Anda di halaman 1dari 19

PENGEMBAGAN OBAT BARU

KELOMPOK
13

SELLY APRILLA : 1801011199


MUSTIKA DELIMA : 1801011531
NAZAR : 1801011158
NADIA SIREGAR : 1801011434
DEFINISI OBAT
 Suatu zat yang digunakan untuk diagnosa,
pengobatan, melunakkan, penyembuhan atau
pencegahan penyakit pada manusia atau
pada hewan

Obat bersifat penyembuhkan

Depend on dose

Obat bersifat toksik


ILMU YANG MEMPELAJARI
MASALAH PENGGUNAAN OBAT

FARMAKOLOGI FARMAKOKINETIK

FARMAKODINAMIK FARMAKOTRAPI

TOKSIKOLOGI
PENTINGNYA PENGEMBAGAN OBAT
BARU

Pentingnya pengembagan dan penemuan


obat baru diperlukan untuk menjawab
tantagan pelayanan kesehatan, baik untuk
tujuan promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif.

Obat moderen dikembangkan melalui proses


yang panjang serta memakan biaya tinggi, dan
setiap tahun puluhan bahkan ratusan masuk
kepasar obat dunia dan ini akan terus berlanjut
Secara umum, efikasi atau kemanjuran dan
keamanan (safety) adalah 2 parameter utama
untuk penilaian obat.
PENGEMBANGAN OBAT
Usaha penemuan obat baru
pada umumnya besifat
coba-coba (trial and error)

Biaya pengembangan obat


baru sangat mahal dan
memakan waktu yang
lama

Perlu adanya pengembangan


obat secara terarah
(rancangan obat rasional)
PENGGOLONGAN OBAT
BERDASARKAN SUMBERNYA
 Obatalamiah : obat yang terdapat di alam yaitu pada
tanaman, hewan dan mineral.
Contoh : kuinin, atropin, minyak ikan, belerang,
kalium bromida.

 Obatsemisintetik : obat hasil sintesis yang bahan


dasarnya terdapat di alam.
Contoh : morfin menjadi kodein.

 Obatsintetik murni : obat yang bahan dasarnya tidak


berkhasiat, setelah disintesis akan didapatkan senyawa
dengan khasiat farmakologis.
Contoh : analgetika, antihistamin, dan diuretik
Dari 252 obat pada daftar obat esensial yang
dikeluarkan oleh WHO, sumber – sumber obat dapat
dibagi sebagai berikut :
1. sintesis kimia (48.9%)
2. semisintetik (9.5%)
3. mikroorganisme (6.4%)
4. vaksin (4.3%)
5. sera (2%)
6. mineral (9.1%)
7. tumbuh – tumbuhan (11.1%)
8. hewan (8.7%)
EFEK OBAT

Onset dan durasi efek obat terhadap


tubuh dipengaruhi oleh

Efek obat dapat


bersifat lokal dan
Formulasi obat sistemik

Cara pemberian obat


MACA-MACAM EFEK OBAT
 Efek samping : efek obat yang tidak diinginkan
untuk tujuan terapi.

 Efek teratogenik: efek obat yang pada dosis


terapeutik untuk ibu hamil mengakibatkan
cacat pada janin.

 Efek toksik: efek yang tidak diinginkan dan


lebih berat dari efek samping. Kejadian efek
toksik dipengaruhi oleh besarnya dosis yang
diberikan.

 Efek idiosinkrasi: efek suatu obat secara


kualitatif berlainan sekali dengan efek terapi
normalnya.
EFEK TERAPI

 Terapi kausal: obat yang meniadakan


penyebab penyakit

 Terapi simtomatik: obat yang


menghilangkan atau meringankan gejala
penyakit

 Terapi substitusi: obat yang


menggantikan zat yang dibutuhkan oleh
tubuh
RANCANGAN OBAT

DEFINISI

 Usahauntuk pengembangan obat yang telah


ada, yang sudah diketahui struktur molekul
dan aktivitas biologisnya, atas dasar
penalaran yang sistematik dan rasional,
dengan mengurangi faktor coba-coba
seminimal mungkin
TUJUAN RANCANGAN OBAT

 Mendapatkan obat baru dengan aktivitas


yang lebih baik dengan biaya yang layak
secara ekonomi, efek samping yang minimal,
bekerja lebih selektif, masa kerja lebih lama
dan meningkatkan kenyamanan pemakaian
obat.
SKEMA PENGEMBANGAN OBAT BARU
DAN TAHAP-TAHAP UJI KLINIK
Uji klinik fase III
Pencarian Aplikasi Obat
(efikasi multi-
senyawa aktif baru
center

Penapisan Uji Klinik fase II Pemasaran


farmakologi (efikasi) Obat

Uji Klinik fase


Uji farmakologis Uji klinik fase I
IV (post
lanjut (keamanan)
marketing)
UJI KLINIS FASE I

 Dilakukan terhadap beberapa volunter sehat


 Uji klinis fase I meliputi: uji farmakologi
klinik, studi metabolik, studi efikasi, dan
studi farmakokinetik, uji toksisitas kronik, uji
karsionogenik.
 Penentuan dosis efikasi
UJI KLINIS FASE II

 Dilakukan terhadap penderita/pasien dalam


jumlah terbatas (50-300 orang)
 Tujuan untuk melihat efek keamanan obat
 Pengembangan formulasi
 Stabilitas obat
 Proses ini memerlukan waktu antara 3
sampai 6 tahun
UJI KLINIS FASE III

 Dilakukan percobaan klinis pada volunter


yang sehat dan pasien dengan desain double
blind
 Tujuan untuk evaluasi efikasi, toleransi obat,
monitoring efek samping
 Dilakukan uji produksi dalam skala besar
 Hasil dari uji klinis fase III adalah dokumen
evaluasi terapeutik dan klinik
 Hasil uji klinis fase III menentukan bisa
tidaknya obat baru beredar di pasaran
UJI KLINIS FASE IV

 Dilakukan setelah obat beredar di pasaran


 Tujuan untuk memastikan keamanan obat
dan memantau resiko-resiko yang mungkin
terjadi akibat penggunaan obat.
CONTOH HASIL RANCANGAN
OBAT RASIONAL

 Pralidoksim: digunakan sebagai obat


penunjang atropin pada pengobatan
keracunan oleh senyawa organofosfat
 Asiklovir: senyawa antivirus yang efektif
terhadap herpes
 Brokresin: antihistamin
 Kaptopril: antihipertensi
 Alfa Metildopa : antihipertensi
SEKIAN DAN
TRIMAKASIH

Thank
you !

Anda mungkin juga menyukai