Anda di halaman 1dari 60

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik serta
hidayahnya, sehingga penyusunan makalah dengan mata kuliah Kapita Selekta dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.

Sebagai penulis kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
ikut serta membantu dan membimbing dalam proses penyelesaian makalah ini
sekaligus kepada kedua orang tua kami yang senantiasa mendoakan penulis demi
kesuksesan dalam menempuh pendidikan

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih sangat sederhana. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
berbagai pihak demi lebih baiknya makalah ini.

Kendari, 1 Juni 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ....................................................................................................... i


Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................ iii
Daftar Gambar ........................................................................................................ iv
Daftar Tabel ........................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
A. Sistem Tata Surya, Medan Gravitasi dan Medan Listrik................. 3
1. Sistem Planet dan Hukum Kepler .............................................. 3
2. Bumi, Bulan dan Matahari......................................................... 6
3. Medan Gravitasi ........................................................................ 9
4. Muatan Listrik, Konduktor dan Isolator .................................... 10
5. Kuat Medan Listrik dan Hukum Coulomb ................................ 13
6. Potensial dan Energi Listrik ...................................................... 14
7. Grafik Kuat Medan Listrik (E) dan Potensial Listrik (V) pada
Konduktor dan Isolator .............................................................. 17
8. Garis-Garis Gaya dan Hukum Gauss......................................... 17
9. Kapasitor .................................................................................... 18
10. Pemanfaatan Konsep/Prinsip/Teori/ Hukum-Hukum pada
Sistem Tata Surya, Medan Gravitasi dan Medan Listrik
dalam Teknoogi dan Kehidupan Sehari-hari ............................ 20
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Fisika Sekolah
Menengah ........................................................................................ 23

iii
1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Fisika Di
SMP ........................................................................................... 24
2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Fisika Di
SMA........................................................................................... 29
C. Judul-Judul Skripsi Pendidikan Fisika Universitas Halu Oleo ........ 38
1. Judul Berbasis Pendidikan ......................................................... 38
2. Judul Berbasis Murni ................................................................. 44
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 51
A. Kesimpulan ....................................................................................... 51
B. Saran .................................................................................................. 52
DAFTAR PUSTAKA

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Lintasan Elips ................................................................................... 4


Gambar 2 Lintasan Elips Mars dan Komet Halley ............................................ 5
Gambar 3 Hukum Kepler 2 ................................................................................ 5
Gambar 4 Contoh Isolator .................................................................................. 13
Gambar 5 Penggunaan Keramik Sebagai Isolator ............................................. 13
Gambar 6 Medan Listrik .................................................................................... 15
Gambar 7 Garis-garis Medan Listrik Melewati Permukaan A ........................ 17
Gambar 8 Elektroda Simetris yang di Groundkan (sumbu x, y, dan z) ........... 18

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Fisika SMP kelas VII ... 24
Tabel 2 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Fisika SMP kelas VIII . 25
Tabel 3 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Fisika SMP kelas IX .... 27
Tabel 4 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Fisika SMA kelas X ..... 29
Tabel 5 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Fisika SMA kelas XI.... 32
Tabel 6 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Fisika SMP kelas XII ... 35
Tabel 7 Judul-Judul Skripsi Pendidikan Fisika Universitas Halu Oleo Berbasis
Pendidikan ................................................................................................... 38
Tabel 8 Judul-Judul Skripsi Pendidikan Fisika Universitas Halu Oleo Berbasis
Murni ........................................................................................................... 44

vi
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu kenyataan dasar mengenai gravitasi adalah bahwa dua massa
mengarahkan gaya terhadap satu sama lain. Kita dapat memikirkan ini sebagai
sebuah interaksi langsung diantara dua partikel massa, jika kita inginkan.
Pandangan ini dinamakan aksi-pada-suatu-jarak (action at a distance) yakni
partikel-partikel tersebut beraksi walaupun partikel tersebut tidak bersentuhan.
Sebuah pandangan lain adalah konsep medan (field), yang memandang
sebuah partikel massa sebagai sebuah yang mengubah ruang disekitarnya
dengan suatu cara tertentu dan menimbulkan medan gravitasi (gravitational
field). Medan ini kemudian beraksi dengan setiap partikel massa lain yang ada
pada medan tersebut,yang mengarahkan gaya tarikan gravitasi pada patrikel
massa.
Konsep medan khususnya berguna untuk mengertikan gaya-gaya
elektomagnet diantara muatan-muatan listrik yang bergerak. Konsep tersebut
memounyai keuntungan-keuntugan yang jelas,baik secara konseptual maupun
dalam praktek. Konsep medan tidak digunakan pada zaman Newton tetapi pada
zaman Faraday untuk elektromagnetis, baru kemudian dipakai kembali untuk
gravitasi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem planet dan hukum Kepler?
2. Bagaimana Bumi, Bulan dan Matahari?
3. Apa yang dimaksud dengan medan gravitasi?
4. Apa yang dimaksud dengan muatan listrik, konduktor dan isolator?
5. Apa yang dimaksud dengan kuat medan listrik dan hukum coulomb?
6. Apa yang dimaksud dengan potensial dan energi listrik?

1
7. Bagaimana grafik kuat medan listrik (E) dan potensial listrik (V) pada
konduktor dan isolator?
8. Bagaimana garis-garis gaya dan hukum Gauss?
9. Apa yang dimaksud dengan kapasitor?
10. Bagaimana pemanfaatan konsep/prinsip/teori/ Hukum-Hukum pada sisitem
tata surya, Medan gravitasi dan medan listrik dalam teknologi dan
kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem planet dan hukum Kepler
2. Untuk mengetahui Bumi, Bulan dan Matahari
3. Untuk mengetahui medan gravitasi
4. Untuk mengetahui muatan listrik, konduktor dan isolator
5. Untuk mengetahui kuat medan listrik dan hukum coulomb
6. Untuk mengetahui potensial dan energi listrik
7. Untuk mengetahui grafik kuat medan listrik (E) dan potensial listrik (V)
pada konduktor dan isolator
8. Untuk mengetahui garis-garis gaya dan hukum Gauss
9. Untuk mengetahui kapasitor
10. Untuk mengetahui pemanfaatan konsep/prinsip/teori/ Hukum-Hukum
pada sisitem tata surya, Medan gravitasi dan medan listrik dalam
teknologi dan kehidupan sehari-hari

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Tata Surya, Medan Gravitasi dan Medan Listrik


1. Sistem Planet dan Hukum Kepler
Sejarah telah banyak mencatat tentang pengamatan manusia terhadap
pergerakan benda-benda langit. Salah satu ilmuan yang terkenal adalah
ilmuwan Jerman Johannes Kepler. Kepler menyimpulkan hasil
pengamatannya melalui hukum yang ditulis sebagai hukum Kepler.
Berdasarkan kalkulasi Kepler terhadap pergerakan planet, dia
menyimpulkan tiga hukum berikut yang dikena l sebagai Bunyi Hukum
Kepler 1, 2, dan 3.
 Semua planet bergerak di lintasan elips dengan Matahari berada di
salah satu fokusnya.
 Vektor radial yang digambarkan dari Matahari ke planet menyapu
area yang sama dalam interval waktu yang sama
 Kuadrat periode planet sebanding dengan pangkat tiga semi mayor
aksis dari lintasan elips. Hukum ketiga ini juga bisa disederhanakan
sebagai “Kuadrat periode planet sebanding dengan pangkat tiga jari-
jari lintasannya”.
a. Hokum kepler 1
Ilmuwan pada mulanya menganggap bahwa lintasan planet
berupa lingkaran, sampai akhirnya Johannes Kepler menyimpulkan
bahwa lintasan melingkar hanyalah kasus-kasus tertentu saja,
sedangkan secara umum lintasan planet berbentuk elips.
Untuk mempermudah membayangkan seperti apa lintasan elips,
kita bisa menggambar lintasan elips dengan pertama kali menentukan
dua fokus elips. Kemudian menggambar kurva dengan jarak r1 dan r2

3
dari masing-masing fokus dengan jumlah r1+r2 adalah nilai yang
konstan (perhatikan gambar berikut).

Gambar 1 Lintasan Elips

Jarak terjauh melalui pusat elips dan dua fokusnya disebut aksis
mayor yaitu sepanjang 2a dengan a disebut semi mayor aksis. Jarak
terdekat melalu pusat elips disebut minor aksis yaitu sepanjang 2b
dengan b disebut semi minor aksis. Jika jarak fokus ke pusat elips
adalah c maka hubungan antara a, b dan c dituliskan sebagai persamaan
elips sebagai berikut.
𝑎2 = 𝑏 2 + 𝑐 2

𝑐
Eccentricity dari elips didefinisikan sebagai 𝑒 = 𝑎. Nilai

eccentricity menjelaskan bentuk umum dari elips. Untuk lingkaran


c=0,maka nilai e=0. Rentang nilai e untuk elips adalah 0<e<1.
Nilai e untuk semua planet sangatlah beragam. Nilai ee untuk
lintasan bumi adalah 0,017 yang membuat lintasan Bumi sangat
menyerupai lingkaran. Nilai e terbesar dari delapan planet adalah
miliki Mars, yaitu sebesar 0,21. Lintasan paling elips yang diketahu
sampai saat ini adalah lintasan dari komet Halley dengan e=0,97.
Berikut adalah gambar (a) lintasan elips dengan nilai e=0,21
(planet Mars) dan (b) e=0,97 (Komet Halley). Gambar ini diambil dari
buku Physics karangan Serway-Jewett edisi 9)

4
Gambar 2 Lintasan Elips Mars dan Komet Halley

Jarak Matahri dengan planet terjauh adalah a+c, titik ini disebut
sebagai Aphelium (Aphelion). Jarak terdekat Planet ke Matahari
adalah a−c, titik ini disebut sebagai perihelium (perihelion).
b. Hukum Kepler 2
Hukum kedua ini adalah konsekuensi dari planet yang bergerak
dalam sistem yang terisolasi, yaitu momentum sudutnya konstan. Jika
planet bermassa M bergerak dengan kecepatan v pada lintasan berjari-
jari r maka momentum sudut planet adalah L.
𝐿 = 𝑀|𝑟⃗ × 𝑣⃗|

Gambar 3 Hukum Kepler 2

Jika pada rentang waktu dt luas area yang disapu oleh vektor r⃗adalah
dA, maka luas dA adalah setengah dari perkalian r⃗×dr⃗, dengan
mensubstitusi dr⃗=v→dt
maka:

5
dA=12|r⃗×dr⃗|=12|r→×v→|dt

dengan mensubstitusi persamaan (2) maka diperoleh


1𝐿
𝑑𝐴 = 2 𝑀 𝑑𝑡
𝑑𝐴 𝐿
= 2𝑀
𝑑𝑡

Karena nilai L dan M adalah konstan, hasil ini menunjukkan bahwa


turunan pertama dari fungsi luas terhadap waktu adalah konstan, artinya
untuk interval waktu yang sama, area yang disapu oleh vektor jari-jari
planet terhadap matahari adalah sama.
c. Hukum Kepler 3
Hukum ketiga Kepler adalah konsekuensi dari resultan gaya dari
benda yang bergerak melingkar tidaklah nol, melainkan sebesar gaya
sentripetalnya. Jika sebuah planet bermassa m mengelilingi matahari
dengan jari-jari lintasan R dan karena tidak ada interaksi gaya selain
gaya gravitasi, maka
𝑀𝑚 𝑚𝑣 2
𝐺 =
𝑅2 𝑅
𝑀 4𝜋 2 𝑅
𝐺 =
𝑅2 𝑇2
𝑇 2 4𝜋 2
= = 2,97 × 10−19 𝑠 2 /𝑚2
𝑅 3 𝐺𝑀
Berdasarkan persamaan (5) jelas terlihat bahwa kuadrat periode
sebanding dengan pangkat tiga jari-jati lintasan planet.

2. Bumi, Bulan dan Matahari


a. Matahari
Matahari adalah suatu bintang yang menjadi pusat tata surya
beserta planet-planetyang mengelilinginya. Bentuknya nyaris bulat dan
terdiri dari plasma panas bercampur medan magnet. Diameternya

6
sekitar 1.392.684 km, kira-kira 109 kali diameter Bumi, dan massanya
(sekitar 2×1030 kilogram, 330.000 kali massa Bumi) mewakili kurang
lebih 99,86% massa total Tata Surya. Secara kimiawi, sekira tiga
perempat massa Matahari terdiri dari hidrogen, sedangkan sisanya
didominasi helium. Sisa massa tersebut (1,69%, setara dengan 5.629
kali massa Bumi) terdiri dari elemen-elemen berat seperti oksigen,
karbon, neon, besi, dan lain-lain.
Jarak rata-rata matahari diukur dari bumi adalah 149 juta Km,
tetapi sering dibulatkan menjadi 150 km.[7]
Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu akibat
peluruhan gravitasi suatu wilayah di dalam sebuah awan molekul besar.
Sebagian besar materi berkumpul di tengah, sementara sisanya
memimpih menjadi cakram beredar yang kelak menjadi Tata Surya.
Massa pusatnya semakin panas dan padat dan akhirnya memulai fusi
termonuklir di intinya. Diduga bahwa hampir semua bintang lain
terbentuk dengan proses serupa.
Energi sinar matahari ini membantu perkembangan nyaris semua
bentuk kehidupan di Bumi melalui fotosintesis dan mengubah iklim dan
cuaca Bumi. Dampak luar biasa Matahari terhadap Bumi sudah diamati
sejak zaman prasejarah. Matahari juga dianggap oleh sejumlah
peradaban sebagai dewa. Pemahaman ilmiah yang akurat mengenai
Matahari berkembang perlahan. Pada abad ke-19, beberapa ilmuwan
ternama mulai sedikit tahu tentang komposisi fisik dan sumber tenaga
Matahari. Pemahaman ini masih terus berkembang sampai sekarang.[8]
b. Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet
terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya.
Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian Tata
Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru. Bumi

7
terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul di
permukaannya pada miliar tahun pertama. Biosfer Bumi kemudian
secara perlahan mengubah atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya,
yang memungkinkan terjadinya perkembangbiakan organisme serta
pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet Bumi
menghalangi radiasi surya berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup
mikroskopis untuk berkembang biak dengan aman di daratan. Sifat
fisik, sejarah geologi, dan orbit Bumi memungkinkan kehidupan untuk
bisa terus bertahan.
Bumi adalah tempat tinggal bagi jutaan makhluk hidup,
termasuk manusia. Sumber daya mineral Bumi dan produk-produk
biosfer lainnya bersumbangsih terhadap penyediaan sumber daya untuk
mendukung populasi manusia global. Wilayah Bumi yang dihuni
manusia dikelompokkan menjadi 200 negara berdaulat, yang saling
berinteraksi satu sama lain melalui diplomasi, pelancongan,
perdagangan, dan aksi militer.[9]
c. Bulan
Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan
satelit alami terbesar ke-5 di Tata Surya. Bulan tidak mempunyai
sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari
pantulan cahaya Matahari.
Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403
km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km,
sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume
Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di
permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan
beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan
variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggung jawab

8
atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode
sinodik).
Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³) adalah lebih ringan dibanding
massa jenis Bumi (5,5 g/cm³), sedangkan massa Bulan hanya 0,012
massa Bumi. Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tidak jatuh ke
Bumi disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit Bulan
mengelilingi Bumi. Besarnya gaya sentrifugal Bulan adalah sedikit
lebih besar dari gaya tarik-menarik antara gravitasi Bumi dan Bulan.
Hal ini menyebabkan Bulan semakin menjauh dari Bumi dengan
kecepatan sekitar 3,8 cm/tahun.
Allah menggunakan bulan sebagai sumpahnya yang terdapat
dalam Al-Qur’an surat Asy-Syams/91: 2 yang Artinya : “dan bulan
apabila mengiringinya”.
3. Medan gravitasi
Dalam jagat raya alam semesta ciptaan Alloh SWT susunan planet
yang bergerak dengan sangat teratur pada masing-masing orbitnya. Antara
Planet satu dengan yang lain dalam keadaan seimbang terjadi gaya tarik
menarik Jika suatu benda jatuh dari atas permukaan bumi, maka benda
tersebut jatuh menuju ke bumi hal tersebut bumi mempunyai medan
gravitasi yang mampu memberikan gaya tarik yang besarnya sebanding
dengan kedua massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya
diukur dari pusat massa. Suatu benda di atas permukaan bumi akan jatuh
menuju ke bumi, kasus tersebut didefinisikan sebagai berikut;
𝑀𝑚
𝐹=𝐺
𝑟2
dimana G adalah konstanta gravitasi umum Newton sebesar 6,67 ×
1011 𝑁𝑚2 𝑘𝑔−2 , M massa bumi satuan kg, m massa benda satuan kg dan
𝑀
𝐺 𝑟 2 adalah percepatan gravitasi g sehingga diperoleh persamaan

9
𝐹 = 𝐺𝑀
Dengan tiap-tiap titik di dalam ruang di dekat bumi maka kita dapat
mengasosiasikan sebuah vektor medan gravitasi g . Vektor ini adalah
percepatan gravitasi yang akan dialami oleh sebuah benda uji ( test body )
yang ditempatkan pada titik tersebut dan dilepaskan. Jika m adalah massa
benda dan F adalah gaya gravitasi yang bekerja pada benda tersebut, maka
g diberikan oleh
𝐹
𝑔=
𝑚
Satuan kuat medan gravitasi g adalah N kg-1 atau m s-2
4. Muatan listrik, konduktor dan isolator
a. Muatan listrik
Muatan dinyatakan dengan symbol q, diperoleh dengan mengintegrasi
arus terhadap waktu. Jadi jumlah muatan yang dialihkan oleh arus I
dalam selang waktu antara 𝑡1 dan 𝑡2 adalah
𝑡2
𝑞 = ∫ 𝑖𝑑𝑡
𝑡1

Satuan muatan adalah joule.


b. Konduktor
Semua bahan yang dapat mengalirkan arus dengan mudah
dinamakan dengan konduktor, contohnya tembaga, aluminium, dll,
yang termasuk bahan konduktor logam untuk saluran listrik yang
membaca aliran listrik, bahan resistif dan bahan lain seperti bahan
sekering dan untuk titik kontak saklar. Bahan konduktor digunakan
untuk saluran listrik dan kabel harus mempunyai rugi daya yang kecil
ketika dialiri arus yang besar (untuk kabel yang mana rugi daya dan
temperaturnya harus kecil). Dengan kata lain, tahanan bahan digunakan
untuk filament pada lampu harus dapat menahan temperature yang
tinggi

10
1) Konduktivitas dan Resistifitas Konduktor
Faktor yang mempengaruhi Resistivitas Penghantar, adalah
Temperatur, Tahanan pada beberapa bahan konduktor terutama
pada bahan logam murni akan bertambah dengan kenaikan dari
temperatur. Perubahan dari tahanan dari bahan per ohm per derajat
celcius dengan adanya perubahan temperatur dinamakan koefesien
temperatur tahanan dari bahan, dan Tahanan dari konduktor akan
berubah sesuai dengan perubahan temperatur
2) Sifat bahan dengan Resistifitas Rendah
Bahan dengan resistifitas rendah pada umumnya digunakan
pada penghantar untuk perumahan, saluran transmisi dan distribusi,
pada lilitan motor, generator dan transformator, serta pada bagian
konektor rangkaian elektronika. Bahan ini digunakan pada semua
pengguna dengan rugi daya dan rugi tegangan serendah mungkin.
Tembaga adalah bahan yang sangat banyak penggunaannya, sebagai
konduktor pada rangkaian elektronika. Banyak kawat yang terbuat
dari tembaga. Tembaga adalah suatu konduktor yang baik dan
sangat mudah untuk penyambungannya. Aluminium adalah
penghantar yang baik,tetapi tidak sebaik tembaga. Bahan ini banyak
digunakan pada transformator tenaga dan saluran transmisi
dibandingkan pada bagian rangkaian elektronikanya.
3) Suatu bahan yang mempunyai resistifitas rendah akan mempunyai
keadaaan-keadaan sebagai berikut :
a) Koefesien temperatur adalah rendah.
b) Koefesien temperatur tahanan adalah perubahan rendah. Hal ini
diperlukan untuk menentukan jatuh tegangan dan rugi daya yang
rendah dengan perubahan temperatur. Dengan kenaikan
temperatur karena adanya arus yang mengalir pada bahan akan
naik dan rugi daya serta rugi tegangan akan bertambah. Untuk

11
mendapatkan kerugian yang rendah bahan konduktor harus
mempunyai koefesien temperatur rendah.
c) Tekanan mekanik yang cukup
d) Tekanan mekanik adalah diakibatkan oleh angin dan karena
berat dari konduktor saluran udaranya sendiri, yang digunakan
untuk jaringan distribusi dan transmisi pada penyaluran daya
listrik. Oleh karena itu, untuk menahan tekanan mekanis pada
beberapa penggunaannya maka bahan konduktor harus lebih
kuat dibandingkan tekanan mekanisnya.
e) Dapat dibengkok
f) Pada ukuran yang berbeda dan lampung yang berbeda dari
penghantar adalah diperlukan untuk berbagai jenis penggunaan.
Untuk penggunaan ini, bahan konduktor dapat mudah dan
diolah kedalam ukuran dan lempung yang berbeda :
g) Bahan konduktor diharapkan untuk tidak mudah terkorosi atau
berkarat bila konduktor tersebut digunakan tanpa isolasi dan
digunakan diluar.
h) Bahan yang mempunyai resistifitas yang tinggi adalah pada
umumnya bahan yang terbuat dari campuran yang berbeda.
Contoh yang paling umum dari bahan yang resistifitas tinggi
adalah: anganin, constanta, ichrom, dan lain-lain.
i) Contoh penggunaannya sebagai berikut: Elemen pemanas, Start
pada motor listrik, Tahan beban, Rheostat
c. Isolator
Tidak semua bahan dapat mengalirkan arus listrik, hal tersebut
tidak berarti bahwa arus listrik tidak mengalir dalam rangkaian tertutup.
Hal ini disebabkan karena hambatan jenis penghantar terlalu besar
sehingga sulit menghantarkan arus listrik. Isolator adalah bahan yang
tidak dapat menghantarkan arus listrik. Hampir seluruh bahan non

12
logam adalah isolator. Contoh isolator adalah asbes, kayu kering, gelas,
plastik, karet dll. Dalam bahan isolator , elektron-elektron tidak bebas
bergerak . Hal ini karena setiap atom dari bahan isolator terikat dengan
kuat. Pada isolator, setiap muatan elektron dipegang erat oleh inti
atomnya, sehingga pada suhu ruangan/normal tidak mungkin adanya
pengaliran arus listrik. Apabila isolator diberi tegangan besar sehingga
menghasilkan energi listrik yang mampu mengatasi energi pengikat
elektron, elektron akan dapat berpindah. Dengan demikian isolator
dapat mengalirkan arus listrik.Berdasarkan hal itu di katakan bahwa
pada tegangan yang tinggi, isolator dapat berfungsi sebagai konduktor.

Gambar 4. Contoh isolator

Gambar 5. Penggunaan Keramik Sebagai Isolator

5. Kuat medan listrik dan hukum coulomb


Fenomena sebuah balon yang tak bermuatan digesekkan pada baju
switer, ternyata balon bermuatan listrik negatif [-q] dan baju switer menjadi
bermuatan positif [+q]. Jika balon di geser menjauh kemudian dilepas balon
akan bergerak ke baju switer. Jika ada dua balon yang sama, maka kedua

13
balon akan saling menjauh. Besarnya gaya tarik-menarik dan tolak menolak
keduanya sebanding dengan kedua muatan dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jaraknya diukur dari pusat titik muatan listrik dapat dituliskan
dengan persamaan.
𝑞1 𝑞2
𝐹=𝑘
𝑟2

1
dimana 𝑘 = 4𝜋𝜀 =konstanta kelistrikan 9.109 N.m2 C-2 , 𝜀0 = permitivitas
0
𝑞
ruang hampa 8,85 10-12 C2 N-1m-2 dan 𝑘 𝑟 2 adalah kuat medan listrik E

sehingga diperoleh persamaan


𝐹 = 𝐸𝑞
𝐹
𝐸=
𝑞

Satuan kuat medan listrik adalah NC-1 atau volt m-1 dan q merupakan
muatan uji yang bermuatan (+) di titik tersebut. Untuk mendifinisikan
medan listrik secara operasional, Dengan menempatkan sebuah muatan uji
yang kecil q0 yang positif pada titik di dalam ruang yang akan diselidiki
gaya listrik F (jika ada) yang bekerja pada benda ini. Jika ada dua buah
muatan listrik q 1 dan q 2 terpisah dengan jarak r , maka kedua muatan
listrik akan tarik-menarik atau tolak menolak dengan gaya elektrostatika F
yang dikenal Hukum Coulomb
6. Potensial dan energy listrik
secara konsep pemahamannya sama dengan pemahaman tentang
usaha dan perubahan energi. Untuk memindahkan/menggerakkan sebuah
benda diperlukan usaha. Usaha yang dilakukan sama dengan perubahan
energi kinetik atau perubahan energi potensial benda tersebut. Begitu juga
halnya untuk memindahkan muatan listrik dalam medan listrik diperlukan
usaha, usaha yang dilakukan sama besarnya dengan perubahan energi

14
potensial. Besarnya energi yang diperlukan untuk memindahkan muatan
bergantung pada besar muatan yang dipindahkan dan jarak perpindahannya.
Untuk menjelaskan pengertian energi potensial listrik dan potensial listrik,
perhatikan gambar berikut.

Gambar 6 Medan Listrik

Gambar tersebut menggambarkan medan listrik yang ditimbulkan muatan


listrik q, untuk memindahkan muatan sebesar q’ dari titik A yang berjarak
rA ke titik B yang berjarak rB dari q. Usaha yang diperlukan adalah :
𝑇𝐵
𝑊𝐴𝐵 = ∫ 𝐹𝑑𝑟
𝑇𝐴
𝑇𝐵 𝑑𝑟
= ∫𝑇𝐴 𝑘𝑞𝑞′ 𝑟 2
𝑟𝐵 1
= 𝑘𝑞𝑞′ ∫𝑟𝐴 𝑑𝑟
𝑅2
1
= −𝑘𝑞𝑞′ 𝑟

𝑊𝐴𝐵 = −𝑘𝑞𝑞′
Dalam hal ini energi potensial listrik bertanda negatif, yang berarti makin
jauh dari muatan listrik penimbul medan makin besar energi potensialnya.
Besarnya energi potensial listrik di jauh tak terhingga sama dengan nol.
Apabila titik A berada di jauh tak terhingga rA, maka EPA = 0 dan
persamaan diatas menjadi :

'
EP B  0  kqq

15
'
EP B  K qq
rB
Dalam hal ini rB dapat sembarang jarak, maka

𝑞𝑞 ′
𝐸𝑃 = 𝑘
𝑟𝐵
dengan : EP = energi potensial di suatu titik P dalam medan listrik (Joule)
k = Konstanta = 9 × 109 N m2C-2
q = muatan listrik penimbul medan
q’ = muatan listrik penguji
r = jarak titik P ke muatan q

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa energi potensial listrik di suatu
titik (P) dalam medan listrik didefinisikan sebagai usaha yang diperlukan
untuk memindahkan muatan listrik (q’) dari jauh tak terhingga ke titik itu.

Energi potensial per satuan muatan positif disebut potensial listrik,yang


diberi lambang V. Potensial listrik termasuk sebagai besaran skalar. Jadi
potensial listrik pada suatu titik dalam medan listrik yang berjarak r dari q
dinyatakan :

𝐸𝑃
𝑉𝑃 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐸𝑃 = 𝑞
𝑄′

dengan :

q = muatan listrik penimbul medan (Coulomb)


r = jarak titik P dari q
k = konstanta = 9.109 Nm2C-2
VP = potensial listrik di titik P (Joule/Coulomb = volt)
EP = energi potensial listrik (Joule)

16
7. Grafik kuat medan listrik (E) dan potensial listrik (V) pada konduktor dan
isolator
8. Garis-garis gaya dan hokum gauss
Pada topik garis-garis medan list rik telah dijelaskan bahwa medan
listrik divisualisasikan atau digambarkan menggunakan garis-garis medan
listrik karenanya fluks listrik juga digambarkan berupa garis-garis medan
listrik. Jadi fluks listrik merupakan garis-garis medan listrik yang melewati
suatu luas permukaan tertentu [1]. Fluks berkaitan dengan besaran medan
yang menembus dalam arah yang tegak lurus terhadap suatu permukaan
tertentu. Ilustrasinya akan lebih mudah dengan menggunakan deskripsi
visual untuk medan listrik (yaitu penggambaran medan listrik sebagai garis-
garis). Dengan penggambaran medan seperti itu (garis), maka fluks listrik
dapat digambarkan sebagai banyaknya garis medan yang menembus pada
suatu permukaan. Perhatikan gambar di bawah ini,

Gambar 7. Garis-garis Medan Listrik Melewati Permukaan A

Medan listrik dan kerapatan fluks listrik diformulasikan dari hokum


Coulomb. Hukum Coulomb mendefinisikan gaya vektor F antara dua
muatan titik q1 dan q2 yang dipisahkan oleh jarak r dalam medium yang di
lambangkan oleh permitivitas s. Menurut hukum Coulomb, gaya vektor F12
diberikan oleh muatan q1 pada muatan q2 adalah:

17
Hukum Gauss untuk medan listrik menyatakan bahwa total fluks listrik
yang melewati permukaan tertutup S sama dengan total muatan yang
dikelilingi oleh permukaan Qenc. Hukum Gauss untuk medan listrik dalam
bentuk integral adalah

∯ 𝐷 ∙ 𝑑𝑠 = ∬ 𝐷 ∙ 𝑠̂ 𝑑𝑠 = 𝑄𝑒𝑛𝑐
𝑠

Dalam prakteknya, pengukuran komponen medan listrik di atas permukaan


tertutup bisa sangat sulit. Dengan memanfaatkan sumbu simetri, kita dapat
merancang eksperimen yang menunjukkan hukum Gauss untuk pengukuran
medan listrik yang relatif sederhana [3].

Gambar 8. Elektroda Simetris yang di Groundkan (sumbu x, y, dan z)

Untuk celah udara kecil, medan listrik simetris yang dihasilkan di antara
konduktor terkonsentrasi tepat di bawah elektroda dan cepat meluruh
menjadi nol dalam arah radial sepanjang bidang tanah. Seperti ditunjukkan
pada Gambar 1, permukaan Gauss S yang melampirkan elektroda
bermuatan dapat didefinisikan sebagai lingkaran jari-jari R pada bidang
tanah ditambah permukaan spiral atas jari-jari R [4]. Menurut hukum
Gauss, muatan total pada elektroda Q di udara diberikan oleh

∯ 𝐷 ∙ 𝑑𝑠 = 𝜀0 ∬ 𝐸 ∙ 𝑑𝑠 = 𝑄
𝑠

18
karena jari-jari permukaan spiral menjadi besar dibandingkan dengan
ukuran elektroda, fluks listrik melalui permukaan spiral mendekati nol.
Total fluks melalui permukaan tertutup S dapat diperkirakan sebagai fluks
melalui permukaan bidang tanah melingkar saja [4].
9. Pemanfaatan konsep/teori/hokum-hukum pada system tata surya, medan
gravitasi dan medan listrik dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari
a. Pemanfaatan konsep/teori/hokum-hukum pada system tata surya dan
medan gravitasi dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari
Berdasarkan hukum gravitasi Newton, data-data tersebut
digunakan untuk menghitung besaran lain tentang benda ruang angkasa
yang tidak mungkin diukur dalam laboratorium.
1) Menghitung Massa Bumi
Massa bumi dapat dihitung dengan menggunakan nilai G yang
telah diperoleh dari percobaan Cavendish. Anggap massa bumi M
dan jari-jari bumi R = 6,37 × 106 m (bumi dianggap bulat
sempurna). Berdasarkan rumus percepatan gravitasi bumi, Anda
bisa menghitung besarnya massa bumi.
2) Menghitung Massa Matahari
Telah Anda ketahui bahwa jari-jari rata-rata orbit bumi rB =
1,5×1011m dan periode bumi dalam mengelilingi matahari TB = 1
tahun = 3 × 107 s.Berdasarkan kedua hal tersebut serta dengan
menyamakan ya mataharidan gaya sentripetal bumi, maka dapat
diperkirakan massa matahari.
3) Menghitung Kecepatan Satelit
Suatu benda yang bergerak mengelilingi benda lain yang
bermassa lebih besar dinamakan satelit, misalnya bulan adalah
satelit bumi. Sekarang banyak satelit buatan diluncurkan untuk
keperluan komunikasi, militer, dan riset teknologi. Untuk

19
menghitung kecepatan satelit dapat digunakan dua cara, yaitu
hukum gravitasi dan gaya sentrifugal.
a) Menghitung Kecepatan Satelit Menggunakan Hukum Gravitasi
Anggap suatu satelit bermassa m bergerak melingkar
mengelilingi bumi pada ketinggian h dari permukaan bumi.
Massa bumi M dan jari-jari bumi
R. Anda tinjau gerakan satelit dari pengamat di bumi. Di sini
gaya yang bekerja pada satelit adalah gaya gravitasi.
Berdasarkan rumus hukum II Newton, Anda dapat mengetahui
kecepatan satelit
b) Menghitung Kecepatan Satelit Menggunakan Gaya Sentrifugal
Sebuah satelit memiliki orbit melingkar, sehingga dalam
acuan ini, satelit akan merasakan gaya sentrifugal (mv2/r2).
Gaya sentrifugal muncul karena pengamatan dilakukan dalam
sistem non inersial (sistem yang dipercepat,
yaitu satelit). Gaya sentrifugal besarnya sama dengan gaya
gravitasi.
4) Menghitung Jarak Orbit Satelit Bumi
Apabila satelit berada pada jarak r dari pusat bumi, maka
kelajuan satelit saat mengorbit bumi dapat dihitung dengan
menyamakan gaya gravitasi satelit dan gaya
Sentripentalnya
b. Pemanfaatan konsep/teori/hokum-hukum pada medan listrik dalam
teknologi dan kehidupan sehari-hari
1) Halilintar.
Halilintar terjadi disaat belum terjadinya hujan adalah awan dalam
keadaan netral, yaitu jumlah dari elektron dan proton nya sama. Nah
disaat hujan turun, terjadilah pergesekan diantara partikel diawan
dengan udara yang menyebabkan dihasilkanya awan bermuatan

20
listrik statis. Kemudian disaat proses pelepasan dari muatan listrik
dari awan dimulai, maka akan menghasilkan bunga api listrik yg kita
kenal dgn sebutan halilintar.
Benjamin Franklin ialah orang yg pertama kalinya pada tahun
1700 menyebutkan bahwa halilintar merupakan salah satu
penerapan listrik statis dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
penyelidikan yang diungkapkannya disebut bahwa listrik statis itu
bisa bergerak dengan cepat tergantung pada media yang menjadi
perantaranya atau bahan-bahan tertentu. Disebut juga bahwa
permukaan yang bentuknya lancip atau uncing juga akan dengan
mudah menarik lebih banyak elektron jika dibandingkan dengan
permukaan datar.
2) Generator Van De Graff
Rambut akan berdiri karena Generator Van de Graaff.
Dilaboratorium-laboratorium penelitan biasa dipakai mesin
pembangkit listrik yang bernama Generator Van de Graff. Generator
inilah contoh kedua penerapan listrik statis dalam kehidupan sehari-
hari karena merupakan alat yang digunakan untuk
menghasilkan listrik statis tersebut. Cara kerjanya adalah dengan
metode gesekan, yaitu gosokan antara silinder bagian bawah dengan
sabuk karet yang menjadikan adanya muatan listrik negatif di sabuk
karetnya.
3) Silinder politilen
Dibagian lain, gesekan diantara silinder politilen bagian atas
dan sabuk karet akan menimbulkan muatan listrik positif disabuk
karet lainnya tersebut. Kemudian gerakan dari sabuk karet menuju
atas akan membawa muatan negatif yang dihasilkan mengalir
melalui bagian ujung yang lancip dibagian atas kekubah .

21
Sampai sini elektron disebar kepermukaan kubah, namun
kubah dibagian dalam tidak mengandung elektron. Bersamaan
dengan itu, terjadi gerakan dari sabuk karet kebawah dengan
membawa muatan listrik positif. Muatan listrik postif ini akan
mengalir ketanah untuk dinetralkan melalui ujung lancipnya.
Proses terakhirnya adalah, silinder logan bagian bawah
berjalan memakan motor listrik hingga sabuk karetnya bergerak
terus dan hasilnya adalah muatan listrik negatif yang mengalir
kekubah. Proses ini bisa menghasilkan muatan listrik yang sangat
besar di kubah generator Van de Graff, yakni bisa berjumlah
200.000.000 volt.
4) Elektroskop
Elektroskop adalah alat yang dapat digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya muatan listrik pada suatu benda.
Prinsip kerja elektroskop berdasarkan induksi listrik, yaitu jika
sebuah benda bermuatan listrik disentuhkan kepala elektroskop
maka muatan yang sejenis dengan benda bermuatan listrik tadi akan
ke daun elektroskop. Akibatnya kedua daun elektroskop akan
bermuatan sejenis sehingga tolak menolak(daun elektroskop
membuka).
5) Mesin fotocopy elektrostatik
Mesin fotocopy bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik
menarik antar muatan yang tidak sejenis. Muatan positif di berikan
pada silinder almumunium (Al) berlapis selenium (Se). selanjutnya
silinder di sinari dengan proyeksi gambar/naskah yang akan di kopi.
Selenium merupakanFotokonduktor, yaitu materi yang
bersifat isolator dalam keadaan gelap dan bersifat konduktor jika
mendapat cahaya. Bagian Se yang terkena sinar akan
bersifat konduktif dan akan menghantarkan elektron dari Al untuk

22
menetralkan muatan positif di bagian tersebut. Bagian Se yang tidak
mendapat sinar tetap bermuatan positif. Partikel toner akan
menempel pada lapisan Se yang bermuatan positif. Selembar kertas
di beri muatan positif di lewatkan pada silinder itu sehingga partikel
toner yang bermuatan negatif akan di tarik menuju kertas yang
bermuatan positif. Pola partikel toner pada kertas akan membentuk
bayangan naskah/gambar yang di kopi. Toner akan melekat pada
kertas yang selanjutnya di lewatkan di antara pelat penggulung yang
panas. Prinsip ini juga berlaku padaprinter laser.
6) Filter elektrostatik
Filter (pengendap atau penyaring) elektrostatik banyak
digunakan dalam industri untuk menyaring partikel-partikel
gas yang tidak di inginkan sebelum di buang ke atmosfer melalui
cerobong asap.Di rumah-rumah, filter elektrostatik di gunakan
untuk menyaring debu agar tidak mengganggu pernapasan
penghuninya. Gas yang akan di saring di masukkan ke dalam tabung
dengan peralatan yang dapat mengionisasi partikel gas. Partike yang
bermuatan akan menempel pada dinding tabung yang bermuatan
berlawanan dengannya.
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Fisika Sekolah
Menengah
Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 37 tahun 2018
tentang perubahan atas peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor
24 tahun 2016 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar pelajaran pada
kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah sebagai
berikut

23
1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Fisika Di SMP
a. Kelas VII
Tabel 1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Fisika Di
SMP kelas VII
KOMPETENSI 3 KOMPETENSI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan 4. Mencoba, mengolah, dan
(faktual, konseptual, dan menyaji dalam ranah konkret
prosedural) berdasarkan rasa (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan
pengetahuan, teknologi, seni, membuat) dan ranah abstrak
budaya terkait fenomena dan (menulis, membaca, menghitung,
kejadian tampak mata menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan konsep 4.1 Menyajikan data hasil
pengukuran berbagai besaran pengukuran dengan alat ukur
dengan menggunakan satuan yang sesuai pada diri sendiri,
standar (baku makhluk hidup lain, dan benda-
benda di sekitar dengan
menggunakan satuan tak baku
dan satuan bak
3.3 Menjelaskan konsep 4.3 Menyajikan hasil
campuran dan zat tunggal (unsur penyelidikan atau karya tentang
dan senyawa), sifat fisika dan sifat larutan, perubahan fisika dan
kimia, perubahan fisika dan

24
kimia dalam kehidupan sehari- perubahan kimia, atau pemisahan
hari campuran
3.4 Menganalisis konsep suhu, 4.4 Melakukan percobaan untuk
pemuaian, kalor, perpindahan menyelidiki pengaruh kalor
kalor, dan penerapannya dalam terhadap suhu dan wujud benda
kehidupan sehari-hari termasuk serta perpindahan kalor
mekanisme menjaga kestabilan
suhu tubuh pada manusia dan
hewan
3.5 Menganalisis konsep energi, 4.5 Menyajikan hasil percobaan
berbagai sumber energi, dan tentang perubahan bentuk energi,
perubahan bentuk energi dalam termasuk fotosintesis
kehidupan sehari-hari termasuk
fotosintesis
3.11 Menganalisis sistem tata 4.11 Menyajikan karya tentang
surya, rotasi dan revolusi bumi, dampak rotasi dan revolusi bumi
rotasi dan revolusi bulan, serta dan bulan bagi kehidupan di
dampaknya bagi kehidupan di bumi, berdasarkan hasil
bumi pengamatan atau penelusuran
berbagai sumber informasi

b. Kelas VIII
Tabel2 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Fisika Di SMP
kelas VIII
KOMPETENSI 3 KOMPETENSI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan 4. Mencoba, mengolah, dan
(faktual, konseptual, dan menyaji dalam ranah konkret

25
prosedural) berdasarkan rasa (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan
pengetahuan, teknologi, seni, membuat) dan ranah abstrak
budaya terkait fenomena dan (menulis, membaca, menghitung,
kejadian tampak mata menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.2 Menganalisis gerak lurus, 4.2 Menyajikan hasil
pengaruh gaya terhadap gerak penyelidikan pengaruh gaya
berdasarkan Hukum Newton, terhadap gerak benda
dan penerapannya pada gerak
benda dan gerak makhluk hidup
3.3 Menjelaskan konsep usaha, 4.3 Menyajikan hasil
pesawat sederhana, dan penyelidikan atau pemecahan
penerapannya dalam kehidupan masalah tentang manfaat
sehari-hari termasuk kerja otot penggunaan pesawat sederhana
pada struktur rangka manusia dalam kehidupan sehari-hari
3.11 Menganalisis konsep 4.11 Menyajikan hasil percobaan
getaran, gelombang, dan bunyi tentang getaran, gelombang, dan
dalam kehidupan sehari-hari bunyi
termasuk sistem pendengaran
manusia dan sistem sonar pada
hewan
3.12 Menganalisis sifat-sifat 4.12 Menyajikan hasil percobaan
cahaya, pembentukan bayangan tentang pembentukan bayangan
pada bidang datar dan lengkung pada cermin dan lensa

26
serta penerapannya untuk
menjelaskan proses penglihatan
manusia, mata serangga, dan
prinsip kerja alat opti

c. Kelas IX
Tabel3 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Fisika Di SMP
kelas IX
KOMPETENSI 3 KOMPETENSI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan 4. Mencoba, mengolah, dan
(faktual, konseptual, dan menyaji dalam ranah konkret
prosedural) berdasarkan rasa (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan
pengetahuan, teknologi, seni, membuat) dan ranah abstrak
budaya terkait fenomena dan (menulis, membaca, menghitung,
kejadian tampak mata menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.4 Menjelaskan konsep listrik 4.4 Menyajikan hasil
statis dan gejalanya dalam pengamatan tentang gejala listrik
kehidupan sehari-hari, termasuk statis dalam kehidupan sehari-
kelistrikan pada sistem saraf dan hari
hewan yang mengandung listrik

27
3.5 Menerapkan konsep 4.5 Menyajikan hasil rancangan
rangkaian listrik, energi dan daya dan pengukuran berbagai
listrik, sumber energi listrik rangkaian listrik
dalam kehidupan sehari-hari
termasuk sumber energi listrik
alternatif, serta berbagai upaya
menghemat energi listrik
3.6 Menerapkan konsep 4.6 Membuat karya sederhana
kemagnetan, induksi yang memanfaatkan prinsip
elektromagnetik, dan elektromagnet dan/atau induksi
pemanfaatan medan magnet elektromagnetik
dalam kehidupan sehari-hari
termasuk pergerakan/navigasi
hewan untuk mencari makanan
dan migrasi
3.8 Menghubungkan konsep 4.8 Menyajikan hasil
partikel materi (atom, penyelidikan tentang sifat dan
ion,molekul), struktur zat pemanfaatan bahan dalam
sederhana dengan sifat bahan kehidupan sehari-hari
yang digunakan dalam
kehidupan sehari- hari, serta
dampak penggunaannya
terhadap kesehatan manusia
3.9 Menghubungkan sifat fisika 4.9 Menyajikan hasil
dan kimia tanah, organisme yang penyelidikan tentang sifat-sifat
hidup dalam tanah, dengan tanah dan pentingnya tanah bagi
pentingnya tanah untuk kehidupa
keberlanjutan kehidupan

28
2. Kompetensi inti dan kompetensi dasar pelajaran fisika di SMA
a. Kelas X
Tabel4 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Fisika Di
SMA kelas X
KOMPETENSI 3 KOMPETENSI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Mengolah, menalar, dan
menganalisis pengetahuan menyaji dalam ranah konkret dan
faktual, konseptual, prosedural ranah abstrak terkait dengan
berdasarkan rasa ingintahunya pengembangan dari yang
tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara
teknologi, seni, budaya, dan mandiri, dan mampu
humaniora dengan wawasan menggunakan metode sesuai
kemanusiaan, kebangsaan, kaidah keilmuan
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan hakikat ilmu 4.1 Membuat prosedur kerja
Fisika dan perannya dalam ilmiah dan keselamatan kerja
kehidupan, metode ilmiah, dan misalnya pada pengukuran kalor

29
keselamatan kerja di
laboratorium
3.2 Menerapkan prinsip-prinsip 4.2 Menyajikan hasil
pengukuran besaran fisis, pengukuran besaran fisis berikut
ketepatan, ketelitian dan angka ketelitiannya dengan
penting, serta notasi ilmiah menggunakan peralatan dan
teknik yang tepat serta mengikuti
kaidah angka penting untuk suatu
penyelidikan ilmiah
3.3 Menerapkan prinsip 4.3 Merancang percobaan untuk
penjumlahan vektor sebidang menentukan resultan vektor
(misalnya perpindahan) sebidang (misalnya perpindahan)
beserta presentasi hasil dan
makna fisisnya
3.4 Menganalisis besaran- 4.4 Menyajikan data dan grafik
besaran fisis pada gerak lurus hasil percobaan gerak benda
dengan kecepatan konstan (tetap) untuk menyelidiki karakteristik
dan gerak lurus dengan gerak lurus dengan kecepatan
percepatan konstan (tetap) konstan (tetap) dan gerak lurus
berikut penerapannya dalam dengan percepatan konstan
kehidupan sehari-hari misalnya (tetap) berikut makna fisisnya
keselamatan lalu lintas
3.5 Menganalisis gerak 4.5 Mempresentasikan data hasil
parabola dengan menggunakan percobaan gerak parabola dan
vektor, berikut makna fisisnya makna fisisnya
dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari

30
3.6 Menganalisis besaran fisis 4.6 Melakukan percobaan
pada gerak melingkar dengan berikut presentasi hasilnya
laju konstan (tetap) dan tentang gerak melingkar, makna
penerapannya dalam kehidupan fisis dan pemanfaatannya
sehari-hari
3.7 Menganalisis interaksi pada 4.7 Melakukan percobaan
gaya serta hubungan antara gaya, berikut presentasi hasilnya terkait
massa dan gerak lurus benda gaya serta hubungan gaya, massa
serta penerapannya dalam dan percepatan dalam gerak lurus
kehidupan sehari-hari benda dengan menerapkan
metode ilmiah
3.8 Menganalisis keteraturan 4.8 Menyajikan karya mengenai
gerak planet dan satelit dalam gerak satelit buatan yang
tatasurya berdasarkan hukum- mengorbit bumi, pemanfaatan
hukum Newton dan dampak yang ditimbulkannya
dari penelusuran berbagai sumber
informasi
3.9 Menganalisis konsep energi, 4.9 Menerapkan metode ilmiah
usaha (kerja), hubungan usaha untuk mengajukan gagasan
(kerja) dan perubahan energi, penyelesaian masalah gerak
hukum kekekalan energi, serta dalam kehidupan sehari-hari,
penerapannya dalam peristiwa yang berkaitan dengan konsep
sehari-hari energi, usaha (kerja) dan hukum
kekekalan energy
3.10 Menerapkan konsep 4.10 Menyajikan hasil pengujian
momentum dan impuls, serta penerapan hukum kekekalan
hukum kekekalan momentum momentum, misalnya bola jatuh
dalam kehidupan sehari-hari

31
bebas ke lantai dan roket
sederhan
3.11 Menganalisis hubungan 4.11 Melakukan percobaan
antara gaya dan getaran dalam getaran harmonis pada ayunan
kehidupan sehari-hari sederhana dan/atau getaran pegas
berikut presentasi hasil percobaan
serta makna fisisnya

b. Kelas XI
Tabel5 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Fisika Di
SMA kelas XI
KOMPETENSI 3 KOMPETENSI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Mengolah, menalar, dan
menganalisis pengetahuan menyaji dalam ranah konkret dan
faktual, konseptual, prosedural ranah abstrak terkait dengan
berdasarkan rasa ingintahunya pengembangan dari yang
tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara
teknologi, seni, budaya, dan mandiri, dan mampu
humaniora dengan wawasan menggunakan metode sesuai
kemanusiaan, kebangsaan, kaidah keilmuan
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan

32
minatnya untuk memecahkan
masalah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan konsep torsi, 4.1 Membuat karya yang
momen inersia, titik berat, dan menerapkan konsep titik berat
momentum sudut pada benda dan kesetimbangan benda tegar
tegar (statis dan dinamis) dalam
kehidupan seharihari misalnya
dalam olahraga
3.2 Menganalisis sifat elastisitas 4.2 Melakukan percobaan
bahan dalam kehidupan sehari tentang sifat elastisitas suatu
hari bahan berikut presentasi hasil
percobaan dan pemanfaatannya
3.3 Menerapkan hukum-hukum 4.3 Merancang dan melakukan
fluida statik dalam kehidupan percobaan yang memanfaatkan
seharihari sifat-sifat fluida statik, berikut
presentasi hasil percobaan dan
pemanfaatannya
3.4 Menerapkan prinsip fluida 4.4 Membuat dan menguji
dinamik dalam teknologi proyek sederhana yang
menerapkan prinsip dinamika
fluida
3.5 Menganalisis pengaruh kalor 4.5 Merancang dan melakukan
dan perpindahan kalor yang percobaan tentang karakteristik
meliputi karakteristik termal termal suatu bahan, terutama
suatu bahan, kapasitas, dan terkait dengan kapasitas dan
konduktivitas kalor pada konduktivitas kalor, beserta
kehidupan sehari-hari

33
presentasi hasil percobaan dan
pemanfatannya
3.6 Menjelaskan teori kinetik 4.6 Menyajikan karya yang
gas dan karakteristik gas pada berkaitan dengan teori kinetik
ruang tertutup gas dan makna fisisnya
3.7 Menganalisis perubahan 4.7 Membuat karya/model
keadaan gas ideal dengan penerapan hukum I dan II
menerapkan hukum Termodinamika berikut
Termodinamika presentasi makna fisisnya
3.8 Menganalisis karakterisitik 4.8 Melakukan percobaan
gelombang mekanik tentang salah satu karakteristik
gelombang mekanik berikut
presentasi hasilnya
3.9 Menganalisis besaran- 4.9 Melakukan percobaan
besaran fisis gelombang berjalan gelombang berjalan dan
dan gelombang stasioner pada gelombang stasioner, beserta
berbagai kasus nyata presentasi hasil percobaan dan
makna fisisnya
3.10 Menerapkan konsep dan 4.10 Melakukan percobaan
prinsip gelombang bunyi dan tentang gelombang bunyi
cahaya dalam teknologi dan/atau cahaya, berikut
presentasi hasil percobaan dan
makna fisisnya misalnya
sonometer, dan kisi difraksi
3.11 Menganalisis cara kerja 4.11 Membuat karya yang
alat optik menggunakan sifat menerapkan prinsip pemantulan
pemantulan dan pembiasan dan/atau pembiasan pada cermin
cahaya oleh cermin dan lensa dan lensa

34
3.12 Menganalisis gejala 4.12 Mengajukan ide/gagasan
pemanasan global dan penyelesaian masalah
dampaknya bagi kehidupan serta pemanasan global sehubungan
lingkungan dengan gejala dan dampaknya
bagi kehidupan serta lingkungan

c. Kelas XII
Tabel6 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Fisika Di
SMA kelas XII
KOMPETENSI 3 KOMPETENSI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Mengolah, menalar, dan
menganalisis pengetahuan menyaji dalam ranah konkret dan
faktual, konseptual, prosedural ranah abstrak terkait dengan
berdasarkan rasa ingintahunya pengembangan dari yang
tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara
teknologi, seni, budaya, dan mandiri, dan mampu
humaniora dengan wawasan menggunakan metode sesuai
kemanusiaan, kebangsaan, kaidah keilmuan
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

35
3.1 Menganalisis prinsip kerja 4.1 Melakukan percobaan prinsip
peralatan listrik searah (DC) kerja rangkaian listrik searah
berikut keselamatannya dalam (DC) dengan metode ilmiah
kehidupan sehari-hari berikut presentasi hasil percobaan
3.2 Menganalisis muatan listrik, 4.2 Melakukan percobaan berikut
gaya listrik, kuat medan listrik, presentasi hasil percobaan
fluks, potensial listrik, energi kelistrikan (misalnya pengisian
potensial listrik serta dan pengosongan kapasitor) dan
penerapannya pada berbagai manfaatnya dalam kehidupan
kasus sehari
3.3 Menganalisis medan 4.3 Melakukan percobaan
magnetik, induksi magnetik, dan tentang induksi magnetik dan
gaya magnetik pada berbagai gaya magnetik disekitar kawat
produk teknologi berarus listrik berikut presentasi
hasilnya
3.4 Menganalisis fenomena 4.4 Melakukan percobaan
induksi elektromagnetik dalam tentang induksi elektromagnetik
kehidupan sehari-hari berikut presentasi hasil percobaan
dan pemanfaatannya dalam
kehidupan sehari-hari
3.5 Menganalisis rangkaian arus 4.5 Mempresentasikan prinsip
bolak-balik (AC) serta kerja penerapan rangkaian arus
penerapannya bolakbalik (AC) dalam
kehidupan sehari-hari
3.6 Menganalisis fenomena 4.6 Mempresentasikan manfaat
radiasi elektromagnetik, dan dampak radiasi
pemanfaatannya dalam elektromagnetik pada kehidupan
sehari-hari

36
teknologi, dan dampaknya pada
kehidupan
3.7 Menjelaskan fenomena 4.7 Mempresentasikan konsep
perubahan panjang, waktu, dan relativitas tentang panjang,
massa dikaitkan dengan waktu, massa, dan kesetaraan
kerangka acuan dan kesetaraan massa dengan energy
massa dengan energi dalam teori
relativitas khusus
3.8 Menjelaskan secara 4.8 Menyajikan laporan tertulis
kualitatif gejala kuantum yang dari berbagai sumber tentang
mencakup sifat radiasi benda penerapan efek fotolistrik, efek
hitam, efek fotolistrik, efek Compton, dan sinar X dalam
Compton, dan sinar X dalam kehidupan sehari-hari
kehidupan seharihari
3.9 Menjelaskan konsep 4.9 Menyajikan karya hasil
penyimpanan dan transmisi data penelusuran informasi tentang
dalam bentuk analog dan digital transmisi dan penyimpanan data
serta penerapannya dalam dalam bentuk analog dan digital
teknologi informasi dan serta penerapannya dalam
komunikasi yang nyata dalam teknologi informasi dan
kehidupan sehari-hari komunikasi (misalnya poster
banner
3.10 Menganalisis karakteristik 4.10 Menyajikan laporan tentang
inti atom, radioaktivitas, sumber radioaktif, radioaktivitas,
pemanfaatan, dampak, dan pemanfaatan, dampak, dan
proteksinya dalam kehidupan proteksinya bagi kehidupan
sehari-hari

37
3.11 Menganalisis keterbatasan 4.11 Menyajikan ide/gagasan
sumber energi dan dampaknya dampak keterbatasan sumber
bagi kehidupan energi bagi kehidupan dan upaya
penyelesaian masalah dengan
energi alternative

C. Judul-Judul Skripsi Pendidikan Fisika Universitas Halu Oleo


1. Judul Berbasis Pendidikan
Tabel 7 Judul-Judul Skripsi Pendidikan Fisika Universitas Halu Oleo
Berbasis Pendidikan
Judul skripsi Nama Tahun

Meningkatkan Pemahaman Konsep Rasyid Sidik 2015


Fisika Siswa Kelas X, SMA Negeri 1
Tomia Pada Materi Pokok Hukum
Newton Dan Penerapannya Dengan
Menggunakan Pendekatan Saintifik

Penggunaan Media Pembelajaran M.A Hasan Nursabil 2015


Berbasis WEB Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV
SDN 01 Poasia Pada Materi Pokok
Perubahan Kenampakan Bumi Dan
Benda Langit

Penerapan Model Pembelajaran Liliana 2015


Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan
Ketuntasan Belajar IPA Fisika Siswa

38
Kelas VII SMP Negeri 1 Tiworo Utara
Pada Materi Pokok Pemuaian Zat
Penerapan Model Pembelajaran Nur Hidayah 2015
Discovery Learning Pendekatan
Scientific Untuk Meningkatkan
Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Materi
Pokok Getaran, Gelombang Dan Bunyi
Pada Siswa Kelas VIII4 SMP Negeri 5
Kendari
Meningkatkan Keterampilan Inkuiri Yuspitasari 2016
Dan Hasil Belajar IPA Fisika Siswa
Kelas VIII, SMP Negeri 15 Kendari
Melalui Penggunaan Model
Pembelajaran Guided Inquiry Pada
Materi Pokok Tekanan
Penerapan Model Pembelajaran Juraida 2016
Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Geografi Studi Kasus Materi Atmosfer
Pada Siswa Kelas X4 Negeri 1
Mawasangka Tengah
Pemodelan Gerak Jatuh Bebas Dalam Aziz Bariatmo 2016
Pembelajaran Fisika Dengan
Menggunakan Software Tracker
Berbantuan Spreadsheet Exel Untuk
Menentukan Nilai Koefisien Gesek
Udara

39
Penerapan Model Discovery Learning Irma Umar 2016
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Komponen Elektronika Kelas XB
SMK NEGERI 2 KENDARI Pada
Materi Pokok Transistor

Penggunaan Pembelajaran Remedial Asnam Hamadin 2016


Dengan Strategi Konflik Untuk
Mengurangi Miskonsepsi Siswa Pada
Materi Hukum Newton Tentang Gerak
Pada Kelas X SMAN 1 Bungku Selatan
Kabupaten Morowali
Penerapan Model Discovery Learning Ardi Kusnadi 2016
Berbantuan KIT Untuk Meningkatkan
Psikomotor Dan Hasil Belajar Siswa
SMP Negeri 17 Kendari Pada Pokok
Bahasan Getaran, Gelombang Dan
Bunyi
Penerapan Model Pembelajaran Ulfi Ana Fitriani 2016
Kooperatif Tipe Group Investigation
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Dasar-Dasar
Elektronika Pokok Bahasan Kapasitor
Dikelas X SMK Negeri 2 Kendari
Penerapan Pembelajaran Terpadu Tipe Infar 2016
Connected Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Ranah Pengetahuan Pada

40
Materi Cahaya Kelas VIII SMPN 1
Kusambi
Pengaruh Pembelajaran Terpadu Model Nurhikmah 2016
Connected Terhadap Hasil Belajar
Ranah Pengetahuan Materi Pokok Sifat
Zat Dan Perubahannya Ditinjau Dari
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
MTSN 3 Kolaka Utara
Penerapan Model Pembelajaran Inquiri Bahril 2016
Untuk Meningkatkan Keterampilan
Proses Sains Dan Hasil Belajar Siswa
Kelas VIII2 SMP Negeri 4
Mawasangka Pada Materi Pokok
Pesawat Sederhana
Penerapan Model Problem Based Muhamad David 2017
Learning Untuk Meningkatkan Kerja
Ilmiah Dan Hasil Belajar Siswa Kelas
Xii Jurusan Teknik Komputer Dan
Jaringan (TKJ) SMK NEGERI 1
WANGI-WANGI Pada Pokok
Bahasan Pengukuran Besaran-Besaran
Listrik

Pengembangan Multimedia Lukman Suhirman 2017


Pembelajaran Berbasis Inquiri Pada
Materi Getaran Dan Gelombang

41
Pengembangan Media Pembelajaran M. Irfan Ridwan 2017
Interaktif Berbasis Android Pada
Materi Listrik Statis Siswa SMP Kelas
IX
Analisis Kemampuan Literasi Sains Erwin 2018
Dan Teknologi Guru Ipa Smp Negeri Di
Kecamatan Andoolo Dan Lainea
Kabupaten Konawe Selatan
Analisis Kemampuan Literasi Sains Lucky Komala Sary 2018
Dan Teknologi Guru IPA SMP Negeri
Dan Swasta Se-Kecamatan Poasia Kota
Kendari
Deskripsi Kompetensi Pedagogik Guru Riska Yuliana Rasyid 2018
Fisika SMA/MA Negeri Kota Kendari
Eta-Analisis Pengaruh Pembelajaran Siti Zulmi 2018
Terpadu Terhadap Hasil Belajar Ranah
Pengetahuan IPA-Fisika Peserta Didik
SMP/MTS
Kajian Kompetensi Pedagogik Guru Ulva Yani 2018
Fisika Di SMK Negeri Di Kota Kendari
Penerapan Model Pembelajaran Apriadi 2018
Kooperatif Tipe Numbered Head
Together Untuk Meningkatkan
Aktivitas Dan Hasil Belajar Peserta
Didik Pada Materi Pokok Kalor Kelas
Vii, Smp Negeri 1 Kontunaga

42
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Gusti Made Veni 2018
Pembelajaran Fisiska Model Friandari
Pembelajaran Inkuiri Berbantuan
Software Lectora Inspire Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta
Didik Pada Materi Pokok Gelombang
Inkuiri SMA/MA
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Eka Wahyuni 2018
Pembelajaran Fisika Model
Pembelajaran Penemuan Berbantuan
Software Lectora Inspire Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta
Didik Pada Materi Pokok Gelombang
Bunyi Dan Cahaya Tingkat Sma/Ma
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Gusti Made Veni 2018
Pembelajaran Fisika Model Friandari
Pembelajaran Inquiri Berbantuan
Software Lectora Inspire Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta
Didik Pada Materi Pokok Gelombang
Tingkat SMA/MA
Diagnosis Miskonsepsi Pada Materi Susi Israwati 2019
Momentum Dan Impuls Bagi Siswa
SMA Negeri 9 Kendari
Penggunaan Media Pembelajaran La Ode Agil Malik 2019
Dengan Software Macromedia Flash 8
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Fisika Peserta Didik Kelas X3 Pada

43
Materi Pokok Hukum Newton Tentang
Gerak Di SMA NEGERI 6 BAUBAU
Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Komang Adi 2019
Belajar Ipa Melalui E-Learning Ruspawan
Berbasis Web Online Pada Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 5 Kendari Pada
Materi Pokok Alat-Alat Optik
Pengembangan Media Pembelajaran Muh. Jalaluddin 2019
Fisika SMA Kelas XI Menggunakan
Adobe Flash Professional Cs6 Pada
Ateri Momentum Dan Impuls

2. Judul Berbasis Murni


Tabel8 Judul-Judul Skripsi Pendidikan Fisika Universitas Halu Oleo
Berbasis Murni

Judul Skripsi Nama Tahun

Analisis Struktur Kristal Paduan Arang Aktif Dan Asiruddin 2015


Kulit Biji Mete Dengan TiO2 Menggunakan (XRD)

Analisis Proksimat, Massa Jenis Dan pH Arang Aktif Suyono 2016


Tongkol Jagung (Zea Mays): Pengaruh Temperatur
Aktivasi

Analisis Pengaruh Tekanan Pengepresan Terhadap Roslina 2016


Nilai Kalor Dan Waktu Nyala Briket Arang Tongkol
Jagung (Zea Mays. L)

44
Analisis Kualitas Air Sumur Dangkal Di Kawasan Sarman 2016
Pesisir Kelurahan Lemo Kecamatan Kulisusu
Kabupaten Buton Utara

Analisis Kualitas Air Tanah Dangkal Dan Pola Marni 2016


Penyebarannya Dengan Software Surver (Studi Kasus
Pada Sumur Gali Di Pesisir Lapulu Kecamatan Abeli
Kota Kendari)

Analisis Performa Sistem Pencahayaan Ruang Muhlifa 2016


Laboratorium Di Tinjau Dari Jenis Lampu

Analisis Sifat Magnetik Tanah Dan Batuan Kapur Di Trisna Oktaviyani 2016
Desa Wuna Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna

Analisis Sifat Magnetik Campuran Ekstrak Pasir Besi Amsar 2016


Dengan Arang Aktif Kulit Biji Mete

Analisis Morfologi Dan Komposisi Komposit Ekstrak Siti Andini Asnur 2017
Pasir Besi-Arang Aktif Kulit Biji Mete; Pengaruh
Fraksi Massa Pasir Besi

Analisis Kandungan Unsure Fe, Zn, Pb Dan Cd Pada Wa Ode Zaitun 2018
Depot Air Minum Isi Ulang Di Kelurahan Kampung Idati
Salo Dan Kelurahan Kandai Dengan Metode
Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa)

Analisis Kandungan Logam Kalsium (Ca), Marlin 2018


Magnesium (Mg), Besi (Fe) Dan Seng (Zn) Pada Air
Sumur Gli Di Desa Nambeaboru Kecamatan

45
Tongauna Utara Kabupaten Konawe Dengan Metode
Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)

Analisis Serapan Campuran Ekstrak Pasir Besi Dan Mariani 2018


Arang Aktif Kulit Biji Mete Terhadap Iodium Dan
Metilen Biru

Analisis Pengaruh Variasi Temperatur Aktivasi Miming 2018


Terhadap Sifat Listrik Arang Aktif Cangkang Kelapa Kurniawati
Sawit

Analisis Suseptibilitas Pasir Besi Dari Pantai Pasir Harfa Hartin 2018
Hitam Di Desa Wolowa Baru Kabupaten Buton Uleo
Dengan Variasi Temperatur

Analisis Proksimat Dan Analisis Ultimat Karbon Aktif Wa Ode Fitriana 2019
Dari Cangkang Kelapa Sawit Berdasarkan Variasi
Temperatur Aktivasi

Analisis Komposisi Morfologi Komposit TiO2- Arang Priska Pratiwi 2019


Aktif Dari Kulit Biji Mete

Analisis Kandungan Dan Sifat Magnetik Mangan Apriani 2019


Alam Menggunakan Metode XRF Dan
Susceptibilitymeter

Analisis Vikositas Dan Indeks Bias Minyak Goreng Wa Ndolo 2019


Jelantah Yang Dijernihkan Dengan Penyerap Arang
Aktif Cangkang Kelapa Sawit

46
Analisis Wilayah Rawan Longsor Di Kecamatan Muhammad Ihsan 2019
Wolasi Kabupaten Konawe Selatan Dengan
Menggunaka Sistem Informsi Geografis

Evaluasi Sistem Pencahayaan Ruang Kuliah Statistik Nahwa Maya Sari 2016
Program Studi D3 Statistik Dan Ruang Kuliah
Laboratorium Fisika 2 Universitas Halu Oleo

Efek Ukuran Bulir Terhadap Kapasitas Superkapasitor Yuyun 2016


Dengan Elektroda Dari Komposit Ekstrak Pasir Besi Junahiswar
Dan Arang Aktif Dari Kulit Biji Mete

Efek Temperatur Aktivitas Terhadap Morfologi Dan Suritno Fayanto 2017


Komposisi Arang Aktif Tempurung Biji Nyamplung
(Calophyllium Inphyllium L)

Efek Fariasi Perbandingan Pasir Dan Ampas Sagu Wa Ode Asura 2018
Terhadap Kuat Tekan Batako Nurlan

Efek Pemanasan Biji Mangan Pada Suhu Tinggi Muhammad 2018


Terhadap Struktur Kristal Dan Sifat Magnetik Di Desa Dafriarto
Kumbewaha Kecamatan Siolapina Kabupaten Buton

Evek Variasi Temperatur Aktivasi Arang Aktif Kulit Siti Nurhamina 2018
Singkong (Manihot Utillsima) Terhadap Daya Serap
Logam Timbal (Pb) Dan Logam Seng (Zn) Dari
Perairan Teluk Kendari

Hubungan Antara Intensitas Penerangan Dan Neni Wahyuni 2018


Temperatur Ruangan Laboratorium Komputer

47
Terhadap Kelelahan Mata Mahasiswa Pendidikan
Fisiska Universitas Halu Oleo

Karbon Aktif Kulit Biji Mete Dengan Katalitas TiO2 Zunarni 2015
Sebagai Penyerap Gas Ruang Sepeda Motor

Karakterisasi Sifat Magnetik Melalui Analisis Muhammad 2015


Suseptibilitas Magnetik Pasir Besi Di Kecamatan Kamil
Wawonii Tenggara Kabupaten Konawe Kepulauan

Kajian Pengaruh Pemahaman Terhadap Kandungan Muh. Isran Baitul 2016


Unsur Dan Nilai Suseptibilitas Magnetik Ekstrak Pasir
Besi Di Desa Laompo Kecamatan Batauga Kabupaten
Buton Selatan

Penentuan Sifat Magnetik Pasir Besi Melalui Analisis Badaria Bahari 2015
Suseptbilitas Magnetik Studi Kasus Kecamatan
Batauga Kabupaten Buton Selatan Provinsi Sulawesi
Tenggara

Pengaruh Waktu Aliran Gas Co2 Pada Campuran Mamad Faisal 2015
Batuan Ultrabasa Dan Arang Tongkol Jagung
Terhadap Daya Serap Gas Co2

Pengaruh Ukuran Butiran Batuan Ultrabasa Dan Sumitra Efendi 2015


Arang Tempurung Kelapa Terhadap Daya Serap Gas
Co2

Perbandingan Nilai Tahanan Pentahanan Pada Area Zamria 2016


Pantai Reklamasi Dan Reklamasi Di Teluk Kendari

48
Pengaruh Variasi Waktu Dan Temperatur Aktivasi Andi Fitriana 2018
Karbon Aktif Tongkol Jagung Terhadap Daya Baharuddin
Adsorpsi Iodin

Studi Unsur Yang Terkandung Pada Pasir Besi Dari Putu Ari 2015
Kecamatan Wawonii Tenggara Kabupaten Konawe Diatmika
Kepulauan Dengan Menggunakan Metode XRF (X-
RAY FLUORESCENCE)

Simulasi Slusi Analitik Persamaan Gelombang Dua (Sitti Hadijah 2016


Dimensi (2D) Pada Membran Persegi Menggunakan Binti Marfin
Makro Visual Basic For Applications Spreadsheet
Exel

Studi Unsur Yang Terkandung Pada Pasir Besi Di Seti Nasihu 2016
Laompo Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Wabula
Dengan Menggunakan Metode XRF (X-RAY
FLUORESCENCE)

Simulasi Solusi Numerik Metode Heun Dan Runge- Wa Fatma 2017


Kutta Merson Pada Gerak Osilasi Paksa Dengan
Redaman Menggunakan Spreadsheet Excel Dan
Macro Visual Basic For Application

Simulasi Osilator Harmonik Ayunan Bandul Dengan Muhammad 2017


Menggunakan Fitur-Fitur Dalam Microsoft Excel Rahmat Dani

Sintesis Mnfe2o4 Dari Pasir Besi Dan Mangan Alam Simar 2018
Pada Suhu 10500C Dan Karaterisasi

49
Studi Potensi Debit Air Sungai Untuk Pembangkit La Saliba 2019
Listrik Tenaga Mikro Hidro (Pltmh) Di Kecamatan
Kambowa Kabupaten Buton Utara

50
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Sejarah telah banyak mencatat tentang pengamatan manusia terhadap
pergerakan benda-benda langit. Salah satu ilmuan yang terkenal adalah
ilmuwan Jerman Johannes Kepler. Kepler menyimpulkan hasil
pengamatannya melalui hukum yang ditulis sebagai hukum Kepler.
2. Matahari adalah suatu bintang yang menjadi pusat tata surya beserta
planet-planet yang mengelilinginya. Jarak rata-rata matahari diukur dari
bumi adalah 149 juta Km, tetapi sering dibulatkan menjadi 150 km.
3. Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet
terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya.
Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan
muncul di permukaannya pada miliar tahun pertama. Bulan adalah satu-
satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar ke-5
di Tata Surya.
4. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan
sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari.
5. Antara Planet satu dengan yang lain dalam keadaan seimbang terjadi
gaya tarik menarik Jika suatu benda jatuh dari atas permukaan bumi,
maka benda tersebut jatuh menuju ke bumi hal tersebut karena bumi
mempunyai medan gravitasi yang mampu memberikan gaya tarik yang
besarnya sebanding dengan kedua massa dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jaraknya diukur dari pusat massa.
6. Muatan dinyatakan dengan symbol q, diperoleh dengan mengintegrasi
arus terhadap waktu.
7. Semua bahan yang dapat mengalirkan arus dengan mudah dinamakan
dengan konduktor, contohnya tembaga, aluminium, Dll.

51
8. Tidak emua bahan dapat mengalirkan arus listrik, hal tersebut tidak
berarti bahwa arus listrik tidak mengalir dalam rangkaian tertutup. Hal
ini disebabkan karena hambatan jenis penghantar terlalu besar sehingga
sulit menghantarkan arus listrik. Isolator adalah bahan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Hampir seluruh bahan non logam adalah
isolator.
9. Satuan kuat medan listrik adalah NC-1 atau volt m-1 dan q merupakan
muatan uji yang bermuatan (+) di titik tersebut. Jika ada dua buah
muatan listrik q 1 dan q 2 terpisah dengan jarak r , maka kedua muatan
listrik akan tarik-menarik atau tolak menolak dengan gaya elektrostatika
F yang dikenal Hukum Coulomb
10. Untuk memindahkan/menggerakkan sebuah benda diperlukan usaha.
Usaha yang dilakukan sama dengan perubahan energi kinetik atau
perubahan energi potensial benda tersebu Begitu juga halnya untuk
memindahkan muatan listrik dalam medan listrik diperlukan usaha,
usaha yang dilakukan sama besarnya dengan perubahan energi
potensial. Besarnya energi yang diperlukan untuk memindahkan
muatan bergantung pada besar muatan yang dipindahkan dan jarak
perpindahannya.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah dengan judul
Sistem Tata Surya, Medan Gravitasi dan Medan Listrik, masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah selanjutnya.

52
DAFTAR PUSTAKA

Http://fisikazone.com/energi-potensial-listrik-dan-potensial-listrik/

Https://gang-listrik.blogspot.com/2013/06/post-10-penerapan-listrik-statis-
dalam_592.html
Https://langitjinggadipelupukmatarumahmakalah.blogspot.com/2014/12/makalah-
pengertian-jagat-raya-benda.html

Https://www.pelajaran.id/2016/21/gaya-gravitasi-medan-gravitasi-dan-energi-
potensial-gravitasi.html

Https://needmoreintelligent.blogspot.com/2013/11/makalah-hukum-gravitasi-newton-
dan.html

Https://www.wardayacollege.com/fisika/gravitasi/hukum-kepler-energi-potensial-
gravitasi/hukum-kepler/
Kholifudin, Yasin. 2018. Metode Sinkronisasi : Medan Gravitasi, Medan Listrik dan
Medan Magnet dalam Proses Pembelajaran Fisika Sma. JRKPF UAD vol.5
no.2
Permendikbud. 2018. Perubahan Peraturan menteri Pendidikan dan kebudayaan
Nomor 34 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Menengah. Permendikbud
RI No. 34 Tahun 2018.
Rahman, Fakhri Abdul. 2018. Analisis Kapasitansi Elektroda Dalam Hukum Gauss
Pada Konduktor Bola Pejal Dan Tabung Pejal. Prosiding Seminar Nasional
Fisika Universitas Riau ke-3. Pekanbaru : UHAMKA
Sudirham, Sidaryatno.2012. Analisis Rangkaian Listrik Jilid 1. Darpublik : Bandung

Wijaya, I Ketut. 2015. Material Teknik Elektro. Denpasar : Universitas UDAYANA

53
54

Anda mungkin juga menyukai