TA Dwi Mariastuti PDF
TA Dwi Mariastuti PDF
PENDAHULUAN
Arsitektur tradisional Jepang memiliki ciri khas yang banyak dipengaruhi oleh
harmoni dengan lingkungan alam sekitarnya. Namun sejak abad ke-19, arsitektur
dan konstruksinya.
Seperti yang dilakukan oleh arsitek Sou Fujimoto pada karya-karyanya yang
memiliki unsur tradisional Jepang dan modern kontemporer. Karya dari arsitek
1
2
Hal ini menjadi menarik untuk diangkat ke dalam koleksi busana. Dengan ini
koleksi busana Ready to Wear dan Art Wear berjudul Nature Architecture sebagai
sumber ide yang hadir untuk memberikan inovasi pada busana yang dapat
judul dari suatu bangunan yang memiliki karakter modern tetapi tetap memiliki
unsur alami.
B. Identifikasi Masalah
1. Arsitektur bangunan Jepang karya Sou Fujimoto bergaya modern tetapi tetap
C. Perumusan Masalah
House N karya arsitek asal Jepang yaitu Sou Fujimoto, dalam setiap karyanya
bangunan minimalis?
3
D . Batasan Masalah
- Koleksi busana Ready to Wear dan Art Wear untuk acara semi formal bagi
wanita pekerja industri kreatif usia 22-25 tahun, dengan strata sosial menengah.
- Koleksi busana dengan gaya kasual dan tampilan busana minimalis 90-an.
a. Observasi:
Fashion Show.
4
b. Wawancara:
c. Studi literatur:
Melakukan studi literatur dari berbagai disiplin ilmu yang terkait, berupa
buku, jurnal, makalah, ebook dan website yang dapat mendukung proses
F. Kerangka Berpikir
Transparan
Bagian bangunan dibuat
transparan sehingga dapat
Look menyatu dengan alam.
Siluet : H-Line dan I-line
Minimalist Bahan : Organdi
90’s Tekstur : Halus
Warna : Off white, cream,
tortilla brown, tiger
orange, penny brown.
Kasual
Busana santai yang nyaman
digunakan
Siluet : A-Line
Style Nature Bahan : Organdi, semi wool
Casual Architecture dan jacquard
Tekstur : Halus dan kasar
Warna : Honey orange,
marigold orange,
squash orange, tortilla
brown, penny brown,
coffee brown, caramel
brown.
Suasana Alami
Suatu rancangan arsitektur Arsitektur yang berhubungan
yang merupakan ruang langsung dengan alam.
gerak pada bangunan yang Siluet : H-Line dan A-line
berhubungan dengan alam Bahan : Organdi dan serat
sehingga menampilkan jagung
beberapa bagian transparan Tekstur : Halus dan kasar
serta memiliki konsep Warna : Off white, tortilla
minimalis yang berkembang brown, penny brown,
di Jepang. Karya arsitek Sou coffee brown, caramel
Fujimoto yang menjadi brown.
konsep busana. Detail : Bordir
LANDASAN PERANCANGAN
A. Kajian Tematik
1. House N
(Werkstatt, 2013: 97) House N merupakan sebuah rumah tinggal Oita di Jepang
pada tahun 2008. Rumah tinggal tersebut memiliki bagian transparan antara ruang
dalam dan jalan, dan antara alam dengan ruang tamu. Dinding bagian terluar
memiliki jendela berkaca dan tanpa kaca, menyediakan dua ruang dalam, ruang
tamu outdoor dengan pepohonan dan tanaman. Ruang interior dibuat privasi
6
7
berhubungan dengan alam, dan terkesan futuristik. Selain itu, karya Sou Fujimoto
juga rancangan rumah Sou Fujimoto lainnya yang memiliki konsep minimalis
Ruang Diri (Fujimoto, 2011: 24) dalam setiap karya Sou Fujimoto memiliki
bahwa:
Hasil dari desain ini yaitu menyatukan konfigurasi material, struktur, bidang
dan fungsi yang melebur)”. (Corbo, 2016: 212).
2. Suasana
dengan alam. Pada beberapa bagian bangunan memakai material kaca sehingga
terlihat antara bagian dalam dan luar ruangan, serta terdapat ruangan yang
ditanami tanaman dan pohon agar memberi kesan natural pada bangunan.
Menurut Putro dalam makalah Teori, Metode, Aplikasi oleh Arsitek Sou Fujimoto
(Putro, 2014: 12) Sou Fujimoto memiliki istilah Engawa yang memiliki istilah
ambang atau emptyness. Yang dimaksud dari ambang adalah bagian bagunan
3. Segmentasi pasar
Secara spesifikasi segmentasi pasar yang akan dituju dalam rancangan ini
Menurut hasil survey BIRO dalam buku Trend of Shopping Habit in Jabodetabek
(BIRO, 2006: 5) Pada usia 22-25 tahun memiliki responden kebiasaan belanja
dituju yaitu ektrovert, aktif dan enerjik. Gaya hidup yang sesuai dengan koleksi
busana yaitu suka menghadiri berbagai acara fashion show, aktif di media social
kota-kota di Indonesia yang memiliki berbagai acara fashion show tiap tahunnya.
Istilah Minimalis bukanlah istilah yang asing, begitu pula dalam dunia dan
bidang arsitektur. Dimana istilah minimalis adalah sebuah desain yang sederhana.
menghasilkan bentuk yang indah. Desain minimalis dapat juga dipadu dengan
sebagai berikut:
“Bare and often bold, minimalist fashion simplifies the silhouette and offers a
palette of neutral tones. Striking sculptural lines paired with quality fabrics
and nominal details serve a modern urban customer who prefers clothes that
stand outside of time. The overall effect is understated and subdued, with an
undeniable respect for form. The aesthetic rose to prominence in the
1990s.(Apa adanya dan biasanya bersifat tegas, fashion minimalis
10
Koleksi busana kali ini terinspirasi dari David Koma. Pada koleksi busana
minimalis sehingga dapat menginspirasi pada koleksi busana yang akan dibuat
5. Casual Style
Style Casual adalah gaya busana santai yang nyaman digunakan. Menurut
Ernawati dalam buku Tata Busana Jilid 1 (Ernawati, 2008: 33) busana santai
merupakan busana yang dapat dipakai pada waktu santai atau acara semi formal.
Busana santai memiliki banyak jenisnya sehingga dapat disesuaikan dengan acara
atau tempat yang akan didatangi. Pada koleksi ini sackdress dengan sepatu dan
aksesoris yang tidak berlebihan dapat terlihat santai. Busana yang santai
5. Acuan Tren
Kreatif Indonesia dalam buku Greyzone Trend Forcasting 2017/2018 (2017: 55)
Permainan bidang pada busana dengan cara menumpuk kain dengan berbagai
macam warna yang bersifat fungsional. Selain itu secara keseluruhan memberi
kesan struktural pada busana dan dapat dilihat dari siluet pada busana. Berikut
Busana Semi Formal adalah busana yang dapat digunakan untuk bepergian.
“Jenis model yang dapat dipergunakan untuk kegiatan bepergian bagi wanita
yaitu rok, blus, bebe, celana panjang, celana rok, topper… Penerapan etika
disini perlu dilihat lagi untuk kesempatan bepergian ke mana, karena
mempunyai aturan yang berbeda pula.”(Riyanto, 2003: 113)
14
2. Siluet
“Siluet ialah garis sisi luar atau garis sisi bayangan luar dari sebuah model
busana atau pakaian, yang dapat dikelompokan menjadi garis sisi bayangan
Siluet yang digunakan pada koleksi busana kali ini yaitu siluet A-line, I-line
dan H-line. Menurut Poespo dalam buku Aneka Gaun (Poespo, 2000: 5) busana
dengan siluet A-line sudah dikenal pada tahun 1955. Tampilan tersebut
membentuk huruf A pada bagian yang mengembang dari garis dada ataupun dari
efek yang berpengaruh pada bentuk tubuh manusia agar lebih terlihat berbeda.
3. Lengan
(Poespo, 2000: 3) pada abad ke-20 mode kembali ke garis natural umumnya
busana, dengan percobaan bentuk lengan busana untuk memberi variasi lebih
banyak pada model busana. Lengan busana adalah bagian komponen busana yang
menutupi semua atau sebagian lengan. Maka lengan dirancang harus memberi
ruang cukup untuk bergerak. Pada koleksi busana kali ini terdapat beberapa
macam busana yang menggunakan lengan lurus, lengan setali dan tanpa lengan.
Lengan lurus merupakan penggabungan antara lengan dan badan, model lengan
lurus biasa digunakan kebanyakan orang. Lubang lengan ini mengikuti arah
KONSEP PERANCANGAN
A. Konsep Desain
Alternatif desain busana semi formal untuk wanita pekerja industri kreatif yang
terbiasa datang ke acara fashion show yang dapat menunjang penampilan. Wanita
muda dengan usia 22 - 25 tahun, strata sosial menengah. Material kain pada
desain busana yang digunakan seperti jacquard, semi wool, organdi dan serat
jagung. Warna-warna koleksi busana yaitu off white, cream, honey orange,
marigold orange, squash orange, tiger orange, tortilla brown, penny brown,
Koleksi busana ini terinspirasi dari desainer David Koma dengan look
minimalist 90’s, maka siluet yang digunakan adalah siluet H-line, A-line dan
I-line. Pada koleksi busana ini terdiri dari dua desain bagian leher, yaitu
menggunakan kerah turtleneck dan bentuk leher bulat. Dari unsur-unsur desain
tersebut diperoleh kesatuan yang selaras pada koleksi sehingga antara pemilihan
material dengan detail yang digunakan seperti bentuk leher, kerah, lengan dan
aksesoris lainnya. Dengan pemilihan material serta bahan yang nyaman didukung
dengan desain yang baik maka nilai jual dari produk ini dapat disesuaikan dengan
Koleksi kali ini banyak menampilkan sesuatu yang baru dengan sentuhan
A-simetris pada beberapa bagian dalam koleksi ini. Untuk itu koleksi busana ini
17
18
Irama pada koleksi busana ini adalah irama tumpukan kain organza dengan warna
1. Kolase Tema
yang menyatukan antara bagian dalam dan luar bangunan karya dari arsitek
Sou Fujimoto. Sou Fujimoto menginginkan manusia merasakan hal yang sama
ketika berada diantara ruang dalam dan luar pada bangunan dengan memakai kaca
pada beberapa bagian bangunan, selain itu ingin memberikan kesan natural pada
bangunan. Arsitektur tersebut dapat diwujudkan melalui siluet H-Line, A-line dan
I-line. Warna dan bahan yang digunakan pada koleksi berdasarkan pada bangunan
transparan yang menyatu dengan alam lalu sesuaikan target market dan Trend
2. Kolase Bahan
Kolase bahan kali ini terlihat berbeda karena memakai material sintetis dan
alami. Material yang digunakan yaitu jacquard, semi wool, organza dan serat
jagung. Wanita pada usia 22-25 tahun yang memiliki berbagai macam acara yang
Pada koleksi kali ini memilih tekstur kain halus utnuk disesuaikan dengan
3. Detail
Detail yang digunakan pada busana Art Wear yaitu bordir (machine
embroidery). Bordir yang dibuat menyerupai akar pohon yang memberi efek
alami pada bangunan karya Sou Fujimoto serta pada koleksi busana. Menurut
(Poespo, 2005: 9) bordir dengan menggunakan mesin jahit atau mesin khusus,
bordir harus memiliki keterampilan khusus. Bordir yang awalnya hanya berupa
4. Aksesoris
Sepatu yang digunakan pada koleksi ini yaitu sepatu ankle strap platform.
Memiliki heel dengan tinggi 7 cm, material yang digunakan seperti kulit sintetis
berwarna nude dan mika transparan. Jenis sepatu ini sesuai dengan gaya busana
casual. Selain sepatu terdapat anting serta tas yang dapat menunjang koleksi
Ilustrasi merupakan seni untuk memperjelas desain atau gambar yang akan di
ciptakan atau dikembangkan. Pada pembuatan koleksi kali ini, ilustrasi yang
pilihan pada desain. Membuat ilustrasi yang berbeda untuk menambah wawasan
yang luas sehingga dapat membuat desain yang berbeda-beda. Walaupun dalam
40 ilustrasi berbeda-beda tetapi harus memiliki style dan look yang sama seperti
Pada Ilustrasi desain yang dibuat memakai macam-macam contoh bahan yang
sudah discan terlebih dahulu lalu dimasukan kedalam desain sehingga dapat
terlihat lebih nyata dan disesuaikan dengan desain. Lalu pada ilustrasi juga dapat
ilustrasi desain akan dipilih 7 desain untuk diwujudkan kedalam busana Tugas
Akhir. 7 desain tersebut diantaranya 5 busana Ready to Wear dan 2 busana Art
Wear.
23
Gambar 3.10 Ilustrasi Desain Busana Siap Pakai (Ready to Wear) dan Busana
Seni (Art Wear).
28
1. Lingkar Badan : 86 cm
2. Lebar Dada : 32
3. Panjang Dada : 38
4. Lebar Bahu : 12
5. Kerung Lengan : 40
8. Tinggi Bustie : 24
9. Antara Bustie : 18
B. Realisasi Desain
Busana siap pakai atau Ready to Wear dan busana seni atau Art Wear. Menurut
busana Ready to Wear adalah busana siap pakai yang keberadaannya di antara
adibusana dan produksi massal. Busana siap pakai dapat langsung digunakan
tanpa proses fitting atau melakukan ukur badan terlebih dahulu. Pada koleksi
busana ini terdiri dari lima busana Ready to Wear dengan berbagai macam model
serta berbagai macam bahan yang berbeda-beda. Kelima busana tersebut memiliki
siluet yang berbeda-beda. Busana seni atau Art Wear merupakan busana yang
berbeda dengan Ready to Wear karena proses pembuatannya melalui tahap yang
rumit sehingga nilai jualnya menjadi mahal. Koleksi busana seni terdiri dari dua
desain, busana seni yang sudah dibuat memakai detail bordir dengan bentuk akar
Busana Siap Pakai (Ready to Wear) 1 terdiri dari dua pieces yaitu blouse dan
skirt. Blouse dan skirt tersebut memiliki siluet H-line, material yang digunakan
yaitu semi wool, organdi cream dan organdi coklat. Pada bagian pinggang dan
bagian paha memiliki potongan persegi dengan kain transparan yaitu organdi.
Potongan tersebut mengikuti pada bentuk bangunan. Serta terdapat satu tumpuk
kain organdi coklat untuk memberikan efek dari bangunan yang transparan.
30
Tampak
Depan Belakang
Tampak
Depan Belakang
Tampak
Depan Belakang
K.Lengan= 40
D= ½ x K.L-2
= ½ x 40-2 = 18
B= ½ x K.L-4
= ½ x 40-4 = 16
L.Badan= 86
D= ¼.(L.B+5)+1
= ¼.(86+5)+1 = 23,75
B= ¼.(L.B+5)-1
= ¼(86+5)-1 = 21,75
L.Ping= 68
D= ¼ x L.P+1+2,5
=¼ x 68+1+2,5 = 18+2,5
B= ¼ x L.P-1+2,5
= ¼ x 68-1+2,5 = 16+2,5
L.Pang= 94
D= ¼ x (L.P+2)
= ¼ x (94+2) = 24
B= ¼ x (L.P-2)
= ¼ x (94-2) = 23
Gambar 3.14 Pola Dasar Blouse Busana Siap Pakai (Ready to Wear) 1
Gambar 3.15 Pecah Pola Blouse Depan Busana Siap Pakai (Ready to Wear) 1
34
Gambar 3.16 Pecah Pola Blouse Belakang Busana Siap Pakai (Ready to Wear) 1
L.Ping= 68
D= ¼ x L.P+1+2,5
= ¼ x 68+2,5 = 18+2,5
B= ¼ x L.p-1+2,5
= ¼ x 68-1+2,5 = 16+2,5
L.Pang= 94
D= ¼ x (L.P+2)
= ¼ x (94+2) = 24
B= ¼ x (L.P-2)
= ¼ x (94-2) = 23
Gambar 3.17 Pola Dasar Rok Busana Siap Pakai (Ready to Wear) 1
35
Gambar 3.18 Pecah Pola Rok Depan Busana Siap Pakai (Ready to Wear) 1
Gambar 3.19 Pecah Pola Rok Belakang Busana Siap Pakai (Ready to Wear) 1
36
Rok Midi
Harga
Jumlah Total
Jenis Material Satuan
pemakaian (m/pc) (Rp)
(Rp)
Rok Midi Semi Wool 1 35.000 35.000
Organdi Cream 0,5 25.000 12.500
Organdi Coklat 1 25.000 25.000
Zipper 1 7.000 7.000
Lining 1 15.000 15.000
Ongkos Jahit 55.000
Total biaya produksi 149.500
Mark Up 400% 598.000
Usulan Harga Jual / Suggest Retail Price 598.000
Tabel 3.2 Rincian biaya produksi Rok Midi Busana Siap Pakai
(Ready to Wear) 1.
Busana Siap Pakai (Ready to Wear) 2 terdiri dari dress pendek. Dress tersebut
jacquard. Pada bagian pinggang dan bagian atas kain utama dibagian pinggang
Tampak
Depan Belakang
Tampak
Depan Belakang
Tampak
Depan Belakang
K.Lengan= 40
D= ½ x K.L-2
= ½ x 40-2 = 18
B= ½ x K.L-4
= ½ x 40-4 = 16
L.Badan= 86
D= ¼.(L.B+5)+1
= ¼.(86+5)+1 = 23,75
B= ¼.(L.B+5)-1
= ¼(86+5)-1 = 21,75
L.Ping= 68
D= ¼ x L.P+1+2,5
=¼ x 68+1+2,5 = 18+2,5
B= ¼ x L.P-1+2,5
= ¼ x 68-1+2,5 = 16+2,5
L.Pang= 94
D= ¼ x (L.P+2)
= ¼ x (94+2) = 24
B= ¼ x (L.P-2)
= ¼ x (94-2) = 23
Gambar 3.24 Pecah Pola Dress Depan Busana Siap Pakai (Ready to Wear) 2.
42
Gambar 3.25 Pecah Pola Dress Belakang Busana Siap Pakai (Ready to Wear) 2
43
Busana Siap Pakai (Ready to Wear) 3 terdiri dari dress. Dress tersebut
memiliki siluet I-line dengan leher bulat menggunakan material bahan semi wool.
Kombinasi pada busana menggunakan kain organza agar memberi efek transparan
pada koleksi tema. Kain utama yang digunakan pada busana memberikan kesan
natural, serta bahan organdi memberi kesan transparan. Pada desain tersebut
terdapat perpaduan warna antara off White dengan Cream sehingga memberi
Tampak
Depan Belakang
Tampak
Depan Belakang
Tampak
Depan Belakang
K.Lengan= 40
D= ½ x K.L-2
= ½ x 40-2 = 18
B= ½ x K.L-4
= ½ x 40-4 = 16
L.Badan= 86
D= ¼.(L.B+5)+1
= ¼.(86+5)+1 = 23,75
B= ¼.(L.B+5)-1
= ¼(86+5)-1 = 21,75
L.Ping= 68
D= ¼ x L.P+1+2,5
=¼ x 68+1+2,5 = 18+2,5
B= ¼ x L.P-1+2,5
= ¼ x 68-1+2,5 = 16+2,5
L.Pang= 94
D= ¼ x (L.P+2)
= ¼ x (94+2) = 24
B= ¼ x (L.P-2)
= ¼ x (94-2) = 23
Gambar 3.29 Pola Dasar Dress Busana Siap Pakai (Ready to Wear) 3.
48
Gambar 3.30 Pecah Pola Dress Depan Busana Siap Pakai (Ready to Wear) 3.
49
Gambar 3.31 Pecah Pola Dress Belakang Busana Siap Pakai (Ready to Wear) 3.
50
Busana Siap Pakai (Ready to Wear) 4 terdiri dari dress. Dress tersebut
memiliki siluet I-line dengan leher bulat menggunakan material bahan serat
jagung. Kombinasi pada busana menggunakan kain organdi agar memberi efek
Tampak
Depan Belakang
Tampak
Depan Belakang
Tampak
Depan Belakang
K.Lengan= 40
D= ½ x K.L-2
= ½ x 40-2 = 18
B= ½ x K.L-4
= ½ x 40-4 = 16
L.Badan= 86
D= ¼.(L.B+5)+1
= ¼.(86+5)+1 = 23,75
B= ¼.(L.B+5)-1
= ¼(86+5)-1 = 21,75
L.Ping= 68
D= ¼ x L.P+1+2,5
=¼ x 68+1+2,5 = 18+2,5
B= ¼ x L.P-1+2,5
= ¼ x 68-1+2,5 = 16+2,5
L.Pang= 94
D= ¼ x (L.P+2)
= ¼ x (94+2) = 24
B= ¼ x (L.P-2)
= ¼ x (94-2) = 23
Gambar 3.35 Pola Dasar Dress Busana Siap Pakai (Ready to Wear) 4.
55
Gambar 3.36 Pecah Pola Dress Depan Busana Siap Pakai (Ready to Wear) 4
56
Gambar 3.37 Pecah Pola Dress Belakang Busana Siap Pakai (Ready to Wear) 4.
57
Busana Siap Pakai (Ready to Wear) 5 terdiri dari dress. Dress tersebut
memiliki siluet A-line dengan leher bulat menggunakan material bahan serat
jagung. Kombinasi pada busana menggunakan bahan organdi agar memberi efek
Tampak
Depan Belakang
Tampak
Depan Belakang
Tampak
Depan Belakang
K.Lengan= 40
D= ½ x K.L-2
= ½ x 40-2 = 18
B= ½ x K.L-4
= ½ x 40-4 = 16
L.Badan= 86
D= ¼.(L.B+5)+1
= ¼.(86+5)+1 = 23,75
B= ¼.(L.B+5)-1
= ¼(86+5)-1 = 21,75
L.Ping= 68
D= ¼ x L.P+1+2,5
=¼ x 68+1+2,5 = 18+2,5
B= ¼ x L.P-1+2,5
= ¼ x 68-1+2,5 = 16+2,5
L.Pang= 94
D= ¼ x (L.P+2)
= ¼ x (94+2) = 24
B= ¼ x (L.P-2)
= ¼ x (94-2) = 23
Gambar 3.41 Pola Dasar Dress Busana Siap Pakai (Ready to Wear) 5.
62
Gambar 3.42 Pecah Pola Dress Depan Busana Siap Pakai (Ready to Wear) 5.
63
Gambar 3.43 Pecah Pola Dress Belakang Busana Siap Pakai (Ready to Wear) 5
64
Busana Seni (Art Wear) 1 yaitu terdiri dari dress. Dress tersebut memiliki
siluet I-line dengan leher bulat menggunakan material bahan serat jagung.
transparan pada koleksi tema. Dan diberi tumpukan kain sehingga terlihat antara
Tampak
Depan Belakang
Tampak
Depan Belakang
Tampak
Depan Belakang
K.Lengan= 40
D= ½ x K.L-2
= ½ x 40-2 = 18
B= ½ x K.L-4
= ½ x 40-4 = 16
L.Badan= 86
D= ¼.(L.B+5)+1
= ¼.(86+5)+1 = 23,75
B= ¼.(L.B+5)-1
= ¼(86+5)-1 = 21,75
L.Ping= 68
D= ¼ x L.P+1+2,5
=¼ x 68+1+2,5 = 18+2,5
B= ¼ x L.P-1+2,5
= ¼ x 68-1+2,5 = 16+2,5
L.Pang= 94
D= ¼ x (L.P+2)
= ¼ x (94+2) = 24
B= ¼ x (L.P-2)
= ¼ x (94-2) = 23
Gambar 3.48 Pecah Pola Dress Depan Busana Seni (Art Wear) 1.
70
Gambar 3.49 Pecah Pola Dress Belakang Busana Seni (Art Wear) 1.
71
Busana Seni (Art Wear) 2 terdiri dari dua pieces yaitu dress dan outer. Dress
terbuat dari material serat jagung bermotif dengan kerah turtleneck dan siluet A-
line. Outer terbuat dari material bahan organdi dengan panjang diatas bahan
Tampak
Depan Belakang
Tampak
Depan Belakang
Tampak
Depan Belakang
K.Lengan= 40
D= ½ x K.L-2
= ½ x 40-2 = 18
B= ½ x K.L-4
= ½ x 40-4 = 16
L.Badan= 86
D= ¼.(L.B+5)+1
= ¼.(86+5)+1 = 23,75
B= ¼.(L.B+5)-1
= ¼(86+5)-1 = 21,75
L.Ping= 68
D= ¼ x L.P+1+2,5
=¼ x 68+1+2,5 = 18+2,5
B= ¼ x L.P-1+2,5
= ¼ x 68-1+2,5 = 16+2,5
L.Pang= 94
D= ¼ x (L.P+2)
= ¼ x (94+2) = 24
B= ¼ x (L.P-2)
= ¼ x (94-2) = 23
Gambar 3.54 Pecah Pola Outer Kaftan Busana Seni (Art Wear) 2.
77
Outer Kaftan
KESIMPULAN
Koleksi busana Nature Architecture yang terdiri dari 5 busana siap pakai atau
Ready to Wear dan 2 busana seni atau Art Wear menjadi hal yang berbeda untuk
diangkat sebagai konsep busana. Tampilan busana minimalist 90’s dan casual
style dapat disesuaikan dengan target pengguna yaitu wanita pekerja industri
kreatif usia 22-25 tahun yang senang ke acara fashion show. Warna pada koleksi
ini disesuaikan dengan tema serta mengacu kepada trend forecasting 2017/2018.
Pada setiap koleksi busana memakai material bahan organdi yang memiliki
tekstur halus sehingga tidak mudah untuk mengikuti arah serat bahan dan
menyusaikan bentuk. Selain itu, bahan organdi dipadu padankan dengan bahan
utama lainnya yang memiliki tekstur bahan yang berbeda atau bahan yang lebih
kasar. Paduan antara bahan tekstur halus sebagai bentuk transparan pada
bangunan, lalu bahan tekstur kasar sebagai bentuk alami pada bangunan serta
siluet-siluet yang digunakan pada busana seperti A-line, H-line, I-line sehingga
dapat menyerupai karakter pada bangunan. Dengan ini, pada koleksi rancangan
78
DAFTAR PUSTAKA
Angus, Emily, dkk, 2005, The Fashion Dictionary, A Visual Resource for Terms,
Techniques and Style, Carlton Books Limited, London.
Hardisurya, Irma, Dkk, 2010, Kamus Mode Indonesia, Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
______, 2000, Aneka Lengan Baju dan Manset (Sleeves & Cuffs), Kanisius,
Yogyakarta.
______, 2005, Panduan Membuat Ragam Hias Motif Bordir, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Schwaab, Catherine, 2011, Let’s Talk About Fashion, Flammarion, S.A, Paris.
79
80
Jurnal :
Dwiyani, Talisa, 2011, Menyelami Refleksi Hubungan Alam dan Ruang Diri,
arsitektur.net, Vol. 5 No. 2, Jakarta.
Makalah :
Putro, Hendro Trieddiantoro, 2014, Teori, Metode, dan Aplikasi oleh Arsitek Sou
Fujimoto, Jakarta: Jurusan Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada.
Website :
www.davidkoma.com
www.archdaily.com/tag/sou-fujimoto
www.bincangdesain.wordpress.com/2016/10/25/sou-fujimoto-ringan-dan-
transparan/
www.anzdoc.com/memahami-gagasan-primitive-future.html
www.academia.edu/29184590/REVIEW_Sou_Fujimoto_Japanese_Architect_?aut
o=download
www.idea.grid.id/index.php/Kabar/White-Tree-Karya-Sou-Fujimoto
LAMPIRAN
81
82
5.5cm
9cm
Lampiran 1.3 Name Card Belakang.
83
8cm
4cm
Lampiran 1.4 Pricetag.
29cm
42cm
Lampiran 1.5 Paperbag.
84
14,8
Lampiran 1.6 Lookbook.
85
86
87
88
89
90
RIWAYAT HIDUP
PENDIDIKAN FORMAL
2002-2008 SD Negeri Bukit Duri 09
2008-2011 SMP Negeri 71 Jakarta
2011-2014 SMK Negeri 32 Jakarta
2014-2018 Sekolah Tinggi Desain InterStudi
PENGALAMAN BEKERJA
Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Santi Butik
Volunteer Indonesia Fashion Week
Volunteer Muslim Fashion Fastival
Volunteer Indonesia International Islamic Fashion and Product
Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kami
KEMAMPUAN