Anda di halaman 1dari 5

PARTUS SPONTAN

Persalinan spontan (eustosia) adalah suatu proses pengeluaran


hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang sudah cukup bulan,
1. Pengertian (Definisi)
melalui jalan lahir (pervaginam), dengan kekuatan ibu sendiri
atau tanpa bantuan
2. Anamnesis  Nama, umur dan alamat
 Gravida
 Hari pertama haid terakhir
 Kapan bayi akan lahir (menurut taksiran ibu)
 Riwayat alergi obat-obatan tertentu
 Riwayat kehamilan yang sekarang:
 Apakah ibu pernah melakukan pemeriksaan antenatal? Jika
ya, periksa kartu asuhan antenatalnya (jika mungkin).
 Pernahkah ibu mendapat masalah selama kehamilannya
(misalnya; perdarahan, hipertensi, dll)?
 Kapan mulai kontraksi?
 Apakah kontraksi teratur? Seberapa sering kontraksi terjadi?
Apakah kontraksi makin lama makin kuat dan sering ?
 Apakah ibu masih merasakan gerakan bayi? Apakah bayi
dirasakan bergerak lebih aktif atau kurang aktif ?
 Apakah selaput ketuban sudah pecah? Jika ya, apa warna
cairan ketuban? Apakah kental atau encer? Kapan saat selaput
ketuban pecah? (Periksa perineum ibu untuk melihat air
ketuban di pakaian dalamnya).
Apakah keluar cairan bercampur darah dari vagina ibu? Apakah
berupa bercak atau darah segar per vaginam? (Periksa
perineum ibu untuk melihat darah segar atau lendir bercampur
darah di pakaian dalamnya).
 Kapan ibu terakhir kali makan atau minum?
 Apakah ibu mengalami kesulitan untuk berkemih?

 Riwayat kehamilan sebelumnya:


 Apakah ada masalah selama persalinan atau kelahiran
sebelumnya (bedah sesar, persalinan dengan ekstraksi vakum
atau forseps, induksi oksitosin, hipertensi yang diinduksi oleh
kehamilan, preeklampsia/eklampsia, perdarahan
pascapersalinan)?
 Berapa berat badan bayi yang paling besar yang pernah ibu
lahirkan?
 Apakah ibu mempunyai bayi bermasalah pada
kehamilan/persalinan sebelumnya?
 Riwayat medis lainnya (masalah pernapasan, hipertensi,
gangguan jantung, berkemih dll)
 Masalah medis saat ini (sakit kepala, gangguan penglihatan,
pusing atau nyeri epigastrium bagian atas). Jika ada, periksa
tekanan darahnya dan protein dalam urin ibu.
3. Pemeriksaan Fisik 1. Status Generalis
Keadaan umum
Kesadaran
Gizi
Tanda vital :
• Tekanan Darah
• Respirasi
• Nadi
• Suhu
Kepala : konjungtiva, sklera,
Leher : JVP meningkat (-/+)
Toraks : bentuk dan gerak simetris
Pulmo : sonor (-/+)
Cor : bunyi jantung murni regular (-/+)
Abdomen : bentuk, TFU, leopold
Ekstremitas : edema -/-, sianosis -/-, akral dingin (-/+)
2. Pemeriksaan dalam:
 Genitalia eksterna
 Cairan vagina dan tentukan apakah ada lendir darah,
perdarahan per vaginam atau mekonium. Jika ada
perdarahan pervaginam, jangan lakukan pemeriksaan
dalam, jika ketuban sudah pecah, lihat warna dan bau
air ketuban

 Nilai vagina luka parut di vagina mengindikasikan


adanya riwayat robekan perineum atau tindakan
episiotomi sebelumnya
 Nilai pelunakan serviks, arah, pembukaan dan
penipisan serviks
 Pastikan tali pusat dan/atau bagian-bagian kecil
(tangan atau kaki) tidak teraba pada saat melakukan
periksa dalam
 Nilai penurunan bagian terbawah janin dan tentukan
apakah bagian tersebut telah masuk ke dalam rongga
panggul
Jika bagian terbawah adalah kepala, pastikan
penunjuknya (ubun-ubun kecil, ubun-ubun besar atau
fontanela magna) dan celah (sutura) sagitalis untuk
menilai derajat penyusupan atau tumpang tindih tulang
kepala dan apakah ukuran kepala janin sesuai dengan
ukuran jalan lahir.
1. Proses pengeluaran bayi pervaginam yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-40 minggu)
2. Letak memanjang atau sejajar sumbu badan
3. Presentasi belakang kepala, ubun-ubun kecil di depan
4. Lahir spontan dengan tenaga ibu sendiri
3. Kriteria Diagnosis
5. Proses kelahiran berlangsung dalam kurang lebih 18
jam
6. Tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
7. Berat janin ≥ 2500 gr - < 4000 gr
8. Janin hidup dan tanpa kelainan kongenital
4. Diagnosis Kerja Partus spontan
Kehamilan palsu
Intrauterine fetal death
5. Diagnosis Banding

 Pemeriksaan Darah Lengkap


 HIV
6. Pemeriksaan Penunjang  HBSAG

7. Terapi  Kala I
Pasien dievaluasi menurut partograf meliputi:
a. keadaan ibu: tekanan darah, nadi pernapasan, suhu
dan urin
b. kemajuan persalinan: kontraksi uterus, pembukaan,
penurunan dan molase
c. keadaan janin: DJJ, air ketuban
d. obat obatan penujang
 Kala II
a. Memberikan dukungan terus menerus kepada ibu
b. Mempertahankan kebersihan ibu
c. Mempersiapkan kelahiran bayi
d. Membimbing meneran pada waktu his
e. Melakukan pemantauan keadaan ibu dan denyut
jantung janin terus menerus
f. Melakukan amniotomi bila diperlukan
g. Melakukan episiotomy bila diperlukan
h. Melahirkan kepala dengan benar
i. Melonggarkan atau melepaskan bila ada lilitan tali
pusat pada kepala dan badan bayi
j. Melahirkan bahu dan diikuti badan bayi
k. nilai tanda - tanda kehidupan minimal 3 aspek yaitu
adakah usaha bernapas, denyut jantung, warna kulit
l. Menjaga kehangatan bayi
m. Merangsang pernapasan bayi bila diperlukan
 Kala III
a. Melakukan masase uterus untuk meyakinkan tidak
ada bayi lain
b. jepit dan gunting tali pusat sedini mungkin
c. Memberikan suntikan oksitosin 10 U/ im
- dapat diberikan ketika kelahiran bahu depan bayi, jika
petugas lebih dari satu dan hanya ada bayi tunggal
- dapat diberikan dalam 2 menit setelah kelahiran bayi
jika hanya ada seorang petugas dan hanya bayi tunggal
- oksitosin 10 U/ im dapat diulang setelah 15 menit jika
plasenta belum lahir
d. Melakukan peregangan tali pusat terkendali
e. Setelah ada tanda - tanda pelepasan plasenta, plasenta
dilahirkan
f. setelah kelahiran plasenta, lakukan masase fundus
uteri
 Kala IV
Lanjutkan pemantauan kontraksi uterus, pengeluaran
darah, tanda - tanda vital
- setiap 15 menit selama satu jam
- setiap 20 - 30 menit selama jam kedua
 Banyak berdoa
 Jaga kebersihan perineum
 Makan – makanan yang bergizi terutama kandungan
8. Edukasi protein yang tinggi
 Pembalut jika penuh harus diganti
 Memberikan ASI kepada anaknya setiap 2 jam
 Jaga kebersihan tali pusat anaknya
Ad vitam : bonam
9. Prognosis Ad funcitionam: bonam
Ad sanationam: bonam
10. Kepustakaan Kementerian Kesehatan RI dan WHO. Buku Saku
Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2013
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013)
World Health Organization, Kementerian Kesehatan,
Perhimpunan Obstetri Dan Ginekologi, Ikatan Bidan Indonesia.
Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan
Rujukan. Edisi I. Jakarta 2013.
Prawirohardjo, S. Saifuddin, A.B. Raschimhadhi, T.
Wiknjosastro, G.H, 2010. Ilmu Kebidanan. Ed 4. Cetakan
ketiga. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2010

Anda mungkin juga menyukai