Anda di halaman 1dari 6

KONDISI KESADARAN WARGA SEKOLAH DALAM

KEGIATAN PARTISIPATIF BERBASIS LINGKUNGAN HIDUP

Lutfi Abdurahman, Ratna Firdaus, Widyawati Erlianingsih


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Departemen Pedagogik
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
e-mail: lutfiabdurahman@student.upi.edu

Abstrak: Beberapa permasalahan yang dialami warga sekolah dalam mencanangkan


program adiwiyata diantaranya kebijakan, kurikulum, kegiatan partisipatif dan sarana
prasarana dan kegiatan partisipatif. Penelitian ini berfokus pada permasalahan kegiatan
partisipatif. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk (1) Menjelaskan kondisi objektif
mengenai kegiatan partisipatif berbasis lingkungan hidup di salah satu SD Negeri di
Kecamatan Cicendo (2) Memaparkan kendala yang dihadapi dalam kegiatan partisipatif
berbasis lingkungan hidup di salah satu SD Negeri di Kecamatan Cicendo (3)
Memberikan solusi untuk meningkatkan kegiatan partisipatif berbasis lingkungan hidup
di salah satu SD Negeri di Kecamatan Cicendo. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah warga sekolah diantaranya siswa,
guru, petugas kebersihan dan warga sekolah lainnya. Data yang sudah terkumpul diolah
menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) Kegiatan partisipatif berbasis lingkungan hidup di salah satu SD
Negeri di Kecamatan Cicendo tergolong rendah (2) Kendala yang dihadapi dalam
kegiatan partisipatif berbasis lingkungan hidup di salah satu SD Negeri di Kecamatan
Cicendo terlihat dari aspek kesadaran, biaya, kegiatan ekstrakurikuler dan peran mitra
terkait (3) Solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kegiatan partisipatif
berbasis lingkungan hidup di salah satu SD Negeri di Kecamatan Cicendo berupa
program daur ulang sampah yang dilakukan oleh warga sekolah.
.

Kata kunci: kesadaran, partisipatif, lingkungan, adiwiyata


Pendidikan Lingkungan Hidup masyarakat dalam pengambilan
adalah upaya perubahan perilaku dan keputusan, perumusan rencana dan
sikap yang dilakukan oleh warga sekolah program pembangunan yang dibutuhkan
yang bertujuan untuk meningkatkan masyarakat setempat, implementasi dan
pengetahuan, keterampilan, dan pemantauan serta pengawasannya yang
kesadaran warga sekolah agar mampu tidak lain dan tidak bukan adalah untuk
berperan aktif dalam pelestarian meningkatkan kesejahteraan masyarakat
lingkungan (Sudjoko, 2008, hlm. 1.15). (Sasmita, 2006, hlm. 131). Sedangkan
Hal ini dimaksudkan agar tidak hanya partisipatif dalam konteks adiwiyata
generasi sekarang yang dapat menikmati merujuk pada keikutsertaan setiap warga
kekayaan sumber daya, tetapi juga sekolah baik siswa, guru maupun
generasi mendatang. masyarakat dalam upaya menjaga
Program yang mendukung lingkungan hidup. Partisipatif dapat
perwujudan pendidikan lingkungan hidup menjadi sebuah kendala ketika partisipasi
salah satunya adalah adiwiyata. warga sekolah rendah untuk berperan
Adiwiyata adalah salah satu program dalam PLH yang disebabkan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup yang kurangnya pemahaman terhadap
merupakan implementasi dari Peraturan permasalahan pendidikan lingkungan
Menteri Lingkungan Hidup No. 02 tahun yang ada, rendahnya tingkat kemampuan
2009. Program ini merupakan suatu atau keterampilan, dan rendahnya
bentuk penghargaan yang diberikan oleh komitmen warga sekolah dalam
pemerintah kepada lembaga pendidikan menyelesaikan masalah tersebut.
formal yang dinilai berjasa dalam Berdasarkan pemaparan diatas,
mengembangkan pendidikan lingkungan terdapat beberapa rumusan masalah,
hidup. Sesuai dengan buku panduan antara lain (1) Bagaimana kondisi
adiwiyata, Adiwiyata merupakan tempat objektif mengenai kegiatan partisipatif
yang baik dan ideal dimana dapat berbasis lingkungan hidup di salah satu
diperoleh segala ilmu pengetahuan dan SD Negeri di Kecamatan Cicendo? (2)
berbagai norma serta etika yang dapat Kendala-kendala apakah yang dihadapi
menjadi dasar manusia menuju dalam kegiatan partisipatif berbasis
terciptanya kesejahteraan hidup dan lingkungan hidup di salah satu SD Negeri
menuju kepada cita-cita pembangunan di Kecamatan Cicendo? (3) Apa solusi
berkelanjutan. yang dapat diterapkan untuk
Dalam mewujudkan program meningkatkan kegiatan partisipatif
adiwiyata, terdapat 2 prinsip salah berbasis lingkungan hidup di salah satu
satunya adalah partisipatif. Tak hanya SD Negeri di Kecamatan Cicendo?
prinsip, dalam mencapai tujuan program Adapun tujuan penelitiannya
adiwiyata juga terdapat 4 komponen ialah, (1) Menjelaskan kondisi objektif
utama, yaitu kebijakan berwawasan mengenai kegiatan partisipatif berbasis
lingkungan, pelaksanaan kurikulum lingkungan hidup di salah satu SD Negeri
berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan di Kecamatan Cicendo (2) Memaparkan
berbasis partisipatif dan pengelolaan kendala-kendala yang dihadapi dalam
sarana pendukung ramah lingkungan. kegiatan partisipatif berbasis lingkungan
Kegiatan partisipatif tak hanya menjadi hidup di salah satu SD Negeri di
salah satu prinsip adiwiyata, melainkan Kecamatan Cicendo (3) Memberikan
tercantum pula dalam komponen solusi yang dapat diterapkan untuk
adiwiyata. Partisipatif secara umum dapat meningkatkan kegiatan partisipatif
diartikan sebagai prakarsa, peran serta berbasis lingkungan hidup di salah satu
dan keterlibatan seluruh anggota SD Negeri di Kecamatan Cicendo.
METODE digunakan untuk memperoleh informasi
Penelitian ini termasuk jenis mengenai kondisi objektif kegiatan
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif partisipatif berbasis lingkungan hidup
merupakan penelitian yang berusaha dan kendala yang dihadapi serta solusi
mendeskripsikan suatu gejala peristiwa yang dapat diterapkan dalam upaya
atau kejadian secara sistematis sesuai peningkatannya, serta lembar
dengan keadaan yang ada didalam suatu dokumentasi yang digunakan untuk
populasi (Dantes, 2012). Sedangkan mendokumentasikan instrumen-
mmetode yang digunakan ialah studi instrumen yang terkait dengan kegiatan
kasus, yakni metode penelitian yang partisipatif berbasis lingkungan hidup.
memusatkan perhatian pada suatu kasus Data yang sudah terkumpul diolah
tertentu secara intensif dan mendetail menggunakan teknik analisis deskriptif
(Surakhmad, 1983). Sehingga dalam kualitatif. Analaisis data secara umum
penelitian ini mendeskripsikan tentang merupakan proses mengorganisasikan
kondisi objektif kegiatan partisipatif dan mengurutkan data kedalam pola,
berbasis lingkungan hidup. Penelitian ini kategori, dan satuan uraian dasar
dilakukan di salah satu SD Negeri di sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
Kecamatan Cicendo. Sampel dalam dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
penelitian ini ialah seluruh populasi disarankan oleh data (Sugiyono, 2009
penelitian, yaitu warga sekolah salah satu hlm. 280). Sedangkan analisis data
SD Negeri di Kecamatan Cicendo yang kualitatif menurut Bogdan dan Diklen
terdiri dari seorang Guru kelas 1, peserta dalam Sugiyono, 2009 hlm. 248,
didik kelas 5, seorang petugas kebersihan merupakan upaya yang dilakukan dengan
dan seorang pedagang di sekitar sekolah. jalan bekerja menggunakan data,
Adapun teknik atau cara mengorganisasikan data, memilah-
pengumpulan data yang dilakukan pada milahnya menjadi satuan yang dapat
penelitian ini, yaitu observasi, wawancara dikelola, mensintesiskannya, mencari dan
dan dokumentasi. Teknik observasi menemukan pola, menemukan apa yang
merupakan suatu teknik memperoleh penting dan apa yang dipelajari, serta
informasi dengan cara melihat kenyataan memutuskan apa yang dapat diceritakan
yang ada tanpa adanya campur tangan kepada orang lain. Teknik analisis
narasumber lain selain pengamat. Teknik deskriptif kualitatif ini digunakan untuk
wawancara merupakan suatu bentuk mengolah data hasil observasi dan
komunikasi verbal semacam percakapan wawancara dengan narasumber, yaitu
yang bertujuan untuk memperoleh guru kelas 1. Analisis deskriptif kualitatif
informasi (Nasution, 2003 hlm. 113). digunakan untuk mendeskripsikan
Teknik dokumentasi merupakan suatu kondisi objektif dan kendala yang ada di
teknik memperoleh informasi yang salah satu SD Negeri di Kecamatan
direkam baik berupa foto, video atau Cicendo.
dokumen tertulis. Ketiga teknik atau cara
pengumpulan data tersebut dilakukan HASIL DAN PEMBAHASAN
secara alami tanpa memberikan perlakuan Penelitian ini dilaksanakan pada
khusus terlebih dahulu kepada salah satu SD Negeri di Kecamatan
narasumber. Instrumen yang digunakan Cicendo. Subjek pada penelitian ini
dalam penelitian ini, yaitu lembar adalah guru kelas 1 sebagai narasumber.
observasi yang digunakan peneliti untuk Kondisi objektif kegiatan
melihat kondisi objektif mengenai partisipatif di salah satu SD Negeri di
kegiatan partisipatif berbasis lingkungan Kecamatan Cicendo, pertama yakni
hidup, pedoman wawancara yang mengenai jadwal pelaksanaan kebersihan.

3
Jadwal piket kelas pada sekolah ini hanya Negeri di Kecamatan Cicendo itu sendiri.
diterapkan pada kelas tinggi saja. Jadwal Dukungan yang diberikan sekolah
piket tersebut tidak semua tercantum terhadap mitra hanya berupa penyediaan
pada setiap kelas, meski setiap kelas kebutuhan sesuai permintaan pihak
sudah mempunyai papan jadwal masing- tersebut dan disesuaikan dengan keadaan.
masing. Jadwal piket kelas dilaksanakan Keenam, mengenai narasumber
setiap hari, diorganisasikan setiap dari luar yang ikut berperan dalam
minggunya yang disesuaikan dengan penigkatan pembelajaran lingkungan
banyaknya peserta didik. Kegiatan hidup. Salah satu SD Negeri di
kebersihan tersebut ditambah dengan Kecamatan Cicendo ini pernah
kegiatan jumat bersih berupa GPS mendapatkan kunjungan dari pihak LSM
(Gerakan Pungut Sampah). untuk memberikan penyuluhan seputar
Selanjutnya yang kedua mengenai pembelajaran lingkungan hidup. Ketujuh,
pemanfaatan lahan kosong. Di salah satu berupa peran komite sekolah dalam
SD Negeri di Kecamatan Cicendo membangun pembelajaran lingkungan
tersebut tidak terdapat pamanfaatan lahan hidup dan upaya perlindungan serta
kosong berupa apotek hidup, melainkan pengelolaan lingkungan hidup yang
hanya penanaman pohon yang tidak kurang berperan aktif dalam membantu
tertata. Selain penanaman pohon yang segala urusan-urusan kemitraan yang ada.
tidak tertata tidak ada lagi pemanfaatan Kedelapan, mengenai peran salah satu SD
lahan kosong lainnya seperti kolam, Negeri di Kecamatan Cicendo ini yang
taman, maupun hutan sekolah. Ketiga, belum pernah menjadi narasumber dalam
mengenai kegiatan ekstrakurikuler yang rangka pembelajaran lingkungan hidup
mendukung program PPLH, terdapat bagi sekolah lain. Selanjutnya yang
ekstrakurikuler dokter kecil yang terakhir mengenai dukungan yang
didukung oleh mitra dari pihak luar, yaitu diberikan sekolah untuk meningkatkan
perusahaan Dettol. Kegiatan yang upaya perlindungan dan pengelolaan
diberikan berupa penyuluhan dan lingkungan hidup. Upaya-upaya yang
pelatihan untuk membiasakan belajar berkaitan dengan hal tersebut tidak kami
hidup sehat, seperti belajar mencuci temukan di salah satu SD Negeri di
tangan dengan baik, memeriksa kuku Kecamatan Cicendo ini.
serta telinga. Mitra juga memberikan Berdasarkan hasil observasi dan
produk dari perusahaannya berupa sabun wawancara yang sudah dipaparkan di
pencuci tangan cair. atas, kami menarik kesimpulan bahwa
Keempat, mengenai kegiatan terdapat beberapa hambatan atau kendala
kreatif dan inovatif yang mendukung dalam pelaksanaan pembelajaran
program PPLH. Kegiatan ini disisipkan lingkungan hidup. Kendala yang pertama
pada setiap pembelajaran berupa ialah masalah kesadaran, yakni kesadaran
pembuatan kerajinan dari bahan bekas warga sekolah dalam merawat fasilitas
mulai dari kelas 1 sampai 6. Sayangnya yang sudah ada seperti gedung sekolah,
dalam kegiatan ini tidak dilaksanakan halaman sekolah, dan lainnya. Perawatan
evaluasi untuk menilai keberhasilannya. hanya dilakukan ketika fasilitas
Kelima, mengenai keikutsertaan pada mengalami kerusakan dan ketika
kegiatan aksi lingkungan hidup yang permasalahan muncul. Selain itu, warga
dilakukan oleh pihak luar. Sekolah sekolah juga kurang memiliki kesadaran
berinisiatif mengikuti kegiatan aksi dalam merealisasikan dan melanjutkan
lingkungan hidup yang diselenggarakan program yang diberikan dari pihak luar.
oleh pihak luar seperti peringatan hari Seperti pembiasaan hidup sehat, sesuai
bumi yang diadakan di salah satu SD dengan penuturan narasumber hanya
disosialisasikan oleh beberapa orang guru pelaksanaan ekstrakurikuler seperti yang
saja. Lalu kurangnya kesadaran dalam dijelaskan sebelumnya. Sekolah juga
membuat kegiatan berbasis lingkungan kurang memiliki inisiatif untuk menarik
hidup yang kreatif dan inovatif, baik pihak luar agar mau bekerjasama dalam
didalam dan diluar proses pembelajaran. memajukan sekolah terutama dalam
Terbukti dengan tidak pernah kegiatan partisipatif berbasis lingkungan
terlaksananya kegiatan perlombaan hidup. Pihak yang selanjutnya yakni
kebersihan, kerapihan dan keindahan komite sekolah. Peran komite sekolah
antar kelas serta pembelajaran yang tidak terlihat dan tidak terasa terutama
terkadang memanfaatkan buku sumber dalam memajukan kegiatan partisipatif
saja, kurang mampu mengembangkan berbasis lingkungan hidup. Komite
media atau alat peraga atau alat bantu sekolah hanya memberikan masukan atau
terutama dalam pembelajaran PLH. saran ketika dirasa perlu oleh pihak
Terakhir, ialah kurangnya partisipasi sekolah itu sendiri. Komite sekolah tidak
warga sekolah salah satu SD Negeri di berinisiatif untuk mengemukakan
Kecamatan Cicendo ini dalam mengikuti masukan atau saran karena beliau
aksi lingkungan hidup yang merupakan perwakilan orangtua yang
diselenggarakan oleh pihak luar. berasal dari masyarakat biasa di sekitar
Kendala yang kedua yakni sekolah.
mengenai biaya. Selain dari biaya BOS
Provinsi dan Kota, sekolah mengajukan SIMPULAN
pembiayaan melalui proposal pengajuan Berdasarkan hasil penelitian dan
dana. Kendala dalam pengajuan dana pembahasan dapat disimpulkan bahwa
kepada dinas terkait cenderung memakan kondisi objektif kegiatan partisipatif di
waktu yang cukup lama dan jumlah dana salah satu SD Negeri di Kecamatan
yang diberikan sering tidak sesuai dengan Cicendo masih tergolong rendah. Adapun
apa yang diajukan. Kendala berikutnya kendala yang dihadapi berasal dari
mengenai kegiatan ekstrakurikuler. kurangnya kualitas Sumber Daya
Ekstrakurikuler berbasis lingkungan Manusia (SDM) di salah satu SD Negeri
hidup hanya terdapat pada satu di Kecamatan Cicendo. Sehingga solusi
ekstrakurikuler saja yakni dokter kecil, yang ditawarkan dalam menjawab
dan dalam pelaksanaannya hanya permasalahan tersebut ialah
menitikberatkan pada pihak mitra yang meningkatkan kualitas dan kemampuan
memberikan program. Tidak terdapat (kompetensi) SDM, yaitu warga sekolah
monitoring dan evaluasi bahkan proses melalui berbagai upaya proaktif dan
bimbingan oleh pihak sekolah dalam reaktif, dengan cara mengadakan
proses pelaksanaan ekstrakurikuler penyuluhan mengenai program
tersebut. ekstrakurikuler baru bebasis lingkungan
Kendala yang terakhir, yaitu hidup yang pembiayaannya bersumber
peran dari pihak yang berkaitan dengan dari mitra yang dapat melaksanakan serta
pengembangan kegiatan partisipatif mengembangkan kegiatan partisipatif
berbasis lingkungan hidup. Pihak yang berbasis lingkungan hidup yang
pertama yakni sekolah tidak banyak berkelanjutan. Penyuluhan yang akan
melakukan pembinaan terhadap program dilakukan nantinya berisikan suatu
maupun kegiatan terutama yang berbasis program jangka panjang sekolah yang
lingkungan hidup. Sekolah tidak pelaksanaannya harus diikuti oleh setiap
memberikan perhatian baik dalam proses warga sekolah di salah satu SD Negeri di
perencanaan, pelaksanaan, monitoring Kecamatan Cicendo. Dalam realisasinya,
bahkan evaluasi. Contohnya pada peserta didik menjalankan program yang

5
dibimbing oleh guru yang mengkonsep
tersebut, didanai oleh mitra terkait
melalui pengajuan proposal dan diawasi
oleh komite serta warga sekolah di salah
satu SD Negeri di Kecamatan Cicendo.

DAFTAR RUJUKAN
Adisasmita, R. (2006). Membangun Desa
Partisipatif. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Basrowi & Suwandi. (2008). Memahami
Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Rineka Cipta
Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kemdikbud. (2011). Panduan
Adiwiyata: Sekolah Peduli dan
Berbudaya Lingkungan. Jakarta:
KNLH
Moleong, Lexi J. (2015). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Nasution. (2003). Metode Research
(Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi
Aksara
Nazir, Mohammad. (1988). Metode
Penelitian. Jakarta: Ghalia
Indonesia
Soemarwoto, Otto. Tanpa Tahun. Ekologi
Lingkungan Hidup dan
Pembangunan. Jakarta:
Djambatan
Sudjoko. (2008). Pendidikan Lingkungan
Hidup. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Surakhmad, W. (1982). Pengantar
Penelitian Ilmiah. Bandung:
Tarsito

Anda mungkin juga menyukai