anda mungkin juga menyukai