Disusun Oleh :
Kelompok 1
Joko Kristianto (V100170014)
Annie Rahmatillah (V100170016)
Juwita Rahmawati (V100170018)
Novan Visia F. (V100170019)
B. PEMBAHASAN
Eksipien yang digunakan digunakan dalam resep dan produk OTC harus
mendapat persetujuan dari FDA, dengan rincian nama produsen, komposisi,
properti, fungsi dan aplikasi, toksikologi dan status peraturan aditifnya. Eksipien
merupakan peran penting dalam pembuatan suatu sediaan farmasi dengan tujuan
membantu zat aktif dalam proses produksi sehingga dihasilkan suatu bentuk
sediaan tablet, kapsul, emulsi, suspensi dan lain-lain. Contoh jenis-jenis eksipien
adalah pengental, pengemulsi, pewarna, penstabil, pengawet dan lain-lain (Saluja
V., 2013).
1. Cas No. 1
Di isi sesuai dengan eskipien yang digunakan.
2. Nama
Eksipien dan eksipien dalam kombinasi dituliskan sesuai nama
International Nonproprietary Names (INN) dan International
Nonproprietary Names Modified (INNM). Eksipien yangdigunakan harus
sesuai dengan ketentuan bahan tambahan yang berlaku.
Zat warna dituliskan dengan nama sederhana yang umum/common name,
harus dituliskan nomor indeks warnanya (CI number) dan mencantumkan
kelarutan dalam air (Dye) atau dalam minyak (Lake). Contoh: Brilliant
Blue FCF C142090 (Dye). Zat warna yang digunakan harus sesuai dengan
ketentuan tentang bahan tambahan yang berlaku.
3. Jumlah
Diisi sesuai jumlah Eksipien yang digunakan per satuan dosis.
4. Satuan
Diisi sesuai satuan Eksipien yang digunakan seperti:
a. Kilogram disingkat kg
b. Gram disingkat g
c. Miligram disingkat mg
d. Mikrogram disingkat mcg
e. Liter disingkat L
f. Mililiter disingkat mL
g. Sentimeter disingkat cm
h. Gram ekivalen disingkat grek
i. Miligram ekivalen disingkat mgrek
j. Unit internasional disingkat IU
k. Micromole disingkat mcmol
l. Mole disingkat mol
m. Nanogram disingkat ng
n. Sentimeter persegi disingkat cm2
o. Colony forming units disingkat CFU
p. Plaque forming units disingkat PFU
q. Cell Culture Infectious Dose 50% disingkat CCID50
5. Sumber hewan/manusia
Pada kolom pertama dicantumkan “Ya” jika Eksipien bersumber
dari hewan/manusia dan “Tidak” jika Eksipien tidak bersumber dari
hewan/manusia. Pada kolom kedua dicantumkan jenis hewan atau manusia
sebagai sumber Eksipien. Contoh: Ya; bovine. Ya; human/manusia. Untuk
Eksipien bersumber dari hewan dan/atau manusia, harus ada informasi
adventitious agents (contohnya, sumber, spesifikasi, uraian uji yang
dilakukan, data keamanan virus).
6. Fungsi
Diisi sesuai fungsi/kegunaan Eksipien yang digunakan.
7. Produsen
Diisi dengan nama produsen Eksipien disertai alamat lengkap dengan
nama jalan, nomor, dan kota.
8. Negara Produsen
Diisi dengan negara produsen Eksipien.
Bahan tambahan yang sering ditambahkan dalam proses pembuatan tablet adalah
sebagai berikut:
a. Bahan pengisi
Bahan pengisi adalah suatu zat inert secara farmakologis yang
ditambahkan ke dalam suatu formulasi sediaan, dengan tujuan untuk
penyesuaian bobot dan ukuran sediaan farmasi sesuai dengan yang
dipersyaratkan, untuk membantu kemudahan dalam proses pembuatan,
dan meningkatkan mutu sediaan tablet (Siregar, 2010).
Contoh Pengisi: Laktosa, laktosa anhidrat, starch 1500, Mikrokristalin
selulosa (Rowe et al, 2009)
b. Bahan pengikat
Bahan pengikat ditambahkan pada saat dalam bentuk kering maupun
basah untuk membentuk granul atau menaikkan kekompakan kohesi bagi
tablet yang dicetak langsung (Siregar, 2010).
Contoh pengikat (Rowe et al, 2009):
No Eksipien Konsentrasi kegunaanya
1. Pati 5-10%
2. Gelatin 2-10%
3. Sukrosa 50-75%
4. Akasia 10-25%
5. PVP K-30 3-15%
c. Bahan pengancur
Bahan penghancur berfungsi untuk memceah tablet dan granul menjadi
partikel zat aktifnya.
Contoh penghancur (Agoes, 2006):
No Eksipien Konsentrasi kegunaanya
1. Avicel Ph 101 5-20%
2. Amilum NF 5-20%
d. Bahan pelincir
Bahan pelincir berfungsi sebagai bahan tambahan yang ditambahkan untuk
mencegah tablet melekat pada mesin cetak.
Contoh pelincir
No Eksipien Konsentrasi kegunaannya
1. Mg-Stearat 0,2-0,3%
2. Talk 1-5%
3. PEG
4. Kalsium stearat
5. Parafin
Untuk jenis obat baru yang akan beredar, maka eksipien juga perlu
mengalami serangkaian uji. Berikut adalah spesifikasi dan metode pengujian
eksipien menurt PerKa BPOM RI Nomor 24 tahun 2017:
1. Spesifikasi Eksipien
Untuk spesifikasi eksipien maka mengacu pada pedoman ICH untuk
obat baru yaitu Q6A. Pada pedoman ICH, uji spesifikasi eksipien
terbagi menjadi dua, yaitu universal dan spesifik (umum dan khusus).
Untuk uji yang bersifat universal, meliputi:
a. Uji kualitatif, jika ada perubahan pada warna dan organoleptis
maka identifikasi dengan spektroskopi infra merah atau HPLC/UV
diode array atau HPLC/MS atau GC/MS.
b. Uji keberadaan impurities, baik yang bersifat organic, non organic
maupun sisa pelarut.
DAFTAR PUSTAKA
Food and Drug Administration, 2005, Guidance for Industry Nonclinical Studies
for the Safety Evaluation of Pharmaceutical Excipients, U.S. Department
of Health and Human Services
Rowe, R.C. et Al. (2009). Handbook Of Pharmaceutical Excipients, 6th Ed, The
Pharmaceutical Press, London.
Siregar, C.J.P., dan Wikarsa, S., 2010, Teknologi Farmasi Sediaan Tablet
DasarDasar Praktis, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta