Disusun Oleh :
Giska Meylani NID.9013899PC
Gika Delestya NID.9113898PC
Wahit Rizky Wahyu Wibowo NID.9313005PC
( )
Menyetujui, Menyetujui,
( ) ( )
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah
dan inayah- Nya bagi kami melalui ilmu-Nya Yang Maha Luas dan Tak Terkira sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah tentang chlorination plant di PLTU 1 Jawa Timur
Pacitan. Shalawat serta salam saya tujukan kepada suri tauladan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kebodohan hingga ke zaman
yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang sama – sama kita rasakan saat ini.
Makalah ini disusun berdasarkan apa yang diamati dilapangan berdasarkan teori-
teori yang didapatkan dalam manual book. Dalam penyelesaian makalah ini, kami tentunya
mengalami kesulitan. Namun, berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini
dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Dengan segala kerendahan hati, penulis ucapkan
terimakasih kepada pembimbing training passport be pro, semua supervisor
produksi,manager operasi dan General Manager PLTU 1 Jawa Timur Pacitan serta teman-
teman yang telah bekerja sama dalam pelaksanaan pembuatan makalah ini.
Tak ada gading yang tak retak. Saya mohon maaf apabila penulisan dalam
makalah ini terdapat kesalahan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, sehingga masih memerlukan evaluasi lebih lanjut. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif dan membangun agar makalah
ini menjadi lebih baik dan berguna di masa yang akan datang.
( )
ii
DAFTAR ISI
Lampiran ............................................................................................................... 10
iii
BAB I PENDAHULUAN
Berikut masalah – masalah yang dialami pada chlorination plant di PLTU Pacitan.
1.3 Tujuan
1
BAB II PERMASALAHAN
Chlorination Plant merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk memproduksi zat kimia
sodhium hypochlorite (NaOcl) yang diinjekkan ke intake area CWP dan water pretreatment
plant yang bertujuan untuk melemahkan biota-biota laut agar tidak hidup di tube-tube
kondensor dan area water pretreatment plant.
Bagian – bagoian Peralatan yang digunakan untuk memproduksi chlorination plant yaitu
Chlorine pump (NaClO) berfungsi untuk memompa air laut menuju ke electrolyzer.
Sea Water Filter berfungsi untuk menyaring kotoran kotoran yang dibawa air laut
sebelum masuk ke electrolyzer.
Heat Exchanger berfungsi sebagai penukar panas antara air pendingin rectifier
dengan air laut sehingga air pendingin yang digunakan unttuk mendinginkan
rectifier temperaturnya menjadi turun dan siap untuk digunakan lagi..
Electrolyzer berfungsi sebagai tempat terjadinya electrolysis air laut sehingga
terbentuk zat kimia sodhium hypochlorite (NaOCl) dan gas hydrogen (H2).
Degas Tank berfungsi untuk menampung zat kimia sodhium hypochlorite (NaOCl)
dan membuang gas hydrogen ke lingkungan.
Blower berfungsi untuk membuang gas hydrogen yang berada di dalam degas
tank.
Rectifier berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC yang digunakan untuk
mensuplai listrik DC menuju ke electrolyzer untuk proses electrolysis.
Trafo berfungsi Untuk mensuplai tegangan AC menuju ke rectifier.
Cooling pump Berfungsi memompa air pendingin rectifier.
Fresh water tank berfungsi untuk menmpung air pendingin.
Continous Dosing Pump berfungsi untuk memompa zat kimia sodhium
hypochlorite (NaOCl) menuju ke intake area secara kontinyu.
Shock Dosing Pump berfungsi untuk memompa zat kimia sodhium hypochlorite
(NaOCl) jika level degas tank penuh atau konsentrasi sodhium hypochlorite di
intake area kurang.
Sodium hypochlorite pretreatment pump berfungsi untuk memompa zat kimia
sodhium hypochlorite menuju ke pretreatment plant.
Acid loading / unloading pump berfungsi untuk loading atau unloading zat kimia
acid.
2
Acid storage tank berfungsi untuk menampung zat kimia acid
Acid cleaning pump berfungsi untuk memompa acid ke electrolyzer saat proses
acid cleaning.
Acid mixing tank merupakan tempat untuk mencampur air dengan bahan kimia
acid dengan perbandingan 70 % air 30% Bahan kimia acid.
Sodium hypochlorite adalah suatu jenis disinfektan yang umum digunakan. Senyawa ini
luas digunakan karena murah, pembuatannya mudah dan bahan bakunya tersedia dalam
jumlah banyak. Mekanisme kerjanya adalah menghambat oksidasi glukosa dalam sel
mikroorganisme dengan cara menghambat enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme
karbohidrat. Mikroorganisme yang dapat dilumpuhkan oleh senyawa ini cukup banyak,
meliputi bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Kelemahan disinfektan senyawa ini
adalah dapat menyebabkan korosi pada pH rendah, meskipun sebenarnya pH rendah
diperlukan untuk kinerja senyawa ini secara optimal. Unsur chlorine juga dapat terinaktivasi
jika terpapar senyawa organis tertentu. Senyawa NaOCl (sodium hypochlorite) juga
mempunyai sifat berupa bau yang tidak sedap/menyengat, dapat menimbulkan iritasi pada
kulit dan tidak stabil.
Air laut pada prinsipnya adalah ” garam + air “. Garam yang berpengaruh terhadap produksi
sodium hipochloride adalah garam NaCl. Dengan adanya aliran arus listrik (DC), maka air
laut yang masuk ke dalam cell modul akan terurai menjadi :
Karena ion 2H+ cenderung lebih stabil jika berdiri sendiri, maka ion 2H+ merubah
membentuk molekul gas hydrogen yaitu gas H2. Sedangkan ion O-2 cenderung lebih
negatif terhadap ion Na+ dan ion Cl -. Akibatnya ketiga ion tersebut bersatu membentuk
ikatan yang lebih stabil yaitu molekul NaOCl atau sodium Hypochloride (Klorin).
3
Berdasar proses terjadinya chlorine seperti uraian diatas dapat diambil kesimpulan
beberapa hal yang mempengaruhi kekentalan. Hal hal tersebut adalah besarnya arus
injeksi, flow Air laut dan konsentrasi NaCl air laut.
Elektrolisa untuk memicu reaksi kimia pembentukan sodium hypochlorite pada air laut
dapat dijelaskan sebagai berikut:
SODIUM
SEA WATER DEGAS TANK
HYPOCLHORITE
4
2.2 Permasalahan
Permasalahan yang terjadi pada chlorination plant PLTU Pacitan sebagai berikut :
5
BAB III PENDEKATAN TEORI
Pendekatan teori pada masalah – masalah yang terjadi pada chlorination plant PLTU
Pacitan adalah sebagai berikut :
6
BAB IV ALTERNATIF SOLUSI
7
6 Arus rectifier tiba-tiba Flow sea water Melakukan pengecekan
turun sendiri tidak stabil pada aliran air sepanjang
Pembacaan line inlet sea water
transmitter flow sea Melakukan kalibrasi agar
water tidak akurat ( pembacaan flow meter
Error) akurat
8
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Flow sea water dan kebersihan air laut merupakan hal yang sangat penting untuk
dipantau agar chlorination plant dapat beroperasi aman dan handal.
acid cleaning merupakan cara untuk menjaga kebersihan elektrolyzer dan dapat
menjaga produksi sodhium hypochlorite normal.
System cooling rectifier dan cooling fan trafo rectifier mempunyai pengaruh yang
besar untuk menjaga temperature rectifier tetap terjaga normal.
5.2 Saran
Dari hasil pembahasan permasalahan chlorination plant diatas, maka ada saran yang
kiranya dapat membangun dan dapat diterapkan di PLTU pacitan agar chlorination plant
dapat beroperasi dengan aman dan handal diantarannya sebagai berikut :
Perlu diadakan training tentang chlorination plant dari expert chlorination plant
agar operator dan maintenance dapat lebih memahami tentang cara
pengoperasian dan maintenance chlorination plant dengan baik dan benar
Perlu diadakan sharing knowledge antar operator untuk menambah pengetahuan
sehingga jika terjadi permasalahan pada chlorination plant dapat tertangani
dengan cepat dan tepat.
Melakukan record peralatan yang terjadi masalah untuk dicarikan alternative solusi
agar permasalahan cepat teratasi.
9
LAMPIRAN
10
Heat Exchanger
11
Sodium Hypochlorite Storage Tank
Blower
12
Sodium Hypochlorite Shock Injecting Pump
13
Sodium Hypochlorite Injecting Pump for Pretreatment System
14
Cooling Water Tank
15