Kelompok 2 - Pendanaan Melalui Saham
Kelompok 2 - Pendanaan Melalui Saham
BAB II
PENDANAAN MELALUI SAHAM
Jika perusahaan mengeluarkan sahamnya di Bursa luar negeri, biasa nya bukan saham
tersebut yang diperdagangkan, melainkan ADR (American Depository Receipts) perusahaan
tersebut yang diperdagangkan. ADR (American Depository Receipts) merupakan surat
berharga yang mewakili: saham asing yang diperjualbelikan di pasar modal Amerka Serikat.
Biasanya saham luar negeri mempunyai nilai nominal yang kecil jika dikonversikan ke idolar
AS. Sebagai contoh, saham Telkom dijual sekitar Rp2.000,00 lembar. Jika dikonversikan
menjadi dolar, harga saham tersebut menjadi $1 (kursi sekitar Rp2.000,00/$ pada tahun
1986). Range harga ideal di pasar modal Amerika Serikat adalah sekitar $20 - $100. Jika
ditetapkan satu ADR Telkom adalah 20 saham Telkom, maka satu ADR akan bernilai sekitar
$20 atau 20 xRp2.000,00 = Rp400.000,00. Bank di Amerika Serikat (bertindak sebagai
custodian bank) kemudian memegang 20 saham Telkom, dan mengelarkan satu ADR
Telkom. Kemudian ADR Telkom yang diperdagangkan di NYSE.
Di Amerika Serikat, ADR pertama kali diperdagangkan pada tahun 1927 dengan tujuan
menghilangkan beberapa risiko, kelambatan, ketidakefisienan, dan biaya transaksi yang
berkaitan dengan perdagangan saham yang sesungguhnya. Di Amerika Serikat ADR tumbuh
dengan signifilkan dan pada tahun 1995 mencapai 1.800 ADR dengan nilai sekitar $50
miliar, yang mencakup saham dar 59 neqara. Di London Stock Exchange juga
diperdagangkan instrumen semacam ADR, yang disebut sebagai Global Depository Receipts,
dan di Singapore Monetary Exchange (SIMEX) diperdagangkan Singapore Depository
Receipts. Dari segi investor, ADR atau Depository Receipts lainnya, menawarkan beberapa
keuntungan baik untuk investor lokal AS maupun nonAS, antara lain: