Farm
Topik Bahasan
1. Pendahuluan rancangan obat
2. Aktivitas dalam perancangan obat
3. Drug development
4. Senyawa penuntun
5. Modifikasi senyawa penuntun
6. Pengukuran kuantitatif aktivitas biologis
7. Sifat-sifat protein
8. Rancangan obat rasional – H2 Antagonis
9. Metode optimalisasi
10. Rancangan pra-obat
11. Elusidasi struktur
12. HKSA
ASSESMENT
UTS : 20-30%
UAS : 20-30%
TUGAS 40-60%
Rancangan Obat
Obat
senyawa yang digunakan untuk pengobatan penyakit,
bahan diagnostik
senyawa kimia yang dapat mempengaruhi/menimbulkan
efek pada sistem biologis, termasuk : insektisida,
fungisida, herbisida, flavoran, odoran, penarik dan pengusir
serangga.
senyawa yang digunakan untuk uji farmakologi dan fisiologi.
RANCANGAN OBAT
Uji Toksisitas Akut
Penapisan Farmakologis
Pemasaran Obat
Pencarian Literatur
RANCANGAN OBAT
Perlindungan Paten
Pengenalan Masalah
dilakukan studi riset dasar yaitu tentang proses
penyakit, penyakit yang disebabkan oleh
mikroorganisme, fungsi sistem normal tubuh dan
perubahan sistem akibat penyakit, dan studi dasar-
dasar kimia dan biokimia.
Tujuan :
1. mendapatkan obat baru dengan aktivitas yang lebih baik
dengan biaya yang layak secara ekonomi,
2. mendapatkan obat dengan efek samping minimal (aman
digunakan), bekerja lebih selektif, masa kerja lebih lama,
dan meningkatkan kenyamanan pemakaian obat.
Langkah-langkah dalam merancang obat :
Mencari senyawa penuntun (lead compound) untuk pangkal
tolak modifikasi molekul.
Senyawa penuntun : senyawa yang dapat menimbulkan aktivitas
biologis, seperti aksi terapetik, aksi toksik, regulasi fisiologik,
hormon, dan feromon, serta senyawa yang terlibat atau
berpengaruh terhadap proses biokimia dan patologi pada hewan
atau tumbuh-tumbuhan.
Senyawa yang dikembangkan mempunyai sifat kurang mengun-
tungkan, seperti : aktivitas yang lemah, kurang spesifik, efek
samping besar, kurang stabil, masa kerja singkat, atau mempunyai
bau dan rasa yang kurang menyenangkan.
Manipulasi molekul (modifikasi struktur) : mensintesis sejumlah
turunan senyawa penuntun, melakukan identifikasi struktur dan
menguji aktivitas biologisnya.
Gugus atau substituen yang disubstitusikan dapat dipilih dengan
menggunakan : metode Topliss, metode pencarian Fibonacci,
metode rangkaian optimisasi simpleks atau analisis klaster. Jumlah
senyawa yang disintesis tergantung dari metode yang digunakan.
Merumuskan hubungan kuantitatif sementara antara struktur-
aktivitas biologis dari senyawa yang jumlahnya terbatas dengan
menggunakan statistik analisis regresi. Pada tahap ini digunakan
model LFER Hansch atau model de novo Free-Wilson.
Parameter sifat kimia fisika dalam HKSA model Hansch :
1. parameter lipofilik, seperti log P, , f dan Rm,
2. parameter elektronik, seperti pKa, , i, *, F, dan R,
3. parameter sterik, seperti MR, [P], Es, L, dan B1-B5 .
Parameter dapat ditentukan melalui percobaan atau perhitungan
teoritis misal: perhitungan nilai log P dengan menggunakan
tetapan Hanch-Fujita, tetapan fragmentasi f Hansch-Leo dan f
Rekker-Mannhold, atau menggunakan program komputer tertentu.
Hasil analisis regresi dievaluasi dan merancang senyawa sejenis
untuk mengembangkan dan menyempurnakan HKSA.
Peneliti harus yakin bahwa senyawa sejenis yang akan disintesis
merupakan pilihan “terbaik” secara hipotesis.
Dari proses di atas didapatkan senyawa-senyawa terpilih untuk
calon obat, dan selanjutnya dipatenkan.
Senyawa terpilih diuji farmakologi lebih lanjut pada
beberapa spesies hewan, seperti tikus, anjing dan
primata, yaitu uji toksisitas subakut, studi teratogenik
dan mutagenik, selain itu juga dilakukan studi
farmakokinetik pada hewan dan uji dosis yang
menimbulkan gejala toksisitas dan kematian.
Merancang penggunaan bentuk sediaan obat yang
sesuai.
Merancang aturan dosis yang sesuai.
Evaluasi klinik (Fasa I sampai IV).