Pendahuluan
Oleh:
Siswandono
Departemen Kimia Farmasi FF Unair
Topik Bahasan
1. Pendahuluan Rancangan Obat
2. Sifat-sifat Molekul Obat
3. Sifat-sifat Molekuler Protein
4. Pengembangan Obat
5. Rancangan Obat & Metode Optimalisasi
6. Modifikasi Molekul
7. Rancangan Pra-Obat
8. Rancangan Obat Rasional – H2 Antagonis
9. Docking dan Scoring
10. Rancangan N-Benzoil--Lactam Antibiotic.
Pustaka
1. Siswandono, 2016, Kimia Medisinal I, Edisi kedua, Surabaya: Airlangga
University Press.
2. Foye, WO, 2013, Principles of Medisinal Chemistry, 7th ed., Philadelphia,
London: Lea & Febiger.
3. Merz KM, Ringe D, Reynolds CH, 2010, Drug Design, Structure- and
Ligand-Based Approaches, New York: Cambridge University Press.
4. Patrick GL, 2013, An Introduction to Medicinal Chemistry, 5th Ed., Oxford:
Oxford University Press.
5. Ghosh AK & Gemma S, 2014, Structure-based Design of Drugs and Other
Bioactive Molecules, Tools and Strategies, Weinheim: Wiley-VCH Verlag
GmbH & Co.
6. Young DC, 2009, Computational Drug Design, A Guide for Computational
and Medicinal Chemists. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc.
7. Rekka EA & Kourounakis PN, 2008, Chemistry and Molecular Aspects of
Drug Design and Action, Boca Raton: CRC Press.
8. Smith HJ, 2006, Smith and Williams' Introduction to the Principles of Drug
Design and Action, 4th ed, Boca Raton: Taylor & Francis Group.
Rancangan Obat
Obat
senyawa yang digunakan untuk pengobatan penyakit, bahan
diagnostik,
senyawa kimia yang dapat mempengaruhi/menimbulkan
efek pada sistem biologis, termasuk : insektisida, fungisida,
herbisida, flavoran, odoran, penarik dan pengusir serangga.
senyawa yang digunakan untuk uji farmakologi dan fisiologi.
RANCANGAN OBAT
Uji Toksisitas Akut
Penapisan Farmakologis
Pemasaran Obat
Pencarian Literatur
RANCANGAN OBAT
Perlindungan Paten
Pengenalan Masalah
dilakukan studi riset dasar yaitu tentang proses penyakit,
penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme, fungsi
sistem normal tubuh dan perubahan sistem akibat
penyakit, dan studi dasar-dasar kimia dan biokimia.
Tujuan :
1. mendapatkan obat baru dengan aktivitas yang lebih baik
dengan biaya yang layak secara ekonomi,
2. mendapatkan obat dengan efek samping minimal (aman
digunakan), bekerja lebih selektif, masa kerja lebih lama,
dan meningkatkan kenyamanan pemakaian obat.
Langkah-langkah dalam merancang obat :
Mencari senyawa penuntun (lead compound) untuk pangkal tolak
modifikasi molekul.
Senyawa penuntun : senyawa yang dapat menimbulkan aktivitas
biologis, seperti aksi terapetik, aksi toksik, regulasi fisiologik,
hormon, dan feromon, serta senyawa yang terlibat atau
berpengaruh terhadap proses biokimia dan patologi pada hewan
atau tumbuh-tumbuhan.
Senyawa yang dikembangkan mempunyai sifat kurang mengun-
tungkan, seperti : aktivitas yang lemah, kurang spesifik, efek
samping besar, kurang stabil, masa kerja singkat, atau mempunyai
bau dan rasa yang kurang menyenangkan.
Manipulasi molekul (modifikasi struktur) : mensintesis sejumlah
turunan senyawa penuntun, melakukan identifikasi struktur dan
menguji aktivitas biologisnya.
Gugus atau substituen yang disubstitusikan dapat dipilih dengan
menggunakan : metode Topliss, metode pencarian Fibonacci,
metode rangkaian optimisasi simpleks atau analisis klaster. Jumlah
senyawa yang disintesis tergantung dari metode yang digunakan.
Merumuskan hubungan kuantitatif sementara antara struktur-
aktivitas biologis dari senyawa yang jumlahnya terbatas dengan
menggunakan statistik analisis regresi. Pada tahap ini digunakan
model LFER Hansch atau model de novo Free-Wilson.
Parameter sifat kimia fisika dalam HKSA model Hansch :
1. parameter lipofilik, seperti log P, ClogP, , f dan Rm,
2. parameter elektronik, seperti pKa, , i, *, F, dan R, Moldock
3. parameter sterik, seperti MR, CMR, [P], Es, L, dan B1-B5 .
Parameter dapat ditentukan melalui percobaan atau perhitungan
teoritis misal: perhitungan nilai log P dengan menggunakan
tetapan Hanch-Fujita, tetapan fragmentasi f Hansch-Leo dan f
Rekker-Mannhold, atau menggunakan program komputer tertentu.
Hasil analisis regresi dievaluasi dan merancang senyawa sejenis
untuk mengembangkan dan menyempurnakan HKSA.
Peneliti harus yakin bahwa senyawa sejenis yang akan disintesis
merupakan pilihan “terbaik” secara hipotesis.
Dari proses di atas didapatkan senyawa-senyawa terpilih untuk
calon obat, dan selanjutnya dipatenkan.
Senyawa terpilih diuji farmakologi lebih lanjut pada
beberapa spesies hewan, seperti tikus, anjing dan
primata, yaitu uji toksisitas subakut, studi teratogenik
dan mutagenik, selain itu juga dilakukan studi
farmakokinetik pada hewan dan uji dosis yang
menimbulkan gejala toksisitas dan kematian.
Merancang penggunaan bentuk sediaan obat yang
sesuai.
Merancang aturan dosis yang sesuai.
Evaluasi klinik (Fasa I sampai IV).
WINDOWS:
AUTODOCK
ARGUSLAB
MOLECULAR OPERATING ENVIRONMENT (MOE)
DISCOVERY STUDIO (ACCELRYS)
MAESTRO (SCHRODINGER)
SYBYL
MOLEGRO VIRTUAL DOCKER
18
MEKANISME AKSI ACE INHIBITOR
Bradikininogen
(Kaladin) Prorenin Renin Angiotensinogen
Ralikrein
Bradikinin Angiotensin I
Senyawa Penghambat ACE
(Kaptopril) ACE
Enzim
Pelepasan prostaglandin
Reseptor Subtipe AT 1 Subtipe AT 2, AT 3, AT 4
Respons ?
Vasokontriksi Sekresi aldosteron
Vasodilatasi
Retensi Na+
Volume air meningkat
Penurunan tekanan darah
++
Zn H
-
H H O O
- Kaptopril
S C C C C O
H CH3
- H -
O H H O O
O C C N C C C O Lisinopril
(CH2)2 (CH2)4
NH2
ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYME RECEPTOR
(2X91)
Mekanisme aksi:
Turunan penisilin mempunyai bagian struktur
yang mirip dengan gugus ujung D-alanil-D-
alanin dari bagian pentapeptida unit peptido-
glikan dapat mengikat enzim transpeptidase
(katalis penggabungan peptidoglikan) melalui
ikatan kovalen dinding sel menjadi lemah,
karena tekanan turgor dari dalam dinding sel
pecah/lisis bakteri mengalami kematian.
Mechanism of action -lactam antibiotics
S CH3 S CH3
R CONH R CONH
CH3 CH3
+ C N O C N
-O COOH
H COOH
Covalent Bond
O O
Nucleofil attack from OH/NH2 amino acid enzyme to C carbonyl group -lactam ring
O H
CH3
S
R C N
CH3
N
O
COOH
OCH2 Penisilin V
+ gugus penarik elektron (O,N)
pada posisi cincin aromatis
OCH2 CH2 Penisilin K
Tidak tahan
CH2 Benzilpenisilin
enzim -laktamase
OCH3
Metisilin
+ gugus ‘bulky”
OCH3
pada cincin
Nafsilin
Tahan terhadap
OCH2CH3
R' enzim -laktamase
Oksasilin (R' = H)
HN
Kloksasilin (R' = 6-Cl) O2
O CH3 S CH3
Dikloksasilin (R' = 2-Cl,6-Cl)
CH3
N
Flukloksasilin (R' = 2-Cl,6-F) O COOH
Sulbaktam
H O H
CH3
S
R' C C N
CH3
NH2 N
O
COOR
R R'
H OH Amoksisilin
+ OH meningkatkan
permeabilitas membran
O
sel bakteri
CH2 O C C(CH3)3 H Pivampisilin
O Dibuat bentuk ester
CH O C OCH2CH3 H Bakampisilin pra-obat
CH3
O
O
Absorpsi lebih besar
H Talampisilin
R2
NH
H H
N
R1 S
O
N
O
OH
O
R1 R2
H H Ampicillin
Inactive against P. aeruginosa
OH H Amoxycillin
O O
O
H N Piperacillin
-NHCO- acidity
N CH3
C
H2
O O
N
O
OH N-Benzoylampicillin
R' derivatives
ChemBioDraw Ultra O
NH2
H
N
H 2D HO
O
S
NH
OH
S
HO
H
O O
N N
H
O
NH2
OH
Amoxycillin O
Amoxycillin metabolite form
(2S,5R,6R)-6-(2-amino-2-(4-hydroxyphenyl)acetamido)-
3,3-dimethyl-7-oxo-4-thia-1-azabicyclo[3.2.0]heptane-2-
carboxylic acid
ChemBio3D Ultra
3D
Energy minimize
MM2 / MMFF 94
Cavity 2
Cavity 1
Amoxycillin N-(Benzoyl)amoxycillin
Amoxycillin N-(Benzoyl)amoxycillin
by Molegro Virtual Docker Program
H Bonding in Interaction Ligand-Receptor
Compounds Ser62 Thr301 Lys65 Asn161 Asp114 Water
Amoxycillin + + + + + +5
N-Benzoylamoxycillin + + + + + +5
N-(2-Chlorobenzoyl)amoxycillin + + + + + +5
N-(3-Chlorobenzoyl)amoxycillin + + + + + +5
N-(4-Chlorobenzoyl)amoxycillin + + + + + +5
N-(2,4-Dichlorobenzoyl)amoxycillin + + + + + +5
N-(3,4-Dichlorobenzoyl)amoxycillin + + + + + +5
N-(4-Bromobenzoyl)amoxycillin + + + + + +5
N-(4-Fluorobenzoyl)amoxycillin + + + + + +5
N-(4-Trifluoromethylbenzoyl)amoxycillin + + + + + +5
N-(4-Methoxybenzoyl)amoxycillin + + + + + +5
N-(4-Methylbenzoyl)amoxycillin + + + + + +5
N-(4-t-Butylbenzoyl)amoxycillin + + + + + +5
N-(4-Nitrobenzoyl)amoxycillin + + + + + +5
OH
DOCKING PARAMETERS OF
N-(BENZOYL)AMOXYCILLIN O
H
H
S
N
DERIVATIVES R
N
H
N
O
OH
O
O
Bromisoval Phenobarbital
O O
CH3 O O
Farmakofor
CH N NH2
H
H3C C N NH2 R
H2 H Farmakofor
Isovalerylurea Benzoylurea
Nilai parameter lipofilik, elektronik, sterik dan aktivitas turunan benzoilurea
O
2
QSAR
C
3 NH
1
R
4 6
C
5
H N O
H
No. Gugus R ED50 Log 1/ED50 f Log P ( f) p mp Fp Fmp Es B1m B1p
(mg/kg) (mg/kg)
2. 2-H, 3-H, 4-Cl - - 0,71 1,331 1,685 0,23 0,23 0,41 0,41 0,27 1 1,8
3. 2-H, 3-Cl, 4-Cl 67,858 -1,832 1,42 2,05 2,413 0,23 0,6 0,41 0,82 0,54 1,8 1,8
4. 2-Cl, 3-H, 4-Cl 123,458 -2,092 1,42 2,05 2,413 0,23 0,23 0,41 0,41 0,54 1 1,8
5. 2-H, 3-H, 4-Br 71,778 -1,856 0,86 1,542 1,886 0,23 0,23 0,44 0,44 0,08 1 1,95
6. 2-H, 3-H, 4-F 213,805 -2,33 0,14 0,852 1,196 0,06 0,06 0,43 0,43 0,78 1 1,35
7. 2-H, 3-CF3, 4-H 30,789 -1,488 0,88 1,631 1,975 0 0,43 0 0,38 -1,16 1,98 1
8. 2-H, 3-H, 4- 790,134 -2,898 -0,02 0,682 1,028 -0,27 -0,27 0,26 0,26 0,69 1 1,35
OCH3
9. 2-H, 3-H, 4-CH3 - - 0,56 1,132 1,476 -0,17 -0,17 -0,04 -0,04 0 1 1,52
10. 2-H, 3-H, 4-t- 18,225 -1,261 1,98 2,69 3,034 -0,2 -0,2 -0,07 -0,07 -1,54 1 2,6
C4H9
11. 2-H, 3-H, 4-n- 71,841 -1,856 2,13 2,689 3.033 -0,16 -0,16 -0,06 -0,06 -0,39 1 1,52
C4H9
1. 6,25 0 0
2. 12,5 0 2 0 0 2 0 0
3. 25 2 0 0 4 2 2 5 3 2
4. 50 5 1 1 6 4 3 0 8 8 3
5. 100 7 3 2 7 5 7 2 10 0 0 10 7
6. 150 5 10 1 10
7. 200 10 7 2 9 6 5 2 2
8. 300 8 10 7 4
9. 400 10 2 10 10 4 2
10. 600 2 4 2
11. 1200 4 6 4
12. 2400 4 10 4
ED50 (mg/kgbb) 67,464 196,172 - 67,858 123,458 71,778 213,805 30,789 790,134 - 18,225 71,841
Matriks korelasi antar variabel HKSA
turunan benzoilurea
Log f LogP p mp Fp Fmp Es B1m B1p
1/ED50
1
0,73* 1
0,76* 1,00* 1
0,76* 1,00* 1,00* 1
0,13 0,01 0 0,01 1
0,33 0.07 0,08 0,08 0,82* 1
-0,4 -0,3 -0,3 -0,29 0,69* 0,43 1
-0,09 -0,16 -0,15 -0,14 0,73* 0,82* 0,80* 1
-0,82* -0,64 -0,69 -0,68 0,34 0,05 0,56 0,31 1
0,4 0,1 0,12 0,13 0,26 0,77* -0,04 0,55 -0,29 1
0,49 0,65 0,66 0,66 0,05 -0,12 0,09 -0,05 -0,44 -0,26 1
Hasil perhitungan HKSA turunan benzoilurea
No. Persamaan Regresi r s F
A. Satu Parameter
a. Linier