Anda di halaman 1dari 14

PENILAIAN SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN

A. Penilaian Sikap

1. Gradasi/Taksonomi Sikap (Attitude: Krathwohl)

Menerima -> menanggapi->menghargai->menghayati->mengamalkan

Penilaian sikap dilakukan untuk mengetahui kecendrungan perilaku spiritual dan sosial siswa di dalam
dan luar kelas sebagai hasil pendidikan.

2. Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Keterangan


Observasi Daftar cek Dilakukan selama proses pembelajaran.
Skala penilaian sikap
Penilaian diri Daftar cek Dilakukan pada akhir semester.
Skala penilaian sikap
Penilaian antar peserta Daftar cek Dilakukan pada akhir semester, setiap
didik Skala penilaian sikap pesesrta didik dinalai oleh 3 siswa.

Jurnal Catatan pendidik berisi informasi Berupa catatan guru tentang kelemahan
tentang kekuatan dan kelemahan dan kekuatan peserta didik yang tidak
peserta didik berkaitan dengan mata pelajaran.
3. Hasil Pengolahan Nilai Sikap

Hasil penilaian pencapaian sikap dalam bentuk deskripsi.

Deskripsi sikap terdiri atas keberhasilan dan/atau ketercapaian sikap yang diinginkan dan sikap yang
belum tercapai yang memerlukan pembinaan dan pembimbingan.

Deskripsi dalam bentuk kalimat positif, memotivasi dan bahan refleksi

Contoh Deskripsi Sikap

Sikap Spiritual

Selalu bersyukur dan berdoa sebelum melakukan kegiatan serta toleransi yang baik pada agama yang
berbeda; ketaatan beribadah mulai berkembang.

Sikap Sosial

Memiliki sikap santun, disiplin, dan tanggung jawab yang baik, responsif dalam pergaulan; sikap
kepedulian mulai meningkat.

B. Penilaian Pengetahuan

1. Proses Kognitif

a. C1; mengingat (remember), mengingat kembali pengetahuan dari memorinya.

b. C2; memahami (understand), mengkonstruksi makna dari pesan baik secara lisan, tulisan, dan grafis.

c. C3; menerapkan (apply), penggunaan prosedur dalam situasi yang diberikan atau situasi baru.

d. C4; menganalisis (analysis), penguraian materi ke dalam bagian-bagian dan bagaimana bagian-bagian
itu saling berhubungan satu sama lain dalam keseluruhan struktur.

e. C5; mengevaluasi (evaluate) membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar.

f. C6; mengkreasi (create) menempatkan elemen-elemen secara bersamaan ke dalam bentuk modifikasi
atau mengorganisasi elemen-elemen ke dalam pola baru (struktur baru).

2. Dimensi Pengetahuan

a. Pengetahuan faktual; pengetahuan terminologi atau pengetahuan detail yang spesifik dan elemen.
b. Pengetahuan konseptual; pengetahuan yang lebih kompleks berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip
dan generalisasi.

c. Pengetahuan prosedural; pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu.

d. Pengetahuan metakognitif; pengetahuan tentang kognisi, merupakan tindakan atas dasar suatu
pemahaman, meliputi kesadaran berpikir dan penetapan keputusan tentang sesuatu.

3. Proses dan Hasil Penilaian Pengetahuan

a. Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian selama satu semester, penilaian tengah
semester dan penilaian akhir semester

b. Nilai akhir pencapaian pengetahuan rerata dari hasil pencapaian kompetensi setiap KD selama satu
semester.

c. Nilai pada rapor ditulis dalam bentuk angka skala 0 – 100 dan dilengkapi dengan deskripsi singkat
kompetensi yang menonjol/tertinggi dan terendah berdasarkan pencapaian KD selama satu semester

d. Deskripsi nilai didasarkan pada nilai tertinggi dan terendah pada capaian KD per semester

4. Teknik Penilaian Pengetahuan

Teknik Keterangan
Penilaian
Tes tulis Memilih jawaban (pilihan ganda, dua pilihan benar-salah, ya-tidak), menjodohkan,
sebab-akibat.
Mensuplai jawaban (isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, uraian).
Tes Lisan Soal / pertanyaan yang menuntut siswa menjawab secara lisan (formatif tes)

Penugasan Tugas yang dilakukan secara individu atau kelompok.

C. Penilaian Keterampilan

1. Dimensi Keterampilan

Keterampilan abstrak: K-1 Mengamati, K-2 Menanya, K-3 Mencoba, K-4 Menalar, K-5 Menyaji, K-6
Mencipta

Keterampilan Konkrit:

a. Persepsi (perception): perhatian untuk melakukan suatu gerakan.

b. Kesiapan (set): kesiapan mental dan fisik untuk melakukan suatu gerakan.
c. Meniru (guided response): gerakan secara terbimbing.

d. Membiasakan gerakan (mechanism): gerakan mekanistik

e. Mahir (complex or overt response): gerakan kompleks dan termodifikasi.

f. Menjadi gerakan alami (adaptation): gerakan alami yang diciptakan sendiri atas dasar gerakan yang
sudah dikuasai.

g. Menjadi tindakan orisinal (origination): gerakan baru yang orisinal, sukar ditiru orang lain, dan
menjadi ciri khasnya.

2. Proses dan Hasil Penilaian Keterampilan

a. Hasil penilaian pada setiap KD keterampilan adalah nilai optimal dengan teknik dan objek KD yang
sama.

b. Penilaian KD keterampilan yang dilakukan dengan dua teknik penilaian seperti proyek dan produk
atau praktik dan produk, maka nilai KD dapat dirata-rata.

c. Nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran adalah rerata dari semua nilai KD keterampilan
dalam satu semester.

d. Penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100, predikat dan
deskripsi singkat capaian kompetensi

3. Teknik dan Bentuk Penilaian Keterampilan

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen

Unjuk kerja/ kinerja / praktik  Daftar cek, dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mend
nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati
penilai.
 Skala Penilaian (Rating Scale). Penilaian kinerja yang mengguna
skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terha
penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontin
dimana pilihan kategori nilai lebih dari dua.
Projek  Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksan
sampai pelaporan.
 Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian
rubrik.
Produk  Daftar cek atau skala penilaian (rubrik)

Portofolio  Daftar cek atau skala penilaian (rubrik)


Menentukan Nilai Pengetahuan Keterampilan dan Sikap
Posted by Nanang Ajim | Posted on 5:00 PM | with No comments
Penilain pada kurikulum 2013 berbeda dengan KTSP, walaupun terdapat perbedaan, namun sebenarnya
sama tujuannya. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun
2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan menyebutkan bahwa hasil penilaian oleh pendidik dan satuan
pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orang tua dan
pemerintah. Standar Penilaian Pendidikan pun menyebutkan bahwa laporan hasil penilaian oleh pendidik
berbentuk:

 Nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi untuk hasil penilaian kompetensi pengetahuan serta
keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu.
 Deskripsi sikap diberikan untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.
 Penilaian oleh masing-masing pendidik secara keseluruhan dilaporkan kepada orang tua/wali
peserta didik dalam bentuk Laporan Hasil Belajar Peserta Didik.

Penilaian setiap mata pelajaran meliputi kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan, dan
kompetensi sikap. Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan menggunakan skala 1–4
(kelipatan 0.33), yang dapat dikonversi ke dalam Predikat A - D sedangkan kompetensi sikap
menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K), Penilaian yang dilakukan
untuk mengisi laporan hasil belajar ada 3 (tiga) macam, yaitu:

1. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

 Penilaian Kompetensi Pengetahuan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik)


 Penilaian Pengetahuan terdiri atas: 1) Nilai Harian (NH), 2) Nilai Ulangan Tengah Semester
(UTS), 3) Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS)
 Nilai Harian (NH) diperoleh dari hasil ulangan harian yang terdiri dari: tes tulis, tes lisan, dan
penugasan yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD).
 Nilai Ulangan Tengah Semester (NUTS) diperoleh dari hasil tes tulis yang dilaksanakan pada
tengah semester. Materi Ulangan Tengah Semester mencakup seluruh kompetensi yang telah
dibelajarkan sampai dengan saat pelaksanaan UTS.
 Nilai Ulangan Akhir Semester (NUAS) diperoleh dari hasil tes tulis yang dilaksanakan di akhir
semester. Materi UAS mencakup seluruh kompetensi pada semester tersebut.
 Penghitungan Nilai Pengetahuan diperoleh dari rata-rata Nilai Proses (NP), Ulangan Tengah
Semester (UTS), Ulangan Akhir Semester (UAS)/Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) yang bobotnya
ditentukan oleh satuan pendidikan.
 Penilaian Kompetensi pengetahuan dapat menggunakan rentang nilai seperti pada tabel di bawah
ini untuk membantu guru dalam menentukan nilai.

No. Nilai Predikat


1. 0,00 ˂ Nilai ≤ 1,00 D
2. 1,00 ˂ Nilai ≤ 1,33 D+
3. 1,33 ˂ Nilai ≤ 1,66 C-
4. 1,66 ˂ Nilai ≤ 2,00 C
5. 2,00 ˂ Nilai ≤ 2,33 C+
6 2,33 ˂ Nilai ≤ 2,66 B-
7. 2,66 ˂ Nilai ≤ 3,00 B
8. 3,00 ˂ Nilai ≤ 3,33 B+
9. 3,33 ˂ Nilai ≤ 3,66 A-
10. 3,66 ˂ Nilai ≤ 4,00 A
Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara :

 Menggunakan skala nilai 0 sd 100.


 Menetapkan pembobotan dan rumus.
 Penetapan bobot nilai ditetapkan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik
sekolah dan peserta didik.
 Nilai harian disarankan untuk diberi bobot lebih besar dari pada UTS dan UAS karena lebih
mencerminkan perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik.
 Rumus: Contoh : Pembobotan 2 : 1 : 1 untuk NH : NUTS : NUAS (jumlah perbandingan
pembobotan = 4
 Siswa A memperoleh nilai pada Mata Pelajaran Agama dan Budi pekerti sebagai berikut:

NH = 74,
NUTS = 70,
NUAS = 80
Nilai Rapor = {(2x74)+(1x70)+(1x80)}/4 = 74.5
Nilai Konversi = (74,5 :100) x 4 = 2,98 = Baik
Deskripsi = sudah menguasai seluruh kompetensi dengan baik namun masih perlu peningkatan dalam .... (
dilihat dari Nilai Harian yang kurang baik atau pengamatan dalam penilaian proses ).

2. Penilaian Keterampilan

 Penilaian Keterampilan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik).


 Penilaian Keterampilan diperoleh melalui penilaian kinerja yang terdiri atas: 1) Nilai Praktik, 2)
Nilai Portofolio, 3) Nilai Proyek
 Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu KD.
 Penentuan Nilai untuk Kompetensi Keterampilan menggunakan rentang nilai seperti penilaian
Pengetahuan pada tabel di atas.

Penghitungan Nilai Kompetensi Keterampilan adalah dengan cara:


 Menetapkan pembobotan dan rumus penghitungan
 Menggunakan skala nilai 0 sd 100.
 Pembobotan ditetapkan oleh Satuan Pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik sekolah
dan peserta didik.
 Nilai Praktik disarankan diberi bobot lebih besar dari pada Nilai Portofolio dan Proyek karena
lebih mencerminkan proses perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik

Rumus =Jumlah Nilai (Praktik, Potofolio, Projek) x 4/Jumlah nilai masimal


Contoh Penghitungan

 Pembobotan 2 : 1 : 1 untuk Nilai Praktik : Nilai Portofolio : Nilai Proyek (jumlah perbandingan
pembobotan = 4
 Siswa A memperoleh nilai pada Mata Pelajaran Agama dan Budi pekerti sebagai berikut :

Nilai Praktik = 80
Nilai Portofolio = 75
Nilai Proyek = 80
Nilai Rapor =Jumlah Nilai ((2x80)+(1x75)+(1x80)) x 4/400
Nilai Rapor = (315:400) x 4
Nilai Konversi = 3,15 = B+
Deskripsi = sudah baik dalam mengerjakan praktik dan proyek, namun masih perlu ditingkatkan
kedisiplinan merapikan tugas dalam satu portofolio.

3. Nilai Sikap

 Penilaian Sikap (spiritual dan sosial) dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik)
 Penilaian Sikap diperoleh menggunakan instrumen: 1) Penilaian observasi, 2) Penilaian diri
sendiri, 3) Penilaian antar peserta didik, 4) Jurnal catatan guru
 Nilai Observasi diperoleh dari hasil Pengamatan terhadap Proses sikap tertentu pada sepanjang
proses pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD)
 Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1danKI-2) menggunakan nilai Kualitatif seperti
pada tabel 3 sebagai berikut:

No. Nilai Predikat Nilai Sikap


1. 0,00 ˂ Nilai ≤ 1,00 D
Kurang
2. 1,00 ˂ Nilai ≤ 1,33 D+
3. 1,33 ˂ Nilai ≤ 1,66 C-
4. 1,66 ˂ Nilai ≤ 2,00 C Cukup
5. 2,00 ˂ Nilai ≤ 2,33 C+
6 2,33 ˂ Nilai ≤ 2,66 B-
7. 2,66 ˂ Nilai ≤ 3,00 B Baik
8. 3,00 ˂ Nilai ≤ 3,33 B+
9. 3,33 ˂ Nilai ≤ 3,66 A-
Sangat Baik
10. 3,66 ˂ Nilai ≤ 4,00 A
Penghitungan Nilai Sikap adalah dengan cara :

 Menentukan Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 - 4, contoh :1. = sangat kurang,
2. = kurang konsisten, 3. = mulai konsisten, 4. = konsisten;
 Menetapkan pembobotan dan rumus penghitungan
 Pembobotan ditetapkan oleh Satuan Pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik sekolah
dan peserta didik
 Nilai Proses atau Nilai Observasi disarankan diberi bobot lebih besar dari pada Penilaian Diri
Sendiri, Nilai Antarteman, dan Nilai Jurnal Guru karena lebih lebih mencerminkan proses
perkembangan perilaku peserta didik yang otentik.
 Contoh : Pembobotan 2 : 1 : 1 : 1 untuk Nilai Observasi : Nilai Penilaian Diri Sendiri : Nilai
Antarteman : Nilai Jurnal Guru (jumlah perbandingan pembobotan = 5.

Rumus = Jumlah Nilai (Observasi, diri sendiri, antar teman, jurnal) x 4/Jumlah nilai maksimal
Siswa A dalam mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti memperoleh :
Nilai Observasi = 4
Nilai diri sendiri = 3
Nilai antarpeserta didik = 3
Nilai Jurnal = 4
Rumus = {(2x4)+(1x3)+(1x3)+(1x4)}x4/20 = 18 x 4/20 =3,6
Nilai Konversi = 3,6 = Sangat Baik
Deskripsi = Memiliki sikap Sangat Baik selama dalam proses pembelajaran,.

4. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

 KKM ditentukan oleh Satuan Pendidikan dengan mempertimbangkan : karakteristik kompetensi


dasar, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.
 KKM tidak dicantumkan dalam buku hasil belajar, melainkan pada buku penilaian guru.
 Peserta didik yang sudah mencapai atau melampaui KKM, diberi program Pengayaan.
 Keterangan ketuntasan :1) Kompetensi pengetahuan dan keterampilan dinyatakan tuntas apabila
mencapai nilai 2.66, 2) Kompetensi sikap spiritual dan sosial dinyatakan tuntas apabila mencapai
nilai Baik
 Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut. 1) Untuk KD pada KI-3 dan KI-
4: diberikan remedial individual sesuai dengan kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh
nilai kurang dari 2.66; 2) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan untuk melanjutkan
pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh nilai 2.66 atau lebih dari
2.66; dan 3) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan
apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari 2.66. 4) Untuk KD pada KI-1
dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum profil sikapnya belum berkategori
baik dilakukan secara holistik (paling tidak oleh guru matapelajaran, guru BK, dan orang tua).
 Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila terdapat minimal salah satu kompetensi dari tiga
mata pelajaran tidak tuntas.

Daftar Nilai Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017 Secara


Sederhana
by iGenst.id on 6:12:00 PM in Aplikasi
Sesuai pada postingan Konsep Penilaian Kurikulum 2013 dan berdasarkan Panduan Peilaian Kurikulum
2013 Oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan, untuk mengadministrasi penilaian yang dilakukan oleh
pendidik, maka dapat dibuat dalam daftar nilai penilaian.
Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan Ms. Excel. Sama seperti dengan penggunaan formula pada
aplikasi penilaian kurikulum KTSP pada postingan sebelumnya (Pembuatan Aplikasi Penilaian Raport
Siswa dengan Ms. Excel Secara Mandiri). Formula yang digunakan disesuaikan dengan panduan penilaian
kurikulum 2013 oleh pendidik. Pertama silahkan download aplikasinya disini [Daftar Nilai K13 Edisi
2017].

Adapun pembuatan dan penggunaan aplikasi tersebut dibuat sesederhana mungkin.

1. Menu "DATA"

Tampilan Menu "DATA"


Pada menu ini terdapat lima bagian data yang harus dipahami oleh Pendidik, yaitu Identitas Pendidik dan
Mata Pelajaran yang diampu (Bagian A), Data NIS dan nama siswa (Bagian B), Interval KKM (Bagian
C), Sikap spiritual dan sosial (Bagian D), dan Interval nilai sikap (Bagian E).

Bagian A
Pada bagian ini, Pendidik wajib mengisi data yang berkaitan dengan identitas, seperti Nama Guru, NIP,
Kelas, Semester, Mata Pelajaran, KKM, dan Tahun Pelajaran.

Bagian B.
Pendidik mengisi identitas peserta didik yang terdiri dari Nomor Induk Siswa dan Nama siswa, sesuai
kolom yang disediakan.

Bagian C
Pada bagian ini, diisi secara otomatis oleh aplikasi. Oleh karena itu Pendidik tidak perlu untuk mengentri
apapun. Namun Pendidik wajib memastikan bahwa KKM (pada bagian A) telah diinput dengan benar.

Bagian D
Untuk kolom ini hanya diisi oleh Pendidik yang mengampu mata pelajaran agama, PKn, dan Bahasa
Indonesia. Namun guru yang bersangkutan juga dapat mengisi nilai ini untuk aspek yang paling menonjol.
Pada bagian ini, pendidik hanya menuliskan sikap spiritual dan sosila yang diamati sepanjang semester
yang berjalan. Misalnya pada SP.1 diisi Berdoa, maka pendidik mengamati ketekunan peserta didik dalam
sikap berdoa ketika sebelum, saat berlangsung, dan sesudah pembelajaran. Demikian juga pada SO.1 diisi
disiplin, maka pendidik melakukan penilaian terhadap kedisiplinan peserta didik selama mengikuti
pembelajaran.

Bagian E.
Pada bagian ini, telah disediakan interval predikat penilaian aspek sikap sesuai dengan Permendikbud 104
Tahun 2014. Pada bagian ini dapat diubah oleh pendidik sesuai dengan perubahan peratutan dan
kesepakatan MGMP.
2. Menu "SIKAP"

Tampilan menu "SIKAP"


Pada menu ini terdapat empat bagian data yang harus dipahami oleh Pendidik, yaitu Identitas Penilaian
(Bagian A), Data NIS dan nama siswa (Bagian B), Nilai Spiritual (Bagian C), dan Nilai Sosial (Bagian D).

Bagian A
Pada bagian ini hal yang perlu diperhatikan adalah identitas sekolah. Nama sekolah dapat diganti dengan
nama sekolah tempat Pendidik melaksanakan tugas. Sementara untuk data Tahun Pelajaran, Kelas,
Semester, dan Mata Pelajaran, akan terisi secara otomatis sesuai dengan data yang telah diisi pada menu
"DATA" sebelumnya.

Bagian B
Untuk bagian ini, pendidik tidak perlu mengentri apapun, karena hasil pada kolom ini diisi secara otomatis
sesuai dengan pengisian data pada bagian B pada menu "DATA".

Bagian C
Pada bagian ini merpakan kolom penilaian sikap spiritual. Sesuai dengan indikator yang telah diisi pada
menu "DATA". Jika indikator yang digunakan ada 3 maka penilian dilakukan sebanyak 3 kali dengan cara
pengisian nilai menggunakan skala 1-4 dengan asumsi 1 (kurang), 2 (cukup), 3 (Baik), dan 4 (sangat
baik).
Pada kolom NSP (Nilai Spiritual) dihitung secara otomatis dengan formula yang telah dibuat dalam
aplikasi yaitu mencari rata-rata nilai yang diisi.
Predikat juga akan terisi secara otomatis, dengan membandingkan hasil pada cell NSP dengan interval
nilai sikap pada menu "DATA" yang sebelumnya.

Bagian D
Hampir sama dengan bagian C, pada bagian ini merpakan kolom penilaian sikap sosial. Sesuai dengan
indikator yang telah diisi pada menu "DATA". Jika indikator yang digunakan ada 2 maka penilian
dilakukan sebanyak 2 kali dengan cara pengisian nilai menggunakan skala 1-4 dengan asumsi 1 (kurang),
2 (cukup), 3 (Baik), dan 4 (sangat baik).
Pada kolom NSO (Nilai Sosial) dihitung secara otomatis dengan formula yang telah dibuat dalam aplikasi
yaitu mencari rata-rata nilai yang diisi.
Predikat juga akan terisi secara otomatis, dengan membandingkan hasil pada cell NSO dengan interval
nilai sikap pada menu "DATA" yang sebelumnya.

Sekali lagi, pada menu ini, guru selain guru mata pelajaran Agama, PKn, dan Bahasa Indonesia dapat
melewati bagian ini.
3. Menu "PENGETAHUAN"

Tampilan menu "PENGETAHUAN"


Pada menu ini terdapat tiga bagian data yang harus dipahami oleh Pendidik, yaitu Identitas Penilaian
(Bagian A), Data NIS dan nama siswa (Bagian B), dan Penilaian Pengetahuan yang dilakukan (Bagian C).

Bagian A
Sama dengan bagian A pada menu "SIKAP", pada bagian ini hal yang perlu diperhatikan adalah identitas
sekolah. Nama sekolah dapat diganti dengan nama sekolah tempat Pendidik melaksanakan tugas.
Sementara untuk data Tahun Pelajaran, Kelas, Semester, Mata Pelajaran dan KKM, akan terisi secara
otomatis sesuai dengan data yang telah diisi pada menu "DATA" sebelumnya.

Bagian B
Untuk bagian ini, pendidik tidak perlu mengentri apapun, karena hasil pada kolom ini diisi secara otomatis
sesuai dengan pengisian data pada bagian B pada menu "DATA".

Bagian C
Pada bagian ini, Pendidik dapat mengentri nilai yang dilakukan selama proses belajar mengajar pada
semester yang berlangsung. Pada bagian iini disediakan kolom Hasil Penilaian Harian (HPH) yang
merupakan rata-rata dari hasil ulangan harian (RPH), hasil pemberian tugas (RPT), Hasil Penilaian
Tengah Semester (HPTS), dan Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS). Pendidik cukup mengisi penilaian
yang dilaksanakan sesuai dengan kompetensi dasar (KD) yang terdapat pada semester tersebut. Misalnya
mata pelajaran IPA memiliki 3 KD pada semester ini. Kemudian guru yang bersangkutan melakukan
penilaian pada ketiga KD tersebut, penilaian tengah semester, dan penilaian akhir semester. Maka nilai
raport dan predikat akan terisi secara otomatis. Perhatikan contoh berikut.

Contoh Pengisian pada menu "DATA"


Contoh Pengisian pada menu "PENGETAHUAN"
NR (Nilai Raport) dihitung secara otomatis sesuai dengan pengisian nilai yang dilakukan oleh pendidik
dengan persamaan
NR = (2*HPH + HPTS + HPAS) : 4
Berdasarkan contoh diatas maka perhitungan NR adalah 2*77 + 70 + 80 = 303 kemudian dibagi 4, maka
NR = 303:4 = 75,75 ~ 76.
Kemudian hasil NR dibandingkan dengan interal Predikat KKM Pengetahuan dan Keterampilan, dimana
untuk KKM 68, nilai 76 memiliki predikat C (cukup), karena pada KKM 68, interval predikat cukup
adalah 68-79.

4. Menu "KETERAMPILAN"

Tampilan pada menu "KETERAMPILAN


Pada menu ini hampir sama dengan menu "PENGETAHUAN". terdapat tiga bagian data yang harus
dipahami oleh Pendidik, yaitu Identitas Penilaian (Bagian A), Data NIS dan nama siswa (Bagian B), dan
Penilaian Pengetahuan yang dilakukan (Bagian C).

Bagian A
Pada bagian ini hal yang perlu diperhatikan adalah identitas sekolah. Nama sekolah dapat diganti dengan
nama sekolah tempat Pendidik melaksanakan tugas. Sementara untuk data Tahun Pelajaran, Kelas,
Semester, Mata Pelajaran dan KKM, akan terisi secara otomatis sesuai dengan data yang telah diisi pada
menu "DATA" sebelumnya.

Bagian B
Untuk bagian ini, pendidik tidak perlu mengentri apapun, karena hasil pada kolom ini diisi secara otomatis
sesuai dengan pengisian data pada bagian B pada menu "DATA".

Bagian C
Pada bagian ini, cara pengisiannya hampir sama dengan menu "PENGETAHUAN" hanya yang
membedakan adalah penilaian pada keterampilan diisi dengan teknik penilaian yang dilakukan oleh
pendidik. Ada empat teknik yang ditawarkan pada aplikasi ini, yaitu Praktik, Projek, Produk, dan
Portofolio. Jadi pengisiannya disesuaikan dengan teknik yang dilakukan oleh Pendidik. Misalnya pada
KD.1 keterampilan peserta didik dinilai dengan teknik Praktik, maka pendidik mengisi nilai KD.1 pada
kolom Prak tepat diabwah kolom KD.1 demikian jugan ada KD lain sesuai dengan teknik yang dilakukan.
Nilai Raport (NR) keterampilan akan dihitung otomatis dengan mencari rata-rata dari nilai yang diisi.
Untuk predikat keterampilan perhitungannya sama dengan aspek pengetahuan, dan akan terisi secara
otomatis.sesuai interval predikat KKM yang telah dibuat pada menu "DATA".
Sekedar mengingatkan dalam penggunaan aplikasi ini, kolom berwarna abu-abu, JANGAN DIGANGGU
GUGAT
Demikianlan cara pembuatan dan penggunaan aplikasi daftar nilai kurikulum 2013. Jika ada yang tidak
dipahami silahkan berkomentar atau menghubungi Admin pada link button Contact. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai