2018
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/8322
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
SISTEM SENSOR KECEPATAN ANGIN MENGGUNAKAN
ANEMOMETER MODEL JL-FS2 BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMEGA328 UNTUK MELIHAT
PENGARUH KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI
PANEL SURYA
SKRIPSI
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Sains
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
SKRIPSI
Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Disetujui di
Medan, 24 Agustus 2018
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SISTEM SENSOR KECEPATAN ANGIN MENGGUNAKAN
ANEMOMETER JL-FS2 BERBASIS MIKROKONTROLER
ATMEGA328 UNTUK MELIHAT PENGARUH KECEPATAN
ANGIN TERHADAP EFISIENSI PANEL SURYA
ABSTRAK
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
WIND SPEED SENSOR SYSTEM USING JL-FS2
ANEMOMETER BASED ON ATMEGA328
MICROCONTROLLER TO SEE WIND SPEED EFFECT ON
SOLAR PANEL EFFICIENCY
ABSTRACT
A wind speed sensor system has been designed using an JL-FS2 model anemometer
with a resolution of up to ± 0.1 m / s based on atmega328 microcontroller to see the
effect of wind speed on the efficiency of solar panels. This system is equipped with
voltage sensors (DC 0-25V), current sensors (DT-Sense Current), solar intensity
sensors (BH1750), and anemometers (JL-FS2). In addition, it is also equipped with
sensors to detect environmental conditions as supporting data to strengthen the
results of this study. Sensors working momentarily have been connected to a PC for
real-time data acquisition using the PLX-DAQ software. Then the data obtained is
processed so as to get the relationship between wind speed and solar panel
efficiency. This can be evidenced by the graph of the comparison of wind speed to
the efficiency of the solar panel, so as to produce a linear line with a regression
coefficient of ± 0.7904 (in the field of statistics, the higher the regression value, the
more there is a connection between the parameters associated). This value indicates
that there is an influence of wind speed parameters on changes in solar panel
efficiency. So that the effect of wind speed on the efficiency of solar panels is
obtained, the higher the wind speed at a place, the higher the efficiency of the solar
panel.
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGHARGAAN
Puji dan syukur saya sampaikan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyeselesaikan penulisan skripsi dengan judul “Sistem Sensor
Kecepatan Angin Menggunakan Anemometer JL-FS2 Berbasis Mikrokontroler
Atmega328 Untuk Melihat Pengaruh Kecepatan Angin Terhadap Efisiensi Panel
Surya”.
Ucapan terima kasih setulus – tulusnya dan penghargaan setingginya saya
sampaikan kepada Bapak Dr. Tulus Ikhsan Nasution, M. Sc selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan motivasi, ilmu, kesempatan dan dukungan
dalam membimbing penulisan skripsi selama ini. Bapak Prof. Dr. M. Situmorang dan
Bapak Junedi Ginting, S. Si, M. Si, selaku komisi pembanding atas kritik dan saran
yang telah diberikan. Fathurahman, S. Si selaku supervisor di Laboratorium Terpadu
yang telah memberikan banyak pengetahuan, semangat, waktu serta keterampilan
dalam penelitian kepada penulis. Muhammad Balyan S. Si, Ridho Rumansyah dan
Ilfa Husna S. Si sebagai senior yang banyak membantu dalam desain sistem akuisi
data pengujian. Terimaksih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada
Darmansyah Dalimunthe, Khairul Ilham, Andrian Syahputra, Rica Asrosa dan Dara
Azdena selaku teman yang banyak memberikan kontribusi dibidang desain set-up
penelitian. Penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada adik-adik yang penulis anggap sebagai adik kandung penulis yaitu
Armansyah Putra, Pardomuan Siregar, Ade Yaksa, Rona Cuana dan Siti Khanifah
atas kebaikan dan kebersamaannya selama ini dan juga bantuannya dalam proses
pembuatan alat, pengujian maupun pengambilan data. Hal yang sama juga
disampaikan kepada rekan-rekan Micro Solar Matic (MSM) Fisika USU dan Ikatan
Mahasiswa Fisika (IMF) USU kebersamaan yang berkesan selama ini. Bapak Dr.
Perdinan Sinuhaji, MS dan Bapak Awan Maghfirah, M.Si selaku ketua program studi
dan sekretaris program studi Fisika FMIPA USU Medan, dekan dan wakil dekan
FMIPA USU, seluruh staf dan dosen program studi fisika FMIPA USU. Akhirnya
terimakasih yang paling setulusnya diucapkan kepada Ibunda Herlinawati, S. Pd, dan
Ayahanda Drs. Agus I. Kuncoro, MM, insan yang senantiasa menyebut nama penulis
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dalam setiap sujud panjangnya, yang tiada henti memberikan dukungan dan
pengorbanan yang tak terkira, juga kepada Dinda Aulia Pratiwi dan Bintang Tri
Nugroho sebagai adik-adik penulis yang sangat berjasa besar dan berkorban dalam
setiap langkah penulis hingga penulis berada di tahap ini. Semoga Allah memberikan
kebaikan dunia dan akhirat atas segala bantuan yang telah diberikan.
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.5.1 Spesifikasi ................................................................................ 11
2.5.2 Tata Letak ................................................................................ 11
2.5.3 Konfigurasi Pin ........................................................................ 11
2.6 Sensor BH1750FVI ............................................................................. 12
2.6.1 Fitur ......................................................................................... 12
2.7 Sensor DS18B20 ................................................................................ 13
2.7.1 Fitur ........................................................................................... 14
2.8 SHT-11 ............................................................................................... 15
2.9 Sensor Anemometer Model JL-FS2 ................................................... 16
2.9.1 Spesifikasi............................................................................... 17
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.3 Pembacaan Sensor DT-Sense Current ............................................. 28
4.4 Pembacaan Sensor BH1750FVI ....................................................... 29
4.5 Pembacaan Sensor DS18B20 ........................................................... 30
4.6 Pembacaan Sensor Anemometer Model JL-FS2.............................. 31
4.7 Pengujian Alat .................................................................................. 32
4.8 Rangkuman Pengambilan Data Selama 10 Hari .............................. 43
4.9 Perbandingan Radiasi Matahari Dengan Kecepatan Angin ............. 43
4.10 Perbandingan Radiasi Matahari Dengan Efisiensi Panel Surya ....... 44
4.11 Perbandingan Suhu Lingkungan Dengan Efisiensi Panel Surya...... 45
4.12 Perbandingan Kecepatan Angin Dengan Efisiensi Panel Surya ...... 45
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul Halaman
Table
4.1 Rangkuman Pengambilan Data Selama 10 Hari 43
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul Halaman
Gambar
2.1 Hirarki Modul Sel Surya 4
2.2 Rangkaian Ekivalen Sel Surya 5
2.3 Kurva Karakteristik Sel Surya 6
2.4 Konfigurasi Pin ATMega328 9
2.5 Sensor Tegangan DC 0-25V MH Electronics 10
2.6 Skema Sensor DT-Sense Current 11
2.7 Konfigurasi Pin Sensor DT-Sense Current 11
2.8 Sensor BH1750FVI 12
2.9 Sensor DS18B20 14
2.10 Konfigurasi Pin Sensor DS18B20 14
2.11 Konfigurasi Chip Sensor SHT11 16
2.12 Sensor Anemometer Model JL-FS2 17
3.1 Diagram Blok 19
3.2 Rangkaian Ekivalen Panel Surya yang digunakan 20
3.3 FTDI FT232RL dan Konfigurasi Pin 21
3.4 Rangkaian Antarmuka FTDI to Mikrokontroler 22
3.5 Rangkaian Antarmuka Sensor Tegangan DC 0-25 V 22
3.6 Rangkaian Antarmuka DT-Current Sense 23
Rangkaian Antarmuka Sensor BH1750FVI dan Sensor
3.7 23
BMP085
3.8 Rangkaian Antarmuka Sensor DS18B20 23
3.9 Rangkaian Antarmuka Sensor SHT11 24
3.10 Rangkaian Antarmuka Sensor 24
3.11 Rangkaian Keseluruhan 25
3.12 Flowchart 26
4.1 Grafik Pembacaan Sensor Tegangan DC-0-25V pada Baterai 27
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Aki 12V
Grafik Pembacaan Sensor DT Sense Current Menggunakan
4.2 28
Baterai Aki 12 V
Grafik Pembacaan Sensor BH1750FVI dengan Pembanding
4.3 29
Solar Power Meter
4.4 Grafik Pembacaan Sensor BH1750FVI Setelah Kalibrasi 30
4.5 Grafik Pembacaan Sensor DS18B20 dengan Media Air Panas 31
Grafik Pembacaan Sensor Anemometer Model JL-FS2
4.6 32
dengan Media Kipas Angin
4.7 Grafik Pengambilan Data Hari Ke-1 33
4.8 Grafik Pengambilan Data Hari Ke-2 34
4.9 Grafik Pengambilan Data Hari Ke-3 35
4.10 Grafik Pengambilan Data Hari Ke-4 36
4.11 Grafik Pengambilan Data Hari Ke-5 37
4.12 Grafik Pengambilan Data Hari Ke-6 38
4.13 Grafik Pengambilan Data Hari Ke-7 39
4.14 Grafik Pengambilan Data Hari Ke-8 40
4.15 Grafik Pengambilan Data Hari Ke-9 41
4.16 Grafik Pengambilan Data Hari Ke-10 42
Grafik Perbandingan Radiasi Sinar Matahari Dengan
4.17 43
Kecepatan Angin
Grafik Perbandingan Radiasi Sinar Matahari Dengan
4.18 44
Efisiensi Panel Surya
Grafik Perbandingan Suhu Lingkungan Dengan Kecepatan
4.19 45
Angin
Grafik Perbandingan Kecepatan Angin Dengan Efisiensi
4.20 45
Panel Surya
xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Vmpp . Impp
FF =
Voc .Isc
Voc . Isc . FF
ɳ=
Ir . A
Rsh
PV
2.2 Mikrokontroler
Menurut sudjadi (2005) mikrokontroler adalah piranti elektronik berupa IC
(Integrated Circuit) yang memiliki kemampuan manipulasi data (informasi)
berdasarkan suatu urutan instruksi (program) yang dibuat oleh programmer.
Mikrokontroler atau kadang dinamakan pengontrol tertanam(embeddedcontroller)
adalah suatu sistem yang mengandung masukan atau keluaran, memori, dan prosesor
yang digunakan pada produk seperti mesin cuci, pemutar video, mobil dan telepon.
Pada prinsipnya, Mikrokontroler adalah sebuah komputer berukuran kecil yang dapat
digunakan untuk mengambil keputusan, melakukan hal-hal bersifat berulang dan
dapat berinteraksi dengan peranti-peranti eksternal, seperti sensor ultrasonik untuk
mengukur jarak terhadap suatu objek, penerima GPS untuk memperoleh data posisi
kebumian dari satelit dan motor untuk mengontrol gerak pada robot. Sebagai
komputer yang berukuran kecil, Mikrokontroler cocok diaplikasikan pada
2.4.1 Spesifikasi
Rasio pembagi : 5: 1
Toleransi resistor : 1%
Tegangan input maksimum : 25V
Nilai Resistor : 30K / 7.5K Ohm
2.5.1 Spesifikasi
1. Berbasis ACS712 dengan fitur:
• Rise time output : 5 µs.
• Bandwidth sampai dengan : 80 kHz.
• Total kesalahan output 1,5% pada suhu kerja TA : 25°C.
• Tahanan konduktor internal : 1,2 mΩ.
• Tegangan isolasi minimum antar pin : 2,1 kVRMS
• Sensitivitas output : 185 mV/A.
• Mampu mengukur arus AC atau DC hingga : 5 A.
• Tegangan output proporsional terhadap input arus AC atau DC.
2. Tegangan kerja 5 VDC.
3. Dilengkapi dengan OpAmp untuk menambah sensitivitas output (untuk tipe With
OpAmp).
2.6.1 Fitur
2.7.1 Fitur
Antarmuka 1-Wire yang unik hanya membutuhkan satu pin port untuk
komunikasi
Kemampuan Multidrop menyederhanakan aplikasi penginderaan suhu
terdistribusi
Tidak membutuhkan komponen eksternal
Dapat didukung dari jalur data. Rentang catu daya adalah 3.0V hingga 5.5V
Daya siaga nol diperlukan
Mengukur suhu dari -55 ° C hingga + 125 ° C. Fahrenheit setara dengan -67 °
F hingga + 257 ° F
± 0,5 ° C akurasi dari -10 ° C hingga + 85 ° C
Resolusi termometer diprogram dari 9 hingga 12 bit
Mengubah suhu 12-bit menjadi kata digital dalam 750 ms (maks.)
2.9.1 Spesifikasi
o Tegangan suplai : DC12-24V
o Sinyal Output : Tegangan: 0-5V
o Konsumsi Arus : 4-20mA digitalGaya Sensor: Jenis
Spoiler
o Mulai kecepatan angin : 0,5 m / s
o Resolusi : 0,1 m / s
o Kesalahan sistem : ± 3%
o Jarak transmisi : lebih dari 1000 m
o Suhu pengoperasian : -20 derajat Celsius hingga 80 derajat
Celcius.
o Konsumsi daya :
o tegangan maks ≤ 0.3W
o arus MAX ≤ 0.7W
o digital MAX ≤ 0.3W
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
e. Adaptor
f. Jack adaptor
g. Pin Header
h. Timah Solder
i. Lotfet
j. Kabel Pelangi
k. Sensor Tegangan DC 0-25 V MH-Electronics
l. Sensor DT-Sense Current
m. Sensor BH1750FVI
n. Sensor DS18B20
o. Sensor SHT-11
p. Sensor Anemometer Model JL-FS2
q. FeCL3
r. Kertas Pasir
s. Crystal
Suplai
Suplai Daya
Daya
Sensor
Sensor Tegangan
Tegangan DC
DC 0-25
0-25 V
V MH-Electronics
MH-Electronics
Sensor
Sensor DT-Sense
DT-Sense Current
Current
Sensor
Sensor BH1750FVI
BH1750FVI
Mikrokontroller
Sensor
Sensor DS18B20
DS18B20
ATMega 328 PC
Sensor
Sensor SHT-11
SHT-11
Sensor
Sensor BMP085
BMP085
Anemometer
Anemometer Model
Model JL-FS2
JL-FS2
Adaptor
12VDC
A
Diode
Rsh
PV V
panel surya didapat dari pembacaan sensor tegangan dan arus. Pendeteksian kondisi
lingkungan menggunakan sensor suhu pada permukaan panel surya (sensor
DS18B20), sensor intensitas matahari (sensor BH1750FVI), sensor suhu dan
kelembaban lingkungan (sensor SHT11), dan sensor kecepatan angina (anemometer
model JL-FS2).
Masing – masing dari sensor mendeteksi nilai dari suatu kondisi yang
kemudian akan dianalisa untuk melihat pengaruh kecepatan angin terhadap efisiensi
panel surya
.
3.13 Flowchart
Mulai
Pembacaan
Pembacaan Pembacaan Pembacaan Pembacaan Pembacaan Pembacaan
Anemometer
Sensor Tegangan Sensor DT- Senson Sensor Sensor Sensor
Model JL-
DC 0-25V Sense Current BH1750FVI BMP085 DS18B20 SHT11
FS2
Konversi Sinyal Konversi Sinyal Konversi Sinyal Konversi Sinyal Konversi Sinyal
Analog Ke Digital Analog Ke Digital Analog Ke Digital Analog Ke Digital Analog Ke Digital
Memproses Data
Menghitung
Efisiensi
Panel Surya
Analisa Pengaruh
Kecepatan Angin
Terhadap Efisiensi
Panel Surya
Selesai
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
12,50
Tegangan (V)
12,40
12,30
12,10 Multimeter
12,00
Waktu (Menit)
Gambar 4.1 Grafik Pembacaan Sensor Tegangan DC 0-25V pada baterai aki 12V
Sensor diuji dengan mengukur tegangan pada baterai aki 12V dengan tegangan mula
– mula sebesar 12.55 V. Dapat dilihat dari grafik diatas, sensor tegangan dc 0-25V
memiliki pembacaan tegangan yang memiliki selisih ± 0,03 V dengan pembacaan
multimeter digital. Dengan pembacaan ini, membuktikan bahwa sensor tegangan dc
0-25V membaca tegangan dengan baik.
0,5
0,4
0,3 Multimeter
0,2
0,1
0 Sensor DT Sense
Current
Waktu (Menit)
Gambar 4.2 Grafik Pembacaan Sensor DT Sense Current Menggunakan Baterai Aki
12 V
Sensor diuji dengan mengukur tegangan pada baterai aki 12V dengan arus mula –
mula sebesar 0.27 A. Dapat dilihat dari grafik diatas, sensor dt sense current
memiliki pembacaan arus yang memiliki selisih ± 0,0533 A dengan pembacaan
BH1750FVI
20000,00
Y =133.71 X − 89.287
𝑌+89.287
X= x 4.114776
133.71
Dimana : X = Nilai pembacaan yang diinginkan
Y = Nilai pembacaan sensor
2500,00
2000,00
1500,00
1000,00
500,00 Solar Power Meter
0,00 Sensor BH1750FVI
Waktu (Jam)
60,00
58,00
56,00 Sensor DS18B20
54,00 Termometer
52,00
50,00
8:58:09 PM
8:59:09 PM
9:00:09 PM
9:01:09 PM
9:02:09 PM
9:03:09 PM
9:04:09 PM
9:05:09 PM
9:06:09 PM
9:07:09 PM
9:08:09 PM
9:09:09 PM
9:10:09 PM
9:11:09 PM
9:12:09 PM
Waktu (Menit)
Gambar 4.5 Grafik Pembacaan Sensor DS18B20 Dengan Media Air Panas
Sensor diuji melalui media air panas dengan suhu mula-mula 85 °C. Dapat dilihat
dari grafik diatas dimana pembacaan sensor DS18B20 memiliki selisih ± 0,24 °C.
Dengan selisih yang begitu sedikit, membuktikan sensor DS18B20 sudah memiliki
pembacaan suhu yang baik.
2,5
Kecepatan Angin (m/s)
0
0 10 20 30 40
Jarak (cm)
Gambar 4.6 Grafik Pembacaan Sensor Anemometer Model JL-FS2 dengan media
kipas angin
Sensor diuji menggunakan kipas angin dengan variasi antara jarak penerima (sensor)
ke kipas angin ± 5 cm untuk melihat pembacaan nilai kecepatan angin yang
dihasilkan dan dibandingkan dengan anemometer model GM816 yang sudah
komersil. Dapat dilihat dari grafik diatas, bahwa sensor anemometer model JL-FS2
memiliki selisih pembacaan ± 0,88 m/s. Dengan selisih yang sedikit membuktikan
bahwa sensor membaca kecepatan angin dengan baik.
(18,2)(0,34)(0,3563)
ɳ= ; ɳ = 0,0323 x 100% ; ɳ = 3,23 %
(397,344)(0,1715)
0,2
0,15 Series1
0,1
0,05
0
0 5 10 15 20
Tegangan (V)
(17,2)(0,36)(0,3924)
ɳ= ; ɳ = 0,0356 x 100% ; ɳ = 3,56 %
(392,4837)(0,1715)
0,2
Arus (A)
0,15
0,1
0,05
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Tegangan (V)
0,2
0,15
0,1
0,05
0
0 5 10 15 20
Tegangan (V)
(19,39)(0,31)(0,4962)
ɳ= ; ɳ = 0,0373 x 100% ; ɳ = 3,73 %
(404,560)(0,1715)
(19,58)(0,46)(0,4962)
ɳ= ; ɳ = 0,0433 x 100% ; ɳ = 4,33 %
(601,642)(0,1715)
0,25
0,2
Arus (A)
0,15
0,1
0,05
0
0 5 10 15 20
-0,05
Tegangan (V)
(16,7)(0,28)(0,1289)
ɳ= ; ɳ = 0,0180 x 100% ; ɳ = 1,8 %
(195,221)(0,1715)
(19,12)(0,44)(0,4308)
ɳ= ; ɳ = 0,0389 x 100% ; ɳ = 3,89 %
(547,796)(0,1715)
0,25
0,2
0,15
0,1
0,05
0
1 6 11 16 21
Tegangan (V)
(19,12)(0,39)(0,3600)
ɳ= ; ɳ = 0,0302 x 100% ; ɳ = 3,02 %
(518,801)(0,1715)
(18,73)(0,44)(0,5938)
ɳ= ; ɳ = 0,039 x 100% ; ɳ = 3,90 %
(731,923)(0,1715)
Ir - VS - v
0,45
0,4
Kecepatan Angin (m/s)
0,35
0,3
0,25
0,2 y = 0,0005x + 0,0878
0,15 R² = 0,805
0,1
0,05
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800
Radiasi Sinar Matahari (W/m2)
Ir - VS - ɳ
5
4,5
Efisiensi Panl Surya(%)
4
3,5
3 y = 0,0035x + 1,9003
2,5 R² = 0,5519
2
1,5
1
0,5
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800
Radisasi Sinar Matahari (W/m2)
T - VS - ɳ
5
Efisiensi Panel Surya (%) 4,5
4
3,5 y = 0,081x + 0,2015
3 R² = 0,14
2,5
2
1,5
1
0,5
0
0 10 20 30 40 50
Suhu Lingkungan (oC)
Grafik Perbandingan v - VS - ɳ
0,45
0,4
Kecepatan Angin (m/s)
0,35
y = 0,0982x - 0,0433
0,3 R² = 0,7904
0,25
0,2 v - VS - ɳ
0,15 Linear (v - VS - ɳ)
0,1
0,05
0
0 1 2 3 4 5
Efisiensi Panel Surya (%)
Gambar 4.20 Grafik Perbandingan Kecepatan Angin Terhadap Efisiensi Panel Surya
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa pembacaan alat selama 10 hari pengambilan
data dengan panel surya menghadap segaris lurus langit, menghasilkan nilai efisiensi
panel surya dan kecepatan angin yang bervariasi per harinya. Sehingga didapat
hubungan antara kecepatan angin dengan efisiensi panel surya yaitu berbanding
lurus, yaitu diperoleh garis regresi ±0,7904 yang menunjukkan, semakin mendekati
1,0 maka semakin berhubungan pula kedua parameter yang dibandingkan. Dan
hubungan antara kecepatan angin dengan efisiensi panel surya yaitu, dimana semakin
besar nilai kecepatan angin suatu tempat, maka semakin besar pula nilai efisiensi
panel suryanya.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan tahap perancangan dan pembuatan sistem yang kemudian
dilanjutkan dengan tahap pengujian dan analisa maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Telah dirancang suatu sistem sistem sensor kecepatan angin yang akurat dan
mendapatkan data yang reliable atau data yang dapat dipercaya dan benar
adanya.
3. Telah didapat hubungan antara kecepatan angin terhadap efisiensi panel surya
yang menunjukkan bahwa pembacaan alat selama 10 hari pengambilan data
dengan panel surya menghadap segaris lurus langit, menghasilkan nilai
efisiensi panel surya dan kecepatan angin yang bervariasi per harinya.
Grafik Perbandingan v - VS - ɳ
0,45
0,4
Kecepatan Angin (m/s)
0,35
y = 0,0982x - 0,0433
0,3 R² = 0,7904
0,25
0,2 v - VS - ɳ
0,15 Linear (v - VS - ɳ)
0,1
0,05
0
0 1 2 3 4 5
Efisiensi Panel Surya (%)
5.2 Saran
Dari hasil penelitian ini masih terdapat kekurangan dan dimungkinkan untuk
pengembangan lebih lanjut. Oleh karenanya penulis merasa perlu untuk memberi
saran sebagai berikut:
1. Untuk menggunakan sensor-sensor yang lebih sensitif dalam pendeteksian
perubahan keadaan agar mendapatkan data yang lebih baik.
2. Untuk penelitian mengenai efisiensi panel surya selanjutnya sebaiknya agar
lebih memvariasikan nilai resistor atau tahanan pada rangkaian ekivalen
untuk mendapatkan data efisiensi panel surya yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
#include <SHT1x.h>
#include <OneWire.h>
#include <Wire.h>
#include <Adafruit_BMP085.h>
#include <BH1750.h>
#define dataPin 7
#define clockPin 8
OneWire ds(2);
SHT1x sht1x(dataPin, clockPin);
Adafruit_BMP085 bmp;
BH1750 lightMeter;
void setup(){
Serial.begin(38400);
Wire.begin();
lightMeter.begin();
if (!bmp.begin()) { while (1) {} }
void loop() {
float teganganPanel = analogRead(A0)*0.00489*5;
float pinAnemo = analogRead(A2);
float arusPanel = ((analogRead(A1)*0.00489)-2.536)*4.59;
float dayaPanel = teganganPanel * arusPanel;
float teganganAnemo = pinAnemo*5.0/1023.0;
float kecepatanAngin = teganganAnemo/5.0*32.4;
byte i;
byte present = 0;
byte type_s;
byte data[12];
byte addr[8];
float suhuPermPanel;
if ( !ds.search(addr)) {
ds.reset_search();
return;
}
if (OneWire::crc8(addr, 7) != addr[7]) {
return;
}
switch (addr[0]) {
case 0x10:
type_s = 1;
break;
case 0x28:
type_s = 0;
ds.reset();
ds.select(addr);
ds.write(0x44, 1);
present = ds.reset();
ds.select(addr);
ds.write(0xBE);