Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI
TIPE MADYA PABEAN C

Standar Operasional Prosedur


Penanganan Temuan Berindikasi Kecurangan/Fraud
Nomor SOP: Tanggal Penetapan: Tanggal Revisi: Revisi Ke -
24/TMPC/2018 21 Desember 2018 -

1. Deskripsi
a Standar Operasional Prosedur (SOP) ini menjelaskan tentang
penanganan temuan berindikasi kecurangan/fraud pada saat
pelaksanaan pemantauan pengendalian utama di lingkungan Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C (KPPBC
Tipe Madya Pabean C), yang dimulai sejak Tim Pelaksana Pemantauan
mendapati temuan berindikasi kecurangan/fraud sampai dengan
terbitnya Laporan Temuan Berindikasi Fraud (LTBF).
b Tim Pelaksana Pemantauan adalah Pejabat Bea dan Cukai pada Seksi
Kepatuhan Internal dan Penyuluhan yang ditunjuk dalam Surat Tugas.
c Laporan Temuan Berindikasi Fraud (LTBF) merupakan laporan mengenai
adanya indikasi kecurangan (fraud) yang dilakukan secara sengaja oleh
orang-orang internal Kementerian Keuangan dengan maksud untuk
mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau kelompoknya dan
merugikan organisasi.
d Kriteria temuan berindikasi fraud yaitu adanya indikasi kecurangan
(fraud) yang dilakukan secara sengaja oleh orang-orang internal
Kementerian Keuangan dengan maksud untuk mendapatkan
keuntungan pribadi dan/atau kelompoknya dan merugikan organisasi.
e Unit pelaksana SOP ini adalah Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan
pada KPPBC Tipe Madya Pabean C.

2. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006.
b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana
diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007.
c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah.
e. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan
Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara.
f. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 940/KMK.09/2017 tentang
Kerangka Kerja Penerapan Pengendalian Intern dan Pedoman
Pemantauan Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian Keuangan.

3. Ketertautan
SOP ini memiliki ketertautan dengan:
a. Prosedur Pemantauan Pengendalian Internal Tingkat Aktivitas (PPITA).
b. Prosedur penanganan temuan segera.
4. Pihak-Pihak yang Terlibat
a. Direktur Jenderal Bea dan Cukai (Direktur Jenderal).
b. Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan (Inspektorat Jenderal).
c. Direktur Kepatuhan Internal (Direktur KI).
d. Kepala KPBPC Tipe Madya Pabean C (Kepala KPPBC TMP C).
e. Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan (Kasi KIP).
f. Kepala Subseksi Kepatuhan Pelaksanaan Tugas yang ditunjuk (Kasubsi
KPT).
g. Pelaksana Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan (Pelaksana Seksi
KIP).
h. Tim Pelaksana Pemantauan.

5. Persyaratan dan Perlengkapan


a Persyaratan:
Terdapat temuan berindikasi kecurangan/fraud pada saat pelaksanaan
pemantauan pengendalian utama.
b Perlengkapan:
Format Laporan Temuan Berindikasi Fraud (LTBF).

6. Keluaran (Output)
Laporan Temuan Berindikasi Fraud (LTBF).

7. Jangka Waktu Penyelesaian


Jangka waktu layanan SOP ini adalah terbagi atas beberapa tahap, yaitu:
a. Pelaksanaan penanganan temuan berindikasi kecurangan/fraud sesuai
dengan masa Surat Tugas pemantauan pengendalian utama.
b. Penyampaian LTBF paling lama 1 (satu) hari kerja sejak ditemukan
temuan berindikasi kecurangan/fraud.

8. Perhatian
SOP ini bermanfaat bagi Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan pada
KPPBC Tipe Madya Pabean C dalam penanganan temuan berindikasi
kecurangan/fraud pada saat melaksanakan Pemantauan Pengendalian
Internal Tingkat Aktivitas (PPITA). Dalam hal SOP ini tidak terlaksana dengan
baik, maka kegiatan pemantauan pengendalian internal dalam rangka
memastikan bahwa pengendalian utama dijalankan sesuai dengan sistem,
prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku tidak tercapai
dengan baik.

9. Matriks RASCI
Penanganan
Tim
Temuan Kepala
Direktur Inspektorat Direktur Kasi Kasubsi Pelaksana Pelaksana
Berindikasi KPPBC
Jenderal Jenderal KI KIP KPT Seksi KIP Pemantau-
Kecurangan/ TMP C
an
Fraud
Pengumpulan
bukti R/A
pendukung
Penerbitan
LTBF
I R/A R S R

Penerbitan
Nota Dinas
Penyampaian
R/A R R S S
LTBF
Pengadmi-
nistrasian
dan
pendistri-
busian Nota I I I R
Dinas
Penyampai-
an LTBF
dan LTBF

10. Prosedur Kerja


a Tim Pelaksana Pemantauan mendapati temuan berindikasi kecurangan/
fraud dalam pelaksanaan tugas Pemantauan Pengendalian Internal
Tingkat Aktivitas (PPITA), kemudian melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Mengumpulkan bukti-bukti pendukung.
2) Menyiapkan konsep Laporan Temuan Berindikasi Fraud (LTBF), yang
ditandatangani oleh Kasi KIP.
b Pelaksana Seksi KIP menyiapkan konsep Nota Dinas penyampaian LTBF
kepada Direktur Jenderal, Inspektur Jenderal, dan Direktur KI, yang
diteliti dan diparaf oleh Kasubsi KPT serta Kasi KIP, dan ditandatangani
oleh Kepala KPPBC Tipe Madya Pabean C.
c Pelaksana Seksi KIP mengadministrasikan dan mendistribusikan LTBF
serta Nota Dinas Penyampaian LTBF kepada Direktur Jenderal,
Inspektur Jenderal, dan Direktur KI.
11. Bagan Alir (Flowchart)

KPPBC TMP C
Kepala
Menerima, Meneliti,
dan Menandatangani
Nota Dinas Nota Dinas
Penyampaian Penyampaian LTBF
LTBF

Meneliti dan Memaraf


Nota Dinas
Kasi KIP

Penyampaian LTBF
dan Menandatangani
LTBF

LTBF
KPPBC TIPE MADYA PABEAN C

Kasubsi KPT

Menerima,
Meneliti, dan
Memaraf
Tim Pelaksana
Pemantauan

Prosedur
Mendapati
Pemantauan
Temuan Mengumpulkan Menyusun
Pengendalian
Berindikasi Bukti Pendukung LTBF
Intern Tingkat
Mulai Fraud
Aktivitas
Pelaksana Seksi KIP

Menerima LTBF Mengadministrasikan


dan Menyusun dan Mendistribusikan
Konsep Nota
Dinas
Penyampaian

Selesai
JENDERAL
DIREKTUR

Menerima
LTBF
Selesai
INSPEKTORAT
JENDERAL

Menerima
LTBF
Selesai
DIREKTUR KI

Menerima
LTBF
Selesai

Anda mungkin juga menyukai