Lakip 18 (Recovered)

LKjIP Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya, bersama ini kami sampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP)
Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun anggaran 2018.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan bagian dari
pertanggung jawaban Kinerja disamping sebagai sarana evaluasi atas pencapaian
target dari program yang direncanakan pada tahun anggaran 2018.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur Provinsi Riau
beserta jajaran Pemerintah Provinsi Riau yang telah banyak memberikan motivasi
dan dorongan kepada kami dalam meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyarakat dan kelancaran pelaksanaan tugas kami sehari-hari.
Kami juga menyadari bahwa apa yang kami sampaikan dalam laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Rumah Sakit Jiwa Tampan ini belumlah
dapat memuaskan semua pihak, untuk itu saran–saran yang bersifat membangun
dari semua pihak sangat kami harapkan untuk penyempurnaan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau
pada tahun yang akan datang.
Demikian laporan ini kami sampaikan semoga Tuhan Yang Maha Esa
selalu memberikan rahmat kepada kita semua.
Pekanbaru Desember 2018

Direktur
dr. Haznelli Juita,MM

Pembina Utama Muda
NIP.19650402 199803 2 002
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
PROFIL SINGKAT RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU ....... vi
A. Keadaan R.S Tampan .................................................................................... vi
B. KONTRIBUSI RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU BAGI
MASYARAKAT. ............................................................................................... x
C. Masalah yang dihadapi Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau pada
tahun anggaran 2018 antara lain : ....................................................................... x
D. S o l u s i. ....................................................................................................... x
E. TIM PENYUSUNAN. ................................................................................... xi
IKHTISAR EKSEKUTIF ..................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI ................................. 8
C. STRUKTUR ORGANISASI .................................................................... 9
D. SISTEMATIKA PENULISAN .............................................................. 24
BAB II PERENCANAAN STRATEGIS ............................................................. 26
A. Rencana Strategis Organisasi ................................................................. 26
B. Rencana Kinerja ..................................................................................... 33
C. Penetapan Kinerja................................................................................... 33
C. Rencana Aksi Tahun 2017 ..................................................................... 40
D. Rencana Anggaran Tahun 2017 ............................................................. 41
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA............................................................... 43
A. Pengukuran kinerja ................................................................................. 44
B. Analisis Capaian Kinerja ........................................................................ 47
C. Akuntabilitas Keuangan ......................................................................... 65
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 67
Mahasiswa Diploma III ......................................................................................... 93
ii
Grafik 1 Kunjungan Rawat Inap Menurut Daerah Asal RS Jiwa Tampan Provinsi
Riau Tahun 2018 ................................................................................................... 69
Grafik 2 Kunjungan Rawat Jalan Menurut Daerah Asal RS Jiwa Tampan Provinsi
Riau Tahun 2018 ................................................................................................... 69
Grafik 3 Kunjungan Rawat Inap Menurut Pendidikan RS Jiwa Tampan provinsi
Riau ....................................................................................................................... 70
Grafik 4 Kunjungan Rawat Jalan Menurut Pendidikan RS Jiwa Tampan provinsi
Riau ....................................................................................................................... 70
Grafik 5 Kunjungan Rawat Inap Menurut Pekerjaan RS Jiwa Tampan Provinsi
Riau Tahun 2018 ................................................................................................... 71
Grafik 6 Kunjungan Rawat Jalan Menurut Pekerjaan RS Jiwa Tampan Provinsi
Riau Tahun 2018 ................................................................................................... 71
Grafik 7 Kunjungan Rawat Inap Menurut Kelompok Umur RS Jiwa Tampan
Provinsi Riau Tahun 2018..................................................................................... 72
Grafik 8 Kunjungan Rawat Jalan Menurut Kelompok Umur RS Jiwa Tampan
Grafik 9 Kunjungan Rawat Inap Menurut Jenis Kelamin RS Jiwa Tampan
Grafik 10 Kunjungan Rawat Jalan Menurut Jenis Kelamin RS Jiwa Tampan
Grafik 11 Kunjungan Rawat Inap Menurut Kunjungan RS Jiwa Tampan Provinsi
Riau Tahun 2018 ................................................................................................... 74
Grafik 12 Kunjungan Rawat Jalan Menurut Kunjungan RS Jiwa Tampan Provinsi
Riau Tahun 2018 ................................................................................................... 74
Grafik 13 Kunjungan Rawat Inap Menurut Agama RS Jiwa Tampan Provinsi Riau
Tahun 2018 ........................................................................................................... 75
Grafik 14 Kunjungan Rawat Jalan Menurut Agama RS Jiwa Tampan Provinsi
Riau Tahun 2018 ................................................................................................... 75
Grafik 15 Kasus Narkoba Rawat Inap Menurut Daerah Asal RS Jiwa Tampan
Grafik 16 Kasus Narkoba (IPWL) Rawat Jalan Menurut Daerah Asal RS Jiwa
Tampan Provinsi Riau Tahun 2018....................................................................... 76
Grafik 17 Kasus Narkoba (IPWL) Rawat Jalan Menurut Pendidikan RS Jiwa
Grafik 18 Kasus Narkoba Rawat Inap Menurut Daerah Asal RS Jiwa Tampan
Grafik 19 Kasus Narkoba (IPWL) Rawat Jalan Menurut Pekerjaan RS Jiwa
Grafik 20 Kasus Narkoba Rawat Inap Menurut Pekerjaan RS Jiwa Tampan
iii
Grafik 21 Kasus Narkoba (IPWL) Rawat Jalan Menurut Umur RS Jiwa Tampan
Grafik 22 Kasus Narkoba Rawat Inap Menurut Pekerjaan RS Jiwa Tampan
Grafik 23 Kasus Narkoba (IPWL) Rawat Jalan Menurut Jenis Kelamin RS Jiwa
Grafik 24 Kasus Narkoba Rawat Inap Menurut Jenis Kelamin RS Jiwa Tampan
Grafik 25 Kasus Narkoba (IPWL) Rawat Jalan Menurut Jenis Kunjungan RS Jiwa
Grafik 26 Kasus Narkoba Rawat Inap Menurut Jenis Kunjungan RS Jiwa Tampan
Grafik 27 Kasus Narkoba (IPWL) Rawat Jalan Menurut Jenis Zat RS Jiwa
Grafik 28 Kasus Narkoba Rawat Inap Menurut Jenis Kunjungan RS Jiwa Tampan
iv
v
PROFIL SINGKAT
RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU
A. Keadaan R.S Tampan
Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau terletak di RT 03 RW 03 Kelurahan

simpang baru kecamatan Tampan kota Pekanbaru Provinsi Riau, RS Jiwa Tampan
dibangun pada tahun 1980 beroperasi tanggal 5 Juli 1984 dan diresmikan pada
tanggal 21 Maret 1987 oleh Bapak Menteri Kesehatan RI (Bapak dr. Soewardjono
Soerjaningrat). Sejak tahun 2002 Rumah Sakit Jiwa Tampan ditetapkan sebagai
Rumah Sakit Jiwa Tampan Daerah Tipe A dibawah Pemerintah Provinsi Riau.
Kemudian berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 18 tahun 2008 tanggal 5
Desember 2008 disusun kembali struktur organisasinya. Pada tahun 2016 Rumah
Sakit Jiwa Tampan berhasil mendapatkan sertifikat bintang 5 (bintang lima)
paripurna Rumah Sakit Tipe A versi tahun 2012 dengan sertifikat No. KARS-
SERT/370/IX/2017 pada tanggal 13 September 2016.
Pada tahun 2018 Rumah Sakit Jiwa Tampan mempunyai 230 kapasitas
tempat tidur yang terdiri dari 28 tempat tidur Rehab NAPZA, 26 TT ruang UPIP,
20 TT ruangan Siak, 35 TT ruangan sebayang, 30 TT ruangan Indragiri, 35 TT
ruangan Kuantan, 35 TT ruangan Kampar dan 21 TT ruangan Rokan. Rumah
Sakit Jiwa Tampan saat ini mempunyai struktur yang dipimpin oleh seorang
Direktur yaitu dr. Haznelli Juita,MM dengan 2 (dua) Wakil Direktur yaitu Wakil
Direktur Umum dan Keuangan yang membawahi 3 (tiga) bagian dengan masing-
masing 2 (dua) Sub bagian. Wakil Direktur Medik dan Keperawatan yang
membawahi 3 (tiga) bidang dengan 2 (dua) seksi masing-masing bidang.
Secara umum dapat digambarkan kondisi Rumah Sakit Jiwa Tampan sebagai
berikut :
1. Sumber daya Manusia.
Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau mempunyai Sumber Daya Manusia
(SDM) sampai akhir Desember 2018 sebanyak 209 orang (PNS), dan 175
orang tenaga honorer.
vi
2. Sarana dan Prasarana.

Rumah Sakit Jiwa Tampan berdiri diatas lahan seluas 110.016 M2 dan pada
tahun anggaran 2002 mendapat bantuan bangunan ruang pendidikan dari dana
APBN seluas 900 M2. Pada tahun anggaran 2008 Pemerintah Provinsi
membangunan Gedung Napza dua lantai, lantai bawah serluas 941 M2. dan
lantai atas seluas 475 M2. pada tahun anggran 2010 Rumah Sakit Jiwa
Tampan membangun Gedung Kelas tiga seluas 454 M2 dan selasar seluas 25
M2 dari dana DAK/APBN. Pada tahun 2016 Rumah Sakit Jiwa Tampan
membangun gedung UPIP 2 lantai, tahun 2017 Rumah sakit jiwa tampan
membangun gedung IGD Terpadu 3 lantai dengan luas 3.393 M2, tahun 2018
dibangun Gedung PoliPelayanan 2 lantai dengan luas bangunan dari dana
APBD Provinsi Riau. Pembangunan gedung-gedung ini merupakan upaya
yang dilakukan pemerintah secara umum dan Rumah Sakit Jiwa Tampan
secara Khusus agar dapat meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
Disamping itu tersedia tempat parkir seluas 1,200 M2 dan pada tahun
anggaran 2015 Rumah Sakit Jiwa Tampan dapat dana untuk pembuatan Pagar
Napza seluas 200 m2 dan pada tahun 2017 Rumah Sakit Jiwa juga
membangun pagar Ruang rawat inap sepanjang 500 M. Prasarana lain yang
dimiliki meliputi : Instalasi rawat inap Serta fasilitas Penunjang seperti
Laboratorium, Pelayanan, Radiologi, Apotik, Instalasi Gizi, Instalasi
Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit, Loundry, Gudang Persediaan Barang
Inventaris, Musholla dan Pengolahan Limbah Rumah Sakit Jiwa Tampan.
3. Sistem Pengelolaan.
Sistem pengelolaan Rumah Sakit Jiwa Tampan untuk teknis operasional
sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk Rumah Sakit
Khusus tipe A.
4. Pembiayaan dan Penerimaan.
Pembiayaan Rumah Sakit Jiwa Tampan berasal dari Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang tertuang dalam Anggaran Rutin
(DPA SKPD) Tahun anggaan 2018, Rumah Sakit Jiwa Tampan mendapat
anggaran dari Pemerintah Riau sebesar Rp. 122.769.006.374,- (serratus dua
puluh dua milyar tujuh ratus enam puluh Sembilan juta enam ribu tiga ratus
vii
tujuh puluh empat rupiah ). Yang terbagi dalam Belanja Tidak Langsung
sebesar Rp 31.860.675.218,- (tiga satu milyar delapan ratus enam puluh juta
enam ratus tujuh puluh lima ribu dua ratus delapan belas rupiah) dan belanja
Langsung sebesar Rp 90.908.331.156,- sembilan puluh milyar sembilan ratus
delapan juta tiga ratus tiga puluh satu ribu seratus lima puluh enam rupiah)
dalam menjalankan anggaran pelaksanaan Kegiatan Rumah Sakit Jiwa
Tampan Provinsi Riau harus berdasakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) SKPD tahun anggaran 2018.
Pada tahun 2018 Realisasi Anggaran pelaksananan kegiatan dapat dicapai
secara optimal sebesar Rp. 104.523.729.662 (seratus empat milyar lima ratus
dua puluh tiga juta tujuh ratus dua puluh Sembilan ribu enam ratus enam
puluh dua rupiah) ,realisasi belanja tidak langsung sebesar Rp 31.262.312.857
tiga puluh satu milyar dua ratus enam puluh dua juta tiga ratus dua belas ribu
delapan ratus lima puluh tujuh rupiah). Belanja Langsung terealisasi sebesar
Rp 73.261.416.805 (tujuh puluh tiga milyar dua ratus enam puluh satu juta
empat ratus enam belas ribu delapan ratus lima rupiah). Berdasarkan
Penerimaan Negara Bukan Pajak Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau
Tahun Anggaran 2018 ditargetkan sebesar Rp 17.940.535.000,00 (Tujuh
belas milyar Sembilan ratus empat puluh juta lima ratus tiga puluh lima ribu
rupiah) terealisasi Penerimaan Negara bukan Pajak sebesar Rp
23.867.956.312,85 (dua puluh tiga milyar delapan ratus enam puluh tujuh
juta Sembilan ratus lima puluh enamribu tiga ratus dua belas koma delapan
puluh lima rupiah) atau 133,04% dan telah disetorkan Pendapatan ke Kas
Daerah Provinsi Riau . Pelayanan pokok Rumah Sakit Jiwa Tampan yang
merupakan sumber untuk pendapatan Rumah Sakit adalah :
A. Pelayanan Gawat Darurat

B. Pelayanan Rawat Jalan :
1. Pelayanan Tumbuh Kembang anak dan Remaja

2. Pelayanan Spesialis Jiwa Dewasa
3. Pelayanan Spesialis Jiwa Lansia
4. Pelayanan Gangguan Mental Organik
viii
5. Pelayanan Psikiatri Forensik

6. Pelayanan Rehabilitasi Medik
7. Pelayanan Kesehatan Tumbuh Kembang Anak dan Remaja
8. Pelayanan Psikologi dan Psikoterapi
9. Pelayanan IPWL/NAPZA
10. Pelayanan Konseling dan Psikoterapi
11. Pelayanan Spesialis Saraf
12. Pelayanan Spesialis Anak
13. Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam
14. Pelayanan Spesialis kulit & kelamin
15. Pelayanan Kesehatan Umum
16. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
17. Pelayanan VCT (Voluntery Conseling dan Testing)
18. Pelayanan TB DOT’S
19. Pelayanan Konsultasi Keperawatan Jiwa
C. Pelayanan Rawat Inap Jiwa Terdiri dari :

1. Perawatan Intensif Psiaktri
2. Pelayanan Rawat Inap Intermediet dan Tenang
D. Pelayanan Rehabilitasi Napza terdiri dari :
1. pelayanan Detoksifikasi dan:
2. pelayanan Rehabilitasi Napza
E. Pelayanan Rehabilitasi Psikososial
F. Pelayanan Rekam Medik Pasien
G. Pelayanan Penunjang terdiri dari :
1. Pelayanan Laboratorium
2. Pelayanan Radiologi
3. Pelayanan farmasi
4. Pelayanan Gizi
5. Pelayanan CSSD dan Loundry
6. Pelayanan Permulasaran Jenazah
7. Pelayanan Ambulance
H. Pelayanan Promosi Kesehatan
ix
B. KONTRIBUSI RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU

BAGI MASYARAKAT.
1. Pelayanan Kesehatan
Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau disamping tugas
pokoknya memberikan pelayanan kesehatan jiwa juga memberikan
pelayanan kesehatan gigi, pelayanan poli anak, pelayanan tumbuh
kembang anak dan remaja, gawat darurat, pemulihan ketergantungan
NAPZA dan konsultasi Psikolog dan lain sebagainya, serta
mengembangkan pelayanan umum yang menunjang pelayanan kesehatan
jiwa.
2. Kegiatan Praktek
Bagi institusi Pendidikan di Provinsi Riau, Rumah Sakit Jiwa
Tampan Provinsi Riau merupakan tempat praktek dalam bidang ilmu
kesehatan jiwa. Pada tahun 2018 ada 26 institusi pendidikan yang
melakukan praktek Pelayanan lapangan dengan total 1.388 orang
mahasiswa. Selain itu ada 11 institusi pendidkan yang melakukan
magang/kinjungan mahasiswa ke Rumah Sakit Jiwa Tampan dengan
jumlah 70 orang mahasiswa. hal ini sejalan dengan visi misi Rumah Sakit
Jiwa Tampan untuk menjadi Rumah Sakit pendidikan dan jumlah
mahasiswa setiap tahunnya meningkat yang melakukan praktek di Rumah
Sakit Jiwa Tampan, pada tahun 2018 jumlah mahasiswa yg praktek adalah
1458 orang mahasiswa dan mengalami peningkatan pada tahun 2018.
C. Masalah yang dihadapi Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau pada
tahun anggaran 2018 antara lain :
1) Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum memenuhi kebutuhan baik

kuantitas maupun kualitas (Medis, para medis dan non medis).
D. S o l u s i.
Dalam rangka mengatasi masalah yang dihadapi pada tahun anggaran 2018
dipersiapkan langkah-langkah untuk tahun mendatang sebagi berikut :
x
1) Mengajukan permohonan tambahan tenaga sesuai dengan kulifikasi

pendidikan yang diperlukan kepada Pemerintah Propinsi Riau
2) Melakukan diklat, bimtek dan workshop sesuai dengan kebutuhan.
E. TIM PENYUSUNAN.
Penyusunan LKjIP dilakukan oleh Tim yang dibentuk Rumah Sakit Jiwa
Tampan Provinsi Riau yang ditegaskan dalam SK denmgan nomor:
121/RSJT-TU/SK/07.02 pada tanggal 01 Juli 2018 dengan susunan sebagai
berikut :
Penanggung Jawab : Dierektur
Ketua : Wakil Direktur Umum dan Keuangan
Wakil Ketua : Kasubbag Data dan Pelaporan
Sekretaris : Kasubbag Perencanaan dan Tindak Lanjut
Wakil Sekretaris : Staf Data dan Pelaporan
Anggota : Kepala Instalasi RM
Anggota : Ketua PMKP
Anggota : Staf Bagian Perncanaan
Anggota : Staf Umum dan Kepegawaian
Anggota : Tenaga Akuntansi
Anggota : Operator Komputer
xi
IKHTISAR EKSEKUTIF
LKjIP tahun 2018 ini merupakan laporan pencapaian kinerja dari seluruh
program dan kegiatan yang telah direncanakan selama kurun waktu satu tahun,
yang mengacu ke key performance indikator (KPI) atau indikator kinerja yang ada
di renstra, yang dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan serta sasaran
strategis dalam mendukung terwujudnya visi dan misi RSJ Tampan Provinsi Riau.
Mekanisme dan tujuan penyusunan dan penyampaian penetapan kinerja
diharapkan dapat memberi gambaran umum tentang pencapaian pelaksanaan
tugas dan fungsi dari RSJ Tampan dalam program pelayanan, pendidikan,
penelitian dan pertanggung jawaban sumber daya yang ada juga dapat
memberikan informasi penting tentang laporan yang sudah dicapai dan
menggambarkan kegiatan selama tahun 2018.
Saat ini RSJ Tampan sudah menerapkan BLUD. Kerja luar biasa
sedang digiatkan melibatkan semua komponen organisasi. Rencana kinerja
tahunan (RKT) di tahun 2018 merupakan proses penetapan sistematis dan
berkesinambungan antara program dan kegiatan selama satu tahun, dimana
tercantum dalam sasaran strategis, program, kegiatan, target serta indikator
kenerja berdasarkan IKK yang telah disesuaikan dengan rencana strategis dan
Penja Rumah Sakit Jiwa Tampan. Sedangkan pengukuran kinerja dilakukan sesuai
SPM (Standar Pelayanan Minimal) Rumah Sakit Jiwa Tampan untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan tersebut sesuai dengan target
yang ditetapkan serta alokasi anggarannya serta untuk dijadikan bahan Evaluasi.
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Pendahuluan
Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau dibangun pada tahun 1980
beroperasi tanggal 5 Juli 1984, diresmikan pada tanggal 21 Maret 1987 oleh
Bapak Menteri Kesehatan RI (Bapak dr. Soewardjono Soerjaningrat). Sejak tahun
2002 RS Jiwa Tampan ditetapkan sebagai RS Jiwa Tampan Tipe A dibawah
Pemerintah Provinsi Riau yang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 889/MENKES/SK/VI/2003 Tanggal 17 Juni 2003
Tentang Peningkatan Kelas RS Jiwa dari Kelas B menjadi Kelas A. RS Jiwa
Tampan merupakan pusat rujukan pelayanan kesehatan jiwa untuk wilayah
administratif Provinsi Riau dan Kepulauan Riau. Kemudian berdasarkan Peraturan
Daerah Nomor 18 tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008 disusun kembali struktur
organisasinya. Pada awal tahun 2015, RS Jiwa Tampan ditetapkan sebagai Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) berdasarkan Peraturan Gubernur Riau Nomor :
1 Tahun 2014, tanggal 7 Januari 2014, Tentang Penatausahaan Pelaksanaan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah ( PPK- BLUD ) Rumah
Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau.
Pada tahun 2017 Rumah Sakit Jiwa Tampan berhasil mendapatkan
sertifikat bintang 5 (bintang lima) Paripurna Rumah Sakit Tipe A versi tahun 2012
dengan sertifikat No. KARS-SERT/370/IX/2017 pada tanggal 13 September 2016
yang dikeluarkan di Jakarta oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Rumah Sakit
Jiwa Tampan Provinsi Riau berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor
3 Tahun 2015 tanggal 2 Januari 2015 tentang Organisasi Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Riau
adalah merupakan unsur penunjang tugas tertentu Pemerintah Propinsi Riau, yang
berkedudukan dibawah Pemerintah Daerah Propinsi Riau dengan tugas pokok RS
Jiwa Tampan disamping memberikan pelayanan kesehatan jiwa bagi masyarakat
terutama masyarakat miskin juga menyelenggarakan upaya pendidikan dan riset
melalui kerja sama dengan institusi pendidikan di bidang kesehatan,
1
melaksanakan koordinasi lintas sektor dan memberikan pelayanan kesehatan

umum yang menunjang kesehatan jiwa.
Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas
dan fungsi yang dipercayakan kepada instansi Pemerintah atas penggunaan
anggaran. Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media
pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Dalam rangka itu
diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,
jelas, terukur, dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan
bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Good govermance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk
mewujudkan pelayanan masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka
mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara Good govermance yang
dimaksud adalah merupakan proses penyelenggaraan kekuasaan negara dalam
melaksanakan penyediaan public good and services disebut govermance
(pemerintahan atau kepemerintahan), sedangkan praktek terbaiknya disebut “good
govermance“ (kepemerintahan yang baik). Agar “good govermance” dapat
menjadi kenyataan dan berjalan dengan baik, maka dibutuhkan komitmen dan
keterlibatan semua pihak yaitu pemerintah, private sector dan masyarakat.Good
govermance yang efektif menuntut adanya “alignment” (koordinasi) yang baik
dan integritas, profesional serta etos kerja dan moral yang tinggi, dengan demikian
penerapan konsep good govermance penyelenggaraan kekuasaan pemerintah
negara merupakan tantangan tersendiri.
Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas
managerial pada tiap lingkungan dalam organisasi yang bertujuan untuk
pelaksanaan kegiatan pada tiap bagian. Masing-masing individu pada setiap
jajaran aparatur bertanggung jawab atas kegiatan yang dilaksanakan pada
bagiannya. Konsep inilah yang membedakan adanya kegiatan yang terkendali
(controllable activities) dengan kegiatan yang tidak terkendali (uncontrollable
activities). Kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan yang secara nyata dapat
2
dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak. Ini berarti, kegiatan tersebut benar-
benar direncanakan, dilaksanakan dan dinilai hasilnya oleh pihak yang
berwenang.
Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah merupakan
perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan. Sejalan
dengan hal tersebut, telah ditetapkan TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang
penyelengaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelengaraan negara yang
bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Selanjutnya, sebagai kelanjutan
dari produk hukum tersebut diterbitkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 23 Tahun 2014
tentang Petunjuk teknis penyusunan perjanjian kinerja,pelaporan kinerja dan
review atas laporan kinerja.
Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau sebagai lembaga teknis dalam
bidang pelayanan kesehatan khususnya dalam kesehatan jiwa, maka memiliki
kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan jiwa baik secara kuratif,
rehabilitatif, promotif dan preventif, untuk lebih detailnya kegiatan pelayanan
tersebut yaitu sebagai berikut :
a. Pelayanan Intramural
1) Preventif
a) Pembinaan Kesehatan Jiwa Masyarakat
b) Integrasi
c) Penyuluhan
d) Simposium
e) Konseling
f) Droping Pasien
g) Familly Gathering
h) Evaluasi Sosial
i) Pendidikan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit
3
2) Kuratif
a) Pelayanan Gawat Darurat
(1) Gawat Darurat Psikiatrik
(2) Gawat Darurat Fisik (Umum)
b) Pelayanan Rawat Jalan
1. Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja (Keswara)
2. Kesehatan Jiwa Dewasa (Keswasa)
3. Kesehatan Jiwa Lanjut Usia (Keswalansia)
4. Konseling/Psikoterapi
5. Psikologi – Psikometri
6. Non Psikotik (Ansietas dan depresi)
7. Gimul
8. Spesialis lainnya
9. Umum
10. NAPZA
c) Pelayanan Rawat Inap

(1) Rawat Intensif Akut / Gaduh Gelisah
(2) Rawat Tenang, terdiri dari :
(a) Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja (Keswara)
(b) Kesehatan Jiwa Dewasa (Keswasa)
(c) Kesehatan Jiwa Lanjut Usia (Keswalansia)
(d) Penanggulangan NAPZA
3) Rehabilitatif
a) Konseling
b) Support Therapy
c) Terapi Dinamika Kelompok
d) Terapi Rohani
e) Terapi Musik
f) Terapi Olahraga
g) Terapi Keterampilan
h) Terapi Latihan Kerja
i) Penyuluhan Gigi/Mulut
4
b. Penunjang
1) Pelayanan Farmasi
a) Peracikan obat
b) Perencanaan, Pengawasan dan evaluasi persediaan farmas
c) Konseling kefarmasian
2) Pelayanan Gizi
a) Perencanaan Menu
b) Penyiapan makan pasien
c) Penyiapan makan petugas khusus
d) Konseling Gizi
3) Pelayanan Laboratorium :
a) Kimia Pelayanan
b) Hematologi
c) Imuno serologi
d) Bakteriologi
e) Urinalisa
f) Feces rutin
g) Test Narkoba
4) Pelayanan Radiologi:
a) Pemeriksaan Radiologi
b) Pemeriksaan USG
5) Pelayanan Rekam Medis
a) Penerimaan pasien
b) Penyediaan data dan informasi medis untuk kepentingan pelayanan
medis, medico legal, pelaporan RS intern dan ekstern
c) Peminjaman dan penyimpanan rekam medis
d) Analisa kelengkapan rekam medis
6) Laundry
a) Pengelolaan kebersihan alat tenun Rumah Sakit

b) Pendistribusian alat tenun Rumah Sakit
5
7) IPSRS
a) Pemeliharaan Sarana Listrik, Air Telepon
b) Perbaikan Sarana dan Prasarana Gedung
c. Kegiatan Ekstramural.
1) Pembinaan Pelayanan Kesehatan Jiwa di PUSKESMAS
2) Penyuluhan dan Kunjungan Kerja
3) Kerjasama Lintas Sektoral
4) Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat yang Tidak Mampu
Untuk dapat melaksanakan kegiatan tersebut perlu didukung dengan
pelayanan yang berkualitas, sarana dan prasrana yang representative serta SDM
yang kompeten.
Semua kegiatan tersebut setiap akhir harus dipertanggungjawabkan
sebagai bentuk akuntabel dan transparan melalui LAKIP.
Secara umum aspek strategis yang dihadapi Rumah Sakit Jiwa Tampan
Provinsi Riau, sebagai berikut :
Tahun anggaran 2018 antara lain :
1. Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum memenuhi kebutuhan baik
kuantitas maupun kualitas (Medis, para medis dan non medis).
2. Dukungan dana dari APBD/APBN Propinsi Riau masih terbatas untuk
mengembangkan dan meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa dan umum.
3. Dana Jamkesmas dan Jamkesda pada tahun berjalan yang belum tercairan
terkendala oleh Administrasi, baik antar provinsi maupun dengan
kab/kota.
4. Rendahnya koordinasi dan sinkronisasi antar Bidang di Rumah sakit Jiwa
Tampa Provinsi Riau.
5. Tuntutan penyelenggaraan otonomi daerah secara nyata dan
bertanggungjawab sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh
Pemerintah Pusat.
6. Sarana dan prasarana pendukung untuk melayani masyarakat baik secara
kuantitas maupun kualitas belum memadai.
6
2. Tujuan Penyusunan
Tujuan disusunnya LKjIP tahun 2018 adalah :
a. Sebagai instrument pengukuran indikator kinerja dan evaluasi kinerja
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis
yang telah ditetapkan serta mengacu pada Renstra.
b. Sebagai alat informasi pencapaian kinerja yang sudah disusun dan
disampaikan secara sistematik untuk melakukan perbaikan dan peningkatan
kinerja secara terus menerus dan berkesinambungan selama setahun
(seustinable and countinuering improvement).
c. Sebagai pemicu perbaikan kinerja atau peningkatan kinerja unit kerja di
RSJ Tampan.
d. Sebagai tolak ukur keberhasilan/kegagalan dari proses kinerja yang sudah
dilaksanakan, sehingga dapat dialakukan analisis untuk mengidentifikasi
factor penghambat atau pendukung tercapainya kinerja serta tindakan
perbaikan dimasa datang.
3. Dasar Hukum
Pelaksanaan penyusunan LKjIP Pemerintah RSJ Tampan Tahun 2018
dengan memperhatikan kepada peraturan perundang-undangan yang melandasi
pelaksanaan LKjIP, yaitu :
1). TAP MPR No.XI/MPR/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
2). Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan UU No. 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah;
3). Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
4). Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
7
5). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
6). Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
7). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
8). Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003
tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
9). Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk teknis penyusunan
perjanjian kinerja dan review atas laporan kinerja;
10). Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2010 tanggal 23 November 2010
perihal Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 dan
Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015;
B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

1. Kedudukan
Pada pelaksanaan otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab
berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, sebagian besar kewenangan
dan urusan Pemerintahan berada pada Pemerintahan Kabupaten dan Kota,
maka Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau mempunyai kompetensi yang
bisa diandalkan untuk mampu menjadi motor penggerak perangkat daerah
dalam melaksanakan pembangunan dan pelayanan publik
2. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Jiwa Tampan
8
Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 8 Tahun 2008

tanggal 5 Desember 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat,
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah
Provinsi Riau, kedudukan RS Jiwa Tampan merupakan unsur penunjang tugas
tertentu Pemerintah Provinsi Riau, dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris
Daerah.
RS Jiwa Tampan Provinsi Riau mempunyai tugas pokok yaitu
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang
pelayanan rumah sakit khusus jiwa dan dapat ditugaskan untuk melaksanakan
penyelenggaraan wewenang yang dilimpahkan oleh Pemerintah kepada
Gubernur selaku Wakil Pemerintah dalam rangka dekonsentrasi.
RS Jiwa Tampan Provinsi Riau disamping tugas pokoknya memberikan
pelayanan kesehatan jiwa bagi masyarakat terutama masyarakat miskin juga
menyelenggarakan upaya pendidikan dan riset melalui kerja sama dengan
institusi pendidikan di bidang kesehatan, melaksanakan koordinasi lintas
sektor dan memberikan pelayanan kesehatan umum yang menunjang
kesehatan jiwa.
3. Fungsi Rumah Sakit Jiwa Tampan
a. Menyelenggarakan pelayanan medis

b. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis
c. Menyelenggarakan pelayanan asuhan keperawatan
d. Menyelenggarakan pelayanan rujukan
e. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
f. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan
g. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan
C. STRUKTUR ORGANISASI
Rumah Sakit Jiwa Tampan Propinsi Riau dipimpin oleh seorang
Direktur yang membawahi langsung 2 (dua) Direktorat, yaitu Direktorat
Umum dan Keuangan dengan 3 (tiga) Bagian, dan 6 (enam) Sub Bagian,dan
Direktorat Medik dan Keperawatan dengan 3 (tiga) Bidang dan 6 (enam)
9
Seksi, berdasarkan Susunan Struktur Organisasi Rumah Sakit Jiwa Tampan

Provinsi Riau sesuai Perda Provinsi Riau Nomor 3 Tahun 2014 tanggal 2
Januari 2014.
10
STRUKTUR ORGANISASI PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 3 TAHUN 2014
RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU BAB IV TANGGAL 2 JANUARI 2014
DIREKTUR
dr. HAZNELLI JUITA, MM

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
WAKIL DIREKTUR WAKIL DIREKTUR

BIDANG MEDIK DAN KEPERAWATAN BIDANG UMUM DAN KEUANGAN KETUA
SATUAN PENGAWAS INTERNAL
- YENITA RIZAL, SE.MH
drg. WINDA HARSIANTY
KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG PENUNJANG KEPALA BIDANG KEPALA BAGIAN KEPALA BAGIAN KEPALA BAGIAN
KETUA KOMITE MEDIK
PELAYANAN MEDIK MEDIK, PENDIDIKAN & PENELITIAN KEPERAWATAN TATA USAHA KEUANGAN PERENCANAAN
dr. ANDRY SUDARWAN Drs. H. ADRIANUS, Apt, M.Kes Ns. SYAPARUDDIN DAUD, S.Kep, MM ANIDA ASFARINA, SH - - dr. MAISARAH, Sp.Kj
KETUA KOMITE
KEPALA SUBBIDANG KEPALA SUBBIDANG KEPALA SUBBIDANG KEPALA SUBBAGIAN KEPALA SUBBAGIAN KEPALA SUBBAGIAN KEPERAWATAN
PELAYANAN MEDIK JIWA PENUNJANG MEDIK KEPERAWATAN JIWA UMUM DAN KEPEGAWAIAN PERBENDAHARAAN PERENCANAAN & TINDAKLANJUT
NS. ROSDIAR, SP.KJ
drg. NOVA ANGGRAINI MARZUKI LOLLY BILMONEVA, S.Kep, M.Kes SYAPRUDDIN, S.Kep Drs. MUZAKIR Dra. MERIANA MAYA YOSANOVA, S.Si, Apt
KETUA KOMITE ETIK DAN
HUKUM
KEPALA SUBBIDANG PELAYANAN KEPALA SUBBIDANG KEPALA SUBBIDANG KEPALA SUBBAGIAN KEPALA SUBBAGIAN KEPALA SUBBAGIAN
dr. MAISARAH, Sp.Kj
MEDIK NAPZA DAN REHABILITASI PENDIDIKAN DAN PENELITIAN KEPERAWATAN NAPZA HUMAS DAN PERLENGKAPAN VERIFIKASI DATA DAN PELAPORAN
- Drs. AKMAL - DESSY NOVITA, SE.M.Si ERITA AGUS PRASETYA HUTOMO, SKM
KETUA KOMITE PENINGKATAN
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
dr. RIA LESTARI RAHAYU

KEPALA INSTALASI KEPALA INSTALASI KEPALA INSTALASI PEMEL.
RAWAT JALAN FARMASI SARANA DAN PRASARANA
dr. NINA BETTI KRISTINA, S.Farm, Apt IRSYAD AGUS, A.Md
KETUA KOMITE PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN INFEKSI (PPI)
KEPALA INSTALASI KEPALA INSTALASI KEPALA INSTALASI PENGOLAHAN
drg. NILA DEWI RATNAWATI.P
RAWAT INAP LABORATORIUM LIMBAH, KESLING DAN TAMAN
dr. LINA FITRA dr. RICCA FITRIA YANCE TAMBA PARULIAN, SKM
KETUA KOMITE KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA (K3RS)
KEPALA INSTALASI KEPALA INSTALASI
MUJIBUR RAHMAN, SKM
GAWAT DARURAT (IGD) RADIOLOGI
dr. WINDY ARIANTI drg. ARLINDA ROZA

KETUA KOMITE
REKAM MEDIK
KEPALA INSTALASI KEPALA INSTALASI
dr. N I N A
REHABILITASI JIWA G I Z I
dr. NINING GILANG SARI, Sp.KJ D E S N I, DCN

KETUA KOMITE
FARMASI DAN TERAPI
KEPALA INSTALASI KEPALA INSTALASI PKRS DAN
dr. DJUSNIDAR DJA'FAR, Sp.Kj
REHABILITASI NAPZA KESWAMAS
dr. ANDRIZA, Sp.KJ Ns. SUKMA DEWI, S.Kep
KEPALA INSTALASI KEPALA INSTALASI KETUA KOMITE

REKAM MEDIK DAN SIM-RS CSSD DAN LAUNDRY TENAGA KESEHATAN LAINNYA
TARMIZI, SKM drg. DWI RAHMAWATI W ELSETRIANA Z.R, M.Psi
11
a. DIREKTORAT BIDANG UMUM DAN KEUANGAN.

Sesuai Peraturan Gubernur Riau Nomor 03 tahun 2015 tentang Uraian
Tugas Rumah Sakit Jiwa Tampan Propinsi Riau Direktorat Bidang Umum dan
Keuangan dipimpin oleh Wakil Direktur Bagian Umum dan Keuangan yang
mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pelaksanaan kegiatan,
monitoring dan evaluasi dibidang umum dan kepegawaian.
Untuk melaksanakan tugasnya Direktorat Bidang Umum dan
Keuangan, dipimpin oleh seorang Wakil Direktur yang berkedudukan dan
bertanggung jawab kepada Direktur. Direktorat Bidang Umum dan Keuangan
mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan kegiatan dibidang Umum.
b. Melaksanakan kegiatan dibidang Keuangan.
c. Melaksanakan kegiatan dibidang Perencanaan.
d. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan Direktur
Direktorat Bidang Umum dan Keuangan terdiri dari 3 (tiga) Bagian :

1. Bagian Umum.
2. Bagian Keuangan.
3. Bagian Perencanaan.
Setiap Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, dan masing-masing
Bagian mempunyai 2 (dua) Sub Bagian. Masing-masing Sub Bagian dipimpin
oleh Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bagian.
1. Bagian Umum
Mempunyai tugas dibidang ketatausahaan.
Untuk melaksanakan tugasnya Bagian atau Usaha mempunyai fungsi :

a. Mengkoordinasikan antar bidang, menyusun dan mengawasi
pelaksanaan umum dan kepegawaian.
12
b. Mengkoordinasikan antar bidang, menyusun mengawasi pelaksanaan

kegiatan dibidang hubungan masyarakat dan perlengkapan.
c. Melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan analisis beban
kerja, analisis jabatan, budaya kerja, hukum, kelembagaan dan
ketatalaksanaan di lingkungan Rumah Sakit Jiwa Tampan dan
mengkoordinasikannya dengan Biro Hukum, Organisasi dan
Tatalaksana.
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Bagian Umum terdiri dari 2 (dua) Subbag :
1). Sub Bagian Tata Usaha
Mempunyai tugas :
a) Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan umum,
b) Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan
kepegawaian.
c) Melaksanakan monitoring dan evaluasi umum dan
kepegawaian.
d) Melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan analisis
beban kerja, analisis jabatan, budaya kerja, hukum,
kelembagaan dan ketatalaksanaan di Rumah Sakit Jiwa
Tampan
e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.
2). Sub Bagian Hubungan Masyarakat.
Mempunyai tugas :
a) Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan di bidang
hubungan masyarakat.
b) Mengkoordinasikan dan melaksanakan program kegiatan di
bidang perlengkapan.
c) Melaksanakan monitoring dan evaluasi hubungan masyarakat
dan perlengkapan.
d) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala
bagian tata usaha.
13
2. Bagian Keuangan
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang keuangan.
Untuk melaksanakan tugasnya Bagian Keuangan mempunyai fungsi :

a. Mengkoordinasikan antar bidang, menyusun dan mengawasi
pelaksanaan kegiatan di bidang perbendaharaan.
b. Mengkoordinasikan antar bidang, menyusun pelaksanaan kegiatan
dibidang verifikasi.
c. Melaksanakan tugas–tugas lain yang diberikan pimpinan.
Bagian Keuangan membawahi 2 (dua) Sub Bagian :
1). Sub Bagian Perbendaharaan
Mempunyai tugas :
a) mengkoordinasikan dan melaksanakan perencanaan di bidang
perbendaharaan.
b) mengkoordinasikan dan melaksanakan program kegiatan di bidang
Perbendaharaan
c) melaksanakan monitoring dan evaluasi di bidang perbendaharaan
d) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
2). Sub Bagian Verifikasi.
Mempunyai tugas :
a) mengkoordinasikan dan melaksanakan perencanaan di bidang
verifikasi.
b) mengkoordinasikan dan melaksanakan program kegiatan di
bidang Verifikasi.
c) melaksanakan monitoring dan evaluasi di bidang verifikasi.
d) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala
bidang.
3. Bagian Perencanaan
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang perencanaan.
Untuk melaksanakan tugasnya Bagian Perencanaan mempunyai fungsi:

a. Melaksanakan kegiatan di bidang Perencanaan dan Tindak lanjut.
14
b. Melaksanakan kegiatan di bidang data dan pelaporan.

c. Melaksanakan tugas–tugas lain yang diberikan pimpinan.
Bagian Perencanaan membawahi 2 (dua) Sub bagian :
1). Sub Bagian Perencanaan dan Tindak Lanjut.
Mempunyai tugas :
a) Melaksanakan perencanaan di bidang perencanaan dan Tindak
Lanjut.
b) Melaksanakan program kegiatan di bidang perencanaan dan
Tindak Lanjut.
c) Melaksanakan monitoring dan evaluasi di bidang
Perencanaan dan Tindak Lanjut.
d) Melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan oleh kepala
Bagian Perencanaan.
2). Sub Bagian Data dan Pelaporan.
Mempunyai tugas :
a) melaksanakan perencanaan di bidang data dan pelaporan.
b) melaksanakan program kegiatan di bidang data dan pelaporan.
c) melaksanakan monitoring dan evaluasi data dan pelaporan.
d) melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh kepala
Bagian Perencanaan.
2. DIREKTORAT BIDANG MEDIK DAN KEPERAWATAN.

Wakil Direktur Bagian Medik dan Keperawatan mempunyai tugas
melaksanakan perencanaan, pelaksanaan program, monitoring dan evaluasi di
bidang medik dan keperawatan.
Untuk melaksanakan tugasnya Direktorat Bidang medik dan Keperawatan

mempunyai fungsi :
a. melaksanakan kegiatan di bidang pelayanan medik.
b. Melaksanakan kegiatan di bidang penunjang medik, pendidikan dan
pelatihan.
c. melaksanakan kegiatan di bidang keperawatan.
d. melaksanakan tugas-tuga lain yang diberikan oleh Direktur.
15
1). Direktorat Bidang Medik dan Keperawatan membawahi 3 (tiga)

Bidang :
a. Bidang Pelayanan medik
b. Bidang Penunjang Medik, Pendidikan dan Penelitian.
c. Bidang Keperawatan.
Masing-masing bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Bidang Medik dan
Keperawatan.
a. Bidang Pelayanan Medik
Mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pelaksanaan program,

monitoring dan evaluasi di bidang pelayanan medik.
Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas Bidang Pelayanan Medik

mempunyai fungsi :
1) Melaksanakan kegiatan dibidang pelayanan medik jiwa dan
kesehatan jiwa masyarakat
2) Melaksanakan kegiatan dibidang pelayanan medik napza dan
rehabilitasi.
3) Melaksanakan tugas yang diberikan direktur medik dan
keperawatan Pelayanan rehabilitasi jiwa.
Bidang Pelayanan Medik membawahi 2 (dua) Seksi :

a. Seksi Pelayanan Medik Jiwa.
mempunyai tugas :
 melaksanakan perencanaan kegiatan dibidang pelayanan medik
napza dan rehabilitasi.
 melaksanakan program kegiatan di bidang pelayanan medik napza
dan rehabilitasi.
 melaksanakan monitoring dan evaluasi di bidang pelayanan medik
dan rehabilitasi.
 melaksanakan tugas–tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang
pelayanan medik.
16
b. Seksi Pelayanan Medik Napza dan Rehabilitasi.

Mempunyai tugas :
 melaksanakan perencanaan kegiatan di bidang pelayanan medik
napza
 melaksanakan program kegiatan di bidang pelayanan medik
napza
 melaksanakan monitoring dan evaluasi di bidang pelayanan medik
napza.
 melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang
pelayanan medik .
2). Bidang Penunjang Medik, Pendidikan dan Penelitian (DIKLIT)

Mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pelaksanaan
program, Monitoring dan evaluasi dibidang penunjang medik,
pendidikan dan penelitihan. Kepala Bidang berkedudukan dan
bertanggung jawab kepada Direktorat Medik dan Keperawatan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas Bidang Penunjang medik,

Pendidikan dan Penelitian mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan kegiatan di bidang penunjang medik.

b. Melaksanakan kegiatan di bidang pendidikan, pelatihan dan
penelitian.
c. Melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan direktur medik dan
keperawatan.
Bidang penunjang medik, Pendidikan dan Penelitian membawahi 2
(dua) seksi :
1. Seksi Penunjang medik.
Mempunyai tugas :
a. melaksanakan perencanaan kegiatan di bidang penunjang
medik
b. melaksanakan program kegiatan di bidang penunjang medik.
c. melaksanakan monitoring dan evaluasi di bidang penunjang
medik.
17
d. melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh kepala

bidang penunjang medik, pendidikan dan penelitian.
2. Seksi Pendidikan dan Penelitian .
Mempunyai tugas :
a. Melaksanakan perencanaan kegiatan di bidang pendidikan dan
penelitian
b. Melaksanakan program kegiatan di bidang pendidikan dan
penelitian.
c. Melaksanakan monitoring dan evaluasi dibidang pendidikan
dan penelitian
d. Melaksanakan tugas - tugas lain yang diber ikan oleh
kepala bidang penunjang medik, pendidikan dan penelitian.
3). Bidang Keperawatan
Mempunyai tugas :
melaksanakan perencanaan, pelaksanaan program kegiatan,
monitoring dan evaluasi di bidang keperawatan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas bidang keperawatan

mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan kegiatan dibidang keperawatan jiwa
b. Melaksanakan kegiatan dibidang pelayanan napza dan rawat
darurat
c. Melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan direktur medik dan
keperawatan
Bidang keperawatan membawahi 2 (dua) seksi:
1. Seksi Keperawatan Jiwa.
Mempunyai tugas :
a. Melaksanakan perencanaan kegiatan di bidang keperawatan

jiwa
b. Melaksanakan program kegiatan di bidang
keperawatan jiwa
c. Melaksanakan monitoring dan evaluasi di bidang
keperawatan jiwa
18
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala

bidang keperawatan.
2. Seksi Keperawatan Napza.

Mempunyai tugas :
a. Melaksanakan perencanaan kegiatan di bidang keperawatan

napza
b. Melaksanakan program kegiatan di bidang keperawatan napza
c. Melaksanakan monitoring dan evaluasi di bidang keperawatan
napza
d. Melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan oleh kepala
bidang keperawatan.
Kelompok Jabatan Fungsional.
Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Rumah Sakit Jiwa

Tampan Provinsi Riau sesuai bidang keahliannya.
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari :
a. Pelaksana Fungsional.
Pelaksana Fungsional dipimpin oleh seorang pejabat fungsional

selaku instalasi yang ditunjuk di antara pejabat fungsional yang
mampu di lingkungan instalasi yang bersangkutan. Instalasi
Pelaksana Fungsional adalah unsur pelaksana yang berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada Wakil Direktur Bidang
Umum dan Keuangan serta Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medik
dan Keperawatan sesuai tupokasi masing-masing instalasi yang
membawahi :
1. Unit Psikologi dan psikiatrik baik dengan bantuan atau tanpa
alat elektro medik dan memberikan penyuluhan / bimbingan
kesehatan jiwa untuk penderita rawat jalan yang datang dan atau
memerlukan rujukan baik ke Instalasi pelaksana fungsional
maupun ke unsur pelayanan kesehatan lainnya.
2. Unit Kesehatan Jiwa Masyarakat mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan pencegahan gangguan jiwa dan
19
peningkatan kesehatan jiwa masyarakat dengan jalan

penyuluhan kesehatan jiwa, memberikan konsultasi
kesehatan jiwa kepada pemuka masyarakat, mengadakan
integrasi usaha kesehatan jiwa dalam usaha kesehatan
masyarakat dan mengadakan kerja sama dengan instansi lain
didalam menanggulangi masalah kesehatan jiwa.
b. Instalasi
Instalasi adalah fasilitas fisik yang menunjang kegiatan unit

pelaksana fungsional, berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Wakil Direktur yang membawahi.
Instalasi Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau terdiri dari :
1. Instalasi Laboratorium mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan laboratorium Pelayanan untuk keperluan diagnosa
yang dilakukan oleh tenaga / pegawai dalam jabatan fungsional.
2. Instalasi Farmasi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
penyimpanan, penyaluran obat-obatan, gas, medis, alat
kedokteran, alat kesehatan bagi unit pelaksana fungsional yang
memerlukan yang dilakukan oleh tenaga / pegawai dalam
jabatan fungsional.
3. Instalasi Gizi mempunyai tugas melaksanakan pengolahan,
penyediaan dan penyaluran makanan serta pengawasan nilai
gizi yang dilakukan oleh tenaga / pegawai dalam jabatan
fungsional.
4. Instalasi Rawat Jalan mempunyai tugas melaksanakan,
pengobatan dan perawatan secara fisik
5. Instalasi Rawat Inap Mempunyai tugas malaksanakan diagnosa
pengobatan dan perawatan untuk semua penderita gangguan
jiwa yang dirawat inap
6. Instalasi Rekam Medik dan SIMRS secara teknis berada
dibawah bidang pelayanan medik dan bertanggung jawab
20
langsung kepada Direktur Bidang Pelayanan Medik dan

Keperawatan
7. Instalasi Gawat Darurat yang mempunyai tugas memberikan
pelayanan medis jiwa dan medis umum yang bersifat gawat
darurat
8. Instalasi Radiologi yang mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan radiologi untuk keperluan diagnosa yang dilakukan
oleh tenaga / pegawai dalam jabatan fungsional
9. Instalasi Rehabilitasi Jiwa mempunyai tugas melaksanakan
usaha rehabilitasi penderita gangguan jiwa yang meliputi
seleksi, terapi kerja dan latihan kerja, resoliasasi resosialisasi,
penyaluran dan pengawasan / pengobatan lanjutan. Kesehatan
jiwa masyarakat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pencegahan gangguan jiwa dan peningkatan kesehatan jiwa
masyarakat dengan jalan penyuluhan kesehatan jiwa,
memberikan konsultasi kesehatan jiwa kepada pemuka
masyarakat, mengadakan integrasi usaha kesehatan jiwa dalam
usaha kesehatan masyarakat dan mengadakan kerjasama dengan
instansi lain dalam menanggulangi masalah kesehatan jiwa
10. Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
(IPSP RS) Jiwa Tampan Provinsi Riau mempunyai tugas :
a) pemeliharaan bangunan, instalasi air minum, instalasi
listrik, instalasi gas dan telepon serta pembuangan sampah
dan cairan buangan.
b) pemeliharaan alat elektromedik dan peralatan listrik.
c) penyediaan air minum, gas teknis dan tenaga listrik.
d) melaksanakan penyucihamaan alat kesehatan dan alat
kedokteran.
e) pemeliharaan kendaraan dan mesin.
11. Instalasi NAPZA Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau
mempunyai tugas :
Menerima pasien rehabilitasi dan Detoxifikasi
21
12. Instalasi CCSD dan Loundry Rumah Sakit Jiwa Tampan

Provinsi Riau mempunyai tugas :
menerima, mendesinfect, membersihkan, mengemas, mensteril,
menyimpan dan mendistribusikan alat alat (baik yang dapat
dipakai berulang kali dan alat sekali pakai).
13. Instalasi PKRS Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau
mempunyai tugas :
Salah satu pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah kegiatan
promosi kesehatan. Promosi kesehatan merupakan salah satu
bentuk pelayanan dengan kegiatan berupa informasi kesehatan
baik untuk pasien, keluarga maupun masyarakat.
14. Instalasi IPAL Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau
mempunyai tugas :
Salah satu pelayanan yang menenangani pengolahan Air
Limbah dari Rumah Sakit.
c. Komite
1. Komite Etik dan Hukum
Komite Etik dan Hukum adalah Kelompok jabatan Fungsional yang
membidangi dan menangani permasalah etik dan hukum yang
terjadi di Rumah sakit jiwa tampan. Komite Etika dan Hukum
bertanggung Jawab kepada Direktur RS Jiwa Tampan Provinsi
Riau.
2. Komite Medik
Komite Medik adalah Kelompok tenaga medis yang
keanggotaannya dipilih dari anggota staf medis fungsional, komite
medik berada dibawah dan bertanggung Jawab kepada Direktur RS
Jiwa Tampan Provinsi Riau.
komite medik mempunyai tugas membantu Direktur Medik
dan Keperawatan menyusun standar pelayanan, memantau
pelaksanaannya pelaksanaannya, melaksanakan pembinaan etika
profesi, mengatur kewenangan profesi anggota staff medis
22
fungsional, mengembangkan program pelayanan, pendidikan dan

pelatihan serta penelitian dan pengembangan.
Dalam melaksanakan tugasnya komite medik dapat dibantu oleh
panitia-panitia yang anggotanya terdiri dari staf medis fungsional
dan atau tenaga profesi lainnya secara ex-officio.
3. Komite Farmasi dan Terapi

Komite Farmasi dan Terapi adalah Kelompok jabatan Fungsional
yang membidangi dan menangani permasalah kefarmasian dan
terapi pasien. bertanggung Jawab kepada Direktur RS Jiwa Tampan
Provinsi Riau.
4. Komite K3 RS
Komite K3 RS adalah Kelompok jabatan Fungsional yang
membidangi dan menangani permasalah Keselamatan, Kesehatan
dan Kerja Rumah Sakit. bertanggung Jawab kepada Direktur RS
5. Komite Keperawatan
Komite Keperawatan adalah Kelompok jabatan Fungsional yang
membidangi dan menangani permasalah Profesi keperawatan.
Riau.
6. Komite PMKP
Komite PMKP adalah Kelompok jabatan Fungsional yang
membidangi dan menangani permasalah promosi kesehatan
masyarakat. bertanggung Jawab kepada Direktur RS Jiwa Tampan
Provinsi Riau.
7. Komite PPI
Komite Pecegahan Dan Penanggulangan Infeksi (PPI)) adalah
Kelompok jabatan Fungsional yang membidangi dan menangani
permasalah Pencegahan dan Penanganan Infeksi. bertanggung
Jawab kepada Direktur RS Jiwa Tampan Provinsi Riau.
23
8. Komite Rekam Medik

Komite Rekam Medik adalah Kelompok jabatan Fungsional yang
membidangi dan menangani permasalah Rekam Medik Pasien.
Riau.
9. Komite Satuan Pengawas Internal (SPI)
Komite Satuan Pengawas Internal (SPI) adalah Kelompok jabatan
Fungsional yang membidangi dan menangani permasalah Satuan
Pengawas Internal (SPI). bertanggung Jawab kepada Direktur RS
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Daftar isi
1. Kata Pengantar
2. Ikhtisar Eksekutif
3. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Tugas Pokok dan Fungsi
D. Sistematika Penulisan
4. BAB II PERENCANAAN STRATEGIS
A. Rencana strategis Organisasi
a.Visi
b.Misi
c.Tujuan
d.Sasaran
e.Strategi dan Kebijakan
B. Rencana Kinerja
C. Penetapan Kinerja
5. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Kinerja
B. Analisis Capaian Kinerja
C. Akuntabilitas Keuangan
24
6. BAB IV PENUTUP
7. Lampiran Data Pendukung
25
BAB II
PERENCANAAN STRATEGIS
A. Rencana Strategis Organisasi
Rumah Sakit merupakan gabungan antara kegiatan medis dan kegiatan non
medis atau bisnis, Rumah Sakit dalam kenyataanya sudah berkembang menjadi
suatu organisasi yang kompleks dengan sumber pembiayaan yang dinamis.
Organisasi yang kompleks ini ditandai dengan fenomena bahwa. Rumah Sakit
merupakan institusi yang hidup dilingkungan yang dinamis dan komprehensif,
dinamika tersebut terdapat berbagai fenomena yang ada diantaranya terdapat
paradigma baru rumah sakit yang menekankan pentingnya konsep orientasi bisnis
dalam rumah sakit, semakin meningkatnya kompetisi, semakin meningkatnya
biaya pelayanan rumah sakit, agar rumah sakit dapat bertahan (survive)
berkembang dimasa yang akan datang. Meskipun demikian rumah sakit harus
tetap menjalankan fungsi sosialnya sesuai dengan peraturan yang ada.
Sesuai tugas pokok dan fungsi, Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau
mempunyai rencana strategis yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
selama kurun waktu 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang,
dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana Strategis Rumah Sakit Jiwa
Tampan mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, serta cara pencapaian tujuan dan
sasaran tersebut
Melihat perkembangan tersebut maka Rumah Sakit dikelola seorang proaktif
melalui manjemen strategis Rumah Sakit, penetapan visi, misi, dan nilai – nilai
penentuan arah strategis Rumah Sakit yang bersifat menantang analisis factor –
factor lingkungan yang dapat mengarah pada keberhasilan pelaksanaan kegiatan
jangka pendek dan jangka panjang serta langkah – langkah pengendaliannya.
a. V I S I
Visi yaitu cara pandang jauh ke depan, kemana dan bagaimana
Rumah Sakit Jiwa Tampan harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten
dan dapat eksis, antisipatif, dan inovatif, serta produktif.
26
Sebagaimana telah dirumuskan dan disepakati bersama guna

mewujudkan kondisi yang lebih baik di masa yang akan datang, maka VISI
Rumah Sakit Jiwa Tampan tahun 2014-2019 ditetapkan sebagai berikut:
”Pusat Rujukan Regional Terbaik Pelayanan Kesehatan Jiwa,
Rehabilitasi, Pendidikan dan Riset Yang Profesional Berbasis
Masyarakat”
b. M I S I
Untuk dapat mewujudkan visi yang telah disepakati, maka

ditetapkan pernyataan misi sehingga diharapkan seluruh pegawai dan pihak
yang berkepentingan dapat mengenal Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi
Riau, dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan
diperoleh di waktu-waktu yang akan datang.
Misi Rumah Sakit Jiwa Tampan sebagai berikut:

1. Mengembangkan pelayanan kesehatan jiwa dan Napza secara holistik
dan berbasis masyarakat.
2. Mengembangkan pelayanan kesehatan secara komprehensif yang
menunjang pelayanan kesehatan jiwa.
3. Mengembangkan pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang berkualitas
dalam bidang kesehatan.
4. Mewujudkan sistem manajemen yang efektif, efisien, transparan dan
akuntabel.
c. Tujuan
Penetapan tujuan dan sasaran didasarkan pada faktor-faktor kunci
keberhasilan (key success factors) yang telah diidentifikasikan sebelumnya
sesuai Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi
Riau, yakni telah memperhitungkan kelebihan/kekuatan dan
kekurangan/kelemahan serta segala sumberdaya yang dimiliki, sehingga
tujuan yang ditetapkan menjadi lebih rasional.
27
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi

yang diharapkan dapat menggambarkan hasil akhir yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu tertentu.
Untuk mewujudkan kondisi 5 (lima) tahun ke depan sebagai bagian
dari upaya pencapaian Visi dan Misi, konsisten dengan tugas pokok dan
fungsi, maka Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau telah berhasil
mengidentifikasikan tujuan sebagai berikut:
1. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan jiwa yang
prima
2. Terwujudnya pelayanan penunjang kesehatan jiwa komprehensif
3. Tersedianya tenaga kesehatan yang profesional dan berkualitas.
4. Terwujudnya system manajemen yang efektif, efisien, transparan dan
akuntabel.
Tujuan tersebut dicapai melalui pembinaan, pengembangan, dan
pelaksanaan, serta pemantapan fungsi-fungsi manajemen di RS Jiwa
Tampan yang didukung oleh peraturan perundangan yang berlaku.
d. Sasaran
Sasaran Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau merupakan

gambaran yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan operasional dalam
kurun waktu maksimal 1 (satu) tahun atau kurang dari 1 (satu) tahun, guna
mencapai tujuan yang telah dirumuskan untuk 5 (lima) tahun ke depan.
Fokus utama penentuan sasaran adalah tindakan dan alokasi sumber daya
organisasi dalam program yang akan dilaksanakan.
Sasaran yang akan dicapai Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau
adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas pelayanan terhadap pasien dan keluarga
pasien.
2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana RS.
3. Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM.
4. Terselenggaranya system administrasi dan manajemen yang
professional berbasis IT.
28
e. Strategi dan Kebijakan
Untuk mencapai dan mewujudkan Visi RS Jiwa Tampan Provinsi Riau tahun
2019, sesuai misi yang telah ditetapkan, maka dalam periode tahun 2014 –
2019 akan digunakan strategi sebagai berikut :
1. Optimalisasi kinerja pelayanan
2. Mengembangkan produk layanan
3. Meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan
4. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM
5. Pemenuhan kebutuhan SDM sesuai standar RS
6. Meningkatkan kedisiplinan SDM
7. Melengkapi sarana dan prasarana pendukung pelayanan
8. Meningkatkan kualitas pemeliharaan sarana/prasarana
9. Mengadakan dan mengembangkan Pelayanan pelayanan penunjang
kesehatan jiwa
10. Mempersiapkan RS menjadi pusat pendidikan, pelatihan dan penelitian
di bidang kesehatan jiwa
11. Meningkatkan pendapatan (SGR)
12. Mewujudkan laporan keuangan dengan opini WTP
29
TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI
”Pusat Rujukan Regional Terbaik Pelayanan Kesehatan Jiwa,

Rehabilitasi, Pendidikan dan Riset yang Profesional Berbasis
Masyarakat”
MISI I
Mengembangkan pelayanan kesehatan jiwa dan Napza secara holistik dan

berbasis masyarakat;
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Terwujudnya 1. Meningkatnya 1. Optimalisasi kinerja Perbaikan sistem dan
peningkatan kualitas pelayanan pelayanan prosedur pelayanan
kualitas terhadap pasien dan
pelayanan keluarga pasien. 2. Mengembangkan Meningkatkan
kesehatan produk layanan pelaksanaan SPM RS
jiwa yang
prima.
3. Meningkatkan cakupan Kerjasama/MOU
dan jangkauan pelayanan Jaminan Kesehatan
2. Meningkatnya 1. Peningkatan kapasitas Menyiapkan program
kualitas dan dan kapabilitas SDM pengembangan SDM
kuantitas SDM.
2. Pemenuhan kebutuhan Rekruitmen
SDM sesuai standar RS SDM/Kerjasama(MOU)
3. Meningkatkan
kedisiplinan SDM
3. Meningkatnya 1. Melengkapi sarana dan 1. Pembangunan
kualitas dan prasarana pendukung gedung/fisik lainnya
kuantitas sarana pelayanan sesuai master plan
dan prasarana RS.
2. Pemenuhan
kebutuhan sarana
pendukung pelayanan
2. Meningkatkan kualitas 1.Rehab/pemeliharaan
pemeliharaan gedung dan penataan
sarana/prasarana ulang ruang-ruang
pelayanan
2.Pemeliharaan/sevis/kal
ibrasi peralatan medis
dan non medis
3. Melakukan
kemitraan/KSO
Peralatan medis dan non
medis
30
MISI II
Mengembangkan pelayanan kesehatan secara komprehensif yang

menunjang pelayanan kesehatan jiwa;

Terwujudnya
Mengadakan dan
pelayanan Meningkatnya jenis Menyiapkan SDM dan
mengembangkan
penunjang pelayanan sarana/prasarana
Pelayanan pelayanan
kesehatan pendukung pelayanan penunjang
penunjang kesehatan
jiwa kesehatan jiwa kesehatan jiwa
jiwa
komprehensif.
MISI III
Mengembangkan pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang berkualitas

dalam bidang kesehatan;
Tersedianya Meningkatnya Mempersiapkan RS 1. Menyiapkan RS
tenaga kualitas SDM menjadi pusat Jiwa Tampan sebagai
kesehatan yang tenaga kesehatan pendidikan, pelatihan RS Pendidikan
profesional dan penelitian di
dan berkualitas bidang kesehatan
jiwa
2. Meningkatkan
pengetahuan dan
ketrampilan SDM RS
MISI IV
Mewujudkan sistem manajemen yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel

Terwujudnya Terselenggaranya 1.Meningkatkan 1.Meningkatkan
system system administrasi pendapatan pengendalian biaya
manajemen yang dan manajemen yang (SGR)
efektif, efisien, professional berbasis
transparan dan IT. 2. Mewujudkan 2. Meningkatkan
akuntabel. laporan kualitas dokumen
keuangan dengan perencanaan dan
opini WTP pelaporan
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran menuju Visi dan Misi maka RS
Jiwa Tampan dalam melaksanakan tugas dan fungsi, berpedoman pada
Kebijakan berikut:
1. Permendagri Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang
31
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dan peraturan lainnya

yang terkait dengan Manajemen Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengendalian dan evaluasi di RS Jiwa Tampan.
2. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik No.
HK.00.06.3.5.1866 tentang Pedoman Persetujuan Tindakan Medik
tanggal 21 April 1999.
3. Keputusan Menpan tentang Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan,
dan Peraturan lainnya yang mengatur ketenagaan, dalam rangka
pengembangan dan pendayagunaan SDM yang tepat di RS Jiwa
Tampan
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 486/Menkes/SK/IV/2007
tentang Kebijakan dan Rencana Strategis Penanggulangan
Penyalah Gunaan Napza
5. Buku standar Pelayanan Keperawatan Jiwa Direktorat Bina
Pelayanan Keperawatan Dirjen Binyanmed Depkes RI tahun 2006
6. Kepmenkes RI No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit
7. Edaran Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7
tahun 2009 tentang “ Menempatkan Pemakai Narkoba Ke Dalam
Panti Terapi dan Rehabilitasi”, dalam upaya rehabilitasi Narkoba,
dimana salah satu tempatnya adalah Rumah Sakit Jiwa dan UU RI
Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika
8. Keputusan Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.03.05/III/1758/08
tanggal 19 Mei 2008 tentang Izin Melaksanakan Pelayanan Umum
di Rumah Sakit Khusus,untuk memberikan dan mengembangkan
pelayanan kesehatan umum yang menunjang kesehatan jiwa
9. Mengembangkan sistem pengelolaan pendidikan dan riset yang
terintegrasi pada semua tatanan di RS Jiwa Tampan.
10. Keputusan Gubernur Riau Tentang Badan Layanan Umum Daerah
Nomor 1 Tahun 2015.
32
11. Manlak/Petunjuk Pengelolaan Jamkesmas dan Jamkesda untuk

memberikan pelayanan bagi masyarakat miskin.
12. Meningkatkan dan mengembangkan koordinasi pelayanan
rehabilitasi kasus narkoba dengan sektor terkait
13. Meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa masyarakat secara
berjenjang dan berkoordinasi dengan sektor terkait
14. Membentuk unit rehabilitasi pasca perawatan kesehatan
jiwa/narkoba dengan kapasitas minimal 40 kamar sesuai standar
yang berlaku.
B. Rencana Kinerja
Rencana kinerja merupakan proses penjabaran lebih lanjut dari Rencana
Strategis yang telah disusun. Di dalam proses perencanaan kinerja, Rumah Sakit
Jiwa Tampan Provinsi Riau mendefinisikan seluruh Sasaran Strategis,
Kebijakan, Program dan Kegiatan yang akan diimplementasikan dalam satu tahun
kegiatan dan dituangkan dalam dokumen Rencana Kinerja. Pada dokumen
Rencana Kinerja dijabarkan dan ditetapkan target kinerja tahunan seluruh sasaran
dan kegiatan. Target kinerja ini akan menjadi komitmen bagi Rumah Sakit Jiwa
Tampan Provinsi Riau untuk mencapainya dalam satu periode tahunan, dan
merupakan benchmark bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang
dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan. Rencana Kinerja tahun 2018
merupakan dokumen yang menyajikan target kinerja Rumah Sakit Jiwa Tampan
Provinsi Riau untuk tahun 2018, dan merupakan bentuk komitmen penuh Rumah
Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau untuk mencapai kinerja yang paling maksimal
dalam upaya mewujudkan misinya, sehingga akan diturunkan dalam PENJA
(Perjanjian Kinerja) tahun 2018 sebagai pedoman pelaksanaan kinerja tahun 2017
dan menjadi dasar penyusunan laporan kinerja.
C. Penetapan Kinerja
Dokumen perjanjian penetapan kinerja yang telah disepakati antara

Gubernur dan Direktur RS Jiwa Tampan yang ditandatangani pada tanggal
Februari 2017 yang mempunyai 4 sasaran strategis dengan 22 indikator
33
kinerja serta target masing – masing indikator kinerja dan 7 program

pelaksanaan dana APBD dan BLUD beserta pagu anggarannya untuk
pelaksanaan selama tahun 2018. Untuk sasaran dan indikator kinerja dapat
dilihat pada Tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1
RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2018
RSJ TAMPAN
SASARAN TARGET
No INDIKATOR KINERJA
STRATEGIS 2017
1 2 3 4
1 Meningkatnya 1 Indeks kepuasan pelanggan : 80%
kualitas pelayanan 2 Lama hari perawatan pasien 40 hari
terhadap pasien dan gangguan jiwa (ALOS)
keluarga pasien 3 Tidak ada kejadian Re-admission 95%
(rawat ulang) pasien gangguan jiwa
dalam waktu ≤1 bulan
4 Tidak ada kejadian pasien melarikan 98%
diri
5 Persentase pasien yang dapat 75%
ditenangkan ≤ 48 jam
6 Tidak ada kejadian kematian pasien 100%
gangguan jiwa karena bunuh diri
7 Penerapan asuhan keperawatan 95%
(MPKP)
8 Persentase pasien yang kembali ke 2%
perawatan intensif ≤ 72 jam
9 Kejadian pulang paksa 0%
10 Tidak ada kejadian pasien cedera di 100%
rawat inap
11 Tidak ada pasien 100%
difiksasi/pengekangan ≥ 24 jam
12 Waktu tunggu rawat jalan < 60 Menit 90%
2 Meningkatnya 1 Persentase ketersediaan obat 100%
kualitas dan
kuantitas sarana / 2 Persentase terpenuhinya alat/bahan 100%
prasarana RS medis dan non medis rumah sakit
3 Persentase tersedianya 80%
bangunan/ruang pelayanan sesuai
standar
34
4 Persentase ditaatinya SOP pelayanan 95%

medis dan non medis
3 Meningkatnya 1 Persentase ketersediaan SDM sesuai 80%
kualitas dan RS Jiwa Tipe A
kuantitas SDM RS
2 Persentase pemberi pelayanan 80%
kegawat daruratan yang bersertifikasi
ATLS/BTLS/ACLS/PPDGJ
3 Persentase karyawan yang 70%
mendapatkan pelatihan minimal 20
jam setahun
4 Terselenggaranya 1 Kelengkapan Laporan Akuntabilitas 100%
sistem Kinerja
administrasi dan 2 Ketepatan waktu penyusunan laporan 100%
manajemen yang keuangan
profesional 3 Cost Recovery 80%
berbasis IT
Berikut disajikan dalam Tabel 2 program –program penja yang di akomodir

dalam DPA Rumah Sakit Jiwa Tampan tahun 2018, sebagai berikut:
Tabel 2
PENETAPAN DPA RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN
TAHUN 2018
PAGU
NO URAIAN APBD MURNI
(RP.)
1 2 3
I. BELANJA TIDAK LANGSUNG 31.860.675.218
1 Gaji dan Tunjangan 13.489.983.218

2 Tambahan Penghasilan 18.370.692.000
II. BELANJA LANGSUNG 91.494.345.606
1 Program Pelayanan Administrasi 8.697.749.000

Perkantoran
2 Program Peningkatan Sarana Dan 537.000.000
Prasarana Aparatur
3 Program Peningkatan Disiplin 263.345.000
Aparatur
4 Program Peningkatan Kapasitas 2.452.281.800
Sumber Daya Aparatur
5 Program Upaya Kesehatan 2.115.785.200
Masyarakat
35
6 Program Promosi Kesehatan Dan 497.750.000

Pemberdayaan Masyarakat
7 Program Standarisasi Pelayanan 448.396.300
Kesehatan
8 Program Pelayanan Kesehatan 1.187.724.500
Penduduk Miskin
9 Program pengadaan, peningkatan 56.393.118.306

sarana dan prasarana rumah
sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit
paru-paru/rumah sakit mata
10 Program Pemeliharaan sarana dan 960.660.500
prasarana rumah sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah
sakit mata
11 Program Peningkatan Pelayanan 17.940.535.000
Kesehatan Pada BLUD RSUD
TOTAL 118.626.951.356
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Rumah Sakit jiwa Tampan pada
tahun 2018 mengakomodir 11 program urusan kesehatan dan non urusan.
Program yang dilaksanakan untuk mendukung kinerja rumah sakit jiwa terbagi
menjadi kegiatan-kegiatan pelaksanan yang terbagi menjadi urusan wajib dan
urusan urusan pilihan yaitu sebagai berikut :
a. Program Rumah Sakit Jiwa Tampan
Prioritas rencana kerja Rumah sakit jiwa Tampan Provinsi Riau terlihat dalam
Program dan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2018 sesuai dengan
yang tercantum pada Dokumen Pedoman Anggaran Rumah Sakit Jiwa
Tampan Provinsi Riau, yaitunya 11 (Sebelas) Program sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
5. Program Upaya Kesehatan Masyarakat.
6. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
36
7. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

8. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin.
9. Program Pengadaan/Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata.
10. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit
Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata.
11. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pada BLUD RSUD
b. Kegiatan Rumah Sakit Jiwa Tampan

Rumah Sakit Jiwa Tampan menjalankan 7 urusan wajib dan 32
kegiatan yang terdapat didalam program urusan tersebut. Dibawah ini dapat
dilihat 7 urusan wajib Rumah Sakit Jiwa Tampan dan Kegiatan yang terdapat
didalamnya:
1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat dan Kegiatannya.

Penyelenggaraan Program Upaya Kesehatan Masyarakat mempunyai 9
(sembilan) kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa Tampan
Provinsi Riau tahun anggaran 2018 yaitu;
1.1. Kegiatan Pelayanan Konseling Dan Testing HIV / AIDS
1.2. Kegiatan Home Visit Pasien
1.3. Kegiatan Terapi Aktifitas Kelompok
1.4. Kegiatan Terapi Rekreasional Pasien
1.5. Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan keselamatan Kerja (K3RS)
Rumah Sakit
1.6. Penyelenggaraan Peningkatan Terapy Rehab Napza
1.7. Pengembangan Pelayanan Pelayanan Tumbuh Kembang Anak dan
Remaja
1.8. Sinkronisasi, Koordinasi dan Konsultasi IPWL, Jamkesda, BPJS
dan PoliPelayanan
37
2. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Penyelenggaraan Program Promosi kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat mempunyai 2 (dua) kegiatan yang dilaksanakan di Rumah
Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau tahun anggaran 2018 yaitu :
2.1 Kegiatan pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup
sehat
2.2 Kegiatan penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
3. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Penyelenggaraan Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
mempunyai 1 (satu) kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Sakit
Jiwa Tampan Provinsi Riau tahun anggaran 2018 yaitu :
3.1. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
4. Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit
Mata
Penyelenggaraan Program Pengadaan/Peningkatan Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit mempunyai 9 (sembilan) kegiatan yang dilaksanakan di
Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau tahun anggaran 2018 yaitu :
4.1 Kegiatan Pembangunan Instalasi Pengelohan Limbah Rumah Sakit
4.2 Kegiatan Pengadaan alat-alat rumah sakit
4.3 Kegiatan Pengadaan mebeleur rumah sakit
4.4 Kegiatan Pengadaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit
(dapur, ruang pasien, laundry, ruang tunggu Dan lain-lain)
4.5 Kegiatan Pegadaan bahan-bahan logistik rumah sakit
4.6 Kegiatan Pengadaan pencetakan administrasi dan surat menyurat
rumah sakit
4.7 Kegiatan Pengadaan alat dan bahan terapi vocasional pasien
4.8 Kegiatan Pembangunan Gedung PoliPelayanan
4.9 Kegiatan Pemabangunan Gedung Instalasi Gizi
38
5. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata
Penyelenggaraan Program Pemeliharaan Sarana dan Prasaranan Rumah
Sakit mempunyai 3 (tiga) kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Sakit
Jiwa Tampan Provinsi Riau tahun anggaran 2018 yaitu :
5.1. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala instalasi pengolahan limbah
rumah sakit
5.2. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala alat-alat kesehatan rumah sakit
5.3. Kegiatan Pemeliharaan
6. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pada BLUD RSUD
Penyelenggaraan Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Rumah Sakit mempunyai 1 (satu) kegiatan yang dilaksanakan di Rumah
Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau tahun anggaran 2018 yaitu :
7.1 Pelayanan Kesehatan
Selain urusan wajib Rumah Sakit jiwa Tampan juga melaksanakan 5 urusan
pilihan. Kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau
total sebanyak 46 (Empat puluh enam) sesuai dengan program yang ada. Urusan
pilihan terdiri dari 5 (lima) program dengan 17 kegiatan sbb :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran :

Penyelenggaraan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran mempunyai
13 (tiga belas) Kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa Tampan
Provinsi Riau tahun anggaran 2018 yaitu :
1.1. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat
1.2. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik
1.3. Kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan Dan Perlengkapan Kantor
1.4. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
1.5. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor
1.6. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
39
1.7. Kegiatan Penyediaan Komponen Listrik/Penerangan Bangunan

Kantor
1.8. Kegiatan Penyediaan Peralatan Dan Perlengkapan Kantor
1.9. Kegiatan Bahan Bacaan dan Peraturan Undang - Undang
1.10. Kegiatan Penyediaan Makan Dan Minum
1.11. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi Dan Konsultansi Ke Luar Daerah
1.12. Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan Kantor
1.13. Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Kantor.
2. Program Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur;
Penyelenggaraan Program Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur
mempunyai 2 (dua) Kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa
Tampan Provinsi Riau tahun anggaran 2018 yaitu :
2.1. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
2.2. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Penyelenggaraan Program Peningkatan Disiplin Aparatur mempunyai 2
(dua) Kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi
Riau tahun anggaran 2018 yaitu :
3.1. Kegiatan Pembinaan Fisik Dan Mental Aparatur
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Penyelenggaraan Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
mempunyai 3 (tiga) kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa
Tampan Provinsi Riau tahun anggaran 2018 yaitu :
4.1. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal
4.2. Kegiatan Diklat Fungsional Teknis
4.3. Kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi dan Sosialisasi Perencanaan
Rumah Sakit Jiwa Tampan
C. Rencana Aksi Tahun 2018

Setelah ditandatanganinya perjanjian kinerja pejabat esselon II,III dan
IV maka dibuatlah rencana aksi atas perjanjian kinerja tersebut untuk
pelaksanaan kegiatan pada tahun 2018 agar pelaksanaan pada tahun 2018
40
dilaksanakan sesuai dengan perencanaannya. Rencana aksi masing-masing

direktorat,bidang dan bagian dapat dilihat pada lampiran 1.
D. Rencana Anggaran Tahun 2018

Pengelolaan Keuangan Rumah Sakit Jiwa Tampan berdasarkan pada
Sistem Keuangan Daerah Provinsi Riau yang berdasarkan Peraturan Gubernur
No 54 Tahun 2007 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan
Daerah Provinsi Riau. Peraturan Gubernur tersebut dijabarkan dengan
Penunjukan Pejabat Pelaksana Pengelola Keuangan Daerah pada Rumah Sakit
Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun Anggaran 2018 sesuai surat Keputusan
Gubernur No: Kpts.35/I/2012. Para pengelola keuangan bertanggungjawab
atas pengelolaan keuangan RS Jiwa Tampan.
Untuk melaksanakan Program/kegiatan yang dituangkan pada
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-
SKPD) yang telah disahkan pada tanggal 02 Januari 2018 dan telah dibuat
perencanannya sesuai dengan rencana aksi masing-masing bidang, bagian dan
subbangiannya. Direktur Rumah Sakit Jiwa Tampan selaku Pengguna
Anggaran menerbitkan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Jiwa Tampan
Provinsi Riau tentang Penunjukan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
Rumah sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau No.121/RSJT-TU/SK/04.02 tanggal
08 Januari 2018 dan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Jiwa Tampan
Provinsi Riau tentang Penunjukan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rumah
sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau No.121/RSJT-TU/SK/04.02
E. Target dan Realisasi Pendapatan
Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun Anggaran 2018 telah
melaksanakan BLUD RSUD target dan reaalisasi pendapatan Rumah Sakit Jiwa
Tampan pada tahun 2018 dapat dilihat Pada Tabel 2.3 dibawah ini:
41
Tabel 3
SUMBER PENDAPATAN RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN TAHUN 2018
N SUMBER TA 2017 TA 2018
O PENDAPATAN
ANGGARAN REALISASI % ANGGARAN REALISASI %
Pendapatan Jasa
1 15,852,505,000.00 21,791,106,463.00 137.46 16.929.427.500 22.407.991.814 132.36
Layanan
2 Hasil Kerjasama 196,250,000.00 212,068,264.00 108.06 213.447.500 289.524.240 135.64
Lain-lain
3 Pendapatan 445,350,000.00 968,675,956.92 217.51 797.660.000 1.092.718.755,85 136,99
BLUD yang Sah
Total
16,494,105,000.00 22,971,850,683.92 139.27 17.940.535.000 23.867.956.312,85 133,04
Pendapatan
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pendapata RS Jiwa Tampan

dapat melebihi target yang ditetapkan dan mengalami peningkatan pendapatan
dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2017 realisasi pendapatan RS Jiwa
Tampan 102,70% dan pada tahun 2018 meningkat menjadi 133.04% dengan
selisih pendapatan Rp. 896.105.628,93 (delapan ratus Sembilan puh enam juta
seratus lima ribu enam ratus dua puluh delapan koma Sembilan puluh tiga
rupiah). Peningkatan pendapatan dapat menjadi indikator peningkatan mutu
pelayanan Rumah Sakit. Dengan meningkatnya pelayanan Rumah Sakit Jiwa
Tampan pada masyarakat maka masyarakat akan mempercayakan urusan
kesehatannya pada Rumah Sakit Jiwa Tampan. Serta dengan penambahan jenis
pelayanan Rumah Sakit Jiwa Tampan seperti PoliPelayanan spesialis penyakit
dalam, poliPelayanan kulit kelamin serta poliPelayanan.
42
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran kinerja dilakukan untuk membandingkan tingkat kinerja yang

dicapai dengan rencana tingkat capaian (target) dengan menggunakan key
performance indicator (KPI) atau indicator kunci kinerja yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja diperlukan untuk sampai sejauh mana realisasi atau capaian
kinerja yang berhasil dilakukan oleh RSJ Tampan dalam kurun waktu Januari sampai
Desember 2018.
Tahun 2018 merupakan tahun kelima pelaksanaan rencana strategis RSJ
Tampan tahun 2014-2019. Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan
membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap
indicator, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan masing-masing indicator.
Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi masing –
masing indicator kinerja (KPI), sehingga dapat ditindak lanjuti dalam perencanaan
program / kegiatan dimasa yang akan dating agar setiap program / kegiatan dapat
berhasil dan berdaya guna.
Akuntabilitas kinerja dimulai dengan pengukuran kinerja yang mencakup
penetapan indikator kinerja, sistem pengumpulan data kinerja, dan penetapan capaian
kinerja, dilanjutkan dengan analisis capaian kinerja dan akuntabilitas keuangan
sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan/
program/ kebijakan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan Rumah
Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau dalam rangka mewujudkan misi dan visi Ruma
Sakit Jiwa Tampan.
43
A. Pengukuran kinerja
Kerangka Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan

kegagalan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujan yang telah ditetapkan dalam
rangka mewujudkan visi dan misi rumah sakit.Pengukuran dimaksud merupakan hasil
dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja
kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan
dampak. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan
mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian dalam proses penyusunan
kebijakan/program/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap
pencapaian sasaran dan tujuan.
Semakin tinggi realisasi menunjukan pencapaian kinerja yang semakin baik,
maka digunakan rumus:
44
Realisasi
Persentase pencapaian x 100%
Rencana tingkat capaian =
Rencana
Semakin tinggi realisasi menunjukan semakin rendah pencapaian kinerja,

maka digunakan rumus:
Rencana – (Realisasi – Rencana)

Persentase pencapaian
Rencana tingkat = x 100%
capaian Rencana
Pengukuran Kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi. Pengukuran tersebut merupakan
hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator
kinerja kegiatan yang berupa Indikator :
Masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan
kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output,
misalnya sumber daya manusia, dana, material, teknologi dan sebagainya.
Keluaran (output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non
fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program
berdasarkan masukan yang digunakan.
Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran kegiatan pada jangka menengah.Outcomemerupakan ukuran seberapa jauh
produk/ jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
Pengukuran pencapaian kinerja dihitung dengan berorientasi pada hasil
(result) dari setiap kegiatan dengan menggunakan indikator – indikator yang terukur
dan sebagai batasan untuk mengukur kinerja maka dibuat suatu Penilaian, dengan
batasan nilai sebagai berikut :
91 s/d 100 % = Sangat Baik (SB)

80 s/d 90 % = Baik (B)
50 s/d 80 % = Cukup (C)
45
< 50 % = Kurang (K)
1. Penetapan Indikator Kinerja
Indikator kinerja yang digunakan dalam mengukur kinerja Rumah Sakit

Jiwa Tampan Provinsi Riau meliputi indikator kinerja sasaran strategis dan
indikator kinerja kegiatan. Penetapan indikator kinerja didasarkan pada perkiraan
yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta
data pendukung yang ada. Indikator kinerja sasaran strategis merupakan ukuran
keberhasilan pencapaian sasaran strategis. Sedangkan indikator kinerja kegiatan
terdiri dari: input, output dan outcome.Penetapan indikator kinerja beserta target
capaian indikator kinerja ini mulai dilakukan pada saat perumusan rencana
strategis, yaitu mulai dari penetapan tujuan dan sasaran. Dalam menetapkan
indikator sasaran, digunakan indikator keberhasilan pencapaian sasaran yang
terkait dengan sasaran tersebut, yaitu berupa indikator kinerja Output dan atau
Outcome.
2. Sistem Pengumpulan Data Kinerja
Penyusunan dan pengembangan sistem pengumpulan data kinerja Rumah Sakit

Jiwa Tampan Provinsi Riau diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang
akurat, lengkap, dan konsisten mengenai capaian kinerja Rumah Sakit Jiwa
Tampan Provinsi Riau dalam rangka proses pengambilan keputusan bagi
perbaikan kinerja tanpa meninggalkan prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan
manfaat serta efesiensi, keekonomisan dan efektivitas.
Dalam sistem pengumpulan data kinerja di Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi
Riau sudah terdapat pokja yang mempunyai tupoksi sebagai pengumpul data
kinerja indikator Rumah Sakit Jiwa Tampan yaitu pokja PMKP,(Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien) yangg didapat dari unit-unit yang bertanggung
jawab menyelenggarakan catatan atau hal-hal lain yang berhubungan dengan data
yang dibutuhkan untuk pengukuran kinerja.
3. Penetapan Capaian Kinerja
Pengukuran ini dilakukan dengan membandingkan antara capaian indikator

kinerja meliputi Input, Output, dan Outcome, antara yang direncanakan
46
(diharapkan) dengan realisasinya, atau antara rencana kinerja (performance plan)

yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang dicapai
Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau. Kemudian dilakukan analisis terhadap
penyebab terjadinya celah kinerja (performance gap).
B. Analisis Capaian Kinerja
Analisis pencapaian kinerja dilakukan dengan membandingkan kinerja realisasi

dengan kinerja yang direncanakan pada tahun 2018 dan pembandingan kinerja
realisasi dengan kinerja tahun sebelumnya, sedangkan pembandingan kinerja Rumah
Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau dengan kinerja instansi lain yang sejenis belum
dapat dilakukan karena data-data yang diperlukan belum tersedia. Dimasa mendatang,
analisis pencapaian kinerja diharapkan sudah dapat dilengkapi dengan pembandingan-
pembandingan seperti tersebut di atas, agar informasi kinerja yang dihasilkan dapat
lebih bermanfaat dan memiliki nilai tambah.
Analisis Capaian Kinerja Realisasi dengan Kinerja yang Direncanakan. Analisis

capaian kinerja Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau dengan membandingkan
antara rencana/target dengan realisasi untuk masing-masing kelompok indikator
kinerja sasaran, sebagai berikut:
47
1. SASARAN PERTAMA
Meningkatnya kualitas pelayanan terhadap pasien dan keluarga pasien, Adapun
capaian indikator kinerja Sasaran beserta target dan realisasinya, adalah sebagai
berikut :
Tabel 4
Sasaran Pertama
48
Dari tabel diatas dapat dilihat kinerja Rumah Sakit Jiwa Tampan dalam
sasarannya meningkatnya kualitas pelayanan terhadap pasien dan keluarga pasien
sudah dapat dicapai sebagian,untuk itu perlu dilakukan peningkatan pmutu
pelayanan di lingkungan Rumah Sakit Jiwa Tampan, berikut capaian dari
indikator sasaran:
1) Indeks kepuasan pelanggan pada tahun 2018 capaian 85% dengan target 85%,
terjadi kenaikan dari tahun 2017 capaian kepuasan masyarakat nya adalah
82,69%. Dengan meningkatkan terus Pelayanan sesuai SOP RS type A untuk
mencapai kepuasan masyarakat
2) 3Angka TOI (Turn Over Interval) pada tahun 2018 terdapat capian -1,06 (-1
hari) dengan target 2 hari. Hal ini di Karenakan meningkatnya jumlah pasien
rawat inap, dimana secara statistik 1% dari jumlah penduduk adalah ODGJ
(Orang Dengan Gangguan Jiwa), bertambah lamanya waktu perawatan rawat
inap maka Perlu adanya penambahan Tempat Tidur Rawat Inap untuk
menyesuaikan dengan kapasitas jumlah pasien yang melebihi kapasitas
tempat tidur.
3) 2Lama hari perawatan pasien (ALOS) capaian pada tahun 2018 yaitu 42 hari
mengalami kenaikan dari tahun 2017 yang capaiannya masih 35 hari ini
terjadi karena meningknya angka BOR Rumah Sakit, tidak adanya panti laras
untuk pasien perempuan dan kurangnya kapasitas di panti laras untuk pasien
laki-laki yang hanya memiliki kapasitas 25 tempat tidur. 30% dari jumlah
pasien di rumah sakit jiwa adalah pasien terlantar.
49
4) Angka kejadian tidak adanya re-admision pasien gangguan jiwa dalam waktu
kurang dari 1 bulan capaian tahun 2018 yaitu 98,5% mengalami kenaikan
dari tahun 2017 capaian 97,41%, terjadi peningkatan pencapaian dikarenakan
adanya edukasi kepada pasien dan keluarga pasien yang lebih optimal.
5) 1. Persentase BOR (Bed Occupation Rate) pada tahun 2018 mencapai
102.52% dari target yang ditetapkan yaitu 85%. Hal ini terjadi karena
Meningkatnya jumlah kunjungan pasien jiwa rawat inap pada tahun
2017 ke 2018 naik sebesar 5,85% (110 pasien) dengan jumlah kapsitas
tempat tidur sebanyak 230 .
6) 4. Angka BTO (Bed Turn Over) pada tahun 2018 mencapai 9 kali dari target
yang ditetap yaitu 8 kali. Hal ini terjadi karena meningkatnya jumlah pasien
rawat inap yang tidak sesuai dengan jumlah tempat tidur 230 yang sudah
ditetapkan.
7) Angka pasien lari pada tahun 2018 mencapai 0.40% dari target yang
ditetapkan yaitu 3% ini disebabkan tingginya kepedulian seluruh petugas
serta kerja yang bagus oleh security dilingkungan Rumah Sakit Jiwa Tampan
8) Persentase pasien yang dapat ditenangkan kurang dari 48 jam capaian tahun
2018 yaitu 49% masih kurang dari target 80% dan mengalami sedikit
penurunan capaian dari tahun 2017 yaitu 55.08%
50
9) tidak ada kejadian kematian pasien gangguan jiwa karena bunuh diri disetiap
tahunnya selalu mencapai target yaitu 0% karena tidak boleh ada kematian
pasien akibat bunuh diri.
10) Penerapan asuhan keperawatan (MPKP) terjadi peningkatan capaian tahun

2018 yaitu 95.40% dari tahun 2017 yaitu 93.49% yang hampir mencapai
target yang ditetapkan yaitu 95%, sudah terdapat peningkatan persentase
dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan terhadap pasien rawat inap.
11) Indikator pasien yang kembali ke perawatan intensif kurang dari 72 jam
terjadi penurunan dari tahun 2017. Pada tahun 2018 capaian yaitu 0.80% dari
target 1.5%. pada tahun 2017 capaian 1.45%.
12) Kejadian pasien pulang paksa tahun 2018 capainya 0% dan tahun 2017
capaiannya 0% dari target 0% ini ada kejadian beberapa pasien yang dibawa
pulang/dikeluarkan dari rawat inap sebelum diizinkan oleh DPJP.
13) Angka GDR (Gross Death Rate) pada tahun 2018 mencapai 0.502/1.000 dari
target yang ditetapkan 0%
14) Angka kematian karena efek samping obat, pada tahun 2018 terdapat capaian
0% dengan target 0% tidak ada nya pasien yang mengalami kematian karena
efek samping obat-obatan.
15) Persentase infeksi nosokomial/scabies pada tahun 2018 capaian yaitu 0%

dengan target 0%
51
16) Tidak adanya kejadian pasien cedera di rawat inap. capaian tahun 2018 yaitu
0.07% dari taget 0% dan dari tahun 2017 mengalami penurunan capaian
yaitu 1.03% ini dikarenakan adanya beberapa pasien yang cedera ringan pada
saat dirawat.
17) Tidak adanya Pasien yang dilakukan difiksasi pada tahun 2018 capaiannya
0% dan dari tahun 2017 mengalami penurunan capaiannya 18.24% dengan
target 0% ini terjadi karena peningkatan persentase pasien yang dapat
ditenangkandalam 48 jam pertama menurun sehingga persentase pasien yang
harus difiksasi lebih dari 24 jam meningkat.
18) Waktu tunggu rawat jalan kurang dari 60 menit,pada tahun 2018 capaiannya
67% menurun dari tahun 2017 yang mana capainnya 73.17% dan belum
mencapai target yaitu 90% dikarenakan ……
Meningkatnya capaian – capaian indikator kinerja tergambar

dalam meningkatnya kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap dari tahun
2017 ke tahun 2018 seperti pada grafik dibawah ini.
DATA KUNJUNGAN RAWAT JALAN TAHUN 2017 DAN TAHUN 2018
52
No Jenis Kunjungan Jumlah

1 Tahun 2017 28.677
2 Tahun 2018 31.835
TOTAL
28,677
Tahun 2017
KUJUNGAN RAWAT INAP

TAHUN 2017 DAN TAHUN 2018
4000
3000
2000
1000
Jumlah
0
Tahun 2017 Tahun 2018 TOTAL
1 2
No Jenis Kunjungan Jumlah

1 Tahun 2017 1887
2 Tahun 2018 1.991
53
TOTAL 3528
2. SASARAN KEDUA
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana / prasarana RS. Adapun capaian
indikator kinerja Sasaran beserta target dan realisasinya, adalah sebagai berikut:
Tabel 5
Sasaran Kedua
54
55
Dari tabel diatas dengan sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas

sarana/prasarana Rumah Sakit dilihat bahwa Rumah Sakit sudah meningkatkan
kualitas dan kuantitas saran prasarana Rumah Sakit untuk meningkatkan mutu
pelayanan Rumah Sakit yang mana dapat terlihat dari capaian indikator sasaranya
sebagai berikut:
1) Persentase ketersediaan obat, ketersedian obat pada tahun 2018 dengan

capaian 100% sama dari tahun 2017 capaian 100% ini karena belanja obat
lebih fleksibel dengan mengunakan dana BLUD sehingga lebih efisien dan
efektif dalam belanja obat untuk pemenuhan kebutuhan obat Rumah Sakit
Jiwa Tampan.
2) Tepenuhinya alat bahan medis dan non medis capaiannya sudah maksimal
dari tahun 2018 dan tahun 2017 yaitu tercapai 100% ini berarti kebutuhan
56
alat bahan medis dan non medis pada tahun 2018 sudah terpenuhi.
Dikarenakan ada belanja beberapa alat kesehatan yang dimudahkan
pengadaannya dengan sistem e-katalog,sehingga lebih efektif pengadaannya.
3) Persentase tersedianya bangunan atau ruang pelayanan sesuai standar,setiap

tahunnya Rumah Sakit Jiwa Tampan selalu berusaha menyediakan
ruangan/bangunan pelayanan yang sesuai standar salah satunya dengan
pembangunan gedung Poliklinik pada tahun 2018. Yang mana capain
ketersedian bangunan pada tahun 2017 hanya 85% dan pada tahun 2017
meningkat menjadi 90% yang mana akan selalu ditingkatkan untuk
pengoptimalan pelayanan sesuai dengan masterplan RS.
4) Persentase ditaatinya SOP Pelayanan Medis dan non medis sudah mencapai
target yang ditetapkan dari tahun 2017 dan 2018 yaitu 100% dan tercapai
100%. Pada tahun 2017 mencapai 98% dari target 95% mnegalamani
kenaikan capaian ini berarti Rumah sakit jiwa Tampan melakukan tindakan
dan pekerjaan sesuai dengan prosedur.
Pada tabel dibawah ini dapat dilihat untuk Penggunaan Obat Generik
dan Non Generik pada Rumah Sakit Jiwa Tampan Tahun 2018 :
Jumlah Jumlah
No Nama Resep Pemakaian Obat Pemakaian Obat
Generik Non Generik
1 Resep Rawat Jalan Umum 18.363 2.772
2 Resep Rawat Jalan BPJS 41.244 7.868
Resep IGD dan Poli Spesialis Non
3 3.877 2.099
Jiwa Umum
57
Resep IGD dan Poli Spesialis Non

4 9.043 3.740
Jiwa BPJS
5 Resep Rawat Inap Umum 983 272
6 Resep Rawat Inap BPJS 37.343 11.060

Jumlah 110.853 17.171
Ketersedian sarana dan prasarana Rumah Sakit diantaranya dapat

dilihat dari tabel jumlah ruangan rawat inap jiwa dan Napza dengan kapasitas
tempat tidurnya seperti dibawah ini.
No Ruang INTENSIF VIP I II III JUMLAH KET

1 UPIP 26 - - - - 26 LAKI-LAKI,
PEREMPUA
N
2 SIAK 1 4 4 11 20 PEREMPUA
N
3 INDRAGIRI - - - 30 30 PEREMPUA
N
4 KUANTAN - - - 30 30 LAKI-LAKI
5 KAMPAR - - - - 35 35 LAKI-LAKI
6 SEBAYANG - - - - 35 35 LAKI-LAKI
7 ROKAN - - 3 6 12 21 LAKI-LAKI
8 DETOK 8 - - - - 8 LAKI-LAKI
9 REHABILITASI - - - - 28 28 LAKI-LAKI
NAPZA
TOTAL 34 1 7 10 178 230
3. SASARAN KETIGA
Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM RS, adapun capaian indikator
kinerja Sasaran beserta target dan realisasinya, adalah sebagai berikut :
58
Sasaran Ketiga
Dari tabel sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM rs dapat

dilihat bahwa kualitas dan kuantitas Rumah Sakit pada tahun 2018 sudah
mencapai target yang ditetapkan dengan capian indikator sebagai berikut:
1) Persentase terpenuhinya SDM sesuai RS Tipe A pada Tahun 2018 terdapat

capaian 85% sesuai target yang ditetapkan yaitu 85%. terjadi penurunan dari
tahun 2017 dengan capaian 95% dari target yang ditetapkan yaitu 90%.
2) Presentase jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan kegawat

daruratan pada tahun 2018 mengalami kenaikan capaian dari tahun 2017.
pada tahun 2018 mencapai 100% dari tahun 2017 yaitu 85.91%. terjadinya
kenaikan capaian dikarenakan semua tenaga kesehatan telah mengikuti
pelatihan kegawat daruratan.
3) Persentase karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun

capaian tahun 2018 adalah 18% mengalami kenaikan dari tahun 2017 yang
mencapai 17%.
59
Berikut dibawah ini Data Pegawai Rumah Sakit Jiwa Tampan yang
mengikuti Pelatihan Workshop dan Bimtek pada tahun 2018 untuk dapat
meningkatkan kualitas SDM Rumah Sakit Jiwa Tampan.
No Jenis Kegiatan Jumlah (Orang)

1 Pelatihan Radiologi 0
2 Pelatihan BTCLS Perawat IRD 0
3 Hospitals sanitation Training (IPAL) 0
4 Mengikuti pertemuan ilmiah tahunan dan rekernas 0
5 SISMADAK 60
6 Pertemun ilmiah kesehatan jiwa Nasional (PINKAN 2) 0
7 Pelatihan Tumbuh Kembang Anak (two weeks intensive) 0
8 Wokshop kridensitial Staf 0
9 Pelatihan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasian/PMKP 0
10 Munas VIII dan temu ilmiah XX PATELKI 0
11 Pelatihan Teknis pengembangan media promkes 0
12 Pelatihan Dokter Gigi (AMED) 0
13 Workshop Standar Akreditasi Versi Baru 0
14 Pelatihan CSSD 0
15 Pelatihan Komite Keperawatan 0
16 RAKERNAS dan TIT 0
17 Bimtek Pemusnahan ARSIP Keunagan RS 0
18 Pelatihan Menyusun Hospital di distars Plan 0
19 KONAS IPKJI 0
20 Pelatihan Rekam Medik / INA-CBG’S 0
21 Pelatihan dokter umum 0
22 Pelatihan Penanggulangan Bencana Rumah Sakit 0
23 PPI 0
24 Diklat Fungsional 0
25 Pelatihan Rehabilitasi Jiwa 31
26 Pelatihan SPI 0
27 Pelatihan dokter Spesialasis Penyakit Dalam 0
28 Pelatihan Dokter Spesialasis Penyakit Kulit 0
29 Sosialisasi dan pembelajaran SPM bidang kesehatan 0
Total 91
Ketersedian tenaga SDM Rumah Sakit Jiwa Tampan untuk

penunjang pelayanan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
DAFTAR KETENAGAAN BERDASAR PENDIDIKAN PNS DAN NON PNS
RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU
NO LAKI NO LAKI
PN - PEREMPUA N - PEREMPUA
NAMA JABATAN S LAKI N PNS LAKI N KET
1 2 3 4 6 7 8
I S2 Manajemen dan Sains 3 1 2
S2 Kesehatan 2 1 1
S2 Hukum 1 1
S1 Farmasi 1 1
60
SI Akuntansi - -
SI Kedokteran Gigi 1 1
S1 Keperawatan 1 1 -
SI Kesehatan Masyarakat 1 1
SI Hukum 1 1
SI Kedokteran 1 1
SI Administrasi 3 2 1
SLTA 1 1
Total Struktural 16 7 9
II DOKTER
Dokter Spesialis Jiwa 3 3 3 1 2
Dokter Spesialis Anak 1 1
Dokter Spesialis Syaraf 1 1
Dokter Spesialis Kulit 1 1
Dokter Sub Spesialis Jiwa 1 1
Dokter Spesialis Patologi 1 1
Dokter Spesialis Penyakit
dalam 1 1
SI Kedokteran Umum 11 2 9 4 1 3
SI Kedokteran Gigi 10 2 8
Total 27 5 22 10
III PERAWAT
SI Keperawatan + Ners 31 6 25 31 10 21
DIII Keperawatan 38 8 30 40 24 16
DIII Kebidanan 5 5 1 1
SPK 3 3
Total 77 14 63 72
Tenaga Kesehatan
IV Lainya
FARMASI
S1 Farmasi + Apt 2 2 3 3
DIII Farmasi 5 5 7 1 6
SAA
Total 7 10
V TENAGA ANALIS
DIII Analis 1 1 1 4 4
SMAK 1 1
Total 2
TENAGA RADIOLOGI
DIII Radiologi 2 1 1
Total 2
TENAGA
ELEKTROMEDIK/LIS
VI TIK
DIII Elektromedik 1 1
DIII Teknik 1 1
Total 2
61
TENAGA REKAM
VII MEDIK
DIII Rekam Medik 2 2 5 2 3
DIV Rekam Medik 1 1
Total 2
VII
I TENAGA GIZI
SI Gizi 1 1
DIV gizi 1 1
DIII Gizi 4 1 3
SPAG
Total 6
TENAGA PENUNJANG
IX LAINNYA
S2 Psikologi 2 1 1 1 1
S2 Keperawatan Jiwa 1 1
S2 Kesehatan 1 1 1 1
SI Kesehatan Masyarakat 19 5 14 4 1 3
S1 Administrasi 3 1 2 3 1 2
S1 Psikologi 6 2 4 7 1 6
S1 Ekonomi 5 3 2 9 2 7
SI Agama 1 1
SI Pertanian 1 1 1 1
SI Komputer 2 1 1
SI Teknik 2 2
S I Komunikasi 1 1
SI Komunikasi Islam 1 1
DIII Akuntansi 1 1 1 1
DIII Komputer 3 1 2
DIII Fisioterapis 1 1 1 1
DIII Sekretaris 1 1
DIII Okupasi Terapi 1 1
DIII Terapi Wicara 1 1
SLTA / KPA/ SMEA/ SPP 26 16 10 23 17 6
SLTP 1 1
SD 1 1 3 2 1
TOTAL 69 66
Terlihat dari tabel diatas bahwa masih ada kekurangan tenaga

SDM untuk Rumah Sakit Jiwa Tampan,yang untuk mengantisipasi
kekurangannya dengan melakukan MoU dan rekrutmen tenaga honor.
62
4. SASARAN KEEMPAT
Terselenggaranya sistem administrasi dan manajemen yang profesional berbasis
IT
Tabel 6
Sasaran Keempat
63
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terselenggaranya sistem administrasi dan
manajemen yang profesional dan berbasis IT sudah meningkat capaian sasarannya
dan dikukung dengan penggunaan IT dalam promosi dan pekerjaan di Rumah
Sakit Jiwa Tampan, dengan capaian indikator sebagai berikut:
1) Persentase ketersediaan dokumen perencanaan pada tahun 2018 sudah

mencapai target yang ditetapkan yaitu 100% sama halnya pada tahun 2017
juga mencapai 100%.
2) Pertumbuhan pendapatan RS pada tahun 2018 dapat mencapai target yaitu

33% dengan target 27%. Ini terjadi pendapatan RS Jiwa Tampan melebihi
anggaran yang sudah ditetapkan.
3) Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan tahun 2018 dapat tercapai

100% sama pada tahun 2017 tercapai 100% dari target 100%. Target ini
64
dapat dicapai karena kerjasama yang baik dalam penyusunan laporan

keuangan dari semua pihak.
C. Akuntabilitas Keuangan
Pencapaian kinerja Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau tahun 2018
sebagai upaya mencapai sasaran yang telah ditetapkan dapat terwujud dengan
adanya dana dari Aanggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran
2018 sebagaimana tertuang dalam DPA SKPD Rumah Sakit Jiwa Tampan
Provinsi Riau untuk belanja langsung sebesar Rp. 91.494.345.606,- (Sembilan
puluh satu milyar empat ratus Sembilan puluh empat juta tiga ratus empat puluh
lima ribu enam ratus enam rupiah). Belanja langsung Rumah Sakit Jiwa Tampan
pada tahun 2017 terealisasi atau terserap sebesar Rp 73.261.261.804,76 (tujuh
puluh tiga milyar dua ratus enam puluh satu juta dua ratus enam puluh satu ribu
delapan ratus empat koma tujuh puluh enam rupiah). Atau terserap 80.59%.
Untuk belanja tidak langsung anggaran murninya adalah Rp.
27.132.605.750,-( dua puluh tujuh milyar seratus tiga puluh dua juta enam ratus
lima ribu tujuh ratus lima puluh rupiah) dan pada anggaran APBDP Rp.
31.860.675.218,-( tiga puluh satu milyar delapan ratus enam puluh juta enam
ratus tujuh puluh lima ribu dua ratus delapan belas rupiah). Terealisasi sebesar
Rp 31.262.312.857,- (tiga puluh satu milyar dua ratus enam puluh dua juta tiga
ratus dua belas ribu delapan ratus lima puluh tujuh) atau sebesar 98.12%.
Selama tahun anggaran 2018 Penerimaan Negara Bukan Pajak Rumah
Sakit Jiwa Tampan Provinsi ditargetkan Rp. 17.940.535.000,- (tujuh belas milyar
Sembilan ratus empat puluh juta lima ratus tiga puluh lima ribu rupiah). Dari
anggaran tersebut realisasi pendapatan/penerimaan rumah sakit jiwa tampan
mengalami peningkatan dari tahun 2017, pada tahun 2017 terealisasi Rp.
16.494.105.00,- (enam belas milyar empat ratus sembilan puluh empat juta
seratus lima ribu rupiah). atau sebesar 102,70%. Pada tahun 2018 terealisasi Rp
23.867.956.312,85 (dua puluh tiga milyar delapan ratus enam puluh tujuh juta
Sembilan ratus lima puluh enam ribu tiga ratus dua belas koma delapan lima
rupiah) atau sebesar 133,04%.
Dana anggaran yang diperoleh dan dianggarkan oleh Rumah Sakit Jiwa
adalah dana untuk meningkatkan pelayanan dan kepuasan masyarakat terhadap
65
Rumah Sakit Jiwa Tampan sesuai dengan indikator kinerja utama Rumah Sakit
Jiwa Tampan. Capaian IKU indeks kepuasan masyarakat Rumah Sakit Jiwa
Tampan pada tahun 2018 adalah 85%.
66
BAB IV
PENUTUP
Secara umum, Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau telah dapat
memenuhi tugas dan fungsi yang dibebankan kepada Organisasi, hal ini tercermin dari
dapat dilaksanakan tugas yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Tahun
2014-2019 yang harus diwujudkan dalam tahun 2018 melalui pelaksanaan 11
(Sebelas) Program 4(empat) sasaran dan 46 (Empat Puluh Enam) kegiatan. Hal ini
tidak terlepas dari Komitmen penuh dari Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau
beserta dukungan seluruh staf dan pegawai di lingkungan Rumah Sakit Jiwa Tampan
Provinsi Riau untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam tahun 2018, disamping
adanya koordinasi dan sinergi dengan pihak terkait. Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau disusun sebagai wujud
terciptanya sentral administrasi Pemerintahan Daerah yang mampu menjamin
kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan koordinasi penyusunan kebijakan
Pemerintah, pembangunan dan pelayanan masyarakat, serta memberikan pelayanan
administratif kepada seluruh perangkat Provinsi Riau yang semakin andal dan
berkualitas tinggi, profesional, efisien, efektif serta tanggap terhadap isu – isu
strategis.
Untuk dapat lebih meningkatkan kinerja aparat Rumah Sakit Jiwa Tampan
Provinsi Riau ditahun mendatang harus ditempuh berbagai upaya strategis guna
mengantisipasi kendala dan atau hambatan yang dapat berpengaruh terhadap nilai
capaian indikator kinerja. Upaya strategis tersebut antara lain :
a. Manajemen SDM yang berkualitas, penempatan karyawan yang tepat untuk
menambahkan semangat kerja yang tinggi agar dihasilkan out put yang besar.
Pemberdayaan SDM yang ada, mengembangkan budaya organisasi, termasuk
budaya kerja, budaya tertip dan disiplin, sehingga menghasilkan tenaga kerja
yang disiplin professional berkalitastinggi dan produktif.
b. Meningkatkan koordinasi dengan instansi pemerintah dan swasta LSM
menanggulangi HIV/AIDS.
67
c. Meningkatkan kecermatan perencanaan yang diikuti dengan pengawasan

yang ketat agar rencana kegiatan yang dibuat dapat berdayaguna dan
berhasilguna secara maksimal.
d. Meningkatkan disiplin anggaran yang mencakup pada ketaatan terhadap
ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku serta ketepatan waktu
dalam pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam jadwal.
e. Meningkatkan effisiensi, efektifitas dan keekonomisan pelaksanaan kegiatan
agar dapat mencapai sasaran dan tujuan kegiatan dikaitkan dengan upaya
mewujudkan Visi dan Misi yang telah ditetap
68
Grafik 1 Grafik 2
Kunjungan Rawat Inap Menurut Daerah Asal Kunjungan Rawat Jalan Menurut Daerah Asal
RS Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2018 RS Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2018
Tabel 7
Kunjungan Rawat Inap Menurut Daerah Asal Tabel 8
RS Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2018 Kunjungan Rawat Jalan Menurut Daerah Asal
RS Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2018
69
Grafik 3
Grafik 4
Kunjungan Rawat Inap Menurut Pendidikan
Kunjungan Rawat Jalan Menurut Pendidikan
RS Jiwa Tampan provinsi Riau
RS Jiwa Tampan provinsi Riau
Tabel 9 Tabel 10
Kunjungan Rawat Inap Menurut Pendidikan Kunjungan Rawat Inap Menurut Pendidikan
RS Jiwa Tampan provinsi Riau RS Jiwa Tampan provinsi Riau
70
Grafik 5 Grafik 6
Kunjungan Rawat Inap Menurut Pekerjaan Kunjungan Rawat Jalan Menurut Pekerjaan
Tabel 12 Tabel 11
Kunjungan Rawat Inap Menurut Pekerjaan Kunjungan Rawat Jalan Menurut Pekerjaan
71
Grafik 7 Grafik 8
Kunjungan Rawat Inap Menurut Kelompok Umur Kunjungan Rawat Jalan Menurut Kelompok Umur
Tabel 13 Tabel 14
Kunjungan Rawat Inap Menurut Kelompok Umur Kunjungan Rawat Inap Menurut Kelompok Umur
72
Grafik 9 Grafik 10
Kunjungan Rawat Inap Menurut Jenis Kelamin Kunjungan Rawat Jalan Menurut Jenis Kelamin
Tabel 16
Tabel 15 Kunjungan Rawat Jalan Menurut Jenis Kelamin
Kunjungan Rawat Inap Menurut Jenis Kelamin RS Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2018
73
Grafik 11 Grafik 12
Kunjungan Rawat Inap Menurut Kunjungan Kunjungan Rawat Jalan Menurut Kunjungan
Tabel 17 Tabel 18
Kunjungan Rawat Inap Menurut Kunjungan Kunjungan Rawat Jalan Menurut Kunjungan
74
Grafik 13
Kunjungan Rawat Inap Menurut Agama Grafik 14
RS Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2018 Kunjungan Rawat Jalan Menurut Agama
Tabel 19 Tabel 20
Kunjungan Rawat Inap Menurut Agama Kunjungan Rawat Jalan Menurut Agama
75
Grafik 16
Kasus Narkoba (IPWL) Rawat Jalan Menurut Daerah Asal Grafik 15
RS Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2018 Kasus Narkoba Rawat Inap Menurut Daerah Asal
Tabel 21
Kasus Narkoba Rawat Inap Menurut Daerah Asal
Tabel 22
Kasus Narkoba (IPWL) Rawat Jalan Menurut Daerah Asal
76
Grafik 17 Grafik 18
Kasus Narkoba (IPWL) Rawat Jalan Menurut Pendidikan Kasus Narkoba Rawat Inap Menurut Daerah Asal
Tabel 24
Tabel 23 Kasus Narkoba Rawat Inap Menurut Daerah Asal
Kasus Narkoba (IPWL) Rawat Jalan Menurut Pendidikan RS Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2018
77
Grafik 19 Grafik 20
Kasus Narkoba (IPWL) Rawat Jalan Menurut Pekerjaan Kasus Narkoba Rawat Inap Menurut Pekerjaan
Tabel 26
Kasus Narkoba (IPWL) Rawat Jalan Menurut Pekerjaan
Tabel 25
RS Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2018 Kasus Narkoba Rawat Inap Menurut Pekerjaan
78
Grafik 21 Kasus Narkoba (IPWL) Rawat Jalan Menurut Umur Grafik 22

RS Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2018 Kasus Narkoba Rawat Inap Menurut Pekerjaan
Tabel 28
Tabel 27 Kasus Narkoba Rawat Inap Menurut Pekerjaan
Kasus Narkoba (IPWL) Rawat Jalan Menurut Umur RS Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2018
79
Grafik 23 Grafik 24
Kasus Narkoba (IPWL) Rawat Jalan Menurut Jenis Kelamin Kasus Narkoba Rawat Inap Menurut Jenis Kelamin
Tabel 29 Tabel 30
Kasus Narkoba (IPWL) Rawat Jalan Menurut Jenis Kelamin
Kasus Narkoba Rawat Inap Menurut Jenis Kelamin
80
Grafik 25 Grafik 26
Kasus Narkoba Rawat Inap Menurut Jenis Kunjungan
Kasus Narkoba (IPWL) Rawat Jalan Menurut Jenis Kunjungan
Tabel 31 Tabel 32
Kasus Narkoba (IPWL) Rawat Jalan Menurut Jenis Kunjungan Kasus Narkoba Rawat Inap Menurut Jenis Kunjungan
81
Grafik 27 Grafik 28
Kasus Narkoba (IPWL) Rawat Jalan Menurut Jenis Zat Kasus Narkoba Rawat Inap Menurut Jenis Kunjungan
Tabel 33 Tabel 34
Kasus Narkoba (IPWL) Rawat Jalan Menurut Jenis Zat Kasus Narkoba Rawat Inap Menurut Jenis Kunjungan
82
Sepuluh Besar Diagnosa Penyakit Rawat Inap
Bulan Januari s/d Desember 2018
Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau
JENIS
KODE KELAMIN Jumlah
NO DIAGNOSA Persentase
ICD 10
LK PR
1 Skizofrenia paranoid 519 125 644
F20.0 47,32%
2 Skizofrenia tak terinci F20.3 292 159 451 33,14%
3 Kelainan psikotik akut mirip schizophrenia F23.2 72 12 84 6,17%
4 Kelainan psikotik akut dan sementara lain F28 40 6 46 3,38%
Kelainan jiwa lain akibat kerusakan otak atau
5 23 7 30
penyakit badan, jenis lainnya. F06.8 2,20%
6 Kelainan schizoaffective tidak dijelaskan F25.0 7 23 30 2,20%
Kelainan jiwa intosikasi akut akibat
7 penggunaan banyak obat dan zat psikoaktif 24 0 24
lain F19.0 1,76%
Kelainan psikotik akut dan sementara lain,
8 13 10 23
tidak dijelaskan F23.9 1,69%
Kelainan psikosis akibat penggunaan banyak
9 F19.5 18 1 19
obat dan zat psikoaktif lain 1,40%
kelainan psikotis polimorf akut tanpa gejala
10 F23.0 7 3 10
szhizophrenia 0,73%
Total 1.361 100,00%
Sepuluh Besar Diagnosa Penyakit Rawat Jalan

Bulan Januari s/d Desember 2018
JENIS
NO DIAGNOSA KODE ICD 10 KELAMIN Jumlah Persentase
LK PR
1 Skizofrenia paranoid F20.0 5.992 2.541 8.533 46,74%
2 Skizofrenia tak terinci F20.3 2.885 1.480 4.365 23,91%
3 Autisme aknak-kanak F84.0 814 310 1.124 6,16%
4 Kelainan kecemasan umum F41.1 444 579 1.023 5,60%

Kelainan jiwa lain akibat kerusakan otak
F06.8 480 304 784
atau penyakit badan, jenis lainnya.
5 4,29%
Kelainan cemas campur depresi F41.2 238 449 687
6 3,76%
Kelainan psikotik akut mirip
F23.2 350 199 549
7 schizophrenia 3,01%
8 Kelainan psikotik non organik jenis lain F28 302 176 478 2,62%
9 Pulpitis K04.0 121 248 369 2,02%
10 Insomnia non-Organik F51.0 96 247 343 1,88%
Total 18.255 100,00%
83
Tabel 35
Daftar Nama-nama Pejabat Struktural
Keadaan 31 Desember 2018
NO NAMA PEJABAT JABATAN/ GOLONGAN
1 Dr. HAZNELI JUITA, MM Direktur /Pembina Utama Muda (IV/c)

NIP. 19650402 199803 2 002
2 YENITA RIZAL, SE,MH Wakil Direktur Umum dan Keuangan/
NIP. 19670630 198603 2 002 Pembina Tk. I (IV/b)
3 Drg. SRI ASIH GAHAYU, M.Kes Wakil Direktur Medik dan Keperawatan/
NIP. 19690531 199303 2 003 Pembina utama Muda (IV/c)
4 ANIDA ASFARINA, SH Kepala Bagian Umum /

NIP. 19650408 199303 2004 Pembina Tingkat.I (IV/b)
5 FATMASARI MANAP,SE.AK Kepala Bagian Keuangan/
NIP.19601028 198910 2 001 Pembina (IV/a)
6 FADHLAH SUHAIMI,SH.M.Si Kepala Bagian Perencanaan/ Pembina Tk. I
NIP.19600522 198503 1003 (IV/b)
7 dr.ANDRY SUDARWAN Kepala Bidang Pelayanan Medis

NIP. 19800112 200801 1 025 Penata (III/c)
8 Ns. SYAPARUDDIN DAUD, S.Kep,MM Kepala Bidang Keperawatan /
NIP. 19650605 198602 1 003 Pembina (IV/a)
9 Drs. H. ARDIANUS, Apt, M.Kes Kepala Bidang Penunjang Medik dan Diklit
NIP. 19620906 200012 1 001 Pembina Tk.I (IV/b)
10 Drs. MUZAKIR Kepala Sub.Bagian Umum dan
NIP. 19630401 198603 1 006 Kepegawaian/ Penata Tk.I (III/d)
11 YULIA RASMI, SKM Kepala Sub.Bidang Pelayanan Medik

19600312 198603 2 003 Napza dan Rehabilitasi/ Penata Tk.I (III/d)
12 Dra. MERIANA Kepala Sub.Bagian Perbendaharaan/

NIP.19640721 199503 2 002 Penata Tk.I (III/d)
13 Drs.AKMAL Kepala Seksi Diklit/
NIP.19640321 199503 1 002 Penata Tk. I (III/d)
14 ERITA Kepala Sub Bagian Verifikasi
NIP. 19630901 198303 2 003 Penata Tk.I (III/d)
15 Drg.NOVA ANGGRAINI MARZUKI Kepala Seksi Pelayanan Medik Jiwa/
NIP. 19801122 201001 2 019 Penata Tk. I (III/d)
16 AGUS PRASETYA HUTOMO,SKM Kepala Sub. Bag. Data dan Pelaporan/

17 SYAFRUDDIN, S.Kep
Kepala Seksi Keperawatan Jiwa/ Penata
NIP. 19610620 198309 1 001 Tk. I (III/d)
18 Ns. Hj. DAHNIAR, S.Kep
Kepala Seksi Keperawatan NAPZA/ Penata
NIP. 19601116 198201 2 002 Tk.I (III/d)
19 MAYA YOSANOVA,SSi.Apt
Kepala Sub.Bagian Perencanaan dan
NIP.19761102 200604 2 016 Tindak Lanjut / Penata TK.I (III/d)
20 Ns.LOLLY BILMONEVA, S.KEP. M.KES Kepala Seksi Penunjang Medik
21 DESSY NOVITA,SE.M.Si
Kepala Sub.Bagian Humas dan
19781220 200312 2 009 Perlengkapan/ Penata (III/c)
84
Jumlah Pegawai Per Golongan /PangkatKeadaan Per 31 Desember 2018
85
Rekapitulasi Surat Masuk

Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2018
Rekapitulasi Surat Keluar

Rumah Sakit Jiwa Tampan Tahun 2018
86
PENGUKURAN KINERJA RS JIWATAMPAN TAHUNAN
NO INDIKATOR 2014 2015 2016 2017 2018

1 BOR (%) 96,22 100,60 84,65 80,49 102,52
2 BTO (kali) 7,37(7kali) 8,62 (8kali) 7,49 (7kali) 8,18 (8 kali) 8,66 (9 kali)
3 AVLOS (hari) 41,60(41hari) 41,62(41hari) 40,35(40hari) 34,92(35 hari) 42,51 (42 hari)
4 TOI (hari) 1,87(1hari) 0,25 7,51 (8 hari) 8,71 (9 hari) - 1,06 ( -1 hari)
5 NDR (per mil)
0,070 0,260 0,060 0,213 0,502
6 GDR (per mil) 0,070 0,450 0,000 0,000 0,502
Rata-rata kunjungan
7 rawat jalan perhari
(orang) 61 86 92 118 158
87
Rata-rata kunjungan
8 rawat inap perhari
(orang) 4 4 4 5 5
Rata-rata kunjungan
9
UGD perhari (orang)
7 7 7 8 9
Jumlah kunjungan
10 rawat jalan pertahun
(orang) 18.569 21.438 22.954 28.677 37.950
Jumlah kunjungan
11 rawat inap pertahun
(orang) 1.342 1.564 1.641 1.881 1.991
Jumlah kunjungan IGD

12
pertahun (orang)
2.236 2.443 2.674 3.106 3.392
Jumlah hari perawatan

13 67.850 67.574 86.635
pertahun (hari)
63.920 66.826
Total lama pasien
14
dirawat pertahun (hari)
55.825 65.258 66.209 65.693 84.644
Jumlah Tindakan Pasien Poliklinik Gigi & Mulut

Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun
2018
No Jenis Tindakan Satuan Jumlah

1 Tumpatan gigi tetap gigi 800
2 Tumpatan gigi sulung gigi 20
3 Pengobatan pulpa kali 850
4 Pencabutan gigi tetap gigi 346
5 Pencabutan gigi sulung kali 120
6 Pengobatan periodental kali 16
7 Pengobatan abses kali 165
8 Pembersihan karang gigi kali 115
9 Prothese lengkap buah 0
88
10 Prothese sebagian buah 0

11 Prothese cekat buah 0
12 Orthodonti buah 0
13 Bedah mulut kali 0
Total 2.432
Distribusi Kunjungan Pasien PoliPelayanan Gigi & Mulut

Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2018
Jenis Kelamin Kunjungan

No Jumlah
Laki-laki Perempuan Baru Lama
1 703 1.264 789 1.178 1.967
89
Kegiatan Terapi Rehabilitasi

Rumah Sakit Jiwa Tampan
Periode Januari S/D Desember 2018
Terapi Terapi
Terapi Terapi Terapi Terapi Terapi Penyuluhan
No Bulan Dinamika Latihan Total
Rohani Musik Olahraga Keterampilan Rekreasi Gigi/Mulut
Kelompok Kerja
1 Januari - 97 96 - 10 124 - - 327
2 Februari - 87 162 - 19 89 - - 357
3 Maret - 187 274 - 16 144 - - 621
4 April - 103 183 - 27 148 - - 461
5 Mei - 83 67 - 5 93 - - 248
6 Juni - - - - 1 - - - 1
7 Juli - - - - - - - - 0
8 Agustus - 46 91 - 2 101 - - 240
9 September - 110 124 - 11 86 - - 331
10 Oktober - 158 135 - 29 111 - - 433
11 November - 226 196 - 14 86 - - 522
12 Desember - 174 193 - 8 23 - - 398
Jumlah 0 1271 1521 0 142 1005 0 0 3939
90
Data Kegiatan Laboratorium Rumah Sakit Jiwa Tampan

Januari s/d Desember 2018
JUMLAH PASIEN TOTAL

bvh RAWAT RAWAT JUMLAH
INAP JALAN PASIEN
JUMLAH PASIEN 1.931 4.189 6.120
1. Haemoglobin 3.936 225 4.161
2. Leukosit 3.936 225 4.161
3. LED 3.936 225 4.161
4. Diff count 3.936 225 4.161
5. Trombosit 527 206 733
6. Eritrosit 493 203 696
7. Hematokrit 494 208 702
8. Golongan Darah 0 80 82
9. Malaria 0 0 0
10. Urinalisa 13 127 140
11. THC 48 3.690 3.738
12. Opiat 26 3.539 3.565
13. Benzodiazepin 23 3.575 3.565
14. Amphetamin 51 3.708 3.759
15. Gula Darah 1.799 331 2.130
16. SGOT 1.624 178 1.802
17. SGPT 1.624 178 1.802
18. Protein 8 2 10
19. Albumin 9 3 12
20. Globulin 8 2 10
21. Bilirubin 3 0 3
22. Ureum 1.537 169 1.706
23. Creatinin 1.538 172 1.710
24. Uric Acid 147 185 332
25. Total Cholesterol 199 224 423
26. HDL-Chol 128 198 326
27. LDL-Chol 128 194 322
28. Triglyserida 128 216 344
29. ALP 0 0 3
30. Plano test 19 8 0
31. Widal 2 11 13
32. Dengue Ig G dan Ig
M 2 2 4
33. HBs Ag 0 0 2
34. Anti HBs Ag 6 1 6
35. MDT 2 0 2
36. Feses Rutin 6 0 6
91
Jumlah Pelayanan di Instalasi Radiologi

Rumah Sakit Tampan
Tahun 2018
No Jenis foto Jumlah kegiatan

1 Thorak 305
2 Vetebrata 26
3 Extremitas bawah 46
4 Extremitas atas 30
5 Schedell 13
6 Pelvic 2
7 BNO 0
8 Pelvis 0
JUMLAH 422
Daftar Pegawai Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau

Yang Mengikuti Kegiatan Kemitraan Pelayanan Kesehatan Tahun 2018
NO Jenis Pendidikan Jumlah (Orang)

1 Program Pendidikan Dokter Spesialis 1
2 Program Pendidikan Perawat Spesialis Jiwa 0
3 Program Pendidikan Psikologi 0
4 Program Profesi Ners 3
5 Program Pendidikan S-1 Keperawatan 0
6 Program Pendidikan Kesehatan Masyarakat 0
7 Program pendidikan S-1 Administrasi 0
8 Program Pendidikan S-1 Ekonomi 0
9 Program pendidikan Strata II (Magister) 0
Total 4
92
Mahasiswa Yang Melakukan Penelitian

Di Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2018
No Jenjang Pendidikan Jumlah (Orang)

1 Mahasiswa Diploma III 18
2 Mahasiswa Strata I 75
3 Mahasiswa Strata II 4
4 Mahasiswa Strata III 0
5 Umum 0
Total 97
Daftar Siswa/Mahasiswa yang Praktek Pelayanan Lapangan

di Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2018
No Nama Institusi Pendidikan Peserta (Orang)

1 S1 Ilmu Keperawatan STIKes PMC Pekanbaru 213
2 S1 Ilmu Keperawatan STIKes Maharatu Pekanbaru 36
3 S1 Ilmu Keperawatan Universitas Riau 299
4 S1 Kep. Mitra Bunda 28
5 S1 Ilmu Kedokteran Universitas Riau (FK. UNRI / COASS) 117
6 S1 Ilmu Keperawatan STIKes Tuanku Tambusai Bangkinang 119
7 S1 Ilmu Keperawatan Rumah Sakit Awal Bros Batam 31
8 S1 Ilmu Keperawatan STIKes Hang Tuah Pekanbaru 23
9 S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru 46
10 S1 Ilmu Keperawatan STIKes Payung Negeri Pekanbaru 137
11 S1 Ilmu Keperawatan STIKes Al-Insyirah Pekanbaru 5
12 S1 Psikologi Universitas Islam Riau 29
13 S1 Kep. STIKes Hang Tuah Tj. Pinang 38
14 D III Keperawatan STIKes Payung Negeri Pekanbaru 15
15 Akper Sri Bunga Tanjung Dumai 15
16 D III Rekam Medik STIKes Hang Tuah Pekanbaru 16
17 D III Keperawatan Univesitas Abdurrab Pekanbaru 12
18 D III Psiotrapi UNIV. Abdurrab Pekanbaru 21
19 D III Keperawatan UMRI Pekanbaru 10
20 Akper Dharma Husada Pekanbaru 7
21 Sekolah Menegah Farmasi Ikasari Pekanbaru 15
22 D III Kep. Univ. Pahlawan Tuanku Tambusai Riau 32
23 D III Kep. STIKes Hang Tuah Tanjung Pinang 5
24 PSIK Univ. Muhammadiyah SUMBAR 87
25 AKKES Rengat – INHU 32
D III Kep. Mitra Bunda
Total 1.388
93
94
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI RIAU ANGGARAN BELANJA LANGSUNG S/D DESEMBER 2018
Pagu Penyerapan Dana Pelaksanaan Fisik (%)

N Perubaha Realis Tertim
Program Kegiatan Murni Target Realisasi SPJ Target
o n asi bang
Rp % Rp % Rp % Rp %
Program Pelayanan
Kesehatan Penduduk
P Miskin
Pelayanan Kesehatan
1 Penduduk Miskin 1.187.724.500,00 1,31 0 0 1.187.724.500,00 100 85.637.300 7,21 76 51,9 0,68
Program Peningkatan
P Disiplin Aparatur
Pembinaan Fisik Dan
2 Mental Aparatur 263.345.000,00 0,29 0 0 261.875.000,00 99,44 159.175.000 60,44 88,38 88,3 0,26
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
P Aparatur
Pendidikan Dan
3 Pelatihan Formal 760.360.200,00 0,84 0 0 760.360.200,00 100 200.304.408 26,34 68,33 68,3 0,57
Koordinasi, Sinkronisasi
Dan Sosialisasi
4 Perencanaan 153.952.600,00 0,17 0 0 153.952.600,00 100 98.706.854 64,12 91,82 91,8 0,16
Diklat Fungsional
5 Teknis 1.537.969.000,00 1,69 0 0 1.537.969.000,00 100 290.527.988 18,89 33,49 21,2 0,36
Program Peningkatan
Sarana Dan Prasarana
P Aparatur
Pemeliharaan
Rutin/berkala
6 Kendaraan 453.000.000,00 0,50 0 0 453.000.000,00 100 293.313.552 64,75 100 100 0,50
95
Dinas/operasional
Pemeliharaan
Rutin/berkala Peralatan
7 Gedung Kantor 84.000.000,00 0,09 0 0 22.125.000,00 26,34 6.600.000 7,86 100 100 0,09
Program Promosi
Kesehatan Dan
Pemberdayaan
P Masyarakat
Pengembangan Media
Promosi Dan Informasi
8 Sadar Hidup Sehat 374.050.000,00 0,41 0 0 374.050.000,00 100 83.530.000 22,33 77,14 77,1 0,32
Penyuluhan
Masyarakat Pola Hidup
9 Sehat 123.700.000,00 0,14 0 0 123.700.000,00 100 43.045.000 34,80 68 54,7 0,07
Program Upaya
P Kesehatan Masyarakat
Upaya Kesehatan
10 Lingkungan Rs 511.600.000,00 0,56 0 0 511.600.000,00 100 460.007.871 89,92 93 93 0,52
Sinkronisasi, Koordinasi
Dan Konsultasi Ipwl,
Jamkesda, Bpjs Dan
11 Poliklinik 182.335.200,00 0,20 0 0 178.885.200,00 98,11 34.531.845 18,94 19,66 32,8 0,07
Pelayanan Konseling
12 Dan Testing Hiv / Aids 164.044.000,00 0,18 0 0 164.044.000,00 100 110.780.000 67,53 93,14 89,6 0,16
Penyelenggaraan
Peningkatan Terapy
13 Rehab Napza 579.501.000,00 0,64 0 0 579.501.000,00 100 313.050.000 54,02 93,64 90 0,57
Pengembangan
Pelayanan Klinik
14 Tumbuh Kembang Anak 388.745.000,00 0,43 0 0 388.745.000,00 100 299.470.000 77,04 90 85,8 0,37
96
Dan Remaja
Terapi Rekreasional
15 Pasien 68.900.000,00 0,08 0 0 68.900.000,00 100 0 0,00 0 0 0,00
Terapi Aktifitas
16 Kelompok 30.750.000,00 0,03 0 0 30.750.000,00 100 21.510.000 69,95 90 90 0,03
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja
17 (k3rs) Rumah Sakit 100.000.000,00 0,11 0 0 100.000.000,00 100 90.012.000 90,01 100 100 0,11
18 Home Visit Pasien 89.910.000,00 0,10 0 0 78.910.000,00 87,77 19.925.000 22,16 7,01 10,5 0,01
Program Pelayanan
Administrasi
P Perkantoran
Penyediaan Jasa Surat
19 Menyurat 19.000.000,00 0,02 0 0 19.000.000,00 100 17.949.800 94,47 100 100 0,02
Penyediaan Jasa
Peralatan Dan
20 Perlengkapan Kantor 346.750.000,00 0,38 0 0 346.750.000,00 100 159.790.300 46,08 100 100 0,38
Penyediaan Makanan
21 Dan Minuman 151.750.000,00 0,17 0 0 151.750.000,00 100 100.465.000 66,20 100 100 0,17
Penyediaan Jasa
22 Keamanan Kantor 1.432.800.000,00 1,58 0 0 1.313.400.000,00 91,67 1.413.240.000 98,63 100 100 1,58
Penyediaan Jasa
23 Kebersihan Kantor 1.500.000.000,00 1,65 0 0 1.375.000.000,00 91,67 1.436.563.846 95,77 100 100 1,65
Penyediaan Bahan
Bacaan Dan Peraturan
24 Perundang-undangan 73.800.000,00 0,08 0 0 73.800.000,00 100 26.365.000 35,72 100 100 0,08
Penyediaan Alat Tulis
25 Kantor 289.780.350,00 0,32 0 0 289.780.350,00 100 225.985.500 77,99 100 100 0,32
97
Penyediaan Komponen
Instalasi
Listrik/penerangan
26 Bangunan Kantor 48.135.000,00 0,05 0 0 48.135.000,00 100 47.278.000 98,22 100 100 0,05
Penyediaan Jasa
Komunikasi, Sumber
27 Daya Air Dan Listrik 999.960.000,00 1,10 0 0 999.960.000,00 100 849.903.661 84,99 100 100 1,10
Penyediaan Peralatan
Dan Perlengkapan
28 Kantor 1.044.699.000,00 1,15 0 0 343.357.600,00 32,87 354.269.600 33,91 67,5 67,5 0,78
Penyediaan Barang
Cetakan Dan
29 Penggandaan 80.000.000,00 0,09 0 0 48.630.000,00 60,79 25.687.500 32,11 60,31 51,3 0,05
Rapat-rapat Koordinasi
Dan Konsultasi Ke Luar
30 Daerah 559.800.000,00 0,62 0 0 559.800.000,00 100 197.129.460 35,21 48,6 48,6 0,30
Penyediaan Jasa
31 Administrasi Kantor 1.567.200.000,00 1,72 0 0 1.567.200.000,00 100 1.490.480.000 95,10 100 100 1,72
PROGRAM
PEMELIHARAAN
SARANA DAN
PRASARANA RUMAH
SAKIT/RUMAH SAKIT
JIWA/RUMAH SAKIT
PARU-PARU/RUMAH
P SAKIT MATA
Pemeliharaan
Rutin/berkala Rumah
32 Sakit 590.660.500,00 0,65 0 0 272.000.500,00 46,05 296.753.000 50,24 86,666 86,7 0,56
Pemeliharaan
Rutin/berkala Instalasi
33 Pengolahan Limbah 140.000.000,00 0,15 0 0 140.000.000,00 100 65.740.000 46,96 100 100 0,15
98
Rumah Sakit
Pemeliharaan
Rutin/berkala Alat-alat
34 Kesehatan Rumah Sakit 228.060.200,00 0,25 0 0 141.078.000,00 61,86 73.767.000 32,35 100 100 0,25
PROGRAM
PENINGKATAN
PELAYANAN
KESEHATAN PADA
P BLUD RS
19,7
35 Pelayanan Kesehatan 17.940.535.000,00 3 0 0 17.940.535.000,00 100 18.878.094.788 105,23 94,44 94,4 18,64
Program Pengadaan,
Peningkatan Sarana
Dan Prasarana Rumah
Sakit/rumah Sakit
Jiwa/rumah Sakit Paru-
paru/rumah Sakit
P Mata
Pembangunan Gedung 42,9
36 Poliklinik 39.013.548.000,00 2 0 0 39.013.548.000,00 100 36.608.561.928 93,84 100 100 42,92
Pengadaan Mebeleur
37 Rumah Sakit 2.230.430.000,00 2,45 0 0 2.230.430.000,00 100 897.646.700 40,25 87,5 87,5 2,15
Pengadaan Bahan-
bahan Logistik Rumah
38 Sakit 370.000.000,00 0,41 0 0 340.000.000,00 91,89 335.409.190 90,65 100 100 0,41
Pengadaan
Perlengkapan Rumah
Tangga Rumah Sakit
(dapur, Ruang Pasien,
Laundry, Ruang Tunggu
39 Dan Lain-lain) 657.446.000,00 0,72 0 0 657.446.000,00 100 633.664.360 96,38 100 100 0,72
99
Pembangunan Gedung
40 Instalasi Gizi 5.136.000.000,00 5,65 0 0 148.860.000,00 2,90 139.985.600 2,73 2,74 2,74 0,15
Pembangunan Instalasi
Pengolahan Limbah
41 Rumah Sakit 2.823.506.306,00 3,11 0 0 2.808.506.306,00 99,47 2.730.395.282 96,70 100 100 3,11
Pengadaan Alat-alat
42 Rumah Sakit 5.918.808.000,00 6,51 0 0 5.918.808.000,00 100 3.360.587.419 56,78 93,333 90 5,86
Pengadaan Pencetakan
Administrasi Dan Surat
43 Menyurat Rumah Sakit 199.996.000,00 0,22 0 0 199.996.000,00 100 198.323.053 99,16 100 100 0,22
Pengadaan Alat Dan
Bahan Terapi
44 Vocasional Pasien 43.384.000,00 0,05 0 0 43.384.000,00 100 925.000 2,13 100 100 0,05
Program Standarisasi
P Pelayanan Kesehatan
Kredensialing
Profesional Pemberi
Asuhan Pasien Rumah
45 Sakit 60.000.000,00 0,07 0 0 37.950.000,00 63,25 16.054.600 26,76 95 95 0,06
Penyusunan Standar
46 Kesehatan 388.396.300,00 0,43 0 0 388.396.300,00 100 70.119.400 18,05 55,29 55,3 0,24
Jumlah 90.908.331.156,00 100 0 100 84.393.592.556,00 92,83 73.261.261.804,76 80,59 82,20 80,96 88,52
100
101

Lakip 18 (Recovered)

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Lakip 18 (Recovered)

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

LKjIP Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2018

Pekanbaru Desember 2018

dr. Haznelli Juita,MM

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

A. Keadaan R.S Tampan

Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau terletak di RT 03 RW 03 Kelurahan

2. Sarana dan Prasarana.

A. Pelayanan Gawat Darurat

1. Pelayanan Tumbuh Kembang anak dan Remaja

5. Pelayanan Psikiatri Forensik

C. Pelayanan Rawat Inap Jiwa Terdiri dari :

B. KONTRIBUSI RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU

1) Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum memenuhi kebutuhan baik

1) Mengajukan permohonan tambahan tenaga sesuai dengan kulifikasi

melaksanakan koordinasi lintas sektor dan memberikan pelayanan kesehatan

c) Pelayanan Rawat Inap

a) Pengelolaan kebersihan alat tenun Rumah Sakit

5). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang

B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 8 Tahun 2008

3. Fungsi Rumah Sakit Jiwa Tampan

a. Menyelenggarakan pelayanan medis

Seksi, berdasarkan Susunan Struktur Organisasi Rumah Sakit Jiwa Tampan

dr. HAZNELLI JUITA, MM

WAKIL DIREKTUR WAKIL DIREKTUR

dr. RIA LESTARI RAHAYU

dr. WINDY ARIANTI drg. ARLINDA ROZA

dr. NINING GILANG SARI, Sp.KJ D E S N I, DCN

KEPALA INSTALASI KEPALA INSTALASI KETUA KOMITE

a. DIREKTORAT BIDANG UMUM DAN KEUANGAN.

Direktorat Bidang Umum dan Keuangan terdiri dari 3 (tiga) Bagian :

Mempunyai tugas dibidang ketatausahaan.

Untuk melaksanakan tugasnya Bagian atau Usaha mempunyai fungsi :

b. Mengkoordinasikan antar bidang, menyusun mengawasi pelaksanaan

Untuk melaksanakan tugasnya Bagian Keuangan mempunyai fungsi :

Untuk melaksanakan tugasnya Bagian Perencanaan mempunyai fungsi:

b. Melaksanakan kegiatan di bidang data dan pelaporan.

2. DIREKTORAT BIDANG MEDIK DAN KEPERAWATAN.

Untuk melaksanakan tugasnya Direktorat Bidang medik dan Keperawatan

1). Direktorat Bidang Medik dan Keperawatan membawahi 3 (tiga)

a. Bidang Pelayanan Medik

Mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pelaksanaan program,

Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas Bidang Pelayanan Medik

Bidang Pelayanan Medik membawahi 2 (dua) Seksi :

b. Seksi Pelayanan Medik Napza dan Rehabilitasi.

2). Bidang Penunjang Medik, Pendidikan dan Penelitian (DIKLIT)

Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas Bidang Penunjang medik,

a. Melaksanakan kegiatan di bidang penunjang medik.

d. melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh kepala

Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas bidang keperawatan

a. Melaksanakan perencanaan kegiatan di bidang keperawatan

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala

2. Seksi Keperawatan Napza.

a. Melaksanakan perencanaan kegiatan di bidang keperawatan

Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Rumah Sakit Jiwa

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari :

Pelaksana Fungsional dipimpin oleh seorang pejabat fungsional

peningkatan kesehatan jiwa masyarakat dengan jalan

Instalasi adalah fasilitas fisik yang menunjang kegiatan unit

Instalasi Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau terdiri dari :

1. Instalasi Laboratorium mempunyai tugas melaksanakan

langsung kepada Direktur Bidang Pelayanan Medik dan

12. Instalasi CCSD dan Loundry Rumah Sakit Jiwa Tampan