Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

CHLORINATION PLANT PLTU 1 JATIM PACITAN

Disusun Oleh :
 Giska Meylani NID.9013899PC
 Gika Delestya NID.9113898PC
 Wahit Rizky Wahyu Wibowo NID.9313005PC

PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI


UNIT BISNIS JASA DAN OPERASI
PLTU 1 JAWA TIMUR PACITAN
2018
LEMBAR PENGESAHAN

a) Tempat : PLTU 1 Jawa Timur Pacitan


b) Topik/Judul : Chlorination Plant di PLTU 1 Jawa Timur Pacitan
c) Tanggal : 11 April 2018

Pacitan, April 2018

( )

Menyetujui, Menyetujui,

( ) ( )

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah
dan inayah- Nya bagi kami melalui ilmu-Nya Yang Maha Luas dan Tak Terkira sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah tentang chlorination plant di PLTU 1 Jawa Timur
Pacitan. Shalawat serta salam saya tujukan kepada suri tauladan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kebodohan hingga ke zaman
yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang sama – sama kita rasakan saat ini.

Makalah ini disusun berdasarkan apa yang diamati dilapangan berdasarkan teori-
teori yang didapatkan dalam manual book. Dalam penyelesaian makalah ini, kami tentunya
mengalami kesulitan. Namun, berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini
dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Dengan segala kerendahan hati, penulis ucapkan
terimakasih kepada pembimbing training passport be pro, semua supervisor
produksi,manager operasi dan General Manager PLTU 1 Jawa Timur Pacitan serta teman-
teman yang telah bekerja sama dalam pelaksanaan pembuatan makalah ini.

Tak ada gading yang tak retak. Saya mohon maaf apabila penulisan dalam
makalah ini terdapat kesalahan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, sehingga masih memerlukan evaluasi lebih lanjut. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif dan membangun agar makalah
ini menjadi lebih baik dan berguna di masa yang akan datang.

Pacitan, April 2018


Penulis

( )

ii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ............................................................................................ i

Kata Pengantar ..................................................................................................... ii

Daftar Isi ................................................................................................................ iii

Bab 1 Pendahuluan .............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 1

1.3 Tujuan .............................................................................................................. 1

Bab 2 Permasalahan ............................................................................................ 2

2.1 Dasar Teori ...................................................................................................... 2

2.2 Permasalahan .................................................................................................. 5

Bab 3 Pendekatan Teori ...................................................................................... 6

Bab 4 Alternative Solusi ...................................................................................... 7

Lampiran ............................................................................................................... 10

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam rangka meningkatkan kompetensi bidang Teknik khususnya bagi operator dan
maintenance di lingkungan PJB Groub, yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja unit
PLTU Pacitan,, maka PJB academy menyelenggarakan program pendampingan bagi para
operator dan maintenance dengan menggunakan metode PASSPOR BE PRO PJB
Academy. Maka dari itu kami sebagai operator diberikan kesempatan untuk membuat
makalah sesuai dengan scope pekerjaan kita. Makalah yang akan kami tulis yaitu tentang
chlorination plant yang ada di PLTU Pacitan. Chlorination Plant merupakan sebuah alat
yang berfungsi untuk memproduksi zat kimia sodhium hyphochlorite (NaOcl) yang
kemudian di injekkan ke area intake Circulating Water Pump. Tujuan dari penginjeksian ini
yaitu untuk melemahkan biota – biota laut yang akan masuk ke kondensor. Dalam praktek
pengoperasiannya chlorination plant juga mengalami banyak masalah – masalah yang
perlu ditangani agar chlorine plant dapat operasi secara normal dan handal.

1.2 Rumusan Masalah

Berikut masalah – masalah yang dialami pada chlorination plant di PLTU Pacitan.

1. Permasalahan-permasalahan yang terjadi di chlorination plant PLTU Pacitan


2. Pendekatan teori untuk menyelesaikan masalah di chlorination plant
3. Alternative solusi permasalahan yang terjadi pada chlorination plant

1.3 Tujuan

1. Pembaca memahami permasalahan Chlorination Plant yang terjadi di PLTU


Pacitan
2. Pembaca memahami pendekatan teori permasalahan Chlorination Plant di PLTU
Pacitan
3. Pembaca memahami alternative solusi permasalahan Chlorination Plant di PLTU
Pacitan

1
BAB II PERMASALAHAN

2.1 Dasar Teori

Chlorination Plant merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk memproduksi zat kimia
sodhium hypochlorite (NaOcl) yang diinjekkan ke intake area CWP dan water pretreatment
plant yang bertujuan untuk melemahkan biota-biota laut agar tidak hidup di tube-tube
kondensor dan area water pretreatment plant.

Bagian – bagoian Peralatan yang digunakan untuk memproduksi chlorination plant yaitu

 Chlorine pump (NaClO) berfungsi untuk memompa air laut menuju ke electrolyzer.
 Sea Water Filter berfungsi untuk menyaring kotoran kotoran yang dibawa air laut
sebelum masuk ke electrolyzer.
 Heat Exchanger berfungsi sebagai penukar panas antara air pendingin rectifier
dengan air laut sehingga air pendingin yang digunakan unttuk mendinginkan
rectifier temperaturnya menjadi turun dan siap untuk digunakan lagi..
 Electrolyzer berfungsi sebagai tempat terjadinya electrolysis air laut sehingga
terbentuk zat kimia sodhium hypochlorite (NaOCl) dan gas hydrogen (H2).
 Degas Tank berfungsi untuk menampung zat kimia sodhium hypochlorite (NaOCl)
dan membuang gas hydrogen ke lingkungan.
 Blower berfungsi untuk membuang gas hydrogen yang berada di dalam degas
tank.
 Rectifier berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC yang digunakan untuk
mensuplai listrik DC menuju ke electrolyzer untuk proses electrolysis.
 Trafo berfungsi Untuk mensuplai tegangan AC menuju ke rectifier.
 Cooling pump Berfungsi memompa air pendingin rectifier.
 Fresh water tank berfungsi untuk menmpung air pendingin.
 Continous Dosing Pump berfungsi untuk memompa zat kimia sodhium
hypochlorite (NaOCl) menuju ke intake area secara kontinyu.
 Shock Dosing Pump berfungsi untuk memompa zat kimia sodhium hypochlorite
(NaOCl) jika level degas tank penuh atau konsentrasi sodhium hypochlorite di
intake area kurang.
 Sodium hypochlorite pretreatment pump berfungsi untuk memompa zat kimia
sodhium hypochlorite menuju ke pretreatment plant.
 Acid loading / unloading pump berfungsi untuk loading atau unloading zat kimia
acid.

2
 Acid storage tank berfungsi untuk menampung zat kimia acid
 Acid cleaning pump berfungsi untuk memompa acid ke electrolyzer saat proses
acid cleaning.
 Acid mixing tank merupakan tempat untuk mencampur air dengan bahan kimia
acid dengan perbandingan 70 % air 30% Bahan kimia acid.

Proses produksi sodium hypochlorite adalah menggunakan elektrolisa. Elektrolisa adalah


metode untuk menggunakan arus listrik searah untuk menggerakkan sebuah reaksi kimia
non-spontan. Elektrolisa seringkali digunakan untuk memisahkan unsur kimia dalam suatu
senyawa kimia dan atau untuk memicu reaksi untuk membentuk senyawa kimia baru.
Untuk kapasitas besar, diperlukan arus listrik yang tinggi agar proses reaksi kimia menjadi
efektif dan efisien.

Sodium hypochlorite adalah suatu jenis disinfektan yang umum digunakan. Senyawa ini
luas digunakan karena murah, pembuatannya mudah dan bahan bakunya tersedia dalam
jumlah banyak. Mekanisme kerjanya adalah menghambat oksidasi glukosa dalam sel
mikroorganisme dengan cara menghambat enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme
karbohidrat. Mikroorganisme yang dapat dilumpuhkan oleh senyawa ini cukup banyak,
meliputi bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Kelemahan disinfektan senyawa ini
adalah dapat menyebabkan korosi pada pH rendah, meskipun sebenarnya pH rendah
diperlukan untuk kinerja senyawa ini secara optimal. Unsur chlorine juga dapat terinaktivasi
jika terpapar senyawa organis tertentu. Senyawa NaOCl (sodium hypochlorite) juga
mempunyai sifat berupa bau yang tidak sedap/menyengat, dapat menimbulkan iritasi pada
kulit dan tidak stabil.

Elektrolisa dan Reaksi Kimia

Air laut pada prinsipnya adalah ” garam + air “. Garam yang berpengaruh terhadap produksi
sodium hipochloride adalah garam NaCl. Dengan adanya aliran arus listrik (DC), maka air
laut yang masuk ke dalam cell modul akan terurai menjadi :

 Garam( NaCl ) menjadi ion Na+& ion Cl –


 Air( H2O) menjadi ion 2H+& ion O-2

Karena ion 2H+ cenderung lebih stabil jika berdiri sendiri, maka ion 2H+ merubah
membentuk molekul gas hydrogen yaitu gas H2. Sedangkan ion O-2 cenderung lebih
negatif terhadap ion Na+ dan ion Cl -. Akibatnya ketiga ion tersebut bersatu membentuk
ikatan yang lebih stabil yaitu molekul NaOCl atau sodium Hypochloride (Klorin).

3
Berdasar proses terjadinya chlorine seperti uraian diatas dapat diambil kesimpulan
beberapa hal yang mempengaruhi kekentalan. Hal hal tersebut adalah besarnya arus
injeksi, flow Air laut dan konsentrasi NaCl air laut.

Elektrolisa untuk memicu reaksi kimia pembentukan sodium hypochlorite pada air laut
dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pada sisi anoda :

 2Cl (-)  Cl2 + 2e- …………..reaksi oksidasi yang menghasilkan Cl bebas


 Cl2 + H2O  HOCl + HCl ….reaksi hydrolysis

Sedangkan pada sisi katoda :

 Na+ + e-  Na0 …………..reaksi reduksi


 2Na0 + 2H2O  H2 + 2NaOH

Reaksi gabungan adalah

 HCl + NaOH  NaCl + H2O


 HOCl + NaOH  NaOCl + H2O

Ringkasan reaksinya adalah

 NaCl + H2O +2e-  NaOCl + H2

Siklus produksi sodhium hypochlorite (NaOCl)

SODIUM
SEA WATER DEGAS TANK
HYPOCLHORITE

SEA WATER PROSES


PEMISAHAN H2
PUMP ELECTROLISA

SEA WATER INJEKSI


ELECTROLIZER
FILTER INTAKEWATER

4
2.2 Permasalahan

Permasalahan yang terjadi pada chlorination plant PLTU Pacitan sebagai berikut :

1. Flow Sea Water Turun


2. Produksi Chlorine Menurun
3. Temperature rectifier tinggi
4. Temperature Trafo tinggi
5. Kebocoran electrolyzer
6. Arus electrolyzer tiba-tiba turun

5
BAB III PENDEKATAN TEORI

Pendekatan teori pada masalah – masalah yang terjadi pada chlorination plant PLTU
Pacitan adalah sebagai berikut :

1. Flow sea water turun


Penyebab flow sea water turun yaitu sea water yang kotor dan perlu dilakukan
cleaning sehingga flow yang mengalir melalui filter menjadi terhambat sehingga
flow sea water yang keluar dari outlet filter berkurang.
2. Produksi sodhium hypochlorite menurun
Penyebab terjadinya penurunan produksi chlorine yaitu electrolyzer yang kotor
sehingga proses electrolysis menjadi terganggu yang berakibat turunnya produksi
sodhium hypochlorite (NaOCl)
3. Temperature rectifier tinggi
Penyebab temperature rectifier high dikarenakan flow cooling water yang
menurun, heat exchanger kotor sehingga proses penukaran panas menjadi
terganggu dan cooling water di fresh water tank sudah waktunya diganti.
4. Temperature Trafo tinggi
Tingginya temperature ada trafo rectifier disebabkan karena cooling fan ada yang
mati dan AC di ruangan rectifier kurang dingin atau mati
5. Kebocoran electrolyzer
Seal elecktrolyzer yang sudah rusak menjadi penyebab utana kebocoran pada
electrolyzer
6. Arus elektrolyzer tiba-tiba turun
Arus electrolyzer yang tiba – tiba turun bisa disebabkan oleh flow sea water yank
tidak stabil atau pembacaan flow meter yang tidak akurat sehingga system proteksi
rectifier bekerja untuk menurunkan ampere rectifier.

6
BAB IV ALTERNATIF SOLUSI

Alternatif solusi permasalahan chlorination plant di PLTU pacitan sebagai berikut:

No. Gangguan Penyebab Solusi


1. Flow sea water turun  Sea water filter  Lakukan backwash sea
kotor water filter
 Air laut pasang  Tambah bukaan valve
discharge NaClO pump
2 Produksi sodhium  Electrolyzer kotor  Lakukan proses acid
hyphochlorite cleaning electrolyzer
menurun
3 Temperature rectifier  Flow cooling water  Lakukan penambahan
tinggi kurang bukaan valve pada cooling
 Heat exchanger pump
kotor  Bongkar dan Melakukan
 Cooling water kotor pembersihan pada heat
exchanger
 Drain cooling water dan
mengisi dengan air yang
baru dengan air demin
4 Temperature trafo  Fan Trafo Mati  Hidupkan fan trafo
tinggi  AC di Ruangan  jika rusak lakukan
rectifier tidak dingin perbaikan atau penggantian
atau mati fan
 Turunkan temperature AC
sehingga ruangan dingin
 Jika AC tidak dingin maka
lakukan perbaikan pada AC
5 Kebocoran  Seal electrolyzer  Melakukan penggantian
electrolyzer rusak seal
 Sekrup atau baut  Melakukan pengencangan
kendor sekrup/baut yang kendor

7
6 Arus rectifier tiba-tiba  Flow sea water  Melakukan pengecekan
turun sendiri tidak stabil pada aliran air sepanjang
 Pembacaan line inlet sea water
transmitter flow sea  Melakukan kalibrasi agar
water tidak akurat ( pembacaan flow meter
Error) akurat

8
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan permasalahan – permasalahan pada chlorination plant PLTU


Pacitan maka bisa diambil kesimpulan sebagai berikut :

 Flow sea water dan kebersihan air laut merupakan hal yang sangat penting untuk
dipantau agar chlorination plant dapat beroperasi aman dan handal.
 acid cleaning merupakan cara untuk menjaga kebersihan elektrolyzer dan dapat
menjaga produksi sodhium hypochlorite normal.
 System cooling rectifier dan cooling fan trafo rectifier mempunyai pengaruh yang
besar untuk menjaga temperature rectifier tetap terjaga normal.

5.2 Saran

Dari hasil pembahasan permasalahan chlorination plant diatas, maka ada saran yang
kiranya dapat membangun dan dapat diterapkan di PLTU pacitan agar chlorination plant
dapat beroperasi dengan aman dan handal diantarannya sebagai berikut :

 Perlu diadakan training tentang chlorination plant dari expert chlorination plant
agar operator dan maintenance dapat lebih memahami tentang cara
pengoperasian dan maintenance chlorination plant dengan baik dan benar
 Perlu diadakan sharing knowledge antar operator untuk menambah pengetahuan
sehingga jika terjadi permasalahan pada chlorination plant dapat tertangani
dengan cepat dan tepat.
 Melakukan record peralatan yang terjadi masalah untuk dicarikan alternative solusi
agar permasalahan cepat teratasi.

9
LAMPIRAN

Sea Water Pump for NaOCL generation

Sea Water Filter

10
Heat Exchanger

Sodium Hypochlorite Generating Device ( Elektrolizer )

11
Sodium Hypochlorite Storage Tank

Blower

12
Sodium Hypochlorite Shock Injecting Pump

Sodium Hypochlorite Continous Injecting Pump

13
Sodium Hypochlorite Injecting Pump for Pretreatment System

Cooling Water Pump

14
Cooling Water Tank

15

Anda mungkin juga menyukai