Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa yang
mengalami serangkaian perubahan, baik dari proses fisiologis, sosial dan
kematangan yang dimulai dengan perubahan pubertas (Notoatmodjo, 2007). World
Health Organization (WHO) menyatakan remaja yaitu penduduk dalam rentan
usia 10-19 tahun, menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 Tahun
2014, remaja adalah penduduk dalam rentan usia 10-18 tahun dan menurut Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentan usia remaja adalah 10-
24 tahun dan belum menikah. Jumlah kelompok usia 10-19 tahun di Indonesia
menurut Survei Penduduk 2010 sebanyak 43,5 juta atau sekitar 18% dari jumlah
penduduk.
Remaja merupakan aset negara yang dimana harus mendapatkan hak untuk
mendapatkan informasi yang didapatkan khusunya tentang informasi dalam bidang
reproduksi yang layak guna menciptakan generasi yang sehat. Sumber informasi
berhubungan erat dengan perilaku seseorang. Menurut Notoatmodjo (2007),
perilaku merupakan hasil pengalaman dan proses interaksi dengan lingkungannya,
yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan sehingga diperoleh
keadaan seimbang antara kekuatan pendorong dan kekuatan penahan. Untuk
menciptakan kesetaraannya mendapatkan informasi yang sama tentang reproduksi
dilakukannya survei menurut hasil penelitian terdahulu.
Jumlah penduduk remaja yang tinggi tersebut harus diimbangi dengan upaya
peningkatan kualitas penduduk. Salah satu upaya peningkatan kualitas hidup
manusia dapat dilakukan melalui upaya peningkatan kesehatan reproduksi
khususnya bagi remaja dan generasi muda yang dapat meningkatkan indeks
sumber daya manusia dimasa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai