Gambar 1
Tahap 1 : pembuluh darah rusak dan pendarahan dimulai.
Tahap 2 : Pembuluh darah menyempit untuk memperlambat aliran darah ke
daerah cedera.
Tahap 3 : Platelet menempel, dan menyebar pada, dinding pembuluh darah
yang rusak. Hal ini disebut adhesi trombosit. Ini trombosit melepaskan zat
menyebarkan yang mengaktifkan trombosit lain di dekatnya yang mengumpul di
lokasi cedera untuk membentuk sebuah plug trombosit. Ini disebut agregasi
trombosit.
Tahap 4 : Permukaan trombosit ini diaktifkan maka menyediakan situs
untuk pembekuan darah terjadi. Protein pembekuan seperti faktor VIII dan
IX yang beredar dalam darah diaktifkan pada permukaan trombosit
membentuk gumpalan mesh seperti fibrin.
Protein ini (Faktor I, II, V, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII dan faktor von
Willebrand) bekerja seperti kartu domino, dalam reaksi berantai. Ini disebut
cascade koagulasi. (Lihat Gambar 2.)
Gambar 2
Perdarahan karena gangguan pada pembekuan biasanya terjadi pada
jaringan yang letaknya dalam seperti otot, sendi, dan lainya yang dapat terjadi
kerena gangguan pada tahap pertama, kedua dan ketiga, disini hanya akan di
bahas gangguan pada tahap pertama, dimana tahap pertama tersebutlah yang
saat akan mulai merangkak maka akan terjadi perdarahan awal akibat cedera
terjadi luka pada pembuluh darah (yaitu saluran tempat darah mengalir
kaki, bahu dan pangkal paha.Otot yang tersering terkena adalah flexar lengan
Ketika salah satu protein, misalnya, faktor VIII, tidak ada, kartu domino
berhenti jatuh, dan reaksi berantai rusak. Pembekuan tidak terjadi, atau terjadi
jauh lebih lambat dari biasanya. Trombosit di lokasi cedera tidak mesh ke
tempatnya untuk membentuk bekuan permanen.
(Lihat Gambar 1, tahap 4 .) gumpalan adalah 'lembut' dan mudah tergeser.
Tanpa pengobatan, perdarahan akan berlanjut sampai tekanan luar kapal rusak
adalah sama dengan di dalam tekanan. Hal ini dapat mengambil hari dan kadang-
kadang minggu.