1. Pengkajian
a. Data Umum
Cedera tulang calcaneus mewakili hampir 2 peratus daripda fraktur yang terjadi pada orang
dewasa. Tulang os calcis adalah tulang tarsal yang paling sering mengalami fraktur, yaitu hampir 60
peratus daripada keseluruhan kasus fraktur calcaneus. Fraktur calcaneus kebanyakkan dijumpai
pada orang dewasa muda.
Fraktur intra-artikular mewakili hampir 70 peratus kejadian pada orang dewasa. Fraktur
calcaneus jarang terjadi sebagai fraktur terbuka. Hanya 2 peratus fraktur calcaneus jenis fraktur
terbuka yang dilaporkan terjadi.
b. Keluhan Utama
Keluhan utama pasien fraktur calcaneus biasanya mengalami nyeri, lesu, edema, deformitas,
krepitasi, dan tidak mampu menahan beban berat badan pada kaki yang cedera.
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dar fraktur calcaneus, berupa
kronologi terjadinya fraktur calcaneus tersebut, biasanya pasien mempunyai riwayat jatuh
dari tempat tinggi, biasanya setinggi 6 kaki atau lebih, kecelakaan lalu lintas, impak
pada permukaan yang keras ketika berlari atau melompat. Biasanya pasien mengeluh
nyeri pada tumit kaki (ankle).
3. Pemeriksaan Fisik
Meliputi keadaan umum pasien, tanda-tanda vital, pemeriksaan skala nyeri. Perhatikan semua area
ditempat fraktur terutama pada bagian yang mengalami laserasi. Pegang tumit kaki pasien di telapak
tangan, dan pencet dengan perlahan. Nyeri yang sognifikan menandakan fraktur calcaneus. Periksa
dengan teliti tanda ekimosis, terutama pada bagian distal telapak kaki. Tanda ini dosebut mondor sign,
merupakan tanda gejala patognomonik fraktur calcaneus.
4. Pemeriksaan Diagnostik
X-ray : untuk menentukan luas/lokasi fraktur
Scan tulang : untuk memperlihatkan fraktur lebih jelas, mengidentifikasi kerusakan
jaringan lunak.
: untuk memastikan ada tidaknya kerusakan veskuler.
Laboratorium darah lengkap : hemokonsentrasi mungkin meningkat, menurun pada
perdarahan, peningkatan leukosit sebagai respon terhadap peradangan.
Kretinin : trauma otot meningkatkan beban kretinin untuk klirens ginjal
Profil koagulasi : perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah, tranfusi atau cedera
hati.