Anda di halaman 1dari 6

JOURNAL SHARING

HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN PROSEDUR PENCEGAHAN


INFEKSI PADA PASIEN POST OPERASI DENGAN PROSES
PENYEMBUHAN LUKA DI RUMAH SAKIT ISLAM UNISMA MALANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Stase Manajemen


Keperawatan

Pembimbing Akademik : Agus Santoso, S.Kp., M.Kes


Pembimbing Klinik : Aprelia Herdi, S.Kep. Ns

Disusun oleh :
Citra Hayuning Kinasih
22020118220117

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXXIII


DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG, 2019
LAPORAN RINGKASAN
JOURNAL SHARING

Tanggal : 22 Mei 2019 Metodologi Penelitian


Nama Mahasiswa : Citra Hayuning Kinasih Lokasi Penelitian :
Informasi Citasi Rumah Sakit Islam UNISMA Malang (25
Pengarang: Agustus 2016 - 25 September 2016)
Miftahur Rahman, Tanto Haryanto, Vita Maryah
Ardiyani Karakteristik Responden :
Kriteria Inklusi:
Tahun : 2018 1. Pasien post operasi di Rumah Sakit Islam
UNISMA Malang pada hari ke 7 dan hari
Judul Artikel : ke 10
Hubungan antara Pelaksanaan Prosedur Pencegahan 2. Bersedia menjadi responden
Infeksi pada Pasien Post Operasi dengan Proses Kriteria Eksklusi:
Penyembuhan Luka di Rumah Sakit UNISMA 1. Tidak bisa hadir pada saat penelitian
Malang
Jumlah Responden :
Penerbit/ Nama Jurnal : Nursing News Sampel penelitian yang diambil 20 responden
Volume : 3
Issue/ No : 1 Teknik Sampling :
Halaman : 12-21 Teknik sampling yang digunakan dalam
Latar Belakang penelitian ini adalah random sampling

Menurut WHO (2013), Infeksi Luka Operasi Variabel yang diukur/ diteliti:
(ILO) terjadi pada 2% - 5% dari 27 juta pasien di 1. Variabel bebas adalah pelaksanaan
dunia yang melakukan pembedahan dan 25% dari prosedur pencegahan infeksi
jumlah infeksi akibat fasilitas pelayanan kesehatan 2. Variabel terikat adalah kejadian infeksi
yang tidak steril. Tindakan perawatan luka post
operasi yang berkualitas selalu memperhatikan Prosedur Tindakan :
metode universal precautions yang telah ditetapkan 1. Peneliti menentukan responden secara
seperti mencuci tangan, alat-alat yang digunakan acak yang sesuai dengan kriteria inklusi
harus steril sebelum digunakan pada pasien. Sumber sebanyak 20 pasien post operasi
bakteri Infeksi Luka Operasi (ILO) dapat berasal dari 2. Responden diberikan lembar kuesioner
pasien, perawat, dan tim, lingkungan dan termasuk hubungan antara pelaksanaan prosedur
juga instrumentasin. pencegahan infeksi dengan proses
Pencegahan infeksi merupakan hal penting dalam penyembuhan luka pada pasien post
meningkatkan mutu pelayanan medis rumah sakit. operasi di Rumah Sakit Islam UNISMA
Hal ini hanya dapat dicapai dengan keterlibatan Malang
semua personil rumah sakit, mulai dari petugas
kebersihan sampai dengan dokter dan mulai dari Instrumen Penelitian :
pekarya sampai dengan jajaran Direksi. Oleh karena 1. Kuesioner
itu diperlukan adanya prosedur baku untuk setiap
tindakan yang berkaitan dengan pengendalian infeksi. Uji Statistik :
Luka operasi dikatakan terinfeksi apabila luka Analisis data yang digunakan yaitu uji
tersebut mengeluarkan nanah atau pus dan spearman rank dengan menggunakan SPSS
kemungkinan terinfeksi apabila luka tersebut
memiliki tanda-tanda inflamasi atau mengeluarkan Hasil Penelitian
rabas serosa. Infeksi Luka Operasi (ILO) merupakan - Pelaksanaan prosedur infeksi di Rumah
salah sau komplikasi pasca operasi karena dapat Sakit Islam UNISMA Malang sebanyak
meningkatkan lama perawatan yang akan menambah 70% baik dan 30 % tidak baik
biaya perawatan, cacat, bahkan kematian. - Pelaksanaan prosedur pencegahan
Tujuan Penelitian/Studi infeksi dengan teknik septic dan
Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antiseptic yaitu 100% responden
antara pelaksanaan prosedur pencegahan infeksi menggunakan pembalut bersih dan selalu
dengan proses penyembuhan luka pada pasien post diganti setelah luka di bersihkan
operasi di Rumah Sakit Islam UNISMA Malang - 85% responden mendapatkan perawatan
luka steril dengan pembersihan luka
yang teratur sesuai jadwal
- Tujuan pembalutan untuk melindungi
luka dari kontaminasi mikroorganisme,
membantu hemostasis, mempercepat
penyembuhan dengan cara menyerap
drainase, dan untuk melakukan
debredemen luka.
- Cara pencegahan infeksi yaitu jangan
menyentuh daerah luka insisi dengan
tnagan, cuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan/ perawatan luka, alat-alat
perawatan luka yang akan digunakan
harus dalam keadaan steril (bebas dari
kuman), bersihkan luka dengan
menggunakan teknik septic dan
antiseptic, menututup luka insisi kembali
dengan verband
- Proses penyembuhan luka pasien post
operasi di Rumah Sakit Islam UNISMA
Malang 55% cepat, 30% cukup lama,
dan 15% lama.
- Proses penyembuhan luka cepat
diketahui dari luka pasien sudah kering,
tidak bernanah, dan jahitan menutup
dalam waktu kurang dari 7 hari
- Tindakan untuk mempercepat proses
penyembuhan luka operasi dengan
perawatan yang baik, melakukan hidup
sehat dengan mengkonsumsi makanan
sehat dan bergizi serta mengandung
protein tinggi untuk proses penyembuhan
luka
- Ada hubungan antara pelaksanaan
prosedur pencegahan infeksi dengan
proses penyembuhan luka pada pasien
post operasi di Rumah Sakit Islam
UNISMA Malang
Implikasi Hasil Penelitian
Ada hubungan antara pelaksanaan prosedur
pencegahan infeksi dengan proses
penyembuhan luka pada pasien post operasi
di Rumah Sakit Islam UNISMA Malang
Pertanyaan Peneliti Kekuatan Penelitian/Studi
Bagaimana hubungan antara pelaksanaan prosedur 1. Penelitian dapat menjadi acuan pada
pencegahan infeksi dengan proses penyembuhan luka rumah sakit terutama tenaga medis agar
pada pasien post operasi di Rumah Sakit Islam melaksanaan prosedur infeksi untuk
UNISMA Malang ? meningkatkan mutu rumah sakit serta
mencegah infeksi pada pasien post op
2. Peneliti memaparkan dengan jelas hasil
penelitian di dalam tabel dan pembahasan
sehingga mudah untuk dipahami.
Desain Penelitian/Studi Keterbatasan Penelitian/Studi
Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi Sampel penelitian hanya 20 responden
dengan pendekatan cross sectional.

Kesimpulan

Pelaksanaan prosedur pencegahan infeksi merupakan tindakan yang penting dilakukan di


Rumah Sakit, karena apabila tidak dilakukan kemungkinan terjadinya infeksi klinis serta merupakan
gambaran mutu dan pelayanan yang ada di rumah sakit. Infeksi Luka Operasi (ILO) merupakan salah
satu komplikasi pasca-bedah abdomen dan infeksi nosokomial yang sering terjadi pada pasien bedah.
Infeksi luka operasi adalah infeksi lokal abdomen yang berkaitan dengan tindakan bedah abdomen,
timbul dalam waktu 30 hari pasca bedah selama pasien dirawat di rumah sakit, ditandai dengan
adanya sekret purulen, abses, atau selulitis pada luka operasi, dan disertai komplikasi akibat infeksi
luka operasi yaitu adhesi, fistel, prolaps stoma, leakge anastomosis, burst abdomen, dan perforasi.
Infeksi luka operasi dapat meningkatkan lama perawatan pasien. Standar lama hari rawat di
rumah sakit atau average length of stay (AvLOS) berkisar 6-9 hari. Semakin tingginya AvLOS
diartikan sebagai rendahnya pelayanan kesehatan atau tidak efisiennya pemberian pelayanan
kesehatan di rumah sakit sehingga dari aspek ekonomi bagi pasien akan meningkatkan biaya
perawatan yang harus dibayar.
Pencegahan infeksi melibatkan berbagai disiplin dan tingkatan personil rumah sakit terutama
perawat. Perawat merupakan tenaga kesehatan yang lebih lama bertatap muka dengan pasien. Oleh
karena itu perawat berperan penting dalam melaksanakan prosedur pencegahan infeksi khususnya
dalam tindakan perawatan luka post operasi. Tindakan perawatan luka post operasi yang berkualitas
selalu memperhatikan metode universal precautions seperti mencuci tangan, menggunakan alat-alat
steril. Salah satu cara pencegahan infeksi yang bisa dilakukan pasien yaitu jangan menyentuh daerah
luka insisi dengan tangan, cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan/ perawatan luka, menggunakan
alat-alat perawatan luka dalam keadaan steril (bebas dari kuman), membersihkan luka dengan
menggunakan teknik septic dan antiseptic, dan setelah membersihkan luka insisi ditutup kembali
dengan verband.
Selain karena infeksi, lama hari rawat psien bedah juga dipengaruhi oleh asuransi yang
digunakan pasien untuk mendapatkan akses perawatan di Rumah Sakit. Pasien dengan asuransi
jaminan kesehatan memiliki kebijakan pelayanan BPJS yang meminimalkan hari rawat bagi pasien
bedah dengan melihat proses penyembuhan luka operasi dan selanjutnya perawatan dapat dilakukan
dengan rawat jalan di Poli bedah Rumah Sakit.
Karena adanya hubungan antara pelaksanaan prosedur pencegahan infeksi dengan proses
penyembuhan luka pada pasien post operasi maka pelaksanaan prosedur pencegahan infeksi harus
sesuai dengan standar sehingga mempercepat proses penyembuhan luka. Selain melaksanakan
prosedur pencegahan infeksi sesuai standar, memberikan edukasi kepada pasien maupun keluarga
pasien untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi dapat membantu mempercepat
proses penyembuhan luka dimana protein merupakan bahan dasar untuk terjadinya jaringan kolagen.

Anda mungkin juga menyukai