Anda di halaman 1dari 1

Aku Ingin Taman Dunia

(Sapardi Djoko Damono) (Asrul Sani)


Aku ingin mencintaimu dengan sederhana Kau masukkan aku ke dalam taman- dunia, kekasihku !
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kaupimpin jariku, kautunjukkan bunga tertawa, kuntum
kepada api yang menjadikannya abu. tersenyum.
kau tundukkan huluku tegak, mencium wangi tersembunyi sepi.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana Kau gemalaikan di pipiku rindu daun beldu melunak lemah.
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada. Tercengang aku takjub, terdiam.
berbisik engkau:
“Taman swarga, taman swarga mutiara rupa”.
Puisi Engkaupun lenyap.
(Korrie Layun Rampan) Termanggu aku gilakan rupa.

Jalan ini berdebu, kekasih


Terbentang di padang rasa Cintaku Jauh di Pulau
Enam belas matahari memanah dari enam belas ufuk (Chairil Anwar)
Siang pun garang sepanjang kulminasi
Cintaku jauh di pulau,
Bahak malam mengikut pelan langkah tertatih gadis manis, sekarang iseng sendiri
Ketipak bulan putih
Di taman kekasih Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
Pengantinku angin membantu, laut terang, tapi terasa
Antara kerikil dan pasir merah aku tidak ‘kan sampai padanya.
Tersembunyi jejak-jejak yang singgah
Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Kesadaran Ajal bertakhta, sambil berkata:
(Armijn Pane) “Tujukan perahu ke pangkuanku saja,”

Pada kepalaku sudah direka, Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!


Mahkota bunga kekal belaka, Perahu yang bersama ‘kan merapuh!
Aku sudah jadi merdeka, Mengapa Ajal memanggil dulu
Sudah mendapat bahagia baka. Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Aku melayang kelangit bintang, Manisku jauh di pulau,


Dengan mata yang bercaya-caya, kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.
Punah sudah apa melintang,
Apa yang dulu mengikat saya.
Tapi
Mari kekasih, jangan ragu (Sutardji Calzoum Bachri)
Mencari jalan; aku mendahului,
Adinda kini aku bawakan bunga padamu
Mari, kekasih, turut daku tapi kau bilang masih
Terbang kesana, dengan melalui, aku bawakan resahku padamu
Hati sendiri tapi kau bilang hanya
aku bawakan darahku padamu
tapi kau bilang cuma
aku bawakan mimpiku padamu
tapi kau bilang meski
aku bawakan dukaku padamu
tapi kau bilang tapi
aku bawakan mayatku padamu
tapi kau bilang hampir
aku bawakan arwahku padamu
tapi kau bilang kalau
tanpa apa aku datang padamu
wah !

Anda mungkin juga menyukai