Anda di halaman 1dari 149

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Vouk Hotel & Suites - Bali


2019

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan Kerja


1
Vouk Hotel & Suites - Bali
Logo K3
Palang dilingkari roda bergigi sebelas
berwarna hijau di atas warna dasar putih.

Arti dan Makna simbol/lambang/logo K3 :


• Palang
Bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat
kerja (PAK).
• Roda Gigi
Bekerja dengan kesegaran
jasmani dan rohani.
• Warna Putih
Bersih dan suci.
• Warna Hijau
Selamat, sehat dan sejahtera.
• Sebelas gerigi roda
Sebelas bab dalam Undang-Undang No 1 Tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja.
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan Kerja
2
Vouk Hotel & Suites - Bali
Pengertian Kesehatan Dan
Keselamatan
SEHAT
• Menurut WHO :
keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan sosial bukan hanya
sekedar tidak adanya penyakit maupun cacat
• UU Kesehatan No 23 tahun 1992 :
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
• UU 36 Tahun 2009 - Kementerian Kesehatan
Pasal 1
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan Kerja


3
Vouk Hotel & Suites - Bali
SELAMAT
• Selamat Menurut KBBI
keadaan seluruh badan serta bagian-bagiannya bebas dari sakit
• Keselamatan kerja adalah sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat dan
kematian sebagai akibat kecelakaan kerja. Keselamatan kerja yang baik adalah pintu
gerbang bagi keamanan tenaga kerja Keselamatan kerja menyangkut segenap proses
produksi dan distribusi, baik barang maupun jasa (Suma’mur, 1996).
• Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat
kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta
cara-cara melakukan pekerjaannya.
• Keselamatan Kerja Adalah Segala upaya untuk mengurangi Kemungkinan Terjadinya
kecelakaan saat melakukan pekerjaan.
• Keselamatan Kerja adalah Tindakan aktif setiap orang untuk menjaga keselamatan
dirinya dari hal-hal yang tidak diiginkan.
• Keselamatan kerja adalah system perlindungan diri terhadap segala kemungkinan yang
dapat menyebabkan kecelakaan
• Keselamatan Kerja adalah tindakan preventif terhadap kecelakaan yang dilakukan
sebagai bentuk tanggungjawab diri saat bekerja

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan Kerja


4
Vouk Hotel & Suites - Bali
Undang-Undang yang mengatur
mengenai K3?
• Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Undang-Undang ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat kerja dan pekerja dalam melaksanakan
keselamatan kerja.
• Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
Undang- Undang ini menyatakan bahwa secara khusus perusahaan berkewajiban memeriksakan kesehatan badan, kondisi
mental dan kemampuan fisik pekerja yang baru maupun yang akan dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai dengan sifat-
sifat pekerjaan yang diberikan kepada pekerja, serta pemeriksaan kesehatan secara berkala. Sebaliknya para pekerja juga
berkewajiban memakai alat pelindung diri (APD) dengan tepat dan benar serta mematuhi semua syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang diwajibkan. Undang-undang nomor 23 tahun 1992, pasal 23 Tentang Kesehatan Kerja juga
menekankan pentingnya kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri
dan masyarakat sekelilingnya hingga diperoleh produktifitas kerja yang optimal. Karena itu, kesehatan kerja meliputi
pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.
• Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Undang-Undang ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam
kerja, hak maternal, cuti sampai dengan keselamatan dan kesehatan kerja.

• Sebagai penjabaran dan kelengkapan Undang-undang tersebut, Pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP)
dan Keputusan Presiden terkait penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), diantaranya adalah :
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan
Minyak dan Gas Bumi
- Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida
- Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang
Pertambangan
- Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Akibat Hubungan Kerja

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan Kerja


5
Vouk Hotel & Suites - Bali
UU No 1 Tahnu 1970
• Pengertian tempat kerja, pengurus, pengusaha, direktur,
pegawai pengawas, ahli keselamatan kerja
• Ruang lingkup keselamatan kerja
• Syarat-syarat keselamatan kerja
• Pengawasan K3
• Pembinaan K3
• P2 K3
• Pelaporan Kecelakaan Kerja
• Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
• Kewajiban Bila Memasuki Tempat Kerja
• Kewajiban Pengurus
• Sanksi
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan Kerja
6
Vouk Hotel & Suites - Bali
Tempat Kerja
• Menurut UU No 1 Thn 1970 :
"tempat kerja" ialah :
tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau
sering dimasuki tempat kerja untuk keperluan suatu
usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-
sumber bahaya sebagaimana diperinci dalam pasal 2;
termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan,
halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian-
bagian atau berhubung dengan tempat kerja tersebut

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan Kerja


7
Vouk Hotel & Suites - Bali
Pengurus

• Menurut UU No 1 Thn 1970 :


"pengurus" ialah orang yang mempunyai
tugas langsung sesuatu tempat kerja atau
bagiannya yang berdiri sendiri;

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan Kerja


8
Vouk Hotel & Suites - Bali
Pengusaha
• Menurut UU No 1 Thn 1970 :
"pengusaha" ialah :
- orang atau badan hukum yang menjalankan sesuatu
usaha milik sendiri dan untuk keperluan itu
mempergunakan tempat kerja;
- orang atau badan hukum yang secara berdiri sendiri
menjalankan sesuatu usaha bukan miliknya dan untuk
keperluan itu mempergunakan tempat kerja;
- orang atau badan hukum, yang di Indonesia mewakili
orang atau badan hukum termaksud pada (a) dan (b),
jikalau yang mewakili berkedudukan di luar Indonesia
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan Kerja
9
Vouk Hotel & Suites - Bali
Direktur

• Menurut UU No 1 Thn 1970 :


"direktur" ialah pejabat yang ditunjuk oleh
Menteri Tenaga Kerja untuk melaksanakan
Undang-undang ini

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan Kerja Vouk


10
Hotel & Suites - Bali
Pegawai Pengawas

• Menurut UU No 1 Thn 1970 :


"pegawai pengawas" ialah pegawai teknis
berkeahlian khusus dari Departemen Tenaga
Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan Kerja 11


Vouk Hotel & Suites - Bali
Ahli Keselamatan Kerja

• Menurut UU No 1 Thn 1970 :


"ahli keselamatan kerja" ialah tenaga teknis
berkeahlian khusus dari luar Departemen
Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri
Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya
Undang-undang ini.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan Kerja


12
Vouk Hotel & Suites - Bali
syarat-syarat keselamatan kerja
Menurut UU No 1 Thn 1970
• mencegah dan mengurangi kecelakaan;
• mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
• mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
• memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang
berbahaya;
• memberi pertolongan pada kecelakaan;
• memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
• mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas,
hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran;
• mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun psychis, peracunan, infeksi dan
penularan.
• memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
• menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
• menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
• memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
• memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya;
• mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang;
• mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
• mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang;
• mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
• menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi
bertambah tinggi

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan Kerja


13
Vouk Hotel & Suites - Bali
UU No 1 Thn 1970
BAB IX
KEWAJIBAN BILA MEMASUKI TEMPAT KERJA

• Pasal 13
Barang siapa akan memasuki sesuatu tempat
kerja, diwajibkan mentaati semua petunjuk
keselamatan kerja dan memakai alat-alat
perlindungan diri yang diwajibkan

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan Kerja


14
Vouk Hotel & Suites - Bali
Kewajiban Pengurus
Bab V Pasal 9 :
Ayat 1
• Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang :
- Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat kerja;
- Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerja;
- Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan;
- Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.
Ayat 3
• Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya, dalam pencegahan
kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan
pertama pada kecelakaan.
Ayat 4
• Pengurus diwajibkan memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi usaha dan tempat kerja
yang dijalankan.

Bab X Pasal 14 :
• secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai Undang-
undang ini dan semua peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja yang bersangkutan, pada tempat-tempat yang mudah
dilihat dan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja;
• Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan
lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
• Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga kerja berada di bawah pimpinannya dan
menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut
petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


15
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
SUMBER-SUMBER BAHAYA DI TEMPAT
KERJA
1. KEADAAN MESIN-MESIN, PESAWAT-
PESAWAT, ALAT-ALAT KERJA SERTA
PERALATAN LAINNYA, BAHAN-BAHAN DAN
SEBAGAINYA.
2. LINGKUNGAN
3. SIFAT PEKERJAAN
4. CARA KERJA
5. PROSES PRODUKSI
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
16
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
MENGAPA KECELAKAAN TERJADI?

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


17
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
18
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Ruang Lingkup dan Tujuan

Pengusaha/Pengurus WAJIB Tujuan


Tempat Kerja (Ps 2) (Ps. 4)

Apakah Terdapat Sumber Syarat K3 Lingkungan Kerja (Ps.3) mewujudkan Lingkungan


Bahaya Lingkungan Kerja 1. Pengendalian Faktor Fisika Kerja yang aman, sehat,
Berupa, FAKTOR: dan Faktor Kimia agar dan nyaman dalam
1. FISIKA; berada di bawah NAB;
rangka mencegah
2. Pengendalian Faktor Biologi,
2. KIMIA; kecelakaan kerja dan
Faktor Ergonomi, dan Faktor
3. BIOLOGI; Psikologi Kerja agar penyakit akibat kerja.
4. ERGONOMI; memenuhi standar;
5. PSIKOLOGI 3. Penyediaan fasilitas
Kebersihan dan sarana
Higiene di Tempat Kerja yang
bersih dan sehat; dan
4. Penyediaan personil K3 yang
memiliki kompetensi dan
kewenangan K3 di bidang
Lingkungan Kerja
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
19
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Program K3 Lingkungan Kerja

Pelaksanaan syarat-syarat K3 Lingkungan Kerja dilakukan melalui kegiatan:


1. pengukuran dan pengendalian Lingkungan Kerja yang meliputi
 fisika;

 kimia;

 biologi;
 ergonomi; dan
 psikologi
2. penerapan Higiene dan Sanitasi meliputi:
 Bangunan Tempat Kerja;
 fasilitas Kebersihan;
 kebutuhan udara; dan
 tata laksana kerumahtanggaan.
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
20
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
FISIK GAYA HIDUP

FAKTOR
KIMIA PENYEBAB PAK BIOLOGI
DI TMPT KRJ

ERGONOMI PSIKOSOSIAL

PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA


Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
21
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
FISIK GAYA HIDUP
Ü Noise
Ü Pencahayaan
Ü Suhu Kerja
Ü Vibrasi
FAKTOR Ü Radiasi
BIOLOGI
KIMIA
Ü Tekanan Udara
PENYEBAB PAK
DI TMPT KRJ

ERGONOMI PSIKOSOSIAL

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


22
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
23
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Pengendalian bahaya kebisingam dilakukan dengan melaksanakan program pencegahan
penurunan pendengaran antara lain:
a. menghilangkan sumber Kebisingan dari Tempat Kerja;
b. mengganti alat, bahan, dan proses kerja yang menimbulkan sumber Kebisingan;
c. memasang pembatas, peredam suara, penutupan sebagian atau seluruh alat;
d. mengatur atau membatasi pajanan Kebisingan atau pengaturan waktu kerja;
e. menggunakan alat pelindung diri yang sesuai; dan/atau
f. melakukan pengendalian lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


24
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Pengendalian terhadap Iklim Kerja:
a. menghilangkan sumber panas atau sumber dingin dari Tempat Kerja;
b. mengganti alat, bahan, dan proses kerja yang menimbulkan sumber panas atau sumber dingin;
c. mengisolasi atau membatasi pajanan sumber panas atau sumber dingin, ruang aklimatisasi ;
d. menyediakan sistem ventilasi;
e. menyediakan air minum;
f. mengatur atau membatasi waktu pajanan terhadap sumber panas atau sumber dingin;
g. penggunaan baju kerja yang sesuai;
h. penggunaan alat pelindung diri yang sesuai; dan/atau
i. melakukan pengendalian lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


25
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Pengendalian bahaya getaran dilakukan dengan:
a. menghilangkan sumber Getaran dari Tempat Kerja;
b. mengganti alat, bahan, dan proses kerja yang menimbulkan sumber Getaran;
c. mengurangi pajanan Getaran dengan menambah/menyisipkan damping/bantalan/ peredam di antara
alat dan bagian tubuh yang kontak dengan alat kerja;
d. membatasi pajanan Getaran melalui pengaturan waktu kerja;
e. penggunaan alat pelindung diri yang sesuai; dan/atau
f. melakukan pengendalian lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


26
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Radiasi Non Pengion :
Gelombang mikro (Microwave)
• Sumber :
- alamiah : matahari, bumi, bulan
- buatan : satelit komunikasi, radar, hp, unit diatermi, dapur
peleburan logam/plastik

• Gel mikro :
- Frek. Ultra (ultra high frequency-UHF):0,3-3 GHz
- Frek Super (super high frequency – SHF): 3-30 GHz
- Frek Tertinggi (extra high frequency – EHF):30-300 GHz

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


27
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Efek Microwave thd Kesehatan
• Pengaruh termal dan non termal (medan EM,
molekuler dan modulasi)
• Pemajanan melalui proses absorbsi, dipantulkan, dan
dpt berpenetrasi ke dlm tubuh tergantung pd
panjang gelombang. Jaringan dg kandungan air >
akan memudahkan absorbsi gel mikro ke dlm tubuh.
• Radiasi menyebabkan gangguan sistem syaraf,
gangguan reproduksi dan dugaan leukemia

Kasus :Koki pizza menderita kerusakan liver serius


akibat radiasi microwave oven (tanpa tutup
pelindung)

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


28
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Ultra Violet

• Sumber : sinar matahari, lampu merkuri/halogen,


las listrik, pemotong logam

• Ultra violet dibagi 3, dari segi efek yg ditimbulkan :


- UV-A : 400-300 nm, pigmentasi kulit
- UV-B : 320-280 nm, erythema pd kulit
- UV-C : 200-180 nm, katarak pd mata

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


29
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Pengendalian bahaya radiasi gelombang radio atau gelombang mikro dilakukan dengan:
a. menghilangkan sumber Radiasi Gelombang Radio atau Gelombang Mikro dari
Tempat Kerja;
b. mengisolasi atau membatasi pajanan sumber Radiasi Gelombang Radio atau
Gelombang Mikro;
c. merancang Tempat Kerja dengan menggunakan peralatan proteksi radiasi;
d. membatasi waktu pajanan terhadap sumber Radiasi Gelombang Radio atau
Gelombang Mikro;
e. penggunaan alat pelindung diri yang sesuai; dan/atau
f. melakukan pengendalian lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
30
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Pengendalian bahaya radiasi Ultra Ungu dilakukan dengan:
a. menghilangkan sumber Radiasi Ultra Ungu (Ultra Violet) dari Tempat Kerja;
b. mengisolasi atau membatasi pajanan sumber Radiasi Ultra Ungu (Ultra Violet);
c. merancang Tempat Kerja dengan menggunakan peralatan proteksi radiasi;
d. memberikan jarak aman sesuai dengan standar antara sumber pajanan dan pekerja;
e. membatasi pajanan sumber Radiasi Ultra Ungu (Ultra Violet) melalui pengaturan waktu kerja;
f. penggunaan alat pelindung diri yang sesuai; dan/atau
g. melakukan pengendalian lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


31
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Pengendalian bahaya medan megnet statis dilakukan dengan:
a. menghilangkan sumber Medan Magnet Statis dari Tempat Kerja;
b. mengganti alat, bahan, dan proses kerja yang menimbulkan sumber Medan Magnet Statis;
c. mengisolasi atau membatasi pajanan sumber Medan Magnet Statis;
d. mengatur atau membatasi waktu pajanan terhadap sumber Medan Magnet Statis;
e. mengatur jarak aman sesuai dengan Standar Nasional Indonesia antara sumber pajanan dan pekerja;
f. menggunaan alat pelindung diri yang sesuai; dan/atau
g. melakukan pengendalian lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


32
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Tekanan Udara (Ps. 15)

Tekanan Udara Ekstrim adalah tekanan udara yang lebih tinggi


atau tekanan udara yang lebih rendah dari tekanan udara normal
(1 atmosphere)
Pengendalian terhadap bahaya tekanan udara ekstrim dilakukan dengan:
a. menghindari pekerjaan pada Tempat Kerja yang memiliki sumber bahaya Tekanan Udara
Ekstrim;
b. mengatur atau membatasi waktu pajanan terhadap sumber bahaya Tekanan Udara Ekstrim;
c. menggunakan baju kerja yang sesuai;
d. menggunakan alat pelindung diri yang sesuai; dan/atau
e. melakukan pengendalian lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
33
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Contoh PAK
akibat pekerjaan dengan faktor bahaya fisik :
Penyebab Industri/pekerjaan Penyakit yang ditimbulkan
Kebisingan (noise) Penggunaan mesin, penurunan pendengaran
generator dan peralatan sampai ketulian
kerja lainnya
Suhu tinggi Peleburan logam hyperpireksi, heat cramp,
heat exhaustion, heat stroke
Suhu rendah Ruang pembekuan (cool Fros bite
storage)
Tekanan udara penyelam Caisson's Disease
yang tinggi
Sinar infra merah Peleburan logam, katarak
peralatan fisioterapi dll.
Ultra violet welder conjungtivitis
Getaran/vibrasi Chain Saw, Drilling Reynaud's disease
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
34
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
FISIK GAYA HIDUP

Ü Debu
Ü Organic Solvent
FAKTOR
KIMIA PENYEBABÜ PAK 
Lead (fume)BIOLOGI
DI TMPT KRJ solder

ERGONOMI PSIKOSOSIAL

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


35
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
FAKTOR KIMIA
• Faktor fisik bahan kimia dikelompokkan :
– Padat, seperti debu, serat atau partikel yang dapat berasal
dari debu rokok, debu logam, debu mineral, serat kapas
dan kain.
– Cair misalnya cairan semprotan pembasmi serangga,
solvent dan lain-lain
– Gas dan Uap, seperti O2, N2, CO2, SO2,NH3, NO2, H2S yang
berbentuk gas, sedangkan dalam bentuk uap misalnya
pelarut cat atau tinner yang mengandung benzene,
toluene, xylene dan derifat-derifatnya, uap pelarut atau
pembersih gemuk, uap pencuci dipercetakan/printing, uap
pelarut, perekat dan sebagainya

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


36
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Dilakukan secara:
 internal untuk mengukur besaran pajanan sesuai dengan risiko Lingkungan Kerja
dan tidak menggugurkan kewajiban Tempat Kerja untuk melakukan pengukuran
dengan pihak eksternal
dilakukan oleh personil K3 bidang Lingkungan Kerja.
 eksternal :
1. Unit Pelaksana Teknis Pengawasan Ketenagakerjaan (Pengawas
Ketenagakerjaan Spesialis K3 Lingkungan Kerja)
2. Direktorat Bina Keselamatan dan Kesehatan Kerja beserta Unit Pelaksana
Teknis Bidang K3 (Penguji K3)
3. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang membidangi pelayanan Pengujian
K3(Penguji K3)
4. lembaga lain yang terakreditasi dan ditunjuk oleh Menteri (Ahli K3
Lingkungan Kerja)

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


37
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Jenis Pemeriksaan dan/atau Pengujian :
1. Pertama untuk mengidentifikasi potensi bahaya Lingkungan Kerja di Tempat Kerja
meliputi:
 area kerja dengan pajanan Faktor Fisika, Faktor Kimia, Faktor Biologi, Faktor
Ergonomi, dan Faktor Psikologi;
 Kualitas Udara Dalam Ruang (KUDR); dan

 Sarana dan fasilitas Sanitasi.

2. Berkala dilakukan secara eksternal paling sedikit 1 (satu) tahun sekali atau sesuai
dengan penilaian risiko atau ketentuan peraturan perundang-undangan, meliputi
sda.
3. Ulang dilakukan apabila hasil Pemeriksaan dan/atau Pengujian sebelumnya baik
secara internal maupun eksternal terdapat keraguan.
4. Khusus dilakukan setelah kecelakaan kerja atau laporan dugaan tingkat pajanan
di atas NAB

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


38
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
KETENTUAN STANDART TERKAIT :

• NAB FAKTOR KIMIA DI UDARA TEMPAT KERJA


PERMENAKER NO 5 Tahun 2018

• PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA


DI TEMPAT KERJA KEPMENAKER NO. KEP-
187/MEN/1999

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


39
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
KEGUNAAN NAB
1. Kadar standar untuk perbandingan
2. Pedoman untuk perencanaan produksi
dan tekhnologi pengendalian lingkungan
kerja
3. Menentukan substitusi bahan proses
produksi
4. Membantu menentukan diagnosis
gangguan kesehatan/PAK

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


40
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Klasifikasi Debu
1. Debu Respirabel ( 0,5 – 4 µm )
2. Debu Thoracic ( 5 – 10 µm )
3. Debu Inhalabel ( > 10 µm – 100 µm )
4. Total Partikulat (debu total)

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


41
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Pengendalian terhadap bahaya faktor kimia dilakukan dengan:
a. menghilangkan sumber potensi bahaya kimia dari Tempat Kerja;
b. mengganti bahan kimia dengan bahan kimia lain yang tidak mempunyai potensi bahaya
atau potensi bahaya yang lebih rendah;
c. memodifikasi proses kerja yang menimbulkan sumber potensi bahaya kimia;
d. mengisolasi atau membatasi pajanan sumber potensi bahaya kimia;
e. menyediakan sistem ventilasi;
f. membatasi pajanan sumber potensi bahaya kimia melalui pengaturan waktu kerja;
g. merotasi Tenaga Kerja ke dalam proses pekerjaan yang tidak terdapat potensi bahaya bahan
kimia;
h. penyediaan lembar data keselamatan bahan dan label bahan kimia;
i. penggunaan alat pelindung diri yang sesuai; dan/atau
j. pengendalian lainnya sesuai dengan tingkat risiko.
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
42
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Contoh Pekerjaan berisiko PAK
akibat bahan kimia berbahaya :
Penyebab Industri/pekerjaan Penyakit yang ditimbulkan
Gas CO, HCN, Pembakaran tidak Intoksikasi, Asfiksia
SO2 sempurna, emisi dll
Asbes Industri dan pengunaan Asbestosis, mesothelioma,
asbes cancer saluran nafas
Benzene Chemical Leukemia, hepatitis
Pb Soldering, Industri Baterey Anemia, infertil, gangguan
ginjal
Silica Pabrik kaca, keramik dan silikosis
batubara
Vinyl chloride Polimerisasi vinyl chloriede, Hemangiosarkoma liver
monomer, pestisida
arsenic
Chlorphenols Furniture, sawmill, Cancer nasopharing
lumberjack, electrical, fitter
Radium, Furniture, saw mill, cancer rongga hidung,
chromate, nickel, penambangan & peleburan
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
Chlorphenols nickel, pabrik 43
Kerja sepatu
Vouk Hotel & Suites - Bali
FISIK GAYA HIDUP

FAKTOR
KIMIA PENYEBAB PAK
Ü Monotony
BIOLOGI
Ü Poor working position
DI TMPT KRJ
Ü Duration
Ü Manual Handling

ERGONOMI PSIKOSOSIAL

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


44
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
FAKTOR ERGONOMI
 Desain manual handling menggambarkan tingkat risiko dalam
melakukan manual handling
 Contoh analisis pekerjaan manual handling
 Koreksi nilai tabel
 Industri menerapkan desain stasiun kerja dan manual
handling untuk pengendalian faktor ergonomi, sedangkan
pengukuran antropometri memberikan data dasar bagi kedua
desain tersebut.
 Pengukuran antropometri dapat dijadikan acuan dalam kajian
dan pengembangan standar.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


45
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Pengukuran Dan Pengendalian Lingkungan Kerja

Faktor Ergonomi
Potensi bahaya Faktor Ergonomi meliputi:
 cara kerja, posisi kerja, dan postur tubuh yang tidak sesuai saat

melakukan pekerjaan;
 desain alat kerja dan Tempat Kerja yang tidak sesuai dengan

antropometri Tenaga Kerja; dan


 pengangkatan beban yang melebihi kapasitas kerja.

Jika hasil pengukuran ergonomi terdapat potensi bahaya harus dilakukan


pengendalian sehingga memenuhi standar.
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
46
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Pengendalian Ergonomi dilakukan dengan:
 menghindari posisi kerja yang janggal;

 memperbaiki cara kerja dan posisi kerja;

 mendesain kembali atau mengganti Tempat Kerja, objek kerja,


bahan, desain Tempat Kerja, dan peralatan kerja;
 memodifikasi Tempat Kerja, objek kerja, bahan, desain Tempat

Kerja, dan peralatan kerja;


 mengatur WKWI;

 melakukan pekerjaan dengan sikap tubuh dalam posisi netral atau

baik; dan/atau
 menggunakan alat bantu

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


47
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
No Contoh Kelainan Gejala
1. Algias Penyakit pada juru ketik, sekretaris, pekerja yang
posturnya membungkuk ke depan, vertebral
syndrome pada pembawa barang, pengantar barang
dan penerjun payung.
2. Osteo articular Scoliosis pada pemain violin dan operator kerja
deviations bangku, bungkuk (kifosis) pada buruh pelabuhan
dan pemikul keranjang, datarnya telapak kaki pada
penunggu, pembuat roti dan pemangkas rambut.
3. Rasa nyeri pada Rusaknya tendon avhiles bagi para penari, tendon
otot dan tendon pada ekstensor panjang bagi para drummer,
tenosyinvitis pada pemoles kaca, pemain piano dan
tukang kayu.
4. Iritasi pada cabang Saraf ulnar bagi para pengemudi kendaraan, tukang
saraf tepi kunci, tukang pandai besi, reparasi arloji, penjilidan
buku, pemotong kaca dan pengendara sepeda.
5. Hernia Nucleus Mengangkat tidak ergonomis
Pulposus/ HNP
6 Low Back Pain Cara kerja tidak ergonomis
7. Repetition Strain Semua rasa nyeri akibat pekerjaan
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
48
Injury (RSI) Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
FISIK GAYA HIDUP

FAKTOR
KIMIA PENYEBAB PAK BIOLOGI
DI TMPT KRJ
Ü Organisational
Ü Shift-work

ERGONOMIC PSIKOSOSIAL

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


49
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
FAKTOR PSIKOLOGI
• Terkait dengan Pasal 86 ayat 1 huruf (b) UU No.13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan , menyebutkan bahwa setiap
pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas
moral dan kesusilaan.

• Terkait dengan Pasal 8 UU no.1 Tahun 1970 tentang


Keselamatan Kerja, salah satu poinnya menyebutkan adanya
pemeriksaan kondisi mental pekerja

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


50
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Faktor Psikologi (Ps.24)
Potensi bahaya Faktor Psikologi meliputi:
 ketidakjelasan/ketaksaan peran;

 konflik peran;

 beban kerja berlebih secara kualitatif;

 beban kerja berlebih secara kuantitatif;

 pengembangan karir; dan/atau

 tanggung jawab terhadap orang lain.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


51
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Stres (umum)
Selye:
Suatu sindroma yang timbul sebagai respon
nonspesifik dari organisme terhadap suatu
rangsangan

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


52
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Stres Kerja
• Ialah:
Suatu ketidak seimbangan yang dihayati antara
tuntutan pekerjaan dengan kemampuan, bila
kegagalan yang terjadi berdampak penting.
• Merupakan dampak negatif dalam bekerja dan dapat
dialami oleh setiap pekerja, apapun jabatan dan
kedudukannya.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


53
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Stresor Dalam Pekerjaan
• Lingkungan kerja yang tidak nyaman
• Beban kerja yang berlebihan
• Shift Kerja
• Pekerjaan yang terasing/isolir
• Pekerjaan yang monoton
• Role Ambiquity
• Pengembangan karir
• Hubungan antar manusia

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


54
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Faktor Yang berpengaruh
• Kepribadian
• Usia
• Lama Kerja
• Jabatan
• Dukungan sosial

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


55
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Respon Tubuh
Reaksi tubuh yang terjadi:
• Fisik
Hipertensi, jantung koroner, DM, gangguan
pencernaan, asma alergi, dlsb
• Psikologis
kecemasan, depresi, psikosomatis, dan gangguan
jiwa berat lainnya
• Perilaku
Menarik diri, merokok, alkohol, nekat

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


56
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Pengelolaan Stres Kerja
• Pendekatan Individu
- Peningkatan Ketrampilan kerja
- Ketrampilan mengurangi dampak stres

• Pendekatan Organisasi
- Struktur organisasi yang baik
- Pelatihan
- Seleksi dan penempatan pegawai
- dlsb

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


57
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
FAKTOR PSIKOLOGI
• Kuesioner Survei Diagnosis Stres (SDS) bertujuan untuk
menilai tingkat risiko stres akibat sumber-sumber
penyebab stres di tempat kerja dan tidak diperuntukkan
menilai derajat stres personal.
• Kuesioner dapat digunakan baik oleh tenaga profesional
maupun awam di bidang keselamatan dan kesehatan
kerja.
• Ketentuan jumlah responden dalam survei ini mengacu
pada perhitungan jumlah sample , Jika populasi kurang
dari 30 maka jumlah responden menggunakan total
populasi.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


58
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Jika hasil pengukuran psikologi terdapat potensi bahaya harus dilakukan pengendalian sehingga memenuhi
standar.
Pengendalian faktor psikologi melalui manajemen stress dengan:
 melakukan pemilihan, penempatan dan pendidikan pelatihan bagi Tenaga Kerja;
 mengadakan program kebugaran bagi Tenaga Kerja;
 mengadakan program konseling;
 mengadakan komunikasi organisasional secara memadai;
 memberikan kebebasan bagi Tenaga Kerja untuk memberikan masukan dalam proses pengambilan
keputusan;
 mengubah struktur organisasi, fungsi dan/atau dengan merancang kembali pekerjaan yang ada;
 menggunakan sistem pemberian imbalan tertentu; dan/atau
 pengendalian lainnya sesuai dengan kebutuhan.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


59
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
FISIK GAYA HIDUP

Ü Jamur, bakteri, virus


Ü Binatang buas
Ü Serangga
FAKTOR
KIMIA PENYEBAB PAK BIOLOGI
DI TMPT KRJ

ERGONOMI PSYCHO-SOCIAL

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


60
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Faktor Biologi (Ps. 22)
Potensi bahaya Faktor Biologi meliputi:
 mikro organisma dan/atau toksinnya; Pengukuran
 arthopoda dan/atau toksinnya;

 hewan invertebrata dan/atau toksinnya;

 alergen dan toksin dari tumbuhan;

 binatang berbisa;

 binatang buas; dan Pemantauan

 produk binatang dan tumbuhan yang

berbahaya lainnya.
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
61
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Pengendalian bahaya faktor biologi dengan:
a. menghilangkan sumber bahaya Faktor Biologi dari Tempat Kerja;
b. mengganti bahan, dan proses kerja yang menimbulkan sumber bahaya Faktor Biologi;
c. mengisolasi atau membatasi pajanan sumber bahaya Faktor Biologi;
d. menyediakan sistem ventilasi;
e. mengatur atau membatasi waktu pajanan terhadap sumber bahaya Faktor Biologi;
f. menggunakan baju kerja yang sesuai;
g. menggunakan alat pelindung diri yang sesuai;
h. memasang rambu-rambu yang sesuai;
i. memberikan vaksinasi apabila memungkinkan;
j. meningkatkan Higiene perorangan;
k. memberikan desinfektan;
l. penyediaan fasilitas Sanitasi berupa air mengalir dan antiseptik; dan/atau
m. pengendalian lainnya sesuai dengan tingkat
Kerja risiko.
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
Vouk Hotel & Suites - Bali
62
Contoh Penyakit Akibat Kerja
Faktor Biologi

– Viral Diseases : Rabies, Hepatitis


– Bakterial Diseases : Anthrax,
Leptospirosis, Brucellosis, TBC, Tetanus
– Fungal Diseases : Dermatophytoses,
Histoplasmosis
– Parasitic Diseases : Ancylostomiasis,
Schistosomiasis.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


63
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
FISIK GAYA HIDUP

FAKTOR
KIMIA PENYEBAB PAK BIOLOGI
DI TMPT KRJ

ERGONOMI PSIKOSOSIAL

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


64
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
PENERAPAN HIGIENE DAN
SANITASI
(Ps. 26 – Ps. 44) PERMENAKER
NO 5 TAHUN 2018

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


65
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Halaman
Bangunan
Tempat Kerja Gedung

Bangunan bawah tanah

Toilet dan Kelengkapannya

Loker dan Ruang Ganti


Fasilitas
Kebersihan Tempat Sampah

Peralatan Kebersihan 1. Suhu


2. Kelembapan
HIGIENE DAN SANITASI
3. Kadar Oksigen
KUDR (Kualitas 4. Kadar Kontaminan
Udara Dalam dalam udara
Ruang)
Kebutuhan
Udara Ruang Udara 1. Alami
Ventilasi 2. Buatan
3. Kombinasi

Tata Laksana
Kerumahtanggaan (5S/5R)
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
66
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
PENERAPAN HIGIENE DAN SANITASI (Ps. 26 – Ps. 44)
Meliputi:
1. Bangunan Tempat Kerja
a. halaman;
• bersih, tertata rapi, rata, dan tidak becek; dan cukup luas untuk lalu lintas
orang dan barang
• saluran air pembuangan pada halaman, maka saluran air harus tertutup
dan terbuat dari bahan yang cukup kuat serta air buangan harus mengalir
dan tidak boleh tergenang.
b. gedung, meliputi dinding dan langit-langit, atap; dan lantai.
gedung dalam kondisi:
 terpelihara dan bersih;
 kuat dan kokoh strukturnya; dan
 cukup luas sehingga memberikan ruang gerak paling sedikit 2 (dua)
meter persegi perPelatihan
orang.Dasar Keselamatan & Kesehatan
67
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Dinding dan langit-langit harus:
 kering atau tidak lembab;

 dicat dan/atau mudah dibersihkan;

 dilakukan pengecatan ulang paling sedikit 5 (lima) tahun sekali;


dan
 dibersihkan paling sedikit 1 (satu) kali setahun.

Lantai harus:
 terbuat dari bahan yang keras, tahan air, dan tahan dari bahan

kimia yang merusak;


 datar, tidak licin, dan mudah dibersihkan; dan

 dibersihkan secara teratur.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


68
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Atap harus:
 mampu memberikan perlindungan dari panas matahari dan hujan; dan
 tidak bocor, tidak berlubang, dan tidak berjamur
c. Bangunan Bawah Tanah harus
 mempunyai struktur yang kuat;
 mempunyai sistem ventilasi udara;
 mempunyai sumber pencahayaan;
 mempunyai saluran pembuangan air yang mengalir dengan baik; dan
 bersih dan terawat dengan baik.
Dalam hal bangunan bawah tanah merupakan ruang terbatas, penerapan
Higiene dan Sanitasi dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


69
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
2. Fasilitas Kebersihan
meliputi:
a. Toilet harus:
 Toilet dan kelengkapannya;
 bersih dan tidak menimbulkan bau;
 loker dan ruang ganti pakaian;
 tidak ada lalat, nyamuk, atau serangga yang lainnya;
 tempat sampah; dan  tersedia saluran pembuangan air yang mengalir
 peralatan Kebersihan. dengan baik;
 tersedia air bersih;
 dilengkapi dengan pintu;
 memiliki penerangan yang cukup;
 memiliki sirkulasi udara yang baik;
 dibersihkan setiap hari secara periodik; dan
 dapat digunakan selama jam kerja.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


70
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Ratio kebutuhan jamban dengan jumlah Tenaga Kerja
dalam satu waktu kerja
 untuk 1-15 orang = 1 (satu) jamban;
 untuk 16-30 orang = 2 (dua) jamban;
 untuk 31-45 orang = 3 (tiga) jamban;
 Untuk 46 -60 orang = 4 (empat) jamban;
 untuk 61 - 80 orang = 5 (lima) jamban;
 Untuk 81 -100 orang = 6 (enam) jamban; dan
 setiap penambahan 40 orang ditambahkan 1 (satu) jamban.
 Jika Toilet laki-laki menyediakan fasilitas peturasan, jumlah jamban
tidak boleh kurang dari 2/3 (dua pertiga) jumlah jamban yang
dipersyaratkan

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


71
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Ratio kebutuhan jamban dengan jumlah Tenaga Kerja area
konstruksi atau Tempat Kerja sementara
 untuk 1-19 orang = 1 (satu) jamban;
 untuk 20 -199 orang = 1 (satu) jamban dan 1 (satu) peturasan untuk setiap 40
(empat puluh) orang;
 untuk 200 orang atau lebih = 1 (satu) jamban dan 1 (satu) peturasan untuk setiap
50 (lima puluh) orang.

Ukuran Toilet
Ruang Toilet paling sedikit berukuran:
panjang 80 cm, lebar 155 cm, tinggi 220 cm lebar pintu 70 cm.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


72
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Ruang Toilet untuk penyandang disabilitas harus
memenuhi persyaratan:
 Panjang 152,5 cm;
 lebar 227,5 cm;
 tinggi 240 cm;
 mempunyai akses masuk dan keluar yang mudah dilalui;
 mempunyai luas ruang bebas yang cukup untuk pengguna kursi roda bermanuver
180 derajat;
 lebar pintu masuk berukuran paling sedikit 90 cm yang mudah dibuka dan
ditutup.
 pintu Toilet dilengkapi dengan plat tendang di bagian bawah pintu untuk
pengguna kursi roda dan penyandang disabilitas netra;
 kemiringan lantai tidak lebih dari 7 (tujuh) persen; dan
 mempunyai pegangan rambat untuk memudahkan pengguna kursi roda
berpindah dari kursi roda ke jamban ataupun sebaliknya.
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
73
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
b. Pakaian Kerja dan Ruang Ganti Pakaian
 Tenaga Kerja dalam perusahaan tertentu dapat
diwajibkan memakai pakaian kerja sesuai syarat-
syarat K3 yang ditetapkan.
 Pakaian kerja harus disediakan oleh Pengurus .
 Dalam hal Tenaga Kerja menggunakan pakaian kerja
hanya selama bekerja, Pengurus harus menyediakan
ruang ganti pakaian yang bersih, terpisah antara
laki-laki dan perempuan serta pemakaiannya harus
diatur agar tidak berdesakan.
 Ruang ganti pakaian harus tersedia tempat
menyimpan pakaian/loker untuk setiap Pekerja
yang terjamin keamanannya.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


74
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
c. Tempat sampah dan peralatan Kebersihan
harus disediakan pada setiap Tempat Kerja.
 Tempat sampah harus:
o terpisah dan diberikan label untuk sampah organik, non
organik, dan bahan berbahaya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
o dilengkapi dengan penutup dan terbuat dari bahan kedap
air; dan
o tidak menjadi sarang lalat atau binatang serangga yang lain.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


75
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
 Tempat pembuangan pembalut harus disediakan
pada ruang Toilet perempuan.
 Tempat pembuangan pembalut harus:

 terbuat dari bahan yang kedap cairan;


 dilengkapi dengan penutup; dan

 diberikan label yang jelas.

 Tempat pembuangan pembalut harus dibersihkan


setiap hari.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


76
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
3. Kebutuhan udara
Pemenuhan kebutuhan udara yang bersih dan sehat di
Tempat Kerja dilakukan melalui:
 KUDR;
 ventilasi; dan

 ruang udara.

 Tempat Kerja untuk melakukan jenis pekerjaan administratif,


pelayanan umum dan fungsi manajerial harus memenuhi KUDR yang
sehat dan bersih.
 KUDR ditentukan oleh suhu, kelembaban, kadar oksigen dan kadar
kontaminan udara

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


77
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
 Suhu ruangan yang nyaman
harus dipertahankan dengan
ketentuan:
 Suhu Kering 230C– 260C dengan
 kelembaban 40% – 60%.

 perbedaan suhu antar ruangan


tidak melebihi 5oC
 Kadar oksigen sebesar 19,5% - 23,5%
dari volume udara.
 Kadar kontaminan

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


78
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
 Pengurus dan/atau Pengusaha wajib menyediakan sistem
ventilasi udara untuk menjamin kebutuhan udara Pekerja
dan/atau mengurangi kadar kontaminan di Tempat
Kerja.
 Sistem ventilasi dapat bersifat alami atau buatan atau
kombinasi keduanya.
 Dalam hal menggunakan ventilasi buatan maka ventilasi
tersebut harus dibersihkan secara berkala paling sedikit
3 (tiga) bulan sekali atau sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


79
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
 Setiap orang yang bekerja dalam ruangan
harus mendapat ruang udara (cubic space)
paling sedikit 10 meter kubik.
 Ruangan harus memenuhi ketentuan:
 tinggi Tempat Kerja diukur dari lantai sampai
daerah langit-langit paling sedikit 3 meter;
dan
 tinggi ruangan yang lebih dari 4 meter tidak
dapat dipakai untuk memperhitungkan ruang
udara

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


80
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
4. Tata Laksana Kerumahtanggaan
Ketatarumahtanggaan yang baik meliputi upaya:
 memisahkan (Ringkas/Seiri)
 Menata (Rapi/Teratur/Seiton)
 membersihkan (Resik/Seisou)
 menetapkan dan melaksanakan prosedur Kebersihan (
Rawat/Seiketsu)
 mengembangkan prosedur Kebersihan
(Rajin/Shitsuke)
Alat kerja, perkakas, dan bahan harus ditata dan disimpan
secara rapi dan tertib untuk menjamin kelancaran
pekerjaan dan tidak menimbulkan bahaya kecelakaan.
Bahan yang disimpan di gudang dan
diberi label yang jelas

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


81
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Higiene Dan Sanitasi
Menurut Ensiklopedia Indonesia (1995) dalam Purnawijayanti (2009: 41), istilah
hygienes adalah ilmu yang berhubungan dengan masalah kesehatan dan
berbagai usaha untuk mempertahankan atau untuk memperbaiki kesehatan.

Menurut Rauf (2013: 1) sanitasi berasal dari bahasa Latin, artinya sehat.

Dalam konteks industri pangan, sanitasi adalah penciptaan dan pemeliharaan


kondisi-kondisi hygienes dan sehat.

Hygienes pangan adalah semua kondisi dan ukuran yang perlu untuk menjamin
keamanan dan kesesuain pangan pada semua tahap rantai makanan. Sanitasi
merupakan suatu ilmu terapan yang menggabungkan prinsip-prinsip desain,
pengembangan, pelaksanaan, perawatan, perbaikan dan atau peningkatan
kondisi-kondisi dan tindakan hygienes.
Pengaplikasian sanitasi mengacu pada tindakan-tindakan hygiene yang
dirancang untuk memperhatikan lingkungan yang bersih dan sehat untuk
penyiapan, pengolahan dan penyimpanan pangan

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


82
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Tenaga pengolah
makanan atau penjamah makanan

• menurut KEPMENKES No.1908 tentang hygiene rumah makan dan restoran :


“adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan
mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan, sampai
dengan penyajian”.
• Menurut Nurlaela (2011), penjamah makanan adalah orang yang menangani
langsung makanan sejak makanan itu dibuat sampai makanan itu siap disajikan
atau dihidangkan.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


83
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
• Hygienes Personal
• Hygienes Peralatan
• Sanitasi Air
• Penanganan Penyimpanan Bahan Baku Dan
Produk Yang Baik

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


84
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Logam
• Logam seperti besi dan tembaga cukup baik
digunakan sebagai kerangka peralatan
pengolahan pangan, namun tidak dapat
digunakan sebagai peralatan yang bersentuhan
langsung dengan bahan pangan. Kedua logam
tersebut meskipun kontruksinya cukup kuat,
namun dapat mengoksidasi zat gizi bahan pangan
khususnya minyak, sehingga menghasilkan
komponen radikal yang berbahaya bagi kesehatan
penggunaan bahan ini masih banyak ditemukan
seperti pada wajan

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


85
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Kayu
• Kayu pada umumnya digunakan sebagai
pengaduk. Meskipun tidak menyebabkan oksidasi
pada bahan makanan, namun sifat kayu yang
berpori dan mudah lapuk menyebabkan cairan
mudah terpenetrasi kedalamnya. Sifat ini bahan
kayu tidak mudah dibersihkan, mikroba dapat
tumbuh dalam pori-pori yang sulit dibersihkan,
sehingga sering muncul aroma tidak sedap. Alat
konstruksi kayu dapat menjadi sumber
kontaminan pada bahan makanan.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


86
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Alluminium
• Alumunium, mekipun banyak ditemukan
sebagai bahan untuk berbagai alat masak,
namun tidak kuat. Bahan ini juga mudah
mengalami korosi oleh asam atau alkali.
Selama pemanasan, alumunium mudah
mengalami elektrolisis, sehingga tidak
direkomendasikan digunakan untuk memasak.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


87
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Stainless Stell
• Baja tahan karat (stainless steel) merupakan
bahan yang tidak mudah bereaksi dengan bahan
pangan, sehingga aman digunakan sebagai
konstruksi alat pengolahan yang bersentuhan
langsung dengan makanan. Selain kontruksinya
cukup kuat, alat ini juga mudah dibersihkan.
Stainless steel dapat diaplikasikan pada semua
jenis bahan makanan.Bahan yang paling aman
digunakan sebagai alat pengolahan pangan
adalah kaca. Namun kaca mudah retak, sehingga
jarang digunakan sebagai alat pengolahan pangan

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


88
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Air & Sumber Air
• Air adalah pelarut yang baik, berbagai zat dapat dengan
mudah terlarut dalam air, sehingga unsur kimia, seperti zat
besi, zat kapur, garam-garam mineral
• Slamet (2007), air merupakan kebutuhan pokok manusia
untuk hidup sehari-hari antara lain minum, mandi, masak,
mencuci.
• sumber air menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82
Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air, adalah tempat atau wadah
air alami dan atau buatan yang terdapat pada, di atas,
ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam
pengertian ini akuifer, mata air, sungai, rawa, danau, situ,
waduk, dan muara.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


89
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
kriteria utama mutu air yang harus
diperhatikan

• kriteria fisik :
- Kriteria fisik meliputi bau, warna, rasa, adanya endapan,
adanya kekeruhan yang dapat diamati secara organoleptic,
yaitu dengan cara melihat dan mencicipi (Purnawijayanti,
2001:5-10).

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


90
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Kekeruhan
• Menurut Effendi (2007), kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh
adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam
air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan industri.
Kekeruhan pada daerah perairan banyak disebabkan oleh bahan
tersuspensi yang berupa koloid dan partikel-partikel halus.
Tingginya nilai kekeruhan dapat menyebabkan sulitnya usaha
penyaringan dan mengurangi efektivitas desinfeksi pada proses
penjernihan air
• Sedangkan menurut Slamet (2007), kekeruhan bisa disebabkan oleh
lapukan batuan dan logam, tanaman atau hewan untuk yang
bersifat organik. Zat organik dapat menjadi makanan bakteri,
sehingga mendukung perkembangbiakan bakteri. Bakteri ini juga
merupakan zat organik tersuspensi, sehingga pertambahannya akan
menambah kekeruhan dalam air (Slamet, 2007).

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


91
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Bau dan Rasa
• Menurut Slamet (2007), bau dan rasa dapat dihasilkan oleh adanya
organisme dalam air seperti alga serta oleh adanya gas seperti H2S
yang terbentuk dalam kondisi anaerobik, dan oleh adanya senyawa-
senyawa organik tertentu. Air minum biasannya tidak memberi
rasa/tawar, air yang tidak tawar menunjukkan kehadiran zat yang
dapat membahayakan kesehatan.
• Sedangkan menurut Pedoman Teknis Perbaikan Kualitas Air, bagi
Petugas Pembinaan Kesehatan Lingkungan, Depkes RI (1991), bau
dan rasa juga dapat disebabkan oleh gas terlarut, organisme yang
hidup, organisme yang membusuk, limbah padat, limbah cair dan
sisa klor. Cara penghilangan bau tersebut antara lain dengan cara:
aerasi, absorpsi dan oksidasi

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


92
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
• kedua kriteria kimia :
- kesadahan, Besi (Fe), Klorida (Cl2), dan Mangan (Mn)

Derajat kesadahan atau pH

• Berikut beberapa poin pentingnya memperhatikan derajat kesadahan pada air.


• pH penting diperhatikan karena akan mempengaruhi rasa, korosifitas air dan
efisiensi klorinasi. Beberapa senyawa asam dan basa lebih toksik dalam bentuk
molekuler, dimana disosiasi senyawa-senyawa tersebut dipengaruhi oleh pH.
• Menurut Slamet (2007), pH air minum sebaiknya netral, tidak asam/basa, untuk
mencegah terjadinya pelarutan logam berat, dan korosi jaringan distribusi air
minum. Air adalah pelarut yang baik sekali, maka dibantu dengan pH yang baik
yang tidak netral, dapat melarutkan berbagai elemen kimia yang dilaluinya.
• Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektivitas pemakaian sabun,
namun sebaliknya dapat memberikan rasa yang segar. Di dalam pemakaian untuk
industri (air ketel, air pendingin, atau pemanas) adanya kesadahan dalam air
tidaklah dikehendaki. Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oleh adanya kadar
residu terlarut yang tinggi dalam air.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


93
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
• Besi (Fe)
Menurut Slamet (2007), besi atau ferrum (Fe) adalah metal berwarna keperakan, liat dan
dapat dibentuk. Di dalam air minum Fe menimbulkan rasa, warna (kuning), pengendapan
pada dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi dan kekeruhan. Besi dibutuhkan oleh tubuh
dalam pembentukan hemoglobin. Banyaknya Fe dalam tubuh dikendalikan pada fase
absorbsi. Tubuh manusia tidak dapat mengekskresi/mengeluarkan Fe, karenanya mereka
sering mendapat transfusi darah, warna kulitnya menjadi hitam karena akumulasi Fe.
• Menurut Effendi (2007), keberadaan besi pada kerak bumi menempati posisi keempat
terbesar. Besi ditemukan dalam bentuk kation ferro (Fe2+) dan ferri (Fe3+). Pada perairan
alami, besi berikatan dengan anion membentuk senyawa FeCl2, Fe(HCO3), dan Fe(SO4). Pada
perairan yang diperuntukkan bagi keperluan domestik, pengendapan ion ferri dapat
mengakibatkan warna kemerahan pada porselin, bak mandi, pipa air, dan pakaian. Kelarutan
besi meningkat dengan menurunnya pH.
• Beberapa karakteristik kadar besi pada air, diantaranya pada air tanah dalam biasanya
memiliki karbondioksida dengan jumlah yang relatif banyak, dicirikan dengan rendahnya pH,
dan biasanya disertai dengan kadar oksigen terlarut yang rendah atau bahkan terbentuk
suasana anaerob. Pada kondisi ini, sejumlah ferri karbonat akan larut sehingga terjadi
peningkatan kadar besi ferro (Fe2+) di perairan.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


94
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
• Klorida (Cl2)
Klorida tidak bersifat toksik bagi mahluk hidup, bahkan berperan
dalam pengaturan osmotik sel. Perairan yang digunakan untuk
keperluan domestik termasuk penyediaan air minum sebaiknya
memiliki kadar klorida lebih kecil dari 100 mg/l (Effendi, 2007)
• Sementara menurut Slamet (2007), klorida adalah senyawa halogen
klor (Cl). Toksisitasnya tergantung pada gugus senyawanya. Di
Indonesia digunakan sebagai desinfektan dalam penyediaan air
minum. Dalam jumlah yang banyak menimbulkan rasa asin, korosi
pada pipa sistem penyediaan air panas. Sebagai desinfektan, residu
klor di dalam penyediaan air bersih sengaja dipelihara. Tetapi klor
ini dapat terikat pada senyawa organik dan membentuk halogen-
hidrokarbon (CL-HC) banya diantaranya bersifat karsinogenik, oleh
karena di negara maju proses klorinasi sebagai proses desinfeksi
tidak lagi digunakan lagi (Slamet, 2007).

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


95
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
• Mangan (Mn)
Mangan (Mn) adalah adalah kation logam yang
memiliki karakteristik kimia serupa dengan besi. Pada
perairan dengan kondisi anaerob akibat dekomposisi
bahan organik dengan kadar yang tinggi, Mn4+ pada
senyawa mangan dioksida mengalami reduksi menjadi
Mn2+ yang bersifat larut. Mangan dan besi valensi dua
hanya terdapat dalam perairan yang memiliki kondisi
anaerob. Sedangkan menurut Slamet (2007), mangan
(Mn) adalah metal kelabu kemerahan. Keracunan
seringkali terjadi bersifat kronis sebagai akibat inhalasi
debu dan uap logam.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


96
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
• kriteria mikrobiologi :
- Tidak mengandung bakteri Pathogen

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


97
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
PENGENDALIAN BAHAN
KIMIA BERBAHAYA
DI TEMPAT KERJA

(Kep.Men. Tenaga Kerja No. KEP.187/MEN/1999)

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


98
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Bahan Beracun dan Berbahaya :
Kep.Men. Tenaga Kerja No. KEP.187/MEN/1999

bahan kimia dalam bentuk tunggal


atau campuran
yang berdasarkan sifat kimia atau
fisika dan atau toksikologi
berbahaya terhadap
tenaga kerja, instalasi dan
lingkungan.
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
99
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
PENGUSAHA ATAU PENGURUS :
WAJIB MENGENDALIKAN
BAHAN KIMIA BERBAHAYA
DI TEMPAT KERJA
UNTUK
MENCEGAH
TERJADINYA
KECELAKAAN KERJA &
PENYAKIT AKIBAT KERJA

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


100
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
PENGENDALIAN BAHAN KIMIA
BERBAHAYA

• Penyediaan Lembar Data


Keselamatan Bahan (LDKP) dan
Label
• Penunjukan Petugas K3 Kimia
dan Ahli K3 Kimia

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


101
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Lembar Data Keselamatan Bahan
berisikan keterangan :
• Identitas Bahan dan Perusahaan • Sifat Fisika dan Kimia
• Komposisi Bahan • Stabilitas dan Reaktifitas
Bahan
• Identifikasi Bahaya
• Informasi Toksikologi
• Tindakan P3K
• Informasi Ekologi
• Tindakan Penanggulangan
Kebakaran
• Pembuangan Limbah
• Tindakan Mengatasi Kebocoran
• Pengangkutan Bahan
& Tumpahan • Informasi Perat.Peruu yang
berlaku
• Penyimpanan & Penanganan
Bahan • Informasi Lain yang
Diperlukan.
• Pengendalian Pemajanan & APD

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


102
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
LABEL
berisikan tentang :
• Nama produk • Instruksi Kebakaran
• Identifikasi Bahaya • Instruksi Tumpahan atau
• Tanda Bahaya dan Bocoran
Artinya • Instruksi Pengisian dan
• Uraian Risiko dan Penyimpanan
Penanggulangannya • Referensi
• Tindakan Pencegahan • Nama, Alamat dan No. Telp.
• Instruksi apabila Pabrik Pembuat atau
Terkena atau Terpapar Distributor
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
103
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
PENEMPATAN :
Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB)
Label

• Ditempatkan pada tempat yang mudah


diketahui oleh :
– Tenaga Kerja
– Pegawai Pengawas

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


104
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
PENETAPAN
POTENSI BAHAYA INSTALASI (I)

• Pengusaha atau Pengurus wajib menyampaikan :


• Daftar Nama
• Sifat
• Kuantitas
Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
Kepada Dinas Tenaga Kerja Setempat
• Dinas Tenaga Kerja setelah 14 hari menerima daftar, sifat dan
kuantitas BKB harus meneliti kebenaran data tersebut
• Berdasarkan hasil penelitian ditetapkan kategori potensi
bahaya perusahaan/industri ybs.
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
105
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
PENETAPAN
POTENSI BAHAYA INSTALASI (II)

• POTENSI BAHAYA terdiri dari :


– Bahaya Besar
– Bahaya Menengah
• KATEGORI POTENSI BAHAYA berdasarkan :
– Nama
– Kriteria
– Nilai Ambang Kuantitas (NAK)

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


106
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
KRITERIA
BAHAN KIMIA BERBAHAYA
• Bahan beracun
• Bahan sangat beracun
• Cairan mudah terbakar
• Cairan sangat mudah terbakar
• Gas mudah terbakar
• Bahan mudah meledak
• Bahan reaktif
• Bahan oksidator

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


107
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
KRITERIA
BAHAN BERACUN

• Ditetapkan dengan memperhatikan sifat


kimia, fisika dan toksik sbb. :
– Mulut :
LD 50 > 25 atau < 200 mg/kg berat badan
– Kulit :
LD 50 > 25 atau < 400 mg/kg berat badan
– Pernafasan :
LC 50 > 0.5 atau < 2 mg/l
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
108
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
KRITERIA
SANGAT BERACUN
• Ditetapkan dengan memperhatikan sifat
kimia, fisika dan toksik sbb. :
– Mulut :
• LD 50 < 25 mg/kg berat badan
– Kulit :
• LD 50 < 25 mg/kg berat badan
– Pernafasan :
• LC 50 < 0.5 mg/l

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


109
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
KRITERIA
Cairan Mudah Terbakar, Cairan Sangat Mudah
Terbakar dan Gas Mudah Terbakar
Cairan Mudah Cairan Sangat Gas Mudah
Terbakar : Mudah Terbakar : Terbakar :

Berdasarkan sifat Berdasarkan sifat Berdasarkan sifat


kimia dan fisika : kimia dan fisika : kimia dan fisika :
 Titik nyala: Titik nyala :  Titik didih :
>21* C dan < 55* C < 21* C < 20 * C
Pada tek. 1 atm  Titik didih : > Pada tek. 1 atm
20*C
Pada tek. 1atm

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


110
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
KRITERIA REAKTIF
Apabila bahan tsb.bereaksi dengan :

• Air mengeluarkan panas dan gas yang


mudah terbakar
• Asam mengeluarkan panas dan gas
yang mudah terbakar atau beracun
atau korosif

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


111
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
KRITERIA OKSIDATOR

• Apabila reaksi kimia atau penguraiannya


menghasilkan :
– Oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


112
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK)

• Kriteria Beracun
• Kriteria Sangat Beracun
• Kriteria Mudah Meledak
• Kriteria Reaktif
Ditetapkan dalam Lampiran III Kep.Mennaker
No. Kep.187/MEN/1999

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


113
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
PESTISIDA

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


114
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
► Pest = hamadan, sida= caedo= pembunuh

► FAO 1986 & PP RI No. 7, 1973


Campuran bahan kimia yang digunakan untuk
mencegah, membasmi dan mengendalikakn
hewan/tumbuhan pengganggu seperti binatang
pengerat, termasuk serangga penyebar penyakit,
dengan tujuan kesejahteraan manusia
► PP RI No. 6, 1995
Zat atau senyawa kimia, zat pengatur tubuh dan
perangsang tumbuh, bahan lain, serta
mikroorganisme atau virus yang digunakan untuk
perlindungan
► US EPA
Zat atau campuran zat yang digunakan untuk
mencegah, memusnahkan, menolak atau memusuhi
hama dalam bentuk hewan, tanaman dan
mikroorganisme pengganggu
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
115
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
TOXISITAS PESTISIDA
►LD 50
– Jumlah racun per unit berat badan yang dapat membunuh
50% populasi species binatang yang dipakai percobaan
►LC 50
– Konsentrasi racun dalam kondisi spesifik yang
menyebabkan kematian 50% populasi species hewan uji
dalam suatu waktu tertentu (untuk populasi perairan)
►LT 50
– Lamanya waktu yang diperlukan untuk membunuh 50%
populasi hewan uji pada suatu dosis atau konsentrasi
tertentu

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


116
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
KLASIFIKASI PESTISIDA
► Berdasarkan cara masuk
 Stomach poison  pencernaan
 Contact poison  kontak kulit
 Residual poison  kontak dengan sisa racun
 Fumigant (Respiratory Poison)  pernafasan
 Dessicant  menyerap cairan tubuh

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


117
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA
YANG MENGELOLA PESTISIDA
(PERMENAKERTRANS NO. 03/MEN/1986)

Persyaratan Tenaga Kerja (Pasal 2)


1. Berumur lebih dari 18 tahun
2. Telah menjalani pemeriksaan kesehatan
3. Telah mendapat penjelasan tentang teknik pengelolaan pestisida dan latihan
P3K
4. Tidak boleh mengalami pemaparan lebih dari 5 jam sehari dan 30 jam
seminggu
5. Memakai alat pelindung diri yang sesuai
6. Menjaga kebersihan badan, pakaian, alat pelindung diri, perlengkapan kerja,
tempat kerja
7. Dalam penyemprotan tidak boleh menggunakan pestisida dalam bentuk debu
8. Tenaga kerja tidak boleh dalam keadaan mabuk atau kekurangan lain
baik fisik maupun mental yang mungkin dapat membahayakan.
9. Tenaga kerja yang luka atau mempunyai penyakit kulit dilarang bekerja, kecuali
bila dilakukan tindakan perlindungan
10. Dilarang bekerja bagi wanita hamil atau menyusui.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


118
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
• Tanda-tanda Peringatan (Pasal 3)

Pada tempat kerja harus dipasang tanda peringatan, seperti : “AWAS BAHAN
MUDAH MELEDAK”, “AWAS BAHAN BERACUN”, dsb.

• Sanitasi dan Kebersihan (Pasal 4)

Tempat kerja harus dijaga kebersihannya dan bebas dari ceceran bahan
pestisida atau bahan kimia lain.

• Nilai Ambang Batas dan Pengendalian Bahaya (Pasal 5)

1. Kadar pestisida di tempat kerja tidak boleh melebihi nilai ambang batas
yang ditentukan. NAB faktor kimia dapat dilihat
pada SE-01/Menaker/1997.
2. Tempat yang mengelola pestisida harus dipasang alat pengendali
bahaya dan alat deteksi, ventilasi dan instalasi pemadam kebakaran.
3. Setiap bahan harus diberi kode secara jelas sehingga mudah
dibedakan dengan bahan-bahan yang lain.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


119
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
• Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kerja (Pasal 6)

1.Tempat dimana dikelola pestisida harus menyediakan fasilitas


pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kesehatan badan, kondisi
mental (rohani) dan kemampuan fisik.
2. Perusahaan wajib melaksanakan pelayanan kesehatan dan
melaporkan hasil-hasilnya.

• Pemeriksanaan Kesehatan Kerja (Pasal 7)

1. Tenaga kerja harus mendapatkan pemeriksaan berkala 1 kali dalam


setahun dan pemeriksaaan khusus sekurang- kurangnya satu kali dalam
enam bulan. Jenis pemeriksaan mengacu pada Permenakertrans No.
02/Men/1980 berupa pemeriksaan fisik lengkap, kesegaran jasmani, rontgen
paru- paru dan laboratorium rutin serta pemeriksaan lain yang
dianggap perlu
3. Pemeriksaan khusus dilakukan sesuai dengan jenis pestisida yang
digunakan. Pemeriksaan khusus ini antara lain dengan metode
biological monitoring (pemeriksaan darah, urin, dll.)
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
120
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
• Syarat-syarat Penyimpanan (pasal 8)

1. Lokasi gudang harus terpisah dari aktivitas umum dan tidak terkena
banjir dan lantai gudang harus miring. Drainase didalam dan diluar gudang
harus baik dan terawat.
2. Dinding dan lantai gudang harus kuat dan mudah dibersihkan.
3. Pintu ditutup rapat dan diberi tanda peringatan atau dengan tulisan
dan gambar.
4. Selalu dikunci apabila tidak ada kegiatan
5. Tidak boleh disimpan bersama bahan-bahan lain.
6. Mempunyai ventilasi, penerangan yang cukup dan suhu memenuhi
ketentuan yang berlaku
7. Dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran sesuyai kebutuhan yang
berlaku. APAR (alat pemadam api ringan) harus
tersedia pada jarak 15 meter.
8. Cara penyimpanan pestisida harus memenuhi persyaratan yang
berlaku terhadap kemungkinan bahaya peledakan.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


121
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
• Syarat-syarat Pengangkutan (Pasal 9)

Harus dicegah agar tidak terjadi tumpahan atau percikan dan diawasi seorang
petugas sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam
Kepmenaker No. 187/Men/1999 menyatakan bahwa perusahaan yang
mempunyai potensi bahaya kimia wajib mempekerjakan petugas K3 Kimia dan
ahli K3 Kimia.

• Wadah (Pasal 10)


1. Wadah pestisida harus kuat tidak mudah pecah, bocor, robek atau
bereaksi dengan isinya dan selalu dalam keadaan tertutup rapat.
2. Harus diberi label yang sesuai
3. Wadah yang kosong harus segera dimusnahkan atau dibersihkan
dengan cara yang aman sesuai dengan bentuk dan sifat pestisida.
Penempatan wadah yang kosong sebelum dimusnahkan harus tetap
memperhatikan syarat- syarat
penyimpanan.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


122
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
• Peralatan dan Alat Pelindung Diri (Pasal 11)

1. Semua peralatan harus sesuai dengan syarat-syarat K3. Sebelum


menggunakan peralatan sebaiknya periksa dahulu alat-alat pengaman,
apakah berfungsi dengan baik. Contoh : periksa apakah tabung sprayer tidak
bocor.
2. Semua peralatan yang akan diperbaiki harus dibersihkan pada
tempat khusus/tersendiri.
3. Tenaga kerja harus menggunakan alat pelindung diri.

• Pencampuran dan Penggunaan Dalam Ruang tertutup (Pasal 12)

1. Peralatan untuk mengolah pestisida tidak boleh digunakan untuk


keperluan lain dan diberi tanda yang jelas
2. Persiapan dan pencampuran harus dilakukan sedemikian sehingga
mencegah terjadinya kontaminasi dengan tenaga kerja
3. Petugas atau pengwas tidak boleh meninggalkan tempat selama kegiatan
persiapan dan pencampuran.
4. Jika pestisida digunakan di ruang tertutup, maka setelah penyemprotan
ruang harus diberi tanda “Dilarang Masuk Tanpa
Alat Pelindung Diri” untuk jangka waktu tertentu.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


123
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
• Limbah dan Pemusnahan (Pasal 13, 14)

1. Air limbah yang akan dibuang harus memenuhi nilai baku mutu lingkungan
2. Dilakukan pengawasan terus-menerus untuk mengetahui mutu air
buangan
3. Pemusnahan pestisida atau wadah harus dengan cara yang tidak
membahayakan tenaga kerja dan lingkungan.

• Kewajiban Pengurus (Pasal 15)

1. Menyediakan fasilitas perawatan dan pencucian dan


penyimpanan: pakaian dan alat pelindung diri
2. Menyediakan air, sabun, handuk dan tempat mandi
3. Menyediakan fasilitas makan dan minum
4. Membuat prosedur dan unit penanggulangan keadaan darurat

• Sanksi (Pasal 17)


Sesuai dengan UU No. 1 tahun 1970, kurungan 3 bulan atau denda seratus ribu
rupiah.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


124
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
125
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Dasar Hukum APD

• Undang-undang No.1 tahun 1970.

– Pasal 3 ayat (1) butir f : Dengan peraturan perundangan


ditetapkan syarat - syarat untuk memberikan APD
– Pasal 9 ayat (1) butir c : Pengurus diwajibkan
menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga
kerja baru tentang APD .
– Pasal 12 butir b : Dengan peraturan perundangan diatur
kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk memakai
APD .
– Pasal 14 butir c : Pengurus diwajibkan menyediakan APD
secara cuma-cuma

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


126
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Dasar Hukum
• Permenakertrans No.Per.08/Men/VII/2010 tentang Alat
Pelindung Diri

– Setiap produk APD yang dibuat/dihasilkan didalam negeri


harus melalui/memilki sertifikat kelayakan dari Direktorat
BNKK & Hyperkes Depnakertrans

– Produk APD dari luar negeri memilki sertifikat kelayakan


yang senilai dengan standar di Indonesia dapat beredar
dengan rekomendasi dari direktorat BNKK & Hyperkes
Depnakertrans.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


127
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Dasar Hukum
• Surat Edaran No. SE. 05/BW/1997 tentang Penggunaan
APD
– Untuk menjamin APD yg digunakan efektif dan sesuai
dgn bhy lingkungan kerja yg dihadapi maka perlu
proses penilaian dan pengesahan.
– semua alat pelindung diri yang diedarkan dan
digunakan di seluruh Indonesia harus sudah terdaftar
dan disetujui oleh Depnakertrans.
– Edaran bagi distributor untuk mendaftarkan APD yang
diproduksi
• Hampir semua Peraturan-peraturan menyangkut syarat-
syarat K3 mewajibkan pemakaian APD.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


128
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Jenis-jenis APD :
 Alat pelindung kepala
 Alat pelindung telinga
 Alat pelindung muka dan mata
 Alat pelindung pernafasan
 Pakaian kerja
 Sarung tangan
 Tali/sabuk pengaman
 Pelindung kaki
Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan
129
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Syarat-syarat APD :

• Enak dipakai
• Tidak mengganggu kerja
• Memberikan perlindungan yang efektif

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


130
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Alat pelindung kepala
Berdarkan fungsinya dibagi 3 bagian :
• Topi pengaman (safety helmet)
untuk melindungi dari benturan/pululan benda keras
• Tudung
untuk melindungi kepala dari api, uap-uap korosif, debu,
kondisi iklim yang buruk
• Tutup kepala
untuk menjaga kebersihan kepala dan rambut atau mencegah
lilitan rambut dari mesin

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


131
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Alat pelindung telinga,
ada 2 jenis :
 Sumbat telinga (ear plug) : kemampuan daya lindung 5-15 dB,
frekwensi untuk bicara tidak terganggu. Kapas mempunyai
attenuasi (daya lindung) 2-12 dB.
 Tutup telinga (ear muf) : mempunyai daya lindung 25-30 dB
Dalam keadaan tertentu dapat dikombinasikan
pemakaian ear plug dan ear muf.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


132
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Alat pelindung muka dan mata (face shield)

Fungsi : melindungi muka dan mata dari :


 Lemparan benda kecil
 Lemparan benda panas
 Pengaruh cahaya
 Pengaruh radiasi tertentu

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


133
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Syarat-syarat alat pelindung muka dan
mata

 Ketahanan terhadap api


 Ketahanan terhadap lemparan benda-benda
 Syarat optis tertentu
 Alat pelindung mata terhadap radiasi

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


134
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Alat pelindung mata, ada beberapa jenis :

• Kaca mata biasa (spectscle gogles),


dengan pelindung samping lebih banyak
memberikan perlindungan.
• Gogles, lebih protektif dan kuat karena
memakai ikat kepala.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


135
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Alat pelindung pernafasan

Ada 3 jenis alat pelindung pernafasan :


• Respirator yang sifatnya memurnikan
udara ;
• Respirator yang dihubungkan dengan
supply udara bersih dari kompresor
• Respirator dengan supply oksigen,

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


136
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Respirator yang sifatnya memurnikan
udara ;

Resiprator yang mengandung bahan kimia mis :


topeng gas dengan kanister, respirator dengan
cartridge.
Respirator dengan filter mekanik, pemurnian
udara berupa saringan/filter biasanya digunakan
pada pencegahan penghisapan debu.
Respirator yang mempunyai filter mekanik dan
bahan kimia

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


137
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Respirator yang dihubungkan dengan supply udara
bersih dari kompresor

Biasanya berupa tabung gas berisi ; udara


yang dimampatkan, Oksigen yang
dimampatkan atau oksigen yang dicairkan.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


138
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Respirator dengan supply oksigen
yang harus diperhatikan pada respirator
jenis tersebut yaitu :

 sesuai dengan jenis bahaya


 pemakaian yang tepat
 pemeliharaan dan pencegahan terhadap penyakit

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


139
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Pakaian kerja
untuk pekerjaan dengan sumber-sumber
bahaya tertentu spt :
 terhadap radiasi panas biasanya dari alumunium dan berkilau,
bahan yang bersifat isolasi mis : wol, katun, asbes (tahan sampai 500
derajat Celsius)
 terhadap radiasi mengion ; pakaian kerja harus dilapisi dengan
timbal, biasanya berupa apron.
 Terhadap cairan dan bahan-bahan kimia ; biasanya terbuat dari
bahan karet atau plastik.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


140
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Sarung tangan

Fungsinya :
melindungi tangan dan jari-jari dari api,
panas, dingin, radiasi elektromagnetik dan
radiasi mengion, listrik, bahan kimia,
benturan, pukulan, luka, lecet dan infeksi

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


141
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Bahan yang digunakan dapat berupa :

Asbes, katun, wool untuk panas api


Kulit, untuk panas, listrik, luka, lecet
Karet alam atau sintetik, untuk kelembaban
air, bahan kimia, dll
Poli viniyl chloride (PVC) untuk zat kimia, asam
kuat, oksidator dll.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


142
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Tali/sabuk pengaman

Ada 3 jenis :

 Jaring angkat
 Sabuk penunjang
 Sabuk pengikat

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


143
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Jaring angkat

Digunakan dalam wadah sempit terbuka spt


sumur. Terdiri dari sabuk yang melingkari
pinggang dan badan dibungkus oleh jaring.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


144
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Sabuk penunjang

Digunakan pada pekerjaan diatas tiang


kayu, dikombinasikan dengan
penggunaan tiang penyangga. Terdiri dari
sabuk untuk pinggang dengan penunjang
belakang dan dua alat untuk pengikat tali.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


145
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Sabuk pengikat
Digunakan ditempat kerja dimana ada resiko jatuh spt
diatas atap, perancah, dalam tambang dan
penggalian batu

Ada 2 macam yaitu :


 Sabuk pengikat dengan tali penahan dari serat sintetis.
 Sabuk ikat pengaman, dirancang untuk mencegah
pemakainya jatuh atau mengikat dia dalam keadaan mau
jatuh.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


146
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Pelindung kaki

fungsinya untuk melindungi kaki dari


tertimpa benda-benda keras/berat, terbakar
karena logam cair, bahan kimia korosif,
dermatitis karena bahan kimia,
kemungkinan tersandung atau tergelincir.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


147
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
APD harus mempunyai catatan yang
memberikan informasi sbb :

 Kapan dan perawatan apa yang telah


dilaksanakan
 Tes apa yang dilakukan, bagaimana hasilnya
 Kerusakan apa, dan perbaikan apa yang
dilakukan.

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


148
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali
Penggunaan APD
• Identifikasi & evaluasi
potensi bahaya
• Pemilihan yang tepat
& kesesuaian
• Diklat
• Pemeliharaan
• Kesadaran
Manajemen & pekerja

Pelatihan Dasar Keselamatan & Kesehatan


149
Kerja Vouk Hotel & Suites - Bali

Anda mungkin juga menyukai