Skripsi ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Oleh :
MOH GIFARI S
C12114318
i
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang pantas peneliti lafaskan kecuali ucapan puji dan syukur
Luka dan Perawatannya di Klinik Perawatan Luka Griya Afiat Makassar”, yang
Hasanuddin, Makassar.
sejak awal hingga akhir penyusunannya. Namun berkat bimbingan, bantuan, dan
kerjasama dari berbagai pihak akhirnya hambatan dan kesulitan yang dihadapi
ucapan terima kasih kepada kedua orang tua peneliti yang tercinta, Ayahanda
Bahtiar dan Ibunda Rosmini Y. Paliba serta seluruh keluarga yang telah
memberikan doa dan dukungan baik moril maupun materil selama kuliah hingga
yang terhormat:
1. Ibu Dr. Ariyanti Saleh, S.Kp., M.Kes selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan FK Unhas.
ii
2. Bapak Dr. Takdir Tahir, S.Kep, Ns., M.Kes dan Bapak Nuurhidayat Jafar,
S.Kep., Ns., M.Kep selaku pembimbing satu dan dua yang senantiasa memberi
3. Bapak Saldy Yusuf, S.Kp., Ns., MHS, ETN dan Bapak Moh. Syafar Sangkala,
S.Kep., Ns., MANP. selaku penguji yang memberikan banyak masukan dan
4. Staf di Klinik Perawatan Luka Griya Afiat Makassar yang membantu dalam
penyusunan proposal
5. Seluruh dosen dan staf Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran,
dukungan dan motivasi dalam segala hal terkait penyusunan proposal ini
10. Jumratun Tri Novianti dan Dian Safitri Musytari, S.Kg yang senantiasa
iii
11. Teman-teman KKN Profesi Kesehatan Angkatan 56 Kelurahan Tanuntung,
dukungannya.
tentunya tidak dapat memberikan balasan yang setimpal kecuali berdoa semoga
peneliti hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari salah dan khilaf dalam
sempurna hanya milik Allah SWT semata. Oleh karena itu, peneliti senantiasa
baik lagi di masa yang akan datang. Akhir kata mohon maaf atas segala salah
dan khilaf.
Moh. Gifari S
iv
ABSTRAK
Latar Belakang: Luka didefinisikan sebagai rusaknya kesatuan / komponen jaringan, dimana
secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang. Luka dapat dibagi menjadi dua
jenis yaitu luka akut dan luka kronik. Angka kejadian luka yang terus meningkat dari tahun ketahun
akan menjadi masalah yang besar jika tidak di imbangi oleh pengetahuan perawat tentang luka dan
bagaimana cara perawatannya. Pengenalan karakteristik luka yang terdiri dari 13 item BJWAT dan
perawatannya yakni jenis dressinf dan cleansing dapat membantu perawat untuk meningkatkan
pengetahuannya terkait penanganan luka.
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran karakteristik luka dan perawatannya di Klinik Perawatan
Luka Griya Afiat Makassar.
Metode: rancangan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Retrospektif. Teknik sampling
yang digunakan yaitu total sampling dengan total sampel sebanyak 145 responden. Pengumpulan
data dilakukan berdasarkan data sekunder yaitu catatan rekam medik pasien pada kunjungan pertama
dan terakhir di Klinik Perawatan Luka Griya Afiat Makassar.
Hasil: Dari hasil penelitian ditemukan bahwa kebanyakan pasien yang berkunjung ke klinik
perawatan luka adalah perempuan sebanyak 59.3% (86 orang), dengan jenis luka kebanyakan adalah
luka kronik sejumlah 86.2% (125 orang). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terjadi
penurunan skor BJWAT dengan skala 21-40 dari 59.3% (86 orang) menjadi 33.8% (49 orang)
dengan rata-rata waktu perawatan 62 hari dan rata-rata jumlah kunjungan 12 kali kunjungan. Jenis
dressing yang digunakan kebanyakan adalah Topical Cream dan Hydrogel sebagai dressing primer,
Non Adherent Dressing sebagai dressing sekunder, serta Haft dan Hipafix sebagai dressing tersier.
Sementara jenis Cleansing yang paling banyak di temukan dalam penelitian ini adalah NaCl 0.9%
dan Air Mineral Botol.
Kesimpulan dan Saran: karakteristik luka sangat penting untuk di nilai agar dapat diketahui
kondisi luka yang semakin membaik atau malah semakin memburuk. Oleh karena itu penting bagi
seorang perawat memahami cara menilai karakteristik luka dan perawatan luka.
v
ABSTARCT
Background: Wound is defined as the destruction of the tissue which is specially as the damaged
of some substance or missing tissue. Wound can be divided as an acute wound and chronic wound.
The rate of wound always increase every years and it can be a big problem if there’s not balanced
with nurse’s knowledge about wound and their treatment. The introduction of wound characteristic
consist of 13 item in BJWAT, dressing cleansing can help nurses to improve their knowledge about
woundcare.
Purpose: This research aim to find out the description of wound characteristic and their treatment
at Griya Afiat’s Woundcare Clinic Makassar.
Method: This research use Quantitative Design with Retrospective Design. Sampling technique
used in this research is Total Sampling with the number of samples is 145 respodents. Collective
data in this research based on patient’s medical record at the first and the last visit in Griya Afiat’s
Woundcrae Clinic Makassar.
Result: This research found that the majority of patient’s who visite woundcare clinic is woman as
many as 59.3% (86 peoples), with the most type of wound is chronic as many as 86.2% (125 people).
This research also showed that there was a decrease of BJWAT score by 21-40 scale from 59.3%
(86 peoples) to 33.8% (49 peoples) with average treatment time is 62 days and the average of number
visits 12 visits. The most type of dressing was Topical Cream and Hydrogel as primary dressing,
Non Adherent Dressing as secondary dressing, and hypafix as tertiary dressing. While the most
common type of Cleansing found in this study was 0.9% NaCl and Bottled Mineral Water.
Conclusions and Suggestions: The value of wound characteristic is very important to know the
condition of wound is getting better or worse. Therefore it’s important for a nurse to understand how
to assess wound characteristic and their treatment.
vi
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 5
C. Tujuan ........................................................................................................ 5
vii
D. Alur Penelitian......................................................................................... 39
B. Pembahasan ............................................................................................. 65
B. Saran ........................................................................................................ 73
Lampiran ......................................................................................................................... 78
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 ............................................................................................................. 36
x
DAFTAR TABEL
Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Karakteristik Tepi Luka Pada Kunjungan Awal
dan Kunjungan Akhir .................................................................... 52
Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Karakteristik Goa Pada Kunjungan Awal dan
Kunjungan Akhir ........................................................................... 53
Tabel 5.11. Distribusi Frekuensi Karakteristik Warna Kulit Sekitar Luka Pada
Kunjungan Awal dan Kunjungan Akhir ........................................ 58
xi
Tabel 5.13. Distribusi Frekuensi Karakteristik Pengerasan Jaringan Tepi Pada
Kunjungan Awal dan Kunjungan Akhir ........................................ 60
Tabel 5.17. Distribusi Frekuensi Jenis Dressing Pada Kunjungan Awal dan
akhir............................................................................................... 63
Tabel 5.18. Distribusi Frekuensi Jenis Cleansing Pada Kunjungan Awal dan
akhir............................................................................................... 64
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia pasti pernah mengalami yang namanya luka entah itu luka
jumlah 52,3% dan rata-rata usia 61,7 tahun. Lebih dari 1,6% pasien
terakhir. Hampir dua pertiga luka sembuh (65,8%) dengan waktu rata-rata
atau lebih untuk sembuh (Fife, Carter, Walker, & Thomson, 2012).
rawat jalan pada beberapa rumah sakit daerah yang ada di Indonesia bagian
prevalensi faktor risiko luka kaki diabetik sebesar 55,4%. Sementara itu
prevalensi luka kaki diabetik itu sendiri sebesar 12% (Yusuf, et al., 2016)
peningkatan dari tahun 2007 yakni 1,1% menjadi 2,1% pada tahun 2013.
1
Beberapa provinsi yang juga mengalami peningkatan prevelensi DM antara
lain Maluku (0,5% menjadi 2,1%), Sulawesi Selatan (0,8% menjadi 3,4%),
Barat dan Nusa Tenggara Barat. Sementara luka akut menempati urutan
temukan adalah luka lecet/memar yaitu sebesar 74,6% di susul oleh luka
RSUP Dr. M. Djamil, dari 100 kunjungan luka, tercatat distribusi jenis luka
dan lokasi terbanyak pada korban meninggal yaitu jenis luka terbanyak
yaitu luka lecet sebanyak 54 (39,2%) kasus pada bulan Juli 2010 – Juni
Sedangkan pada bulan Juli 2011 – Juni 2012 tercatat luka lecet sebanyak 63
(44,8%) kasus dengan lokasi luka terbanyak pada daerah kepala sebanyak
Setiap luka baik itu luka akut maupun luka kronik pasti akan selalu
melibatkan yang namanya kulit dalam berbagai hal entah itu melalui
2
(Maryunani, 2015). Oleh karena itu perawatan luka harus berlandaskan pada
terapkan untuk merawat luka yaitu teknik steril dan teknik bersih. Teknik
dengan alat sterilisasi maupun dari pabrik tempat alat tersebut diproduksi.
cukup dengan keadaan yang bersih tanpa perlu di sterilisasi terlebih dahulu
(Semer, 2013).
konvensional dan teknik perawatan luka modern. Teknik rawat luka modern
Luka diabetik. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa balutan luka
secara mendalam. Penelitian ini merupakan salah satu dari tiga rangkaian
3
penelitian terintegrasi yang di lakukan di wilayah Makassar yakni RS.
klinik dan non klinik yang ada di wilayah makassar. Fakta bahwa masi
gunakan dalam perawatan luka. Oleh karena itu penelitian ini dapat menjadi
Penelitian ini juga dapat menjadi pengetahuan tentang jenis Dressing dan
modern. Poin yang akan diamati adalah karakteristik luka yang di observasi
karakteristik luka yang meliputi ukuran luka, kedalaman, tepi luka, goa, tipe
perawatan luka.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Makassar
2. Tujuan khusus
Kunjungan
luka, tepi luka, eksudat, dasar luka, warna kulit di sekitar luka,
Makassar Makassar.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Untuk mahasiswa
karakteristik tersebut.
3. Untuk masyarakat
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Luka
B. Jenis Luka
yaitu luka akut dan luka kronis. Luka akut yaitu luka yang baru dan
terkontaminasi, Luka kotor atau terinfeksi (Kozier, Erb, Berman, & Snyder,
2011).
7
1. Luka bersih, merupakan luka yang tidak terinfeksi, terdapat proses
dan luka pembedahan yang tidak di lakukan dengan teknik steril atau
4. Luka kotor atau terinfeksi, merupakan luka yang berisi jaringan mati
drainase purulen
Gambar 2.1 luka stadium I (Kozier, Erb, Berman, & Snyder, 2011)
8
2. Stadium II : Luka “Partial Thickness”
Yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis atau bagian atas
dari dermis tetapi tidak melintasinya. Tanda klinis dari luka stadium II
antara lain abrasi, blister atau lubang yang dangkal, lembab dan nyeri.
Gambar 2.2 luka stadium II (Kozier, Erb, Berman, & Snyder, 2011)
epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul
secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa
Gambar 2.3 luka stadium III (Kozier, Erb, Berman, & Snyder, 2011)
9
4. Stadium IV : Luka “Full Thickness”
Yaitu luka yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan
Gambar 2.4 luka stadium IV (Kozier, Erb, Berman, & Snyder, 2011)
C. Etiologi Luka
bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak
tajam. Biasa terjadi pada kulit dan tidak sampai jaringan subkutis.
3. Luka robek / laserasi, biasanya terjadi akibat benda tajam atau benda
peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.
10
Walaupun perdarahan nyata seringkali sedikit, kerusakan jaringan
internal dapat sangat luas. Luka bisa mempunyai resiko tinggi terhadap
5. Luka tembak, yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada
bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung
biasanya lukanya akan melebar. Luka ini biasa disebabkan oleh peluru.
8. Luka hancur, sulit di golongkan dalam salah satu jenis luka. Luka hancur
akan terjadi kepada setiap individu yang mengalami luka. Artinya secara
11
Gambar 2.5 Grafik fase penyembuhan luka mulai dari fase inflamasi,
luka yaitu fase inflamasi, fase proliferasi, dan fase maturasi / remodeling
(Maryunani, 2015).
1. Fase inflamasi:
Fase inflamasi hanya berlansung selama 5-10 menit dan setelah itu
jaringan lunak. Dalam fase ini pendarahan akan di hentikan dan area
luka akan dibersihkan dari benda asing, sel-sel mati dan bakteri untuk
tandai dengan adanya eritema, hangat pada kulit, edema dan rasa sakit
12
Gambar 2.6 Fase Inflamasi (Wiley & Sons, 2013)
dengan proliferasi sel. Yang berperan penting dalam fase ini adalah
sejumlah sel dan pembuluh darah baru tertanam di dalam jaringan baru.
13
Gambar 2.7 Fase Proliferasi (Maryunani, 2015)
Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah terjadi luka dan berakhir
kuat dan bermutu. Sintesa kolagen yang telah dimulai pada fase
14
Gambar 2.8 Fase maturasi atau remodelling (Wiley & Sons, 2013)
E. Karakteristik Luka
1. Lokasi
15
2. Bentuk
Untuk luka yang akan sembuh, akan sering berubah bentuk dan
luka bisa terlihat saat area permukaan luka terbuka berkurang dan saat
3. Ukuran
mengukur (dalam cm) aspek terpanjang dan tegak lurus dari permukaan
luka yang terlihat. Hal ini dapat menjadi sulit untuk ditentukan dalam
mengukur ukuran pada beberapa luka, karena tepi luka mungkin sulit
4. Kedalaman
aplikator dengan pulpen, dan ukur jarak dari ujung yang ditandai,
16
5. Tepi
paling penting. Saat menilai tepi luka, lihat bagaimana penamakan dari
luka tersebut.
6. Undermining/Tunneling
margin luka: sempit dan cukup panjang dan tampaknya memiliki tujuan.
berwarna hitam, coklat, abu-abu, atau kuning. Tekstur bisa kering dan
meliputi tampilan, warna, konsistensi. Bau bisa ada atau tidak ada.
tendon. Jaringan putih bisa berupa jaringan ikat, fasia, atau ligamen.
17
8. Eksudat
jumlah eksudat di luka, amati dua area yakni luka itu sendiri dan balutan
yang digunakan pada luka. Amati luka untuk menilai kelembaban yang
ada. Sebelum menilai jenis eksudat, bersihkan luka dengan NaCl atau
air putih secara normal dan evaluasi eksudat segar. Pilih jenis eksudat
dan kapiler kecil atau mungkin disebabkan oleh aliran darah masuk
10. Edema
18
11. Indurasi
Indurasi dapat menjadi tanda kerusakan yang akan terjadi pada jaringan.
menuju tepi luka. Biasanya terasa sedikit ketegasan pada tepi luka itu.
Jaringan normal terasa lembut dan kenyal sedangan indurasi terasa keras
dan bahkan pigmen kulit yang gelap terlihat pucat. Jaringan yang
Jaringan granulasi adalah penanda dari kesehatan luka. Itu adalah tanda
kecil dan jaringan ikat ke rongga luka. Jaringan granulasi itu sehat jika
seperti beludru.
19
14. Epithelization
eritema. Pada luka dengan ketebalan parsial, sel epitel dapat berpindah
dari tempat di permukaan luka atau dari tepi luka, atau keduanya. Pada
luka dengan ketebalan penuh, pelepasan epidermal terjadi dari tepi saja,
F. Perawatan luka
terapkan untuk merawat luka yaitu teknik steril dan teknik bersih. Teknik
bahan yang telah disterilkan sehingga tidak ada bakteri atau partikel virus
ruang operasi serta beberapa peralatan medis yang telah di sterilkan dan
lingkungan luar yang tidak steril. Sedangkan teknik bersih adalah teknik
20
steril. Cukup dengan peralatan yang telah di bersihkan dengan alkohol tanpa
konvensional dan teknik perawatan luka modern. Teknik rawat luka modern
pertumbuhan dan sitokin, hal ini akan dirangsang oleh pembalutan luka.
yang lain
5. Kondisi luka:
21
c. Warna dasar luka: Dasar pengkajian berdasarkan warna: slough
Gambar 2.9 Luka dengan warna dasar merah tua atau terang
(Kartika, 2015)
kejadian infeksi.
22
Gambar 2.10 Luka dengan warna dasar hitam adalah
2015)
dressing primer antara lain gauze/kasa kering, kassa anti lengket, balutan
23
kering anti lengket yang dilapisi transparant film, balutan post operasi,
foam, Balutan hidropobik, silver dressing, tulle grass dengan antiseptic, tule
1. Guaze/kassa kering
dengan eksudat sedikit atau banyak. Balutan ini juga dapat digunakan
Balutan ini tersusun atas berbagai balutan anti lengket berbahan rayon
dapat masuk dan eksudat tidak tembus keluar balutan. Balutan ini biasa
digunakan pada luka superfisial dengan eksudat sedang, luka bakar, dan
24
seringkali digunakan ssebagai lapisan yang kontak dengan balutan
pelindung.
4. Balutan post-operasi
katun dan/atau acrylic, dan balutan sekunder atau lapisan luar untuk
Balutan ini biasa digunakan pada luka dengan eksudat sedikit. Dengan
balutan ini pasien dapat mandi tanpa perlu khawatir terhadap lukanya.
5. Trasparant film
adhesive atau tidak adhesive. Jenis balutan ini digunakan untuk jenis
luka yang rentan terkena air. Selain untuk melindungi dari paparan air,
balutan ini juga dapat melindungi luka dari bakteri dan jamur dengan
6. Hydrogels
Merupakan suatu jenis koloid yang terdiri dari polymer dalam bentuk
alami karena dapat membantu proses peluruhan jaringan yang telah mati
oleh tubuh si penderita itu sendiri. Secara umum hydrogels terdiri dari
dressing biasa digunakan untuk luka nekrotik permukaan dan luka bakar
25
Dogan, et all (2014), dalam penelitiannya menjelaskan bahwa
klinik dermatologis dan menjadi solusi masa depan untuk luka kronis.
7. Calcium alginate
Balutan ini tersusun oleh ion calsium dan natrium sehingga mempunyai
daya larut yang tinggi dan dapat menggantikan ion-ion yang hilang pada
luka. Balutan ini berbentuk jalinan serabut yang mirip dengan jalinan
bulu domba. Selain menggantikan ion yang hilang pada luka, jenis
balutan ini juga dapat menyerap sejumlah cairan yang cukup banyak
dengan jumlah cairan banyak, dalam, dan terinveksi. Selain itu juga
balutan ini biasa digunakan pada luka superfisial dengan cairan banyak
8. Hydrocellulosa
dengan daya serap cairan yang tinggi. Selain itu balutan ini juga dapat
cairan luka yang sedang atau banyak. Balutan ini biasa digunakan untuk
luka kaki, luka tekan stdium I dan II, luka DM, luka bedah, luka
26
traumatik, luka bakar yang tidak lebih dari 10% permukaan tubuh, dan
9. Hydrocolloid
ini biasa digunakan pada luka lembab untuk melindungi luka dari
menyebabkan infeksi. Oleh karena itu balutan ini kurang efektif untuk
granulasi.
10. Foam
sel berlubang kecil yang mampu menahan cairan dan menariknya dari
dasar luka. Balutan ini paling sering digunakan pada luka yang
lembab.
perawatan luka saat ini karena kemampuannya yang secara cepat dapat
27
bakteri dan jamur. Dalam pengaplikasiannya, balutan ini biasa di
gunakan pada luka inveksi baik partial maupun full thickness, luka post
ini mempunyai aktivitas antibakteri yang luas terhadap jasad renik gram
yang lembab pada luka den sebagai terapi antiseptik pada luka
Balutan ini terdiri dari kassa katun yang dipadukan dengan salep
terhadap framycetin
kulit disekitar luka agar tidak terjadi maserasi. Zinc cream biasa
28
digunakan untuk semua jenis luka dengan berbagai jenis warna dasar
luka.
1. Primary intention
Biasanya terjadi pada luka dengan kedalaman full ticknes yang di tutup
penyembuhan luka jenis ini dapat sembuh dengan cepat. Infeksi pada
penyembuhan luka jenis ini juga tergolong jarang bahkan tidak ada.
Jaringan granulasi dan jaringan parut pada janis penyembuhan ini juga
2015)
29
2. Secondary intention
Biasanya terjadi pada luka dengan kedalaman partial atau full thicknes
kaki
(Maryunani, 2015)
3. Tertiary intention
penyembuhan luka jenis ini. Jaringan granulasi dan jaringan parut pada
30
janis penyembuhan ini juga tergolong banyak. Contoh jenis
(Maryunani, 2015)
Menurut Astuti (2014), stres merupakan salah satu faktor yang dapat
menyimpulkan bahwa tingkat stres yang dialami oleh para penderita luka
Kabupaten Nias Tahun 2013 menyebutkan bahwa dari hasil penelitian yang
orang (18,2%), dan stres normal sebanyak 2 orang (9,1%). Dari 7 orang
31
penyembuhan luka yang tidak baik. Unruk tingkat stres ringan dari 4 orang
kurang baik. Sementara untuk orang yang tingkat stresnya normal terdapat
negatif oleh banyak faktor yang dapat dibagi menjadi faktor sistemik dan
luka kronis. Sedangkan faktor lokal antara lain fisik, tekanan lokal, perfusi
pembulu darah, dan cacat neurologis (Wild, Rahbarnia, Kellner, Sobotka, &
Eberlein, 2010).
dilakukan.
32
2. Osteomylitis kronis
3. Konsumsi tembakau
4. Kanker
Luka yang berlansung lama (beberapa bulan hingga tahun) yang tampak
Biasanya luka ini terlihat sedikit berbeda di banding luka terbuka pada
adanya kanker. Luka bakar dapat juga berubah menjadi kanker kulit.
Jika ragu, ambil biopsi dari jaringan dan kirimkan ke ahli patologi
33
anatomi. Kanker harus dieksisi semuanya untuk penyembuhan luka dan
mencegah kambuh.
5. Malnutrisi
6. Diabetes
7. Obat-obatan
200.000 IU/8 jam topikal selama 1-2 minggu dapat menggurangi efek
steroid.
8. Radiasi
34
9. Sirkulasi yang buruk
35
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Dari tinjauan pustaka diatas maka Penelitian ini difokuskan pada Gambaran
Perawatan F. Eksudat
Luka G. Kulit sekitar luka
H. Edema
I. Jaringan Granulasi
J. Epitelisasi
Karakteristik Perawatan
A. Jenis Dressing
B. Jenis Cleansing
Keterangan :
36
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
data sekunder yaitu catatan rekam medik pasien pada kunjungan pertama
1. Tempat
Makassar.
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
2017.
2. Sampel
37
yaitu metode pengambilan sampel dengan jumlah sampel sama dengan
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria ekslusi
38
D. Alur Penelitian
39
E. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
mencakup ukuran luka, kedalaman luka, tepi luka, eksudat, warna kulit
2. Definisi Operasionalbab
a. Ukuran
nilai dengan skala 1-5 di mana 1=PxL <4cm, 2=PxL 4<16, 3=PxL
b. Kedalaman
stage luka.
40
c. Tepi
1) ada atau tidaknya tepi luka yang di nilai dengan skala 1-5 untuk
d. Undermining/Tunneling
sebagai GOA pada luka. GOA di nilai dengan skala 1-5 yang
e. Eksudat
41
dalamnya. Dalam penilaian eksudat, tenaga kesehatan harus
luka.
f. Jaringan Nekrotik
yaitu:
luka.
luka.
42
g. Warna kulit disekitar luka
h. Edema
i. Jaringan granulasi
di dasar luka.
j. Jaringan epitelisasi
43
k. Jenis Balutan
Jenis balutan adalah balutan yang dipakai untuk merawat luka pada
antimicrobial hydrophobic.
F. Instrumen Penelitian
data sekunder untuk menentukan populasi, sampel dan variabel yang akan
dan karakteristik luka yang meliputi ukuran luka, kedalaman luka, tepi luka,
perawatannya.
1. Pengolahan data
44
a. Editing
b. coding
Windows.
2. Analisa data
45
gambaran karakteristik luka dan karakteristik perawatan luka yaitu jenis
G. Etika Penelitian
subjek tersebut bersdia untuk ikut serta dalam penelitian atau tidak,
penelitian
46
melakukan hal-hal yang merugikan (non maleficence, do no harm)
subjek penelitian
dengan moral yang benar dan pantas, memperhatikan hak dari subjek
penelitian serta distribusi seimbang dan adil dalam hal beban dan
47
BAB V
A. Hasil Penelitian
2018 di Klinik Perawatan Luka Griya Afiat Makassar. Data diperoleh dengan
ini adalah Total Sampling yang disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi
penelitian. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 214 orang dan sampel yang
kepada pihak Klinik Perawatan Luka Griya Afiat dan dilanjutkan dengan
pengumpulan data sekunder yang terdiri dari data demografi, gambar luka,
jenis dressing, dan jenis cleansing selama 3 tahun terakhir yang terdapat di
Klinik Perawatan Luka Griya Afiat. Data sekunder yang berupa gambar luka
pengkajian luka Bates Jansen Wound Assessment Tool 13 item yang dilakukan
oleh seorang enumerator yang ahli dalam bidang perawatan luka moderen.
Excell dan SPSS melalui tahap editing, coding, dan tabulating. Hasil
48
diteliti. Hasil penelitian kemudian disajikan dalam bentuk tabel sebagai
berikut:
1. Karakteristik Responden
kelamin, jenis luka, umur, jumlah kunjungan serta lama perawatan setiap
sebanyak 59.3% (86 orang) dengan jenis luka rata-rata kronik yaitu sebesar
49
Berdasarkan tabel 5.2 diperoleh data bahwa rata-rata usia responden
pada penelitian ini adalah 51.06 tahun dengan standar deviasi 12.456.
rata-rata lama perawatan pada klinik perawatan luka Griya Afiat Makassar
2. Karakteristik luka
item yang terdapat dalam Bates Jensen Wound Assesment Tools. 13 item
tersebut terdiri dari ukuran luka, kedalaman, tepi luka, goa, tipe jaringan
kulit sekitar luka, jaringan yang edema, pengerasan jaringan tepi, jaringan
karakteristik luka:
a. Ukuran luka
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Ukuran Luka Pada Kunjungan Awal
dan Kunjungan Akhir di Klinik Perawatan Luka Griya Afiat Makassar Bulan
September 2014 – Desember 2017 (n=145)
Kunjungan
Karakteristik Ukuran Luka Awal Akhir
n % n %
< 4 cm 86 59.3 112 77.2
4<16 cm 40 27.6 21 14.5
16<36 cm 14 9.7 11 7.6
36<80 cm 5 3.4 1 0.7
>80 cm 0 0 0 0
Total 145 100 145 100
Sumber: Data Sekunder, September 2014 s/d Desember 2017
50
Berdasarkan tabel 5.3. diperoleh data bahwa lebih dari setengah
b. Kedalaman Luka
51
karakteristik kedalaman luka yang lain dengan peningkatan sebesar
c. Tepi Luka
memiliki karakteristik tepi luka jelas dan tidak menyatu dengan dasar
luka pada kunjungan awal memiliki persentase yang lebih besar yaitu
33.8% (49 orang) jika dibandingkan dengan karakteristik tepi luka yang
52
d. Goa
5.5% (8 orang).
53
e. Tipe Jaringan Nekrosis
kunjungan.
54
f. Jumlah Jaringan Nekrosis
yang lebih besar yaitu sebanyak 34.5% (50 orang) dan mengalami
55
g. Tipe Eksudat
persentase yang lebih besar yaitu sebanyak 30.3% (44 orang) pada
56
h. Jumlah Eksudat
karakteristik jumlah eksudat yang lain yaitu sebesar 31.7% (46 orang)
orang).
57
i. Warna Kulit Sekitar Luka
58
j. Jaringan Yang Edema
71% (103 orang) pada akhir kunjungan. Jumlah responden yang tidak
orang).
59
k. Pengerasan Jaringan Tepi
jaringan tepi yaitu sebanyak 53.8% (78 orang) pada kunjungan awal
l. Granulasi
60
Berdasarkan Tabel 5.14 diperoleh data bahwa responden yang
memiliki persentase yang lebih besar yaitu sebanyak 35.2% (51 orang)
m. Epitelisasi
61
n. Skor
yaitu sebanyak 59.3% (86 orang) pada kunjungan awal dan mengalami
3. Karakteristik Perawatan
Karakteristik perawatan luka yang di nilai dalam penelitian ini terdiri dari
jenis dressing dan jenis cleansing yang biasa di gunakan dalam melakukan
dressing yang di nilai meliputi dressing primer, sekunder serta tersier yang
yang biasa di gunakan untuk mencuci luka. Berikut tabel penyajian data
karakteristik luka:
62
a. Jenis dressing
Tabel 5.17 Distribusi Frekuensi Jenis Dressing Pada Kunjungan Awal dan
Akhir di Klinik Perawatan Luka Griya Afiat Makassar Bulan September 2014
Kunjungan
Jenis Dressing Awal Akhir
n % n %
Primary Dressing
Hydrogels 45 31 16 11
Calsium Alginate 11 7.6 19 13.1
Hydrocellulosa 15 10.3 2 1.4
Hydrocolloid 4 2.8 3 2.1
Foam 1 0.7 0 0
Anti Microbial 20 13.8 25 17.2
Transparant Film 2 1.4 32 22.1
Topikal Cream 46 31.7 45 31
Madu 1 0.7 3 2.1
Secondary Dressing
Natural Fibre Dressing 24 16.6 21 14.5
Non Adherent Dressing 106 73.1 70 48.3
Foam 11 7.6 20 13.8
Transparant Film 1 0.7 32 22.1
Anti Microbial 3 2.1 2 1.4
Tertiary Dressing
Natural Fibre Dressing 25 17.2 17 11.7
Transparant Film 1 0.7 34 23.4
Haft 34 23.4 9 6.2
Hypafix 82 56.6 80 55.2
Perban Elastis 3 2.1 5 3.4
Total 145 100 145 100
63
Dressing sebesar 73.1% (106 orang) dan pada tertiary dressing
b. Jenis Cleansing
Kunjungan
Jenis Cleansing Awal Akhir
n % n %
NaCl 0.9% + Detol 110 75.9 90 62.1
Air Mineral + Detol 29 20 48 33.1
Rebusan Daun Sirih + Detol 2 1.4 2 1.4
Rebusan Daun Jambu Biji + Detol 4 2.8 5 3.4
Total 145 100 145 100
64
Sedangkan menunjukkan jenis cairan yang paling banyak
B. Pembahasan
1. Karakteristik Responden
Griya Afiat Makassar di temukan bahwa luka terutama luka kronik akan
Hal ini sejalan dengan penelitian Saputri (2016) yang menyebutkan dalam
dengan jenis kelamin laki-laki yakni sebesar 46.4% (32 orang). Hal serupa
sebesar 67%. Hal ini di karenakan ketika wanita memasuki usia dewasa
muda (>55 tahun) akan terjadi penurunan fungsi hormon estrogen yang
65
Penelitian ini juga menjelaskan bahwa sebagian besar jenis luka
adalah luka kronik di bandingkan dengan jenis luka akut. Hal ini sejalan
orang (100%) dengan jenis luka yang paling banyak yaitu luka DM dengan
dengan kategori usia lansia awal. Hasil penelitian ini sejalan dengan
berusia >40 tahun yakni 94% (47 orang). Hal ini dikarenakan pada usia >40
Luka Griya Afiat Makassar yaitu 62 hari dan rata-rata frekuensi kunjungan
kali. Hal ini hampir sama dengan hasil penelitian yang di lakukan Yunus
66
diabetikum berdasarkan lama perawatan luka adalah 1-24 minggu yakni
sebanyak 96% (82 orang). Hal ini di pengaruhi oleh stadium luka itu sendiri.
2. Karakteristik Luka
perbaikan kondisi luka yang dapat di lihat dari penurunan skor luka pada
BJWAT. Semakin kecil skor BJWAT, semakin baik pula keadaan luka.
Sementara dari penelitian ini dapat di lihat bahwa terjadi penurunan pada
rentang skor 21-40 sebesar 37 orang dan 41-60 sebesar 34 orang. Sedangkan
pada rentang skor 1-20 mengalami peningkatan sebesar 71 orang. Hal yang
mengalami perbaikan luka yang signifikan. Hal ini sesuai dengan hasil
jaringan nekrosis serta jumlah cairan yang muncul. Hasil penelitian ini juga
67
Nontji (2015) dalam penelitiannya tentang Teknik Perawatan Luka
Pada Pasien Luka diabetik menjelaskan bahwa balutan luka modern dapat
3. Karakteristik Perawatan
a. Jenis dressing
Haft dan Hypafix. Sedangkan pada akhir kunjungan dengan kondisi luka
tepat adalah memahami tujuan dari perawatan luka itu sendiri. Penting
bagi seorang perawat luka untuk memahami janis balutan apa yang
sesuai di gunakan di tinjau dari keadaan luka itu sendiri. Apakah luka
68
tersebut membutuhkan jenis dressing untuk mengontrol atau
hydrogel dan topical cream. Balutan jenis ini merupakan jenis topical
nekrotik pada luka kering, luka dengan warna dasar hitam maupun luka
dengan warna dasar kuning dengan eksudat minimal. Selain itu dalam
tidak merembes keluar atau bocor. Jenis dressing ini juga permukaannya
perbaikan.
69
b. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan data penggunaan jenis
gunakan pula air rebusan Daun Sirih dan air rebusan Daun Jambu Biji.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan Ljubic (2013) yang
Air Mineral pada luka kronik. Dari hasil penelitian tersebut Ljubic
maupun luka kronik yang di bersihkan dengan Air Mineral. Hal ini
menjelaskan bahwa Air Mineral sama aman dan efektifnya dengan NaCl
ketika diperoleh dari suplay yang aman dan digunakan berdasarkan suhu
tubuh.
sirih dan daun jambu Biji juga di terapkan di Klinik Perawatan Luka
dengan rebusan daun Sirih pernah di lakukan oleh Pashar, et all (2018)
dan rebusan daun sirih merah 40% terhadap proses penyembuhan luka
70
0.9% dengan rebusan daun sirih merah 40% lebih efektif dibandingkan
coli.
C. Keterbatasan Penelitian
data sekunder yaitu berupa pengkajian jenis luka yang tidak dipaparkan secara
detail sehingga pengkajian jenis luka dalam penelitian kali ini hanya dibagi
71
BAB VI
A. Kesimpulan
klinik adalah perempuan dengan persentasi 59.3% (59 orang) dengan usia
3. Hasil dari penilaian skor luka dengan Bates Jensen Wound Assesment Tool
di peroleh data bahwa pada awal kunjungan, rata-rata skor luka paling
banyak mencapai skor 21-40 dengan persentase 59.3% (86 orang) dan
Cream sebesar 31.7% (46 orang) dan dressing dengan kategori Hydrogel
sebesar 31% (45 orang). Sedangkan pada akhir kunjungan juga Jenis
72
adalah dressing dengan kategori Non Adherent Dressing sebesar 73.1%
(106 orang) pada kunjungan awal. Non Adherent Dressing juga biasa di
75.9% (110 orang) pada awal kunjungan dan 62.1% (90 orang) pada akhir
kunjungan.
B. Saran
ingin di capai dalam penelitian ini, maka peneliti menganjurkan saran terkait
73
perawatannya, serta jenis lukanya dan tidak hanya mengambil data sekunder
74
DAFTAR PUSTAKA
Bryant, R., & Nix, D. (2016). Acute and Chronic Wounds. USA: Elsevier.
Dogan, A., Demirci, S., Caglayan, A., Kilic, E., Gunal, M., Uslu, U., . . . Sahin, F.
(2014). Sodium Pentaborate Pentahydrate and Pluronic Containing
Hydrogel Increases CutaneousWound Healing In Vitro and In Vivo. Biol
Trace Elem Res (2014) 162:72–79, 72–79.
Fife, C., Carter, M. J., Walker, D., & Thomson, B. (2012). Wound Care Outcomes
and Associated Cost Among Patients Treated in US Outpatient Wound
Centers: Data From the US Wound Registry. WOUNDS 2012;24(1):10–
17, 10–17.
Gupta, S., Andersen, C., Black, J., Jean, J. d., Fife, C., John C, . . . Silverman, R.
(2017). Management of Chronic Wounds: Diagnosis, Preparation,
Treatment, and Follow-up. Wounds 2017;29(9 suppl):S19–S36, 519–536.
Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S. (2011). Fundamental Keperawatan,
Edisi 7, Volume 2. Jakarta: EGC.
75
Ljubic, A. (2013). Cleansing chronic wounds with tap water or saline: a review.
Journal of Community Nursing January/February 2013, volume 27, issue
1, 19-21.
Nontji, W., Hariati, S., & Arafat, R. (2015). Teknik Perawatan Luka Modern dan
Konvensional Terhadap Kadar Interleukin 1 dan Interleukin 6 Pada Pasien
Luka Diabetik. Jurnal Ners Vol. 10 No. 1 April 2015: 133–137, 133–137.
Nurwahidah, Yusuf, S., & Tahir, T. (2018). Study Literatur Penggunaan Sabun
Antiseptic Untuk Pencucian Luka Terhadap Penurunan Kolonisasi Bakteri
Pada Pasien Dengan Luka Diabetes. Jurnal Luka Indonesia Vol. 4(2):,
108-122.
Pashar, I., Armiyati, Y., & Pranata, S. (2018). Pengaruh Pencucian Luka Antara
Larutan NaCl 0.9% Dengan Kombinasi Larutan NaCl 0.9% dan Rebusan
Daun Sirih Merah 40% Terhadap Proses Penyembuhan Luka Kaki
Diabetes. Jurnal Luka Indonesia Vol. 4(2), 57-65.
76
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 1, Februari 2011,
50-59.
Riandini, I. L., Susanti, R., & Yanis, A. (2015). Gambaran Luka Korban
Kecelakaan Lalu Lintas yang Dilakukan Pemeriksaan di RSUP Dr. M.
Djaml Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 502-508.
Rohmayanti, Handayani, E., & Asriani, T. (2016). Aplikasi Modern Wound Care
Dalam Manajement Luka Diabetes (Studi Kasus). Skripsi.
Romanelli, M., Vowden, K., & Weir, D. (2017). Exudate Management. Wounds
International, pp. 1-5.
Roza, R. L., Afriant, R., & Edmard, Z. (2015). Faktor Resiko Terjadinya Ulkus
Diabeticum Pada Pasien Diabetes Melitus Yang di Rawat Jalan dan Rawat
Inap di RSUP Dr. M. Djamil dan RSI Ibnu Sina Padang. Jurnal Kesehatan
Andalas. 2015;4(1), 243-248.
Sussman, C., & Jensen, B. B. (2007). Wound Care. USA: Hearthside Publishing
Services.
77
Wild, T., Rahbarnia, A., Kellner, M., Sobotka, L., & Eberlein, T. (2010, Mei 21).
Basics in nutrition and wound healing. Nutrition 26 (2010) 862–866, pp.
862–866.
Wiley, J., & Sons. (2013). Wound Healing and Skin Integrity. USA: Oxford.
78
Lampiran
Lampiran 1. Instrumen Penelitian
MODIFIKASI BATES-JENSEN WOUND ASSESSMENT TOOL
NAMA :
UMUR :
JENIS KELAMIN :
JUMLAH KUNJUNGAN :
KUNJUNGAN KUNJUNGAN
ITEMS PENGKAJIAN
AWAL AKHIR
1. UKURAN LUKA 1= P X L < 4 cm
2= P X L 4 < 16cm
3= P X L 16 < 36cm
4= P X L 36 < 80cm
5= P X L > 80cm
2. KEDALAMAN 1= stage 1
2= stage 2
3= stage 3
4= stage 4
5= necrosis wound
3. TEPI LUKA 1= samar, tidak jelas terlihat
2= batas tepi terlihat,
menyatudengan dasar luka
3= jelas, tidak menyatu dgn
dasar luka
4= jelas, tidak menyatu dgn
dasar luka, tebal
5= jelas, fibrotic, parut tebal/
Hyperkeratonic
4. GOA (lubang 1= tidak ada
pada Luka yang 2= goa < 2 cm di di area
ada dibawah manapun
jaringan sehat) 3= goa 2-4 cm < 50 % pinggir
luka
4= goa 2-4 cm > 50% pinggir
luka
5= goa > 4 cm di area
manapun
5. TIPE JARINGAN 1 = Tidak ada
NEKROSIS 2 = Putih atau abu-abu
jaringan mati dan atau slough
79
yang tidak lengket (mudah
dihilangkan)
3 = slough mudah dihilangkan
4 = Lengket, lembut dan ada
jaringan parut palsu berwarna
hitam (black eschar)
5 = lengket berbatas tegas,
keras dan ada black eschar
6. JUMLAH 1 = Tidak tampak
JARINGAN 2 = < 25% dari dasar luka
NEKROSIS 3 = 25% hingga 50% dari dasar
luka
4 = > 50% hingga < 75% dari
dasar luka
5 = 75% hingga 100% dari
dasar
Luka
7. TIPE EKSUDATE 1= tidak ada
2= bloody
3= serosanguineous
4= serous
5= purulent
8. JUMLAH 1= kering
EKSUDATE 2= moist
3= sedikit
4= sedang
5= banyak
9. WARNA KULIT 1= pink atau normal
SEKITAR LUKA 2= merah terang jika di tekan
3=putih atau pucat
hipopigmentasi
4=merah gelap / abu2
5=hitam atau hyperpigmentasi
10. JARINGAN 1=no swelling atau edema
YANG EDEMA 2=non pitting edema kurang
dari < 4 mm disekitar luka
3=non pitting edema > 4 mm
disekitar luka
4=pitting edema kurang dari <
4 mm disekitar luka
5=krepitasi atau pitting edema
> 4 mm
80
11. PENGERASAN 1 = Tidak ada
JARINGAN TEPI 2=Pengerasan < 2 cm di
sebagian kecil sekitar luka
3=Pengerasan 2-4 cm
menyebar < 50% di tepi luka
4=Pengerasan 2-4 cm
menyebar > 50% di tepi luka
5=pengerasan > 4 cm di
seluruh
tepi luka
12. JARINGAN 1= kulit utuh atau stage 1
GRANULASI 2= terang 100 % jaringan
granulasi
3= terang 50 % jaringan
granulasi
4= granulasi 25 %
5= tidak ada jaringan granulasi
13. EPITELISASI 1=100 % epitelisasi
2= 75 % - 100 % epitelisasi
3= 50 % - 75% epitelisasi
4= 25 % - 50 % epitelisasi
5= < 25 % epitelisasi
14. JENIS DRESSING
15. JENIS
CLEANSING
81
Lampiran 2. Master Tabel Penelitian Gambaran Karakteristik Luka dan Perawatannya di Klinik Perawatn Luka Griya Afiat Makassar
A. Karakteristik Responden
Jenis Jumlah Lama Perawatan
No Inisial Umur Kelamin Kunjungan Jenis Luka (Hari)
1 Tn AA 3 1 1 1 3
2 Tn AB 6 1 3 1 2
3 Ny. H 4 2 1 1 3
4 Ny. F 3 2 1 1 1
5 Tn. P 5 1 1 2 1
6 Tn. S 5 1 1 1 2
7 Ny. H 4 2 1 1 1
8 Tn. S 4 1 2 1 2
9 Ny. A 5 2 1 1 2
10 Tn. S 5 1 1 1 1
11 An. R 8 1 1 1 1
12 Ny. K 2 2 2 1 3
13 Ny. H 4 2 1 1 1
14 Tn. S 5 1 1 1 1
15 Ny. A 4 2 1 1 2
16 Tn. T 5 1 1 1 1
17 Ny. A 5 2 1 1 5
18 Tn. T 5 1 1 1 1
19 Ny. A 4 2 1 1 1
20 Ny. R 5 2 3 1 5
82
21 Tn. T 6 1 1 1 8
22 Ny. M 4 2 1 1 1
23 Ny. K 8 2 1 2 1
24 Ny.S 3 2 1 2 1
25 Tn. A 4 1 1 2 2
26 Ny. Y 4 2 1 1 1
27 Ny. S 5 1 1 1 1
28 Tn. H 4 1 1 1 1
29 Ny. S 5 2 1 1 1
30 Tn. K 5 1 1 1 1
31 Ny. S 5 2 1 2 1
32 Tn. I 5 1 1 1 1
33 Tn. J 3 1 1 1 1
34 Tn. M 6 1 1 1 1
35 Ny. Z 8 2 1 2 1
36 Tn. B 5 1 3 1 1
37 Tn. H 4 1 1 1 2
38 Tn. H 4 1 1 1 1
39 Tn. H 5 1 1 1 2
40 Ny. R 3 2 2 1 7
41 Ny. S 5 1 1 1 2
42 Tn. H 3 1 5 1 9
43 Ny. M 5 2 1 2 1
44 Ny. H 5 2 1 1 1
45 Ny. H 4 2 1 1 2
46 Ny. H 5 2 2 1 10
47 Ny. H 3 2 1 1 1
48 Tn. A 4 1 1 2 1
83
49 Tn. H 4 1 1 1 1
50 Tn. H 4 1 1 1 2
51 Tn. S 5 1 3 1 6
52 Tn. J 6 1 1 2 1
53 Nn. N 8 2 1 2 1
54 Tn. S 4 1 1 1 1
55 Tn. S 5 1 1 1 2
56 Ny. N 5 2 1 2 1
57 Tn. R 3 1 1 1 1
58 Tn. R 3 1 1 1 1
59 Tn. P 5 1 1 1 2
60 Tn. S 5 1 1 1 1
61 Tn. S 2 1 1 1 1
62 Tn. S 5 1 1 1 1
63 Tn. D 3 1 1 1 1
64 Ny. R 4 2 1 2 1
65 An. A 8 1 2 1 2
66 Ny. H 4 2 2 1 2
67 Ny. M 4 2 2 1 3
68 Ny. F 2 2 1 1 1
69 Ny. I 2 2 1 2 1
70 Ny. F 4 2 1 1 1
71 Ny. D 5 2 2 1 2
72 Tn. K 4 1 1 2 1
73 Ny. A 3 2 1 2 1
74 Ny. M 5 2 3 1 11
75 Ny. M 6 2 3 1 1
76 Nn. F 8 2 1 1 1
84
77 Ny. H 5 2 1 2 1
78 Ny. H 4 2 1 1 2
79 Ny. N 4 2 1 1 1
80 Tn. A 3 1 1 1 1
81 Nn. A 8 2 1 2 1
82 Tn. Y 4 1 1 1 1
83 Tn. Y 4 1 1 1 1
84 Tn. S 4 1 1 1 1
85 Ny. N 5 2 1 1 1
86 An. M 8 2 1 1 1
87 Ny. S 5 2 1 1 3
88 Ny. S 4 2 1 2 1
89 Ny. S 6 2 1 1 2
90 Tn. K 6 1 1 1 1
91 Ny. A 4 2 1 1 1
92 Ny. Z 4 2 1 1 1
93 Ny. D 2 2 1 1 1
94 Ny. H 5 2 4 1 4
95 Ny. M 6 2 3 1 2
96 Ny. J 5 2 1 1 1
97 Ny. T 6 2 1 1 1
98 Ny. T 4 2 1 1 1
99 Ny. R 4 2 1 1 1
100 Ny. S 5 2 1 1 1
101 Ny. E 4 2 1 1 1
102 Ny. R 6 2 1 1 1
103 Ny. D 3 2 1 1 1
104 Ny. N 5 2 1 2 1
85
105 Ny. N 4 2 1 1 1
106 Tn. H 5 1 1 1 1
107 Tn. A 5 1 1 1 1
108 Ny. N 5 2 3 1 4
109 Tn. A 4 1 1 1 1
110 Ny. R 3 2 1 1 1
111 Ny. R 5 2 1 1 2
112 Tn. J 3 1 1 2 1
113 An. E 1 2 1 1 1
114 Tn. M 3 1 1 1 1
115 Tn. S 3 1 1 1 1
116 Ny. P 5 2 1 1 1
117 Ny. R 5 2 1 1 1
118 Ny. J 5 2 3 1 3
119 Ny. D 2 2 1 1 1
120 Ny. N 5 2 2 1 2
121 Tn. Y 4 1 3 1 3
122 Tn. S 3 1 2 1 2
123 Tn. A 5 1 1 1 1
124 Tn. S 5 1 1 1 1
125 Ny. S 6 2 1 1 1
126 Tn. H 4 1 1 1 5
127 Ny. N 3 2 1 1 2
128 Ny. H 3 2 1 1 3
129 Tn. S 5 1 1 1 3
130 Ny. H 4 2 2 1 2
131 Ny. N 5 2 1 1 1
132 Ny. N 4 2 4 1 5
86
133 Ny. N 3 2 1 1 1
134 Ny. Z 4 2 1 1 1
135 Ny. V 8 2 1 1 2
136 Ny. T 4 2 2 1 1
137 Ny. E 5 2 1 1 1
138 Tn. L 5 1 2 1 2
139 Ny. N 5 2 1 1 2
140 Ny. N 3 2 1 1 1
141 Ny. S 4 2 1 1 3
142 Ny. Z 4 2 3 1 3
143 Tn. M 4 1 1 1 1
144 Ny. N 5 2 3 1 3
145 Ny. R 5 2 1 1 3
87
B. Karakteristik Luka dan Karakteristik Perawatan Pada Kunjungan Awal Responden
Warna
Tipe Jumlah Kulit Jaringan Pengerasan
Ukuran Tepi Jaringan Jaringan Tipe Jumlah Sekitar Yg Jaringan Jaringan Dressing Dressing Dressing jenis
Luka Kedalaman Luka Goa Nekrotik Nekrotik Eksudat Eksudat Luka Edema Tepi Granulasi epitelisasi skor Primer Sekunder Tersier Cleansing
2 4 3 1 3 3 4 4 1 3 1 3 5 2 1 1 2 1
2 3 3 3 2 2 4 4 1 1 1 3 5 2 2 2 1 1
2 3 4 1 4 5 4 5 1 1 2 4 5 3 4 1 1 1
2 5 5 1 5 5 5 5 4 4 3 5 5 3 1 1 1 1
1 2 1 1 3 2 3 2 1 1 1 3 4 2 1 1 1 1
1 2 3 2 1 1 3 2 1 2 2 3 3 2 7 1 1 1
1 2 2 1 3 3 3 2 2 1 1 3 5 2 8 1 1 1
1 3 2 1 3 3 3 4 3 2 1 3 5 2 9 1 1 1
1 2 2 1 4 4 3 3 1 1 2 5 5 2 4 1 1 1
4 4 3 1 2 2 3 5 1 1 1 3 5 2 1 1 4 1
2 5 5 1 5 5 5 5 4 4 2 5 5 3 12 1 1 1
2 3 5 1 5 5 4 4 1 3 5 4 5 3 8 1 1 1
2 2 3 2 2 1 3 2 1 1 1 5 5 2 1 1 1 1
1 3 3 1 4 5 4 4 1 3 1 4 5 2 12 4 5 1
1 2 2 1 5 5 3 3 4 1 2 5 5 2 13 4 1 1
1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
1 2 5 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 2 1 1 1 1
2 3 3 2 2 2 3 4 1 1 1 3 5 2 12 2 5 1
3 4 4 1 4 5 5 5 3 1 1 4 5 3 12 1 1 2
2 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 5 3 4 1 5 1
1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 3 5 2 12 1 5 1
1 1 5 1 1 1 1 1 5 1 2 1 1 2 1 2 1 1
1 2 2 1 2 2 3 2 1 1 1 3 3 2 8 1 1 1
88
1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 3 5 2 1 1 2 1
1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 3 5 2 1 1 1 1
3 4 4 3 4 4 5 5 4 4 2 4 5 3 12 1 5 1
1 2 2 1 4 4 3 4 3 2 3 4 5 2 1 1 1 1
1 4 5 2 4 5 4 4 5 2 3 5 5 3 1 1 1 2
1 2 3 1 3 3 3 2 1 1 1 3 5 2 1 1 1 1
3 3 2 2 1 1 4 5 1 2 1 2 5 2 1 1 1 1
1 1 1 1 4 5 1 1 4 2 1 1 5 2 21 1 1 2
1 2 2 1 2 3 2 2 1 1 1 1 2 2 3 17 10 1
2 3 2 1 5 4 4 4 1 2 2 4 5 2 4 2 1 1
2 4 3 1 4 4 4 4 1 2 2 4 5 2 1 1 5 1
1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 5 2 1 1
2 4 3 2 2 2 3 4 1 2 1 3 5 2 8 1 2 1
1 1 1 1 1 1 5 5 5 4 5 1 1 2 8 4 1 1
1 1 1 1 5 5 1 1 5 3 2 5 5 2 1 2 5 1
1 2 5 1 2 2 1 1 5 1 2 1 2 2 12 1 5 1
1 1 1 1 5 1 1 1 4 5 5 1 5 2 4 1 5 1
1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 5 1
3 3 3 4 1 1 3 2 1 1 1 3 3 2 21 4 5 1
1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1
1 3 2 1 3 3 4 4 3 2 1 3 5 2 4 1 1 1
3 4 3 2 3 4 5 5 5 1 1 3 5 3 5 1 5 1
2 3 3 2 1 1 3 3 1 1 3 3 4 2 1 1 1 1
2 4 3 1 4 4 5 4 3 3 1 4 5 3 1 12 2 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1 1 9 4 1 1
2 4 3 3 4 5 5 5 4 3 2 4 5 3 6 1 5 1
2 5 4 3 4 5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 4 1 1
2 4 4 4 3 4 4 5 4 4 2 3 5 3 12 1 2 1
89
3 4 4 1 4 4 4 5 5 1 1 3 5 3 8 1 1 1
3 2 5 1 5 5 3 2 1 1 1 5 5 2 12 1 1 1
2 1 1 1 1 1 5 5 4 4 4 1 5 2 5 1 5 1
1 4 4 2 3 3 4 5 4 4 4 3 5 3 6 1 5 3
1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 5 2 1 1 1 1
2 5 2 3 5 4 5 5 1 4 3 4 5 3 9 1 5 2
1 3 3 2 1 1 2 2 1 1 1 2 3 2 3 1 1 1
4 4 3 4 3 5 4 5 4 2 2 5 5 3 9 1 1 1
1 3 5 1 5 3 3 4 1 1 1 3 5 2 1 1 1 2
2 3 2 1 3 2 3 5 1 1 1 3 5 2 1 1 1 1
1 5 5 1 5 5 4 4 4 3 1 5 5 3 8 1 1 1
1 3 4 2 2 2 2 2 1 2 2 3 5 2 21 1 2 1
1 1 1 1 2 5 2 4 4 2 3 5 5 2 13 4 1 1
4 3 2 2 3 2 4 5 2 1 1 3 5 2 8 1 2 1
2 5 4 3 4 5 5 5 4 3 2 5 5 3 8 1 2 3
2 4 3 1 3 5 5 5 4 3 1 4 5 3 21 1 4 1
1 3 3 3 1 1 4 4 4 4 2 3 5 2 9 1 2 4
1 2 2 2 1 1 3 2 1 1 1 2 5 2 9 1 1 2
1 2 2 1 1 1 2 2 5 1 1 2 5 2 5 15 1 2
1 3 3 3 3 4 5 5 5 4 2 4 5 3 9 4 2 4
1 1 1 1 1 1 1 1 5 3 4 1 1 2 8 1 1 1
1 3 3 2 2 2 4 4 1 1 1 3 2 2 9 1 1 2
1 3 4 1 1 1 3 2 1 2 4 2 5 2 1 1 5 1
3 5 5 1 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 1 1 1 2
1 2 5 1 5 5 1 1 3 2 1 5 5 2 5 1 1 2
1 1 1 1 1 1 5 5 4 3 4 1 5 2 29 4 1 1
2 3 2 1 3 4 4 4 2 2 2 3 5 2 1 1 5 1
2 4 2 2 3 2 4 5 1 3 2 3 5 2 21 1 4 1
90
1 5 5 1 5 5 4 4 1 3 2 4 5 3 12 1 1 1
1 3 3 2 4 5 3 4 4 4 2 5 5 3 9 1 1 2
1 3 3 1 2 2 3 2 1 1 1 3 5 2 21 1 1 1
3 4 5 3 5 5 4 5 4 4 4 5 5 3 12 4 5 1
1 4 2 1 3 2 4 4 3 3 2 3 5 2 9 1 5 1
1 3 3 1 3 5 4 4 1 2 1 4 5 2 1 1 1 1
2 3 3 1 5 4 4 4 5 2 2 4 5 3 1 2 5 1
1 1 5 1 4 5 4 4 4 2 1 5 5 3 12 1 1 1
1 1 1 1 4 3 1 1 1 1 1 1 5 2 8 4 1 1
1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 3 3 2 1 4 1 1
1 2 3 2 2 2 3 4 1 4 2 4 5 2 12 4 1 1
1 5 5 1 5 5 4 4 5 3 2 5 5 3 33 1 2 1
1 3 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 5 2 1 1 1 1
1 2 2 1 4 5 5 4 3 4 1 4 5 3 29 4 1 1
2 4 3 3 3 3 4 5 3 4 3 3 5 3 9 15 5 2
2 4 3 3 3 5 4 5 1 4 2 5 5 3 9 4 5 1
3 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 3 4 2 1 1 1 2
1 4 3 2 2 2 3 2 3 2 1 3 5 2 9 4 1 1
1 3 3 2 2 3 2 4 1 2 1 3 5 2 1 1 1 1
1 3 2 2 3 3 5 4 3 2 1 3 5 2 9 1 1 1
1 1 1 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 3 4 4 1 1
1 3 4 3 3 5 5 4 4 2 1 4 5 3 4 1 1 1
1 3 3 3 1 1 4 4 3 2 1 3 5 2 5 1 5 1
3 5 4 1 4 5 5 5 4 3 1 4 5 3 4 1 2 1
1 1 1 1 2 5 3 2 1 1 1 5 5 2 8 4 1 1
3 3 3 5 2 2 5 5 4 2 1 3 5 3 21 1 1 1
2 3 4 2 3 5 4 4 3 3 1 5 5 3 21 4 2 1
1 3 5 1 4 5 4 4 1 2 2 4 4 2 21 1 1 1
91
2 5 5 1 4 5 5 5 3 4 1 5 5 3 1 1 5 2
1 1 1 1 4 5 1 1 1 3 2 1 5 2 1 1 5 1
1 2 1 1 3 5 4 3 4 2 1 5 5 2 21 1 1 2
2 4 3 1 4 2 3 4 5 2 1 3 5 2 1 1 5 2
1 2 2 1 3 5 5 4 1 2 2 4 5 2 8 4 1 1
2 2 2 1 5 2 3 3 1 1 2 3 5 2 1 1 1 2
3 4 4 1 4 4 5 5 4 2 2 4 5 3 12 1 1 1
1 3 4 2 2 4 3 2 1 1 1 3 5 2 1 1 1 1
1 3 3 1 3 5 3 4 1 2 1 5 5 2 1 1 2 2
1 3 3 2 2 2 4 4 3 3 2 3 5 2 5 1 5 2
1 3 3 3 3 5 4 4 5 3 3 5 5 3 5 1 1 1
1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 3 5 2 21 2 1 2
2 4 3 4 4 5 5 5 4 4 2 5 5 3 5 2 2 2
1 4 3 4 4 2 4 5 1 3 1 3 5 2 21 1 2 1
2 4 4 3 4 4 4 4 3 2 1 4 5 3 21 1 5 2
1 2 2 1 4 3 3 2 3 1 1 5 5 2 12 1 2 2
1 2 3 1 1 1 2 2 1 1 1 2 5 2 21 1 1 4
1 2 2 1 2 2 3 2 1 1 1 3 4 2 4 1 1 2
2 3 3 2 4 5 4 5 1 1 1 4 5 2 21 1 1 1
1 3 3 1 4 5 3 4 3 3 2 5 5 3 1 12 2 2
1 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 5 3 21 1 2 1
1 2 3 1 1 1 2 2 1 1 1 2 5 2 1 1 1 2
1 3 2 1 4 3 3 4 1 2 2 4 5 2 1 1 1 1
2 4 4 2 3 5 5 5 3 4 3 5 5 3 1 1 2 4
2 2 2 1 4 2 3 2 2 2 1 3 5 2 12 4 1 1
4 4 3 3 3 4 5 5 4 3 1 4 5 3 1 12 5 1
2 4 3 3 3 4 5 5 1 3 1 3 5 3 12 1 2 2
2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 5 2 8 4 1 1
92
2 3 3 2 3 3 4 4 1 2 1 3 5 2 5 4 1 1
1 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 5 5 3 21 1 2 2
1 4 4 2 4 5 5 4 4 3 1 5 5 3 12 1 5 1
1 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4 5 5 3 9 1 5 2
1 2 3 1 1 1 2 2 1 1 1 2 5 2 1 1 1 1
1 4 3 5 3 1 5 5 4 4 1 5 5 3 4 1 2 1
4 3 3 1 3 4 4 5 5 3 2 3 5 3 12 1 1 1
1 3 5 1 3 3 3 4 4 3 2 4 5 3 1 1 5 1
3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 2 4 5 3 1 1 5 2
1 2 2 1 2 5 4 4 3 3 1 5 5 2 21 1 5 1
2 3 5 1 5 5 4 5 1 3 3 4 5 3 4 1 2 1
93
C. Karakteristik Luka dan Karakteristik Perawatan Pada Kunjungan Akhir Responden
Warna
Tipe Jumlah Jaringan Pengerasan Dressing
Ukuran Tepi Tipe Jumlah Kulit Jaringan Dressing Dressing jenis
Kedalaman Goa Jaringan Jaringan Yg Jaringan epitelisasi skor Tersier
Luka Luka Eksudat Eksudat Sekitar Granulasi Primer Sekunder Cleansing
Nekrotik Nekrotik Edema Tepi
Luka
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 17 10 1
1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 17 10 1
2 2 2 1 3 3 3 4 1 1 2 3 4 2 5 4 1 1
1 4 3 3 4 5 5 5 4 4 3 5 5 3 21 1 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1
1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 5 1 1 1
4 4 3 1 2 2 3 5 1 1 1 3 5 2 1 1 4 1
1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1
1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 3 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1
1 3 3 1 4 5 4 4 1 3 1 4 5 2 12 4 4 1
94
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 4 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 1
1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
2 3 2 1 2 2 3 4 1 1 2 3 5 2 5 2 1 1
3 4 3 2 3 4 5 5 3 1 1 3 4 3 12 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 4 1 2
1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 4 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 4 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 2
3 4 4 3 4 4 5 5 4 4 2 4 5 3 12 1 4 1
1 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 3 4 2 1 1 1 1
2 4 2 1 4 4 4 4 3 2 2 4 5 3 21 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 10 1
3 3 2 2 1 1 4 5 1 2 1 2 5 2 1 1 1 1
1 2 1 1 2 5 3 2 1 1 1 5 5 2 21 1 10 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 1
2 2 2 1 1 1 4 4 1 1 1 2 5 2 5 2 1 1
2 5 5 1 5 5 4 4 5 2 3 4 5 3 4 1 1 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 1
95
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 21 1 1 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 4 1 1
1 3 3 2 1 1 3 2 5 2 1 2 5 2 21 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 1 1 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 1
1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 3 2 21 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 5 1
1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2
2 3 2 2 2 2 4 4 3 2 1 3 5 2 21 2 1 1
1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 3 1 4 1 1 2
2 4 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 5 3 6 1 5 1
2 3 3 1 2 2 5 5 5 3 3 5 5 3 21 13 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1 2
3 4 4 1 4 3 4 5 1 1 1 3 5 2 8 1 1 1
2 2 1 1 2 2 3 2 1 1 1 3 3 2 1 12 4 1
1 4 3 2 2 2 4 4 5 2 2 3 5 2 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 3
1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 5 1 4 1 1 1
96
2 5 2 3 5 4 5 5 4 4 4 4 5 3 9 1 5 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 1
1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 3 1 5 1 1 2
2 3 2 1 3 2 3 5 1 1 1 2 5 2 1 1 1 1
1 5 5 1 5 5 4 4 4 3 1 5 5 3 4 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 4 1 1
1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 5 2 5 1 1 1
1 1 1 2 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
2 3 3 3 2 2 4 4 3 1 1 2 5 2 21 1 2 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 1
1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 1 1 4
1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 3 1 5 1 1 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 1
1 2 2 2 1 1 3 4 1 2 1 3 3 2 5 4 2 4
1 2 3 2 1 1 2 2 5 3 4 5 5 2 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 2
1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1
3 5 4 1 4 5 5 5 3 5 4 5 5 3 1 1 1 2
1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 5 2 8 4 1 1
1 1 1 2 1 1 5 5 4 3 4 1 5 2 29 4 1 1
97
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 5 2
2 3 2 2 1 1 3 4 1 2 2 3 4 2 21 1 2 1
1 3 2 1 2 2 3 2 1 2 1 3 3 2 1 1 1 1
1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 4 2 5 1 1 2
1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1
3 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 5 3 21 4 5 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 1
1 3 2 1 3 3 3 2 1 1 1 3 5 2 1 1 1 1
2 3 2 1 2 2 3 2 1 1 1 3 5 2 5 2 5 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 2 1 1
1 2 3 2 2 2 3 4 1 4 2 4 4 2 5 4 5 2
1 5 5 1 5 5 4 4 5 3 2 5 5 3 33 1 2 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 1
1 2 2 1 2 3 4 4 1 2 1 3 4 2 12 2 1 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 2
2 3 3 2 1 1 3 2 1 2 2 2 4 2 5 4 5 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 2
1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 13 4 1 1
1 3 3 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2
98
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 3 4 4 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 1 1
3 4 3 3 3 3 5 5 1 2 1 3 5 3 2 1 2 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
3 3 3 4 1 1 4 4 1 1 1 2 5 2 21 1 1 1
2 4 3 2 2 2 2 2 1 2 1 3 5 2 1 4 2 2
1 3 3 2 1 1 3 2 1 1 1 3 4 2 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 1
1 3 3 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1
1 2 2 1 3 5 4 2 4 2 1 5 5 2 21 1 1 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 2
1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 3 4 2 1 1 1 2
3 4 4 1 4 3 4 5 4 2 2 3 5 3 12 1 1 1
1 3 3 2 2 3 3 2 1 1 1 3 5 2 1 1 1 1
1 3 2 1 2 2 3 2 1 1 1 3 4 2 1 2 1 2
1 3 3 2 1 1 3 4 3 3 2 3 5 2 5 1 5 2
1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 3 3 2 21 2 1 1
1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2
99
1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 2
1 3 2 1 3 3 3 2 3 1 1 5 5 2 12 1 2 2
1 2 3 1 1 1 2 2 1 1 1 2 5 2 21 1 1 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 2
1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2
1 3 3 3 2 2 5 5 4 4 4 3 5 3 21 4 2 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 2
1 3 2 1 1 1 3 2 1 2 2 2 3 2 1 2 1 2
1 2 2 2 2 2 2 4 1 2 1 3 3 2 21 1 2 4
2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2
1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 21 1 1 1
2 4 3 3 3 4 5 5 1 3 1 3 5 3 3 17 10 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 2
1 3 3 4 2 2 4 4 4 3 2 3 5 2 5 4 2 2
2 4 3 1 3 4 5 5 3 3 1 4 5 3 1 11 2 1
1 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 5 2 5 4 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 1 1
1 4 3 5 3 5 5 5 4 4 1 5 5 3 21 1 2 2
100
3 3 2 1 2 2 3 4 1 2 1 3 4 2 1 1 2 2
1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 2 4 5 3 21 1 2 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 17 10 2
1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 3 17 10 2
101
Keterangan : 4. Jelas, tidak menyatu dengan 3. 25% Hingga 50% dari dasar
dasar luka, tebal luka
A. Jenis kelamin
5. Jelas, fibrotic, Hyperkeratonic 4. > 50% hingga < 75% dari
1. Laki-laki
dasar luka
2. Perempuan
F. Goa 5. 75% hingga 100% dari dasar
1. Tidak ada luka
B. Jenis luka
2. Goa < 2cm diarea manapun
1. Kronik
3. Goa 2-4cm < 50% di pinggir I. Tipe Eksudat
2. Akut
luka 1. Tidak ada
4. Goa 2-4cm > 50% di pinggir 2. Bloody
C. Ukuran Luka
luka 3. Serosanguineous
1. <4cm
5. Goa > 4cm diarea manapun 4. Serous
2. 4 < 16 cm
5. Purulent
3. 16 < 36 cm
G. Tipe Jaringan Nekrosis
4. 38 < 80 cm
1. Tidak ada J. Jumlah Eksudat
5. > 80 cm
2. Putih atau abu-abu jaringan 1. Kering
mati dan atau slough yang 2. Moist
D. Kedalaman Luka
tidak lengket (mudah 3. Sedikit
1. Stage 1
dihilangkan) 4. Sedang
2. Stage 2
3. Slough mudah dihilangkan 5. Banyak
3. Stage 3
4. Lengket, lembut, dan ada
4. Stage 4
Black Eschar K. Warna Kulit Sekitar Luka
5. Necrotic Wound
5. Lengket, berbatas tegas, keras, 1. Pink atau normal
dan ada Black Eschar 2. Merah terang jika ditekan
E. Tepi Luka
3. Putih atau pucat
1. Samar, tidak jelas terlihat
H. Jumlah Jaringan Nekrosis hipopigmentasi
2. Batas tepi terlihat, menyatu
1. Tidak tampak 4. Merah gelap atau abu-abu
dengan dasar luka
2. < 25% dari dasar luka 5. Hitam atau Hyperpigmentasi
3. Jelas, tidak menyatu dengan
dasar luka
102
L. Jaringan Yang Edema O. Jaringan Epitelisasi S. Dressing Tersier
1. No swelling / edema 1. 100% epitelisasi 1. Natural Fibre Dressing
2. Non pitting edema <4cm 2. 75 sampai 100% epitelisasi 2. Transparant Film
disekitar luka 3. 50 sampai 75% epitelisasi 3. Haft
3. Non pitting edema >4cm 4. 25 sampai 50% epitelisasi 4. Hypafix
disekitar luka 5. <25% epitelisasi 5. Perban Elastis
4. Pitting edema <4cm disekitar
luka P. Skor T. Jenis Cleansing
5. Pitting edema >4cm disekitar 1. 1-20 1. NaCl 0,9% + Detol
luka 2. 21-40 2. Air mineral + Detol
3. 41-60 3. Rebusan daun sirih + Detol
M. Pengerasan Jaringan Tepi 4. Rebusan daun jambu biji +
1. Tidak ada Q. Dressing Primer Detol
2. Pengerasan <2cm di sebagian 1. Hydrogel
kecil sekitar luka 2. Calsium Alginate
3. Pengerasan 2-4cm menyebar 3. Hydrocellulosa
<50% ditepi luka 4. Hydrocolloid
4. Pengerasan 2-4cm menyebar 5. Foam
>50% ditepi luka 6. Anti Microbial
5. Pengerasan >4cm di seluruh 7. Transparant Film
luka 8. Topical Cream
9. Madu
N. Jaringan Granulasi
1. Kulit utuh atau stage 1 R. Dressing Sekunder
2. Terang 100% jaringan 1. Natural Fibre Dressing
granulasi 2. Non Adherent Dressing
3. Terang 50% jaringan granulasi 3. Foam
4. Granulasi 25% 4. Transparant Film
5. Tidak ada jaringan granulasi 5. Anti Microbial
103
Lampiran 3
HASIL ANALISA DATA
A. Karakteristik Responden
104
B. Karakteristik Luka
1. Karakteristik luka pada awal kunjungan
105
106
107
108
2. karakteristik luka pada akhir kunjungan
109
110
111
112
C. Karakteristik Perawatan
1. Jenis dressing pada awal kunjungan
113
3. Jenis dressing pada awal dan akhir kunjungan
114
Lampiran 4
SURAT IZIN PENELITIAN
115
Lampiran 5
SURAT REKOMENDASI PERSETUJUAN ETIK
116