Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN menampilkan 3 orang pesilat dari kubu yang

Pencak silat merupakan salah satu sama dengan memperagakan kemahirannya


budaya asli bangsa Indonesia, dimana sangat dalam jurus baku regu, secara benar, tepat,
diyakini oleh pendekarnya dan pakar pencak mantap, penuh penjiwaan dan kompak
silat bahwa masyarakat Melayu saat itu dengan tangan kosong.
menciptakan dan mempergunakan ilmu bela Universitas Negeri Jakarta terdapat
diri ini sejak di masa prasejarah. Karena banyak cabang olahraga dan setiap cabang
pada masa itu manusia harus menghadapi olahraga terbentuk dalam sebuah klub-klub
alam yang keras dengan tujuan olahraga prestasi. Salah satu klub olahraga
mempertahankan kelangsungan hidupnya prestasi di Universitas Negeri Jakarta yang
dengan melawan binatang ganas dan sudah banyak melahirkan atlet-atlet
berburu yang pada akhirnya manusia berprestasi di tingkat provinsi, nasional,
mengembangkan gerak-gerak bela diri. hingga internasional dan telah menyumbang
Seiring berkembangnya zaman dan prestasi membawa nama baik kampus
waktu, pencak silat kini bukan hanya adalah pencak silat. Setiap kejuaran
sebagai ilmu dalam melindungi diri dari mahasiswa baik tingkat provinsi maupun
serangan kejahatan, kini sudah berkembang nasional. Klub Olahraga Prestasi Pencak
menjadi salah satu olahraga untuk meraih Silat Universitas Negeri Jakarta selalu
prestasi yang di pertandingkan dalam event langganan juara umum dalam perolehan
wilayah, daerah, nasional, maupun medali. Perolehan medali dalam meraih
internasional. Di dalam pertandingan juara umum di setiap kejuaraan di raih
olahraga pencak silat terdiri dari beberapa melalui kategori tanding dan seni. Pada
kategori. Diantaranya yaitu kategori tanding kategori seni, salah satu nomer pada kategori
dan kategori seni. Kategori seni terdiri dari seni yang juga paling sering menyumbang
beberapa nomor yaitu tunggal, ganda, regu. medali pada setiap kejuaraan adalah nomer
Untuk kategori tanding nomer tandingnya jurus tunggal. Namun prestasi pada nomer
disesuaikan dengan berat badan. seni jurus tunggal beberapa tahun terakhir
Pada kategori tanding untuk ini mengalami penurunan prestasi dengan
memenangkan pertandingan yang terpenting tidak dapat meraih hasil sesuai dengan yang
adalah memanfaatkan anggota tubuh seperti ditargetkan oleh tim pelatih pada setiap
lengan dan tungkai untuk memperoleh nilai ajang kejuaraan nasional.
sebanyak mungkin. Nilai-nilai yang dihitung Faktor penunjang dalam pertandingan
dalam kategori tanding berdasarkan teknik olahraga pencak silat untuk mencapai hasil
yang digunakan, seperti teknik pukulan, maksimal tidak hanya tergantung dari faktor
tendangan, permainan bawah, serta teknik tingkat kemampuan motorik dan kebugaran
jatuhan.Teknik yang paling sering jasmani tetapi juga terdapat faktor
digunakan dalam suatu pertandingan pengaturan kesehatan tubuh dan fisiologis
olahraga pencak silat adalah tendangan tubuh. Contoh pengaturan kesehatan tubuh
apabila dibandingkan dengan pukulan. Nilai yaitu pengaturan kadar kolesterol, lemak
untuk suatu serangan yang sah dengan tubuh, dan kadar gula darah. Pada kategori
menggunakan tendangan lebih tinggi jurus tunggal yang dilakukan dalam waktu 3
dibandingkan dengan serangan yang menit termasuk kedalam tingkat zona
menggunakan pukulan. intensitas sedang. Zona intensitas ini
Kategori tunggal adalah menampilkan persediaan energi di tubuh yang digunakan
seorang pesilat memperagakan adalah sistem energi anaerob 40% dan aerob
kemahirannya dalam jurus baku tunggal 60%. Pada penelitian yang dilakukan oleh
secara benar, tepat, dan mantap serta penuh Sakamoto,latihan dengan tingkat intensitas
penjiwaan dengan tangan kosong dan sedang dapat menurunkan kadar glukosa
bersenjata. Kategori ganda adalah darah.
menampilkan 2 orang pesilat dari tim yang Pada saat melakukan teknik-teknik
sama dengan memperagakan kemahiran dan serangan pukulan dan tendangan dalam
kekayaan teknik jurus serang bela pencak olahraga pencak silat dapat meningkatkan
silat yang dimiliki. Kategori regu adalah pemakaian glukosa oleh otot yang aktif,
glukosa diserap kedalam aliran darah dan Pemanasan adalah suatu proses
bergerak ke seluruh sel-sel tubuh dan yang bermaksud untuk mengadakan
digunakan sebagai energi saat melakukan perubahan-perubahan fisiologis dalam tubuh
teknik serangan. Glukosa yang ada dalam dan menyiapkan organismenya dalam
aliran darah inilah yang disebut sebagai menghadapi aktivitas fisik yang lebih berat.
kadar gula dalam darah. Tanpa glukosa Tujuan dari pemanasan itu sendiri adalah
maka seseorang tidak akan dapat melakukan untuk menaikkan suhu badan yang optimal,
teknik serangan dengan baik. Jumlah menghindari cedera otot serta menyiapkan
glukosa biasanya terkontrol dengan baik, tubuh terhadap latihan yang akan dilakukan.
saat berlebih maka insulin akan
mengubahnya menjadi glikogen dan saat b. Tahap Pelaksanaan
kekurangan maka akan diubah glukagon
kembali menjadi glukosa. Adapun takaran dalam
Glukosa didapat dari makanan dan pelakasanaan gerak jurus tunggal untuk
minuman yang kita makan dalam bentuk mencapai hasil maksimal sesuai dengan
olahan maupun dari sumbernya langsung, tujuan yang akan dicapai adalah intensitas
baik yang langsung dari makanan yang kerja. Intensitas yaitu takaran yang
manis atau dari karbohidrat yang terdapat menunjukkan tingkatan energi yang
pada nasi, makanan olahan seperti roti, es dikeluarkan dalam suatu latihan atau kerja.
krim atau kue, air kelapa, umbi-umbian Apabila intensitas suatu latihan tidak
seperti kentang, atau makanan dan minuman memadai atau tidak mencukupi, maka sangat
lain. Pada saat melakukan gerak jurus kecil pengaruh latihannya atau bahkan tidak
tunggal, kadar gula darah sangat ada sama sekali pengaruhnya. Dan
berpengaruh terhadap tingkat performa sebaliknya apabila intensitas latihan terlalu
penampilan, karena asupan energi yang tinggi kemungkinan dapat menimbulkan
didalam tubuh mencukupi untuk sakit atau cedera. Makin besar besar
memberikan performa penampilan yang intensitas latihan makin besar pula efek
maksimal. latihan yang ditimbulkan. Tinggi rendahnya
Oleh karena itu, dari permasalahan di intensitas latihan biasanya dapat ditentukan
atas maka peneliti mengambil judul tentang dengan cara memeriksa denyut nadi
Efek Kerja Gerak Jurus Tunggal Terhadap olahraga atau kerja.
Perubahan Kadar Gula Darah pada Anggota Denyut nadi maksimal adalah denyut
KOP Pencak Silat UNJ. nadi yang boleh dicapai waktu kita
melakukan olahraga. Takaran intensitas
TINJAUAN PUSTAKA latihan untuk olahraga kompetitif atau
1. Hakikat Kerja Gerak Jurus Tunggal prestasi antara 80%-90% DNM, sedangkan
Jurus tunggal merupakan satu untuk olahraga kesehatan 72-87% DNM.
bentuk keterampilan yang kompleks yang c. Tahap Pendinginan
terdiri dari berbagai gerak dan jurus, baik
tangan kosong maupun senjata. Kerja dapat Pendingan adalah suatu proses yang
diartikan sebagai mengerjakan, membuat bermaksud untuk mengurangi ketegangan
atau menjalankan. Jadi dapat diartikan dan konsentrasi berlebihan yang timbul
bahwa kerja adalah kegiatan yang dilakukan selama melakukan inti. Tujuan dari
seseorang yang dapat menghasilkan sesuatu. pendinginan adalah menurunkan denyut
Kerja gerak jurus tunggal berarti sesuatu nadi secara bertahap serta menurunkan suhu
yang dihasilkan dari gerak jurus tunggal. tubuh.
Berdasarkan definisi tersebut, maka 2. Hakikat Pencak Silat dan Jurus
sebelum kita melakukan gerak jurus tunggal Tunggal
memiliki beberapa tahap, yaitu :
Pencak Silat adalah sebuah kata
a. Tahap Pemanasan majemuk. Kata pencak dan silat mempunyai
arti yang sama dan merupakan bagian Kategori seni terdiri dari beberapa nomor
integral dari kebudayaan masyarakat yaitu tunggal, ganda, regu. Untuk kategori
rumpun melayu yakni kelompok etnis tanding nomer tandingnya disesuaikan
pribumi di Indonesia, Malaysia, Singapura, dengan berat badan.
dan Brunei Darussalam.
Tunggal baku adalah kategori yang
Menurut pendapat K.R.T. menampilkan seorang pesilat
Soetardjonegoro, Pencak adalah gerak memperagakan kemahirannya dalam jurus
serang bela yang teratur menurut sistem, tunggal baku secara benar, tepat dan mantap,
waktu, tempat, dan iklim dengan selalu penuh penjiwaan, dengan tangan kosong dan
menjaga kehormatan masing-masing secara bersenjata serta tunduk kepada ketentuan
kesatria dan tidak mau melukai perasaan. dan peraturan yang berlaku untuk kategori
Pencak lebih merujuk pada segi lahiriah, tunggal.
sedangkan Silat adalah gerak serang bela
yang erat hubungannya dengan rohani, Jurus tunggal merupakan satu bentuk
sehingga dapat menghidup suburkan naluri, keterampilan yang kompleks yang terdiri
menggerakkan hati nurani manusia dan dari berbagai gerak dan jurus, baik tangan
langsung menyerah kehadirat Tuhan Yang kosong maupun senjata. Jurus tunggal dalam
Maha Esa. Silat lebih menunjuk pada wujud pencak silat terdiri dari 7 (tujuh) jurus
rohaniah. tangan kosong, 3 (tiga) jurus senjata golok,
dan 4 (empat) jurus senjata toya dengan
Kata pencak pada umumnya waktu penampilan 3 (tiga) menit. Dalam
digunakan oleh masyarakat di pulau Jawa, pertandingan kategori tunggal seorang
Madura, dan Bali. Sedangkan kata silat pada pesilat menampilkan jurus tunggal, baik
umumnya digunakan masyarakat di daerah- tangan kosong, senjata golok, dan toya harus
daerah lain di Indonesia maupun di kawasan dengan urutan gerak atau jurus dengan benar
Melayu lainnya. Kombinasi kata pencak dan selama 3 (tiga) menit.Dari mulai gong tanda
silat menjadi kata majemuk terjadi untuk awal mulai sampai dengan gong akhir
pertama kalinya ketika organisasi yang dibunyikan, pesilat harus melakukan
mempersatukan semua perguruan pencak rangkaian gerak sesuai dengan ketentuan.
dan silat di Indonesia didirikan di Surakarta
pada tanggal 18 Mei 1948. Organisasi ini Adapun penilaian dalam kategori
diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia. tunggal saat pertandingan yaitu: 1). Nilai
Sejak saat itu kata Pencak Silat menjadi kebenaran, yang mencakup unsur
resmi di Indonesia. Istilah ini juga kebenarandalam setiap jurus, kebenaran
digunakan oleh perguruan-perguruan urutan gerak, kebenaran urutan jurus. 2).
diberbagai negara yang mengajarkan pencak Nilai kemantapan, yang mencakup unsur
dan silat yang berasal dari Indonesia. kemantapan gerak,kemantapan irama gerak,
kemantapan penghayatan gerak, dan
Kalangan masyarakat Pencak Silat kemantapan tenaga dan stamina.
internasional, kata Pencak Silat menjadi
istilah resmi sejak organisasi federatif 3. Hakikat Kadar Gula Darah
internasional untuk Pencak Silat didirikan di
Jakarta pada tanggal 11 Maret 1980. Kadar gula darah adalah glukosa
Organisasi ini dinamakan Persekutuan yang ada dalam aliran darah. Glukosa yang
Pencak Silat Antarbangsa, dengan akronim ada dialiran darah ini nantinya akan masuk
PERSILAT. Meskipun demikian, ada orang kedalam sel-sel tubuh untuk diubah menjadi
yang tetap menggunakan kata pencak dan ATP di dalam mitokondria dengan bantuan
silat secara terpisah sebagai kata tunggal insulin.
sesuai dengan logat bahasa dan kebiasaan Insulin dihasilkan oleh sel-sel
mereka. Pertandingan olahraga Pencak Silat pankreas, fungsi dari insulin adalah
terdiri dari beberapa kategori. Diantaranya membantu masuknya glukosa kedalam sel
yaitu kategori tanding dan kategori seni. agar dapat di oksidasi menjadi energi. Jika
ada kelebihan glukosa maka insulin akan Dalam tubuh kita juga terdapat
mengubah glukosa tersebut menjadi berbagai macam enzim yang mengatur
glikogen untuk disimpan pada otot (glikogen metabolisme tubuh yanng memerlukan
otot) dan hati (glikogen hati). Suatu saat glukosa sebagai bahan dasarnya.
ketika kadar gula darah menurun maka
gilkogen otot akan diubah menjadi glukosa Proses pencernaan makanan menjadi energi
dengan bantuan glukagon. :

Hal yang sama juga terjadi pada 1. Karbohidrat  glukosa 


hati, jika glukosa darah itu tinggi dengan venaporta  hati (glikogen)  pengaturan
jumlah tertentu akan diambil oleh hati dan glukosa sesuai kebutuhan (glikogenolisis).
jumlah ini akan dilepaskan kembali bila
kadar glukosa menurun. Dengan demikian 2. Lemak  Trigliserida + FFA 
hati berfungsi sebagai glukostat yang Kilomikron  di simpan di 3 tempat (hati,
mempertahankan kadar gula darah. Fungsi otot dan jaringan adipose)
ini tidak berjalan otomatis, pengambilan Pada proses pencernaan makanan,
glukosa oleh insulin sedangkan pelepasan karbohidrat dan protein mengalami proses
glukosa dipengaruhi oleh glukagon. hidrolisis dalam mulut, lambung, dan usus.
Pengaturan fisiologis gula darah sebagian Kemudian karbohidrat yang dalam bentuk
besar tergantung dari ekstrasi glukosa, polisakarida diurai didalam bentuk yang
sintesis glikogen, dan glikogenolisis dalam paling sederhana yaitu monosakarida,
hati. Selain itu, jaringan perifer otot dan sedangkan protein dalam bentuk asam
adipose juga mempergunakan glukosa amino, dan hasil utama dari pencernaan
sebagai sumber energi mereka. Jaringan- karbohidrat tersebut adalah glukosa. Di
jaringan ini ikut berperan dalam dalam usus halus lalu diabsorbsi oleh
mempertahankan kadar gula dalam darah, dinding-dinding usus yang kemudian masuk
meskipun secara kuantitatif tidak sebesar dalam pembuluh darah kapiler dan vena
hati. porta, selanjutnya pengaturan konsentrasi
glukosa sesuai kebutuhan. Ada yang
Dalam keadaan normal manusia disimpan dalam bentuk glikogen
membutuhkan glukosa untuk energi. (glikogenolisis) dan ada juga disimpan
Glukosa tersebut dibakar melalui proses dalam bentuk lemak (lipogenolisis).
oksidasi dengan menggunakan oksigen. Sedangkan proses pencernaan lemak
Untuk bekerja dengan baik, otak berubah menjadi trigliserida dan asam lemak
membutuhkan pasokan glukosa dan oksigen. bebas (FFA) menjadi kilomikron dan di
Tanpa glukosa maka seseorang tidak akan simpan 3 tempat (hati, otot dan jaringan
dapat melakukan aktivitas sehari – hari adipose) yang kemudian akan kembali
dengan baik. Begitu pula jika tidak ada dipecah menjadi FFA dan trigliserida dan
oksigen maka tidak akan ada kehidupan. akan diubah menjadi energi apabila
melakukan aktivitas yang panjang.
Tabel 1. Gula darah dalam beberapa waktu
Waktu/Keadaan Kadar Gula Agar dapat berfungsi secara
Darah (mg/dl) optimal, tubuh hendaknya dapat
mempertahankan konsentrasi darah gula
Glukosa Puasa < 110 (dalam bentuk glukosa) dalam batas-batas
Glukosa 2 Jam < 145 tertentu, yaitu 70 – 120 mg/dl dalam keadaan
sesudah makan puasa. Bila gula darah naik di atas 170
Sumber: Sunita Almatsier, Penuntut Diet, mg/dl, gula darah akan dikeluarkan melalui
(Jakarta : PT. Gramedia Pustaka urine. Bila sebaliknya gula darah turun
Utama, 2004), h. 240. hingga 40 – 50 mg/dl, kita akan merasa
gugup, pusing, lemas, dan lapar. Gula darah
terlalu tinggi disebut hiperglikemia dan bila
terlalu rendah disebut hipoglikemia.
Untuk memenuhi kebutuhan energi • Glycogen dan asam lemak + P 
dalam melakukan aktifitas sehari-hari Asam Laktat + ATP
dibutuhkan asupan kalori/energi yang
mencukupi. Besarnya kebutuhan energi 2. Aerobik
tergantung dari energi yang digunakan
setiap hari. Pada atlet waktu terbaik makan Glycogen dan asam lemak + P + ADP + O2
untuk mencukupi kebutuhan energinya  CO2 + H2O + ATP
antara 2 dan 4 jam sebelum melakukan Sebelum terjadi reaksi aerobik,
aktifitas latihan. Konsumsi karbohidrat yang ketika memulai suatu latihan yang menjadi
diperlukan yaitu 2,5 g/Kg Berat badan. sumber energi adalah energi yang didapat
Kalori yang dibutuhkan berbeda- dari reaksi anaerobik, yaitu reaksi yang tidak
beda sesuai dengan kebutuhannya. Angka memerlukan suplai oksigen. Biasanya reaksi
kecukupan gizi rata-rata yang yang ini terjadi pada 2 menit awal melakukan
dianjurkan untuk mahasiswa dengan rata- latihan. Oleh karena kapasitas dari reaksi
rata usia 19-29 tahun sebesar 2550 kkal. anaerobik ini terbatas, maka orang akan
WHO menganjurkan bagi negara cepat merasa lelah. Ketika telah merasa
berkembang standar konsumsi terdiri atas lelah, barulah sistem aerobik akan
50% kalori berasal dari makan pokok, 15- berlangsung yang menghasilkan ATP untuk
20% energi dari pangan hewani, 20-25% sumber enegi dalam melanjutkan latihan
energi dari kacang-kacangan, 8% energi dari tersebut.
gula, serta 5% energi dari sayur dan buah. Reaksi anaerobik merupakan
Jurus tunggal merupakan satu kondisi kekurangan oksigen akan tetapi
bentuk keterampilan yang kompleks yang tubuh membutuhkan asupan oksigen.
terdiri dari berbagai gerak dan jurus, baik Sehingga tubuh akan memerintahkan proses
tangan kosong maupun senjata. Di dalam anaerobik untuk mensuplai oksigen yang
jurus tunggal, jurus tunggal baku itu terdiri masih kurang tersebut, akibatnya
dari 7 (tujuh) jurus tangan kosong, 3 (tiga) terbentuklah asam laktat, dan jika kadar
jurus senjata golok, dan 4 (empat) jurus asam laktat telah berlebih maka timbullah
senjata toya dengan waktu penampilan 3 fatique.
(tiga) menit. Reaksi aerobik merupakan reaksi
Pada kategori jurus tunggal yang kimia yang menggunakan O2 dan proses
dilakukan dalam waktu 3 menit termasuk aerobik merupakan kondisi yang cukup
kedalam tingkat zona intensitas sedang, oksigen. Jadi didalam mitokondria terjadi
persediaan energi di tubuh yang digunakan reaksi Glicogen dan Free Fatic Acid +
adalah sistem energi anaerob 40% dan aerob Phospat + Adinosin Diphospat ditambahkan
60%. Menurut Guelfi menjelaskan bahwa oksigen akan menghasilkan CO2 sebagai
pada latihan dengan intensitas sedang dapat sisa pembakaran dan H2O akan
menurunkan glukosa darah lebih besar dari menghasilkan ATP yang kemudian
pada latihan dengan intensitas tinggi. Dalam digunakan sebagai sumber energi untuk
olahraga yang dikategorikan menggunakan kontraksi otot.
sistem anaerobik dan sistem aerobik akan 4. Hakikat KOP Pencak Silat UNJ
mengalami pelepasan energi pada otot yang
sedang berkontraksi adapun kontraksinya KOP Pencak Silat UNJ adalah
sebagai berikut: sebuah klub olahraga prestasi yang berfokus
hanya pada cabang olahraga Pencak Silat,
1. Anaerobik klub ini merupakan salah satu dari 33 cabang
• ADP+P  ATP olahraga yang berada di kampus UNJ lebih
tepatnya di Kampus B Fakultas Ilmu
• Creatine Phosphate + ADP + P  Olahraga UNJ. Seluruh KOP atau cabang
Creatine + ATP olahraga yang berada di UNJ, dinaungi oleh
sebuah badan mahasiswa yang bernama energi sangat dibutuhkan agar dapat
UKO yaitu Unit Kegiatan Olahraga. Selain menampilkan kemampuan gerakan dengan
sebagai perantara antara cabang olahraga maksimal. Untuk itu peneliti ingin
dengan kampus maupun mahasiswa luas, mengetahui efek kerja gerak jurus tunggal
UKO pun membantudalam hal terhadap perubahan kadar gula darah.
menyelenggarakan kegiatan atau event- Peneliti ingin mengetahui seberapa banyak
event olahraga yang diadakan oleh suatu perubahan kadar gula darah pada anggota
cabang. KOP Pencak Silat Universitas Negeri
Jakarta.
KOP Pencak Silat UNJ merupakan
salah satu cabang yang dinaungi oleh UKO. METODE
KOP Pencak Silat UNJ merupakan klub Metode Penelitian.
yang aktif dalam hal prestasi, dari mengikuti Metode penelitian yang akan
event-event kejuaraan sampai mengadakan digunakan adalah metode eksperimen.
event mulai tingkat lokal sampai nasional. Sugiyono mengartikan eksperimen sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk
A. Kerangka Berpikir mencari pengaruh perlakuan tertentu
Dalam pertandingan Pencak Silat terhadap yang lain dalam kondisi yang
kategori seni terutama pada nomer jurus terkendalikan. Bentuk desain penelitian
tunggal, atlet diharuskan melakukan gerakan menggunakan One Groups ‘Pre-test dan
Pencak Silat sesuai dengan kaidah-kaidah Post-test’. Yaitu pemberian pretest sebelum
yang sudah ditentukan sesuai dengan perlakuan dan posttest setelah perlakuan.
kategori yang dipertandingakan pada Adapun yang menjadi variabel bebas adalah
kategori seni. Pesilat diharuskan melakukan jurus tunggal. Sedangkan yang menjadi
gerakan-gerakan silat dengan penuh tenaga variabel terikat adalah kadar gula darah pada
pada saat gerakan cepat, dan penuh anggota KOP Pencak Silat Universitas
penjiwaan saat gerakan lambat hingga Negeri Jakarta.
selesai melakukan seluruh rangkaian jurus
sesuai dengan kategori nomer seninya. Instrumen Penelitian.
Sehingga saat melakukan jurus, tubuh Instrumen yang digunakan untuk
dipaksa untuk bergerak dan mendapatkan mengumpulkan data dalam penelitian ini
beban kerja dari rangkaian jurus tunggal. adalah dengan melakukan pengukuran
terhadap kadar gula darah pada anggota
Beban kerja yang diterima oleh KOP Pencak Silat Universitas Negeri
tubuh mengharuskan tubuh harus Jakarta sebelum dan sesudah melakukan
mendapatkan asupan energi yang jurus tunggal dengan menggunakan alat
mencukupi agar dapat menyelesaikan Cobas Mira S.
rangkaian gerakan jurus hingga selesai dan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari
gerakan jurus tunggal. Beban kerja yang
diterima oleh tubuh akan mengakibatkan
perubahan kadar gula darah pada tubuh,
karena otot yang aktif akan meningkatkan
pemakaian glukosa yang diserap kedalam
aliran darah dan bergerak keseluruh sel-sel
tubuh dan digunakan sebagai energi saat
melakukan gerakan jurus.

Dilihat dari semakin ketatnya Gambar 1. Alat Cobas Mira S.


persaingan di setiap pertandingan yang Sumber : User’s Guide Cobas Mira
diikuti oleh anggota KOP Pencak Silat Systems (Indianapolis: Roche Diagnostics
Universitas Negeri Jakarta, kebutuhan Corporation, 2001)
glukosa yang seimbang sebagai sumber
Perlengkapan yang digunakan dalam Tabel 2. Deskripsi Data Hasil
penelitian ini sebagai berikut : Pengukuran Kadar Gula Darah Gerak
1. Alat ukur kadar gula darah (Cobas Jurus Tunggal
Mira S)
2. 60 tabung kecil untuk darah. Ukuran Tes Awal Tes Akhir
3. 60 jarum.
4. 120 kapas alkohol. Nilai
103 mg/dl 81 mg/dl
5. Stopwatch. Terendah
6. Peluit. Nilai
159 mg/dl 110 mg/dl
7. Matras. Tertinggi
8. Gong. Mean 126,8 93,65
9. Formulir dan alat tulis.
Standar
14,7 8,52
Deviasi
Teknik Pengumpulan Data.
Dalam penelitian ini, data diambil Standar
3,37 1,95
dengan cara pre-test dan post-test pada Error Mean
sampel penelitian, pre-test dilakukan dengan
pengukuran kadar gula darah sebelum
sampel melakukan jurus tunggal dilanjutkan Data yang terkumpul mengenai perubahan
dengan post-test yakni melakukan kadar gula dalam darah pada tes awal
pengukuran kadar gula darah setelah menunjukkan rentangan nilai tertinggi 103
melakukan gerakan jurus tunggal. mg/dl dan nilai terendah 159 mg/dl dengan
 Sampel dan petugas berkumpul rata-rata kadar gula dalam darah sebesar
pada pukul 06.45 WIB untuk makan 126,8 mg/dl. Standar deviasi (SD) sebesar
dengan menu yang sama. 14,7 dan standar error (SE) sebesar 3,37.
 Sampel diambil kadar gula 2 jam Hal tersebut dapat terlihat pada distribusi
setelah makan, yakni pada pukul frekuensi berikut:
09.00 sebagai bagian dari Pre-test.
 Sampel melakukan pemanasan Tabel 3. Distribusi Frekuensi
(warming up) selama 15 menit. Pengukuran Awal Kadar Glukosa Gerak
 Sampel melakukan gerakan jurus Jurus Tunggal
tunggal (dengan waktu tampil 3
menit). Kelas Nilai Frekuensi
 Sampel melakukan pendinginan No.
Interval Tengah Absolut Relatif
(cooling down).
 Sampel diambil kadar gula darah, 103 – 108 4 20 %
1
ini sebagai bagian dari Post-test. 113
114 – 119 5 25 %
HASIL DAN PEMBAHASAN 2
124
Deskripsi Data. 125 – 130 5 25 %
Pengumpulan data pada saat 3
135
penelitian digunakan sebagai data penelitian 136 – 141 4 20 %
yang diperoleh dari tes awal dan tes akhir 4
146
kadar gula dalam darah. Adapun data-data 147 – 2 10%
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 5 152
157
Deskripsi data pada penelitian ini
meliputi nilai tertinggi, nilai rata-rata, Jumlah 20 100%
standar deviasi, standar error, distribusi
frekuensi, serta histogram dari masing-
masing variabel. Berikut data lengkapnya: Berdasarkan tabel dan ersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa frekuensi data
terbesar pada kelas interval 114 – 124 dan
125 – 135 dengan presentase nilai 25% serta
frekuensi data terkecil pada kelas 147 – 157 jurus tunggal terhadap perubahan kadar gula
dengan presentase nilai 10%. darah pada anggota KOP Pencak Silat UNJ.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pembahasan.


Pengukuran Akhir Kadar Gula Darah Pada saat melakukan gerak jurus
Gerak Jurus Tunggal tunggal, otot-otot yang aktif meningkatkan
pemakaian glukosa. Glukosa diserap
kedalam aliran darah dan bergerak ke
Kelas Nilai Frekuensi
No seluruh sel-sel tubuh dan digunakan sebagai
Interv Tenga Absol Relati
. energi saat melakukan gerak jurus tunggal.
al h ut f Sehingga kadar gula dalam darah akan
81 – 83,5 6 30 % mengalami perubahan karena adanya
1
86 peningkatan ambilan glukosa oleh otot.
87 – 89,5 4 20 %
2 Hasil pengukuran kadar gula darah
92
93 – 95,5 4 20 % awal dan akhir, yang dimana rata-rata kadar
3 gula darah awal adalah 126,8 mg/dl dan
98
99 – 101,5 3 15 % kadar gula darah akhir 93,65 mg/dl.
4 Diperoleh presentase perubahan kadar gula
104
105 – 3 15% darah gerak jurus tunggal yaitu sebesar
5 107,5 26.14%. Dari hasil pengambilan data
110
tersebut, gula darah tidak akan mengalami
Jumlah 20 100% penurunan hingga di bawah batas normal
kadar gula darah (hipoglikemia).
Berdasarkan tabel tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa frekuensi data terbesar PENUTUP
pada kelas interval 81 – 86 dengan Kesimpulan
presentase nilai 30% serta frekuensi data Berdasarkan penelitian yang
terkecil pada kelas interval 99 – 104 dan 105 dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
– 110 dengan presentase nilai 15%. Gerak Jurus Tunggal Berpengaruh Terhadap
Perubahan Kadar Gula Darah pada Anggota
Pengujian Hipotesis KOP Pencak Silat Universitas Negeri
Nilai rata-rata dari hasil yang Jakarta.
didapatkan pada tes awal 126,8 mg/dl dan
pada tes akhir 93,65 mg/dl dari rata-rata
mengenai tes awal dan tes akhir pada kadar Saran.
gula dalam darah menunjukkan adanya Dari hasil penelitian ini penulis ingin
penurunan hasil yang didapat. Dari hasil menyampaikan beberapa saran-saran
analisis data diperoleh selisih rata-rata (MD) sebagai berikut :
33,15 dengan standar deviasi perbedaan 1. Kepada atlet pencak silat kategori
(SDD) 17,22 standar error perbedaan rata- jurus tunggal perlunya pengaturan
rata (SEMD) 3,95 dalam perhitungan kalori yang masuk sebelum tampil
selanjutnya diperoleh nilai t-hitung sebesar secara personal hingga saat tampil
8,39 dan nilai t-tabel dengan derajat melakukan gerakan jurus tunggal
kebebasan (dk) = n – 1 dan taraf kepercayaan kadar gula dalam darah pada
α = 0.05 didapat sebesar 1,729 yang berarti keadaan seimbang.
t-hitung = 8,39 lebih besar dari t-tabel = 2. Mensosialisasikan kepada atlet
1,729. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesa maupun pelatih pencak silat
nihil (H0) ditolak dan hipotesa alternatif kategori seni khususnya dan seluruh
(H1) diterima. insan pencak silat pada umumnya
pengaruh perubahan kadar gula
Dari hasil perhitungan tersebut darah saat melakukan gerak jurus
dinyatakan bahwa terdapat efek kerja gerak
tunggal terhadap performa Lubis, Johansyah dan Hendro Wardoyo,
penampilan saat bertanding. Pencak Silat –edisi kedua, Jakarta:
3. Sebaiknya kerja gerak jurus tunggal Raja Grafindo Persada, 2014.
dilakukan sesuai dengan kaidah-
kaidah dan tehnik-tehnik dalam Lutan, Rusli. dkk, Gizi Olahraga.
pencak silat, mulai intensitas kerja Departemen Pendidikan Nasional,
gerak jurus tunggal sampai kepada 2000.
fase-fase dalam melakukan gerakan
jurus tunggal. Notosoejitno, Serbaneka Pencak
4. Untuk yang ingin melakukan Silat,Jakarta : Pondok Pustaka
penelitian serupa agar Padepokan Pencak Silat Indonesia,
memperhatikan faktor-faktor yang 1999.
dapat mempengaruhi penelitian,
seperti perbedaan waktu makan, Pate, Ratella dan Mc Lenaghan, Dasar-
jumlah kalori asupan makanan serta dasar Ilmiah Kepelatihan,
kesiapan sampel untuk melakukan Semarang: IKIP Semarang Press,
penelitian. 1993.
5. Kepada pembaca yang ingin
mengembangkan penelitian serupa, Prince, A. Sylvia, Patofisiologi Jilid 2 edisi
sebaiknya dibuat perbandingan 4, Jakarta: EGC, 1996.
antara sampel yang melakukan
dengan intensitas sedang-intensitas Sudjana, Metode Statistika, Bandung: PT.
tinggi (saat bertanding) dengan Tarsito, 2005.
intensitas rendah (seperti gerakan
senam). Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif, Bandung: CV.
DAFTAR RUJUKAN Alfabeta, 2011.

Almatsier, Sunita, Prinsip Dasar ILMU Suharto, Iman, Pencegahan dan


GIZI, Jakarta : PT. Gramedia Penyembuhan Penyakit Jantung
Pustaka Utama, 2004. Koroner, Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2001.
Griwijoyo, Y.S. Santoso, Ilmu Faal
Olahraga, Bandung: 1992. Sumosadjuno, Sadoso, Olahraga dan
Kesehatan, Jakarta: PT. Gramedia,
Hairy, Junusal, Daya Tahan Aerobik, 1986.
Direktorat Jenderal Olahraga
Departemen Pendidikan Sujiono, Anis, Pengantar Statistik
Indonesia, 2003. Pendidikan, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2015.
Haris, Riswandi, Perbandingan Pengaruh
Latihan, 2017, (http:// Tudor O. Bompa dan Greg Haff,
riswandiharis11.blogspot.co.id/20 Periodization Theory And
17/01/perbandingan – pengaruh - Methodology Of Training
latihan.html, diakses pada tanggal Terjemahan BE. Rahantokman
9 April 2017 pukul 21:00) dan Johansyah Lubis, Human
Kinetics: 2009.
IPSI, Peraturan Pertandingan Pencak Silat
Indonesia, Jakarta: Padepokan Widiyanto, Jurnal Glukosa Darah Sebagai
Pencak Silat Indonesia, 2013. Sumber Energi, Jurusan Pendidikan
Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY.

Anda mungkin juga menyukai